• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dinas Pertanian Tabel.2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Dinas Pertanian Tabel.2"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

1

1. Peningkatan kesejahteraan petani sebesar 75%

15 %

15 %

15 %

15 %

15 %

(75 %)

NTP Petani

220 242 266,20 292,82

332,10

335,42

335,42

2. Peningkatan kuantitas dan kualitas

10 %

10 %

10 %

10 %

10 %

(50 %)

produksi hasil peternakan sebesar 10% per tahun

a. Produksi daging unggas

7.331.471,10 kg 8.064.618,21 kg 8.797.765,32 kg 9.530.912,43 kg 10.264.059,54 kg 10.997.206,65 kg 10.997.206,65 kg

b. Produksi daging nonunggas

5.813.622,40 kg 6.394.984,64 kg 6.976.346,88 kg 7.557.709,12 kg 8.139.071,36 kg 8.720.433,60 kg 8.720.433,60 kg

c. Produksi susu

3.111.990,00 Liter 3.423.189,00 Liter 3.734.388,00 Liter 4.045.587,00 Liter 4.356.786,00 Liter 4.667.985,00 Liter 4.667.985,00 Liter

d. Produksi telur

6.583.830,00 kg 7.242.213,00 kg 7.900.596,00 kg 8.558.979,00 kg 9.217.362,00 kg 9.875.745,00 kg 9.875.745,00 kg

e. Populasi ternak gaduhan/sapi potong

3.524 ekor 3.546 ekor 3.594 ekor 3.644 ekor 3.694 ekor 3.744 ekor 3.744 ekor

3. Peningkatan kuantitas dan kualitan

1 %

1 %

1 %

1 %

1 %

(5 %)

produksi hasil perkebunan sebesar 1% per tahun

Produksi komoditas kelapa

2.675,36 Ton 2.702,11 Ton 2.728,87 Ton 2.755,62 Ton 2.782,37 Ton 2.809,13 Ton 2.809,13 Ton

4. Pemanfaatan lahan produktif di dalam hutan

100 %

100 %

100 %

100 %

100 %

(100 %)

produksi sebesar 100%

Luas lahan pertanian produktif

1.559,70 Ha 1.559,70 Ha 1.559,70 Ha 1.559,70 Ha 1.559,70 Ha 1.559,70 Ha 1.559,70 Ha

di dalam hutan produksi

5. Penurunan luas lahan kritis 7% per tahun

7 %

7 %

7 %

7 %

7 %

(35 %)

Luas lahan kritis

816,73 Ha 759,56 Ha 702,39 Ha 645,22 Ha 588,05 Ha 530,87 Ha 530,87 Ha

6. Peningkatan produksi kayu hutan rakyat

sebesar 3,2% per tahun

3,2 %

3,2 %

3,2 %

3,2 %

3,2 %

(16 %)

Produksi kayu hutan rakyat

3.799.616 m3 3.921.204 m3 4.042.791 m3 4.164.379 m3 4.285.967 m3 4.407.554 m3 4.407.554 m3

Keterangan :

1. Luas lahan produktif didalam hutan produksi dipertahankan sebesar 100% pada periode 2011-2015 yaitu sebesar 1.559,70 Ha, yang terletak di lokasi sbb : a. Kecamatan Mijen = 746,60 Ha.

b. Kecamatan Ngaliyan = 811,00 Ha (milik KPH Kendal).

c. Kecamatan Banyumanik = 2,10 Ha (milik KPH Dr. Cipto Semarang).

2. Produksi kayu jati dan mahoni pada hutan rakyat pada tahun 2009 adalah 4.852.766 m3 . Produksi kayu mengalami penurunan pada tahun 2010 menjadi 3.648.543 m3. Dengan penambahan produksi kayu sengon sebesar 151.073 m3 , maka produksi kayu pada hutan rakyat pada tahun 2010 menjadi 3.799.616 m3. Peningkatan produksi kayu di hutan rakyat sebesar 3,20% per tahun. Pada akhir periode RPJMD produksi kayu (jati, mahoni, dan sengon) adalah 4.407.554 m3.

9

TAHUN 2014

TAHUN 2015

2 3 4 5 6 7 8

INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

NO.

INDIKATOR

Referensi

Dokumen terkait

PRODUKSI HASIL HUTAN NON KAYU DI PROVINSI SULAWESI TENGAH SELAMA TAHUN 2007. KETERANGAN

Sedangkan Outpcome : Meningkatnya usaha penangkapan 1 (satu) kelompok nelayan dalam upaya mendorong peningkatan produksi perikanan tangkap sebesar 1,2%. Sedangkan Outpcome

Komoditas Kelapa Dalam Per Kecamatan di Kabupaten Klaten Tahun 2020 IX-3 Tabel 9.4 Luas Areal, Produksi, Produktivitas dan Jumlah Petani Perkebunan Rakyat,. Komoditas Kelapa

Pada periode lima tahun terakhir, pertumbuhan luas panen ubi kayu di Jawa mengalami penurunan signifikan yaitu sebesar 10,06% per tahun, dan Luar Jawa mengalami

JUMLAH DAN KAPASITAS IZIN PRODUKSI INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN KAYU (IPHHK) DI ATAS 6.000 M3/TAHUN PER PROVINSI SAMPAI DENGAN JUNI 2016. Kayu Lapis Penggergajian

Responden menjawab bahwa peraturan dalam pembangunan hutan tanaman rakyat antara lain hutan tanaman rakyat memiliki kawasan di hutan produksi yang dikelola oleh

Output 1 : Paket teknologi peningkatan produksi benih bermutu tanaman hutan penghasil kayu Output 2 : Paket teknik silvikultur penghasil kayu.. Output 3 : Paket

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Persepsi Pelaku dan Non Pelaku Pemanenan Terhadap Kegiatan Pemanenan Kayu di Hutan Rakyat Serta Peranan Kegiatan Pemanenan Kayu