BAB II
Profil Kabupaten Simalungun
A.Sejarah Simalungun
Simalungun dalam bahasa asli Simalungun memiliki arti kata “Lungun”
yang berarti sunyi, sepi.21 Nama itu diberikan oleh orang luar karena penduduknya sangat jarang dan letaknya yang berjauhan antara yang satu dengan
yang lainnya. Orang Batak Toba menyebutnya dengan istilah “Sibalungu” yang
berasal dari legenda hantu yang menyebarkan wabah penyakit didaerah itu.
Sedangkan orang Batak Karo menyebutnya dengan panggilan “ Batak Timur”
karena terletak disebelah Timur daerah mereka.22
Pada Kerajaan Nagur diatas terdapat beberapa panglima (Raja Goraha)
yang masing-masing bermarga Saragih, Purba, dan Sinaga. Kemudian mereka
dijadikan menantu Raja Nagur yang kemudian mendirikan kerajan-kerajaan,
yakni: (1) Silou (Purba Tambak); (2) Tanaoh Djawa (Sinaga); (3) Raya (Saragih). Simalungun adalah salah satu suku asli yang terdapat di Provinsi Sumatera
Utara. Terdapat beberapa asal-usul mengenai nenek moyang suku simalungun,
tetapi sebagian besar menceritakan bahwa nenek moyang mereka berasal dari luar
Indonesia. Kedatangan ini terbagi dalam 2 gelombang, yakni: (1) Gelombang
Pertama (Proto Simalungun), diperkirakan berasal dari Nagore (India) dan
pegunungan Assam (India) menyusuri daerah Myanmar, ke Siam dan Malaka
untuk selanjutnya menyeberang ke Sumatera Timur dan; (2) Gelombang kedua
(Deutero Simalungun) dating dari suku-suku sekitar simalungun yang bertetangga
dengan suku asli simalungun.
21
Pemerintahan Kabupaten Simalungun, SINALSAL, Panduan Berbahasa Simalungun, hal. 4.
22
Selama abad ke 13 sampai abad ke 15, kerajaan-kerajaan kecil ini diserang
oleh kerajaan-kerajaan mulai dari kerajaan singosari, majapahit, kerajaan india
dan aceh, kerajaan melayu hingga Belanda. Selama periode ini, tersebutlah cerita
“Hattu ni sapar” yang menceritakan tentang kengerian pada saat ini, tentang
kekacauan, dan mewabahnya penyakit Kolera hingga kemudian mereka
menyeberangi “ Laut Tawar” (sebutan untuk Danau Toba) untuk mengungsi
kepulau yang dinamakan samosir yang merupakan kependekan dari Sahali Misir
(sekali pergi). Saat pengungsi ini kembali ke kampong asalnya (Huta Hasusuran)
mereka menemukan sebuah daerah/Nagur yang sepi. Sehingga disebutlah daerah
Kerajaan Nagur ini dengan nama Sima-Sima ni Lungun (daerah yang sepi) yang
kemudian menjadi Simalungun.23 B.Keadaan Geografi
Kabupaten Simalungun terletak antara 98,320-99,350 BT dan 2,360-3,180
LU dengan ketinggian antara 20-1400 M diatas permukaan laut yang bebatasan
dengan; (1) Sebelah Utara, berbatasan dengan Kabupaten Serdang Bedagai; (2)
Sebelah Timur, berbatasan dengan Kabupaten Asahan; (3) Sebelah Selatan,
berbatasan dengan Kabupaten Samosir; (4) Sebelah Barat, berbatasan dengan
Kabupaten Karo.24
23
Pemerintahan Kabupaten Simalungun, SINALSAL, 1999, hal. 8.
Luas wilayah Kabupaten Kabupaten Simalungun adalah 438.660 Ha
(4,486,60 KM2) merupakan 6,12% dari luas wilayah Provinsi Sumatera Utara sekaligus, menjadi kabupaten terluas yang sebelumnya adalah Kabupaten Deli
Serdang. Untuk iklimnya sendiri yaitu:
1. Suhu di Kabupaten Simalungun bertemperatur sedang. Dan suhu tertinggi
terjadi dibulan Maret-Mei dengan suhu 28 C.
2. Kelembapan udara rata-rata 84%, dengan kelembapan udara tertinggi terjadi
di bulan Oktober dengan tingkat kelembapan udara 87% dengan penguapan
rata-rata 0,05MM/ hari.
Dalam satu tahun terdapat rata-rata 14 hari hujan, dengan curah hujan
tertinggi terjadi di bulan November. Jumlah penduduk di Kabupaten Simalungun
saat ini dari sensus terakhir tahun 2011 adalah 823.109 jiwa.25
C.Keadaan Demografi
Potensi ekonomi di
daerah ini terutama berasal dari sektor pertanian dan perkebunan tahun 2003
Simalungun adalah kabupaten penghasil beras kedua terbesar di Sumatera Utara,
dan untuk sektor perkebunan banyak didominasi oleh perkebunan kelapa sawit
dan perkebunan karet. Banyaknya perkebunan sawit mulai dari BUMN, swasta
(PT.LONGSUM dan Good Year), bahkan dari punya pribadi terdapat didaerah
ini. Bahkan pabrik Kelapa Sawit di desa Sei Mangkel layaknya KIM (Kawasan
Industri Medan) di kota Medan.
Tabel 1. Jumlah Kepadatan Penduduk Tiap Kecamatan di Kabupaten Simalungun.26
Kecamatan Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km²)
2011 2012 2013 2014 2015
Kabupaten Simalungun 189 190 190.56.00 193.03.00 194.26.00 Silimakuta 184 194 196 203.80 208.36.00 Pamatang Silimahuta 154 132 132.37.00 134.19.00 135.10.00 Purba 131 131 131.86 135.33.00 137.27.00 Haranggaol Horison 145 23 122.72 123.46.00 123.75 Dolok Pardamean 161 156 156.06.00 156.80 157.03.00
25
BPS Kabupaten Simalungun tanggal 5 Mei 2017.
26
Sidamanik 326 337 337.62 340.16.00 341.21.00 Pamatang Sidamanik 131 119 119.27.00 120.17.00 120.54.00 Girsang Sipangan
Panombeian Panei 235 262 262.19.00 263.85 264.49.00
Raya 93 95 94.82 96.04.00 96.65 Gunung Malela 306 346 347.03.00 353.13.00 356.35.00 Gunung Maligas 456 522 523.90 533.47.00 538.54.00
Suku Bangsa di Simalungun masih didominasi oleh
Sedangkan agama yang dianut oleh masyarakat Simalungun adala
Protestan/Katolik (47%)
dan lain seperti27 E.Lambang Daerah
Logo Kabupaten Simalungun
Lambang Kabupaten Simalungun:28
1. Lambang berbentuk perisai terbagi lima petak dengan dasar lambang hijau
lahan.
2. Bagian atas lambang digambarkan hiou Suri-suri dengan warna hitam
yang bersuat (bersifat) putih dan pada hiou Suri-suri tertulis nama
"Simalungun" dengan warna putih.
3. Pada petak tengah dengan latar belakang warna kuning emas terdapat
gambar rumah balai adat dengan susunan galang 10, 7 anak tangga, jerjak
8 sebelah, tiang 4, sudut atap lima, dan pada rabung atas terdapat gambar
kepala kerbau dengan warna atap hitam dan galang warna putih.
4. Pada petak kiri atas dengan latar belakang warna merah darah terdapat
gambar daun teh sebanyak 8 helai berwarna hijau.
27
Kabupaen simalungun, pada tanggal 5 Agustus 2017, pukul 02.05 WIB)
5. Pada petak kanan atas dengan latar belakang warna putih terdapat gambar
Bukit Barisan berpuncak dan dua buah puncak di tengah lebih tinggi
daripada di sampingnya berwarna biru dan sebelah bawah gelombang
danau empat baris berwarna biru muda.
6. Pada petak kiri bawah dengan latar belakang warna putih terdapat gambar
setangkai padi dengan jumlah padi 17 butir berwarna kuning emas.
7. Pada petak kanan bawah dengan latar belakang warna merah darah
terdapat gambar bunga kapas 5 kuntum berwarna putih dan kelopak bunga
berwarna hijau.
8. Garis batas-batas petak dengan warna hitam dan sebelah luar perisai tepi
hiou Suri-suri ditambah dengan garis putih.
9. Pita sebelah bawah perisai berwarna putih dengan tepi berwarna hitam. Di
pita tersebut tertulis semboyan lambang, yaitu "HABONARON DO
BONA", kata dalam bahasa Simalungun yang berarti kebenaran itu adalah
pokok.
Makna gambar-gambar pada lambang:
1. Lambang berbentuk perisai menggambarkan kekuatan dan pertahanan
membela kepentingan daerah dan negara.
2. Bilangan-bilangan pada bagian-bagian lambang adalah simbol yang
menggambarkan kesetiaan kepada Negara Republik Indonesia.
3. Padi dan Kapas adalah kebutuhan pokok untuk mencapai kemakmuran dan
keadilan.
5. Gunung dan danau menggambarkan keindahan alamnya.
6. Gelombang danau menggambarkan dinamika masyarakat.
7. Rumah Balai adalah spesifik daerah yang menggambarkan adat,
kebudayaan, dan kesenian daerah.
F. Potensi Ekonomi
1. Pertanian dan Perkebunan
Berikut adalah seputar pertanian dan perkebunan di Kabupaten
Simalungun:
Tanaman Pangan
a. Padi, Luas Panen : 93.343 Ha, Produksi : 461.293 Ton/Tahun.
b. Jagung, Luas Panen : 63.712 Ha. Produksi : 322.280 Ton/Tahun.
c. Ubi Kayu dan Ubi Jalar, Luas Panen :16.758 Ha, Produksi : 404.67
Ton/Tahun.
d. Kacang Tanah, Hijau, dan Keledai, Luas Panen dan Hasil Produksi :
Kacang Tanah : 4.358 Ha dan hasil produksi 5.044 Ton/Tahun, Kacang
Hijau : 367 Ha dan hasil produksi : 398 Ton/Tahun. Keledai : 401 Ha dan
hasil produksi 494 Ton/Tahun.
Tanaman Hortikultura
a. Kentang, Luas Panen :5.470 Ha, hasil produksi : 13.293 Ton/Tahun.
b. Kubis, Luas Panen : 2.112 Ha, hasil produksi : 142.541 Ton/Tahun.
c. Cabai, Luas Panen : 4.167 Ha, hasil produksi : 27.186 Ton/Tahun.
d. Tomat, Luas Panen : 924 Ha, hasil produksi : 18.811 Ton/Tahun.
e. Pisang, Luas Panen : 1.658 Ha, hasil produksi :1.451 Ton/Tahun.
Perkebunan
a. Perkebunan Negara : 82.198,35 Ha.
b. Perkebunan Swasta : 24.328,00 Ha.
c. Perkebunan Rakyat : 45. 718,82 Ha.
Komoditi
a. Kelapa Sawit, Luas Panen : 99.291,25 Ha, hasil produksi : 2.050.559,79
Ton/Tahun.
b. Karet, Luas Panen : 33.319,79 Ha, hasil produksi : 34.803,24 Ton/Tahun.
c. Kopi, Luas Panen : 8.651,51 Ha, hasil produksi 7.507, 36 Ton/Tahun.
d. Kakao, Luas Panen : 10.982,62 Ha, hasil produksi 10.851,06 Ton/
Tahun.29
2. Pariwisata
Kabupaten Simalungun memiliki 57 titik lokasi objek wisata, terdiri atas
30 lokasi wisata alam, 14 lokasi wisata agro, 4 lokasi wisata budaya, dan
selebihnya adalah lokasi wisata rekreasi lainnya. Kecamat
kecamatan itu pula terdapat objek wisata yang paling diandalkan, yait
74 km da
29
Pada tahun 2012, industri pariwisata Simalungun bertumpu pada 10 hotel
bintang dan 43 hotel melati. Jumlah hotel bintang tersebut adalah yang
terbanyak kedua di Sumatera Utara setelah Kota Medan.
G.Struktur Pemerintahan
1. Sistem Pemerintahan
Dasar hukum pembentukan Kabupaten Simalungun ialah UU Drt. No. 7
Tahun 1956 yang pada awalnya beribukota di Pematang Siantar. Kemudian
ibukota Kabupaten ini resmi berpindah ke Pematang Raya pada tanggal 28 Juni
2008 setelah tertunda beberapa saat.30
Dari gambar 1 dapat kita dapat dilihat bagaimana hubungan antar lembaga/
dinas di kabupaten Simalungun. Garis vertical menggambarkan hubungan antara
atasan dan bawahan, sedangkan garis horizontal menggambarkan posisi yang Saat ini Kabupaten Simalungun dipimpin
oleh Jopinus Ramli Saragih (J.R Saragih) sebagai Bupati Simalungun untuk
periode 2016-2021.
sejajar. Bisa dilihat antara Bupati/ Wakil Bupati memiliki hubungan yang sejajar
dengan DPRD yang artinya antara 2l lembaga ini tidak ada yang boleh
mendominasi dan mengintervensi satu sama lain. Kedua lembaga ini
seharusnyasaling bekerja sama sesuai dengan fungsinya. Bupati sebagai Eksekutif
dan DPRD sebagai Legislatif.
Dibawah Bupati Simalungun ada Sekretaris daerah yang memiliki
pertanggungjawaban tugas langsung ke Bupati Simalungun, dan memiliki
hubungan yang sejajar dengan Sekretariat DPRD dan dibawah Sekda ada
Dinas-dinas yang juga memiliki pertanggungjawaban langsung kepada
Bupati.Dinas-dinas ini memiliki posisi yang sama. Dimana sesama Bupati.Dinas-dinas tak dibenarkan untuk
mengambil tugas dari dinas lain, kecuali atas perintah atasan, dalam hal ini adalah
Bupati Simalungun. Dinas dipimpin oleh seorang Kepala Dinas (Kadis).
Kemudian dibawah Dinas ada Bagian, dimana tugas dari bagaian ini
adalah bagian dari spesifikasi tugas dinas. Hal ini agar tidak terjadi tumpang
tindih tugas. Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Bagian (Kabag) dan
dibawahnya berturut-turut adalah kantor yang dipimpin oleh seorang Kepala
kantor (Kakan) dan dibawahnya ada Kecamatan dan Kelurahan.
2.Kecamatan
•
Tabel 2. Nama Bupati Yang Pernah Menjabat di Kabupaten Simalungun
No Nama Awal 15 Zulkarnaen Damanik 2005 2010 16 J R Saragih 2010 2015
4.Biografi J.R. Saragih (Bupati Simalungun)
Jopinus Ramli Saragih (lahir di Medan, Indonesia, 10 November 1968;
Umur 46 tahun) merupakan salah seorang pengusaha dan politikus Indonesia. Saat
ini dia duduk sebagai Bupati Simalungun periode 2010-2015, setelah terpilih
menjadi BupatI Kabupaten Simalungun daerah pemilihan Provinsi Sumatera
Utara pada Pemilu Legislatif 2009.
5.
Dr. Jopinus Ramli Saragih, SH, MM
Jopinus Ramli Saragih atau dikenal dengan JR Saragih melewatkan masa
kecil dengan tidak mudah. Pada tahun 1969, saat masih belum genap berumur 1
tahun, ayahandanya meninggal dunia. Usia yang seharusnya dihabiskan dengan
merasakan kasih sayang orangtua. Kemudian JR Saragih dititipkan kepada
neneknya yaitu (alm) Tapi br. Purba (Ibunda Rasen Saragih) yang tinggal di
Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun. Kasih sayang seorang nenek ia
rasakan hingga ia mengenyam pendidikan kelas IV sekolah dasar. Ia pun
Kecamatan Munthe, Kabupaten Tanah Karo. Pendidikan kemudian ia lanjutkan di
Kutabaru.31
Pada tahun 1984, JR Saragih berhasil menamatkan pendidikan SMP dari
sekolahnya di Kutambaru, Kecamatan Munthe, Kabupaten Tanah Karo. Ia pun
memutuskan untuk merantau ke Jakarta, untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
lebih tinggi. Di Ibu kota, J.R.Saragih tinggal di rumah abangnya yang tertua
selama 6 bulan. Kemandirian yang telah tertanam sejak belia, menjadikan JR
Saragih mengambil keputusan untuk hidup mandiri. Ia pun untuk memilih kos di
Jakarta dan melanjutkan pendidikan ke SMA 1 Prasasti di Bilangan Kemayoran,
Jakarta Pusat. Untuk mencukupi kebutuhan dan biaya sekolahnya JR Saragih
bekerja serabutan. Pekerjaan sebagai buruh galian pasir pernah ia lakoni sepulang Sejak kecil, kerja keras sudah melekat pada dirinya. Tempaan hidup dan
kenyataan yang ia hadapi, mengharuskan JR Saragih memenuhi kebutuhan hidup
dengan berdikari. Namun ia tidak menyerah. Ia sadar, pendidikan adalah kunci
untuk perubahan masa depan. Hal inilah yang kemudian melatarbelakangi di
kemudian hari, untuk berbisnis di bidang pendidikan. Ia yakin, nasib akan diubah
oleh diri sendiri, salah satunya dengan mengenyam pendidikan yang baik.Pada
usia yang masih belia, JR Saragih secara mandiri mencari biaya pendidikan tanpa
kenal menyerah, meski ia saat itu harus bekerja serabutan. Menyemir sepatu,
menjadi kernet bus Simas dan Sepadan ia jalani dengan keteguhan hati. Dorongan
kuat untuk mengubah nasib, menjadikan JR Saragih muda tanpa malu mencari
sepeser uang, untuk kehidupan sehari-hari serta biaya pendidikan.
sekolah. Siapa sangka, pekerjaan ini yang kemudian menjadi salah satu langkah
penting dalam perjalanan karirnya di bidang militer.
Saat itu JR Saragih bekerja sebagai buruh galian pasir milik Puskopad
(Pusat Koperasi Angkatan Darat). Beberapa lama bekerja memeras keringat
dengan menambang pasir, JR Saragih mendapat tawaran bekerja paruh waktu di
Pusat Primer Koperasi Mabes TNI AD. Tawaran ini, ternyata menjadi titik balik
kehidupan JR Saragih. Kegigihan, sikap pantang menyerah dan kerja keras yang
ia tunjukkan menjadikan banyak petinggi TNI AD yang simpatik atas
kegigihannya tetap bersekolah dengan menjalani berbagai pekerjaan kasar.
Persinggungan dengan orang-orang di institusi militer (TNI) Puskopad,
memuluskan jalan untuk terpilih sebagai atlet menembak. Prestasi inilah yang
lantas memuluskan karirnya untuk terjun dan berkiprah di dunia militer. Tekad
semakin bulat, disertai keyakinan, bahwa militer adalah pilihan dan jalan
hidupnya. Lulus dari SMA 1 Prasasti, Jakarta Pusat, J.R. Saragih memutuskan
mencoba peruntungan dengan mengikuti tes Akademi Militer. Buah kerja
kerasnya tidak sia-sia. Ia diterima sebagai taruna di kampus Akademi Militer
(Akmil) di lembah Tidar, Magelang, Jawa Tengah yang dibiayai oleh negara.
JR Saragih menempuh pendidikan di Akmil Magelang dan menamatkan
pendidikan militernya pada tahun 1990-an. Ia juga memperoleh beasiswa di
Akademi Beasiswa dari Akmil. Selama setahun, kedisiplinan dan keberanian
yang identik dengan seorang personil militer kian menempa pribadi J.R.Saragih di
Akademi Militer Magelang. Dari pendidikan militer di kawasan Lembah Tidar
(Kampus AMN), JR. Saragih berhasil membawa pulang pangkat Letnan Dua TNI
pendidikan selesai, J.R.Saragih langsung bertugas di lingkungan Polisi Militer
Angkatan Darat (POMAD). Ia ditugaskan komandannya sebagai
Dansubdenpom/Purwakarta, Jawa Barat. Karirnya kian cemerlang dengan
dipercaya sebagai Dandenpom juga menjadi salah seorang personel elit Pasukan
Pengaman Presiden (Paspampres).
Pada tahun 2000 silam, J.R.Saragih sebagai prajurit muda memperoleh
amanah baru. Ia ditugaskan segagai Komandan Sub Detasemen Polisi Militer
(Dansubdenpom) di Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat (Jabar). Satu titik
perjalanan dalam hidupnya inilah, yang kemudian memuluskan jalan lain untuk
membuka pintu lebih lebar dalam kehidupan JR Saragih, anak desa yang tak kenal
menyerah atas takdir dan kenyataan hidup.
Kehidupan keras yang ia alami, menjadikan JR Saragih mudah terketuk
hatinya atas penderitaan orang lain. Pada satu kesempatan J.R.Saragih bertamu ke
pendopo kabupaten dan berbincang akrab dengan Bupati Purwakarta saat itu
Bunyamin Dudih, S.H. JR Saragih memperkenalkan diri seraya menjelaskan,
bahwa hatinya terketuk untuk ikut membantu kesulitan warga Purwakarta dalam
mendapatkan pelayanan kesehatan. Ia ingin memberikan andil secara nyata, yaitu
dengan memberikan pelayanan kesehatan yang terjangkau pada mereka. Ide
cemerlang prajurit muda J.R.Saragih tersebut disambut baik petinggi Pemerintah
Daerah di Purwakarta . Gaji J.R.Saragih di TNI dijadikan modal untuk usaha
memulai usaha klinik kesehatan. Keberanian dan intuisi yang ia miliki,
menjadikan usaha di bidang kesehatan berkembang. Secara bertahap ia bisa
membeli tanah seluas 770 meter persegi untuk mengembangkan klinik. Niatan
tanpa diduga. Inilah fondasi awal J.R.Saragih fokus untuk terjun menekunibisnis
di sektor kesehatan.
Berdirinya Rumah Sakit Efarina (Etaham) yang berada di Jalan Bungur
Nomor 1 Purwakarta, adalah cikal bakal perkembangan bisnisnya yang bermula
dari sebuah klinik kecil di tahun 2000. Keseriusan, visi dan misi yang ia miliki tak
sia-sia. Tahun 2008, RS Efarina Etaham yang berawal dari klinik kecil
memperoleh akreditasi RS tipe A dengan total karyawan berjumlah sekitar 300
orang. 120 orang di antaranya adalah dokter. Bulan Desember 2001 menjadi
tanggal penting bagi kehidupan JR Saragih. Ia berkenalan dengan dr. Erunita
Anggraini br. Tarigan Girsang, Sp.K.K. (putri dari pasangan Prof. dr. Pangarapan
Tarigan, Sp.PD dan Rehna Ginting)32
32
Ibid
. Setelah menemukan banyak kecocokan
dalam beberapa kali pertemuan, keduanya memutuskan untuk menikah tepatnya
pada Juni 2002. Setahun berselang, tepatnya pada 16 Juli 2003, pasangan JR
Saragih dan Erunita Anggraini Tarigan dikaruniai seorang putri yang diberi nama
Efarina Margaretha Saragih. Memiliki pasangan seorang dokter, adalah seperti
botol bertemu tutup. Tak hanya mendapatkan pasangan hidup, ia pun
mendapatkan partner yang tepat untuk berdiskusi dalam mengembangkan bisnis
di bidang kesehatan. Terbukti dengan lahirnya Akademi Keperawatan Efarina
Etaham yang juga berada di Kabupaten Purwakarta. Tujuannya adalah untuk
mendorong percepatan pemenuhan kebutuhan tenaga perawat. Khususnya untuk
RS Efarina Etaham ataupun rumah sakit lain. Keyakinan bahwa pendidikan
menjadi kunci utama bagi perubahan diwujudkan secara nyata dengan mendirikan
nyata pandangan jauh ke depan seorang JR Saragih, yang memiliki perhatian
khusus kepada bidang pendidikan.
Intuisi bisnis JR Saragih juga menjadikan RS Efarina Etaham Purwakarta
menjadi menjalin kerja sama dengan PT Jamsostek (Persero) di tahun 2011. RS
Efarina Etaham meluncurkan produk pelayanan kesehatan berupa paviliun khusus
bagi peserta Jamsostek yang diberi nama Trauma Center Jamsostek. Dengan
jalinan kerja sama ini, perusahaan atau keluarga pasien tidak perlu mengeluarkan
biaya pelayanan kesehatan.
Sebagai seorang pelaku usaha, tentunya secara materi ia tidaklah kurang.
Bukti nyata kerja keras dan pantang menyerah, berbanding terbalik dengan
kehidupan yang ia jalani saat kanak-kanak dan juga remaja. Meski usahanya
berkembang di tanah Parahiyangan, kegelisahan sebagai seorang putera asli
Sumatera Utara kian kerap mengetuk hati dan nuraninya. Pembangunan tanah
Jawa yang ia saksikan demikian pesat, tidak selaras dengan perkembangan yang ia
lihat di tanah kelahirannya. Nuraninya merasa terpanggil untuk membangun
tanah kelahiran, ikatan emosional yang tidak akan pernah pudar meski ia sudah
berkelana ke bumi Pasundan. Simalungun, tempat ia ditempa menjadi pribadi
tangguh saat kecil, dengan budaya dan karakteristik Sumatera Utara yang dikenal
tangguh dan pekerja keras. Ia ingin kembali, mengabdi dan berbakti ke tanah
kelahiran yang ia cintai.
Tanah kelahiran yang ia kenal dengan budaya yang demikian kaya, dan
menjadi memori masa kanak-kanak dan akan terus terpatri dalam diri JR Saragih.
Darah dan nafasnya, seiring perjalanan merantau ke belahan lain nusantara, adalah
nafas, sekaligus memberi pondasi awal pada makna kerja keras dan kedisiplinan.
Hal itulah yang mendorong dirinya bertarung di tahun 2010 dengan maju ke arena
pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Simalungun, dipasangkan dengan
Hj.Nurhayaty Damanik dan akhirnya terpilih menjadi Bupati Simalungun periode
2010-2015. Tahun 2011 JR Saragih secara resmi diangkat menjadi Ketua DPC
Partai demokrat yang pada saat itu dilantik oleh Anas Urbaningrum. Pada tahun
2015, JR Saragih mencalonkan diri sebagai Bupati Simalungun untuk periode
2015-2020 bersama pasangannya Amran Sinaga dan akhirnya kembali menjabat
menjadi bupati simalungun untuk yang kedua kalinya setelah memenangkan