ii
Universitas Sumatera Utara ABSTRAK
Limfadenitis TB (Tuberkulosis) merupakan TB ekstraparu yang paling sering ditemukan. Standar baku emas untuk mendiagnosis limfadenitis TB adalah dengan pemeriksaan sitologi. Keterbatasan fasilitas dan jumlah patolog di daerah perifer membuat diagnosis penyakit ini sulit ditegakkan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tes Tuberkulin sebagai substitusi pemeriksaan sitologi dalam mendiagnosis limfadenitis TB karena tes Tuberkulin tergolong efisien dan dapat dikerjakan oleh seluruh tenaga kesehatan.
Penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa rekam medis Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan dalam kurun waktu 2012-2015. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi adalah 27 orang. Data kemudian dimasukkan ke dalam suatu perangkat lunak statistik dan diuji menggunakan Fisher’s exact test.
Dari total 27 sampel, didapatkan 22 pasien (81,4%) didiagnosis dengan limfadenitis TB dan 5 orang (18,6%) didiagnosis dengan pembesaran KGB (kelenjar getah bening) lainnya. Dari 22 pasien yang didiagnosis limfadenitis TB, 13 orang (59,1%) menunjukkan hasil tes Tuberkulin yang negatif dan 9 orang (40,9%) menunjukkan hasil tes Tuberkulin yang positif. Dari 5 pasien yang didiagnosis dengan pembesaran KGB lainnya, semua pasien menunjukan hasil tes Tuberkulin yang negatif. Hasil analisa data diperoleh nilai p=0,136 (p>0,05).
Dari hasil analisa data tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara tes Tuberkulin dengan pasien limfadenitis TB. Sensitivitas dan spesifisitas uji tuberkulin adalah 40,9% dan 100%.
Kata kunci: limfadenitis Tuberkulosis, tes Tuberkulin, Tuberkulosis, Tuberkulosis ekstraparu
iii
Universitas Sumatera Utara ABSTRACT
Tuberculous lymphadenitis (TBL) is the most common form of extra-pulmonary tuberculosis. The gold standard in diagnosing TBL is based on cytology test. Limitations of facilities and the number of pathologists in peripheral area made it hard to diagnose this disease. Therefore, the purpose of this study is to evaluate the efficacy of Tuberculin test as a substitute of cytology test in diagnosing TBL because it is quite efficient and can be performed by all health care provider.
This is an analytic study with cross sectional approach. This study used secondary data which were medical records collected from Haji Adam Malik Medan Hospital from 2012 to 2015. The amount of sample which met the inclusion and exclusion criteria were 27 people. The collected data were then inserted into a statistic software and tested using Fisher’s exact test.
From the total of 27 samples, 22 patients (81,4%) were diagnosed with TBL and 5 patients (18,6%) were diagnosed with other lymph node enlargement. From the 22 TBL patients, 13 people (59,1%) showed negative Tuberculin test and 9 people (40,9%) showed positive Tuberculin test. From 5 patients with other lymph node enlargement, all patients showed negative Tuberculin test. The analytic result showed the p-value was 0,138 (p>0,05).
From the result of the analysis, there were no correlation between Tuberculin test and TBL patients. The sensitivity and specificity of Tuberculin test were 40,9% and 100% respectively.
Keywords :extra-pulmonary Tuberculosis, Tuberculin test, Tuberculosis ,Tuberculous lymphadenitis
