• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Penulisan Skripsi Tesis Desertas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pedoman Penulisan Skripsi Tesis Desertas"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN RANCANGAN PENELITIAN DAN PENULISAN

SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI

Tim Penyusun:

Dr. Fernando S Saerang. S.Pd.K., MA., M.Th Arthur Manaroingsong. M.Th

Joike Liando. M.Th

(2)

PRAKATA

Sekolah Tinggi Teologi Makedonia (STT Makedonia) memiliki visi “Menjadi lembaga pendidikan tinggi teologi Injili-Pentakostal yang unggul dan mandiri di Indonesia”. Itulah sebabnya, STT Makedonia berusaha menjamin lulusannya memiliki kualitas mutu yang baik. Salah satu bukti kualitas para calon lulusan STT Makedonia adalah menyajikan karya tulis (Skripsi, Tesis, Disertasi) yang bermutu, baik dari segi metode, isi maupun format tulisan.

Pedoman rancangan penelitian dan penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi telah dirancang khusus untuk menjadi panduan mahasiswa STT Makedonia. Materi disusun secara jelas, rinci dan praktis, sehingga mudah dipahami. Berbagai pengalaman dan pergumulan tim penyusun materi, berkaitan dengan pembimbingan Skripsi, Tesis, dan Disertasi telah menjadi pendorong untuk melakukan revisi materi, agar mahasiswa dapat menulis dengan baik.

Mahasiswa wajib membawa buku Pedoman Rancangan Penelitian dan Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi, pada saat melakukan proses bimbingan baik dengan dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II.

Penyempurnaan dan pengembangan pedoman rancangan penelitian dan penulisan Skripsi, Tesis, Disertasi akan diterima dengan hati terbuka. Tuhan Yesus Memberkati.

Jakarta, 2016

(3)

BAB I

PERIHAL BIMBINGAN

Pembimbingan adalah suatu proses relasi timbal balik antara dosen pembimbing dan mahasiswa yang sedang menulis Skripsi, Tesis atau Disertasi dalam mewujudkan karya ilmiah yang berkualitas, sehingga karya ilmiah tersebut menjadi sumbangsih bagi gereja, bangsa dan Negara bahkan seluruh umat manusia.

A. Pedoman Pembimbingan 1. Ketentuan yang Baku

a. Setiap tulisan skripsi, tesis, disertasi dilakukan melalui penelitian pustaka (library research) dan penelitian lapangan (field research)

b. Sistematika penulisan mengikuti sistematika yang baku (kualitatif dan kuantitatif)

c. Format penulisan yan didalamnya termasuk cara pengetikan yang benar, sudah tersedia menurut ketentuan yang berlaku di STT Makedonia

d. Setiap pembimbing memiliki tanggung jawab untuk pembimbingan bidang tertentu.

Pembimbing I: Pembimbingan khusus bidang teori (Bab II) sambil mengacu pada permasalahan penelitian dalam pendahuluan (Bab I)

Pembimbing II: Pembimbingan khusus bidang penelitian, analisis dan kesimpulan (Bab III, IV, V) sambil mengacu pada pendahuluan dan kajian teori (Bab I dan II)

e. Penjilidan setiap tulisan sudah memiliki bentuk yang baku

2. Penjabaran Tanggung Jawab dan Hak Pembimbing I (Satu) dan II (Dua) a. Membimbing dalam kasih Kristus dan membuka jalur komunikasi

b. Mengingatkan akan etika pengutipan sehingga mahasiswa tidak menjadi plagiator

(4)

d. Memberikan usulan buku-buku yang perlu dipakai sebagai sumber atau referensi tulisan.

e. Memberi arahan tentang cara merangkai teori-teori yang ada dan cara memberi tanggapan terhadap teori-teori, hingga akhirnya mahasiswa dapat membuat rangkuman (konstruk) atau menemukan indicator yang benar untuk setiap variabel.

f. Mengingatkan mahasiswa untuk mengetik sesuai “Format Penulisan” STT Makedonia

g. Memastikan jumlah halaman skripsi, tesis, disertasi sesuai aturan yang berlaku h. Mengisi dan menandatangani form bukti pembimbingan setiap kali pertemuan

dengan mahasiswa minimal 10 kali

i. Menjadi penguji mahasiswa bersangkutan pada waktu ujian j. Memberi bimbingan perbaikan setelah ujian

k. Saat menguji dan siding menggunakan pakaian jas

l. Dosen pembimbing berhak menegur mahasiswa yang tidak mau dibimbing, dan tidak menerima “hasil jadi” karya tulisnya

m. Menjaga etika mentoring, antara lain: Mendorong mahasiswa supaya giat menyelesaikan penelitiannya, menyediakan waktu yang baik bagi mahasiswa untuk bimbingan, menegur mahasiswa jika tidak melakukan penelitian dengan baik, menjaga nama baik institusi dan dewan dosen penguji/pembimbing, serius dalam memberikan bimbingan, tidak memberikan jasa editing, pengolahan data atau bentuk apapun terhadap mahasiswa

n. Hak pembimbing, yang bukan dosen tetap STT Makedonia, adalah menerima honor dari STT Makedonia baik untuk pembimbingan, maupun untuk penguji dalam sidang.

3. Petunjuk bagi Mahasiswa Penulis (Skripsi, Tesis, Disertasi)

a. Memiliki mental: yakin, semangat, rajin, jujur (tidak menjadi plagiator), tekun, ulet, sehingga menghasilkan karya ilmiah yang terbaik untuk Tuhan Yesus b. Memperhatikan “Kalender Penyusunan dan Ujian Skripsi, Tesis, Disertasi”

STT Makedonia agar dapat menyelesaikan tepat waktu

(5)

d. Rajin meminta bimbingan pad apara dosen pembimbing. Khusus sebelum penulisan Bab II, poin-poin yang akan dibahas perlu mendapat persetujuan dosen pembimbing I, agar tidak salah membahas.

e. Menyiapkan presentasi materi Skripsi, Tesis, Disertasi dari bab I-V (selama 15 menit), dalam bentuk “power point” saat sidang.

f. Saat ujian menggunakan jas almamater atau jas warna hitam.

B. Jumlah Halaman dan Buku Referensi (Skripsi, Tesis, Disertasi)

Jumlah halaman sebuah Skripsi minimal 70 halaman (tidak termasuk lampiran) sedangkan buku referensi minimal sejumlah 40 buku. Demikian pula, jumlah halaman sebuah tesis minimal 100 halaman, buku referensi minimal 70 buku. Untuk sebuah disertasi, jumlah halaman minimal 200 halaman, jumlah buku referensi minimal 150 buku.

Buku-buku referensi yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka harus dibaca dan digunakan dalam uraian Skripsi, Tesis atau Disertasi dan saat ujian sudah mencamtumkan buku-buku tersebut.

PROGRAM KARYA ILMIAH JUMLAH

HALAMAN

JUMLAH REFERENSI

S1 Skripsi 70 Minimal 40 buku

S2 Tesis 100 Minimal 70 buku

(6)

C. Sistematika Peyusunan Skripsi, Tesis, Disertasi

SISTEMATIKA PENULISAN PENELITIAN DENGAN METODE KUANTITATIF DAN KUALITATIF

METODE KUANTITATIF METODE KUALITATIF

BAB I

B. Tempat dan Waktu Penelitian C. Metode penelitian

C. Sampel Sumber Data Penelitian D. Instrumen Penelitian

(7)

CONTOH SISTEMATIKA PENULISAN PENELITIAN DENGAN METODE KUALITATIF:

BAB I – PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG MASALAH

- Isinya berbentuk Piramid terbalik. Bagian I berisi sisi ideal apa kata alkitab secara umum lebih dari satu paragraf dengan footnotenya (footnote Alkitab) – tentang fariabel utama.

- Bagian ke II berisi ideal apa kata tokoh atau pakar secara umum lebih dari satu paragraf dengan footnote tentang fariabel utama

- Bagian ke III berisi fakta umum skala nasional - Bagian ke IV Fakta umum skala regional - Bagian ke V Fakta di lokasi penelitian - Judul ditampilkan berdasarkan alasan. Contoh sepotong :

Fenomena yang nampak dalam sebuah jemaat lokal untuk waktu yang cukup lama belakangan ini adalah masalah kualitas kehidupan rohani jemaat yang tidak sesuai keinginan atau harapan. Idealnya, ditinjau dari faktor usia, fasilitas, sumber daya, dan berbagai faktor penunjang lainnya yang ada, maka jemaat sudah mandiri dalam kepemimpinan, manajemen, keuangan dan pelayanan. Fenomena yang terlihat tidak menunjukkan adanya pertumbuhan kualitas kerohanian jemaat. (Berikan data faktual dan referensi yang mendukung kebenaran pengamatan ini, di antaranya laporan tahunan gereja, pendapat pimpinan atau anggota jemaat, dan lain-lain). Jadi permasalahan pertumbuhan kualitas kerohanian jemaat melatarbelakangi hendak dilakukan sebuah penelitian. Selanjutnya, dalam poin Identifikasi Masalah, peneliti memikirkan dan mendaftarkan faktor -faktor apa saja yang logis dapat memberi pengaruh terjadinya pertumbuhan kualitas kerohanian jemaat.

B.IDENTIFIKASI MASALAH

Bagian ini berisi daftar sebanyak mungkin masalah yang teridentifikasi ketika mengamati adanya kesenjangan antara kondisi ideal dengan kondisi riil pada lingkup penelitian.

Contoh: Kasus gaya kepemimpinan hamba

Gaya kepemimpinan hamba dari seorang gembala jemaat sangat penting dalam penggembalaan jemaat, karena dengan sifat melayani dan bukan sifat ingin dilayani yang menjadi ciri dari gaya kepemimpinan ini membuat gembala merendahkan diri dan mau berkorban sehingga jemaat akan merasa dihargai dan diberi perhatian penuh. Hal ini akan berpengaruh pada pertumbuhan kualitas rohani jemaat. Maka identifikasi masalah pertama adalah:

(8)

C.BATASAN MASALAH

Menjelaskan ruang lingkup dari penelitian /pembatasan masalah, agar tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit. Cukup tiga atau empat alinea. Masalah ini adalah pilihan salah satu dari 5 masalah yang diidentifikasi. Inilah judul yang dipilih.

Contoh :

“ Penelitian ini dibatasi pada Kepemimpinan Hamba menurut Yohanes 13:1-17. Faktor-faktor lain yang meskipun teridentifikasi dapat memberi pengaruh, tetapi dalam pengamatan kontribusi pengaruhnya sedikit sehingga tidak dimasukkan dalam peneltian ini, atau faktor-faktor tersebut sudah termasuk dalam lingkup kepemimpinan gembala jemaat.”

D.RUMUSAN MASALAH

Rumusan Masalah merupakan pertanyaan problematis dan substansi yang akan diselidiki dalam keseluruhan studi. Disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Kepemimpinan Hamba menurut Yohanes 13:1-17, maka rumusan masalah dapat terdiri dari:

1) Seberapa kontribusi pertumbuhan Kepemimpinan Hamba?

2) Seberapa baik Kepemimpinan Hamba dilaksanakan di Tempat Penelitian ?

3) Bagaimana penerapan Kepemimpinan Hamba di Tempat Penelitian?

E.MANFAAT PENELITIAN

Manfaat Penelitian menjelaskan makna dan kontribusi yang di-harapkan dari hasil studi bagi pengembangan ilmu teologi, gereja, diri sendiri dan orang lain. Minimal tiga alinea.

Bagian ini memaparkan harapan kontribusi apa dan kepada siapa saja hasil penelitian ini.

• Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi gembala jemaat di Tempat Penelitian hal untuk peningkatan kemampuan memimpin dan meningkatkan kualitas kerohanian jemaat.

F.TUJUAN PENELITIAN

Untuk apa saja Adapun yang menjadi tujuan penulisan dari penulisan penulisan

ini adalah:

Pertama, untuk memberikan penjelasan tentang ciri-ciri kepemimpinan hamba berdasarkan Yohanes 13:1-17.

Kedua, untuk membuktikan bahwa kepemimpinan hamba sangat relevan bagi kepemimpinan pada masa kini.

G.SISTEMATIKA PENULISAN

Contoh bahasanya : Penulisan laporan hasil penelitian ini, berupa skripsi, akan disusun secara sistematis, sebagai berikut:

(9)

Penelitian dan sistematika penulisan. Bagian ini akan memberi gambaran secara menyeluruh tetapi konkrit tentang pokok permasalahan dalam penelitian, metode dan prosedur penelitian serta analisis data hasil penelitian. Selanjutnya pembahasan tentang kajian teori, kerangka pikir. Bagian ini memberi gambaran tentang landasan kebenaran untuk pengujian teori dalam penelitian di lapangan.

BAB II – LANDASAN TEORI A.KAJIAN TEORI

Setiap kata penting di judul, didefinisikan, arti jelas secara etimologi. Bagian ini juga menjelaskan pendapat para pakar tentang judul dan didukung dengan ciri-ciri yang dijelaskan para pakar.

1. Definisi “Judul” secara Etimologi (asal usul kata, bis dilihat dari berbagai macam kamus)

2. Definsis “Judul” menurut Para Pakar

B.TINJAUAN ALKITAB

Bagian tinjauan secara Eksegesis tentang Alkitab dan ayat yang diambil oleh peneliti.

1. Analisis Kontekstual. Analisis Konteks terdiri dari konteks seksional (satu rangkaian topik atau perikopnya / cerita tuntas berhub dgn ayat yang diambil), konteks kitab yang diambil (tanggal dan penulisan, latar belakang sejarah penulisan dan tujuan penulisan, tinjauan Kitab, Ciri-ciri Khas Kitab), konteks kanon, dan konteks setempat pada masa penulisan kitab yang dipilih (menjelaskan situasi setempat saat penulisan kitab).

2. Analisis Teologi (Paduan dari analisis sintatikal, verbal) . 3. Rangkuman yang berisi varibel dengan indikator penentunya.

Contoh gambaran : Judul ... dengan ciri-ciri indikatornya sebagai berikut : ..., ..., ..., ..., dan ...

BAB III – METODOLOGI PENELITIAN

(10)

operasionalisasi metode itu dinamakan teknik atau prosedur atau langkah penelitian : Pengumpulan data, penetapan sampel, perumusan instrumen, analisa data. Bisa juga disusun sebagai berikut

Metode penelitian yang digunakan dalam menulis penulisan ini ada beberapa di antaranya adalah:

Pertama, metode teknik analisis teks, dalam hal ini penulis menggunakan metode hermeneutik/eksegesis langsung dari Alkitab. Kedua, berdasarkan teori ilmiah, dalam hal ini penulis menggunakan buku-buku yang berkaitan langsung dengan pembahasan penulisan ini.

Ketiga, penulis juga meneliti dengan metode penelitian lewat perpustakaan yaitu buku-buku dan penulisan serta diktat-diktat perkuliahan.

A. Metode Penelitian B. Tempat Penelitian

C. Sampel Sumber Data Penelitian D. Instrumen Penelitian

E. Teknik Pengumpulan Data F. Teknik Analisis Data

BAB IV – PEMBAHASAN

Pembahasan merupakan penafsiran dan interpretasi terhadap hasil penelitian yang diperkuat dengan sekumpulan argumen mengenai relevansi, manfaat, dan kemungkinan, atau keterbatasan penelitian serta hasilnya.

A. Hasil Penelitian (Jelaskan setiap indicator dengan dukungan pakar) B. Selayang pandang mengenai tempat penelitian

 Sejarah Singkat,

 Sosial-Kultural,

 Kondisi Internal-Eksternal (Internal: kekuatan dan kelemahan; Eksternal: peluang dan tantangan baik local, nasional dan global) C. Implementasi Hasil Penelitian

BAB V – KESIMPULAN, SARAN DAN STRATEGI A. Kesimpulan

B. Saran C. Strategi

(11)

BAB II

FORMAT BAGIAN AWAL

(12)

B. Ketentuan Halaman “Bagian Awal”

“Bagian Awal” terdiri dari 12 item, yaitu: Halaman Cover Depan (wajib), Halaman Judul (wajib), Halaman Pembaktian (tidak wajib), Halaman Motto (tidak wajib), Halaman Persetujuan (wajib), Halaman Pengesahan (wajib), Halaman Daftar Isi (wajib), Halaman Daftar Ilustrasi dan Bagan (kalau ada), Halaman Daftar Tabel (kalau ada), Halaman Prakata (wajib), Halaman Daftar Singkatan (kalau ada), Halaman Abstraksi.

1. Margin Halaman “Bagian Awal”

a. Sisi atas: 2 inci (5,08 cm). Perkecualian: halaman cover, halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, bermargin sisi atas 1 inci (2,54 cm), sedangkan halaman pembaktian dan halaman motto, margin atas jauh, karena kalimat pembaktian dam motto dimulai dari bawah.

b. Sisi kanan : 1 inci (2,54 cm) c. Sisi bawah : 1,38 inci (3,5 cm) d. Sisi kiri : 1,5 inci (3,81cm)

2. Penomoran Halaman “Bagian Awal”

a. Nomor halaman dicantumkan, di bawah, tengah, menggunakan angka Romawi kecil (i, ii, iii, dst.), font 10, huruf Times New Roman

b. Halaman “Cover” dan “Judul” tidak dicantumkan nomor halaman, atau penomoran dimulai dari halaman pembaktian, yaitu mulai nomor iii

C. Penjelasan Setiap Halaman “Bagian Awal” 1. Halaman Cover Depan (wajib)

a. Halaman cover depan berisi:

1) Judul Skripsi/Tesis/Disertasi/disertasi 2) Logo STT Makedonia

3) Pengajuan dan gelar 4) Jurusan

(13)

7) Nama sekolah, kota, bulan dan tahun penyelesaian (Pengetikan: Semua diletakkan di tengah)

b. “Judul” diketik menggunkan huruf besar

c. Judul yang lebih dari 1 baris diketik dalam bentuk piramida terbalik

d. Judul yang terdiri dari 2 tau 3 baris, diketik dengan jarak antara 1,5 spasi tunggal

e. Judul yang lebih dari 3 baris, diketik dengan jarak antara 1 spasi tunggal f. Jarak antara “Judul” dengan sisi atas kertas: 1 inci (2,54 cm)

2. Halaman Judul (wajib)

a. Halaman kedua ini tanpa logo STT Makedonia b. Halaman judul berisi:

1) Judul Skripsi/Tesis/Disertasi/disertasi 2) Pengajuan dan gelar

3) Jurusan 4) Nama penulis 5) NIM

6) Nama sekolah, kota, bulan dan tahun penyelesaian (Pengetikan: Semua diletakkan di tengah)

c. Judul” diketik menggunkan huruf besar

d. Judul yang lebih dari 1 baris diketik dalam bentuk piramida terbalik

e. Judul yang terdiri dari 2 tau 3 baris, diketik dengan jarak antara 1,5 spasi tunggal

f. Judul yang lebih dari 3 baris, diketik dengan jarak antara 1 spasi tunggal g. Jarak antara “Judul” dengan sisi atas kertas: 1 inci (2,54 cm)

h. Halaman ini tidak dicantumkan nomor halaman

i. Jarak “Judul” dan “Pengajuan” adalah 5 spasi tunggal (diketik spasi ke 6) j. Jarak pengajuan dan “Nama Penulis” adalah 6 spasi tunggal (diketik pada

spasi ke 7)

(14)

3. Halaman Pembaktian (tidak wajib)

a. Halaman ini bersifat manasuka. Kehadirannya diperbolehkan (disarankan), tetapi bukan suatu keharusan.

b. Pembaktian berupa kalimat singkat dan padat; terdiri dari tiga atau empat baris saja, dan tidak lebih dari itu.

c. Halaman Pembaktian digunakan untuk menyatakan penghargaan kepada pribadi atau pihak, yang memiliki hubungan khusus atau telah memberikan sumbangan istimewa dalam proses penulisan Skripsi/Tesis/Disertasi.

d. Jika dianggap sesuai, kalimat Pembaktian dapat diganti dengan motto atau semboyan.

e. Halaman Pembaktian diberi nomor halaman, berupa angka Romawi kecil (contoh: ii, iii, dan sejenisnya).

f. Kalimat Pembaktian ditempatkan di bagian bawah, pojok kanan, halaman. 1) Disarankan agar kalimat Pembaktian diketik dengan format rata-kanan. 2) Kalimat Pembaktian harus ditempatkan 2 inci (5,08 cm) dari sisi bawah

kertas.

4. Halaman Motto (tidak wajib)

a. Judul SEMBOYAN terletak di bawah, tengah, dan jarak dengan kalimat semboyan adalah 3 spasi

b. Kalimat semboyan/motto dapat mengutip dari ayat-ayat Alkitab, peribahasa atau kata-kata penulis

c. Kalimat semboyan ditempatkan di bagian bawah, pojok kanan halaman, rata kanan.

d. Kalimat semboyan harus ditempatkan sekitar 2 inci (5,08 cm) dari sisi bawah kertas

5. Halaman Persetujuan (wajib)

a. Halaman Persetujuan adalah tempat yang disediakan bagi dosen pembimbing untuk membubuhkan tanda tangannya, sebagai bukti persetujuan/penerimaan terhadap karya Anda.

(15)

1) Jarak antara batas daerah ketikan atas dengan kalimat-kalimat persetujuan adalah 1 inci.

2) Kalimat-kalimat persetujuan diatur dengan sistem rata kiri (bagian kanan dibiarkan tidak rata).

3) Kalimat-kalimat persetujuan diketik dalam jarak 2 spasi tunggal

4) Jarak antara kalimat-kalimat persetujuan dengan tanggal persetujuan adalah 3 spasi tunggal

5) Jarak anatara tanggal persetujuan dengan empat tanda tangan adalah 2 spasi tunggal

6) Jarak antara tanda tangan pembimbing dan penguji adalah 2 spasi tunggal 7) Jarak tanda tangan penguji II dengan ketua dewan penguji adalah 2 spasi

tunggal

8) Ruang tanda tangan ketua dewan penguji adalah 3 spasi tunggal

6. Halaman Pengesahan (wajib)

a. Halaman Pengesahan adalah tempat yang disediakan bagi Pimpinan lembaga untuk menyatakan bahwa karya Anda telah diterima untuk memenuhi sebagian dari persyaratan penerimaan gelar yang Anda tempuh.

b. Kalimat-kalimat dan butir-butir dalam Halaman Pengesahan diketik dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Kalimat pertama diketik dengan jarak 1 inci dari batas daerah ketikan atas (atau, berjarak 2 inci dari pinggir atas kertas).

b. Kalimat-kalimat pengesahan diketik dengan 2 spasi tunggal.

c. Jarak antara kalimat pengesahan dengan pernyataan tanggal pengesahan adalah 7 spasi tunggal.

d. Jarak antara tanggal pengesahan dipisahkan dengan tulisan “Ketua Sekolah Tinggi . . .” adalah 2 spasi tunggal.

(16)

7. Halaman Daftar Isi (wajib)

a. Tempatkan frase DAFTAR ISI di tengah halaman, dengan jarak 2 inci (5,08 cm) dari sisi atas kertas.

b. Jarak DAFTAR ISI ke Bab adalah 3 spasi tunggal.

c. Gunakan huruf KAPITAL untuk judul bab. Demikian juga untuk judul bagian Persiapan dan Bahan Acuan.

d. Untuk judul bagian dalam bab hanya HURUF PERTAMA setiap kata menggunakan huruf kapital, sedangkan sisanya diketik dengan huruf kecil. e. Huruf pertama judul bagian diketika jatuh pada ketukan ke empat dari judul

bab

f. Jarak antara judul bab dan antara bab dengan bagian adalah dua spasi, sedangkan jarak antar bagian adalah satu spasi

g. Nomor halaman hanya dibubuhkan di samping judul pasal. Sebagai pembimbing ke nomor halaman harus digunakan titik-titik yang berjarak satu ketuk.

h. Miasanya, halaman DAFTAR ISI terdiri dari beberapa halaman, sehingga penomoran halaman selanjutnya disesuaikan

8. Halaman Daftar Ilustrasi dan Bagan (kalau ada)

Bila di dalam karangan terdapat sejumlah ilustrasi, grafik, peta, potret, atau bagan, maka daftar ilustrasi/bagan harus disertakan dalam Skripsi/Tesis/Disertasi. Cara pencantuman daftar ilustrasi/bagan diatur sebagai berikut:

a. Tempatkan DAFTAR ILUSTRASI/BAGAN di tengah baris. Semua huruf harus diketik menggunakan huruf kapital.

b. Jarak dari batas ketikan atas adalah 2 inci.

c. Judul ilustrasi/bagan ditulis dengan huruf kapital hanya huruf pertama pada setiap kata.

d. Berikan nomor halaman untuk setiap ilustrasi/bagan; gunakan titik-titik berjarak satu ketuk sebagai pembimbingnya.

(17)

9. Halaman Daftar Tabel (kalau ada)

a. Judul DAFTAR TABEL terletak di tengah baris, menggunakan huruf besar b. Jarak judul DAFTAR TABEL dengan sisi atas kertas adalah 2 inci (5,08 cm) c. Nama setiap tabel menggunakan huruf besar, hanya huruf pertama pada setiap

kata

d. Berikan nomor halaman untuk setiap tabel, yang diletakkan di belakangnya, dengan didahului titik-titik yang berjarak satu ketuk, sampai batas margin kanan

e. Isi daftar tabel diberi nomor urutan dari angka 1,2,3, dst f. Jarak anatara tabel 2 spasi tunggal

10.Halaman Prakata (wajib)

a. Judul PRAKATA tereletak ditengah garis, menggunakan huruf besar b. Jarak judul PRAKATA dengan sisi atas kertas adalah 2 inci (5,08 cm) c. Jarak judul PRAKATA dengan kalimat bawahnya adalah 3 spasi tunggal d. Prakata berisi tentang rasa syukur pada Tuhan dan ucapan terima kasih penulis

kepada berbagai pihak yang telah menopang kesuksesan studi dan penulisan skripsi, tesis, disertasi.

e. Teks prkata berjarak 2 spasi tunggal

11.Halaman Daftar Singkatan (kalau ada)

Kadangkala praktis sekali untuk menyingkat ungkapan, kata, istilah/frase teknis atau identitas (misalnya, nama jurnal, majalah, buku berseri, lembaga/badan, dan sejenis), yang bila ditulis lengkap menjadi cukup panjang. Semakin berguna saja penggunaan singkatannya, bila pemunculannya dalam makalah begitu berkesinambungan (rutin).

Bila singkatan akan digunakan di sepanjang

makalah/Skripsi/Tesis/Disertasi, perhatikan ketentuan-ketentuan berikut:

(18)

hasil studi, dan lainnya), usahakan untuk menggunakan singkatan baku (yang digunakan secara luas di kalangan penggunanya) maupun cara penulisan yang benar untuknya.

c. Hindari penggunaan (untuk membuat) singkatan yang tidak perlu. Singkatan yang hanya digunakan (muncul) satu dua kali sepanjang Skripsi/Tesis/Disertasi, semestinya tidak perlu dipakai. Kehadiran singkatan semacam ini tidak menguntungkan, hanya akan membingungkan pembaca saja.

d. Cara pengetikan Daftar Singkatan adalah sebagai berikut:

1) Pedoman umum mengenai batas daerah ketikan (margin) berlaku juga untuk Halaman Daftar Singkatan.

2) Ungkapan DAFTAR SINGKATAN ditempatkan di tengah baris.

 Semua huruf diketik dengan huruf kapital.

 Jarak ungkapan ini dengan batas daerah ketik atas adalah 2 inci (5,08 cm).

3) Singkatan diketik dengan huruf kapital, kecuali jika bentuk resmi (yang digunakan secara luas) berbeda dengan ketentuan itu.

4) Kepanjangannya singkatan diketik dengan huruf kecil; hanya huruf pertama pada setiap kata yang diketik dengan huruf kapital, kecuali jika kaidah dalam bahasa aslinya mengaturnya berbeda.

5) Jarak antar singkatan adalah satu spasi (tunggal), kecuali jika jumlahnya hanya beberapa, boleh diketik dengan spasi ganda.

6) Jarak singkatan dengan kepanjangannya adalah ½ inci, dan ditentukan (diukur) berdasar singkatan terpanjang dalam daftar.

7) Singkatan didaftarkan sesuai dengan urutan alfabet.

e. Bila jumlah daftar singkatan cukup pendek, ketik dan tempatkan daftar itu di tengah halaman kertas.

12.Halaman Abstraksi

(19)

d. Teks Abstraksi maksimal 2 halaman dan berjarak 1 spasi tunggal

e. Abstraksi merupakan ringkasan yang berisi tentang: judul, latar belakang maslah, rumusan masalah, variabel dan indikatornya, pembahasan hasil penelitian, kesimpulan, saran dan implikasi.

D. Contoh Bentuk Jadi Semua Halaman “Bagian Awal” (Terlampir) 1. Halaman Cover Depan (wajib)

2. Halaman Judul (wajib)

3. Halaman Pembaktian (tidak wajib) 4. Halaman Motto (tidak wajib) 5. Halaman Persetujuan (wajib) 6. Halaman Pengesahan (wajib) 7. Halaman Daftar Isi (wajib)

8. Halaman Daftar Ilustrasi dan Bagan (kalau ada) 9. Halaman Daftar Tabel (kalau ada)

10.Halaman Prakata (wajib)

(20)

IMPLEMENTASI SERVANTHOOD LEADERSHIP MENURUT YOHANES 13:1-17 DI GEREJA PANTEKOSTA di INDONESIA (GPdI)

PROPINSI PAPUA BARAT

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas Salah Satu Syarat Akademik Bagi Pencapaian Gelar Sarjana Teologi

Prodi Teologi Kependetaan (S.Th)

Oleh

Reynold Percy Bolung NIRM: 12011100003

Sekolah Tinggi Teologi Makedonia Jakarta

Juni 2015

6 spasi

1,5 spasi

Bebas 1 inci

6 spasi

1,5 spasi

(21)

IMPLEMENTASI SERVANTHOOD LEADERSHIP MENURUT YOHANES 13:1-17 DI GEREJA PANTEKOSTA di INDONESIA (GPdI)

PROPINSI PAPUA BARAT

Skripsi ini

Diajukan kepada Dewan Dosen Sekolah Tinggi Teologi Makedonia untuk Memenuhi sebagian Persyaratan

Penerimaan Gelar Sarjana Teologi Jurusan Teologi Kependetaan

Oleh

Reynold Percy Bolung NIRM: 12011100003

Sekolah Tinggi Teologi Makedonia Jakarta

Juni 2015

1,5 spasi 1,5 spasi

5 spasi

6 spasi

1,5 spasi

1,5 spasi 1 inci

(22)

Untuk orang tua, saudara-saudaraku, dan Teman-teman seangkatan di STT Makedonia yang telah membantu saya dalam penyelenggaraan penelitian ini, dan memberi dukungan untuk menyelesaikan karya ilmiah ini

iii

1 inci

(23)

MOTTO

“Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil” (Yohanes 3:30)

iv

1 inci

(24)

Dosen Pembimbing dan Dewan Penguji telah menerima dan menyetujui

skripsi “IMPLEMENTASI SERVANTHOOD LEADERSHIP MENURUT YOHANES 13:1-17 DI GEREJA PANTEKOSTA di INDONESIA (GPdI) PROPINSI PAPUA BARAT,” yang di tulis oleh Reynold Percy Bolung, untuk memenuhi sebagian dari persyaratan penerimaan gelar Sarjana Teologi dari Sekolah

Tinggi Teologia Makedonia-Jakarta.

Disetujui pada Tanggal

20 Juni 2015

Nama Tanda Tangan

Pembimbing I: Dr. Henoch Saerang _____________________

Pembimbing II: Dr. Fernando Saerang _____________________

Penguji I : Joike Liando, M.Th _____________________

Penguji II : Henrico J Korah, M.Th _____________________

Ketua Dewan Penguji

Dr. Fernando Saerang, MA

v

1 inci

2 spasi

3 spasi

1 spasi

2 spasi

2 spasi

2 spasi

3 spasi

(25)

Setelah membaca dan memerisa secara teliti, serta memperhatikan proses

penelitian serta penyusunan, Tesis yang ditulis dan diajukan oleh Arthur Gian Carlos

Manaroinsong dengan judul “IMPLEMENTASI SERVANTHOOD

LEADERSHIP MENURUT YOHANES 13:1-17 DI GEREJA PANTEKOSTA di INDONESIA (GPdI) PROPINSI PAPUA BARAT,” maka dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi ini dapat diterima dan disahkan sebagai bagian dari

persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Teologi dari Sekolah Tinggi Teologia

Makedonia –Jakarta.

Diterima dan disahkan pada tanggal

20 Juni 2014

Ketua Sekolah Tinggi Teologia Makedonia

Dr. Henoch F. Saerang, M.Th, R.E.D, Ph.D

vi

1 inci

2 spasi

7 spasi

1 spasi

2 spasi

3 spasi

(26)

DAFTAR ISI

PEMBAKTIAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSETUJUAN ... v

PENGESAHAN ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

PRAKATA ... xv

ABSTRAKSI ... xviii

Bab

I. PENDAHULUAN . . . .1

A. Latar Belakang Masalah B. Identifikasi Masalah C. Batasan Masalah D. Rumusan Masalah E. Manfaat Penelitian F. Sistematika Penulisan

II. LANDASAN TEORI. . . .11

A. Kajian Teori

1. Hakekat Implementasi Servanthood Leadership menurut Yohanes 13:1-17 di Gereja Pantekosta Di Indonesia (GPdI) Propinsi Papua Barat

a. Pengertian Istilah Implementasi b. Pengertian Istilah Servanthood c. Pengertian Istilah Leadership

(27)

Yohanes 13:1-17 di GPdI Provinsi Papua Barat a. Analisis Konteks Yohanes 13:1-17

1) Konteks Seksi 2) Konteks Kitab

a) Penulis dan Latar Belakang Penulisan b) Tema dan Tujuan Penulisan

c) Tahun Penulisan dan Garis Besar 3) Konteks Kanon

4) Konteks Setempat

b. Analisis Teologis (Gabungan analisis sintatikal, verbal, homeletikal)

c. Rangkuman

III. METODOLOGI PENELITIAN . . . 92

A. Metode Penelitian B. Tempat Penelitian

C. Populasi dan Sampel Sumber Data Penelitian D. Teknik Pengumpulan Data

E. Pengembangan Instrumen Implementasi Servanthood Leadership menurut Yohanes 13:1-17 Di Gereja Pantekosta Di Indonesia (GPdI) Propinsi Papua Barat

1. Definisi Konseptual 2. Definisi Operasional F. Teknik Analisa Data

IV. PEMBAHASAN . . . .107

A. Hasil Penelitian

B. Selayang Pandang Tempat Penelitian 1. Sejarah Singkat

2. Kondisi Internal-Eksternal (Internal: kekuatan dan kelemahan; Eksternal: peluang dan tantangan baik local, nasional dan global)

C. Implementasi Hasil Pembahasan

V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN . . . .156

(28)

DAFTAR ILUSTRASI (BAGAN, GAMBAR)

1. Family Tree Jehoran dan Jehoshafat . . . .2

2. Map Of The Places Prominent in the Ministry of The Jesus Christ . . . 3

3. The Roman Province . . . .5

4. Early Bible Chairs . . . .7

5. National Convetion . . . 8

6. Peta Zaman. . . .11

7. Masa Raya . . . .12

8. 70 Minggu . . . .13

9. Eskatologi . . . 14 2 inci

3 spasi

(29)

DAFTAR ILUSTRASI (BAGAN, GAMBAR)

1. Tabel Family Tree Jehoran dan Jehoshafat . . . .2

2. Tabel Map Of The Places Prominent in the Ministry of The Jesus Christ . . . 3

3. Tabel The Roman Province . . . .5

4. Tabel Early Bible Chairs . . . .7

5. Tabel National Convetion . . . . . . 8 2 inci

3 spasi

(30)

PRAKATA

Seorang pemimpin gereja, dasar etika dan moral merupakan landasan yang

harus dipegang erat dalam menjalankan tugas dan tangung jawabnya untuk

diaplikasikan dalam kehidupan berjemaat, agar pertumbuhan dan perkembangan

pelayanan gereja dapat terwujud. Kepemimpinan hamba bersifat vertikal dan

horizontal. Maksudnya, secara vertikal pemimpin Kristen adalah hamba Tuhan yang

telah dipanggil Allah untuk memimpin umat-Nya, namun di sisi lain (horizontal) ia

adalah hamba jemaat (dalam tugas pelayanan). Pemimpin hamba adalah orang yang mampu “mengosongkan” dirinya dari segala egoisme dan tujuan pribadi, menjadi

pemimpin yang berorientasi kepada kemuliaan Tuhan dan kesejahteraan umat-Nya.

Harapan penulis kiranya penelitian tentang Implementasi Servanthood

Leadership menurut Yohanes 13:1-17 di Gereja Pantekosta Di Indonesia (GPdI)

Propinsi Papua Barat ini akan dapat menjadi pola dan dasar baru untuk membangun

organisasi GPdI ini dan meraih kembali cita-cita para pendiri GPdI yang dengan

penuh perjuangan dalam melayani.

Melalui prakata ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

pribadi-pribadi di bawah ini dimana tesis ini telah terwujud berkat bantuan dan topangan

mereka.

Pertama, kepada Tuhan Yesus Kristus Kepala Gereja yang Agung, yang

telah memberi beban dan hati atas GPdI khususnya di Papua Barat untuk suatu bentuk

kepemimpinan yang di berkati. Xxxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxx.

2 inci

(31)

Kedua, xxxxxxxxxxx xxxxx xxxx xxxxxxxx xxxxxx xxxxxxxxxxxxx

xxxxxx xxxxxx xxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxx xxxxxxxxxx xxxxxxxxx

xxxxxxxx xxx xxxx xxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxxx xxxxxxx xxxxx xxxxxxxx.

Ketiga, xxxxxxx xxxx xxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxx

xxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxx xxxxxxxxx xxxxxxxxxx xxxxxxx

xxxxxxxx.

Keempat, xxxxxxx xxxx xxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxxxx xxxxxxxx

xxxxxx xxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxx xxxxxxxxx xxxxxxxxxx

xxxxxxx xxxxxxxx.

Kelima, xxxxxxx xxxx xxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxx

xxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxx xxxxxxxxx xxxxxxxxxx xxxxxxx

xxxxxxxx.

Akhir kata,xxxxxxx xxxx xxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxxxx xxxxxxxx

xxxxxx xxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxx xxxxxxxxx xxxxxxxxxx

xxxxxxx xxxxxxxx.

Jakarta, Juni 2015

Penulis

Reynold Percy Bolung

NIRM: 12011100003 3 Spasi

2 Spasi

3 Spasi

(32)

DAFTAR SINGKATAN

AB Anchor Bible

AJ ATA Journal

ANQ Andover Newton Quarterly

ACNT Augsburg Commentary on the New Testament

ASNU Acta Seminarii Neotestamentici Upsaliensis

BAGD W. Bauer, F. W. Arndt, W. F. Gingrich, dan F. W. Danker, A Greek-English Lexicon of the New Testament and Other Early Christian Literature

BECNT Baker Exegetical Commentary on the New Testament

BSac Bibliotheca Sacra

BZ Biblische Zeitschrift

LAI Lembaga Alkitab Indonesia

NIBC New International Biblical Commentary

NovT Novum Testamentum

TDNT G. Kittel dan G. Friedrich, peny. Theological Dictionary of the New

Testament

TynBul Tyndale Bulletin

ZNW Zeitschrift für die neutestamentliche Wissenschaft

2 inci

3 Spasi

2 Spasi

(33)

ABSTRAKSI

skripsi yang berjudul “Implementasi Servanthood Leadership menurut Yohanes 13: 1-17 di GPdI Provinsi Papua Barat” diawali dengan pemikiran bahwa kepemimpinan merupakan hal yang penting dalam organisasi terutama gereja. Teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks.

(Menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, variabel dan indikatornya. Teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks.

(Menjelaskan tentang kesimpulan, implikasi dan saran). Teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks.

2 inci

3 Spasi

(34)

BAB III

PEDOMAN PENGETIKAN

Pengetikan skripsi, tesis atau disertasi harus dilakukan secara teliti, sesuai peraturan baku yang berlaku di STT Makedonia. Setiap penomoran dan peletakkannya, serta pemakaian berbagai huruf (huruf besar, huruf tebal, huruf miring, dan sebagainya) memiliki makna. Oleh sebabitu penulis skripsi, tesis atau disertasi tidak diperkenankan mengetik sesuai kehendak sendiri, melainkan harus mempelajari Format Penulisan yang ditentukan oleh STT Makedonia.

Penerapan semua ketentuan (misalnya pengaturan jarak nomor maupun margin) dapat dinyatakan bemar setelah diprint, kemudian diukur dengan penggaris atau sejenisnya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan pengetikan sebagai berikut:

A. Ketentuan tentang Huruf

Uraian berikut menjelaskan tentang ukuran huruf, huruf cetak miring, huruf cetak tebal, huruf besar, huruf asli dalam bahasa asing, terjemahan, dan trasliterasi.

1. Ukuran Huruf

a. Semua teks menggunakan huruf atau font “Times New Roman”

b. Semua teks menggunakan ukuran huruf (font size) 12pt., kecuali: Nomor halaman, nomor catatan kaki, teks catatan kaki menggunkan font size 10 pt.

c. Semua teks menggunakan huruf cetak tegak, kecuali teks bahasa asing. d. Semua teks rata kiri kanan

2. Huruf Cetak Miring

(35)

b. Sedangkan judul jurnal, majalah, Koran, diktat, catatan kuliah, skripsi, tesis, disertasi, wawancara, bahan seminar, bahan internet, CD menggunakan huruf tegak.

c. Istilah atau ungkapan dalam bahasa asing menggunakan huruf cetak miring. d. Istilah atau definisi yang diperkenalkan untuk pertama kalinya adan hendak

ditinjolkan secara khusus dalam pembahasan selanjutnya, menggunakan huruf cetak miring.

3. Huruf Cetak Tebal (Bold)

a. Penulisan sub-judul 1, sub-judul 3, sub-judul 5 dan seterusnya (atau sub-judul bernomor ganjil) menggunakan huruf cetak tebal.

Catatan: Tulisan “BAB I, II, dst.” dan “JUDUL BAB” tidak menggunakan huruf cetak tebal

b. Teks yang dirasa penting oleh penulis tidak boleh menggunakan huruf cetak tebal.

4. Huruf Besar

a. Penulisan semua huruf pada tulisan bab dan judul bab menggunakan huruf besar. Contoh: BAB I PENDAHULUAN

b. Huruf pertama dari setiap kata dalam sub-judul menggunakan huruf besar. Contoh: Hakekat Kepemimpinan Kristen

c. Kata sambung di judul sub-judul tidak menggunakan huruf besar. Contoh: Kepemimpinan dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru

d. Huruf pertama dai pada: permulaan kalimat, nama orang, nama kota, nama tempat, judul buku dalam teks, catatan kaki, daftar pustaka menggunakan huruf besar.

5. Huruf Asli Bahasa Asing dan Transliterasi

(36)

b. Kutipan dari bahasa inggris harus diterjemahkan terlebih dahulu sebelum dicantumkan dalam teks. (Kutipan Bahasa Inggris digunakan untuk menjelaskan bahwa yang bahasa Inggris lebih jelas atau lebih tepat artinya).

B. Ketentuan Kertas dan Pengaturan Margin

1. Ketentuan Kertas. Kertas yang digunakan berat 80 gram dan berukuran A4

2. Pengaturan Margin. Margin adalah jarak antara pinggir kertas dan batas teks pada keempat sisi.

a. Margin Halaman Bab (contoh di lampiran BAB III) 1) Sisi atas : 2 inci (5,08 cm)

2) Sisi kanan : 1 inci (2,54 cm) 3) Sisi bawah : 1 inci (2,54 cm) 4) Sisi kiri : 1,5 inci (3,81 cm)

Catatan: Halaman bab tidak dicantumkan nomor

b. Margin Bukan Halaman Bab (contoh di lampiran BAB III) 1) Sisi atas : 1,38 inci (3,5 cm)

2) Sisi kanan : 1 inci (2,54 cm) 3) Sisi bawah : 1 inci (2,54 cm) 4) Sisi kiri : 1,5 inci (3,81 cm)

Catatan: nomor halaman terletak di atas sebelah kanan, ukuran huruf (font size) 10pt.

c. Margin Halaman Bagian Awal (halaman-halaman sebelum Bab I Karya Tulis) 1) Sisi atas : 1 inci (2,54 cm)

2) Sisi kanan : 1 inci (2,54 cm) 3) Sisi bawah : 1,38 inci (3,5 cm) 4) Sisi kiri : 1,5 inci (3,81 cm)

(37)

C. Jarak Pengetikan

1. Secara umum jarak pengetikan teks antar baris adalah 2 spasi tunggal

2. Jarak tulisan “BAB I, II, dst.” Dengan “JUDUL BAB” adalah 3 spasi tunggal 3. Jarak tulisan “JUDUL BAB” dengan teks di bawahnya adalah 3 spasi tunggal 4. Jarak tulisan setiap “sub-judul” dengan teks di atasnya adalah 3 spasi tunggal 5. Jarak setiap “sub-judul” dengan teks di bawahnya adalah 2 spasi tunggal

6. Jarak kutipan blok dengan teks di atasnya maupun teks dibawahnya adalah 2 spasi tunggal

7. Khusus jarak 1 spasi: a. Kutipan blok

b. Teks catatan kaki (tetapi jarak antara kutipan satu dengan kutipan selanjutnya adalah 2 spasi tunggal)

c. Teks daftar kepustakaan (tetapi jarak antara buku satu dengan buku selanjutnya adalah 2 spasi tunggal)

d. Teks abstraksi e. Statistik

Catatan: Antara “JUDUL BAB” dengan “Sub-judul” harus diberi penjelasan atau uraian minimal satu alineia. Demikian pula antara “Sub-judul” dengan “Sub-judul berikutnya” harus diberi penjelasan atau uraian minimal satu alineia.

D. Pengaturan Indentasi (Baris Masuk dari Margin Kiri)

Indentasi atau baris masuk dari margin (batas pinggir) kiri, yang terdiri dari indentasi paragraph, indentasi catatan kaki dan kutipan blok.

1. Indentasi Paragraf: setap alineia baru, baris pertamanya masuk 0,75 inci (1,92 cm) 2. Indentasi Catatan Kaki: baris pertama saja masuk 0,75 inci (1,92 cm)

3. Indentasi Kutipan Blok

a. Seluruh teks kutipan blok menggunakan indentasi/masuk 0,50 inci (1,27 cm) b. Bila sumber asli dimulai dengan alineia baru, maka baris pertama masuk 0,75 inci

(38)

Catatan: Teks data buku berjarak 1 spasi tunggal, sedangkan jarak data buku yang satu dengan yang lainnya berjarak 2 spasi tunggal.

E. Penempatan Judul dan Sub-Judul

1. Tulisan “BAB I, II, III, dst.” dan “JUDUL BAB” diketik huruf besar semua dan ditempatkan di tengah dan hruf tidak tebal (bold).

2. “Sub-judul” ditempatkan di tengah, tebal, dengan penomoran abjad huruf besar, disertai titik. (A., B., C., dst.)

3. “Sub-judul 2” ditempatkan di tengah, tidak tebal, dengan penomoran angka Arab, disertai titik. (1., 2., 3., dst).

4. “Sub-judul 3” ditempatkan di sisi kiri, tebal, dengan penomoran abjad huruf kecil disertai titik. (a., b., c., dst).

5. “Sub-judul 4” ditempatkan di sisi kiri, tidak tebal, dengan penomoran angka Arab bertanda kurung. Contoh 1), 2), 3), dst.

6. “Sub-judul 5” ditempatkan di sisi kiri dalam paragraph (menurut indetensi paragraph yaitu 0,75 inci=1,93 cm), tebal, dengan penomoran abjad huruf kecil bertanda kurung. Contoh a), b), c), dst.

7. “Sub-judul 6” ditempatkan di sisi kiri dalam paragraph (menurut indetensi paragraph yaitu 0,75 inci=1,93 cm), tidak tebal, dengan penomoran angka Romawi kecil, diketik agak keatas. Contoh (i, ii, iii, dst.)

8. “Sub-judul 7” ditempatkan di sisi kiri dalam paragraph (menurut indetensi paragraph yaitu 0,75 inci=1,93 cm), tebal, dengan penomoran abjad huruf kecil disertai tanda apostro (diketik agak ke atas) bertanda kurung tutup. Contoh a’), b’), c’), dst. dan langsung diikuti kalimat.

(39)

F. Penomoran

Uraian berikut menjelaskan tentang: penomoran halaman, penomoran kutipan, penomoran catatan kaki, dan penomoran dalam teks.

1. Penomoran Halaman

a. Secara umum, nomor halaman diletakkan di atas kanan menggunakan angka Arab (1, 2, 3, 4, dst.), ukuran font 10pt

(Jarak “nomor” dengan teks di bawahnya: 2 spasi tunggal, sedangkan jarak “nomor” dengan sisi atas kertas, sisi kanan kertas, dan bawah: 1 inci (2,54 cm) b. Nomor halaman di “Bagian Awal” (sebelum Bab 1) diletakkan di bawah, tengah,

angka Romawi kecil (misalnya i, ii, iii, dst.), ukuran font 10pt.

(Jarak “nomor” dengan sisi bawah kertas: 1 inci (2,54 cm), sedangkan jarak nomor dengan teks di atasnya 0,38 inci (1,96 cm)

c. Secara khusus, nomor halaman setiap BAB dan halaman pertama KEPUSTAKAAN tidak dicantumkan, walaupun nomornya tetap diperhitungkan.

2. Penomoran Kutipan

a. Nomor kutipan diletakkan di akhir dari kalimat yang dikutip. b. Nomor kutipan: setiap Bab selalu dimulai dari nomor 1

Contoh:

Kata “gembala” (Ingg : “Shepherd”) dalam bahasa latin menggunakan kata “pastor” atau dalam bahasa Yunani disebut “poimen” yang berarti penjaga atau yang memelihara. Oleh karena itu penggembalaan dapat di sebut,

“poimenika” atau “pastoralia” yang berarti melakukan tugas

pemeliharaan.1

3. Penomoran Catatan Kaki

a. Nomor catatan kaki pada setiap Bab selalu dimulai dari nomor 1 b. Ukuran nomor dan teks menggunakan font 10pt

(40)

“Penomoran dalam Teks” adalah penomoran yang dibuat ketika penulis hendak menjelaskan secara berurutan.

a. “Penomoran dalam Teks” tidak diperkenankan diurut dari atas kebawah. Contoh Penomoran yang salah:

1. Rajin Berdoa

2. Tekun Membaca Alkitab 3. Terlibat Pelayanan

4. Rela Berkorban bagi Kristus Atau

 Teks

 Teks

 Teks

 Teks

b. Penomoran harus dimasukkan dalam paragraph

c. Penomoran dalam teks karangan dapat menggunakan kata: Pertama, Kedua, Ketiga, dst., atau menggunakan angka: 1, 2, 3, …, selanjutnya dapat menggunakan 1) ……; 2) ……; 3) ……, atau huruf a, b, c.

Contoh Penomoran yang Benar:

Ciri-ciri kualitas rohani adalah: Pertama, Rajin Berdoa; Kedua, Tekun Membaca Alkitab; Ketiga, Terlibat Pelayanan; Keempat, Rela Berkorban bagi Kristus. Ciri-ciri kualitas rohani adalah: 1) Rajin Berdoa; 2) Tekun Membaca Alkitab; 3) Terlibat Pelayanan; 4) Rela Berkorban bagi Kristus.

(41)

CONTOH HALAMAN BAB

BAB I 2 inci

1,5 inci 1 inci

Tanpa Nomor

(42)

CONTOH BUKAN HALAMAN BAB (Header)

1,38 inci

1,5 inci 1 inci

Ada Nomor (font 10)

(43)

CONTOH BUKAN HALAMAN BAGIAN AWAL (YANG NOMORNYA DIBAWAH

BAB I

1 inci

1,5 inci 1 inci

1 inci 0,38 inci

(44)

BAB

JUDUL BAB

Teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks

teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks

teks teks teks teks teks teks teks.

A. Sub-Judul 1

Teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks

teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks

teks teks teks teks teks teks teks.

1. Sub-Judul 2

Teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks

teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks

teks teks teks teks teks teks teks.

a. Sub-Judul 3

2 inci

3 spasi

3 spasi

3 spasi

2 spasi

2 spasi 3 spasi

3 spasi

(45)

Teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks

teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks

teks teks teks teks teks teks teks.

1) Sub-Judul 4

Teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks

teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks

teks teks teks teks teks teks teks.

a) Sub-Judul 5. Teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks

teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks.

i

Sub-Judul 6. Teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks

teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks

teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks.

a’) Sub-Judul 7. Teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks

teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks

teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks.

1’)

Sub-Judul 8. Teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks

teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks. 3 spasi

3 spasi

3 spasi

3 spasi

(46)

Perhatikan:

 Antara JUDUL BAB dan Sub-Judul 1 harus diberi teks minimal 1 alineia, demikian pula antara Sub-Judul 2 dan 3 dan seterusnya

 Jarak JUDUL BAB dengan di atasnya dan di bawahnya adalah 3 spasi

 Jarak sub-judul dengan kalimat diatasnya adalah 3 spasi

 Sub-Judul 1, 3, 5, 7 (nomor ganjil) menggunakan huruf tebal (bold)

 Judul Bab dan Sub-Judul 2, 4, 6 (nomor genap) menggunakan huruf tidak tebal.

 Usb-Judul 5 – 8 letaknya masuk 0,75 inci (1,92 cm), diberi titik dan 1 spasi, kemudian langsung teks.

 Penomoran selain Judul Bab dan Sub-Judul, harus dimasukkan dalam paragraph.

Contoh:

Pertama, Teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks

teks teks teks teks teks teks teks teks teks

Kedua, Teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks

teks teks teks teks teks teks teks teks teks

Teks teks teks teks teks teks teks: 1) Teks teks teks teks teks teks 2) Teks

(47)

BAB IV

FORMAT KUTIPAN

Ada beberapa jenis kutipan dalam teks yang perlu diperhatikan, yakni: kutipan langsung, tidak langsung, kutipan blok, kutipan elipsis, kutipan dari ayat Alkitab.

A. Kutipan Langsung

1. Kutipan langsung harus sama persis dengan aslinya, tanpa mengubah dan menambah huruf atau kata.

2. Apabila terpaksa menambahkan satu kata atau lebih untuk memperjelas makna. Maka tambahan tersebut harus dimasukkan dalam tan da ktung siku. Contoh: [teks teks teks].

3. Kutipan langsung memakai tanda kutip pembuka dan penutup. Contoh “teks teks teks”

4. Nomor kutipan diletakkan setelah tanda kutip penutup. Contoh: “teks teks teks teks teks teks teks teks teks”.1

5. Kutipan langsung tidak boleh lebih dari 3 baris (lebih dari 3 baris tergolong kutipan blok)

6. Kutipan teks dimasukkan dalam teks karangan. Contoh Kutipan Langsung:

Teks teks teks teks. Arnold Tindas dalam bukunya, Inerrancy: Ketaksalahan

Alkitab, mengemukakan pandangan kaum Liberal tentang Alkitab, demikian, “Semua

yang bersifat mujizat dianggap cerita buatan atau mitos.”2 Teks teks teks teks teks teks

teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks

(48)

B. Kutipan Tidak Langsung

1. Kutipan tidak langsung sudah mengalami modifikasi, tetapi masih dalam arti yang sama dengan aslinya meskipun sudah dalam bahasa sendiri dari penulis.

2. Kutipan tidak langsung dimasukkan dalam teks karangan, sehingga tetap berjarak 2 spasi.

3. Kutipan tidak langsung tidak memakai tanda kutip pembuka dan penutup. 4. Kutipan tidak langsung tidak dibatasi berapa baris.

5. Nomor kutipan diletakkan setelah akhir kutipan. Contoh Kutipan Tidak Langsung:

Teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks

teks teks teks teks. Menurut F.F. Bruce, sebutan sinoptis untuk ketiga Injil itu agaknya

pertama kali dipakai oleh Griesbach pada abad ke-18. Disebut demikian karena Injil-injil

itu memiliki begitu banyak persamaannya.3 Teks teks teks teks teks teks teks teks teks

teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks teks.

C. Kutipan Blok

1. Kutipan blok persis aslinya, tanpa mengubah dan menambah huruf atau kata. 2. Kutipan blok adalah kutipan yang lebih dari 3 baris.

3. Kutipan blok tidak boleh lebih dari setengah halaman atau maksimal setengah halaman

4. Kutipan blok dipisahkan dari teks karangan, dengan jarak 2 spasi tunggal dengan teks di atas dan 2 spasi tunggal dengan teks di bawah kutipan blok

5. Teks dalam kutipan blok berjarak 1 spasi tunggal

6. Kutipan blok tidak memakai tanda kutip pembuka dan penutup 7. Nomor kutipan blok diletakkan di akhir kutipan.

8. Margin kiri dan semua baris kutipan blok adlah 0,5 inci (1,27 cm)

9. Bila teks asli ada alineia baru, maka kutipan alineia baru tersebut masuk 0,75 inci (1,92 cm), baris selanjutnya tetap masuk 0,5 inci (1,27 cm)

3F.F. Bruce, “Keempat Injil,” dalam

(49)

Contoh Kutipan Blok yang tanpa alineia baru:

Ketika berbicara tentanng Yesus yang dimuliakan, Samuel Tandiasa mengatakan

demikian

Didalam bagian ini ketiga istilah tersebut akan digunakan secara silih berganti. Yesus yang dimuliakan atau iman adalah Yesus yang diceritakan atau ditampilkan sesudah peristiwa Paskah. Konsep Yesus yang dimuliakan atau Kristologi dari Atas muncul dalam Perjanjian Baru sesudah peristiwa Paskah.4

Contoh Kutipan Blok yang ada alineia baru:

Yesus yang dimuliakan atau iman adalah Yesus yang diceritakan atau ditampilkan sesudah peristiwa Paskah. Konsep Yesus yang dimuliakan atau Kristologi dari Atas muncul dalam Perjanjian Baru sesudah peristiwa Paskah.

Disebut Yesus Iman atau Yesus yang dimuliakan karena para penulis atau pencerita di dalam Perjanjian Baru – khususnya Rasul Paulus – menceritakan Yesus berdasarkan Iman atau kepercayaannya.5

D. Kutipan Elipsis

Elipsis berarti pengurangan kata atau kalimat. Titik-titik digunakan untuk menandai adanya pengurangan kata-kata, frasa, kalimat, bahkan paragraph dalam kutipan. Ketentuan penggunaan elipsis sebagai berikut:

1. Elipsis beberapa kata atau satu kalimat

a. Pengurangan beberapa kata atau satu kalimat, ditandai dengan tiga titik, yang berjarak satu spasi kosong. Contoh: . . .

b. Bila pengurangan kata-kata atau kalimat tersebut, langsung diikuti kalimat baru, maka ditambah satu titik lagi tanpa jarak spasi. Contoh: . . ..

4

(50)

Contoh Kutipan Langsung dengan Elipsis beberapa Kata atau Satu Kalimat:

Teks teks teks teks. Arnold Tindas dalam bukunya, Inerrancy:

Ketaksalahan Alkitab, mengemukakan pandangan kaum Liberal tentang Alkitab,

demikian, “Semua yang bersifat mujizat dianggap . . . mitos.”6

2. Elipsis satu paragaraf atau lebih

a. Elipsis satu paragraph atau lebih, selalu dalam kutipan blok

b. Pengurangan stau paragraph atau lebih ditandai dengan titik-titik elipsis berjarak satu spasi sepanjang satu baris. Contoh:

. . . Contoh Kutipan Blok dengan Elipsis Satu Paragraf atau Lebih

Ketika berbicara tentanng Yesus yang dimuliakan, Samuel Tandiasa mengatakan

demikian

Didalam bagian ini ketiga istilah tersebut akan digunakan secara silih berganti. Yesus yang dimuliakan atau iman adalah Yesus yang diceritakan atau ditampilkan sesudah peristiwa Paskah. Konsep Yesus yang dimuliakan atau Kristologi dari Atas muncul dalam Perjanjian Baru sesudah peristiwa Paskah. . . . Disebut Yesus Iman atau Yesus yang dimuliakan karena para penulis atau pencerita di dalam Perjanjian Baru – khususnya Rasul Paulus – menceritakan Yesus berdasarkan Iman atau kepercayaannya.7

E. Kutipan dari Ayat Alkitab

Terdapat dua macam cara mengutip ayat Alkitab, yaitu: 1. Ayat Alkitab langsung menyatu dalam teks:

a. Tidak dijadikan kutipan, sehingga nama kitab dan ayatnya langsung menyatu dalam teks

b. Nama kitab tidak perlu dicantumkan di catatan kaki c. Nama kitab tidak disingkat

Contoh ayat dalam teks (tidak dibuat catatan kaki):

6

Arnold Tindas, Inerrancy: Ketaksalahan Alkitab, cet. Ketiga (Jakarta: Harvest International Theological Seminary, 2005), 55.

7

(51)

Pernyataan Rasul Paulus di dalam 1 Korintus 9:16 adalah “Karena jika

aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri.

Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan

Injil.” Ayat ini menegaskan bahwa betapa pentingnya setiap orang percaya terlibat

dalam penginjilan.

2. Ayat Alkitab merupakan Kutipan

a. Dalam teks hanya mencamtumkan ayat saja, karena nama kitab dan ayat dicantumkan di catatan kaki

b. Nama kitab disingkat

c. Ayat yang tidak lebih dari tiga baris, diberi tanda kutip buka-tutup

d. Ayat yang lebih dari tiga baris, dijadikan kutipan blok, tanpa tanda kutip buka-tutup.

Contoh ayat dijadikan kutipan:

Rasul Paulus menegaskan bahwa “Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.”8

Hal ini menunjukkan bahwa rasul Paulus sangat antusias dalam memberitakan Injil.

3. Tidak diperkenankan mencantumkan Nama Kitab dan Ayat dalam kurung pembuka dan kurung penutup

Contoh yang salah:

(52)

BAB V

FORMAT CATATAN KAKI (FOOTNOTE)

Catatan kaki adalah catatan yang menunjukkan sumber (dari buku/diktat/internet, dst.) kutipan dalam teks karangan. Maksud kaki adalah catatan tersebut diletakkan di bagian bawah dari halamn kutipan tersebut.

Susunannya sebagai berikut: 10

Nama pengarang (urutan normal), Judul Buku, penyunting (peny.), penerjemah (pen.), edisi (ed.), seri (Kota: Penerbit, tahun), jilid:halaman.

Penjelasan Umum

1. Berbeda dengan yang dilakukan dalam Bibliografi (nama marga/keluarga disebut dahulu, kemudian nama diri), dalam catatan acuan nama pengarang tidak dibalik.

2. Bila di dalam imprimatur terdapat beberapa nama kota tempat penerbitan, sebut salah satu (bila mungkin, sebut yang utama).

3. Kota dan nama penerbit dipisahkan oleh koma, kemudian diikuti oleh satu spasi kosong, sebelum nomor halaman.

4. Cantumkan “t.k.” (tanpa kota), “t.p.” (tanpa penerbit) dan “t.t.” (tanpa tahun), pada tempatnya masing-masing, bila data untuk hal itu tidak ditemukan dalam buku.

Pengarang

1. Satu Pengarang

(Jika dikerjakan dengan mesin tik, judul buku digarisbawahi; jika memakai komputer, nama buku diketik dengan huruf cetak miring).

2

William R. Farmer, The Synoptic Problem: A Critical Analysis (Dillsboro, NC: Western North Carolina Press, 1976), 214-15.

2. Dua atau Tiga Pengarang

Sebut nama pengarang sesuai urutan yang terdapat dalam judul bukunya. 12

(53)

23

W. S. Lasor, David A. Hubbard, dan Frederic Wm. Bush, Old Testament Survey (Grand Rapids: William B. Eerdmans Publishing Company, 1982), 47-51.

3. Empat Pengarang atau lebih

Sebut hanya pengarang pertama. Sesudah itu diikuti kata “dan lainnya.” Jangan menggunakan istilah Latin “et al.”

22

Maxwell Jones dan lainnya, Therapeutic Community (New York: Basic Books, 1953), 411.

4. Lembaga/Persekutuan sebagai Pengarang

Cantumkan nama lembaga/persekutuan pada tempat pengarang. Sebutkan nama penyuntingnya.

53

Society for Old Testament Study, The Old Testament and Modern Study, peny. H. H. Rowley (Oxford: Clarendon Press, 1951), 405.

5. Tanpa Pengarang

Langsung disebut bukunya, kemudian diikuti data penerbitan lainnya. 11

The Clergyman's Fact Book (New York: M. Evans, 1965), 25.

6. Tanpa Penerbit, Tahun, atau Kota Penerbitan.

Bila Penerbit tidak diketahui, cantumkan “t.p.” (tanpa penerbit) pada tempat yang cocok.

32

Paul H. Thomas, Fourteen Hundred Yea rs (Trenton, NJ: t.p., 1902), 102.

7. Bila Tahun Penerbitan tidak diketemukan, cantumkan “t.t.” pada tempat yang sesuai.

21

Emily Herman, Creative Prayers (New York: Harper Press, t.t.), 19-21.

8. Bila Kota Penerbitan tidak diketahui, bubuhkan “t.k.” pada tempat yang ditentukan untuk itu.

50

(54)

Penyunting

1. Sisipkan istilah “peny.” di belakang namanya, sesudah koma.

2. Bila penyuntingan lebih dari satu,ketentuannya mengikuti cara pencantuman pengarang jamak di atas.

34

I. Howard Marshall, peny., New Testament Interpretation: Essays on Principles and Methods (Grand Rapids: William B. Eerdmans Publishing Company, 1977), 29.

81

James Leatt, The Kneifel, dan Klaus Nurnberger, peny., Contending Ideologies in South Africa (Grand Rapids: William B. Eerdmans Publishing Company, 1986), 103-18.

Penerjemah

1. Beri koma sesudah judul buku, kemudian sisipkan kata “pen.” di depan nama penerjemahnya.

2. Bila penerjemah lebih dari satu orang, ikuti ketentuan pengarang jamak. 13

Hans H. Stoldt, History and Criticism of the Markan Hypothesis, pen., Donald L. Niewyck (Macon, GA: Mercer University, 1980), 152.

15

J. Jeremias, Jerusalem in the Time of Jesus, pen., F. H. Cave dan C. H. Cave (Philadelphia: Fortress Press, 1969), 61-64.

Catatan dari Sumber yang Diterjemahkan

Beri koma sesudah judul buku, kemudian sisipkan kata “pen.” di depan nama penerjemahnya. Bila penerjemah lebih dari satu orang, ikuti ketentuan pengarang jamak.

15

Hans H. Stoldt, History and Criticism of the Markan Hypothesis, pen., Donald L. Niewyck (Macon, GA: Mercer University, 1980), 152.

15

(55)

FORMAT CATATAN UNTUK BUKU BERSERI

Tanpa Penyunting

Cantumkan nama resmi serinya di belakang judul buku, sesudah koma. Sebutkan juga nomor jilid (nomor urut), bila ada.

65

C. F. D. Moule, The Epistles of Paul the Apostle to Colossians and to Philemon, Cambridge Greek Testament Commentary (Cambridge: Cambridge University Press, 1957), 167-94.

Ada Penyunting

Nama penyunting dicantumkan setelah nama seri disebutkan, dipisahkan oleh koma.

18

Norman Perrin, What is Redaction Criticism, New Testament Series, peny., Dan O. Via, Jr. (Philadelphia: Fortress Press, 1969), 64-79.

22

Gordon J. Wenham, Numbers, Tyndale Old Testament Commentaries, peny. um., D. J. Wiseman (Downers Grove: InterVarsity Press, 1981), 202-28.

FORMAT CATATAN KARYA BEBERAPA JILID

Hanya satu Pengarang

Nyatakan nomor jilidnya dengan angka Arab. Kemudian ikuti dengan titik dua, dan nomor halaman.

24

Robert Richardson, Memoirs of Alexander Campbell (Philadelphia: J. B. Lippincott, 1870), 2:415.

Setiap Jilid Berbeda Pengarang

Sebutkan penyunting umumnya, nomor jilid, nama karya dan nama pengarangnya.

11

(56)

Satu Pengarang, Setiap Jilid Judulnya Berbeda.

Sebut judul keseluruhan; cantumkan nomor jilid yang diselidiki, maupun judul dari jilid tersebut.

24

Karl Barth, Church Dogmatics, peny., G.W. Bromiley dan T.F. Torrance, Jil. 1, bag. 2, The Doctrine of the Word of God, pen., G. T. Thompson dan Harold Knight (New York: Charles Scribner's Sons, 1956), 259-64.

FORMAT CATATAN KARYA BAGIAN DARI BUKU

Bagian dari Karya beberapa jilid

1. Pengarang dan karya bagian disebutkan; kemudian dikuti dengan nama karya utama dan penyuntingnya.

2. Perhatikan: nama karya bagian ditempatkan dalam tanda petik, bukannya digaris bawahi.

23D. A. Carson, “Matthew,” dalam

The Expositor's Bible Commentary, peny. um., Frank E. Gaebelein (Grand Rapids: Regency Reference Library, 1984), 8:340-46.

Bagian dari buku

Sebutkan nama pengarang, karya tulisnya (dalam tanda petik), nama buku, nama penyunting, dan data penerbitan lainnya.

32

(57)

FORMAT CATATAN KUTIPAN ARTIKEL

Bentuk kutipan artikel dalam jurnal, majalah, surat kabar dan ensiklopedia, bukan saja sedikit berbeda dengan cara pencatatan kutipan dari buku, tetapi yang satu berbeda juga dengan lainnya. Meskipun perbedaan itu “agak kecil,” tetapi perlu dipahami dan diikuti sebaik-baiknya.

ARTIKEL DALAM JURNAL

Bentuk kutipan

19Nama penulis, “Judul Artikel,” Nama Jurnal nomor jilid [dengan angka

Arab](Tahun penerbitan): nomor halaman.

27J. K. Elliott, “Is Post

-Baptismal Sin Forgiveable?,” The Bible Translator 8 (1977): 330.

Catatan:

1. Nama jurnal dan nomor jilidnya tidak dipisahkan oleh koma atau titik. 2. Untuk tahun penerbitan boleh dicantumkan bulan atau musim (mis.,

Winter, Summer dsb.), tetapi disarankan untuk menuliskan tahun saja. 3. Nomor halaman dan data penerbitan dipisahkan oleh titik dua (dan satu

spasi kosong), bukan koma.

Artikel dalam Majalah atau Surat Kabar

1. Kutipan dari Majalah

27Nama Pengarang, “Judul Artikel,” Nama Majalah, tanggal bulan tahun

[penerbitan], nomor halaman.

22John Leo, “An Apology to Japanese Americans,”

Time, 2 Mei 1988, 70.

2. Kutipan dari Surat Kabar/Harian

35Nama Pengarang [bila disebutkan], “Judul Artikel,” tanggal bulan tahun

[penerbitan], [bagian] nomor halaman.

(58)

Catatan:

a. Tanggal-bulan-tahun penerbitan tidak ditempatkan dalam tanda kurung. b. Nomor halaman dan data penerbitan dipisahkan oleh koma.

c. Dalam Surat Kabar, bila nama pengarang tidak disebutkan, langsung sebutkan Judul Artikel. Bila nama bagian/Seksi dipakai, sebutkan juga.

Artikel dalam Ensiklopedia atau Kamus

1. Pengarang disebutkan

Sebut nama pengarang, nama karyanya, judul buku. 21G. L. Archer, Jr., “Covenant,” dalam

Baker's Dictionary of Theology.

2. Pengarang tidak disebutkan

Silahkan mencermati dan mengikuti contoh di bawah ini. 36ZPEB, s.v. “Covenant in the Old Testament.”

KUTIPAN SKRIPSI/TESIS/DISERTASI/DISERTASI

Untuk Skripsi, Tesis, dan Disertasi yang tidak diterbitkan, cara pencatatan dalam Bibliografi, disamakan (tidak ada perbedaan). Namun bila karya itu telah diterbitkan, cara pendaftarannya mengikuti ketentuan yang berlaku untuk pendaftaran buku.

1. Bentuk pencatatan

46Nama Pengarang, “Judul Karya” (Kategori karya, Fakultas, Universitas,

tahun penulisan), nomor halaman.

2. Contoh-contoh:

46Suparto Kanekoputra, “Aplikasi Prinsip Alkitabiah tentang Pendirian

Jemaat” (Skripsi S1, Fakultas Pendidikan Agama Kristen, Universitas Kristen Nusantara, 1992), 97-102.

67Don N. Howell, Jr., “The Warning of the Epistle to the Hebrews: Their

Bearing on the Doctrine of Perseverance” (Tesis Th. M., Dallas Theological Seminary, 1978), 34-40.

(59)

Seminary, 1942), 331-45.

KUTIPAN LAIN-LAIN

Dalam bagian berikut akan ditunjukkan, melalui contoh-contoh, cara mencatat sumber-sumber kategori lain yang seringkali dimanfaatkan dalam penulisan skripsi. Uraian yang telah dimanfaatkan sampai tahap ini kiranya telah cukup untuk menolong mahasiswa dalam memahami ketentuan umum tentang pencatatan berbagai sumber.

Oleh karena pertimbangan-pertimbangan yang disebutkan di atas, contoh-contoh yang tersaji berikut hanya diberikan begitu saja, tanpa disertai uraian/penjelasan lebih lanjut.

1. Catatan/Diktat Kuliah 12

T. Pangabdiputro, Catatan Kuliah, Eksposisi Kisah Para Rasul, sem. II, 1987.

34

John W. Matias, Diktat Kuliah, TH 331: Teologi Kontemporer, sem. I, 1988.

2. Surat Pribadi 35

Lembah Manah, surat pribadi, Wonosari, Gunung Kidul, 21 Juni 1989.

3. Wawancara 35

Andre Kawulamursid, wawancara dengan penulis, Fakultas Agama, Universitas Majapahit, Kediri, Jatim, 3 Oktober 1989.

4. Program Komputer (Software/CD-ROM). 18

SABDA: Online Bible Versi Indonesia, ver. 2.0, Software Alkitab,

Biblika dan Alat-alat (Yayasan Lembaga Sabda). [CD-ROM].

5. Kaset

28Gustavo Gutierrez, “The Sprituality of Liberation: Orthodoxy and

Referensi

Dokumen terkait

Kata DAFTAR ISI ditulis 2 spasi dari batas atas penulisan teks, tepat di tengah, dengan huruf kapital, ukuran font 14 dan dicetak tebal tidak diberi garis bawah dan tidak

Judul pada semua bagian (judul isi/bab, judul daftar isi) ditulis dengan huruf besar (kapital) dan tebal (bold) dan diletakkan secara simetris, dimulai dari batas tepi atas

• Jarak antar baris pada penulisan karya penelitian diketik dengan spasi 2 (ganda), kecuali keterangan gambar, grafik, lampiran, tabel, dan daftar pustaka dicetak dengan spasi 1

Tabel dalam naskah yang disertai dengan nomor tabel, harus diketik dengan huruf T (kapital) dan di cetak tebal (Bold), seperti contoh berikut: Tabel 2.3 Tabel yang dikutip dari

Khusus untuk halaman yang mengandung judul Bab, nomor halaman diletakkan pada Tengah Halaman Bagian Bawah dengan jarak 2 spasi dari batas ruang ketikan. 2.5 Keterangan Tabel ,

Semua teks di dalam penulisan, diketik dengan jarak antar baris dalam kalimat adalah 1,5 spasi, kecuali judul, keterangan gambar, grafik, lampiran, dan tabel, diketik satu

3) Jarak antar judul tabel ada dua spasi dan jarak antar baris dalam judul gambar adalah satu spasi. 4) Kata “HALAMAN” diketik tiga spasi dibawah “DAFTAR

- Apabila informasi tentang kota tempat penerbitan dan tahun terbitan atau keduanya tidak disebut, maka dapat diberi keterangan dengan singkatan: - t.k.: tanpa kota - t.p.: tanpa