Asep Cahyawan Sugiandi,2016
PERBANDINGAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TAKTIS DAN KOOPERATIF TERHADAP PENGUASAAN TEKNIK DASAR DALAM PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Penelitian
Pembelajaran adalah proses interaksi antara guru dan murid di kelas yang
sebelumnya mempersiapkan rancangan, pelaksanaan dan evaluasi untuk
mencapai tujuan. Knirk & Gustafon (dalam Juliantine dkk., 2013, hlm. 7-8) mengemukakan bahwa „Pembelajaran adalah segala kegiatan yang dirancang oleh guru untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan atau
nilai yang baru dalam suatu proses yang sistematis melalui tahapan rancangan, pelaksanaan dan evaluasi dalam konteks kegiatan pembelajaran.‟
Pendidikan jasmani merupakan mata pelajaran yang wajib di sekolah.
Kebanyakan kegiatan belajarnya adalah praktek dibandingkan materi di kelas.
Materi yang diajarkan oleh guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di
sekolah tidak hanya dilakukan dilapangan, tetapi di kelas. Aspek yang
diajarkan dalam pendidikan jasmani tidak hanya psikomotor saja, akan tetapi
aspek kognitif dan afektif juga. Dalam aspek psikomotor ini, siswa diajarkan
keterampilan, dalam aspek kognitif siswa tersebut mengetahui dan sadar
pentingnya kesehatan jasmani dan dalam aspek afektif siswa tersebut
berperilaku yang baik, seperti jujur, sportif, bekerjasama dan lain-lain. Sejalan
dengan kalimat di atas, Juliantine dkk. (2013, hlm. 3) mengemukakan bahwa “Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai
kegiatan dalam rangka memperoleh kemampuan dan keterampilan jasmani,
pertumbuhan, kecerdasan, emosional, dan pembentukan watak.” Semakin jelas
pembelajaran pendidikan jasmani itu mempunyai manfaat yang banyak.
Diperkuat lagi dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Koswara, 2013; Nursaori, 2014) mengungkapkan bahwa:
(sikap-mental-emosional-sportivitas-Asep Cahyawan Sugiandi,2016
PERBANDINGAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TAKTIS DAN KOOPERATIF TERHADAP PENGUASAAN TEKNIK DASAR DALAM PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
spiritual-sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.
Permainan bola basket merupakan permainan yang dilakukan oleh lima
orang pemain dari tiap regunya dan saling serang menyerang. Tujuan
permainan ini adalah memasukan bola ke keranjang lawan
sebanyak-banyaknya untuk mendapat kemenangan dan menjaga keranjang supaya tidak
kemasukan bola oleh lawan.
Gerakan dasar dalam permainan bola basket adalah melempar,
menangkap, memantul-mantulkan bola dan menggelindingkan dengan tangan.
Permainan bola basket dapat dilakukan di atas lantai yang rata dan bisa
dilakukan di dalam ruangan atau di luar ruangan. Sucipto dkk. (2010, hlm. 93)
mengemukakan bahwa:
Permainan bola basket adalah suatu permainan beregu dan dapat dimainkan oleh putra maupun putri dari segala usia, dalam permainan bola basket setiap regu harus berusaha memasukan bola sebanyak-banyaknya ke dalam keranjang lawan dan mencegah lawan memasukan bola ke keranjangnya sendiri.
Melalui pembelajaran permainan bola basket, dalam setiap individu siswa
dapat menumbuhkan sikap sportivitas, kerjasama, menghargai, toleransi,
disiplin dan cepat mengambil keputusan.
Pada pembelajaran permainan bola basket di sekolah diharapkan dapat
berjalan dengan sungguh-sungguh, apalagi guru sebagai motivator,
memberikan dorongan untuk melakukan pembelajaran dengan
sungguh-sungguh dan guru memberikan arahan terhadap murid supaya pembelajaran ini
dapat dilatih di rumah.
Pada permainan bola basket, kemampuan keterampilan teknik dasar dan
keterampilan bermain harus dikuasai oleh siswa. “Dalam permainan bola basket setiap pemain harus memiliki keterampilan teknik dasar dan dituntut
Asep Cahyawan Sugiandi,2016
PERBANDINGAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TAKTIS DAN KOOPERATIF TERHADAP PENGUASAAN TEKNIK DASAR DALAM PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mengamati pada saat PPL di Pasundan 4 Bandung terlihat bahwa
siswa-siswi belum terampil dalam bermain bola basket, padahal permainan bola
basket merupakan salah satu materi ajar dalam pendidikan jasmani yang harus
dikuasai oleh siswa, salah satu penyebabnya karena keterbatasan guru dalam
mengelola proses pembelajaran. Dimungkinkan guru belum banyak
menerapkan model pembelajaran.
Model pembelajaran merupakan hal yang penting diterapkan dalam proses
pembelajaran. Banyak sekali model pembelajaran yang bisa diterapkan dalam
pembelajaran pendidikan jasmani, seperti yang dijelaskan oleh Metzler dalam
Fahri (2013 hlm. 2-3) adalah sebagai berikut:
There are seven intruction models that have shown to be effective in teaching physical education : Direct Intruction Model, Personalized for Instruction Model, Cooperative Learning Model, The Sport Education Model, Peer Teaching Model, Inquiry Teaching Model and The Tactical Games Model.
Seperti yang di jelaskan di atas menurut Metzler terdapat tujuh model
pembelajaran dalam pendidikan jasmani yaitu: (1) Model Pembelajaran
Langsung (2) Model Pembelajaran Personal (3) Model Pembelajaran
Kerjasama (Kooperatif) (4) Model Pembelajaran Pendidikan Olahraga (5)
Model Pembelajaran Kelompok (6) Model Pembelajaran Inkuiri dan (7) Model
Pembelajaran Taktis.
Dari sekian banyak model, penulis mencoba menerapkan dua model, yaitu
model taktis dan kooperatif, karena model taktis mempunyai keunggulan yaitu
meyebabkan siswa tahu masalah taktikal, berusaha memperbaiki keterampilan
dan mengembangkan keterampilan taktikal dari masalah-masalah yang di
hadapi. Seperti yang dijelaskan Fahri (2013 hlm.3-4) terkait keunggulan model
pembelajaran taktis bahwa:
Asep Cahyawan Sugiandi,2016
PERBANDINGAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TAKTIS DAN KOOPERATIF TERHADAP PENGUASAAN TEKNIK DASAR DALAM PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam satu kelompok, serta membudayakan siswa untuk selalu berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
Kekurangan dari model pembelajaran taktis yaitu apabila siswa belum
terbiasa melakukan permainan, menyebabkan siswa memerlukan waktu yang
lebih lama untuk bisa bermain. Seperti yang dijelaskan Fahri (2013 hlm. 4)
terkait kekurangan model pembelajaran taktis yaitu:
Adapun kekurangan dari model pendekatan taktis ini adalah siswa yang memiliki kemampuan rendah dalam membaca permainan akan mengalami kesulitan dalam memecahkan setiap masalah-masalah taktikal yang terjadi selama pembelajaran, siswa yang memiliki keterampilan bermain baik cenderung akan bermain sendiri tanpa mementingkan kerjasama tim, dan apabila siswa tidak memiliki rasa percaya diri dalam bermain kecenderungan siswa tersebut akan pasif dalam setiap kegiatan yang dilakukannya.
Dan model kooperatif karena mempunyai kelebihan yaitu siswa saling
bekerjasama, saling bertukarpikiran atau diskusi, yang sebelumnya dari banyak
orang jadi dibagi kelompok, yang terdiri dua orang atau lebih yang
berbeda-beda karakter tiap orangnya dan diangkat satu pemimpin. Dan kelemahan dari
pembelajaran kooperatif adalah jika pemimpin di tiap kelompok tidak tegas
dan fokus terhadap tujuan yang ingin dicapai, tugas yang diberikan guru pun
tidak akan tercapai.
Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran kooperatif menurut
http:/www.artikelbagus.com/2011/06/kelebihan dan kekurangan-model
kooperatif dalam Juliantine dkk. (2013. hlm. 79) adalah:
Bahwa Kelebihan model pembelajaran kooperatif:
1. Dapat mengurangi rasa kantuk dibanding belajar sendiri 2. Dapat merangsang motivasi belajar
3. Ada tempat bertanya
Asep Cahyawan Sugiandi,2016
PERBANDINGAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TAKTIS DAN KOOPERATIF TERHADAP PENGUASAAN TEKNIK DASAR DALAM PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang menulis. Semuanya sama-sama mengingat di kepala. Jika membaca sendirian, hanya rekaman mata yang sampai ke otak, tentu ini akan dapat kurang kuat.
Kelemahan model pembelajaran kooperatif: 1. Bisa menjadi tempat mengobrol
2. Sering terjadi debat sepele di dalam kelompok 3. Bisa terjadi kesalahan kelompok
4. Jika anggota kelompok tidak menyadari makna kerjasama dalam kelompok.
Oleh karena itu peneliti mencoba untuk membandingakan pengaruh dari
kedua model tersebut terhadap penguasaan teknik dasar permainan bola basket.
B. Rumusan Masalah Penelitian
1. Bagaimana pengaruh model pembelajaran taktis terhadap penguasaan teknik
dasar dalam permainan bola basket?
2. Bagaimana pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap penguasaan
teknik dasar dalam permainan bola basket?
3. Bagaimana perbandingan pengaruh antara model pembelajaran taktis dan
kooperatif terhadap penguasaan teknik dasar dalam permainan bola basket?
C.Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh model pembelajaran taktis terhadap
penguasaan teknik dasar dalam permainan bola basket.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh model pembelajaran kooperatif
terhadap penguasaan teknik dasar dalam permainan bola basket.
3. Untuk mengetahui bagaimana perbandingan pengaruh antara model
pembelajaran taktis dan kooperatif terhadap penguasaan teknik dasar dalam
permainan bola basket.
D.Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis, secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memperkuat
materi pembelajaran yang sudah ada, khususnya model pembelajaran taktis dan
Asep Cahyawan Sugiandi,2016
PERBANDINGAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TAKTIS DAN KOOPERATIF TERHADAP PENGUASAAN TEKNIK DASAR DALAM PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Manfaat praktis, memberikan pengalaman berharga bagi siswa untuk ikut
secara aktif. Memberikan pengalaman bagi guru PJOK, khususnya sekolah
yang diteliti dan umumnya di sekolah yang lainnya, mana model pembelajaran
yang baik.
E.Struktur Organisasi Skripsi
Di bawah ini merupakan struktur organisasi yang memuat sistematika
penulisan skripsi:
BAB I PENDAHULUAN
(latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian,
manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi)
BAB III METODE PENELITIAN
(desain penelitian, partisipan, populasi dan sampel, instrumen penelitian,
prosedur penelitian, dan analisis data)
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN
HIPOTESIS PENELITIAN
(kajian teoritis berisi konsep-konsep dan teori-teori yang berhubungan
dengan penelitian yang dilakukan tentang belajar dan pembelajaran,
hakikat pembelajaran pendidikan jasmani, pembelajaran permainan bola
basket, model-model pembelajaran, model pembelajaran taktis, model
pembelajaran kooperatif, penguasaan teknik dasar , kerangka pemikiran
dan hipotesis penelitian)
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
Asep Cahyawan Sugiandi,2016
PERBANDINGAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TAKTIS DAN KOOPERATIF TERHADAP PENGUASAAN TEKNIK DASAR DALAM PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI