42
DAFTAR PUSTAKA
Azizahwati., Sumali, W., dan Prihandini, K. (2005). Efek Penurunan Kadar Asam Urat dalam Darah Tikus Putih Jantan dari Rebusan Akar Tanaman Akar Kucing (Acalypha indica Linn).Jurnal Bahan Alam Indonesia. 4(1):213-218.
Alexander, D., Alam, G., dan Kondar, W. (2011). Pengaruh Ekstrak Rimpang Temu Putih (Curcuma zedoaria) Terhadap Kadar Asam Urat Pada Kelinci.Majalah Farmasi dan Farmakologi. 15(2): 89-93.
Dalimartha, S. (2003).Tanaman Obat Di Lingkungan Sekitar. Cetakan Pertama.Jakarta: Puspa Swara. Halaman iii.
Depkes RI. (2007). Kotranas. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.Halaman 1-8.
Dipiro, J. (1997). Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach 3th.Connecticut: Appleton and lange. Halaman 1755-1760.
Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 7, 9, 33, 744, 748, 902.
Depkes RI. (1985). Cara Pembuatan Simplisia. Jakarta:Departemen Kesehatan Republik Indonesia.Halaman2-24.
Depkes RI. (1995). Materia Medika Indonesia.Jilid VI. Jakarta:Departemen Kesehatan Republik Indonesia.Halaman299-326, 333-340.
Ditjen POM. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 1, 9-10.
Fauziah.(1987). Isolasi Rimpang Temu Putih. Jakarta: Penerbit Penebar Swadaya. Halaman 35-36.
Fitrya., dan Muharni.(2014).An Antihyperuricemia Effect of Tunjuk Langit Rhizome(Helmynthostachys zaylanica Linn Hook) on Swiss Male Mice.Traditional Medicine Journal. 19(1): 14-18.
Farnsworth, N.R. (1966).Biological and Phytochemical Screening of Plants. Journal of Pharmaceutical Sciences. 55(3): 263-264.
Ganiswara, S. (2007). Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI. Halaman 234, 243-244.
Garreth, R.H., dan Grishan C.M. (1995).Biochemistry. Florida:Saunders college publishing. Halaman 871-885.
43
Garreth, R.H., dan Grishan C.M. (1995).Biochemistry. Florida:Saunders college publishing. Halaman 871-885.
Hawkins, D.W., dan Rahn, D.W. (1997). Pharmacoteraphy:A Pathophysiological approach. 3th Ed.London: Black Well Scientific Publication. Halaman 1755-1760.
Harborne. J.B. (1984).Metode Fitokimia : Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan, terbitan kedua.Bandung: Penerbit ITB. Halaman 49.
Harborne, J.B. (1987).Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisa Tumbuhan. Penerjemah: Kosasih Padmawinata dan Iwang Soediro. Bandung: Penerbit ITB. Halaman 6-17, 70.
Hermawati.,dan Asri, H. (2014). Berkat Obat Herbal Penyakit Jantung Koroner Kandas.Jakarta: Imprint Agro Media Pustaka. Halaman 49.
Heyne, K. (1987). Tumbuhan Berguna Indonesia I. Jakarta: Yayasan Sajana Wana Jaya. Halaman 215.
Junaidi, I. (2008). Rematik dan Asam Urat.Cetakan ketiga. Jakarta: PT. Buana Ilmu Populer. Halaman 15-16, 20-24.
Krisnatuti, D. (2001). Perencanaan Menu Untuk Penderita Gangguan Asam Urat. Bogor: Penebar Swadaya. Halaman 1-2, 5-6, 8-9.
Laurence, D.R., dan Bacharach, A.L. (1964). Evaluation of Drug Activities: Pharmacometric. New York: Academic Press. Halaman 135-156.
Mutschler, E. (1991). Dinamika Obat. Edisi Kelima. Alih bahasa oleh: Mathilda, B, Widiyanto dan Ana, S. Bandung: Penerbit ITB. Halaman 217-219.
Mycek, M.J., Harvey, R.A., dan Champe, P.C. (2001). Farmakologi Ulasan Bergambar. Edisi Kedua. Jakarta: Widya Medika. Halaman 419.
Mazzali. M., Harris., dan Johnson, R.J. (2002). Hyperuricemia induces a primary renal arteriolopathyin rats by a blood pressure independent mechanism.American journal of physiology – Renal physiology.282 (6): 991-997.
Prince, S.A., dan Wilson, L.M. (2006).Patofisiologi, Konsep Klinis Vol 2 Ed 6; Terjemahan Dari Pathophysiologhy, Clinical Concepts Of Desease Processes. Alih Bahasa: Peter Anugrah. Jakarta: EGC. Halaman 1402.
Rukmana, R. (1994). Kunyit.Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Halaman 47-49.
44
Rodwell, V.W., Murray, R.K., Ganner, D.K., dan Mayes, P.A. (1998). Biokimia Herper Edisi 24.Jakarta: EGC. Halaman 378-393.
Setiawan, I. (2002). Manajemen Strategis. Edisi Kedua. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka. Halaman 42.
Siswono.(2008). Jaringan Informasi Pangan dan Gizi, Volume XIV.Jakarta: Ditjen Bina Gizi Masyarakat. Halaman 51.
Shaefer, M.S., dan Pierre, A.M. (1992). Clinical Pharmacy an Theraupetic 5 th edition.Maryland: William dan wilkins. Halaman 507-518.
Sumarny, R.D., Parodi dan Darmono. (2008). Pengaruh Pemberian Ekstrak Kering Rimpang Temu Putih (Curcuma zedoaria Rosc) Per Oral Terhadap Beberapa Parameter Gangguan Ginjal Pada Tikus Putih Jantan.Majalah Farmasi Indonesia. 17(1): 29.
Susanti, H. (2006). Penghambatan Aktivitas Xanthine Oxidase Oleh Fraksi Butanol Herba Suruhan (Peperomia pellucid L). Tesis. Yogyakarta: Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada.
Sutomo.(2003). Penurunan Kadar Asam Urat Pada Ayam Hiperurikemia oleh Fraksi Metanol Daun kepel (Stelechocarpus buranol (bl) hook).Tesis.Jakarta: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia.
Sunaryo, R. (2005). Perangsangan Susunan Saraf Pusat Dalam Farmakologi dan Terapi.Jakarta: Gaya baru. Halaman 231-233.
Syukri, M. (2007).Asam Urat dan Hiperurisemia. Jakarta: Majalah Kedokteran Nusantara (40) .Halaman 52.
Tan, H.T., dan Rahardja, K. (2002). Obat-Obat Penting Edisi 5.Jakarta: Gramedia. Halaman 674-675.
Voelkel, M.A., dan Wynne, K.M. (2000). Hyperuricaemia in Severe Pulmonary Hypertention.J. chest. Halaman 19-20.
Wijayakusuma, H. (2012). Tumbuhan Berkhasiat Obat Indonesia, Rempah, Rimpang dan Umbi. Jakarta: Prestasi instan Indonesia. Halaman 7-8.
Windono, M.S., dan Parfiati, N. (2002). Curcuma zedoaria Rosc Kajian Pustaka Kandungan Kimia Dan Aktivitas Farmakologik.Artocarpus. 2 (1): 1-10.
World Health Organization. (1998). Quality Control Methods For Medicinal Plant Material. Switzerland: WHO. Halaman 35-39.
Zastrow, V.M., dan Bourne, R.H. (2001). Reseptor dan Farmakodinamika Obat. Dalam Bertram G. Katzung (Editor). Farmakologi Dasardan Klinik. Edisi I. Jakarta: Salemba Medika. Halaman 53.