Dinamika
PERKEMBANGAN KURIKULUM 2013
(Revisi)
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
Dr. H. Jamal, M.Pd
Dr. H. Jamal, M.Pd
HP: 082140545469
HP: 082140545469
Email: jamalkoe.ilmiyah@gmail.com
Email: jamalkoe.ilmiyah@gmail.com
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN SURABAYA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN SURABAYA
ARTI SECARA ISTILAH
o
Kurikulum secara Istilah berasal dari kata CURIR berarti pelari dan
CURERE berarti tempat berpacu.
o
Kurikulum adalah
jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari untuk
mendapatkan medali
o
Hal ini sejalan dengan pendapat Schubert (1986, hlm. 33)
ARTI TRADISIONAL
ARTI MODERN
Saylor dkk. (dalam
Sanjaya, 2008,
hlm.
2)
menyatakan
bahwa
“
kurikulum sebagai sejumlah mata
pelajaran yang harus ditempuh
oleh
peserta didik merupakan konsep
kurikulum yang sampai saat ini
banyak mewarnai teori-teori dan
praktik pendidikan.”
ARTI MENURUT UUSPN
DIMENSI KURIKULUM
Pertama Kurikulum Dimensi Ide
Ide kurikulum adalah produk pertama dalam konstruksi kurikulum.
Ide kurikulum berisi
landasan
filsafat pendidikan,
teori
pendidikan,
model
pengembangan kurikulum yang digunakan, dan suatu keadaan dalam
bentuk dukungan masyarakat .
DIMENSI KURIKULUM
Kedua Kurikulum Dimensi Dokumen
•
Menurut Hasan (1988: 31) Pada dasarnya kurikulum dalam
pengertian
rencana
atau
dokumen
tertulis
adalah terjemahan
DIMENSI KURIKULUM
Ketiga Kurikulum Dimensi Proses
•
Kurikulum sebagai suatu kegiatan (proses) ini kadang disebut juga:
real
curriculum
(kurikulum sesungguhnya),
actual curriculum
(kurikulum yang
nyata),
functional curriculum
(kurikulum yang terlaksana), dan
operational
curriculum
(kurikulum yang dilaksnakan).
•
kurikulum dalam pengertian proses dimaknai sebagai
seluruh kegiatan
Komponen kurikulum meliputi:
(1) T
ujuan
yang harus dicapai,
(2) Pengamalan pendidikan atau
isi/materi
yang dianggap dapat
memenuhi tujuan yang ingin dicapai,
(3) Pedoman dan
strategi
pengorganisasian
materi
(pelaksanaan)
sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan,
PROSES PENGEMBANGAN K-13
•
Pengembangan kurikulum 2013 secara berkesinambungan
mempertimbangkan berbagai hal dan masukan dari berbagai
unsur masyarakat sebagai satu kesatuan entitas bangsa yang
menginginkan peningkatan kualitas peserta didik di masa
depan.
•
Dalam perjalanan pengembanganya disertai dengan evaluasi
PROSES PENGEMBANGAN K-13
•
Dalam perbaikan ini melibatkan seluruh komponen masyarakat
sehingga kurikulum hasil perbaikan menjadi milik semua
komponen bangsa.
•
Perbaikan kurikulum dapat dilakukan secara holistik
PROSES DINAMIKA K-13
•
Perbaikan kurikulum berlandaskan pada kebijakan Landasan
kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang tertuang
dalam Permendikbud Nomor 160 tahun 2014 tentang
Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013.
•
Pelaksanaan perbaikannya juga atas dasar masukan dari
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi serta masukan publik
tersebut, terdapat beberapa masukan umum, antara lain adanya
pemahaman yang kurang tepat oleh masyarakat yang diakibatkan
oleh format penyajian dan nomenklatur dalam Kurikulum 2013:
•
Kompetensi Dasar (KD) pada Kompetensi Inti 1 (KI-1) dan KD
pada KI-2 yang dianggap kurang logis dikaitkan dengan
karakteristik mata pelaajaran;
•
Terindikasi adanya inkonsistensi antara KD dalam silabus dan
•
Format penilaian dianggap terlalu rumit dan perlu
penyederhanaan;
•
Penegasan kembali pengertian pembelajaran saintifik yang
bukan satu-satunya pendekatan dalam proses pembelajaran di
kelas;
•
Penyelerasan dan perbaikan teknis buku teks pelajaran agar
KD KI-1 : SIKAP SPIRITUAL
KONDISI SAAT INI
•
Satu mapel bervariasi, ada yang 1, 2, atau lebih
•
Tidak operasional
MASALAHNYA
•
Rumusan bervariasi
•
Sulit dielaborasi dalam pembelajaran mata pelajaran selain Agama dan Budi Pekerti dan
PPKn
•
Penilaian sulit dilakukan
•
Salah pemahaman pada guru, seharusnya sebagai payung pembelajaran tetapi menjadi
ALTERNATIF SOLUSI
•
Tidak perlu KD per mata pelajaran, hanya kompetensi inti saja
kecuali Mata Pelajaran Agama dan Budi Pekerti dan PPKn
•
KD mapel satu rumusan, disusun sebagai akumulasi sikap
TUGAS PESERTA
•
ANALISIS PERBEDAAN KD K-1 & K-2 ANTARA LAMA DAN BARU
PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA, B. INDONESIA, IPA, IPS
DAN PKn KELAS IV
•
ANALISIS PERBEDAAN KD ANTARA BUKU TEKS DENGAN
DOKUMEN KURIKULUM DALAM SILABUS (baik lingkup materi
maupun urutannya) KELAS IV
•
ANALISIS PERBEDAAN KD ANTARA FORMAT PENILAIAN
TUGAS PESERTA
•
ANALISIS PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN SAINTIFIK
DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KTSP DI KELAS IV
•
ANALISIS BENTUK KETERPADUAN PADA BUKU TEKS ANTAR
MATA PELAJARAN AGAR MUDAH DIPELAJARI PESERTA DIDIK
•
ANALISIS KETERKAITAN KD, INDIKATOR DAN SOAL EVALUASI
Permasalahan KI & KD
•
Kompetensi Sikap Sosial sulit dipahami dan dinilai
•
Terdapat rumusan yang tidak logis
•
Keluasan, kedalaman, dan urutan kompetensi dalam kelas dan antar kelas
•
Pembatasan capaian
•
Menghilangkan KD pada KI-1 dan KI-2 untuk Mapel selain Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti dan PPKn
•
Memperbaiki rumusan KD sehingga mudah dipahami
•
Menata keluasan, kedalaman, dan urutan kompetensi
•
Capaian kompetensi disesuaikan dengan jenis pengetahuan dan tingkat
PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN
•
Pendekatan pembelajaran saintifik 5M kurang mengakomodasi
karakteristik mata pelajaran dan kompetensi
•
Skala Penilaian sulit diterapkan guru
•
Ketuntasan belajar 2,67 membuat guru memberikan nilai yang tidak
sebenarnya
•
Pendekatan pembelajaran saintifik 5M bukan satu-satunya
•
Menyediakan variasi pendekatan/model-model pembelajaran
•
Perubahan penggunaan skala penilaian dari 1-4 menjadi 0-100
Pedoman (Mapel dan Tematik)
•
Terlalu banyak informasi yang tidak perlu
•
Terlalu banyak halaman
•
Sulit diterapkan
•
Hanya menyajikan informasi penting
•
Memuat hal-hal praktis untuk penerapan
•
Terlalu banyak halaman (rata-rata 100 halaman
Buku
•
Tidak sesuai dengan KI-KD
•
Kredensial Penulis, Penelaah, dan
Reviewer
belum lengkap
•
Terdapat ilustrasi, gambar, dan isi yang perlu penyesuaian
•
Menyesuaikan dengan perbaikan KI-KD
•
Mencantumkan kredensial Penulis, Penelaah, dan
Reviewer
secara lengkap
•
Memperbaiki ilustrasi, gambar, dan isi buku sesuai dengan kaidah
Silabus
•
Terlalu rumit dan sulit dipahami
•
Terlalu detail dan kurang memberi peluang kreativitas guru
•
Hanya menyajikan 3 aspek (KD, Materi Pokok, dan Kegiatan
Pembelajaran
•
5M bukan merupakan satu-satunya pendekatan pembelajaran,
diberi ruang kepada pendekatan dan model lain untuk
dikembangkan oleh guru
•
Fleksibel (dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta
kreativitas guru)
Permasalahan
KI-KD
Pembelajaran
dan Penilaian
Pedoman
(Mapel dan
Tematik)
Buku
•
Kompetensi Sikap Sosial
sulit dipahami dan dinilai
•
Terdapat rumusan yang
tidak logis
•
Keluasan, kedalaman,
dan urutan kompetensi
dalam kelas dan antar
kelas
•
Pembatasan capaian
•
Terlalu rumit dan sulit dipahami
•
Terlalu detail dan kurang
memberi peluang kreativitas
guru
•
Terlalu banyak informasi
yang tidak perlu
•
Terlalu banyak halaman
•
Sulit diterapkan
Silabus
(Mapel dan
Tematik)
•
Tidak sesuai dengan KI-KD
•
Kredensial Penulis, Penelaah, dan
Reviewer
belum lengkap
•
Terdapat ilustrasi, gambar, dan isi yang
perlu penyesuaian
•
Pendekatan pembelajaran
saintifik 5M kurang
mengakomodasi karakteristik
mata pelajaran dan kompetensi
•
Skala Penilaian sulit diterapkan
guru
•
Ketuntasan belajar 2,67
Solusi
KI-KD
Pembelajaran
dan Penilaian
Pedoman
(Mapel dan
Tematik)
Buku
•
Menghilangkan KD pada
KI-1 dan KI-2 untuk
Mapel selain Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti
dan PPKn
•
Memperbaiki rumusan
KD sehingga mudah
dipahami
•
Menata keluasan,
kedalaman, dan urutan
kompetensi
•
Capaian kompetensi
disesuaikan dengan jenis
pengetahuan dan tingkat
perkembangan berpikir
•
Hanya menyajikan 3 aspek (KD, Materi
Pokok, dan Kegiatan Pembelajaran
•
5M bukan merupakan satu-satunya
pendekatan pembelajaran, diberi ruang
kepada pendekatan dan model lain untuk
dikembangkan oleh guru
•
Fleksibel (dapat disesuaikan dengan
situasi dan kondisi serta kreativitas guru)
•
Disajikan secara sederhana sehingga
mudah dipahami
•
Hanya menyajikan informasi
penting
•
Memuat hal-hal praktis untuk
penerapan
•
Terlalu banyak halaman
(rata-rata 100 halaman menjadi 20
halaman)
Silabus
(Mapel dan
Tematik)
•
Menyesuaikan dengan perbaikan KI-KD
•
Mencantumkan kredensial Penulis,
Penelaah, dan
Reviewer
secara lengkap
•
Memperbaiki ilustrasi, gambar, dan isi
buku sesuai dengan kaidah penulisan
•
Pendekatan pembelajaran saintifik 5M
bukan satu-satunya
•
Menyediakan variasi
pendekatan/model-model pembelajaran
•
Perubahan penggunaan skala penilaian dari
1-4 menjadi 0-100
Materi yang Diperbaiki
1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI
dan KD)
2. Silabus
3. Pedoman Mata Pelajaran
4. Pembelajaran
5. Perubahan Penilaian
6. Buku Teks Pelajaran (Buku Guru dan Buku
Siswa)
1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI
dan KD)
2. Silabus
3. Pedoman Mata Pelajaran
4. Pembelajaran
5. Perubahan Penilaian
PRINSIP-PRINSIP PERBAIKAN
Keselarasan, Mudah Dipelajari, Mudah Diajarkan, Terukur, Bermakna untuk Dipelajari
Perbaikan KI-KD
Perbaikan Silabus
Perbaikan Pedoman
Mapel
•
Taksonomi: penataan ulang
kompetensi pada taksonomi
proses kognitif dan jenis
pengetahuan yang harus
dikembangkan pada semua
jenjang pendidikan
•
Pelaksanaan proses kognitif
dan
jenis
pengetahuan
memperhatikan pertumbuhan
dan perkembangan peserta
didik
•
Penataan KI-1 dan KI-2
•
Keluasan, kedalaman, dan
keberlanjutan
•
Penataan penulisan dan format
sehingga mudah dipahami
•
Penyajiannya lebih efisien (dari
ketebalan sekitar 100 halaman
per mapel menjadi rata-rata 20
halaman per mapel) tanpa
mengurangi substansi dengan
memperhatikan lingkup dan
urutan
•
Eksplanasi tentang karakteristik
mapel, lingkup kompetensi dan
materi
•
Pernyataan pembelajaran 5M
tidak secara eksplisit untuk
memberi ruang bagi guru untuk
kreatif
•
Kontekstualisasi pembelajaran
•
Memudahkan guru merencanakan
dan melaksanakan pembelajaran
berdasarkan silabus
•
Memberikan
alternatif
kegiatan
PRINSIP-PRINSIP PERBAIKAN
Keselarasan, Mudah Dipelajari, Mudah Diajarkan, Terukur, Bermakna untuk Dipelajari
Perbaikan Penilaian
•
Memberikan variasi model
pembelajaran sesuai dengan
karakteristik mapel (5M bukan
satu-satunya, model yang lain
misalnya program
based
learning, project
,
based
learning
,
discovery
,
pembelajaran berbasis
genre/teks (bahasa), Tematik
Terpadu, IPA Terpadu, dan IPS
Terpadu)
•
Seluruh model pembelajaran
digunakan untuk membentuk
kompetensi pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku
ilimiah
•
Penyederhaan
proses
penilaian
•
Selaras dengan kompetensi
sesuai dengan tuntutan
kurikulum (KD)
Perbaikan Buku Teks
Pelajaran
Menyelaraskan
Isi
buku
terhadap perubahan KI-KD dan
Pembelajaran
PRINSIP-PRINSIP PERBAIKAN
Keselarasan
KI-KD, Silabus, Pedoman Mata Pelajaran, Buku, Pembelajaran, dan Penilaian Hasil Belajar
Mudah Dipelajari
Lingkup Kompetensi dan Materi yang dirumuskan dalam KD mudah dipelajari oleh
peserta didik
Mudah Diajarkan
Lingkup Kompetensi dan Materi yang dirumuskan dalam KD mudah diajarkan oleh guru
Terukur
Kompetensi dan materi yang diajarkan dapat terukur melalui indikator yang mudah
dipahami oleh guru maupun peserta didik
Bermakna untuk Dipelajari
Perbaikan KI-KD
•
Kompetensi dasar dirumuskan sebagai kompetensi minimal
yang dapat dikembangkan sesuai dengan keseluruhan tingkat
perkembangan kognitif dan jenis-jenis pengetahuan
•
Kompetensi Inti sebagai elemen pengorganisasian
kompetensi dasar untuk seluruh mata pelajaran pada tingkat
kelas
•
Penataan kompetensi dasar memperhatikan keluasan,
kedalaman, dan keberlanjutan secara horizontal (kelas yang
sama) dan vertikal (Kelas I – XII)
•
Penataan/penyajian kompetensi sikap KI-1 dan KI-2
Permasalahan dan Hasil Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013
Permasalahan
•
Ketidakselarasan antara KI-KD dengan silabus, pedoman mata pelajaran, dan Buku
•
Kompleksitas pembelajaran dan penilaian pada Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
•
Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran taksonomi antar jenjang
Hasil Perbaikan
•
Penyelarasan antara KI-KD dengan silabus, pedoman mata pelajaran, dan Buku
•
Penataan kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial pada mata pelajaran selain Pendidikan
Agama-Budi Pekerti dan Mata Pelajaran PPKn, termasuk perbaikan sistem penilaian
•
Penataan kompetensi yang tidak dibatasi oleh pemenggalan taksonomi berdasarkan jenjang
Dokumen
Permasalahan
Solusi
KI-KD
•
Terdapat penilaian langsung pada KI-1 dan
KI-2 yang membingungkan guru mata
pelajaran selain Pendidikan Agama dan
Budi Pekerti dan PPKn
•
Terdapat kekurangserasian pada keluasan,
kedalaman, dan urutan kompetensi dalam
kelas dan antar-kelas
•
Pembatasan capaian jenis pengetahuan
dan perkembangan berpikir
•
Menata ulang KD pada KI-1 dan KI-2 menjadi penumbuhan dan
pengembangan kompetensi sikap yang dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik.
•
Dilakukan penyerasian KD dari Kelas I-XII
•
Penyesuaian jenis pengetahuan dan tingkat perkembangan berpikir
sesuai jenjang
Silabus
•
Terlalu rumit dan sulit dipahami
•
Terlalu detail dan kurang memberi
peluang kreativitas guru
•
Hanya menyajikan 3 aspek (KD, Materi Pokok, dan Kegiatan
Pembelajaran
•
5M bukan merupakan satu-satunya pendekatan pembelajaran, diberi
ruang kepada pendekatan dan model lain untuk dikembangkan oleh
guru
•
Fleksibel (dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta kreativitas
guru)
Dokumen
Permasalahan
Solusi
Pedoman Mata
Pelajaran
•
•
Terlalu banyak informasi yang tidak perlu
Terlalu banyak halaman
•
Sulit diterapkan
•
Hanya menyajikan informasi penting
•
Memuat hal-hal praktis untuk penerapan
•
Terlalu banyak halaman (rata-rata 100 halaman menjadi
20 halaman)
Pembelajaran dan
Penilaian
•
Pendekatan pembelajaran saintifik 5M
kurang mengakomodasi karakteristik mata
pelajaran dan kompetensi
•
Skala Penilaian sulit diterapkan guru
•
Ketuntasan belajar 2,67 membuat guru
memberikan nilai yang tidak sebenarnya
•
Pendekatan pembelajaran saintifik 5M
bukan
satu-satunya
•
Menyediakan
variasi
pendekatan/model-model
pembelajaran
•
Perubahan penggunaan
skala
penilaian dari 1-4
menjadi 0-100
•
Ketuntasan
belajar ditetapkan oleh guru
Buku
•
Tidak sesuai dengan KI-KD
•
Kredensial Penulis, Penelaah, dan Reviewer
belum lengkap
•
Terdapat ilustrasi, gambar, dan isi yang perlu
penyesuaian
•
Menyesuaikan dengan perbaikan KI-KD
•
Mencantumkan kredensial Penulis, Penelaah, dan
Reviewer secara lengkap
•
Memperbaiki ilustrasi, gambar, dan isi buku sesuai
dengan kaidah penulisan
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati,
ekosistem, dan lingkungan hidup.
….
1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan
sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab,dan peduli
dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat
secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan
pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja
saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.
… dst
… dst
PERMASALAHAN:
Rumusan Kompetensi Dasar Sikap Spiritual dan Sikap Sosial pada Mata pelajaran selain Agama-Budi Pekerti dan PPKn
menuntut guru mengajarkan kedua jenis sikap secara langsung dan menilainya dengan menyusun indikator penilaian dan
menuangkannya pada rapor hasil belajar. Hal ini sulit dilakukan. Contoh KD pada Mapel Biologi SMA.
Tujuan Kurikulum mencakup empat Kompetensi, yaitu Kompetensi Sikap Spiritual, Sikap Sosial, Pengetahuan, dan Keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, ko-kurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa pada pergaulan dunia”. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Contoh Hasil Penyelarasan dan Penataan Rumusan KI-KD pada Mata Pelajaran Biologi
KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR BIOLOGI SMA/MA KELAS: X
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami melalui penerapan tentang ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan), metode ilmiah dan prinsip keselamatan kerja berdasarkan pengamatan dan percobaan
4.1 Menyajikan data dalam berbagai bentuk media informasi tentang permasalahan pada berbagai obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan sebagai hasil penerapan metode ilmiah dengan
memperhatikan aspek keselamatan kerja 3.2 Menganalisis data hasil observasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis dan
ekosistem) di Indonesia beserta ancaman dan pelestariannya
4.2 Menyajikan hasil observasi
berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis dan ekosistem) di Indonesia dan usulan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan hasil analisis data ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia dalam berbagai bentuk media informasi
SD (I-III) SD (IV-VI) SMP SMA (Fisika) SMA (Kimia) SMA (Biologi)
1. menjalani kehidupan dengan sikap positif dengan daya pikir kritis, kreatif, inovatif, dan kolaboratif, disertai kejujuran dan keterbukaan
1. menjalani kehidupan dengan sikap positif dengan daya pikir kritis, kreatif, inovatif, dan kolaboratif, disertai kejujuran dan keterbukaan, berdasarkan potensi proses dan produk sains
1. menjalani kehidupan dengan sikap positif dengan daya pikir kritis, kreatif, inovatif, dan kolaboratif, disertai kejujuran dan keterbukaan, berdasarkan potensi proses dan produk sains
1. menjalani kehidupan dengan sikap positif dengan daya pikir kritis, kreatif, inovatif, dan kolaboratif, disertai kejujuran dan keterbukaan, berdasarkan potensi proses dan produk fisika
1. menjalani kehidupan dengan sikap positif dengan daya pikir kritis, kreatif, inovatif, dan kolaboratif, disertai kejujuran dan keterbukaan, berdasarkan potensi proses dan produk kimia
1. menjalani kehidupan dengan sikap positif dengan daya pikir kritis, kreatif, inovatif, dan kolaboratif, disertai kejujuran dan keterbukaan, berdasarkan potensi proses dan produk biologi
2. memahami fenomena alam di sekitarnya, berdasarkan hasil pembelajaran sains melalui bidang Ilmu Alam di lingkungan sekitarnya
2. memahami fenomena alam di sekitarnya, berdasarkan hasil pembelajaran sains melalui bidang Ilmu Alam dan lingkungan sekitarnya
2. memahami fenomena alam di sekitarnya, berdasarkan hasil pembelajaran sains melalui bidang Ilmu Alam
2. memahami fenomena alam di sekitarnya, berdasarkan hasil pembelajaran sains melalui bidang-bidang Fisika
2. memahami fenomena alam di sekitarnya, berdasarkan hasil pembelajaran sains melalui bidang-bidang Kimia
2.memahami fenomena alam di sekitarnya, berdasarkan hasil pembelajaran sains melalui bidang-bidang Biologi
3. mengenal produk atau cara yang masuk akal dengan prinsip-prinsip sains;
3. mengenal produk atau cara yang masuk akal dengan prinsip-prinsip sains;
3. memahami produk atau cara yang masuk akal dengan produk atau cara yang tidak
bersesuaian dengan prinsip-prinsip sains;
3. membedakan produk atau cara yang masuk akal dengan produk atau cara yang tidak
bersesuaian dengan prinsip-prinsip Fisika
3. membedakan produk atau cara yang masuk akal dengan produk atau cara yang tidak
bersesuaian dengan prinsip-prinsip Kimia
3. membedakan produk atau cara yang masuk akal dengan produk atau cara yang tidak bersesuaian dengan prinsip-prinsip Biologi
4. mengambil keputusan di antara berbagai pilihan berdasarkan pengamatan
4. mengambil keputusan di antara berbagai pilihan berdasarkan pengamatan dan pertimbangan ilmiah
4. mengambil keputusan di antara berbagai pilihan berdasarkan pertimbangan ilmiah
4. mengambil keputusan di antara berbagai pilihan yang
dibedakan oleh hal-hal yang bersifat ilmiah
4. mengambil keputusan di antara berbagai pilihan yang
dibedakan oleh hal-hal yang bersifat ilmiah
4. mengambil keputusan di antara berbagai pilihan yang
dibedakan oleh hal-hal yang bersifat ilmiah
SD (I-III) SD (IV-VI) SMP SMA (Fisika) SMA (Kimia) SMA (Biologi)
5. mengambil keputusan di antara berbagai pilihan berdasarkan pengamatan
4. mengambil keputusan di antara berbagai pilihan berdasarkan pengamatan dan pertimbangan ilmiah
4. mengambil keputusan di antara berbagai pilihan berdasarkan pertimbangan ilmiah
4. mengambil keputusan di antara berbagai pilihan yang dibedakan oleh hal-hal yang bersifat ilmiah
4. mengambil keputusan di antara berbagai pilihan yang
dibedakan oleh hal-hal yang bersifat ilmiah
4. mengambil keputusan di antara berbagai pilihan yang
dibedakan oleh hal-hal yang bersifat ilmiah
6. menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya dengan memilih di antara cara-cara yang telah dikenal
manusia
5. menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya dengan memilih di antara cara-cara yang telah dikenal manusia berdasarkan pengetahuan yang telah dimilikinya
5. menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya, terutama memilih di antara cara-cara yang telah dikenal manusia berdasarkan pertimbangan ilmiah
5. menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya, terutama memilih di antara cara-cara yang telah dikenal manusia berdasarkan pertimbangan ilmiah
5. menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya, terutama memilih di antara cara-cara yang telah dikenal manusia berdasarkan pertimbangan ilmiah
5.menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya, terutama memilih di antara cara-cara yang telah dikenal manusia berdasarkan pertimbangan ilmiah
7. Mengenal peran sains dalam memecahkan permasalahan dirinya
6. Mengenal peran sains dalam memecahkan permasalahan sehari-hari di lingkungan sekitarnya
6. mengenali dan menghargai peran sains dalam memecahkan permasalahan lingkungan hidup
6. mengenali dan menghargai peran Fisika dalam
memecahkan permasalahan umat manusia
6. mengenali dan menghargai peran Kimia dalam
memecahkan permasalahan umat manusia
6. mengenali dan menghargai peran Biologi dalam
memecahkan permasalahan umat manusia
8. Mengenal perkembangan teknologi dan perubahan lingkungan
7. Mengenal perkembangan teknologi dan perubahan lingkungan sebagai dampak perkembangan sains
7. memahami dampak dari perkembangan sains terhadap perkem bangan teknologi, kehidupan, dan lingkungan
7. memahami dampak dari perkembangan Fisika terhadap perkem bangan teknologi dan kehidupan manusia di masa lalu, maupun potensi
dampaknya di masa depan bagi dirinya, orang lain, dan
lingkungannya
7. memahami dampak dari perkembangan Kimia terhadap perkem bangan teknologi dan kehidupan manusia di masa lalu, maupun potensi
dampaknya di masa depan bagi dirinya, orang lain, dan
lingkungannya
7. memahami dampak dari perkembangan Biologi terhadap perkem bangan teknologi dan kehidupan manusia di masa lalu, maupun potensi dampaknya di masa depan bagi dirinya, orang lain, dan lingkungannya
Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial tetap Diajarkan secara langsung (
direct
teaching
) pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama-Budi Pekerti dan Mata Pelajaran
Penataan Kompetensi:
Tidak Dibatasi oleh Pemenggalan Taksonomi Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Mengingat
Memahami
Menerapkan
Menganalisis
Mengevaluasi
Mencipta
Fak
tua
l
Ko
nse
ptu
al
Pro
se
du
ral
M
eta
ko
gn
itif
SD
SMP
SMA/SMK
Kerangka Penyusunan KD Lama
C1
C2
C3
C4
C5
C6
F
P
MC
C
SD
SMP
SMA/K
KA
TE
GO
RI
PE
NG
ETA
HU
AN
TINGKATAN BERPIKIR
CAKUPAN DAN
KEBERLANJUTAN/SCOPE DAN
SEQUEN
KERANGKA PERBAIKAN KOMPETENSI:
Perbaikan Silabus
•
Penataan penulisan dan format sehingga mudah dipahami
•
Penyajiannya lebih efisien (dari ketebalan sekitar 100
halaman per mapel menjadi rata-rata 20 halaman per mapel)
tanpa mengurangi substansi dengan memperhatikan lingkup
dan urutan
•
Eksplanasi tentang karakteristik mapel, lingkup kompetensi
dan materi
•
Pernyataan pembelajaran 5M tidak secara eksplisit untuk
memberi ruang bagi guru untuk kreatif
Contoh Format Silabus Lama (2) Lanjutan
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelaj
aran
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
3.1. Memahami
hakikat ilmu
kimia, metode
ilmiah, peran
kimia dalam
kehidupan, dan
keselamatan
kerja di
laboratorium.
4. 1 Menyajikan
rancangan
suatu
percobaan
dan/atau
pemahaman
tentang hakikat
ilmu kimia,
metode ilmiah,
dan peran kimia
dalam
kehidupan.
Hakikat dan
Peran Kimia
dalam
kehidupan
serta Metode
Ilmiah
Hakikat ilmu
kimia
Metode
ilmiah
Peran kimia
dalam
kehidupan.
keselamatan
kerja di
laboratorium
Mengamati
Mengamati produk-produk dalam kehidupan, misalnya sabun, detergen, pasta gigi, shampo,
kosmetik, obat, susu, keju, mentega, minyak goreng, garam dapur, asam cuka dan lain lain.
Membaca artikel tentang: hakikat ilmu kimia, metode ilmiah, peran kimia dalam perkembangan
ilmu lain (farmasi, geologi, pertanian, kesehatan) dan peran kimia dalam menyelesaikan masalah
global, keselamatan kerja di laboratorium.
Menanya
Mengajukan pertanyaan berkaitan dengan hakikat ilmu kimia, metode ilmiah, peran kimia dalam
kehidupan, dan keselamatan kerja di laboratorium, misalnya:
-
Apa yang dipelajari dalam kimia?
-
Apa yang dimaksud dengan variabel?
-
Apa yang harus dilakukan agar kita aman melakukan praktikum kimia di laboratorium?
Mengumpulkan Informasi
Mengkaji literatur tentang peran kimia dalam kehidupan, perkembangan IPTEK, dan dalam
menyelesaikan masalah global.
Mendiskusikan kerja seorang ilmuwan kimia dalam melakukan penelitian menggunakan metode
ilmiah meliputi: perumusan masalah, kajian pustka, menentukan variabel, membuat hipotesis,
melakukan percobaan dan mengolah data serta membuat laporan.
Mengunjungi laboratorium untuk mengenal alat-alat dan bahan kimia serta tata tertib
laboratorium.
Merancang dan melakukan percobaan terkait kerja ilmiah, misalnya menentukan variabel yang
mempengaruhi kelarutan gula dalam air.
Menalar/Mengasosiasi
Menyimpulkan hasil pengamatan dan diskusi tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah, peran
kimia dalam kehidupan, dan keselamatan kerja di laboratorium.
Mengomunikasikan
Mempresentasikan hasil pengamatan dan diskusi tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah,
peran kimia dalam kehidupan, dan keselamatan kerja di laboratorium.
Sikap
Observasi perilaku,
antara lain: jujur, rasa
ingin tahu, disiplin,
terbuka, kerja sama,
peduli lingkungan,
tanggung jawab, dan
komunikatif.
Pengetahuan
Tes tertulis tentang
pemahaman siswa
terhadap hakikat
kimia, metode ilmiah
dan peran kimia
dalam kehidupan
serta keselamatan
kerja di laboratorium
Penugasan:
membuat bahan
presentasi tentang
hakikat ilmu kimia dan
peran kimia dalam
kehidupan.
Keterampilan
Penilaian kinerja:
Mengamati kegiatan
siswa saat merancang
dan melakukan
percobaan
6 JP
Buku teks
I PENDAHULUAN
A. Rasional
B. Kompetensi Ilmu Alam Pendidikan Dasar dan Menengah
C. Kompetensi Mata Pelajaran Kimia
D. Kerangka Pengembangan Kurikulum
E. Pembelajaran dan Penilaian
F. Kontekstualisasi Pembelajaran Kimia sesuai dengan Keunggulan dan Kebutuhan
Daerah serta Kebutuhan Peserta Didik
II
KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN, DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kelas X
Kelas XI
Kelas XII
Contoh Format Silabus Baru
Komponen ini tidak
ada pada silabus
lama
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
3.1 Memahami hakikat ilmu
kimia, metode ilmiah, peran
kimia dalam kehidupan, dan
keselamatan kerja di
laboratorium
Hakikat dan Peran Kimia dalam
kehidupan serta Metode Ilmiah
Hakikat ilmu kimia
Peran kimia dalam kehidupan.
Mengamati produk-produk dalam kehidupan sehari-hari, misalnya:
sabun, detergen, pasta gigi, shampo, kosmetik, obat, susu, keju,
mentega, minyak goreng, garam dapur, asam cuka, dan lain lain
yang mengandung bahan kimia.
Membahas hasil pengamatan
II. KOMPETENSI DASAR, MATERI, DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
KELAS : X (sepuluh)
Alokasi waktu: 108 Jam Pelajaran (JP)
II. KOMPETENSI DASAR, MATERI, DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
KELAS : X (sepuluh)
Alokasi waktu: 108 Jam Pelajaran (JP)
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
3.1 Memahami hakikat
ilmu kimia, metode
ilmiah, peran kimia
dalam kehidupan, dan
keselamatan kerja di
laboratorium
4.1 Menyajikan hasil
rancangan suatu
percobaan dan/atau
pemahaman tentang
hakikat ilmu kimia,
metode ilmiah, dan
peran kimia dalam
kehidupan
Hakikat dan Peran Kimia dalam
kehidupan serta Metode Ilmiah
Hakikat ilmu kimia
Peran kimia dalam kehidupan.
Metode ilmiah
Keselamatan kerja di
laboratorium
Mengamati produk-produk dalam kehidupan sehari-hari, misalnya: sabun,
detergen, pasta gigi, shampo, kosmetik, obat, susu, keju, mentega, minyak
goreng, garam dapur, asam cuka, dan lain lain yang mengandung bahan
kimia.
Membahas hasil pengamatan
Membahas dan mempresentasikan peran kimia dalam penguasaan ilmu
lainnya baik ilmu dasar, seperti biologi, astronomi, geologi, maupun ilmu
terapan seperti pertambangan, pertanian, kesehatan, perikanan dan
teknologi.
Mengamati dan Membahas gambar atau video orang yang sedang bekerja
di laboratorium untuk memahami prosedur standar tentang keselamatan
kerja di laboratorium.
Mengunjungi laboratorium untuk mengenal alat-alat laboratorium kimia
dan fungsinya serta mengenal beberapa bahan kimia dan sifatnya (mudah
meledak, mudah terbakar, beracun, penyebab iritasi, korosif, dan lain-lain).
Membahas cara kerja ilmuwan kimia dalam melakukan penelitian dengan
menggunakan metode ilmiah (membuat hipotesis, melakukan percobaan,
dan menyimpulkan)
Merancang dan melakukan percobaan ilmiah, misalnya menentukan
variabel yang mempengaruhi kelarutan gula dalam air dan
mempresentasikan hasil percobaan.
Pembelajaran
Pembelajaran
Lama
Pendekatan Pembelajaran saintifik
merupakan urutan logis berupa
mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi/ mencoba, mengasosiasi,
mengomunikasikan (5M) dipahami
sebagai:
1.Satu-satunya pendekatan
pembelajaran.
2.Prosedur baku.
Baru
Pembelajaran saintifik 5M
ditegaskan sebagai:
1.Salah satu pendekatan/ model
dalam proses pembelajaran, guru
dapat mengembangkan
pendekatan/model lainnya yang
sesuai dengan karakteristik mata
pelajaran dan kecakapan hidup
Abad 21
Perbaikan Pedoman Mapel
•
Memudahkan guru merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran berdasarkan silabus
(yang dituangkan dalam RPP)
•
Memberikan alternatif kegiatan pembelajaran
untuk mencapai kompetensi sesuai tuntutan
kurikulum
•
Menyelaraskan dan menyederhanakan penilaian
Penguatan Pembelajaran (1)
•
Memberikan variasi pendekatan pembelajaran (5M bukan
satu-satunya, model yang lain misalnya:
-
problem based learning
merupakan model pembelajaran
yang berbasis pada penyelesaian masalah. Model
pembelajaran ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut: (1) peserta didik ditugasi untuk menemukan masalah
yang harus dicarikan solusinya, (2) antara guru dengan
Penguatan Pembelajaran (2)- Lanjutan
•
menemukan masalah dan mencari alternatif solusi, (3)
peserta didik baik individu atau kelompok melakukan
penyelidikan terhadap masalah yang dihadapi dan alternative
solusi yang direncanakan di bawah bimbingan guru, (4)
peserta didik mengembangkan dan menyajikan hasil solusi
secara lisan dan tulisan, dan (5) peserta didik dan guru
Penguatan Pembelajaran (3)
Model pembelajaran katekisasi (Pendidikan Agama Katolik dan
Budi Pekerti)
•
Katekisasi merupakan bentuk pembinaan iman dalam gereja
yang mengutamakan proses, lebih ditekankan pada mengajar
bukan dalam arti intelektualitas tetapi dibimbing agar
melakukan apa yang diajarkannya
•
Seluruh model pembelajaran diarahkan untuk
Perbaikan Penilaian Hasil Belajar (1) Lanjutan
•
Selaras dengan kompetensi sesuai dengan
tuntutan kurikulum (KD)
•
Perubahan skala dari 1 – 4 menjadi 0 – 100
(Penyelerasan dengan Permendikbud No. 53
Tahun 2015)
•
Penyelarasan ketuntasan belajar yang semula
Perbaikan Penilaian Hasil Belajar (2) Lanjutan
•
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi
sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut
•
Penilaian Sikap Spiritual dan Sikap Sosial hanya
Penilaian Hasil Belajar
Penilaian Hasil Belajar
Lama
•
Guru non PPKn dan
Agama memberikan
penilaian terhadap
sikap spiritual dan
sikap sosial
•
Skala penilaian 1-4
•
Penentuan
ketuntasan belajar
ditetapkan oleh
Kementerian
Baru
•
Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
dilaksanakan secara tidak langsung (
indirect teaching
)
melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan
proses pembelajaran Pengetahuan dan Keterampilan
•
Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
dengan memperhatikan karakteristik, kebutuhan, dan
kondisi peserta didik
•
Penilaian terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan berfungsi sebagai dasar bagi guru
dalam menumbuhkan dan mengembangkan karakter
peserta didik lebih lanjut
–
Skala penilaian 0-100
Perbaikan Buku Teks Pelajaran
•
Menyelaraskan Isi buku terhadap perubahan KI-KD dan
Pembelajaran
•
Memastikan kembali tidak ada materi dan ilustrasi yang
kontroversi
•
Memastikan kredensial penulis, penelaah, penilai, dan
pereviu secara terbuka dan dapat dihubungi oleh
pengguna/pembaca
•
Buku SD tetap menggunakan Tematik Terpadu Kelas I-VI
•
Langkah-langkah pendekatan saintifik tidak perlu dituliskan
dalam buku
•
Finalisasi perbaikan buku pada akhir bulan Februari 2016
Tujuan Kurikulum mencakup empat Kompetensi, yaitu Kompetensi Sikap Spiritual, Sikap Sosial, Pengetahuan, dan Keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, ko-kurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu
“Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa pada pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
FORMAT PENYAJIAN
KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR
BIOLOGI SMA/MA
KELAS: X
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami melalui penerapan tentang ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan), metode ilmiah dan prinsip keselamatan kerja berdasarkan pengamatan dan percobaan
4.1 Menyajikan data dalam berbagai bentuk media informasi tentang permasalahan pada berbagai obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan sebagai hasil penerapan metode ilmiah dengan memperhatikan aspek keselamatan kerja
3.2 Menganalisis data hasil observasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis dan ekosistem) di Indonesia beserta ancaman dan pelestariannya
4.2 Menyajikan hasil observasi