• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Interpersonal Lady Companion dalam Melayani Pengunjung di Kawasan Karaoke: Studi pada Karaoke Mini 2 Sarirejo Kecamatan Sidorejo Salatiga T1 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Interpersonal Lady Companion dalam Melayani Pengunjung di Kawasan Karaoke: Studi pada Karaoke Mini 2 Sarirejo Kecamatan Sidorejo Salatiga T1 BAB I"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Wisata merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Diawali dari kegiatan yang semula hanya dinikmati segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal abad ke-20, kini telah menjadi bagian dari hak asasi manusia. Kota Salatiga sebagai kota yang sedang berkembang dalam tahap pembangunannya, berusaha membangun industri wisata sebagai salah satu cara untuk meningkatkan pemasukan daerah, selain itu sektor wisata merupakan salah satu faktor yang sangat strategis untuk meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar.

Salah satu bidang usaha yang dikembangkan dalam sektor pariwisata adalah industri jasa hiburan umum. Sebagai bidang usaha yang termasuk dalam sektor pariwisata, industri jasa hiburan umum adalah salah satu bidang usaha yang dikembangkan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat yang tergolong berpenghasilan menengah ke atas. Sektor ini mempunyai keterkaitan cukup luas sehingga cukup banyak menyerap tenaga kerja seperti pemandu lagu dan mendukung upaya meningkatkan pendapatan daerah, serta berfungsi sebagai daya tarik wisata.

(2)

2

Salah satu industri jasa hiburan umum yang semakin marak adalah wisata karaoke. Tempat hiburan karaoke merupakan suatu tempat hiburan tersendiri bagi kebanyakan orang, begitu pula bagi masyarakat Kota Salatiga dan sekitarnya, karena hiburan karaoke bisa membuat keadaan lebih rileks setelah seharian bekerja dan mengisi waktu luang. Keberadaan tempat hiburan karaoke tentunya dapat berdampak pada kehidupan sosial dan ekonomi wanita pemandu lagu di tempat hiburan karaoke baik secara ekonomi dan sosialkarena dapat dimanfaatkan oleh para wanita pemandu lagu untuk mencari nafkah.

Karaoke berasal dari Jepang. Kata "Karaoke" menurut bahasa aslinya singkatan dari : Kara dan Oke. Kara berarti kosong dan Oke berarti Orkestra. Karaoke berarti sebuah musik orkestra yang kosong atau tidak dilengkapi dengan suara vokal. Namun Karaoke di Indonesia mengalami banyak pergeseran makna. Sejak awal, masyarakat Indonesia mempunyai pengertian bahwa karaoke identik dengan hiburan malam dan wanita. Sementara itu pendapat lain mengatakan bahwa karaoke yaitu suatu usaha yang menyediakan tempat fasilitas dan wanita untuk menemani bernyanyi dengan diiringi musik rekaman sebagai usaha pokok dan dapat dilengkapi dengan penyediaan jasa pelayanan makan, minum dan pelayanan lainnya.

Wisata Karaoke Sari Rejo adalah tempat hiburan malam untuk berkaraoke, tempat tersebut berada di sebelah utara Kota Salatiga yang berjarak 4 kilometer dari pusat Kota Salatiga. Tempat tersebut semula digunakan untuk lokalisasi pelacuran yang sering disebut “Sembir”. Mulai tahun 1998 lokalisasi tersebut ditutup dengan dikeluarkannya Keputusan Wali Kota Madya Nomor: 462.3/328/1998 tanggal 1 Juli 1998, yaitu tentang Penghentian dan Penghapusan Segala Bentuk Kegiatan Tuna Susila dan Usaha Rehabilitasi serta Resosialisasi dalam Sistem Lokalisasi di Sarirejo.

(3)

3

lingkungan ini menggantungkan hidup mereka melalui usaha wisata karaoke. Usaha ini memberi peluang, bukan hanya orang di sekitar RW 09 namun juga (hampir kebanyakan) orang-orang di luar Salatiga maupun luar Jawa Tengah untuk menjadi Pemandu Karaoke atau biasa mereka sebut sebagai PK. Dari data yang diperoleh ada sekitar 288 PK yang berasal dari berbagai wilayah seperti Lampung dan Kalimantan. Masyarakat di daerah ini memiliki persoalan terutama persoalan kesehatan dan perizinan. Perizinan untuk mendirikan bisnis karaoke atau memperpanjang usaha ini, diakui para pemilik bisnis karaoke tidak mudah didapat. Selain itu, kesehatan adalah persoalan utama dari kampung ini. Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu pemandu karaoke bahwa akses kesehatan di daerah ini tidak mudah diperoleh. Berdasarkan wawancara dengan Ibu Titik, Ketua RW 09, permasalahan semakin bertambah tatkala dia seringkali tidak diajak berembug terkait usaha karaoke di wilayahnya. Hal tersebut terkait dengan pendataan warga pendatang yang seringkali keluar masuk wilayah, padahal diungkapkannya hampir sebagian besar pemilik utama dari usaha tersebut berada di luar Salatiga, sehingga kontrol sulit dilakukan.

Keramaian Wisata Karaoke Sari Rejo di Salatiga tidak mengalahkan ramainya saat tempat tersebut menjadi lokalisasi pelacuran. Hal ini bisa disadari karena di kota Salatiga sangat kurang akan hiburan malam. Tidak hanya itu, ramai-nya pengunjung wisata karaoke Sari Rejo karena dihiasi oleh wanita wanita muda yang cantik sebagai pemandu karaoke. Pemandu karaoke adalah seseorang yang bekerja denganmendapatkan pelanggan dari cafeatau tempat karaoke yang tugasutamanya menyiapkan peralatan danlagu sebelum berkaraoke sertamenemani tamu saat berkaraoke (Dandona, 2005). Dari segi ekonomi dan penciptaan lapangan kerja baru, wisata karaoke merupakan sebuah fenomena yang mempunyai kaitan yang dimensional dan menimbulkan efek berganda atau yang kemudian disebut dengan multiplier efek.

(4)

4

melayani pelanggan mengenai pemilihan lagu, menemani bernyanyi dan melayani setiap permintaan pelanggan. Lady Companion tersebut pada dasarnya dilatari oleh motif untuk memperoleh tujuan tertentu. Seorang Lady Companion dituntut untuk memiliki kemampuan berkomunikasi

dengan baik karena dipastikan selalu berinteraksi dengan para pelanggan. Salah satu usaha hiburan di Kawasan Karaoke Sarirejo Kota Salatiga adalah Mini 2. Karaoke Mini 2 terletak di Jalan Ki Penjawi, Lingkungan Sarirejo, Kelurahan Bugel, Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Dari segi fasilitas, Karaoke Mini 2 menyediakan ruang kedap suara, sehingga lagu dapat dimainkan dapat dimainkan dan pengunjung bernyanyi dengan kencang tanpa mempengaruhi keadaan di luar. Perangkat audiovisual LCD berisi video dengan urutan naskah lagu disediakan untuk menunjang kenyamanan pengujung dalam bernyanyi. Di dalam ruangan sendiri terdapat sofa yang cukup apabila digunakan oleh beberapa orang. Bagi pelanggan yang hendak menggunakan jasa Lady Companion dapat memesan melalui kasir atau ruang server. Dalam aspek komunikasi interpersonal, kedekatan antara pelanggan dan Lady Companion terjadi di dalam ruangan karaoke.

(5)

5

Pada praobservasi yang telah dilakukan peneliti, Lady Companion di Karaoke Mini 2 memiliki perbedaan dengan karaoke lainnya di Kawasan Sari Rejo. Hal ini seperti informasi yang didapatkan peneliti dari salah seorang pengunjung Karaoke Mini 2 pada tanggal 4 April 2017 berinisial DB yang merupakan karyawan swasta: Pengunjung tersebut mengungkapkan bahwa ia telah beberapa kali mengunjungi kawasan karaoke Sari Rejo. DB telah mencoba beberapa karaoke lainnya seperti: Ratna, Gayeng dan Syera, namun ketika pertama kali mengujungi Mini 2, DB mengungkapkan bahwa intensitas komunikasi interpersonal yang ia dapatkan dari Lady Companion di Karaoke Mini 2 lebih intens daripada Lady Companion di Karaoke lain. Lady Companion di Karaoke Mini 2 lebih

terbuka dalam berbicara dan selalu menjadi pendengar yang baik selama berada di ruangan karaoke selain kegiatan mereka bernyanyi. Dapat dibuktikan pula bahwa Lady Companion di Karaoke Mini 2 tidak sungkan dalam memberikan kontak telepon dan Pin BBM mereka.

Pada Bulan Maret 2017, peneliti juga pernah melakukan kunjungan ke Karaoke Mini 2 dan bertemu Lady Companion berinisial AFF dan VIN. Ketika peneliti mencoba menggunakan fasilitas di ruangan karaoke bersama Lady Companion Mini 2, mereka terkesan lebih mengakrabkan diri dengan

(6)

6

keramahtamahan menjadi sangat penting dalam meningkatkan kepuasan pelanggan, sehingga dapat meningkatkan pula pendapatan usaha mereka yang dapat digunakan untuk kontribusi pajak daerah Kota Salatiga. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, penelitian ini akan membahas tentang strategi komunikasi interpersonal Lady Companion dalam melayani pelangganbaru di Karaoke Mini 2 Sarirejo Kota Salatiga.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang disusun dalam penelitian ini adalah: Bagaimana strategi komunikasi interpersonal Lady Companion di Karaoke Mini 2 Lingkungan Sarirejo, Kelurahan Bugel, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga dalam melayani pengunjung ?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang disusun dalam penelitian ini adalah: Untuk mengetahui strategi komunikasi interpersonal Lady Companion di Karaoke Mini 2 Lingkungan Sarirejo, Kelurahan Bugel, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga dalam melayani pengunjung.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Secara teoritis penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi peneliti lain dalam rangka mengembangkan bidang ilmu komunikasi, khususnya komunikasi interpersonal; dan

2. Secara praktis, penelitian ini dapat digunakan oleh lembaga sosial atau pemerintahan dalam mengambil kebijakan tentang keberadaan Lady Companion di kawasan karaoke.

1.5. Konsep dan Batasan Penelitian

1. Strategi Komunikasi

(7)

7 2. Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang dilakukan kepada pihak lain untuk mendapatkan umpan balik secara langsung (face to face) (Burgon & Huffner , 2002). Komunikasi interpersonal pada penelitian ini adalah komunikasi yang dilakukan oleh pelanggan karaoke dengan Lady Companion.

3. Lady Companion

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Institutional Arrangement pada Kebijakan Strategi Penerapan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT) Di Kabupaten Jember ; Moh Kasiful

Kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Aparatur Sipil Negara yang disebabkan oleh faktor internal yaitu, rasa kesal yang berasal dari dalam diri pelaku, Supriyadi

Dari pengalaman-pengalaman tersebut, siswa diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan memecahkan masalah sehingga tingkat metakognisi yang dimiliki tinggi

Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan bahwa “ Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan

Pelaku usaha air minum isi ulang yang akan menjalankan kegiatan usahanya harus memperhatikan legalitas bentuk usaha yang berfungsi untuk dapat menjalankan kegiatan usaha,

Rancangan yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Pada siswa kelas VIII-B MTsN Karangrejo tahun ajaran 2011/2012.. diberikan tes tulis dan melakukan

Analisis dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara pemberian ASI Eksklusif dengan status gizi balita usia 6-24 bulan di Kelurahan

Faktor masyarakat dan faktor kebudayaan, yakni disarankan kepada masyarakat menjalin koordinasi dan komunikasi dengan kepolisian dan kepolisian untuk melakukan