• Tidak ada hasil yang ditemukan

PART - 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " PART - 2"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Direksi

Arief Budiman Farid Rahman Direktur Utama

President Director Annual Report

2008

(2)

Pemegang saham yang terhormat,

Perkembangan ekonomi makro di tahun 2008 menunjukkan pelemahan yang ditandai dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi dibandingkan dengan tahun 2007 sebagai dampak dari krisis keuangan global. Sementara itu, nilai tukar rupiah mengalami depresiasi yang dipicu oleh volatilitas yang tinggi sehingga berakibat pada penurunan cadangan devisa yang sempat di bawah USD 50 milyar. Naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi oleh Pemerintah pada pertengahan tahun mendorong peningkatan laju inflasi dan suku bunga sehingga berdampak pada pengetatan likuiditas di pasar keuangan. Namun demikian, perbankan nasional masih menunjukan kinerja yang baik seperti pertumbuhan kredit yang mengalami peningkatan sebesar 37,1% menjadi Rp. 1.343 triliun walaupun kurang ditopang oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang hanya naik sebesar 10,68% menjadi Rp. 1.674 triliun. Rasio CAR turun dari 19,3% pada tahun 2007 menjadi 16,5%, namun indikator-indikator utama lainnya masih menunjukan ketahanan dalam menghadapi krisis keuangan global seperti rasio Non Performing Loan (NPL) gross dan net yang masing-masing turun menjadi 3,9% dan 1,4%, Return On Assets (ROA) relatif stabil di level 2,7% dan Net Interest Margin (NIM) mengalami kenaikan menjadi 10%.

Dengan adanya krisis keuangan global yang berdampak pada penurunan kinerja pasar modal telah mendorong sektor perbankan menjadi andalan bagi pembiayaan ekspansi perusahaan dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Melambatnya pertumbuhan ekonomi di tahun 2008 turut menghambat pertumbuhan kredit Bank Saudara yang selama lima tahun terakhir mencapai rata-rata 40%. Sementara itu, ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di sejumlah instansi swasta juga menambah risiko bagi eksposur kredit Bank Saudara yang terfokus pada kredit konsumer. Pada tahun 2008 total kredit Bank Saudara meningkat 30% dan dengan penurunan tingkat suku bunga yang diperkirakan akan terus berlanjut, Bank Saudara siap untuk memacu ekspansi kredit di semua segmen, baik untuk segmen bisnis maupun individu.

Hal ini terlihat dari peningkatan kredit konsumer sebesar 28,10% yang merupakan pendorong pertumbuhan total kredit Bank Saudara pada tahun 2008. Kredit konsumer tumbuh secara signifikan pada produk Kredit Untuk Pegawai (KUPEG) dan Pensiunan (KUPEN). Bank Saudara berhasil menjaga kualitas kredit tercermin dari rasio NPL Netto yang sangat rendah sebesar 0,56%.

Total aktiva pada akhir tahun 2008 tumbuh 35,09% menjadi Rp 1,98 triliun. Komponen utama dari pertumbuhan aktiva ini adalah peningkatan kredit sebesar 31% menjadi Rp 1,53 triliun dan investasi pada obligasi pemerintah yang meningkat dari Rp 10 miliar di tahun 2007 menjadi Rp 18 milyar. Per 31 Desember 2008 kredit memberikan kontribusi sebesar 83,77% terhadap total aktiva produktif, beda tipis dibandingkan pada posisi akhir tahun 2007

30

Tahun 2008 Bank Saudara konsisten menghasilkan Kinerja keuangan yang baik dan mengemban perannya

sebagai lembaga intermediasi yang sehat

Bank Saudara

Annual Report

2008

In 2008, due to the global financial crisis, the weakening of macro economic development was marked by the slowing economic growth compared with the growth in 2007. Meanwhile, rupiah depreciation, as triggered by high volatility, resulted in the decrease in foreign exchange reserve which dropped to below USD 50 billion. Government subsidized fuel price hike in the mid-2008 pushed the inflation rate and interest rate upward causing a tightened liquidity in the financial market. Nevertheless, the national banking still showed a good performance as evident by the growth in credit to become Rp 1.343 trillion or an increase

of 37.1 % even though not fully supported by Third Party Fund which increased only by 10.68% to become Rp. 1.674 trillion. CAR ratio reduced from 19.3% in 2007 to 16.5%, nonetheless other main indicators still showed resilience in facing global financial crisis as evident by gross and net Non Performing Loan (NPL) ratios of 3.9% and 1.4%, respectively. Return On Asset (ROA) was relatively stable at 2.7% level, Net Interest Margin (NIM) increased to 10%. The existing global financial crisis that caused downturn in capital market performance pushed the banking sector to shoulder funding on companies' expansion and growth of the national economy.

Slowing down of economic growth in the year 2008 hindered the growth of Bank Saudara's credit which for the past 5 years reached an average of 40%. Meanwhile, threat of layoffs in a number of private institutions also added risk to Bank Saudara's credit exposure since Bank Saudara's focus is on consumer credit. During 2008,

Bank Saudara's total credit increased by 30% and in view of the projection that interest rate cut would continue, Bank Saudara prepared to extend credit to all segments, both for business and personal.

This fact can be seen from the consumer credit increase of 28.10%, which drove Bank Saudara's credit growth in 2008. Consumer credit grew significantly on credit product for employees (KUPEG) and retirees (KUPEN). Bank Saudara succeeded in maintaining its credit quality reflected in its NPL Net ratio of 0.56% which was very low. Total assets at the end of 2008 grew 35.09% to become Rp. 1.98 trillion. The main component of the assets growth was the increase in credit of 31 % to become Rp. 1.53 trillion and investment in government bonds increased from Rp. 10 billion In 2007 to Rp. 18 billion. As of 31 December 2008, credit contributed 83.77% to total earning assets, a small increase as compared to the position at the end of 2007 Honorable shareholders,

(3)

yang sebesar 87,45%. Sedangkan porsi obligasi pemerintah terhadap total aktiva produktif mengalami peningkatan menjadi 1,24% dibandingkan 0,76% di akhir tahun 2007. Untuk memenuhi persyaratan Giro Wajib Minimum (GWM), jumlah dana yang ditempatkan di Bank Indonesia tetap sebesar Rp 72,32 milyar.

Total Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Saudara tumbuh 20,39% dibandingkan tahun sebelumnya, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan dana pihak ketiga sektor perbankan nasional yang sebesar 28%. Total deposito tumbuh 22,99% dan berkontribusi 78,55% terhadap total dana pihak ketiga. Dalam rangka mendukung pertumbuhan dan stabilitas pendanaan tersebut, Bank Saudara terus melakukan ekspansi jaringan, serta melakukan berbagai program promosi.

Pada tahun 2008 laba bersih meningkat sebesar 23,33%. Kenaikan ini terutama disebabkan adanya kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 28,91% menjadi Rp 178,18 milyar. Pendapatan bunga tumbuh 41,25% menjadi Rp 306,31 milyar di 2008 didukung oleh aktiva produktif yang optimal. Selain faktor tingkat suku bunga kredit pada tahun 2008 yang lebih tinggi dibandingkan tahun 2007, peningkatan pendapatan bunga juga disebabkan oleh pertumbuhan kredit serta pendapatan bunga dari portofolio Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

Peningkatan beban bunga yang sebesar 62,94% menjadi Rp 128,12 milyar merupakan akibat dari kenaikan tingkat suku bunga, likuiditas yang ketat dan meningkatnya kompetisi dalam mendapatkan dana pihak ketiga. Biaya pendanaan Bank Saudara yang meningkat sebagai akibat kenaikan tingkat bunga menyebabkan selisih (spread) antara rata suku bunga aktiva produktif dengan rata-rata suku bunga dana pihak ketiga semakin menipis. Hal ini mengakibatkan marjin bunga bersih (NIM) turun lebih dari 2% menjadi 10,46%.

Relatif stabilnya kontribusi pendapatan bunga portofolio kredit sebesar 96,63% terhadap total pendapatan bunga, serta pendapatan bunga dari obligasi pemerintah merupakan faktor-faktor utama yang mendukung peningkatan profitabilitas. Sementara itu, investasi SBI sebagai aktiva likuid jangka pendek memberikan kontribusi terhadap pendapatan bunga sebesar 1,62%. Selanjutnya, pada akhir tahun 2008, pendapatan bunga dari portofolio penempatan antar bank tercatat sebesar Rp 1,48 milyar, meningkat dari posisi akhir tahun 2007 yang sebesar Rp 1,16 milyar.

Total ekuitas mengalami peningkatan sebesar 13,21% menjadi Rp 196,60 milyar pada tahun 2008, yang merefleksikan peningkatan laba bersih Bank Saudara. Modal Inti (84,99% dari seluruh modal) meningkat sebesar 11,17% dan Modal Pelengkap meningkat 42,32%. Sedangkan Rasio kecukupan modal (CAR) turun dari 15,06% menjadi 12,86% pada akhir tahun 2008 sebagai dampak atas peningkatan portofolio kredit. Imbal hasil ekuitas (ROE) naik dari 20,25% menjadi 21,63%.

Kinerja positif ini merupakan bukti keberhasilan fokus

jangka panjang Bank Saudara sebagai bank menengah, Annual Report

2008

of 87.45%. In 2008, government bonds were only 1.24% of the earning assets as compared with 0.76% at the end of

2007. To meet the requirement of Giro Waiib Minimum (GWM) or Statutory Reserves requirement, total funds placed with Bank Indonesia remained at Rp. 72.32 billion.

Bank Saudara's third party funds (TPF) grew 20.39% as compared with the previous year, but was slightly lower compared with the growth of TPF of the national banking sector of 28%. Total time deposits grew 22.99% and contributed 78.55% to total third party fund. To support growth and stability of the said funding, Bank Saudara continued to expand its network and to various promotional programs.

In 2008 net income grew 23.33%. The increase was mainly due to net interest income increase by 28.91% to become. Rp 178.18 billion. Interest income grew 41.25% to become Rp 306.31billion in 2008 as supported by optimal earning assets. Aside from credit interest rate level factor in 2008 that was higher compared to the level factor in 2007, interest income increase was also caused by credit growth and interest income from Bank Indonesia Certificate (BI Certificates) portfolio.

Interest expense increase of 62.94% to become Rp. 128.12 billion was the result of interest rate hike, tight liquidity and increasing competition to secure third party fund. Bank Saudara's funding cost increased as a result of the higher interest rate resulting to a smaller difference (spread) between average earning asset interest rate and average third party fund interest rate. This caused Net Interest Margin (NIM) to drop by more than 2% to become 10.46%.

The relatively stable contribution of credit portfolio interest income of 96.63% towards total interest income and interest income from government bonds was the main factor that supported increase in profitability. Meanwhile, SBI (BI Certificates) investment as short term liquid assets contributed to interest income by 1.62%. At the end of 2008, interest income from inter- bank placement portfolio was recorded at Rp. 1.48 billion, an increase by Rp 1.16 billion from the last position in 2007.

Total equity increased by 13.21 % to become Rp. 196,60 billion 2008 which reflected Bank Saudara's net profit Equity (ROE) increased from 20.25% to 21.63%.

(4)

32

Tahun 2008 juga merupakan langkah maju dan penting dalam proses Bank Saudara menjadi bank menengah yang memiliki komitmen untuk senantiasa memberikan pelayanan terbaik bagi nasabahnya, karena di awal tahun 2008 Bank Indoensia telah memberikan persetujuan kepada Bank Saudara berstatus sebagai bank devisa dan hampir bersamaan dengan persetujuan itu BAPEPAM-LK juga memberikan persetujuan kepada Bank Saudara sebagai Bank Kustodian.

Selaras dengan Rencana Bisnis Bank 2008, perluasan jaringan kantor operasional merupakan salah satu strategi pengembangan usaha Bank Saudara ke depan untuk perluasan basis nasabah dan sekaligus memperluas jaringan bisnis Bank serta mendekatkan Bank Saudara dengan nasabah. Karena itu pada tahun 2008 Bank Saudara juga telah melaksanakan perluasan jaringan kantor operasional setingkat Kantor Cabang di Tasikmalaya, Yogyakarta dan Denpasar. Selain juga membuka beberapa kantor setingkat dibawah kantor cabang yakni di Sukabumi, Serang, Garut, Cikarang, Indramayu dan Kuningan. Dengan demikian, total jaringan kantor operasional sampai dengan akhir Desember 2008 telah mencapai 41 kantor operasional dan tidak lagi hanya terkonsentrasi di wilayah Bandung dan Jakarta.

Agar Bank Saudara senantiasa mempunyai kemampuan untuk lebih berkompetisi di bidang teknologi informasi perbankan, maka sepanjang tahun 2008 Bank Saudara juga terus mengembangkan jaringan perbankan elektronik dalam rangka peningkatan dan penyempurnaan system perbankan elektronik. Kami juga terus melanjutkan program pelatihan dan pendidikan, karena teknologi jaringan yang canggih tidak akan optimal tanpa dukungan sumber daya manusia yang kompeten dan terlatih.

Dalam upaya meningkatkan penguatan permodalan Bank Saudara, sesuai dengan Rencana Bisnis Bank 2008 kami telah merencanakan penambahan modal disetor sebesar Rp.150 Milyar melalui Right Issue, sehingga modal disetor menjadi Rp.300 Milyar. Namun karena kondisi pasar modal di Indonesia yang terpuruk sebagai dampak dari krisis keuangan global, maka kami terpaksa menunda pelaksanaan Right Issue, meskipun pada saat kami menyampaikan penundaan pelaksanaan Right Issue kepada BAPEPAM-LK, Pemegang Saham Pengendali tetap memiliki komitmen yang tinggi untuk memperkuat struktur permodalan Bank Saudara.

Penerapan manajemen risiko di semua aspek bisnis dan operasional dilakukan secara berkelanjutan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku sesuai standard penerapan Basel II. Disisi lain dalam rangka penerapan

Good Corporate Governance (GCG), Bank Saudara telah memiliki dan menetapkan komite-komite yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia, yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Komite Nominasi dan Remunerasi yang dibentuk pada 2007 Komite-komite tersebut telah berperan dengan baik sehingga membantu kinerja Bank Saudara secara umum.

Bank Saudara

Annual Report

2008

The year of 2008 was also a year where Bank Saudara made a great step and this was an important year in Bank Saudara's process to become a mid-size bank with commitments of always giving the best service to its customers. In early 2008, Bank Indonesia had given its approval to Bank Saudara to become a foreign exchange bank, and almost at the same time of the issuance of such approval, BAPEPAM-LK also gave its approval to Bank Saudara to become a Custodian Bank.

In accordance with the Bank's 2008 Business Plan, expansion of operational office network was one of many strategies of Bank Saudara's business development in the future to expand its customer base, to expand the Bank's business network as well as to be of close proximity to customers. Thus in 2008, Bank Saudara further implemented its expansion of operational office network to be of at the same level of its Branch Offices in Tasikmalaya, Yogyakarta and Denpasar. The Bank also opened a number of offices at a level below its branch offices in Sukabumi, Serang, Garut, Cikarang, Indramayu and Kuningan. Its operational office network at the end of December 2008 reached 41 operational offices, thus its office was no longer concentrated solely in Bandung and Jakarta areas.

In order for Bank Saudara to have a capability to be more competitive in the field of banking information technology, in 2008 Bank Saudara further continued to develop its electronic banking network in its plan to upgrade and perfect its electronic banking system. We will also continue our education and training program as the usage of sophisticated network technology will not be optimized without the support of competent and trained human resource.

In our effort to enhance Bank Saudara's capital and in accordance with 2008 Bank's Business Plan, we have planned to increase the paid-in capital by Rp 150 billion through Rights Issue, such that paid-in capital will become Rp 300 billion. However, since the capital market in Indonesia was not in a favourable situation due to the impact of global financial crisis, we were forced to delay the execution of Rights Issue. Eventhough at the time we reported the delay in execution of Rights Issue to BAPEPAM-LK, the Controlling Shareholder remains its high commitment to strengthen Bank Saudara's capital structure.

(5)

Kami sangat mensyukuri atas keberhasilan dan pencapaian kinerja finansial yang diperoleh Bank selama tahun 2008. Semua itu tidak terlepas dari dukungan dan kontribusi serta semangat kerja keras seluruh jajaran Bank Saudara, baik Pemegang Saham, khususnya Pemegang Saham Pengendali, Dewan Komisaris, Direksi maupun seluruh karyawan.

Untuk itu izinkan kami mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kerjasama yang baik dan komitmen yang tinggi untuk terus meningkatkan kinerja finansial Bank Saudara. Kami harapkan semangat, dedikasi dan kerjasama tim yang sangat baik sepanjang tahun ini dapat lebih ditingkatkan untuk mengatasi tantangan yang lebih besar lagi pada tahun 2009.

Tentunya kami juga berterimakasih kepada Bank Indonesia, Bapepam-LK, Bursa Efek Indonesia (IDX) dan instansi terkait lainnya yang senantiasa memberikan pembinaan dan bimbingan serta kerjasama yang baik.

Secara khusus kami juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh nasabah sebagai mitra usaha yang setia memberikan kepercayaan yang begitu besar kepada Bank Saudara hingga saat ini. Sebagai penutup, kiranya Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan perlindungan dan petunjuk-Nya bagi kita dalam menyongsong hari depan yang lebih baik.

Rencana Kerja Tahun 2009

Para Pemegang Saham yang terhormat,

Dampak krisis keuangan global diperkirakan masih akan terasa pada 2009, dan hal itu akan memukul sektor riil pada 2009, sehingga akan berdampak pula pada perlambatan pertumbuhan kredit perbankan bahkan dipredikasi akan memicu meningkatnya kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) di industri perbankan nasional. Sehubungan dengan kondisi global yang diperkirakan masih tidak kondusif dan tidak menentu, maka rencana penyaluran dana Bank Saudara di tahun 2009 perlu dilakukan secara hati-hati dan penuh antisipasi mengingat ketatnya kondisi likwiditas perbankan yang sejak triwulan terakhir tahun 2008. Selain pertimbangan risiko suku bunga juga menjadi salah satu hal penting dan mengantisipasi kemungkinan terjadinya PHK di beberapa basis nasabah juga mungkin terjadi. Pada 2009 Bank Saudara juga akan meningkatkan berbagai program penghimpunan dana masyarakat, baik berupa penambahan fitur produk dana maupun melaksanakan strategi segmentasi nasabah yang lebih baik.

Penerapan strategi tersebut diperkirakan dapat meningkatkan pertumbuhan asset di tahun 2009 menjadi 2,497 Trilyun. Untuk mencapai proyeksi total asset tersebut pertumbuhan kredit di tahun 2009 direncanakan hanya sebesar Rp.370,53 Milyar (24,28%) sudah termasuk kredit dalam mata uang valuta asing sebesar ekivalen Rp.40,90

Annual Report

2008

We are very grateful for the success and the financial performance achieved by the Bank in 2008. This achievement would not be possible without the support and contribution and hard work of everyone in Bank Saudara, Shareholders in particular the Controlling Shareholder, Board of Commissioners, Board of Directors as well as all employees.

Therefore, allow us to express our heartfelt thanks and our sincere appreciation for the good cooperation and high commitment to continually improve the financial performance of Bank Saudara. We sincerely hope that dedication and teamwork shown this year can be elevated in order to handle bigger challenges in year 2009.

We also extend our gratitude to Bank Indonesia, Bapepam-LK, Indonesia Stock Exchange (IDX) and other related institutions that have always provided us with guidance and good cooperation.

We also wish to extend our heartfelt gratitude in particular to our customers as our faithful business partners who have placed their trust in Bank Saudara until now. May God Almighty always protect us and guide us as we step forward to a better future.

Honorable Shareholders,

The impact of global financial crisis is predicted to be felt in 2009. This concern will hit the real sector in 2009, such that it will influence banking by slowing credit growth.

It is even predicted that the crisis will trigger the increase of non-performing loan (NPL) in the national banking industry. In relation to the global condition that is still predicted not to be conducisive and uncertain, the plan to disburse Bank Saudara credit in 2009 must be done with great caution and anticipation, considering the tight banking liquidity condition since the last quarter of 2008. Aside from considering interest rate risk, another important concern to be

anticipated is the possibility of layoffs in a number of customer base. In 2009, Bank Saudara will also improve various programs in collecting public funds, both in the form of adding fund product features or implementing better customer segmentation strategy.

The application of the said strategy is estimated to increase assets in 2009 to Rp. 2.497 trillion. To achieve the said total assets projection, credit in 2009 is planned to increase to Rp. 370.53 billion (24.28%) including credit in foreign currency equivalent to Rp 40.90 billion, with target NPL level of below 2%

(6)

34 34

sehingga pada akhir 2009 total kredit akan mencapai Rp.1,89 Trilyun. Total Dana Pihak Ketiga diperkirakan akan mencapai Rp.2,06 Trilyun atau mengalami pertumbuhan sebesar 37,67%. Pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga pada tahun 2009 tersebut diproyeksikan akan menghasilkan Laba (Bersih) Tahun Berjalan sebesar Rp.42,2 Milyar.

Dalam rangka memperkuat struktur permodalan serta mendukung perkembangan usaha, Bank Saudara akan melakukan Right Issue, yang tertunda pelaksanaannya di tahun 2008, sebesar Rp. 150 Milyar sehingga total modal disetor akan menjadi Rp.300 miliar. Corporate Action ini direncanakan akan dilaksanakan pada Semester II tahun 2009 dengan persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa. Apabila kondisi tidak memungkinkan karena pasal modal belum kondusif, maka Right Issue tidak dilakukan dan akan ditempuh penambahan pemodalan dengan melalui subordinate loan.

Sesuai dengan Rencana Bisnis Bank yang telah diajukan kepada Bank Indonesia, pada 2009 akan direalisasikan relokasi kantor, yaitu Kantor Cabang Ampera ke Gedung Medco Tower dan Kantor Cabang Pembantu Pasar Baru ke Atrium Senen. Sedangkan dalam rangka perluasan pelayanan Bank Saudara maka direncanakan pembukaan 1 kantor setingkat Kantor Cabang di wilayah Jakarta, kemudian 2 kantor setingkat Kantor Kas di Lembang (Jawa Barat) dan Pasar Baru (Jakarta). Selain itu, dalam rangka efisiensi dilakukan penutupan kantor yang saat ini berlokasi di Gedung Graha Niaga (Jl.Jend. Sudirman Jakarta) dan Kantor Cabang Pembantu Bidakara.

Bank Saudara

Annual Report

2008

Madyantoro Purbo Direktur

Director

Arief Budiman Direktur

Director

Farid Rahman Direktur Utama President Director

DIREKSI Board of Directors

so that at the end of 2009, total credit should reach Rp. 1.89 trillion. Total Third Party Fund is estimated to reach Rp. 2.06 trillion or an increase of 37.67%. Increase in credit and third party fund in 2009 are projected to achieve a Current Year Profit (Net) of Rp. 42.2 billion.

With the purpose of strengthening its capital structure and supporting business development, Bank Saudara will carry out Rights Issue, the execution of which was delayed in 2008, amounting to Rp. 150 billion so that the total paid-in capital will be Rp. 300 billion. This Corporate Action is planned to be done in the Semester II of 2009 with prior approval from the Extraordinary Shareholder General Meeting. If the condition is not yet favourable because the capital market is not yet conducive, then Rights Issue will not be implemented, and efforts to increase capital will be done through subordinated loans.

In line with the Bank's Business Plan which has been submitted to Bank Indonesia, office relocation will be done in 2009, such as Branch Office Ampera to be relocated at Medco Tower, and Sub Branch Office Pasar Baru to be relocated at Atrium Senen. In expanding Bank Sudara's service, it is planned to open 1 office

(7)

Laporan Kegiatan Perusahaan

Company Activity Report

Annual Report

(8)

BISNIS

PRODUK & JASA PERBANKAN

Perkembangan perekonomian dunia tahun 2008 dipengaruhi oleh gejolak krisis global yang berdampak pada hampir semua sektor usaha termasuk perbankan. Meskipun krisis berawal dari negara Amerika Serikat (Subprime Mortgage) yang dimulai pada akhir tahun 2007 namun pengaruh terhadap perbankan di Indonesia mulai dirasakan pada triwulan ke empat di Tahun 2008 khususnya terkait masalah likuiditas sehingga beberapa bank mulai menghentikan kreditnya dan Bank Saudara sendiri mulai menyalurkan kredit secara terbatas sejak bulan Nopember 2008. Namun demikian rata-rata pertumbuhan Kredit perbankan secara nasional Tahun 2008 mencapai 35%-37% yang meningkat dibanding dengan pertumbuhan di tahun 2007 yaitu sebesar 22%. Pertumbuhan kredit Bank Saudara pada tahun 2008 adalah sebesar 31% atau pencapaian sebesar 99% (1.526 trilyun).

Sebagai dampak dari terjadinya krisis global, likuiditas ketat dan terjadi persaingan rate yang lebih tinggi termasuk juga beberapa perusahaan mencairkan dananya dengan alasan adanya kebijakan intern untuk menempatkan dananya di bank pemerintah. Pencapaian target dana Bank Saudara sebesar 96% (1,493 trilyun) melalui upaya-upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan Dana Pihak Ketiga diantaranya pembentukan Tim DSR (Direct Sales Representatif), program insentif bagi para karyawan yang berkontribusi dalam perolehan dana serta aktif dalam event-event pameran maupun pembukaan stand khusus di beberapa pusat perbelanjaan.

Di tahun 2008 jaringan layanan kantor Bank Saudara bertambah setelah dikeluarkannya izin dari Bank Indonesia untuk Kantor Cabang Yogyakarta dan Denpasar serta Kantor Kas Sukabumi dan Cikarang Jawa Barat. Namun demikian tantangan bagi cabang baru tersebut cukup berat ditengah kondisi krisis global saat ini.

BUSSINES

BANKING PRODUCT & SERVICE

Laporan Kegiatan Perusahaan

Company Activity Report

36

Bank Saudara

Annual Report

2008

The growth of world economy in 2008 was influenced by the effect of the global crisis, which impacted most a// sectors including the banking sector Although initially, the crisis happened in the United States (Subprime Mortgage) at the end of 2007, however, the crisis began to influence Indonesian Banking in the last quarter of 2008 in particular banking liquidity related concerns. As such, several banks began to stop providing loans. Bank Saudara itself began to limit its loan disbursement since November 2008. However, on national level the average growth of bank loans in 2008 were between 35%-37%. This number showed that there was an increase compared to 2007 (22%). The increase of loan granted by Bank Saudara in 2008 was about 31% or reached 99% (Rp 1.526 trillion).

As an impact of global crisis, liquidity has become tighter and rate competitiveness has reached a higher level, including several companies withdrawing their funds and placing it in vernment banks. Bank Saudara's achieved funds based on target was 96% (Rp 1.493 trillion). The efforts that to increase TPF

included the formation of DSR (Direct Sales Representatives) Team, incentive program for staff who contributed in raising fund and actively participating in exhibition events or setting up special stands in several shopping centers.

(9)

Evaluasi Target dan Realisasi Tahun 2008

Data target dan realisasi portfolio kredit utama tahun 2008 adalah sebagai berikut :

Adapun tabel dan grafik komposisi kredit pada tahun 2008 adalah sebagai berikut :

Target Evaluation and Realization in 2008

Target Data and realization of main credit portfolio in 2008:

Table and graphic of credit composition in 2008:

Komposisi Kredit Bank Saudara

435.274 454.935 104,52%

Kupen

Target dan Realisasi Penyaluran Kredit Target and Realization of Loan Providing

800.605 752.655 94,01%

Kupeg

150.000 55.208 36,81%

UMKM

1.538.362 1.525.994 99,20%

Total

117.290 245.380 209,21%

Lainnya

(dalam Rp. Juta)

(in Million IDR)

35.194 17.816 50,62%

Kuja

Other

Outstanding %

Kupeg 752.655 49,32%

Kupen 454.935 29,81%

Kuja 17.816 1,17%

UMKM 55.208 3,62%

Lannya 300.588 19,70%

Total 1.525.994 100,00%

Other

(dalam Rp. Juta)

(in Million IDR)

Target

Target Realisasi Realization

Pencapaian Achievement

Credit Composition of Bank Saudara.

Kuja

1%

Lainnya

20%

Other

Kupen

30%

Kupeg

49%

Annual Report

(10)

KREDIT

Target dan Realisasi Penyaluran Kredit

Kredit Umum Pegawai (KUPEG)

Outstanding Kredit Umum Pegawai akhir tahun 2008 tercatat Rp. 752,6 milyar mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 147 Milyar atau 24 % dibandingkan tahun 2007 namun pencapaian sedikit dibawah target yang telah ditetapkan.

Pertumbuhan di produk Kredit Umum Pensiunan di tahun 2008 mencapai 38,12% dengan pencapaian sebesar 104,52% dari target yg ditetapkan. Pencapaian ini disebabkan karena pembukaan beberapa unit bisnis baru dan gencarnya promosi maupun program-program yang dilakukan oleh Bank Saudara selama tahun 2008. Dimana dengan program subsidi pendidikan dan kesehatan yang dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2008 berhasil meningkatkan booking kredit pensiunan di Bank Saudara, dimana rata-rata sebelum program ini dilaksanakan booking kredit pensiunan perbulan adalah sebesar Rp 23 M, setelah program ini dilaksanakan booking kredit pensiunan mengalami peningkatan menjadi sekitar Rp 40 M setiap bulannya.

Implikasinya terlihat pada portofolio Kredit Umum Pensiunan yang berhasil mencapai target yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen Bank Saudara, dimana untuk posisi outstanding tertinggi terjadi pada bulan September 2008 dengan posisi outstanding sebesar Rp 476 M.

Pada tahun 2008 perkembangan Kredit Umum Pekerja mengalami penurunan yang cukup besar, dari posisi outstanding Rp 26,6 Milyar pada tahun 2007 menjadi Rp 17,8 Milyar pada tahun 2008, dan posisi Non Performing Loan (NPL) meningkat tajam dari 0,16% pada tahun 2007 menjadi 8,88% pada tahun 2008.

Peningkatan NPL KUJA antara lain disebabkan oleh :

?Kondisi perekonomian yang terkena krisis global, sehingga menyebabkan banyak industri yang mengurangi jumlah pegawainya.

?Potensi yang besar justru di sektor industri tekstil dan garmen dimana secara makro sektor industri tersebut sedang terpuruk.

?Segmen pekerja ini rentan terhadap isu-isu nasional terutama yang menyangkut Upah serta rawan Pemutusan Hubungan Kerja.

Beberapa upaya telah ditempuh dalam mengurangi risiko atas Kredit Umum Pekerja tersebut antara lain :

?Pencadangan Penyisihan Penghapusan Aktiva

Produktif (PPAP) di atas ketentuan sebagai antisipasi risiko yang relatif tinggi.

?Re-orientasi kepada sektor-sektor industri yang masih baik seperti halnya Farmasi

?Review term and condition misalnya jangka waktu

maksimum hanya 12 bulan.

Target and Realization of Credit Disbursements

Credit to Employee (KUPEG)

Credit to Retirees (KUPEN)

Credit to Workers (KUJA)

Outstanding Credit to Employee (KUPEG) in 2008 was Rp. 752 billion. This number showed an increase of

Rp. 147 billion or 24 % as compared with 2007. However this achievement is slightly below the set target.

The growth of Credit to Retirees (KUPEN) in 2008 reached 38.12% with an achieved rate of 104.52% of the set target. This achievement was a result of the opening of new business units, aggressive promotion, and new programs applied by Bank Saudara during 2008. Through the education and health subsidy program developed during May-July 2008, the booking of KUPEN in Bank Saudara increased. The average booking before developing this program was Rp 23 billion per month, while after the program was launched the booking increased to around Rp 40 billion per month.

The implication can be seen in the portfolio of Credit to Retirees (KUPEN) that reached the target of Bank Saudara, in which the highest outstanding position reached in September 2008 was an outstanding position of Rp 476 billion.

In 2008, the growth of Credit to Workers showed a relatively big decrease, from outstanding position of Rp 26.6 billion in 2007 to Rp 17.8 billion in 2008, and the position of Non Performing Loan (NPL) sharply increased from 0.16% in 2007 to 8.88% in 2008.

The NPL decrease was caused by:

The economic condition impacted by the global crisis resulted to many industries to cut down their workers.

Many textile and garment industries, which are potential for credit, are in decline.

The segment of the workers is susceptible to national issues particularly the issues related to wages and terminations.

(11)

Sektor Kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Bank Saudara terkendala oleh beberapa hal yang menyebabkan pencapaian target hanya sebesar 36,81% dari target sebesar Rp 150 M, yang terealisasi hanya sekitar Rp 55 M. Dengan komposisi terhadap total kredit sebesar 3,62%.

Dengan semakin memburuknya kondisi market UMKM, Bank Saudara yang mayoritas terdapat pada sektor peternakan sapi perah, mulai tahun 2008 Bank Saudara mulai mencoba sektor untuk UMKM yang baru, yaitu distribusi gas, sesuai dengan kebijakan pemerintah mengenai konversi minyak tanah ke gas.

Hal tersebut antara lain terutama disebabkan antara lain :

?Upaya pengembangan di sektor andalan yaitu peternakan sapi perah masih terkendala oleh upaya perbaikan dan penyelamatan atas debitur eksis yang masih bermasalah.

?Sedangkan terhadap debitur bermasalah lainnya, disamping telah dilakukan upaya hukum/somasi, juga telah dilakukan upaya penyelamatan antara lain dengan cara :

?Inventarisasi data yang dilakukan oleh outsourcing/konsultan

?Pengkajian pola-pola restrukturisasi yang

sesuai dan tepat

?Pola pengalihan kredit kepada yang

benar-benar menggunakannya.

?Untuk debitur-debitur yang recovery-nya sulit

meskipun dengan cara restruktur, dilakukan hapus buku.

Di sisi lain juga telah dilakukan peningkatan kerjasama dengan dengan beberapa pihak terkait sehingga dapat mendukung pengembangan kredit di bidang peternakan sapi perah juga peningkatan Dana Pihak Ketiga. Kerjasama dengan dengan beberapa pihak terkait tersebut juga diupayakan untuk turut membantu penyelesaian kredit-kredit bermasalah tersebut.

Proses penjajakan kerjasama dengan franchisor terus dilakukan, disamping pengembangan produk yaitu kredit waralaba yang dibundle dengan kredit Kupeg bahkan Kupen untuk segmentasi pensiunan muda/dini. Adapun total kredit waralaba yang telah disalurkan adalah sebesar Rp. 2,75 miliar.

Kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

Kredit Waralaba

Target dan Realisasi Penghimpunan Dana Pihak Ketiga DANA PIHAK KETIGA

Data realisasi dan target Dana Pihak Ketiga dapat dilihat

pada grafik dan tabel sebagai berikut : Annual Report

2008

The Bank's Small, Medium and Micro Enterprises (SMEs) sector confronted constraints causing the achievement of only 36.81 % or from the total target of Rp 150 billion, only around Rp 55 billion was realized. Contribution to total credit was 3.62%.

The condition of Bank Saudara's SMEs market, with the majority found in dairy farm sector, has worsened. Thus commencing 2008, the Bank began to look for new SMEs sector, including gas distribution, in view of government policy on the conversion of kerosene to gas.

The above condition was mainly caused by:

The efforts taken in developing main sector, i.e. dairy farm, still needs to be improved to salvage existing problematic debtors.

Whereas for other problematic debtors, aside from Legal efforts/summons, the following efforts were lso taken:

Data inventory conducted by outsourcing party or consultant.

Reviewing the appropriate pattern of restructuring.

Diverting credit to those who really needed loans.

For the debtors with remote recovery even with restructuring, debts were written off

On the other hand, the cooperation with several parties had improved to the extent that this business cooperation was able to support credit development in the cattle sector and increase deposits or Third Party Fund. The cooperation was also applied to assist the Bank to the settlement of problem loans.

The process of cooperation with franchisor is done continuously. In addition to product development, i.e. franchisor credit was bundled with KUPEG or even KUPEN for the young or early retirees. Total franchisor credit disbursed was Rp2.75 billion.

Third party fund realization and target can be seen in the following graph and table :

Franchisor Credit

THIRD PARTY FUND

(12)

The Realization of Third Party Fund in 2008

Realisasi Penghimpunan Dana Pihak Ketiga 2008

S e c a r a k e s e l u r u h a n p r o s e n t a s e p e n c a p a i a n penghimpunan Dana Pihak Ketiga adalah sebesar 95.88%, sedikit di bawah target yang telah ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) Bank Saudara tahun 2008. Hal ini disebabkan tidak tercapainya target penghimpunan Dana Pihak Ketiga yang berasal dari produk tabungan maupun deposito.

Produk-produk simpanan secara umum mengalami masa sulit, terkait dengan krisis global yang berimbas terhadap kondisi likuiditas perbankan di Indonesia. Sehubungan dengan hal tersebut berbagai program telah diluncurkan guna meningkatkan perolehan Dana Pihak Ketiga diantaranya adalah program Go Funding, pembentukan Direct Selling Representatif, event sales promo dan sponsorship. Walaupun hasilnya belum signifikan namun program tersebut sedikit demi sedikit dapat memperbaiki struktur dana pihak ketiga Bank Saudara.

Dari segi komposisi, produk Deposito Berjangka masih mendominasi dengan jumlah sebesar Rp 1,172.91 milyar atau 79 % dari total DPK, komposisi tersebut relatif memburuk dibandingkan tahun 2007 dimana persentase Deposito mencapai 77 %. Komposisi Dana Pihak Ketiga tahun 2008 dapat dilihat pada grafik dan tabel sebagai berikut :

(Rp Milyar Billion IDR)

Produk

113.78% 80.12% 93.64% 161.51% 85.20%

27.88% 441.03% 333.80%

% Pencapaian

% of Achievement

104.31% 94.52% 93.64% 161.51% 95.88%

Valas

Giro Deposit Savings Term Insurance Saving

Target 2008. This was due to the collection target of Third Party Fund derived from savings deposits or time deposits product was not achieved.

Deposits products in general was in a difficult period of development, a situation related to global crisis affecting liquidity of Indonesian Banking. With regard to this condition, various programs were launched in order to increase the fund raised from third party such as Go Funding Program, the formation of Direct Selling Representatives, sales promotion events, and sponsorship. Although the result was insignificant, these programs gradually proved the structure of third party fund in Bank Saudara.

(13)

Angka pencapaian giro secara umum terlihat melampaui target yang ditetapkan. Hal tersebut adalah wajar dan bukan merupakan sesuatu yang luar biasa karena karakteristik giro yang volatilitasnya tinggi sehingga manfaat pengendapan dananya kurang.

Pencapaian giro valas terlihat kurang menggembirakan dengan prosentase pencapaian hanya sebesar 27 %, kontras sekali dengan pencapaian deposito valas yang mencapai 441 %. Hal ini disebabkan oleh kecenderungan nasabah untuk menyimpan valas dalam jangka waktu yang lama terkait dengan ketidakstabilan ekonomi akibat dari krisis global.

Secara umum pencapaian deposito Bank Saudara masih dibawah target yang telah ditetapkan. Beberapa hal yang menyebabkan tidak tercapainya target tersebut adalah sebagai berikut :

?Persaingan bunga deposito antarbank sangat ketat

terkait permasalahan likuiditas yang dialami perbankan nasional sehingga menyebabkan produk deposito Bank Saudara sulit bersaing di pasaran.

?Komposisi deposito Bank Saudara relatif didominasi oleh deposan-deposan besar sehingga pengaruh Giro

Deposito

Komposisi Dana Pihak Ketiga 2008

Deposito

79%

Deposit

Giro

11% Giro

Tabungan

10% Saving

The composition of Third Party Fund in 2008

( Rp Milyar)

(IDR Billion)

1,172.91 79%

164.34 11%

156.06 10%

1,493.31 Valas

Foreign Exchange TotalTotal CompositionKomposisi

954.47

159.50

156.06

1,270.03 Produk

Product

Giro

Giro

Deposito

Deposit

Tabungan

Savings

Total

Total

Rupiah

Rupiah

223.28 218.44

4.84

(Rp Milyar)

(Billion IDR)

Annual Report

2008

Demand Deposits

Time Deposits

Demand deposits' achievement generally exceeded the defined target. This achievement was normal, and can not be categorized as a special achievement as demand deposits is highly volatile in nature thus the benefit of demand deposits for the bank is less.

The achievement of foreign currency demand deposits was less satisfactory with only 27% achievement. This figure was in contrast to the foreign currency demand deposits' achievement figure of 441%. This happened because customers tend to keep foreign currencies for a long period of time as a result of the instability of the economy due to the global crisis.

(14)

Selain adanya faktor penghambat di atas ada juga faktor pendukung yang membantu Bank Saudara dalam penghimpunan deposito yaitu sebagai berikut :

?Naiknya nilai Penjaminan LPS pada tahun 2008

menjadi maksimal Rp 2 Milyar.

?Mulai beroperasinya Bank Saudara sebagai Bank

Devisa sehingga deposito valas yang pencapaiannya sebesar 441% cukup membantu dalam perolehan deposito.

?Diluncurkannya program-program guna meningkat-

kan Dana Pihak Ketiga diantaranya pembentukan Direct Selling Representatif dan program Go Funding.

Program-program tahun 2008 dalam rangka peng- himpunan deposito lebih banyak diarahkan untuk menjaring nasabah-nasabah perorangan/retail, memperbaiki struktur deposito Bank Saudara serta mengurangi ketergantungan terhadap deposan-deposan besar. Program-program ini akan terus dilanjutkan di tahun 2009 agar pengelolaan likuiditas Bank bisa berjalan dengan baik.

Tabungan

Pada tahun 2008, pencapaian tabungan secara umum sedikit di bawah target yang telah ditetapkan. Fitur produk tabungan dinilai cukup baik dengan fasilitas ATM Bersama, payments dan SMS Banking (meskipun dalam taraf uji coba intern Bank Saudara), tetapi karena promosinya dinilai masih kurang dan produk tabungan reguler masih didominasi oleh debitur yang pengendapan dananya masih relatif sedikit. Disamping itu masih terdapat overlap antara produk tabungan reguler Bank Saudara yaitu Tabungan Harian dan Tabungan Saudara.

Meskipun kecenderungan produk tabungan menurun tidak begitu halnya dengan produk TASKA. Pencapaian produk TASKA melebihi target yang ditetapkan, walaupun secara komposisi DPK masih kecil sekali yaitu sekitar 1.13%. Hal ini membuktikan bahwa TASKA sebagai produk unggulan Bank Saudara tidak terlalu terpengaruh oleh krisis global.

EVALUASI PROGRAM KERJA 2008

Program Marketing dan Promosi Mitra Kerjasama Konsultan Advertising

Untuk membuat strategi komunikasi dan marketing maka Bank Saudara telah menunjuk mitra kerjasama dengan First Class Communication (FCC) Jakarta selama satu tahun yang ditandatangani pada Tanggal 6 Januari 2008.

Programs in 2008 to raise time deposit collection were mainly directed to embrace personal or retail customers, to improve Bank Saudara's time deposit structure and to reduce dependency on big depositors. These programs will be applied continuously in 2009 so the bank liquidity management can work properly.

Saving deposits

In 2008, savings deposits achievement was generally below the set target. Savings deposit product features were assessed to be satisfactory with ATM Bersama facilities, payments and SMS Banking (even though it is still under internal testing), but the promotion was assessed to be insufficient, and regular savings deposits product was still dominated by debtors whose total deposited funds were relatively small. In addition, there was an overlapping between 2 of Bank Saudara regular savings deposits product, which are Daily Savings Deposits and Saudara Savings Deposits.

Although the savings deposits product was declining, on the contrary, TASKA achievement was above the defined target, eventhough in terms of TPF composition, TASKA percentage at 1.13% was still small. This proved that TASKA as the superior product of Bank Saudara was not affected by global crisis.

WORK PLAN EVALUATION 2008

Marketing and Promotion Programs Advertising Consultant Working Partner

To build marketing and communication strategy, Bank Saudara had appointed First Class Communication Jakarta as working partner for one year, and the contract was signed on 6 January 2008.

42

Bank Saudara

Annual Report

2008

?Aside from several restricting factors mentioned above,

there were also supporting factors boosting time deposits collection by Bank Saudara, and these factors are as follows:

?

Insurance Agency (LPS) in 2008 to be a maximum of Rp 2 billion.

The increase of guaranteed value issued by Deposit

?

Exchange Bank, its foreign exchange time deposits achievement that reached 441% was quite helpful in raising its third party fund.

Bank Saudara started its operation as a Foreign

? ?

Direct Selling Representative and Go Funding programs to raise Third Party Fund.

(15)

Event Sales Promo dan Sponsorship

Untuk meningkatkan brand awarness masyarakat terhadap Bank Saudara maka beberapa unit bisnis telah mengikuti dan mengadakan pameran baik melalui sponsorship maupun pembukaan stand dibeberapa pusat perbelanjaan. Pada umumnya untuk produk yang lebih diminati adalah produk Tabungan Berjangka yang mempunyai beberapa keunggulan dibanding produk sejenis lainnya. Dengan adanya event seperti ini cukup efektif untuk memperkenalkan Bank Saudara terhadap masyarakat sekitarnya. Beberapa event yang telah diadakan diantaranya :

?Bandung Indah Plaza :KC Bandung I dan II

?Yogja Supermarket :KC Bandung II

?Festival Musik & Pasar Seni :KCP Sumedang

?Gramedia Expo Surabaya :KC Surabaya

?Banten Expo :KCP Serang

Program DSR (Direct Sales Representatif)

Untuk meningkatkan perolehan DPK maka pada triwulan ke empat telah dibentuk Tim DSR yang lebih fokus kepada nasabah perorangan untuk produk Deposito dan Tabungan Berjangka. Tim DSR dibentuk pada Bulan Oktober 2008 yang terdiri dari 52 orang yaitu :

?1 orang SMH (Sales Management Head)

?1 orang RSM (Regional Sales Manager) ?2 orang SM (Sales Manager)

?8 orang ASM (Asistant Sales Manager) ?40 orang Senior Marketing

Pembentukan DSR ini masih dalam tahap uji coba selama satu tahun dan area kerjanya lebih fokus di wilayah Bandung dan sekitarnya. Melihat perkembangan dua bulan terakhir selama November-Desember 2008 masih belum menunjukan hasil yang signifikan hal ini dikarenakan menjelang posisi akhir tahun persaingan rate cukup tinggi hampir seluruh bank memasang rate diatas LPS mulai nominal Rp 100 Juta. Perolehan DSR selama

To increase brand awareness of the public about Bank Saudara, several business units had participated and conducted exhibition through sponsorship as well as opened stand in several malls. In general, well received products are Term Savings Deposits which have several advantages as compared to other similar products. Such events effectively introduced Bank Saudara to the public. Several events conducted are as follows:

Sales Promo Event and Sponsorship

?Bandung Indah Plaza : BO Bandung I and II ?Yogya Supermarket : BO Bandung II ?Music and Art Festival :SBO Sumedang ?Gramedia Expo Surabaya :BO Surabaya

?Banten Expo :SBO Serang

To improve TPF achievement, DSR team which focused on individual customers for Time Deposits and Term savings Deposits was formed in the fourth quarter. The DSR team was formed in October 2008 consisting of 52 personnel:

The formation of DSR team was still on a trial stage for one year, and their work is focus more on Bandung and its nearby areas. Based on the review of the improvement during the period of November-December 2008, the existence of DSR team had not shown a significant result, as at the end of the year competition on rate was quite high. Almost all banks offered a rate above LPS for a nominal of at least Rp 100 million. DSR achievement during the month

Annual Report

2008

DSR (Direct Sales Representatives) Program

?1 SMH (Sales Management Head) ?1 RSM (Regional Sales Manager) ?2 SM (Sales Manager)

(16)

Pada Tanggal 26 November 2008 mulai diberlakukan program Go Funding yaitu program yang melibatkan seluruh karyawan Bank Saudara untuk memasarkan produk Deposito dan Tabungan Berjangka. Program ini dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu Customer Service (CS), Account Officer (AO) dan Operation. Khusus untuk CSG dan A/O ditentukan target per bulannya disesuaikan dengan senioritas masing-masing bagian. Dilihat dari perolehannya selama Desember 2008 secara nasional cukup signifikan seperti yang terlihat dibawah ini :

Program Go Founding

Program ini diikuti oleh 21 kantor Bank Saudara dan sekitar 167 karyawan dengan perolehan deposito tertinggi sementara diraih oleh KCP Cimahi yaitu sebesar Rp 4,838,500,000.00. Jumlah Karyawan yang mencapai target adalah sebanyak 16 orang dari grup Customer Service.

WORKSHOP KREDIT PENSIUNAN

Dalam rangka untuk me-refresh kembali mengenai ketentuan-ketentuan tentang pensiunan maka telah diadakan Workshop Kupen pada Bulan Agustus 2008 yang diadakan di Bandung dan Cirebon dengan penyaji materi dari PT. Taspen, ASABRI dan BKD/BKN dan dari intern. Penyelenggaraan workshop ini cukup efektif terutama bagi karyawan-karyawan baru yang masih perlu pemahaman tentang Kupen.

Setoran Bulanan/ Nominal Monthly Deposit Nominal

134

Jumlah Rekening/Bilyet Total Accounts/Biljet

527 Produk

Product

TASKA

Time Saving

Deposito

Deposit 14.514.425.287,17

114.114.334,02 Rp.

Rp.

Setoran Bulanan/ Nominal Monthly Deposit Nominal

339

Jumlah Rekening/Bilyet Total Accounts/Biljet

430 Produk

Product

TASKA

Time Saving

Deposito

Deposit 27.971.823.626,97

134.051.470,65 Rp.

Rp.

44

Bank Saudara

Annual Report

2008

Go Funding program

CREDIT FOR RETIREES (KUPEN) WORKSHOP On 26 November 2008, which engaged all Bank Saudara employees to market Time Deposits and TASKA products was launched. The program was divided into three parts:Customer Service (CS), Account Officer (AO), and Operations. For CS and AO, there was a monthly defined target based on employees' seniority. Overall, the achievement during 2008 was quite significant, Go Funding Program

The program was participated by 21 Bank Saudara Offices and approximately 167 employees. Interim highest deposit of Rp 4,838,500,000 was obtained by SBO Cimahi. From Customer Service Group, 16 employees reached the target.

(17)

Pada Bulan Juni sampai dengan Agustus 2008 telah diadakan program subsidi Kesehatan dan Pendidikan bagi para nasabah pensiunan yang mengajukan kredit pada bulan promo tersebut. Hal ini juga merupakan kepedulian Bank Saudara untuk turut membantu meringankan para nasabah pensiunan terutama pada saat itu terjadi kenaikan BBM yang berpengaruh terhadap kenaikan bahan-bahan pokok.

Adapun rata-rata net increase kredit pensiunan antara sebelum dan sesudah program promosi adalah sebagai berikut:

PROGRAM SUBSIDI KESEHATAN DAN PENDIDIKAN Jumlah Peserta Workshop Kupen

Sembako Kupen

Pemberian paket sembako menjelang Idul Fitri sudah menjadi agenda rutin di Bank Saudara. Hal ini juga merupakan suatu kepedulian serta sebagai tanda terimakasih dan penghargaan Bank Saudara terhadap nasabah pensiunan Jumlah paket sembako sebanyak Unit Bisnis Bussines Unit

Jumlah Peserta Participant

KC Bandung I Bandung I Branch Office 21

KC Bandung II Bandung II Branch Office 17

KC Cirebon Cirebon Branch Office 6

KC Tasikmalaya Tasikmalaya Branch Office 2

KC Denpasar Denpasar Branch Office 2

Annual Report

2008

The number of KUPEN workshop participants

From June to August 2008, Health and Education Subsidy Program was launched to retiree customers who requested for credit during the promotion month. This showed that Bank Saudara cares in helping to lighten retiree customers' burdens especially at that time of gasoline price hike which affected prices of main commodities.

The average net increase of retiree customers' credit before and after the promotion program is shown in the following chart:

Giving sembakc, packages that usually contain several kind of basic needs during Idul Fitri has become a routine for Bank Saudara. Bank Saudara distributed sembako, as a symbol of gratitude and appreciation to their retiree customers. The total number of packages distributed were HEALTH AND EDUCATION SUBSIDY PROGRAM

KUPEN for Nine Kinds of Basic Needs (SEMBAKO) (Kode Kantor Office Code)

(In IDR Billion)

(18)

PROGRAM USAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH (UMKM)

Seiring dengan program pemerintah untuk konversi penggunaan minyak tanah ke gas maka hal ini merupakan peluang bagi Bank Saudara untuk pembiayaan konversi bahan bakar tersebut yang bekerjasama dengan beberapa pihak terkait

Selama periode tahun 2008, Departemen Penyelesaian Kredit Bermasalah (DPKB) telah membukukan pendapatan sebesar Rp.2,7 Milyar atau 59 % dari keseluruhan target sebesar Rp.4,5 Milyar yang meliputi collection kredit hapus buku, kredit hapus tagih, Agunan Yang Diambil Alih (AYDA), dan non-performing loan, dengan perincian sebagai berikut (dalam jutaan rupiah) : PROGRAM PENYELESAIAN KREDIT BERMASALAH

46

Bank Saudara

Annual Report

2008

SMALL, MEDIUM AND MICRO ENTERPRISES PROGRAM (SMEs).

PROBLEM LOANS SETTLEMENT PROGRAM

With regard to the government's program to convert the usage of kerosene to gas, the Bank saw an opportunity to finance the fuel conversion by working together with several parties.

(19)

Receivables TRIWULAN I Quarter I

TRIWULAN III Quarter III

TRIWULAN II Quarter II

TRIWULAN IV Quarter IV REALISASI

-Rekapitulasi s/d bulan November 2008 ;

-Bulan Juli 2008 terdapat reduksi bunga sebesar Rp.3,325,482,790.24,

atas nama debitur Yasonta Kabin sebagaimana telah diperjanjikan dalam perjanjian penyelesaian kewajiban debitur kepada Bank ;

-Telah dilakukan eksekusi Hapus Buku pada bulan September dan

Desember 2008 ;

-Kondisi debitur secara umum, sebagai berikut :

a) Sebagian mempunyai jaminan fix asset dengan kondisi tidak

marketable.

b) Sebagian masih mempunyai itikad baik melakukan pembayaran

dengan cara menangsur.

c) Beberapa usaha debitur sudah tidak berjalan dan mempunyai

karakter yang tidak baik.

d) Sebagian besar debitur tidak mempunyai jaminan fix asset dan

usaha debitur sudah tidak berjalan.

e) Sebagian besar debitur sudah tidak diketahui lagi

- Recapitulation until November 2008 ;

- In July 2008, there was an interest rate reduction of Rp 3,325,482,790.24, on behalf of Yasonta Kabin, as stated in the debtor credit settlement agreement with the Bank; - Credit write-offs was made in September and December 2008;

- General conditions of the debtors are as follows:

a) Debtors have fixed asset collaterals but in an unmarketable condition.

b) Debtors still have good intention to pay on an Installment basis.

c) Several debtors' businesses were no longer in operation, and debtors have questionable character.

(20)

Selama periode tahun 2008 Departemen Penyelesaian Kredit Bermasalah (DPKB) telah membukukan pendapatan sebesar Rp.2,7 Milyar. Kondisi tersebut mengalami peningkatan pendapatan sebesar Rp.400 juta dibandingkan periode tahun 2007, dimana telah membukukan pendapatan sebesar Rp.2,3 Milyar. Namun hal tersebut, tentunya masih jauh dari target pencapaian sebesar Rp.4,576 Milyar.

Pada bulan Januari 2008, Departemen Penyelesaian Kredit Bermasalah (DPKB) telah melaksanakan kerjasama penagihan debitur dengan Kantor Hukum Cenderasa sebagaimana telah dituangkan dalam Perjanjian Kerjasama Penagihan Debitur, No.02.A/PKS-DIR/SDRA-KHC/I/08, tertanggal 15 Januari 2008.

Komposisi kredit untuk tahun 2008 masih didominasi oleh Kupeg dan Kupen seperti terlihat pada tabel dibawah : KOMPOSISI KREDIT

Komposisi KUPEG mengalami penurunan dari 52,03% pada tahun 2007 menjadi sebesar 49,32% di tahun 2008. Ini sesuai dengan kebijakan manajemen untuk lebih menyeimbangkan komposisi kredit dengan meningkatkan komposisi Kredit Umum Pensiunan yang memberikan margin bunga yang lebih besar dibandingkan dengan Kredit Umum Pegawai. Dimana Kredit Umum Pensiunan komposisinya meningkat menjadi 29,81% pada tahun 2008 dibandingkan dengan posisi tahun 2007 yang sebesar 28,29%.

49

ITEMS DES'07

Total Kredit

Total Kredit KUPEG

Total Kredit KUPEN

Total Kredit KUJA

Pelimpahan Kredit UMKM

KUPEG terhadap Total Kredit

KUPEN terhadap Total Kredit

KUJA terhadap Total Kredit

UMKM terhadap Total Kredit

1.164.104

605.649

329.379

26.631

44.910

52,03%

28,29%

2,29%

3,86%

DES'08

1.525.994

752.655

454.935

17.816

55.208

49,32%

29,81%

1,17%

3,62%

MSME Over Credit Conferment Total Credit

Total Credit KUPEG

Total Credit KUPEN

Total Credit KUJA

KUPEG toward Total Credit

KUPEN toward Total Credit

KUJA toward Total Credit

MSME toward Total Credit

48

Bank Saudara

Annual Report

2008

(Rp. Jutaan Million IDR)

During the period of 2008, Problem Loans Settlement Department (DPKB) booked an income of Rp 2.7 billion. The Department's income increased by Rp 400 million as compared with Rp 2.3 billion in 2007. However, this amount was still below the target of Rp 4.576 billion.

In January 2008, Problem Loans Settlement

Department has started cooperating with Cenderasa Law Firm to collect debts from debtors, as stated in the Joint D e b t C o l l e c t i n g A g r e e m e n t , N o . 0 2 . A I P K S -DIRISDRAKHC11108 dated 15 January 2008.

The credit composition for 2008 was still dominated by KUPEG and KUPEN as shown in the following table:

KUPEG composition decreased from 52.03% in 2007 to 49.32% in 2008, which was due to the management policy to balance the credit composition by increasing Credit to Retirees (KUPEN) composition which had higher interest yield margin in comparison to Credit to Employee (KUPEG). The composition of Credit to Retirees increased to 29.81% in 2008 compared to the composition percentage of 28.29% in 2007.

(21)

Selama tahun 2008, telah dilakukan perubahan skema outsourcing dengan pihak PT. Sigma Cipta Caraka dimana sebelumnya dilakukan secara Full Outsource termasuk fasilitas DRC (Data Recovery Center) yang kemudian berubah menjadi co-location. Hal ini sejalan dengan adanya pengadaan server utama dan backup yang mempunyai spesifikasi yang lebih baik yang telah direncanakan sebagai antisipasi berakhirnya perjanjian Full Outsource pada Juli 2008 dengan PT. Sigma Cipta Caraka.

Optimalisasi Teknologi Informasi (TI) dilakukan juga dengan cara mengembangkan produk/layanan baru yang berbasis TI seperti SMS Banking dengan fitur IOD dan Broadcast, M-ATM Bersama serta SHADR. Produk/ layanan beberapa diantaranya sudah selesai dan ada beberapa yang masih dalam tahap pengembangan, yang nantinya direncanakan akan segera diluncurkan dalam waktu dekat.

Disamping itu dilakukan juga perbaikan dalam infrastrukur

terkait dengan pemenuhan terhadap ketentuan (compliance) serta peningkatan ketersediaan layanan

(availability) guna meningkatkan service level. Upaya ini dilakukan dengan cara menyediakan fasilitas backup untuk seluruh server, perbaikan mekanisme kerja, review infrastruktur komunikasi data sehingga response time bisa diperkecil.

Penyempurnaan aplikasi dikaitkan dengan masalah Laporan External sehubungan dengan adanya Laporan Bulanan Basel II, penerapan PSAK 50 dan 55 serta laporan-laporan yang lainnya yang menuntut adanya Management Information System (MIS) yang bisa mensupport kebutuhan tersebut. Ekspansi kantor seperti Denpasar, Yogyakarta serta beberapa kantor lainnya juga mengharuskan Divisi Sistem untuk mempersiapkan dari isi sistem aplikasi serta jaringannya.

SISTEM DAN TEKNOLOGI

During the year 2008, there was a scope change in outsourcing scheme performed by PT Sigma Cipta Caraka. The previous scope of full outsourcing including Data Recovery Center (DRC) was changed to co-location of server. This change was in line with the procurement of a main server and its back up with better specification that was planned in anticipation of the expiry of full outsourcing agreement with PT Sigma Cipta Caraka in July 2008.

Information Technology (IT) Optimizing had also been done by developing product/new services based on IT such as SMS Banking with IOD feature and Broadcast, Joint M-ATM and SHADR. Several products/services were completed and several others are still in the development stage which will be launched shortly.

In addition, in order to improve service level, improvements in service availability and infrastructure had been done to fully comply with regulations. These efforts were made by providing a backup facility to all servers, improvement in work mechanism and review of data communication infrastructure to shorten response time.

Application enhancement related to External Report problems with regard to Basel II Monthly Reports, implementation of PSAK 50 and 55 and other reports that necessitated a Management Information System (MIS) that could support the said needs. Office expansions such as Denpasar, Yogyakarta and several other offices also called for System Division to prepare application system and its network.

SYSTEM AND TECHNOLOGY

Annual Report

Gambar

Table and graphic of credit composition in 2008:
figure was in contrast to the foreign currency demand

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

William Barclay menuliskan pendapatnya tentang Matius 5:38-42, "Berulang kali hidup membawa kita pada hal-hal yang besar atau pun kecil; dan di ayat ini Yesus

Instrumen memegang peranan penting dalam suatu penelitian. Kualitas penelitian sangat dipengaruhi oleh instrumen penelitian yang digunakan, karena kevalidan dan kesahihan

Polisitemia vera merupakan suatu penyakit atau kelainan pada sistem mieloproliferatif yang melibatkan unsur-unsur hemopoetik dalam sumsum tulang.. Polisitemia vera

Berbagai penelitian yang telah dilakukan para ahli manajemen dan pengalaman para praktisi dalam berbagai organisasi, menyatakan bahwa salah satu indikator manajemen sumber

Fungsi pengendalian untuk mengurangi sikap arogansi pegawai kepemimpinan yang bekerja efektif berusaha mampu mengatur mengarahkan aktifitas anggotanya secara teratur

Perkembangan pertanyaan yang diajukan memberikan kesan lebih akrab serta tidak formal terhadap informan, sehingga data yang diketahui dapat diperoleh tanpa unsur

Hasil yang diperoleh dari sistem pemesanan makanan dan minuman yag berbasis client server ini adalah salah satu aplikasi pemesanan yang bisa digunakan pada smartphone dengan

a. Keuntungan atau kerugian dari penyaluran dana menjadi hak milik atau ditanggung bank, sedang pemilik dana tidak dijanjikan imbalan dan tidak menanggung