• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 3"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 3: Laporan Keuangan Interim

A. Sejarah

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 3 tentang Laporan Keuangan Interim (selanjutnya disebut PSAK 3) pertama kali disahkan Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) pada tanggal 7 September 1994 menggantikan PAI 1984 Bab II Pasal 8. PSAK 3 (1994) berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 1995.

Pada tanggal 22 Oktober 2010 DSAK IAI mengesahkan revisi PSAK 3 dengan mengadopsi International Accounting Standards 34 Interim Financial Reporting (IAS 34) per 1 Januari 2009.

Pada tanggal 27 Agustus 2014 DSAK IAI menerbitkan penyesuaian PSAK 3 yang merupakan adopsi dari IAS 34 efektif per 1 Januari 2014. PSAK 3 (Penyesuaian 2014) berlaku efektif 1 Januari 2015.

Pada tanggal 28 Oktober 2015 DSAK IAI mengesahkan amandemen terhadap PSAK 3 yang merupakan amandemen konsekuensial dari Amandemen PSAK 1 tentang Prakarsa Pengungkapan. Amandemen ini mengamandemen paragraf 05 dan berlaku efektif per 1 Januari 2017.

Pada tanggal 28 September 2016 DSAK IAI mengesahkan penyesuaian terhadap PSAK 3 yang merupakan adopsi dari Annual Improvements to IFRSs 2012–2014 Cycle efektif per 1 Januari 2016. Penyesuaian tersebut merubah paragraf 16A terkait pengungkapan lain dan berlaku efektif per 1 Januari 2017.

PSAK 3 yang berlaku efektif 1 Januari 2017 merupakan wujud komitmen DSAK IAI dalam menjaga perbedaan 1 tahun efektif dengan International Financial Reporting Standards. Sehingga PSAK 3 yang berlaku efektif 1 Januari 2017 telah konvergen dengan IAS 34 efektif per 1 Januari 2016.

B. Perbedaan dengan IFRSs

PSAK 3: Laporan Keuangan Interim mengadopsi seluruh pengaturan dalam IAS 34: Interim Financial Reporting efektif 1 Januari 2016, kecuali:

1. IAS 34 paragraf 1 tentang ruang lingkup dengan menghilangkan anjuran untuk entitas yang menjual efeknya ke publik untuk menyajikan laporan keuangan interim. Hal ini sudah diatur oleh peraturan yang berlaku.

(2)

3. IAS 34 paragraf 14 tentang interaksi antara laporan keuangan interim dengan laporan keuangan konsolidasian interim. Hal ini disesuaikan dengan pengaturan laporan keuangan konsolidasian dalam PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian.

4. Catatan kaki pada IAS 34 bagian tujuan tentang Kerangka Konseptual Pelaporan keuangan (KKPK) tidak diadopsi karena KKPK telah mengadopsi The Conceptual Framework For Financial Reporting per 1 Januari 2016.

5. IAS 34 paragraf 46 tentang tanggal efektif. Opsi penerapan dini dihilangkan karena penerapan dini hanya dapat dilakukan dengan tepat jika seluruh pengaturan dalam IFRS terkait diadopsi secara bersamaan menjadi SAK. 6. IAS 34 paragraf 47 dan 48 tentang tanggal efektif tidak diadopsi karena tidak

relevan.

7. IAS 34 paragraf 49-54 tentang tanggal efektif tidak diadopsi karena tidak relevan. Adopsi IAS 34 menjadi PSAK 3 telah menggunakan IAS 34 yang telah mengakamodir amandemen tersebut.

8. PSAK 3 paragraf 46a mengenai tanggal efektif penyesuaian

9. PSAK 3 paragraf 54a tentang penarikan PSAK 3 (2000): Laporan Keuangan Interim

10. IAS 34 paragraf B23 tentang perubahan kontraktual atau antisipasi perubahan harga yang mengacu pada conceptual framework tidak diadopsi karena KDPPLK belum direvisi

C. Tujuan

Menentukan isi minimum laporan keuangan interim serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim. Pelaporan keuangan interim yang tepat waktu dan andal meningkatkan kemampuan investor, kreditur, dan pihak lain untuk memahami kapasitas entitas menghasilkan laba dan arus kas serta keadaan dan likuiditas keuangannya.

D. Ruang Lingkup

1. Tidak mengatur entitas mana yang disyaratkan untuk menerbitkan Laporan Keuangan Interim tetapi dari pihak pemerintah, regulator pasar modal, dan bursa efek mensyaratkan entitas yang efek ekuitasnya/utang diperdagangkan di bursa efek untuk menerbitkan Laporan Keuangan Interim.

2. Laporan keuangan baik tahunan maupun interim dievaluasi kepatuhannya terhadap SAK.

(3)

1. Laporan keuangan interim merupakan laporan keuangan yang berisi baik laporan keuangan lengkap (seperti yang dijelaskan di PSAK 1) atau laporan keuangan ringkas (seperti yang dijelaskan di Pernyataan ini) untuk suatu periode interim. 2. Periode interim adalah suatu periode laporan keuangan yang lebih pendek dari

satu tahun buku penuh. F. Isi Laporan Keuangan Interim

5 Penyaijian Laporan Keuangan menetapkan laporan keuangan lengkap (PSAK 1) meliputi :

(a). laporan posisi keuangan pada akhir periode;

(b). laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode; (c). laporan perubahan ekuitas selama periode;

(d). laporan arus kas selama periode;

(e). catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lain; dan

(ea). intormasi komparatif mengenai periode terdekat sebelumnya sebagaimana ditentukan dalam PSAK I paragraf 38 dan 38A; dan

(f) laporan posisi keuangan pada awal periode terdekat sebelumnya ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya sesuai dengan PSAK 1 paragraf 40A-40D.

6 Terkait dengan masalah ketepatan waktu dan pertimbangan biaya serta untuk menghindari pengulangan informasi yang telah dilaporkan sebelumnya, entitas disyaratkan atau memilih untuk menyediakan informasi yang lebih sedikit pada tanggal interim dibandingkan dengan laporan keuangan tahunan. Pernyataan ini menetapkan isi minimum laporan keuangan interim yaitu meliputi laporan keuangan ringkas dan catatan penjelasan tertentu. Laporan keuangan interim memiliki intensi untuk menyediakan pernutakhiran laporan keuangan tahunan lengkap yang terakhir. Sejalan dengan hal tersebut, laporan keuangan interim berfokus pada aktivitas, peristiwa, dan keadaan baru serta tidak mengulang informasi yang telah dilaporkan sebelumnya.

(4)

tertentu yang lebih banyak daripada jumlah pos minimum yang telah dijelaskan dalam Pernyataan ini. Panduan pengakuan dan pengukuran dalam Pernyataan ini juga diterapkan pada laporan keuangan lengkap untuk suatu periode interim dan laporan keuangan tersebut akan meliputi seluruh pengungkapan yang disyaratkan oleh Pernyataan ini (terutama pengungkapan tertentu di paragraf 16A) sebagaimana disyaratkan oleh SAK lain.

Komponen Minimum Laporan Keuangan Interim

8 Laporan keuangan interim minimum mencakup komponen berikut: (a). laporan posisi keuangan ringkas;

(b). laporan laba rugi dan penghasilan komprehensiflain ringkas baik digabung maupun dipisah;

(c). laporan perubahan ekuitas ringkas; (d). laporan arus kas ringkas; dan (e). catatan penjelasan tertentu.

08aJika entitas menyajikan pos-pos laba rugi dalam laporan laba rugi terpisah sebagaimana dideskripsikan dalam PSAK l: Penyajian Laporan Keuangan paragraf 10A' maka entitas menyajikan informasi interim ringkas dari laporan laba rugi terpisah tersebut.

Format dan isi laporan keuangan

9 Jika entitas menerbitkan laporan keuangan lengkap dalam laporan keuangan maka format dan isi laporan keuangan interim tersebut sesuai dengan persyaratan PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan

10 Jika entitas menerbitkan laporan keuangan ringkas dalam laporan keuangan interimnya, maka laporan keuangan ringkas tersebut mencakup, minimum, setiap judul dan subjumlah yang termasuk dalam laporan keuangan tahunan terkini dan catatan penjelasan sebagaimana disyaratkan oleh Pernyataan ini. Pos atau catatan tambahan termasuk dalam laporan keuangan tersebut jika kelalaian untuk mencantumkannya akan menyebabkan laporan keuangan ringkas menjadi menyesatkan.

11 Dalam laporan keuangan yang menyajikan komponen laba rugi untuk periode interim, entitas menyajikan laba per saham dasar dan dilusian untuk periode interim tersebut jika entitas termasuk dalam lingkup PSAK 56: Laba per Saham. 11a Jika entitas menyajikan pos-pos laba rugi dalam laporan laba rugi terpisah

(5)

12 PSAK l: Penyajian Laporan Keuangan memberikan panduan tentang struktur laporan keuangan. Pedoman Implementasi PSAK 1 mengilustrasikan cara penyajian laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, dan laporan perubahan ekuitas.

13 Dikosongkan. 14 Dikosongkan.

Peristiwa Dan Transaksi Signifikan

15 Entitas mencakup dalam laporan keuangan interim penjelasan tentang peristiwa dan transaksi yang signifikan untuk memahami perubahan posisi keuangan dan kinerja entitas sejak akhir periode pelaporan tahunan terakhir. Informasi yang diungkapkan terkait dengan peristiwa dan transaksi tersebut memutakhirkan informasi relevan yang disajikan dalam laporan keuangan tahunan terkini.

15a Pengguna laporan keuangan interim entitas akan memiliki akses terhadap laporan keuangan tahunan terkini entitas. Oleh karena itu, tidak diperlukan catatan atas laporan keuangan interim yang memberikan pemutakhiran yang tidak signifikan terhadap informasi yang telah dilaporkan dalam catatan atas laporan keuangan dalam laporan keuangan tahunan terkini.

15b Berikut adalah daftar peristiwa dan transaksi yang perlu diungkapkan jika signifikan: daftar ini tidak terbatas pada.

(a) penurunan nilai persediaan menjadi nilai realisasi neto dan pembalikan penurunan tersebut;

(b) pengakuan rugi penurunan nilai atas aset keuangan, aset tetap, aset takberwujud, atau aset lain, dan pembalikan rugi penurunan nilai tersebut; (c) pembalikan provisi biaya restrukturisasi;

(d) akuisisi dan pelepasan aset tetap; (e) komitmen pembelian aset tetap; (f) penyelesaian litigasi;

(g) koreksi kesalahan periode sebelumnya;

(h) perubahan keadaan bisnis atau ekonomik yang mempengaruhi nilai wajar dari keuangan dan liabilitas keuangan entitas, baik aset atau liabilitas diakui

(i) setiap wanprestasi atau pelanggaran perjanjian pinjaman yang belum diatasi pada atau

(j) transaksi pihak berelasi;

(6)

(l) perubahan klasifikasi aset keuangan akibat perubahan dalam tujuan atau Penggunaan

(m) perubahan liabilitas kontinjensi atau aset kontinjensi.

15c SAK memberikan panduan mengenai persyaratan pengungkapan untuk pos-pos yang tercantum dalam paragraf 15B. Ketika suatu peristiwa atau transaksi adalah signifikan untuk pemahaman atas perubahan posisi keuangan atau kinerja suatu entitas sejak periode pelaporan tahunan terakhir, laporan keuangan interim harus memberikan penjelasan dan pemutakhiran informasi relevan yang termasuk dalam laporan keuangan dari periode pelaporan tahunan terakhir.

16 Dikosongkan.

Pengungkapan Lain

16a Sebagai tambahan atas pengungkapan peristiwa dan transaksi yang signifikan sesuai dengan paragraf 15-15C, entitas mengikutsertakan informasi berikut, dalam catatan atas laporan keuangan interim, jika tidak diungkapkan di bagian mana pun dalam laporan keuangan interim. Informasi tersebut umumnya dilaporkan secara kumulatif dari awal tahun buku sampai tanggal pelaporan:

a) Pernyataan bahwa kebijakan akuntansi dan metodeperhitungan yang sama digunakan dalam laporan keuangan interim sebagaimana digunakan dalam laporan keuangan tahunan terkini atau, jika kebijakan atau metode tersebut telah diubah, penjelasan tentang sifat dan dampak perubahan tersebut;

b) penjelasan tentang sifat musiman dan siklusan operasi interim;

c) sifat dan jumlah pos-pos yang mempengaruhi aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan neto, atau arus kas yang tidak biasa dikarenakan sifat, ukuran atau keterjadiannya;

d) sifat dan jumlah perubahan dalam estimasi jumlah yang dilaporkan pada periode-periode interim sebelumnya dalam tahun buku berjalan atau perubahan estimasi jumlah yang dilaporkan pada tahun-tahun buku sebelumnya;

e) Penerbitan, pembelian kembali, dan pembayaran kembali efek utang dan efek ekuitas;

(7)

g) informasi segmen berikut (pengungkapan informasi segmen disyaratkan dalam laporan keuangan interim hanya jika PSAK 5: Segmen Operasi mensyaratkan entitas untuk mengungkapkan informasi segmen dalam laporan keuangan tahunannya):

i. pendapatan dari pelanggan eksternal jika termasuk dalam pengukuran laba rugi segmen yang ditelaah oleh pengambil keputusan operasional atau yang disediakan secara reguler kepada pengambil keputusan operasional;

ii. pendapatan antar segmen jika termasuk dalam pengukuran laba rugi segmen yang direviu oleh organ pengambil keputusan atau yang disediakan secara reguler kepada pengambil keputusan operasional; iii. pengukuran laba rugi segmen;

iv. pengukuran total aset dan liabilitas untuk segmen tertentu yang dilaporkan jika jumlah tersebut disediakan secara reguler kepada pengambil keputusan operasional dan juga jika jumlah tersebut mengalami perubahan material atas jumlah yang diungkapkan dalam laporan keuangan tahunan terakhir untuk segmen yang dilaporkan tersebut;

v. deskripsi atas perbedaan dengan laporan keuangan tahunan terakhir dalarn basis segmentasi ataupun basis pengukuran laba rugi segmen; vi. rekonsiliasi jumlah laba rugi segmen dilaporkan terhadap laba rugi

entilas sebelum beban pajak (penghasilan pajak) dan operasi yang dihentikan. Akan tetapi, jika entitas mengalokasikan pos seperti beban pajak (penghasilan pajak) pada segmen dilaporkan, maka entitas diperbolehkan merekonsiliasi jumlah laba rugi segmen tersebut terhadap laba rugi setelah pos-pos tersebut dialokasikan. Pos-pos rekonsiliasi yang material diidentifikasi secara terpisah dan dideskripsikan dalam rekonsiliasi tersebut;

h) peristiwa setelah akhir periode interim yang belum tercermin dalam laporan keuangan untuk periode interim tersebut;

(8)

Dalam hal kombinasi bisnis, entitas mengungkapkan informasi yang disyaratkan oleh PSAK 22: Kombinasi Bisnis;

j) untuk instrumen keuangan, pengungkapan tentang nilai wajar yang disyaratkan oleh PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar paragraf 91-93(h), 94-96, 98 dan 99 dan PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan paragraf 25, 26 dan 28-30.

k) untuk entitas yang menjadi, atau berhenti menjadi, entitas investasi, sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian, maka pengungkapannya diatur dalam PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain paragraf 9B.

17 Dikosongkan. 18 Dikosongkan.

Pengungkapan Kepatuhan Terhadap SAK

19 Jika laporan keuangan interim mernatuhi Pernyataan ini, maka fakta tersebut diungkapkan. Laporan keuangan interim tidak dapat dinyatakan mematuhi SAK kecuali laporan keuangan mematuhi seluruh persyaratan SAK.

Periode Laporan Keuangan Interim yan g Disyaratkan untuk Disajikan

20 Laporan keuangan interim mencakup laporan keuangan (ringkas atau lengkap) untuk periode-periode sebagai berikut:

(a) laporan posisi keuangan per akhir periode interim berjalan dan laporan posisi keuangan komparatifper akhir tahun buku terdekat sebelumnya.

(b) laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk periode interim berjalan dan secara kumulatif untuk tahun buku berjalan sampai tanggal interim, dengan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain komparatif untuk periode interim yang dapat dibandingkan (periode berjalan dan awal tahun buku sampai tanggal pelaporan) dari tahun buku terdekat sebelumnya. Sebagaimana diizinkan oleh PSAK I: Penyajian Laporan Keuangan, laporan interim dapat menyajikan untuk setiap periode laporan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain baik digabung maupun dipisah.

(9)

(d) laporan arus kas secara kumulatif untuk tahun buku berjalan sampai dengan interim, dengan laporan arus kas komparatif untuk periode awai tahun buku tanggal pelaporan interim dari tahun buku terdekat sebelumuya.

21 Untuk entitas yang bisnisnya bersifat sangat musiman, informasi keuangan untuk dua belas bulan sampai dengan akhir periode interim dan informasi komparatif untuk periode dua belas bulan sebelumnya dapat digunakan. sejalan dengan hal tersebut, yang bisnisnya bersifat musiman dianjurkan untuk mempertimbangkan pelaporan inform asi tersebut sebagai tambahan informasi yang disyaratkan dalam paragraf terdekat sebelumnya.

22 Bagian A dari Contoh Ilustratif yang terlampir dalam Pernyataan ini mengilustrasikan periode yang disyaratkan untuk disajikan oleh entitas yang melaporkan dalam periode semesteran dan entitas yang melaporkan dalam periode triwulan.

Materialitas

23 Dalam memutuskan bagaimana mengakui, mengukur, mengklasifikasi, atau mengungkapkan suatu pos untuk tujuan pelaporan keuangan interim, maka materialitas dinilai terkait dengan data keuangan periode interim. Dalam menilai materialitas, harus dipahami bahwa ketergantungan pengukuran interim pada estimasi akan lebih tinggi dibandingkan pengukuran data keuangan tahunan.

24 PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan dan PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan mendefinisikan bahwa suatu pos adalah material jika kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatatnya dapat mempengaruhi keputusan ekonomik pengguna laporan keuangan. PSAK 1 mensyaratkan pengungkapan terpisah pos-pos yang material, termasuk sebagai contoh operasi yang dihentikan, serta PSAK 25 mensyaratkan pengungkapan atas perubahan estimasi akuntansi, kesalahan, dan perubahan kebijakan akuntansi. Kedua PSAK tersebut tidak memberikan panduan kuantitatif atas materialitas.

(10)

seluruh informasi yang relevan untuk memahami posisi dan kinerja keuangan entitas selama periode interim.

G. Pengungkapan Dalam Laporan Keuangan Tahunan

26 Jika estimasi atas jumlah yang dilaporkan dalam periode interim berubah secara signifikan selama periode interim terakhir dari tahun buku tetapi laporan keuangan terpisah tidak diterbitkan untuk periode interim terakhir tersebut, maka sifat dan jumlah dariperubahan estimasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan tahunan untuk tahun buku tersebut.

27 PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan mensyaratkan pengungkapan sifat dan (jika praktis) jumlah perubahan estimasi yang memiliki dampak material pada periode berjalan maupun diperkirakan memiliki dampak material pada periode selanjutnya. Paragraf 16A(d) mensyaratkan pengungkapan serupa dalam laporan keuangan interim. Contohnya termasuk perubahan estimasi pada periode interim terakhir yang berkaitan dengan penurunan persediaan, restrukturisasi, atau rugi penurunan nilai yang dilaporkan pada periode interim yang lebih awal dalam tahun buku tersebut. Pengungkapan yang disyaratkan oleh paragraf terdekat sebelumnya konsisten dengan persyaratan PSAK 25 dan memiliki intensi untk mempersempit ruang lingkup terbatas pada yang terkait dengan perubahan estimasi. Entitas tidak disyaratkan untuk memasukan tambahan informasi keuangan periode interim dalam laporan keuangan tahunan.

H. Pengakuan Dan pengukuran

Kebijakan Akuntansi Yang Sama Dengan Leporan Keuangan Tahunan

28 Entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dalam laporan keuangan interim sebagaimana yang diterapkan dalam laporan keuangan tahunan, kecuali untuk perubahan krbijakan akuntansi yang dilakukan setelah tanggal laporan keuangan tahunan terkini yang akan tercermin dalam laporan keuangan tahunan berikutnya. Akan tetapi, frekuensi pelaporan entitas (tahunan, semesteran atau triwulanan) tidak mempegaruhi pengukuran hasil tahunannya. Untuk mencapai tujuan tersebut, pengukuran untuk tujuan pelaporan interim dinbuat atas dasar awal tahun buku sampai tanggal pelaporan.

(11)

tahun buku berjalan. Tetapi prinsip untuk mengakui aset, liabilitas, penghasilan, dan beban untuk periode interim sama dengan laporan keuangan tahunan.

30 Sebagai ilustrasi:

(a) prinsip untuk mengakui dan mengukur kerugian dari penurunan pesedian, restrukturisasi, atau penuruan nilai pada periode interim adalah sama dengan prinsip yang digunakan entitas jika entitas hanya menyusun laporan keuangan tahunan. Namun, jika pos-pos tersebut diakui dan diukur pada satu periode interim dan estimasi berubah pada periode interim berikutnya dalam tahu buku tersebut, maka estimasi awal yang diubah pada periode interim berikutnya menggunakan akrual dari jumlah kerugian tambahan atau dengan membalikkan jumlah yang telah diakui sebelumnya;

(b) biaya yang tidak memenuhi definisi aset pada akhir periode interim tidak ditangguhkan dalam laporan posisi keuangan untuk menunggu informasi masa depan apakah biaya tersebut telah memenuhi definisi aset atau unntuk pemerataan laba selama periode interim dalam suatu tahun buku; dan

(c) beban pajak penghasian diakui pada setiap periode interim berdasarkan pada estimasi terbaik dari rata-rata tertimbang yang diperkirakan tarif pajak yang diperkirakan untuk tahun buku penuh. Jumlah yang diakui untuk beban pajak penghasilan dalam satu periode innterim harus disesuaikan dalam periode interim berikutnya dari tahun buku jika estimasi tarif pajak penghasilan tahunan berubah.

31 Dalam kerangka dasar penusunan dan penyajian laporan keuangan (KDPPLK), pengakuan merupakan ‘proses pembetukan suatu pos yang memenuhii definisi unsr serta kriteria pengakuan dalam neraca atau laporan laba rugi’. Definisi aset, liabilitas, penghasilan, dan beban merupakan dasar untuk pengakuan dasar untuk pengakuan pada akhir periode pelaporan keuangan tahunan dan interim.

32 Untuk aset, pengujian yang sama alas manfaat ekonomik masa depan pada tahun buku. Biaya yang berdasarkan sifatnya pada akhir tahun buku tahunan, tidak akan memenuhi sebagai aset pada tanggal interim. Hal yang serupa, liabilitas pada akhir periode harus yang ada pada tanggal tersebut, sebagaimana yang seharusnya pada akhic periode pelaporan tahunan.

(12)

diukur dengan andal; kerangka dasar tidak tnetnperkenankan pengakuan pos dalam neraca yang tidak memenuhi definisi aset atau liabilitasti.

34 Dalam mengukur aset, liabilitas, penghasilan, beban, dan arus kas yang dilaporkan dalam laporan keuangan, entitas yang hanya melaporkan secara tahunan mampu mernpertanggungjawabkan informasi yang akan tersedia sepanjang tahun buku. Dampaknya, pengukuran tersebut menggunakan dasar awal tahun buku sampai tanggal pelaporan.

35 Entitas yang melaporkan secara semesteran menggunakan informasi yang tersedia pada pertengahan tahun atau tidak lama setelahnya dalam melakukan pengukuran dalam laporan keuangan untuk periode semester pertama, serta informasi yang tersedia pada akhir tahun atau tidak lama setelahnya untuk periode dua belas bulan. Pengukuran periode dua belas bulan akan mencerminkan kemungkinan perubahan estimasi jumlah yang dilaporkan untuk periode enam bulan pertama. Jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan interim untuk periode semester pertama tidak disesuaikan secara retrospektif. Akan tetapi, paragraf 16A(d) dan 26 mensyaratkan pengungkapan sifat dan jumlah dari perubahan yang signifikan dalam estimasi, 36 Entitas yang melaporkan lebih sering daripada secara semesteran men penghasilan

dan beban dengan dasar awal tahun buku sampai tanggal pelaporan untuk setiap periode interim dengan menggunakan informasi yang tersedia ketika penyusunan setiap laporan keuangan. Jumlah penghasilan dan beban yang dilaporkan dalam periode interim berjalan akan mencerminkan setiap perubahan estimasi jumlah yang dilaporkan dalam periode interim sebelumnya dari tahun buku. Jumlah yang dilaporkan dalam periode interim sebelumnya tidak disesuaikan secara retrospektif. Akan tetapi, paragraf 16A(d) dan 26 mensyaratkan bahwa sifat dan jumlah perubahan signifikan dalam estimasi untuk diungkapkan.

Pendapatan yang Diterima Secara Musiman , Siklusan, atau Tidak Teratur

37 Pendapatan yang diterima secara musiman, siklusan, atau tidak teratur dalant suatu tahun buku tidak diantisipasi atau ditangguhkan pada tanggal interim, jika antisipasi atau penangguhan tidak akan sesuai pada akhir tahun buku.

38 Contohnya pendapatan dividen, royalti, dan hibah pemerintah. Disamping itu, beberapa entitas secara konsisten memperoleh pendapatan yang lebih pada periode interim tertentu dalam tahun buku dibandingkan periode interim lain, sebagai contoh, pendapatan musiman pengecer. Pendapatan tersebut diakui pada saat terjadinya.

Biaya yang Ter j adi Secara Tidak Beraturan Selama Tahun Buku

(13)

Penerapan Prinsip Pengakuan dan Pengukuran

40 Bagian B dari Contoh Ilustratif yang melengkapi Pernyataan ini memberikan contoh penerapan prinsip pengakuan dan pengukuran umum yang dijelaskan di paragraf 28-39.

Penggunaan Estimasi

41 penetapanprosedurpengukuranyangdigunakan dalam laporan keuangan interim untuk "Jenjatnin bahwa informasi yang dihasilkan adalah andal, serta pengungkapan yang sesuai untuk seluruh informasi keuangan material yang relevan untuk memahami posisi atau kitterja keuangan entitas. Jika pengukuran dalam laporan keuangan tahunan dan interim berdasarkan pada estimasi yang wajar, maka penyusunan laporan keuangan interim umumnya akan membutuhkan penggunaan metode estimasi yang lebih banyak dari pada laporan keuangan tahunan.

42 Bagian C dari Contoh Ilustratif yang melengkapi Pernyataan ini memberikan contoh penggunaan estimasi dalam periode interim.

I. Penyajian Kembali Periode Interim Yang Telah Dilaporkan Sebelumnya

43 Perubahan kebijakan akuntansi, selain yang diatur dalam ketentuan transisi suatu PSAK baru, dicerminkan dengan:

(a) penyajian kembali laporan keuangan interim periode-periode sebelumnya dalam tahun buku berjalan dan periode interim komparatif dalam setiap tahun buku sebelumnya yang akan disajikan kembali dalam laporan keuangan tahunan sesuai dengan PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan; atau

(b) jika tidak praktis untuk menentukan dampak kumulatif pada awal tahun buku dari penerapan kebijakan akuntansi baru untuk seluruh periode sebelumnya, maka dilakukan penyesuaian laporan keuangan periode interim sebelumnya dalam tahun buku berjalan, dan periode interim komparatifnya dalam tahun buku sebelumnya untuk menerapkan kebijakan akuntansi baru secara prospektif sejak tanggal praktis paling awal.

(14)

diterapkan secara prospektif sejak tanggal praktis paling awal. Dampak dari prinsip di paragraf 43 mensyaratkan bahwa dalam suatu tahun buku setiap perubahan kebijakan akuntansi yang diterapkan secara retrospektif atau (jika tidak praktis) secara prospektif, sejak tanggal yang tidak lebih awal dari awal tahun buku.

45 Jika perubahan akuntansi boleh dicerminkan per tanggal interim dalam tahun buku, berarti bisa terdapat dua kebijakan akuntansi berbeda yang diterapkan suatu jenis transaksi tertentu dalam tahun buku tersebut. Hal ini akan mengakibatkan kesuh.tan alokasi interim, hasil operasi yang sulit untuk dipahami, serta analisis dan pemahaman yang rumit atas informasi periode interim.

J. Tanggal Efektif

46 Pernyataan ini berlaku untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal I Januari 2011.

46a. Entitas menerapkan penyesuaian atas paragraf 05, 08, 08A, llA,15, 15A-C 16-18, 16A, 20, 27, 35 dan 36 secara retrospektif dan paragraf 16A(j) secara prospektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal I Januari 2015. 47-54. Dikosongkan.

K. PENARIKAN

Referensi

Dokumen terkait

penetapan harga jual yang didasarkan atas biaya dimana. mempertimbangkan seluruh biaya yang terjadi baik

dan perangkat tablet digital dengan berbagai aplikasi. Generasi anak- anak sekarang, yang disebut "Generasi Alpha" sangat berbeda dengan generasi sebelumnya. Mereka

Lahan untuk budidaya buah merah dicangkul dengan kedalaman 20 cm, kemudian dibuat petak-petak dengan ukuran 10 – 12 m, di antara petak-petak tersebut dibuat parit selebar 0,5 – 1

untuk mencari sumber-sumber belajar, karena siswa terbiasa hanya mendapatkan materi dari guru dan buku paket saja. Tidak semua mata pelajaran dapat diterapkan dengan

Menurut Wahya dan Ernawati, bukuadalah kumpulan lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Menurut Hizair, bukuasaku adalah buku berukuran kecil

Dalam penelitian ini penulis memberi gambaran tentang komunikasi politik yang dilakukan anggota dewan pada masa reses dan memberi pemahaman kepada anggota DPRD untuk meningkatkan

3) Analisis subjek S1 dalam melaksanakan strategi Subjek S1 telah menyusun dua strategi pemecahan masalah pertama pada langkah sebelumnya. Pelaksanaan strategi pertama

Tidak sekolah lagi B5R14 Jenis pendidikan t ert inggi yg pernah/ sedang