DAMPAK EKONOMI
PEMBANGUNAN
REL GANDA
Darmaningtyas
MASYARAKAT TRANSPORTASI INDONESIA
PENGEMBANGAN KORIDOR EKONOMI
YANG BIAS BARAT DAN DARAT
"Sentra Produksi dan Pengolahan Hasil Bumi dan Lumbung Energi Nasional"
"Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Tambang & Lumbung Energi Nasional"
''Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, dan Perikanan
''Pintu Gerbang Pariwisata
Nasional dan Pendukung
Pangan Nasional'' "Pendorong
Industri dan Jasa Nasional"
"Pengolahan Sumber Daya Alam yang Melimpah dan SDM yang Sejahtera"
Koridor Jawa
Koridor Bali
Nusa
Tenggara
Koridor
Papua
PROYEK PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR MP3EI
Sumber: Harian Seputar Indonesia 29 Februari 2012
Rp 71,3 T
(34 proyek)
Rp 71,3 T
(34 proyek)
Rp 216 T
(31 proyek)
Rp 216 T
(31 proyek)
Rp 5,9 T
(10 proyek)
Rp 5,9 T
(10 proyek)
Rp 3.8T
(9 proyek)
Rp 3.8T
(9 proyek)
Rp 56 T
(18 proyek)
Rp 56 T
(18 proyek)
Rp 15
(8 proyek)
Rp 15
KRITIK TERHADAP PETA PENGEMBANGAN
KORIDOR EKONOMI INDONESIA
Konektivit
as
Konektivit
as
•
Rumusan konektivitas dalam MP3EI secara
konseptual bagus, akan tetapi janggal jika
diturunkan ke kegiatan-kegiatan
quick wins
yang
ternyata masih sangat bias Jawa sebagai daratan
dan motorisasi.
•
Rumusan konektivitas dalam MP3EI secara
konseptual bagus, akan tetapi janggal jika
diturunkan ke kegiatan-kegiatan
quick wins
yang
ternyata masih sangat bias Jawa sebagai daratan
dan motorisasi.
•
Pembagian koridor ekonomi tidak menawarkan hal yang
baru. Ke depannya, 70% penduduk Indonesia akan
berdomisili di Jawa jika pulau ini terus didorong
sebagai sentra industri nasional.
•
Hal ini rentan jika dilihat dari aspek ketahanan nasional.
•
Pembagian koridor ekonomi tidak menawarkan hal yang
baru. Ke depannya, 70% penduduk Indonesia akan
berdomisili di Jawa jika pulau ini terus didorong
sebagai sentra industri nasional.
Jakarta
Simpul Industri makanan
Simpul Industri Tekstil
Usulan Lokasi KEK Kawasan/Klaster Industri
Jaringan pelayaran domestik
Jalur utama keluar koridor
Simpul Manufaktur Mesin dan Alat
Angkut •
Metropolitan
Gerbangkertosusila
•Berpotensi menjadi pusat utama kegiatan industri manufaktur di masa depan
Bandung
•Metropolitan Jabodetabek (MPA)
•Salah satu konsentrasi kegiatan industri manuaktur
terbesar di Asia
Pengembangan Klaster Industri Galangan Kapal : Lamongan
Pengembangan Klaster Industri Berbasis Migas (petrokimia): Gresik dan
Tuban
Pengembangan Klaster Industri Berbasis Migas (petrokimia):
Cilegon
JAWA SEBAGAI TUMPUAN
Sektor Fokus
Ind. Makanan & Minuman -
Difokuskan untuk menghilangkan
hambatan agar dapat
memanfaatkan pertumbuhan
per-mintaan domestik.
Textiles –
Merebut pasar domestik
dari serangan impor dengan
memperkuat produksi domestik.
Peralatan Transport (termasuk
otomotif dan galangan kapal) –
Pengemb. kemampuan produksi di
komponen nilai tambah tinggi dan
pengemb keterkaitan dengan
supplier lokal.
Sektor Fokus
Ind. Makanan & Minuman -
Difokuskan untuk menghilangkan
hambatan agar dapat
memanfaatkan pertumbuhan
per-mintaan domestik.
Textiles
–
Merebut pasar domestik
dari serangan impor dengan
memperkuat produksi domestik.
Peralatan Transport (termasuk
otomotif dan galangan kapal) –
Pengemb. kemampuan produksi di
komponen nilai tambah tinggi dan
pengemb keterkaitan dengan
supplier lokal.
Umum
Terdiri dari 4 pusat ekonomi:
Jakarta,
Bandung, Semarang and Surabaya
PDRB Koridor diperkirakan
berkembang ~5-6X
•
Dari 303 mil US$ menjadi 1.573 mil
US$ di 2025
•
Pertumbuhan diproyeksikan 11,6%,
dibanding-kan 6,1% tanpa
pengembangan koridor.
Umum
Terdiri dari 4 pusat ekonomi:
Jakarta,
Bandung, Semarang and Surabaya
PDRB Koridor diperkirakan
berkembang ~5-6X
•
Dari 303 mil US$ menjadi 1.573 mil
US$ di 2025
•
Pertumbuhan diproyeksikan 11,6%,
dibanding-kan 6,1% tanpa
pengembangan koridor.
Kebutuhan Infrast. Kunci
Pelabuhan:
•
Jakarta, Semarang, Surabaya
Jalan/Kereta Api:
•
Double-Double railway track
Jakarta-Surabaya
•
Trans Java toll road
(Jakarta-Cikampek-Cirebon-Semarang-Surabaya
Pembangkit Listrik untuk Jawa
•
Perkuatan interkoneksi dengan Grid
Sumatera
•
Peningk pembangkit di Jawa Barat dan
Jawa Tengah dengan geothermal dan
gasifikasi batubara.
Kebutuhan Infrast. Kunci
Pelabuhan:
•
Jakarta, Semarang, Surabaya
Jalan/Kereta Api:
•
Double-Double railway track
Jakarta-Surabaya
•
Trans Java toll road
(Jakarta-Cikampek-Cirebon-Semarang-Surabaya
Pembangkit Listrik untuk Jawa
•
Perkuatan interkoneksi dengan Grid
Sumatera
•
Peningk pembangkit di Jawa Barat dan
Jawa Tengah dengan geothermal dan
gasifikasi batubara.
PENGEMBANGAN KORIDOR
JAWA
PERANAN TRANSPORTASI
Mendukung
mobilitas
barang/orang
Mendukung
mobilitas
barang/orang
Pertumbuhan
ekonomi
Pertumbuhan
ekonomi
Peningkatan
dan
Pemerataan
Pembanguna
n
Peningkatan
dan
Pemerataan
Pembanguna
IDEOLOGI PERLAMBATAN
MENUJU PEMERATAAN
PEMBANGUNAN
Indonesia Timur
•
Percepatan pembangunan
•
Peningkatan Pertumbuhan
Ekonomi
Indonesia Barat
•
Pelambatan Pembangunan
JEBAKAN MOTORISASI
Pengutamaan
Pembangunan
jalan darat
Kendaraan
bermotor
bertambah
Jaringan rel kereta
api tidak
dioptimalkan dan
angkutan laut
terabaikan
Ketergantunga
n pada
kendaraan
Subsekt
or
Tahun Fiskal
Total
APBN
Investa
si
swasta
Total
2010
2011
2012
2013
2014
Jalan
17.09
9
22.248
23.634
22.879
20.872 106.733 174.588 281.32
0
KA
6.999
7.594
9.312
11.718
14.967
50.590 212.328 262.91
7
Rasio
0,41
0,34
0,39
0,51
0,72
0,47
1,22
0,94
Sumber : Bappenas, 2010
Proyeksi ini tidak sama dengan realisasi APBN namun sedikit banyak menggambarkan politik anggaran pemerintah saat ini.
Pertama, anggaran APBN 2010 KA masih diseputar Rp. 4 triliun, belum mencapai Rp. 7 triliun seperti proyeksinya. Bahkan anggaran KA relatif stagnan pada kisaran Rp. 4 triliun sementara anggaran jalan meningkat menjadi sekitar Rp. 18 triliun di tahun-tahun fiskal 2008, 2009, 2010 pada RPJM I.
Kedua, proyeksi anggaran KA pada tahun fiskal 2011-2014 sudah memperlihatkan politik kereta api dan memproyeksikan peningkatan yang cukup berarti dari Rp. 7,6 triliun menjadi Rp.15 triliun. Rasio anggaran KA/Jalan rata-rata tahun fiskal 2010-2014 adalah 0,47, jauh lebih baik dari rata-rata 2004-2009 yang sekitar 0,25.
Ketiga, investasi swasta yang diproyeksikan sebesar Rp. 212 triliun nampaknya terlalu optimistik dan akan sulit dicapai kalau pemerintah tidak mengambil langkah cepat dan lugas membenahi birokrasinya, meningkatkan kapasitas delivery-nya, dan mengambil kebijakan yang berani.
Termasuk kedalam langkah-langkah cepat dan berani tersebut antara lain adalah memperkuat kelembagaan PPP-Node Kemenhub dengan tenaga-tenaga profesional yang ahli dalam PPP, Public Financing, Modern Project Financing, dan legal specialists.
Menteri PU
mengungkapkan
lebih dari separuh anggaran
Kementerian PU yang sebesar Rp. 57,96 triliun, yakni sebesar Rp. 29,8 triliun pada DIPA 2011 akan
dipergunakan untuk
membiayai proyek-proyek jalan, termasuk pembangunan infrastruktur jalan di enam koridor ekonomi.
Investor Daily, 31 Desember 2010.
Menteri PU
mengungkapkan
lebih dari separuh anggaran
Kementerian PU yang sebesar Rp. 57,96 triliun, yakni sebesar Rp. 29,8 triliun pada DIPA 2011 akan
dipergunakan untuk
membiayai proyek-proyek jalan, termasuk pembangunan infrastruktur jalan di enam koridor ekonomi.
Investor Daily, 31 Desember 2010. Sumber : TRKA II, Draft laporan Akhir, 2010
Double Track yang telah beroperasi
263 km
Double track yang telah selesai dibangun tahun 2011, rencana operasi Juni2012
28 km
Double track yang akan dibangun dalam T.A 2012 dan 2013
436 km
Brebes
Cirebon - Brebes
Pekalongan - Semarang
Semarang - Bojonegoro
Bojonegoro - Surabaya
• Jalur Ganda • Jalur Tunggal
727 km
JAKARTA CIREBON TEGAL SURABAYA
PEKALONGAN
JALUR GANDA JAKARTA -
SURABAYA
PENINGKATAN KAPASITAS
LINTAS
Peningkatan kapasitas lintas jalur
ganda Lintas Utara Jawa akan
lebih optimal, apabila diikuti
dengan pembangunan
double-double
track
Manggarai
–
Cikarang
(pemisahan
KA
perkotaan dan KA antar kota)
Peningkatan kapasitas lintas jalur
ganda Lintas Utara Jawa akan
lebih optimal, apabila diikuti
dengan pembangunan
double-double
track
Manggarai
–
Cikarang
(pemisahan
KA
perkotaan dan KA antar kota)
Meningkatkan kapasitas lintas jalur
kereta api dari 84 KA/hari menjadi
200 KA/hari dengan dilakukan
penggantian
sinyal
mekanik
menjadi sinyal elektrik;
Multi Criteria
Analysis :
1. Identifying Objectives
2. Identifying Options For
Achieving The Objectives
3. Analysis Of The Options
4. Making Choices
5. Feedback
PDRB PANTURA
DIPROYEKSIKAN
TUMBUH SAMPAI
3-4 KALI LIPAT
SAMPAI 2030
a. Estimasi
besar
perekonomian
Pantura
tahun 2011 sekitar Rp.
1963 triliun (atas dasar
harga berlaku)
b. Kekuatan
perekonomian
Pantura pada tahun 2011
mencapai lebih dari ¼
perekonomian
Indonesia
(26,5%)
c. Eskpor impor sepanjang
Pantura
diperkirakan
bernilai 38,5% dari nilai
ekspor impor nasional
EMISI GAS BUANG
•
Sektor
Transportasi
(27%)
merupakan
sektor dengan emisi
Gas Buang CO2
terbesar setelah
sektor energi (34%)
•
Keretaapi (1,6%)
merupakan moda
transportasi yang
sangat rendah emisi
gas buang CO2
dibandingkan dengan
moda darat (72%),
laut (15%) dan udara
(12%)
PERBANDINGAN KONSUMSI ENERGI
BBM/KM PNP
Sumber : RipNas, 2010
Konsumsi Energi (Solar = RP4.500,-)
Kereta Api = Rp.4.500 x 0,0020 =
Rp. 9,00- BBM/Km
MENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI
Sumber : Menko Perekonomian, 2010