• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEK PEMBENTUKAN KOMUNITAS BELAJAR MANDI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "EFEK PEMBENTUKAN KOMUNITAS BELAJAR MANDI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

EFEK PEMBENTUKAN KOMUNITAS BELAJAR MANDIRI TERHADAP

PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA SMP DI KABUPATEN SORONG

Eskawati1, Endang Gunaisah 1,2, Aung Sumbono1,3

1 Program Studi Pendidikan Biologi STKIP Muhammadiyah Sorong

2 Akademi Perikanan Sorong

3

Laboratorium Kimia STKIP Muhammadiyah Sorong

Email: eskawati99@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pembentukan komunitas belajar mandiri terhadap prestasi belajar biologi siswa SMP di Kabupaten Sorong yang mengikuti komunitas belajar mandiri dan mengetahui perbandingan antar sampel. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 4 Sorong dan SMP IT Nurul Yaqin Sorong pada tanggal 24 April sampai 30 Mei 2014, dengan mengunakan populasi siswa masing-masing sebanyak 257 siswa dan 167 siswa. Sampel yang digunakan adalah siswa kelas VII-VIII pada kedua dengan jumlah 45 siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan analisis komperatif. Instrumen yang digunakan adalah tes tertulis, yang sebelumnya diuji reabilitas dan uji validitas. Hasil uji validitas berdasarkan hasil uji oleh Kementrian Pendidikan SMP, instrumen yang digunakan valid. Data tes tertulis berdistribusi homogen dan tidak semua normal. Hasil uji t two sample independent SMP IT Nurul Yaqin Sorong

yakni = , hasil uji Mann-Whitney SMP Negeri 4 Sorong yakni probabilitas =

α = dan hasil uji t two sampel independent antara SMP Negeri 4 Sorong terhadap SMP IT Nurul

Yaqin Sorong yakni = = , sehingga ada perbedaan prestasi siswa sebelum dan

sesudah pembentukan komunitas belajar mandiri dan tidak ada perbedaan prestasi siswa antar sekolah. Namun, fakta dari grafik manual, hasil wawancara dan angket guru menunjukkan bahwa pembentukan komunitas belajar mandiri dapat merubah ke arah positif terhadap prestasi belajar siswa khususnya dalam pembelajaran biologi.

Kata kunci: komunitas, mandiri, SMP IT Nurul Yaqin, SMP Negeri 4, Sorong.

ABSTRACT

This study is carried out with the purpose to know the effect of the autonomous learning community forming for

biology sains olimpiad to the student’s respon who follow that learning community. This study also had purpose

to know a comparing between those sample in this study. This research had done in SMP Negeri 4 Sorong and SMP IT Nurul Yaqin Sorong, on April 24 th until may 30 th 2014. The populations in this study were students of class VII until VIII from both of scholl the number of sample was 45 students. This study used descriptive quantitative by using comperative analysis. The instrumen was used in this study was test, and had been test its validity and reability, the test result of validity based on the test of Kementrian Pendidikan SMP, the instrument used valid. The data of questionnaire had homogen distribution and those items were not all had normality. The

test result of t two sample independent SMP IT Nurul Yaqin Sorong was = ,

the test result or Mann-Whitney SMP Negeri 4 Sorong was probabilitas = α = and the result of t

two sampel independent between SMP IT Nurul Yaqin Sorong and SMP Negeri 4 Sorong was =

= . Until there is a difference in student performance before and after the formation of self-learningcummunity and there is no difference in student performance between school. But, based on the fact of

manual graphic, the result of interview and tteacher’s questionnaire showed that forming of autonomous

learning community can change to the positif direction on student achievement, especially in learning biology.

(2)

2

1. PENDAHULUAN

Perkembangan ilmu teknologi informasi dan

komunikasi telah membawa dampak bagi kehidupan

manusia[1]. Salah satunya adalah pendidikan[2].

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara[3]. Peran pendidikan sangat berpengaruh pada sikap,

keterampilan, pengetahuan[4] meningkatkan

kecerdasan, mengembangkan potensi diri dan dapat membentuk pribadi yang bertanggung jawab, cerdas,

dan kreatif[5]. Pendidikan akan terlaksana jika

diadakan proses pembelajaran[6].

Proses pembelajaran adalah proses yang di dalamnya terdapat kegiatan interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan

belajar[7]. Tujuan belajar untuk memperoleh

pengetahuan dengan suatu cara yang dapat melatih kemampuan intelektual para siswa dan merangsang keingintahuan serta memotivasi dan minat belajar sisiwa[8]. Peningkatan motivasi[9] dan minat belajar siswa sangat berpengaruh terhadap prestasi[10] dan potensi belajar[11]. Peningkatan prestasi, potensi, mutu wajib belajar pendidikan dan ajang mencari bibit-bibit siswa berprestasi dalam bidang Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam (MIPA) akan diadakan

ekstrakurikuler olimpiade sains[12].

Ekstrakurikuler olimpiade sains dilakukan di luar jam pelajaran untuk membantu perkembangan peserta didik, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus

diselenggarakan oleh pendidik atau tenaga

kependidikan yang berkemampuan dan

berkewenangan di sekolah[13]. Ekstrakurikeler

olimpiade sains ini diadakan bertujuan: a) Memetakan kemampuan siswa dalam bidang IPA, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Sosial sesuai standar mutu secara nasional. b) Mengidentifikasi para siswa berprestasi di setiap kabupaten/kota, provinsi, dan nasional dalam bidang IPA (Biologi, Fisika), Matematika, dan IPS. c) Memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi dalam bidang IPA

(Biologi, Fisika), Matematika, dan IPS. d)

Menumbuhkembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis, sistematis, kreatif, dan inovatif, sebagai bekal dalam kehidupan. e) Membangkitkan minat siswa untuk mencintai dan memupuk kegemaran terhadap mata pelajaran IPA (Biologi, Fisika), Matematika, dan IPS. Menanamkan sifat kompetitif yang sehat sejak dini. g) Menanamkan kesadaran dan

keberanian mencoba, belajar menerapkan secara langsung dan sekaligus bisa berprestasi secara optimal[1].

Persiapan yang dilakukan untuk mengikuti kegiatan olimpiade sains yakni les privat[14], tambahan jam belajar[15], kursus[16], otodidak yaitu proses belajar secara mandiri tanpa melalui kurikulum maupun

guru[17]. Semua alternatif tersebut belum

memaksimalkan usaha mandiri siswa, agar lebih maksimal maka perlu dibentuk belajar bersama atau disebut komunitas belajar mandiri. Namun di SMP belum diadakan, maka perlu dilakukan pembentukan komunitas belajar mandiri untuk olimpiade sains biologi di SMP 4 Negeri Sorong dan SMP IT Nurul Yaqin dan prestasi siswa terhadap pembentukan komunitas belajar mandiri. Tujuan Penelitian ini adalah 1). Untuk mengetahui pengaruh pembentukan komunitas belajar mandiri terhadap prestasi belajar biologi siswa di SMP IT Nurul Yaqin (IT), 2). Untuk mengetahui pengaruh pembentukan komunitas belajar mandiri terhadap prestasi belajar biologi siswa di SMP Negeri 4 Sorong (N4), 3). Untuk mengetahui perbandingan komunitas belajar mandiri di SMP IT Nurul Yaqin (IT) terhadap SMP Negeri 4 Sorong (N4).

2. METODELOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen. Penelitian ini dikaji secara kualitatif dan kuantitatif. Alur penelitian ini ditampilkan pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Diagram Alur Penelitian

Pada penelitian ini instrumen sebelum

diberlakukan komunitas belajar mandiri dan instrumen sesudah diberlakukan komunitas belajar mandiri. Kelompok tidak dilakukan pengacakan, melainkan menggunakan kelompok atau kelas yang telah ada. Populasi dalam pelaksanaan penelitian ini adalah seluruh siswa di IT sebanyak 167 siswa dan N4 sebanyak 257 siswa tahun pelajaran 2013/2014. Sampel dalam penelitian di IT yang meliputi siswa kelas VII-VIII yang terdiri dari kelompok kontrol sebanyak 13 siswa serta kelompok eksperimen sebanyak 13 siswa dan sampel dalam penelitian di N4

Keterangan:

(3)

3 yang meliputi siswa kelas VII-VIII yang terdiri dari kelompok kontrol sebanyak 9 siswa serta kelompok eksperimen sebanyak 9 siswa. Materi penelitian ini adalah soal-soal olimpiade sains nasional biologi dan materi-materi pendukung yang relevan. Instrumen yang digunakan yakni wawancara, tes tertulis, dan dokumentasi. Instrumen tes tertulis diuji sebelum digunakan dengan uji tingkat kesukaran butir soal, uji daya pembeda butir soal, uji validitas dan uji reabilitas.

Penelitian ini dilaksanakan di IT dan N4 yang dipilih sebagai sampel di kabupaten Sorong pada tahun ajaran 2013/2014. Aktivitas penelitian ini secara keseluruhan dilaksanakan selama tiga bulan, sejak tanggal 24 April sampai 30 Mei 2014.

Teknik analisis data dibedakan menjadi dua bagian yaitu uji prasyarat dan uji hipotesis. Uji prasyarat terdiri dari uji normalitas, uji homogenitas, uji reabilitas dan uji validitas. Uji hipotesis terdiri dari uji t two sample dependent, uji t two sample independent, uji Wilcoxon dan uji Mann Whitney.

Perhitungan menggunakan aplikasi SPSS 18,

sedangkan uji tingkat kesukaran butir soal dan daya pembeda dengan menggunakan aplikasi Anates. 04.

3. PEMBAHASAN

Uji instrumen dilakukan kepada 15 orang siswa dari kelas yang tidak digunakan untuk sampel penelitian maka dilakukan uji prasyarat dengan hasil diperoleh data seperti ditunjukkan pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1. Hasil Uji Instrumen Tes Tertulis Awal

dan Tes Tertulis Akhir

Hasil uji instrumen tes tertulis awal diperoleh

nilai antara hingga . Nilai terendah adalah yang

berjumlah siswa. Sedangkan nilai tertinggi adalah

yang berjumlah siswa. Hasil uji instrumen tes

tertulis akhir diperoleh nilai antara hingga . Nilai terendah adalah yang berjumlah siswa. Sedangkan nilai tertinggi adalah yang berjumlah siswa.

Data hasil penelitian ini berupa tes tertulis awal dan tes tertulis akhir pada kelas kontrol dan

eksperimen tiap-tiap sekolah. Hasil penelitian

diperoleh data sebagai berikut:

Penelitian di IT diperoleh hasil tes tertulis awal dan akhir pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diperoleh hasil seperti Gambar 3.2.

Gambar 3.2. Hasil Nilai Tes Tertulis SMP IT Nurul

Yaqin.

Hasil penelitian di IT tes tertulis awal kelompok

kontrol diperoleh nilai antara hingga . Nilai

terendah adalah yang berjumlah siswa. Sedangkan

nilai tertinggi adalah yang berjumlah siswa, hasil

tes tertulis awal kelompok eksperimen diperoleh nilai

antara hingga . Nilai terendah adalah yang

berjumlah siswa. Sedangkan nilai tertinggi adalah

yang berjumlah siswa, hasil tes tertulis akhir

kelompok kontrol diperoleh nilai antara hingga .

Nilai terendah adalah yang berjumlah siswa.

Sedangkan nilai tertinggi adalah yang berjumlah

siswa dan hasil tes tertulis akhir kelompok

eksperimen diperoleh nilai antara hingga . Nilai

terendah adalah yang berjumlah siswa. Sedangkan nilai tertinggi adalah yang berjumlah siswa.

Penelitian di N4 diperoleh hasil tes tertulis awal dan akhir yang diperoleh hasil seperti Gambar 3.3.

Gambar 3.3. Hasil Nilai Tes Tertulis SMP Negeri 4

Sorong

Hasil penelitian di N4 diperoleh Hasil tes tertulis

awal kelompok kontrol yakni nilai antara hingga .

Nilai terendah adalah yang berjumlah siswa.

Sedangkan nilai tertinggi adalah yang berjumlah

siswa, hasil tes tertulis awal kelompok eksperimen

diperoleh nilai antara hingga . Nilai terendah

adalah yang berjumlah siswa. Sedangkan nilai

tertinggi adalah yang berjumlah siswa, hasil uji

instrumen tes tertulis akhir kelompok kontrol

diperoleh nilai antara hingga . Nilai terendah

adalah yang berjumlah siswa. Sedangkan nilai

tertinggi adalah yang berjumlah siswa dan hasil uji instrumen tes tertulis akhir kelompok eksperimen

diperoleh nilai antara hingga . Nilai terendah

adalah yang berjumlah siswa. Sedangkan nilai

tertinggi adalah yang berjumlah siswa.

(4)

4

Tabel 3.1. Hasil Angket Respon Guru

PERNYATAAN

Hasil perhitungan uji prasayarat ditampilkan pada Tabel 3.2. Hasil uji reabilitas tes tertulis awal dan akhir dinyatakan reliabel, hasil uji validitas dinyatakan valid, hasil uji homogenitas pada semua komponen dinyatakan homogen dan uji normalitas pada 8 komponen hanya 1 yang tidak normal yaitu normalitas pada kelompok kontrol akhir N4.

Uji Hipotesis

Hasil perhitungan uji t, Mann Whitney dan

Wilcoxon Sign Rank ditampilkan pada Tabel 3.2.

Dinyatakan bahwa H0 diterima pada kelompok kontrol

IT, kontrol terhadap eksperimen IT, kontrol N4 dan

eksperimen N4, sedangkan H1 diterima pada

kelompok eksperimen IT, kontrol terhadap kelompok eksperimen IT dan antar kelompok eksperimen IT dan N4.

Pembahasan

Hasil analisis dari instrumen tes tertulis awal dan akhir menunjukkan bahwa tingkat kesukaran dari 10 soal dinyatakan berada pada tingkat kesukaran yang sedang dan Hasil analisis dari instrumen tes tertulis akhir menunjukkan bahwa tingkat kesukaran dari 10 soal, 9 soal dinyatakan berada pada tingkat kesukaran yang sedang dan 1 soal dinyatakan berada pada tingkat kesukaran yang mudah, maka soal tersebut dapat dijadikan instrumen penelitian. Daya pembeda soal tes tertulis awal dan akhir menunjukkan bahwa dari 10 soal, 2 soal memiliki daya pembeda yang baik dan 6 soal memiliki daya pembeda cukup dan daya pembeda soal tes tertulis akhir menunjukkan bahwa dari 10 soal, 7 soal memiliki daya pembeda yang baik dan 3 soal memiliki daya pembeda cukup dan soal dinyatakan signifikan, maka soal dapat digunakan sebagai instrumen penelitian karena antar soal terdapat perbedaan yang signifikan. Hasil uji reabilitas tes tertulis awal dan tes tertulis akhir menunjukkan hasil

reliabel karena dari soal diperoleh nilai lebih besar

dari dan soal tersebut dapat diukur secara

konsisten atau tetap, sehingga dapat digunakan sebagai instrumen penelitian sedangkan uji validitas awal dan akhir diperoleh hanya satu soal yang dinyatakan valid dan soal dinyatakan tidak valid dan instrumen dinyatakan tidak valid, tetapi soal tes tertulis awal dan akhir menggunakan soal OSN tingkat kabupaten/kota pada tahun 2010 dan 2014, maka soal tersebut dinyatakan valid karena sudah diuji

kevalidannya oleh Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama. Kevalidan istrumen ini termasuk sebagai jenis validitas logis yaitu valid karena instrumen tersebut secara penalaran sudah dirancang secara baik, mengikuti teori dan ketentuan yang ada[18]. Dari hasil uji prasyarat maka instrumen awal dan akhir dapat digunakan untuk suatu penelitian.

Hasil uji sampel IT dan N4 diperoleh bahwa sampel antar kelompok homogen, maka dapat digunakan sebagai sampel penelitian. Hasil uji sampel IT terhadap N4 diperoleh bahwa sampel antar dua

kelompok eksperimen homogen, maka dapat

digunakan sebagai sampel penelitian.

Hasil penelitian dari kelompok kontrol IT diperoleh fakta adanya perbedaan hasil tes tertulis awal dengan akhir karena hasil tes tertulis awal dan tes tertulis akhir menghasilkan nilai yang berbeda yang dibuktikan dari hasil perhitungan statistik dalam uji hipotesis, namun perbedaan hasil tes tertulis tersebut diperoleh nilai yang rendah dibuktikan dengan grafik perbandingan nilai yang ditampilkan pada Gambar 3.4. Perbedaan dinyatakan tidak signifikan karena

perbedaan bergeser dari rata-rata menjadi

rata-rata bahkan grafik dalam Gambar 3.4 muncul

beberapa hasil tes tertulis awal dan akhir dari beberapa siswa yang tidak mengalami perubahan. Jumlah siswa yang tidak mengalami perubahan hasil tes tertulisnya

sebanyak siswa dari siswa atau sedangkan

siswa yang menghasilkan nilai rendah yaitu 7 siswa atau 53,85%. Karena kelompok kontrol tidak mendapatkan pelajaran tambahan dan hanya menerima pelajaran dari kelas saja dan kurang fokus dalam belajar.

Hasil penelitian dari kelompok IT diperoleh fakta tidak ada perbedaan hasil tes tertulis awal dengan akhir. Hal ini, membuktikan bahwa prestasi belajar siswa di kelompok eksperimen tidak mengalami perbedaan prestasi sebelum dilakukan proses belajar mengajar dengan sesudah proses belajar mengajar terhadap komunitas belajar mengajar yang diperoleh dari hasil perhitungan statistik dalam uji hipotesis karena hasil tes tertulis tersebut diperoleh nilai yang tidak berbeda jauh dari hasil tes tertulis akhir. Namun, fakta dari perbandingan nilai awal dan akhir yang ditampilkan pada grafik di Gambar 3.5. Hasil tes dinyatakan ada perbedaan yang signifikan. Perbedaan

signifikan karena bergeser dari rata-rata menjadi

rata-rata . Bahkan, grafik muncul beberapa hasil

tes tertulis awal dan akhir dari beberapa siswa yang mengalami perubahan. Siswa yang memperoleh nilai

tertinggi sebanyak siswa atau . Perolehan

(5)

5 yang menyatakan bahwa dengan adanya komunitas belajar mandiri ini memberikan motivasi untuk belajar Biologi dan cara belajarnya sangat mengasyikkan sehingga materi pelajaran mudah dipahami. Selain dari itu dibuktikan pula dengan angket respon guru

yang menyatakan komunitas belajar mandiri

menambah motivasi belajar dan meningkatkan prestasi siswa dan dibuktikan juga dengan hasil dokumentasi berupa foto yang menunjukkan siswa begitu semangat

mengikuti komunitas belajar mandiri.

Tabel 3.2 Analisis Penelitian

Komponen Uji Nilai Uji Nilai banding Keputusan

Reabilitas Tes Tertulis Awal Reabilitas r hitung 0,590-3,685 > r tabel = 0.5140 reliabel

Reliabilitas Tes Tertulis Akhir Reabilitas r hitung 1,061-4,477 > r tabel = 0.5140 reliabel

Homogenitas SMP IT Nurul Yaqin Sorong Homogenitas 0,296 > 0,05 Homogen

Homogenitas SMP Negeri 4 Sorong Homogenitas 0.429 > 0.05 Homogen

Homogenitas Antar sekolah Homogenitas 0.326 > 0.05 Homogen

Normalitas Kelompok Kontrol Awal SMP IT Nurul Yaqin Sorong Shapiro-Wilk 0.178 > 0.05 Normal

Normalitas Kelompok Kontrol Akhir SMP IT Nurul Yaqin Sorong Shapiro-Wilk 0.069 > 0.05 Normal

Normalitas Kelompok Eksperimen Awal SMP IT Nurul Yaqin Sorong Shapiro-Wilk 0.386 > 0.05 Normal

Normalitas Kelompok Eksperimen Akhir SMP IT Nurul Yaqin Sorong Shapiro-Wilk 0.311 > 0.05 Normal

Normalitas Kelompok Kontrol Awal SMP Negeri 4 Sorong Shapiro-Wilk 0.338 > 0.05 Normal

Normalitas Kelompok Kontrol Akhir SMP Negeri 4 Sorong Shapiro-Wilk 0.011 < 0.05 Tidak Normal

Normalitas Kelompok Eksperimen Awal SMP Negeri 4 Sorong Shapiro-Wilk 0.082 > 0.05 Normal

Normalitas Kelompok Eksperimen Akhir SMP Negeri 4 Sorong Shapiro-Wilk 0.122 > 0.05 Normal

Hipotesis Kelompok Kontrol SMP IT Nurul Yaqin t two sampel dependent hitung = table = H0 diterima

Hipotesis Kelompok Eksperimen SMP IT Nurul Yaqin t two sampel dependent hitung = table = H1 diterima

Hipotesis Kelompok Kontrol terhadap Kelompok Eksperimen SMP IT Nurul Yaqin Sorong t two sampel independent hitung t table = H0 diterima

Hipotesis Kelompok Kontrol SMP Negeri 4 Sorong Wilcoxon Sign Ranks Test P= 0,96 > 0,05 H0 diterima

Hipotesis Kelompok Eksperimen SMP Negeri 4 Sorong t two sampel dependent hitung = t table = H0 diterima Hipotesis Kelompok Kontrol terhadap Kelompok Eksperimen SMP IT Nurul Yaqin Sorong Mann Whitney 0,024 < 0,05 H1 diterima Hipotesis antar Kelompok Eksperimen SMP IT Nurul Yaqin dan SMP Negeri 4 Sorong t two sampel independent hitung < ttabel = 2.086 H1 diterima

Hasil penelitian tes tertulis akhir kelompok kontrol terhadap kelompok eksperimen IT diperoleh fakta ada perbedaan. Hal ini, membuktikan bahwa ada perbedaan hasil akhir tes tertulis antara kelompok kontrol yang tidak diberlakukan pembelajaran komunitas belajar mandiri terhadap kelompok

eksperimen yang diberlakukan pembelajaran

komunitas belajar mandiri diperoleh dari hasil perhitungan statistik dalam uji hipotesis karena perbedaan hasil tes tertulis tersebut dapat dilihat dari

peroleh rata-rata nilai kelompok kontrol lebih

rendah dibandingkan dengan rata-rata nilai kelompok

eksperimen yakni karena kelompok kontrol tidak

ada pelajaran tambahan dibandingkan dengan

kelompok eksperimen. Hal ini, juga dibuktikan dengan hasil angket respon guru yang menyatakan komunitas belajar mandiri menambah motivasi belajar dan meningkatkan prestasi siswa. Dibuktikan juga

dengan hasil dokumentasi berupa foto yang

menunjukkan siswa begitu semangat mengikuti komunitas belajar mandiri. Dilihat pada grafik dalam Gambar 3.6.

Hasil penelitian dari kelompok eksperimen N4 diperoleh fakta adanya perbedaan hasil tes tertulis awal dengan akhir. Hal ini, membuktikan bahwa prestasi belajar siswa di kelompok eksperimen mengalami perbedaan prestasi sebelum dilakukan proses belajar mengajar dengan sesudah proses belajar mengajar pada komunitas belajar mandiri yang diperoleh dari hasil perhitungan statistik dalam uji hipotesis karena siswa sangat efektif dalam belajar dan mengikuti komunitas belajar mandiri sehingga hasil yang diperoleh pada tes tertulis akhir lebih tinggi. Perbedaan dinyatakan signifikan karena perbedaan

bergeser dari rata-rata menjadi rata-rata

bahkan grafik dalam Gambar. 3.8 muncul beberapa hasil tes tertulis awal dan akhir dari beberapa siswa

yang memperoleh nilai tinggi sebanyak atau

karena lebih fokus dan sangat bersemangat mengikuti komunitas belajar. Hal ini, dibuktikan dengan hasil wawancara siswa yang menyatakan bahwa dengan adanya komunitas ini belajarnya lebih santai, fokus dan pelajaran mudah dipahami apalagi dengan pelajaran dengan model animasi. Selain dari itu dibuktikan pula dengan angket respon guru yang menyatakan komunitas belajar mandiri lebih fokus dan menimbulkan rasa keingintahuan siswa dalam setiap materi pembelajaran dan dibuktikan juga

dengan hasil dokumentasi berupa foto yang

menunjukkan siswa begitu semangat mengikuti komunitas belajar mandiri.

Hasil penelitian dari kelompok kontrol N4 diperoleh fakta tidak ada perbedaan hasil tes tertulis awal dengan akhir karena kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan dan pelajaran yang tidak efektif yang dibuktikan dari hasil perhitungan statistik dalam uji hipotesis, namun hasil tes tertulis awal tersebut diperoleh nilai yang rendah. Nilai rata-rata

menjadi rata-rata bahkan grafik dalam Gambar.

3.7 muncul beberapa hasil tes tertulis awal dan tes tertulis akhir dari beberapa siswa yang memperoleh nilai rendah. Siswa yang mempeoleh nilai rendah pada hasil tes tertulis awal sebanyak siswa dari siswa

atau . Karena kelompok kontrol tidak

mendapatkan pelajaran tambahan dan hanya menerima pelajaran dari kelas saja.

(6)

6 fakta ada perbedaan. Hal ini, membuktikan bahwa ada perbedaan hasil akhir tes tertulis antar kelompok kontrol yang tidak diberlakukan pembelajaran komunitas belajar mandiri terhadap kelompok

eksperimen yang diberlakukan pembelajaran

komunitas belajar mandiri diperoleh dari hasil perhitungan statistik dalam uji hipotesis karena perbedaan hasil tes tertulis tersebut dapat dilihat dari

peroleh rata-rata nilai kelompok kontrol lebih

rendah dibandingkan dengan rata-rata nilai kelompok

eksperimen yakni karena kelompok kontrol tidak

ada pelajaran tambahan dibandingkan dengan

kelompok eksperimen. Dibuktikan juga dengan hasil wawancara siswa yang menyatakan bahwa dengan adanya komunitas ini belajarnya lebih santai, fokus dan pelajaran mudah dipahami apalagi dengan pelajaran dengan model animasi. Hal ini, juga dibuktikan dengan hasil angket respon guru yang menyatakan komunitas belajar mandiri menambah motivasi belajar, lebih fokus menyimak materi pelajaran dan meningkatkan prestasi siswa. Dilihat pada grafik dalam Gambar 3.9

Gambar 3.4. Perbandingan Hasil Tes Tertulis Awal

Terhadap Akhir Kelompok Kontrol SMP IT Nurul Yaqin.

Gambar 3.5. Perbandingan Hasil Tes Tertulis Awal

Terhadap Akhir Kelompok

Eksperimen SMP IT Nurul Yaqin.

Gambar 3.6. Perbandingan Hasil Tes Tertulis Akhir

Antar Kelompok Kontrol Terhadap Kelompok Eksperimen SMP IT Nurul Yaqin.

Hasil penelitian dari kelompok eksperimen akhir antar sekolah IT terhadap N4 diperoleh fakta tidak ada

perbedaan hasil tes tertulis akhir. Hal ini,

membuktikan bahwa prestasi belajar siswa di kelompok eksperimen antar sekolah IT terhadap N4 tidak mengalami perbedaan pada hasil belajar

mengajar dengan komunitas belajar mandiri

dibuktikan juga dari hasil perhitungan statistik dalam uji hipotesis. Selain itu, hasil tes tertulis tersebut dapat dilihat dari perolehan rata-rata nilai kelompok

eksperimen IT yakni terhadap rata-rata nilai

kelompok eksperimen N4 yakni yang tidak

berbeda jauh sehingga tidak ada perbedaan. Tidak ada perbedaan karena di dua sekolah mengikuti komunitas belajar mendiri dan tingkat kemampuan sama. Hal ini, dibuktikan dengan hasil angket respon guru yang menyatakan bahwa komunitas belajar mandiri dapat merubah ke arah positif rasa keingintahuan siswa dalam setiap materi pembelajaran antar dua sekolah sama. Dilihat pada grafik dalam Gambar 3.10

Gambar 3.7. Perbandingan Hasil Tes Tertulis Awal

Terhadap Akhir Kelompok Kontrol SMP Negeri 4 Sorong

Gambar 3.8. Perbandingan Hasil Tes Tertulis Awal

Terhadap Akhir Kelompok

Eksperimen SMP Negeri 4 Sorong

Gambar 3.9. Perbandingan Hasil Tes Tertulis Akhir

Antar Kelompok Kontrol Terhadap Kelompok Eksperimen SMP Negeri 4 Sorong

Gambar 3.10. Perbandingan Hasil Tes Tertulis Akhir

Antar Kelompok Eksperimen SMP Negeri 4 Sorong terhadap SMP IT 0

(7)

7 Hal ini seirama dengan penelitian oleh Rahayu yang berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Tutor Sebaya Tipe Peer Assisted Learning Strategies (Pals) Pada Komunitas Belajar Online Terhadap Hasil Belajar Teknologi Informasi Dan Komunikasi yang

menyatakan bahwa siswa yang mengikuti

pembelajaran Tutor Sebaya Tipe Peer Assisted

Learning Strategies (Pals) Pada Komunitas Belajar

Online. Hal ini, juga serima dengan penelitian oleh

Yunita yang berjudul Penerapan Pendekatan

Pengajaran Terbalik (Reciprocal Teaching) Untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Biologi Siswa Kelas VII-G SMPN.

4. KESIMPULAN

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:

1. Prestasi kelompok kontrol IT pada hasil tes

tertulis awal dan tes tertulis akhir ada perbedaan. Dibuktikan dengan hasil uji t two sample

dependent hasil hitung table ( ),

maka hipotesis yang diterima adalah ada perbedaan hasil prestasi tes tertulis awal terhadap tes tertulis akhir pada kelompok kontrol.

2. Prestasi kelas eksperimen IT sebelum dan sesudah

pembentukan komunitas belajar mandiri tidak ada perbedaan. Dibuktikan dengan hasil uji t two

sample dependent yakni hasil

( ). Maka, hasil hipotesis

adalah tidak ada perbedaan prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah dilakukan proses belajar mengajar pada komunitas belajar mandiri di kelompok eksperimen.

3. Perbandingan prestasi kelompok kontrol terhadap

kelompok eksperimen di IT ada perbedaan. Dibuktikan dengan hasil uji t two sample

dependent yakni hasil (

). Maka, hipotesis adalah ada perbedaan hasil akhir tes tertulis antara kelompok kontrol yang tidak diberlakukan pembelajaran komunitas belajar mandiri terhadap kelompok eksperimen

yang diberlakukan pembelajaran komunitas

belajar mandiri.

4. Prestasi kelompok kontrol N4 pada hasil tes

tertulis awal dan tes tertulis akhir tidak ada perbedaan. Dibuktikan dengan hasil uji wilcoxon

yakni hasil probabilitas . Maka, hipotesis

adalah hasil tidak ada perbedaan prestasi tes tertulis awal terhadap tes tertulis akhir pada kelompok kontrol.

5. Prestasi kelas eksperimen N4 sebelum dan

sesudah pembentukan komunitas belajar mandiri ada perbedaan. Dibuktikan dengan hasil uji t two

sample dependent yakni hasil

( ). Maka, hipotesis adalah

ada perbedaan prestasi belajar siswa sebelum dan

sesudah dilakukan proses belajar mengajar pada

komunitas belajar mandiri di kelompok

eksperimen

6. Perbandingan prestasi kelompok kontrol terhadap

kelompok eksperimen di N4 ada perbedaan, prestasi siswa kelompok eksperimen lebih baik dengan adanya komunitas belajar mandiri. Dibuktikan dengan hasil uji Mann Whitney yakni

probabilitas . Maka, hipotesis adalah ada

perbedaan hasil akhir tes tertulis antara kelompok kontrol yang tidak diberlakukan pembelajaran komunitas belajar mandiri terhadap kelompok eksperimen yang diberlakukan pembelajaran komunitas belajar mandiri.

7. Perbandingan prestasi kelompok eksperimen antar

IT terhadap N4 tidak ada perbedaan. Dibuktikan dengan hasil uji t two sample independent yakni

hasil ( ). Maka,

hipotesis tidak ada perbedaan hasil akhir tes tertulis antara kelompok eksperimen IT terhadap N4 yang diberlakukan pembelajaran komunitas belajar mandiri.

Berdasarkan hasil penelitian ini memperoleh fakta bahwa prestasi siswa yang mengikuti komunitas belajar mandiri lebih baik dibanding dengan siswa yang tidak mengikuti komunitas belajar mandiri.

5. DAFTAR PUSTAKA

[1] Rokhman, A. E-Government Adoption in

Developing Countries; the Case of Indonesia. Journal of Emerging

[2] Lim, D. H dan Morris, M. L. Learner and

Instructional Factors Influencing Learning

Outcomes within a Blended Learning

Environment. Educational Technology & Society, 12 (4), 282–293. 2009

[3] Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Undang- undang SIKDIKNAS No. 20, pasal 1: ayat 1 Tahun 2003

[4] Thathong, K dan Kaen, K. An integration of

teaching and learning activities on environmental education in the subjects. Research in Higher Education Journal An integration of teaching, Page 2

[5]

Cahyandaru, H. Pengaruh Keaktifan Siswa Dalam

(8)

8

[6] TIM. Journal of Educational Technology & Society

Volume 6 N0.2. ISSN:1436-4522. 2003

[7]

Dib. C. Formal, Non Formal And Informal

Edducation: Concepts/Applicability.

Intreamerican Conference on Physics

Education.1987

[8] Chio, C. The effect of concept mapping on students’ learning achievements and interests.

Innovations in Education and Teaching

International,Taiwan. Volume 45, No. 4, 375–

387. 2008

[9]

Subramaniam, P. R. Motivational Effects of

Interest on Student Engagement and Learning in Physical Education. Journal Physic Education, New York (USA). Volume 46, No 2. 2009

[10]

Abrantes, J. L, Seabra, C dan Filefe, L.

Pedagogical affect, student interest, and learning performance. Journal of Business Research, 960– 964. 2007

[11] Son, J. B. Using Web-Based Language Learning

Activities in the ESL Classroom. International Journal of Pedagogies and Learning. Australia. Volume 4, No.4, page 34-43. 2008

[12] Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama. Panduan Olimpiade Sains Nasional (OSN) Dan Lomba Sains Tingkat Internasional Sekolah Menengah Pertama Tahun 2013

[13] Supriatna, M. Pendidikan Karakter Melalui

Ekstrakurikuler. 2010

[14] Heyneman, S. P. Private Tutoring and Social

Cohesion. Peabody Journal of Education. Volume

86. No. 2, 183 — 188. 2011

[15] Ryan, M, dkk. Micro-Level Determinants of

Lecture Attendance and Additional Study-Hours. 2010

[16]

Emst, J. V. A Comparison of Traditional and

Hybrid Online Instructional Presentation in

Communication Technology. Journal of

Technology Education. Vol. 19. No. 2. 2008

[17] Wardhani, E. Perpustakaan Sebagai Tempat

Pembelajaran Seumur Hidup (―Life Long

Learning”). UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

[18] Arikunto. S. Dasar-Dasar Evaluasi Penelitian.

Gambar

Gambar 2.1. Diagram Alur Penelitian penelitian diberlakukan komunitas belajar mandiri dan instrumen
Gambar 3.2.  Hasil Nilai Tes Tertulis SMP IT Nurul Yaqin.
Tabel 3.1. Hasil Angket Respon Guru
Gambar 3.10. Perbandingan Hasil Tes Tertulis Akhir Antar Kelompok Eksperimen   SMP Negeri 4 Sorong terhadap SMP IT

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus atas anugerah, kasih setia, bimbingan, dan penyertaan-Nya yang begitu melimpah dicurahkan untuk penulis

Secara umum dapat dikatakan bahwa di dalam prasasti-prasasti Bali Kuno tidak terdapat petunjuk yang jelas atau pasti yang dapat digunakan sebagai dasar untuk

Pada individu yang melajang, self-esteem yang rendah, kecemasannya saat berhubungan dengan orang lain, dan tidak mau bertemu di dalam pertemuan- pertemuan sosial dapat

Bahan yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah benih ikan, bandeng, benur udang vaname, benur udang windu, pakan ikan serta obat-obatan (yang dipergunakan pada

Untuk melanjutkan mengisi data isian yang lain, user harus kembali ke menu sebelumnya (breadcrumb) dengan tulisan &#34;Data Wajib Lapor&#34; yang berada di bawah menu utama,

Sedangkan pendekatan empiris digunakan untuk menganalisis hukum bukan semata-mata sebagai perangkat peraturan perundang-undangan yang bersifat Normatif, tetapi

If you want to save the template in a subfolder of the Templates folder in Windows Vista: Click Browse Folders (if the Folders window isn’t dis- played) and click Folders to display

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan teknik analisis korelasi product moment diperoleh hasil (r) sebesar -0,494 dengan p=0,01&lt;0,05 yang berarti ada hubungan