8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. New Media dan Video Blogging
Flew (Syaibani,2014: 4) mengatakan bahwa new media sama dengan digital media. New media ditekankan pada format isi media tersebut yang dikombinasikan dalam kesatuan data, baik berupa teks, suara, gambar dan sebagainya dalam format digital. Salah satu fitur produk new media adalah
youtube sebagai media sharing.Dengan youtube kita dapat mengunggah video dan berinteraksi dengan memberikan komentar pada kolomnya.Salah satu video yang dapat di unggah di youtube adalah video blogging atau yang sering dikenal dengan Vlog.Video blogging atau yang sering di singkat Vlog merupakan perkembangan dari sebuah blog.Video Blogging adalah koleksi video mengenai film dokumenter, kehidupan audiovisual, dan sebagai wahana komunikasi serta interkasi di internet (Biel &Perez, 2010: 211).Vlog juga dapat dikatakan sebagai situs, dimana penulis memposting cerita atau informasi baik mengenai dirinya sendiri atau umum dalam bentuk video bukan dalam bentuk tulisan seperti blog.Vlog memiliki banyak konten seperti beauty vlog, travel vlog, vlog daily,
kuliner vlog, gaming, prank, dan masih banyak lagi.
2.2. Teori Kultivasi
9
lebih dari 4 jam setiap harinya; (2) Penonton Biasa (Light Viewer) yaitu mereka yang menonton kurang dari 4 jam setiap harinya.
2.3. Perilaku Konsumtif
Menurut Engel,Blackwell dan Miniard (1995),menyatakan terbentuknya perilaku konsumtif pada remaja di pengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap terbentuknya perilaku konsumtif adalah
kelompok referensi.Kelompok referensi adalah sekelompok orang yang dapat mempengaruhi perilaku individu.1 Seseorang akan melihat kelompok referensinya dalam menentukn produk yang dikonsumsinya. Hal tersebut diperkuat oleh Howkins, coney dan Bert(1980), yang mengatakan bahwa kelompok referensi merupakan faktor yang mempengaruhi terbentuknya perilaku konsumtif dimana kelompok referensi merupakan suatu kelompok yang memiliki nilai-nilai dan pandangan yang dugunakan oleh suatu individu yang termasuk di dalamnya sebagai suatu landasan untuk perilakunya. Di dalam suatu kelompok referensi terbentuk konformitas yang biasanya dipandang sebagai suatu tindakan dimana individu mengikuti keinginan kelompoknya dan tidak berpikir ataupun bertindak sebagai dirinya sendiri.
Kelompok referensi dalam hal ini adalah Beauty Vlogger maupun teman sebaya yaitu pelajar itu sendiri ,dengan melihat tutorial-tutorial video di Youtube
yang sebaiknya saling memberi masukan tentang berbagi ilmu pengetahuan sebaliknya mereka saling berlomba menunjukan kelebihan nya untuk memiliki alat-alat makeup untuk menunjang penampilan kecantikan mereka serta menunjukan hal baru dari mereka dan berusaha mengejar dari ketinggalan tersebut. Ditambah dengan rekomendasi alat make up yang diberikan oleh Beauty
Vlogger.
Gaya hidup berbeda dengan cara hidup. Cara hidup ditampilkan dengan
ciri-ciri ,seperti norma,ritual,pola tatanan sosial,dan cara seseorang berbahasa. Adapun gaya hidup dapat diekspresikan melalui hal-hal yang dikenakan seseorang,Hal-hal yang mereka konsumsi,dan cara mereka bersikap atau
10
berperilaku di hadapa orang lain. Gambaran gaya hidup manusia yang diharapkan ,yatu mahasiswa merupakan sekelompo pemuda yang mengisi waktunyadengan belajar untuk menambah pengetahuan ,ketrampilan,keahlian,serta mengisi kegiatan mereka dengan berbagai macam kegiatan yang posotif sehingga akan memiliki orientasi kemasa depan sebagai manusia yang bermanfaat bagi masyarakat bangsa. Masuknya perilaku konsumtif tersebut membawa perubahan
pada gaya hidup mahasiswa ,perilaku konsumtif mahasiswa yang mulai terbiasa, lama-kelamaan mulai menjadi kebiasaan yang menjadikan sebuah gaya hidup. 2
Dalam Engel,(1955:37) mengatakan bahwa aspek dari perilaku konsumtif adalah:
a. Pembelian Berlebihan
Perilaku yang dilakukan oleh konsumen dalam mencukupi kebutuhan secara berlebih hanya untuk mencapai faktor keinginan atau keputusan saja ,seperti: motivasi dan harga diri pada konsumen atau hanya konsumen membeli karena adanya potongan harga.
b. Pembelian Berulang-ulang
Perilaku konsumen dimana pembeli mensyaratkan pemecahan yang berlanjut karena kekecewaan dengan alternatif yang dibeli sebelumnya ,seperti: perilaku membeli untuk mengurangi ketidakcocokan,memberikan kepuasan pada konsumen,pengamatan dari proses belajar,keputusan dalam membeli suatu barang.
c. Pembelian Berdasarkan kebiasaan
Pembelian dilakukan berdasarkan pada loyalitas merk dan kebiasaan yang didasarkan pada motivasi yang menyebabkan pengambilan keputusan,yang disebabkan tidak adanya insentif yang memadai untuk mempertimbangkan merk alternatif lainnya,seperti loyalitas
merk,produk-produk yang sering dibeli,harga yang lebih murah. d. Pembelian karena implusif(tiba-tiba)
Pembelian yang dilakukan secara tiba-tiba yang dicetuskan oleh peragaan produk atau promosi di tempat jualan:,seperti pengaruh iklan
11
melalui media cetak maupun elektronik ,pengaruh mode yang sedang trend saat ini,pengaruh tampilan fisik
Menurut Engel,Blackwell,dan Miniard (1995:46-57) mengatakan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan perilaku konsumtif antara lain:
a. Faktor Internal
1. Motivasi
2. Kepribadian 3. Konsep diri
4. Pengalaman belajar 5. Gaya hidup
b. Faktor Eksternal
1. Kebudayaan 2. Kelas sosial
3. Kelompok Referensi
4. Situasi dan yang terakhir adalah Keluarga3
Dalam penelitian ini menggunakan teori kultivasi sebagai teori utama karena pengaruh media Beauty Vlogger dapat diperoleh dari intensitas menonton,isi tayangan dan daya tarik sehingga berpengaruh terhadap pembentukan perilaku konsumtif.
2.4. Pengaruh media Beauty Vlogger terhadap perilaku Konsumtif
Berdasarkan kajian teori diatas,beauty vlogger adalah media baru dari sebuah proses komunikasi, dimana media sebagai perantara dan proses komunikasi tersebut menimbulkan efek. Dalam menonton Beauty Vlog, Siswi SMP melihat Beauty Vlogger sebagai acuan rekomendasi dalam membeli alat make up dengan berbagai review alat make up dengan berbagai harga akan menimbulkan munculnya perilaku konsumtif yang berarti tindakan membeli suatu barang yang kurang
diperhitungkan sehingga sifatnya berlebihan. Aspek dari perilaku konsumtif itu bisa dari pembelian berlebihan,berulang serta kebiasaan setelah menonton video vlogger.
12
Berdasarkan hubungan tersebut dapat diperoleh dugaan sementara atau jawaban sementara atas permasalahan penelitian sebagai berikut :
H0: Tidak ada pengaruh media beauty vlogger terhadap perilaku konsumtif Siswi
SMP di Kota Salatiga
H1:Ada pengaruh media beauty vlogger terhadap perilaku konsumtif Siswi SMP
di Kota Salatiga
2.5. Hasil Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
1. Penulis : Khairunnisa. Tahun 2014
Judul: Dampak Aplikasi Instagram terhadap perilaku konsumtif remaja dalam berbelanja online di kalangan
siswa-siswi SMA Negeri 2 Tenggarong4
Remaja cenderung bersikap konsumtif dengan beberapa indikasi seperti boros, selalu membeli barang-barang yang sama dalam waktu yang dekat, selalu ikut-ikutan
dengan teman lingkungannya, dan membeli sebuah barang hanya
berdasarkan gengsi itu dikarenakan media seperti Instagram ini sangat mudah dijumpai dan digunakan. Tidak seperti sebelumnya, saat belum begitu marak kalangan yang dapat memilki bahkan menggunakan Smartphone. Seluruh proses jual beli mengenai barang harus dilakukan secara nyata, tidak dengan online.
4
13 2. Penulis : Daniella Putri Islamy.
Tahun 2015
Judul:Pengaruh Online Shop pada media sosial Instagram terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I Bumi Serpong Damai(BSD) Kota Tangerang
Selatan.
5
Online shop pada media sosisal instagram berpengaruh potitif terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD. Ini berarti menunjukkan bahwa variable frekuensi terpaan,atensi,motif informasi, motif interaksi sosial,kepribadian mempengaruhi siswa-siswi dalam
berperilaku konsumtif
3. Penulis: Umi Hidayatun. Tahun
2015
Judul: Pengaruh Intensitas penggunaan media sosial dan dukungan teman sebaya terhadap
perilaku Konsumtif pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 3
Yogyakarta Tahun Pelajaran 2014/2015.6
Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara intensitas penggunaan media sosial dan dukungan teman sebaya secara masing masing maupun
bersama-sama terhadap perilaku konsumtif pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2014/2015.
Sumbangan efektif intensitas penggunaan media sosial dan dukungan teman sebaya terhadap perilaku konsumtif adalah sebesar 22,5%
5http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32080/1/DANIELLA%20PUTRI%
20ISLAMY-FDK.pdf
14 4. Penulis: Ruth Herlin. Tahun
2017
Judul: Pengaruh Terpaan Beauty Vlog terhadap perilaku perempuan dalam mempercantik diri di Salatiga
Beauty Vlog memberikan pengaruh yang rendah terhadap perilaku mempercantik diri di Kota Salatiga yaitu sebesar 7,6%
- Perilaku Konsumtif(Teori Engel)
-PEMBELIAN BERLEBIHAN -PEMBELIAN BERULANG
-PEMBELIAN BERDASARKAN KEBIASAAN
15 Keterangan:
Dengan adanya New Media Beauty Vlogger memberikan pengaruh terhadap Siswi SMP di Kota Salatiga pengaruh tersebut dapat diperoleh dari adanya Intensitas menonton Beauty Vlogger, isi tayangan yang ada di dalam Beauty Vlogger dan Daya tarik dari Beauty Vlogger sehingga Beauty Vlogger mempengaruhi kepada perilaku konsumtif Siswi SMP di Kota Salatiga dimana pembentukan perilaku konsumtif yang nampak dalam aspek perilaku konsumtif