• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Dinamika Kurikulum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "1. Dinamika Kurikulum"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

Dinamika

PERKEMBANGAN KURIKULUM 2013

(Revisi)

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

Dr. H. Jamal, M.Pd

Dr. H. Jamal, M.Pd

HP: 082140545469

HP: 082140545469

Email: jamalkoe.ilmiyah@gmail.com

Email: jamalkoe.ilmiyah@gmail.com

BALAI DIKLAT KEAGAMAAN SURABAYA

BALAI DIKLAT KEAGAMAAN SURABAYA

(2)

ARTI SECARA ISTILAH

o

Kurikulum secara Istilah berasal dari kata CURIR berarti pelari dan

CURERE berarti tempat berpacu.

o

Kurikulum adalah

jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari untuk

mendapatkan medali

o

Hal ini sejalan dengan pendapat Schubert (1986, hlm. 33)

(3)

ARTI TRADISIONAL

ARTI MODERN

Saylor dkk. (dalam

Sanjaya, 2008,

hlm.

2)

menyatakan

bahwa

kurikulum sebagai sejumlah mata

pelajaran yang harus ditempuh

oleh

peserta didik merupakan konsep

kurikulum yang sampai saat ini

banyak mewarnai teori-teori dan

praktik pendidikan.”

(4)

ARTI MENURUT UUSPN

(5)

DIMENSI KURIKULUM

Pertama Kurikulum Dimensi Ide

Ide kurikulum adalah produk pertama dalam konstruksi kurikulum.

Ide kurikulum berisi

landasan

filsafat pendidikan,

teori

pendidikan,

model

pengembangan kurikulum yang digunakan, dan suatu keadaan dalam

bentuk dukungan masyarakat .

(6)

DIMENSI KURIKULUM

Kedua Kurikulum Dimensi Dokumen

Menurut Hasan (1988: 31) Pada dasarnya kurikulum dalam

pengertian

rencana

atau

dokumen

tertulis

adalah terjemahan

(7)

DIMENSI KURIKULUM

Ketiga Kurikulum Dimensi Proses

Kurikulum sebagai suatu kegiatan (proses) ini kadang disebut juga:

real

curriculum

(kurikulum sesungguhnya),

actual curriculum

(kurikulum yang

nyata),

functional curriculum

(kurikulum yang terlaksana), dan

operational

curriculum

(kurikulum yang dilaksnakan).

kurikulum dalam pengertian proses dimaknai sebagai

seluruh kegiatan

(8)

Komponen kurikulum meliputi:

(1) T

ujuan

yang harus dicapai,

(2) Pengamalan pendidikan atau

isi/materi

yang dianggap dapat

memenuhi tujuan yang ingin dicapai,

(3) Pedoman dan

strategi

pengorganisasian

materi

(pelaksanaan)

sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan,

(9)

PROSES PENGEMBANGAN K-13

Pengembangan kurikulum 2013 secara berkesinambungan

mempertimbangkan berbagai hal dan masukan dari berbagai

unsur masyarakat sebagai satu kesatuan entitas bangsa yang

menginginkan peningkatan kualitas peserta didik di masa

depan.

Dalam perjalanan pengembanganya disertai dengan evaluasi

(10)

PROSES PENGEMBANGAN K-13

Dalam perbaikan ini melibatkan seluruh komponen masyarakat

sehingga kurikulum hasil perbaikan menjadi milik semua

komponen bangsa.

Perbaikan kurikulum dapat dilakukan secara holistik

(11)

PROSES DINAMIKA K-13

Perbaikan kurikulum berlandaskan pada kebijakan Landasan

kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang tertuang

dalam Permendikbud Nomor 160 tahun 2014 tentang

Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013.

Pelaksanaan perbaikannya juga atas dasar masukan dari

(12)

Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi serta masukan publik

tersebut, terdapat beberapa masukan umum, antara lain adanya

pemahaman yang kurang tepat oleh masyarakat yang diakibatkan

oleh format penyajian dan nomenklatur dalam Kurikulum 2013:

Kompetensi Dasar (KD) pada Kompetensi Inti 1 (KI-1) dan KD

pada KI-2 yang dianggap kurang logis dikaitkan dengan

karakteristik mata pelaajaran;

Terindikasi adanya inkonsistensi antara KD dalam silabus dan

(13)

Format penilaian dianggap terlalu rumit dan perlu

penyederhanaan;

Penegasan kembali pengertian pembelajaran saintifik yang

bukan satu-satunya pendekatan dalam proses pembelajaran di

kelas;

Penyelerasan dan perbaikan teknis buku teks pelajaran agar

(14)
(15)

KD KI-1 : SIKAP SPIRITUAL

KONDISI SAAT INI

Satu mapel bervariasi, ada yang 1, 2, atau lebih

Tidak operasional

MASALAHNYA

Rumusan bervariasi

Sulit dielaborasi dalam pembelajaran mata pelajaran selain Agama dan Budi Pekerti dan

PPKn

Penilaian sulit dilakukan

Salah pemahaman pada guru, seharusnya sebagai payung pembelajaran tetapi menjadi

(16)

ALTERNATIF SOLUSI

Tidak perlu KD per mata pelajaran, hanya kompetensi inti saja

kecuali Mata Pelajaran Agama dan Budi Pekerti dan PPKn

KD mapel satu rumusan, disusun sebagai akumulasi sikap

(17)
(18)

TUGAS PESERTA

ANALISIS PERBEDAAN KD K-1 & K-2 ANTARA LAMA DAN BARU

PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA, B. INDONESIA, IPA, IPS

DAN PKn KELAS IV

ANALISIS PERBEDAAN KD ANTARA BUKU TEKS DENGAN

DOKUMEN KURIKULUM DALAM SILABUS (baik lingkup materi

maupun urutannya) KELAS IV

ANALISIS PERBEDAAN KD ANTARA FORMAT PENILAIAN

(19)

TUGAS PESERTA

ANALISIS PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN SAINTIFIK

DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KTSP DI KELAS IV

ANALISIS BENTUK KETERPADUAN PADA BUKU TEKS ANTAR

MATA PELAJARAN AGAR MUDAH DIPELAJARI PESERTA DIDIK

ANALISIS KETERKAITAN KD, INDIKATOR DAN SOAL EVALUASI

(20)

Permasalahan KI & KD

Kompetensi Sikap Sosial sulit dipahami dan dinilai

Terdapat rumusan yang tidak logis

Keluasan, kedalaman, dan urutan kompetensi dalam kelas dan antar kelas

Pembatasan capaian

Menghilangkan KD pada KI-1 dan KI-2 untuk Mapel selain Pendidikan

Agama dan Budi Pekerti dan PPKn

Memperbaiki rumusan KD sehingga mudah dipahami

Menata keluasan, kedalaman, dan urutan kompetensi

Capaian kompetensi disesuaikan dengan jenis pengetahuan dan tingkat

(21)

PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN

Pendekatan pembelajaran saintifik 5M kurang mengakomodasi

karakteristik mata pelajaran dan kompetensi

Skala Penilaian sulit diterapkan guru

Ketuntasan belajar 2,67 membuat guru memberikan nilai yang tidak

sebenarnya

Pendekatan pembelajaran saintifik 5M bukan satu-satunya

Menyediakan variasi pendekatan/model-model pembelajaran

Perubahan penggunaan skala penilaian dari 1-4 menjadi 0-100

(22)

Pedoman (Mapel dan Tematik)

Terlalu banyak informasi yang tidak perlu

Terlalu banyak halaman

Sulit diterapkan

Hanya menyajikan informasi penting

Memuat hal-hal praktis untuk penerapan

Terlalu banyak halaman (rata-rata 100 halaman

(23)

Buku

Tidak sesuai dengan KI-KD

Kredensial Penulis, Penelaah, dan

Reviewer

belum lengkap

Terdapat ilustrasi, gambar, dan isi yang perlu penyesuaian

Menyesuaikan dengan perbaikan KI-KD

Mencantumkan kredensial Penulis, Penelaah, dan

Reviewer

secara lengkap

Memperbaiki ilustrasi, gambar, dan isi buku sesuai dengan kaidah

(24)

Silabus

Terlalu rumit dan sulit dipahami

Terlalu detail dan kurang memberi peluang kreativitas guru

Hanya menyajikan 3 aspek (KD, Materi Pokok, dan Kegiatan

Pembelajaran

5M bukan merupakan satu-satunya pendekatan pembelajaran,

diberi ruang kepada pendekatan dan model lain untuk

dikembangkan oleh guru

Fleksibel (dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta

kreativitas guru)

(25)

Permasalahan

KI-KD

Pembelajaran

dan Penilaian

Pedoman

(Mapel dan

Tematik)

Buku

Kompetensi Sikap Sosial

sulit dipahami dan dinilai

Terdapat rumusan yang

tidak logis

Keluasan, kedalaman,

dan urutan kompetensi

dalam kelas dan antar

kelas

Pembatasan capaian

Terlalu rumit dan sulit dipahami

Terlalu detail dan kurang

memberi peluang kreativitas

guru

Terlalu banyak informasi

yang tidak perlu

Terlalu banyak halaman

Sulit diterapkan

Silabus

(Mapel dan

Tematik)

Tidak sesuai dengan KI-KD

Kredensial Penulis, Penelaah, dan

Reviewer

belum lengkap

Terdapat ilustrasi, gambar, dan isi yang

perlu penyesuaian

Pendekatan pembelajaran

saintifik 5M kurang

mengakomodasi karakteristik

mata pelajaran dan kompetensi

Skala Penilaian sulit diterapkan

guru

Ketuntasan belajar 2,67

(26)

Solusi

KI-KD

Pembelajaran

dan Penilaian

Pedoman

(Mapel dan

Tematik)

Buku

Menghilangkan KD pada

KI-1 dan KI-2 untuk

Mapel selain Pendidikan

Agama dan Budi Pekerti

dan PPKn

Memperbaiki rumusan

KD sehingga mudah

dipahami

Menata keluasan,

kedalaman, dan urutan

kompetensi

Capaian kompetensi

disesuaikan dengan jenis

pengetahuan dan tingkat

perkembangan berpikir

Hanya menyajikan 3 aspek (KD, Materi

Pokok, dan Kegiatan Pembelajaran

5M bukan merupakan satu-satunya

pendekatan pembelajaran, diberi ruang

kepada pendekatan dan model lain untuk

dikembangkan oleh guru

Fleksibel (dapat disesuaikan dengan

situasi dan kondisi serta kreativitas guru)

Disajikan secara sederhana sehingga

mudah dipahami

Hanya menyajikan informasi

penting

Memuat hal-hal praktis untuk

penerapan

Terlalu banyak halaman

(rata-rata 100 halaman menjadi 20

halaman)

Silabus

(Mapel dan

Tematik)

Menyesuaikan dengan perbaikan KI-KD

Mencantumkan kredensial Penulis,

Penelaah, dan

Reviewer

secara lengkap

Memperbaiki ilustrasi, gambar, dan isi

buku sesuai dengan kaidah penulisan

Pendekatan pembelajaran saintifik 5M

bukan satu-satunya

Menyediakan variasi

pendekatan/model-model pembelajaran

Perubahan penggunaan skala penilaian dari

1-4 menjadi 0-100

(27)

Materi yang Diperbaiki

1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI

dan KD)

2. Silabus

3. Pedoman Mata Pelajaran

4. Pembelajaran

5. Perubahan Penilaian

6. Buku Teks Pelajaran (Buku Guru dan Buku

Siswa)

1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI

dan KD)

2. Silabus

3. Pedoman Mata Pelajaran

4. Pembelajaran

5. Perubahan Penilaian

(28)
(29)

PRINSIP-PRINSIP PERBAIKAN

Keselarasan, Mudah Dipelajari, Mudah Diajarkan, Terukur, Bermakna untuk Dipelajari

Perbaikan KI-KD

Perbaikan Silabus

Perbaikan Pedoman

Mapel

Taksonomi: penataan ulang

kompetensi pada taksonomi

proses kognitif dan jenis

pengetahuan yang harus

dikembangkan pada semua

jenjang pendidikan

Pelaksanaan proses kognitif

dan

jenis

pengetahuan

memperhatikan pertumbuhan

dan perkembangan peserta

didik

Penataan KI-1 dan KI-2

Keluasan, kedalaman, dan

keberlanjutan

Penataan penulisan dan format

sehingga mudah dipahami

Penyajiannya lebih efisien (dari

ketebalan sekitar 100 halaman

per mapel menjadi rata-rata 20

halaman per mapel) tanpa

mengurangi substansi dengan

memperhatikan lingkup dan

urutan

Eksplanasi tentang karakteristik

mapel, lingkup kompetensi dan

materi

Pernyataan pembelajaran 5M

tidak secara eksplisit untuk

memberi ruang bagi guru untuk

kreatif

Kontekstualisasi pembelajaran

Memudahkan guru merencanakan

dan melaksanakan pembelajaran

berdasarkan silabus

Memberikan

alternatif

kegiatan

(30)

PRINSIP-PRINSIP PERBAIKAN

Keselarasan, Mudah Dipelajari, Mudah Diajarkan, Terukur, Bermakna untuk Dipelajari

Perbaikan Penilaian

Memberikan variasi model

pembelajaran sesuai dengan

karakteristik mapel (5M bukan

satu-satunya, model yang lain

misalnya program

based

learning, project

,

based

learning

,

discovery

,

pembelajaran berbasis

genre/teks (bahasa), Tematik

Terpadu, IPA Terpadu, dan IPS

Terpadu)

Seluruh model pembelajaran

digunakan untuk membentuk

kompetensi pengetahuan,

keterampilan, dan perilaku

ilimiah

Penyederhaan

proses

penilaian

Selaras dengan kompetensi

sesuai dengan tuntutan

kurikulum (KD)

Perbaikan Buku Teks

Pelajaran

Menyelaraskan

Isi

buku

terhadap perubahan KI-KD dan

Pembelajaran

(31)

PRINSIP-PRINSIP PERBAIKAN

Keselarasan

KI-KD, Silabus, Pedoman Mata Pelajaran, Buku, Pembelajaran, dan Penilaian Hasil Belajar

Mudah Dipelajari

Lingkup Kompetensi dan Materi yang dirumuskan dalam KD mudah dipelajari oleh

peserta didik

Mudah Diajarkan

Lingkup Kompetensi dan Materi yang dirumuskan dalam KD mudah diajarkan oleh guru

Terukur

Kompetensi dan materi yang diajarkan dapat terukur melalui indikator yang mudah

dipahami oleh guru maupun peserta didik

Bermakna untuk Dipelajari

(32)
(33)

Perbaikan KI-KD

Kompetensi dasar dirumuskan sebagai kompetensi minimal

yang dapat dikembangkan sesuai dengan keseluruhan tingkat

perkembangan kognitif dan jenis-jenis pengetahuan

Kompetensi Inti sebagai elemen pengorganisasian

kompetensi dasar untuk seluruh mata pelajaran pada tingkat

kelas

Penataan kompetensi dasar memperhatikan keluasan,

kedalaman, dan keberlanjutan secara horizontal (kelas yang

sama) dan vertikal (Kelas I – XII)

Penataan/penyajian kompetensi sikap KI-1 dan KI-2

(34)

Permasalahan dan Hasil Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013

Permasalahan

Ketidakselarasan antara KI-KD dengan silabus, pedoman mata pelajaran, dan Buku

Kompleksitas pembelajaran dan penilaian pada Sikap Spiritual dan Sikap Sosial

Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran taksonomi antar jenjang

Hasil Perbaikan

Penyelarasan antara KI-KD dengan silabus, pedoman mata pelajaran, dan Buku

Penataan kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial pada mata pelajaran selain Pendidikan

Agama-Budi Pekerti dan Mata Pelajaran PPKn, termasuk perbaikan sistem penilaian

Penataan kompetensi yang tidak dibatasi oleh pemenggalan taksonomi berdasarkan jenjang

(35)

Dokumen

Permasalahan

Solusi

KI-KD

Terdapat penilaian langsung pada KI-1 dan

KI-2 yang membingungkan guru mata

pelajaran selain Pendidikan Agama dan

Budi Pekerti dan PPKn

Terdapat kekurangserasian pada keluasan,

kedalaman, dan urutan kompetensi dalam

kelas dan antar-kelas

Pembatasan capaian jenis pengetahuan

dan perkembangan berpikir

Menata ulang KD pada KI-1 dan KI-2 menjadi penumbuhan dan

pengembangan kompetensi sikap yang dilakukan sepanjang proses

pembelajaran berlangsung sebagai pertimbangan guru dalam

mengembangkan karakter peserta didik.

Dilakukan penyerasian KD dari Kelas I-XII

Penyesuaian jenis pengetahuan dan tingkat perkembangan berpikir

sesuai jenjang

Silabus

Terlalu rumit dan sulit dipahami

Terlalu detail dan kurang memberi

peluang kreativitas guru

Hanya menyajikan 3 aspek (KD, Materi Pokok, dan Kegiatan

Pembelajaran

5M bukan merupakan satu-satunya pendekatan pembelajaran, diberi

ruang kepada pendekatan dan model lain untuk dikembangkan oleh

guru

Fleksibel (dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta kreativitas

guru)

(36)

Dokumen

Permasalahan

Solusi

Pedoman Mata

Pelajaran

Terlalu banyak informasi yang tidak perlu

Terlalu banyak halaman

Sulit diterapkan

Hanya menyajikan informasi penting

Memuat hal-hal praktis untuk penerapan

Terlalu banyak halaman (rata-rata 100 halaman menjadi

20 halaman)

Pembelajaran dan

Penilaian

Pendekatan pembelajaran saintifik 5M

kurang mengakomodasi karakteristik mata

pelajaran dan kompetensi

Skala Penilaian sulit diterapkan guru

Ketuntasan belajar 2,67 membuat guru

memberikan nilai yang tidak sebenarnya

Pendekatan pembelajaran saintifik 5M

bukan

satu-satunya

Menyediakan

variasi

pendekatan/model-model

pembelajaran

Perubahan penggunaan

skala

penilaian dari 1-4

menjadi 0-100

Ketuntasan

belajar ditetapkan oleh guru

Buku

Tidak sesuai dengan KI-KD

Kredensial Penulis, Penelaah, dan Reviewer

belum lengkap

Terdapat ilustrasi, gambar, dan isi yang perlu

penyesuaian

Menyesuaikan dengan perbaikan KI-KD

Mencantumkan kredensial Penulis, Penelaah, dan

Reviewer secara lengkap

Memperbaiki ilustrasi, gambar, dan isi buku sesuai

dengan kaidah penulisan

(37)

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang

dianutnya

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati,

ekosistem, dan lingkungan hidup.

….

1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan

sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,

damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan

sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan

bangsa dalam pergaulan dunia.

2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab,dan peduli

dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan

berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat

secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan

pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.

2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja

saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.

… dst

… dst

PERMASALAHAN:

Rumusan Kompetensi Dasar Sikap Spiritual dan Sikap Sosial pada Mata pelajaran selain Agama-Budi Pekerti dan PPKn

menuntut guru mengajarkan kedua jenis sikap secara langsung dan menilainya dengan menyusun indikator penilaian dan

menuangkannya pada rapor hasil belajar. Hal ini sulit dilakukan. Contoh KD pada Mapel Biologi SMA.

(38)

Tujuan Kurikulum mencakup empat Kompetensi, yaitu Kompetensi Sikap Spiritual, Sikap Sosial, Pengetahuan, dan Keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses

pembelajaran intrakurikuler, ko-kurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menghayati dan

mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari

solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa pada pergaulan dunia”. Kedua

kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata

pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam

mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Contoh Hasil Penyelarasan dan Penataan Rumusan KI-KD pada Mata Pelajaran Biologi

KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR BIOLOGI SMA/MA KELAS: X

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami melalui penerapan tentang ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan), metode ilmiah dan prinsip keselamatan kerja berdasarkan pengamatan dan percobaan

4.1 Menyajikan data dalam berbagai bentuk media informasi tentang permasalahan pada berbagai obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan sebagai hasil penerapan metode ilmiah dengan

memperhatikan aspek keselamatan kerja 3.2 Menganalisis data hasil observasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis dan

ekosistem) di Indonesia beserta ancaman dan pelestariannya

 

4.2 Menyajikan hasil observasi

berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis dan ekosistem) di Indonesia dan usulan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan hasil analisis data ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia dalam berbagai bentuk media informasi

(39)

SD (I-III) SD (IV-VI) SMP SMA (Fisika) SMA (Kimia) SMA (Biologi)

1. menjalani kehidupan dengan sikap positif dengan daya pikir kritis, kreatif, inovatif, dan kolaboratif, disertai kejujuran dan keterbukaan

1. menjalani kehidupan dengan sikap positif dengan daya pikir kritis, kreatif, inovatif, dan kolaboratif, disertai kejujuran dan keterbukaan, berdasarkan potensi proses dan produk sains

1. menjalani kehidupan dengan sikap positif dengan daya pikir kritis, kreatif, inovatif, dan kolaboratif, disertai kejujuran dan keterbukaan, berdasarkan potensi proses dan produk sains

1. menjalani kehidupan dengan sikap positif dengan daya pikir kritis, kreatif, inovatif, dan kolaboratif, disertai kejujuran dan keterbukaan, berdasarkan potensi proses dan produk fisika

1. menjalani kehidupan dengan sikap positif dengan daya pikir kritis, kreatif, inovatif, dan kolaboratif, disertai kejujuran dan keterbukaan, berdasarkan potensi proses dan produk kimia

1. menjalani kehidupan dengan sikap positif dengan daya pikir kritis, kreatif, inovatif, dan kolaboratif, disertai kejujuran dan keterbukaan, berdasarkan potensi proses dan produk biologi

2. memahami fenomena alam di sekitarnya, berdasarkan hasil pembelajaran sains melalui bidang Ilmu Alam di lingkungan sekitarnya

2. memahami fenomena alam di sekitarnya, berdasarkan hasil pembelajaran sains melalui bidang Ilmu Alam dan lingkungan sekitarnya

2. memahami fenomena alam di sekitarnya, berdasarkan hasil pembelajaran sains melalui bidang Ilmu Alam

2. memahami fenomena alam di sekitarnya, berdasarkan hasil pembelajaran sains melalui bidang-bidang Fisika

2. memahami fenomena alam di sekitarnya, berdasarkan hasil pembelajaran sains melalui bidang-bidang Kimia

2.memahami fenomena alam di sekitarnya, berdasarkan hasil pembelajaran sains melalui bidang-bidang Biologi

3. mengenal produk atau cara yang masuk akal dengan prinsip-prinsip sains;

3. mengenal produk atau cara yang masuk akal dengan prinsip-prinsip sains;

3. memahami produk atau cara yang masuk akal dengan produk atau cara yang tidak

bersesuaian dengan prinsip-prinsip sains;

3. membedakan produk atau cara yang masuk akal dengan produk atau cara yang tidak

bersesuaian dengan prinsip-prinsip Fisika

3. membedakan produk atau cara yang masuk akal dengan produk atau cara yang tidak

bersesuaian dengan prinsip-prinsip Kimia

3. membedakan produk atau cara yang masuk akal dengan produk atau cara yang tidak bersesuaian dengan prinsip-prinsip Biologi

4. mengambil keputusan di antara berbagai pilihan berdasarkan pengamatan

4. mengambil keputusan di antara berbagai pilihan berdasarkan pengamatan dan pertimbangan ilmiah

4. mengambil keputusan di antara berbagai pilihan berdasarkan pertimbangan ilmiah

4. mengambil keputusan di antara berbagai pilihan yang

dibedakan oleh hal-hal yang bersifat ilmiah

4. mengambil keputusan di antara berbagai pilihan yang

dibedakan oleh hal-hal yang bersifat ilmiah

4. mengambil keputusan di antara berbagai pilihan yang

dibedakan oleh hal-hal yang bersifat ilmiah

(40)

SD (I-III) SD (IV-VI) SMP SMA (Fisika) SMA (Kimia) SMA (Biologi)

5. mengambil keputusan di antara berbagai pilihan berdasarkan pengamatan

4. mengambil keputusan di antara berbagai pilihan berdasarkan pengamatan dan pertimbangan ilmiah

4. mengambil keputusan di antara berbagai pilihan berdasarkan pertimbangan ilmiah

4. mengambil keputusan di antara berbagai pilihan yang dibedakan oleh hal-hal yang bersifat ilmiah

4. mengambil keputusan di antara berbagai pilihan yang

dibedakan oleh hal-hal yang bersifat ilmiah

4. mengambil keputusan di antara berbagai pilihan yang

dibedakan oleh hal-hal yang bersifat ilmiah

6. menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya dengan memilih di antara cara-cara yang telah dikenal

manusia

5. menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya dengan memilih di antara cara-cara yang telah dikenal manusia berdasarkan pengetahuan yang telah dimilikinya

5. menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya, terutama memilih di antara cara-cara yang telah dikenal manusia berdasarkan pertimbangan ilmiah

5. menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya, terutama memilih di antara cara-cara yang telah dikenal manusia berdasarkan pertimbangan ilmiah

5. menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya, terutama memilih di antara cara-cara yang telah dikenal manusia berdasarkan pertimbangan ilmiah

5.menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya, terutama memilih di antara cara-cara yang telah dikenal manusia berdasarkan pertimbangan ilmiah

7. Mengenal peran sains dalam memecahkan permasalahan dirinya

6. Mengenal peran sains dalam memecahkan permasalahan sehari-hari di lingkungan sekitarnya

6. mengenali dan menghargai peran sains dalam memecahkan permasalahan lingkungan hidup

6. mengenali dan menghargai peran Fisika dalam

memecahkan permasalahan umat manusia

6. mengenali dan menghargai peran Kimia dalam

memecahkan permasalahan umat manusia

6. mengenali dan menghargai peran Biologi dalam

memecahkan permasalahan umat manusia

8. Mengenal perkembangan teknologi dan perubahan lingkungan

 

7. Mengenal perkembangan teknologi dan perubahan lingkungan sebagai dampak perkembangan sains

 

7. memahami dampak dari perkembangan sains terhadap perkem bangan teknologi, kehidupan, dan lingkungan

7. memahami dampak dari perkembangan Fisika terhadap perkem bangan teknologi dan kehidupan manusia di masa lalu, maupun potensi

dampaknya di masa depan bagi dirinya, orang lain, dan

lingkungannya

7. memahami dampak dari perkembangan Kimia terhadap perkem bangan teknologi dan kehidupan manusia di masa lalu, maupun potensi

dampaknya di masa depan bagi dirinya, orang lain, dan

lingkungannya

7. memahami dampak dari perkembangan Biologi terhadap perkem bangan teknologi dan kehidupan manusia di masa lalu, maupun potensi dampaknya di masa depan bagi dirinya, orang lain, dan lingkungannya

(41)

Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial tetap Diajarkan secara langsung (

direct

teaching

) pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama-Budi Pekerti dan Mata Pelajaran

(42)
(43)
(44)

Penataan Kompetensi:

Tidak Dibatasi oleh Pemenggalan Taksonomi Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Mengingat

Memahami

Menerapkan

Menganalisis

Mengevaluasi

Mencipta

Fak

tua

l

Ko

nse

ptu

al

Pro

se

du

ral

M

eta

ko

gn

itif

SD

SMP

SMA/SMK

Kerangka Penyusunan KD Lama

(45)

C1

C2

C3

C4

C5

C6

F

P

MC

C

SD

SMP

SMA/K

KA

TE

GO

RI

PE

NG

ETA

HU

AN

TINGKATAN BERPIKIR

CAKUPAN DAN

KEBERLANJUTAN/SCOPE DAN

SEQUEN

KERANGKA PERBAIKAN KOMPETENSI:

(46)

Perbaikan Silabus

Penataan penulisan dan format sehingga mudah dipahami

Penyajiannya lebih efisien (dari ketebalan sekitar 100

halaman per mapel menjadi rata-rata 20 halaman per mapel)

tanpa mengurangi substansi dengan memperhatikan lingkup

dan urutan

Eksplanasi tentang karakteristik mapel, lingkup kompetensi

dan materi

Pernyataan pembelajaran 5M tidak secara eksplisit untuk

memberi ruang bagi guru untuk kreatif

(47)
(48)

Contoh Format Silabus Lama (2) Lanjutan

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelaj

aran

Kegiatan Pembelajaran

Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

3.1. Memahami

hakikat ilmu

kimia, metode

ilmiah, peran

kimia dalam

kehidupan, dan

keselamatan

kerja di

laboratorium.

4. 1 Menyajikan

rancangan

suatu

percobaan

dan/atau

pemahaman

tentang hakikat

ilmu kimia,

metode ilmiah,

dan peran kimia

dalam

kehidupan.

 

Hakikat dan

Peran Kimia

dalam

kehidupan

serta Metode

Ilmiah

 

Hakikat ilmu

kimia

Metode

ilmiah

Peran kimia

dalam

kehidupan.

keselamatan

kerja di

laboratorium

 

Mengamati

Mengamati produk-produk dalam kehidupan, misalnya sabun, detergen, pasta gigi, shampo,

kosmetik, obat, susu, keju, mentega, minyak goreng, garam dapur, asam cuka dan lain lain.

Membaca artikel tentang: hakikat ilmu kimia, metode ilmiah, peran kimia dalam perkembangan

ilmu lain (farmasi, geologi, pertanian, kesehatan) dan peran kimia dalam menyelesaikan masalah

global, keselamatan kerja di laboratorium.

Menanya

Mengajukan pertanyaan berkaitan dengan hakikat ilmu kimia, metode ilmiah, peran kimia dalam

kehidupan, dan keselamatan kerja di laboratorium, misalnya:

-

Apa yang dipelajari dalam kimia?

-

Apa yang dimaksud dengan variabel?

-

Apa yang harus dilakukan agar kita aman melakukan praktikum kimia di laboratorium?

Mengumpulkan Informasi

Mengkaji literatur tentang peran kimia dalam kehidupan, perkembangan IPTEK, dan dalam

menyelesaikan masalah global.

Mendiskusikan kerja seorang ilmuwan kimia dalam melakukan penelitian menggunakan metode

ilmiah meliputi: perumusan masalah, kajian pustka, menentukan variabel, membuat hipotesis,

melakukan percobaan dan mengolah data serta membuat laporan.

Mengunjungi laboratorium untuk mengenal alat-alat dan bahan kimia serta tata tertib

laboratorium.

Merancang dan melakukan percobaan terkait kerja ilmiah, misalnya menentukan variabel yang

mempengaruhi kelarutan gula dalam air.

Menalar/Mengasosiasi

Menyimpulkan hasil pengamatan dan diskusi tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah, peran

kimia dalam kehidupan, dan keselamatan kerja di laboratorium.

Mengomunikasikan

Mempresentasikan hasil pengamatan dan diskusi tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah,

peran kimia dalam kehidupan, dan keselamatan kerja di laboratorium.

Sikap

Observasi perilaku,

antara lain: jujur, rasa

ingin tahu, disiplin,

terbuka, kerja sama,

peduli lingkungan,

tanggung jawab, dan

komunikatif.

Pengetahuan

Tes tertulis tentang

pemahaman siswa

terhadap hakikat

kimia, metode ilmiah

dan peran kimia

dalam kehidupan

serta keselamatan

kerja di laboratorium

Penugasan:

membuat bahan

presentasi tentang

hakikat ilmu kimia dan

peran kimia dalam

kehidupan.

Keterampilan

Penilaian kinerja:

Mengamati kegiatan

siswa saat merancang

dan melakukan

percobaan

6 JP

Buku teks

(49)

I PENDAHULUAN

 

 

 

 

 

 

A. Rasional

B. Kompetensi Ilmu Alam Pendidikan Dasar dan Menengah

C. Kompetensi Mata Pelajaran Kimia

D. Kerangka Pengembangan Kurikulum

E. Pembelajaran dan Penilaian

F. Kontekstualisasi Pembelajaran Kimia sesuai dengan Keunggulan dan Kebutuhan

Daerah serta Kebutuhan Peserta Didik

II

KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN, DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

 

 

 

Kelas X

Kelas XI

Kelas XII

Contoh Format Silabus Baru

Komponen ini tidak

ada pada silabus

lama

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

3.1 Memahami hakikat ilmu

kimia, metode ilmiah, peran

kimia dalam kehidupan, dan

keselamatan kerja di

laboratorium

Hakikat dan Peran Kimia dalam

kehidupan serta Metode Ilmiah

Hakikat ilmu kimia

Peran kimia dalam kehidupan.

Mengamati produk-produk dalam kehidupan sehari-hari, misalnya:

sabun, detergen, pasta gigi, shampo, kosmetik, obat, susu, keju,

mentega, minyak goreng, garam dapur, asam cuka, dan lain lain

yang mengandung bahan kimia.

Membahas hasil pengamatan

II. KOMPETENSI DASAR, MATERI, DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

KELAS : X (sepuluh)

Alokasi waktu: 108 Jam Pelajaran (JP)

(50)

II. KOMPETENSI DASAR, MATERI, DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

KELAS : X (sepuluh)

Alokasi waktu: 108 Jam Pelajaran (JP)

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

3.1 Memahami hakikat

ilmu kimia, metode

ilmiah, peran kimia

dalam kehidupan, dan

keselamatan kerja di

laboratorium

4.1 Menyajikan hasil

rancangan suatu

percobaan dan/atau

pemahaman tentang

hakikat ilmu kimia,

metode ilmiah, dan

peran kimia dalam

kehidupan

 

Hakikat dan Peran Kimia dalam

kehidupan serta Metode Ilmiah

Hakikat ilmu kimia

Peran kimia dalam kehidupan.

Metode ilmiah

Keselamatan kerja di

laboratorium

 

Mengamati produk-produk dalam kehidupan sehari-hari, misalnya: sabun,

detergen, pasta gigi, shampo, kosmetik, obat, susu, keju, mentega, minyak

goreng, garam dapur, asam cuka, dan lain lain yang mengandung bahan

kimia.

Membahas hasil pengamatan

Membahas dan mempresentasikan peran kimia dalam penguasaan ilmu

lainnya baik ilmu dasar, seperti biologi, astronomi, geologi, maupun ilmu

terapan seperti pertambangan, pertanian, kesehatan, perikanan dan

teknologi.

Mengamati dan Membahas gambar atau video orang yang sedang bekerja

di laboratorium untuk memahami prosedur standar tentang keselamatan

kerja di laboratorium.

Mengunjungi laboratorium untuk mengenal alat-alat laboratorium kimia

dan fungsinya serta mengenal beberapa bahan kimia dan sifatnya (mudah

meledak, mudah terbakar, beracun, penyebab iritasi, korosif, dan lain-lain).

Membahas cara kerja ilmuwan kimia dalam melakukan penelitian dengan

menggunakan metode ilmiah (membuat hipotesis, melakukan percobaan,

dan menyimpulkan)

Merancang dan melakukan percobaan ilmiah, misalnya menentukan

variabel yang mempengaruhi kelarutan gula dalam air dan

mempresentasikan hasil percobaan.

(51)
(52)

Pembelajaran

Pembelajaran

Lama

Pendekatan Pembelajaran saintifik

merupakan urutan logis berupa

mengamati, menanya, mengumpulkan

informasi/ mencoba, mengasosiasi,

mengomunikasikan (5M) dipahami

sebagai:

1.Satu-satunya pendekatan

pembelajaran.

2.Prosedur baku.

Baru

Pembelajaran saintifik 5M

ditegaskan sebagai:

1.Salah satu pendekatan/ model

dalam proses pembelajaran, guru

dapat mengembangkan

pendekatan/model lainnya yang

sesuai dengan karakteristik mata

pelajaran dan kecakapan hidup

Abad 21

(53)

Perbaikan Pedoman Mapel

Memudahkan guru merencanakan dan

melaksanakan pembelajaran berdasarkan silabus

(yang dituangkan dalam RPP)

Memberikan alternatif kegiatan pembelajaran

untuk mencapai kompetensi sesuai tuntutan

kurikulum

Menyelaraskan dan menyederhanakan penilaian

(54)

Penguatan Pembelajaran (1)

Memberikan variasi pendekatan pembelajaran (5M bukan

satu-satunya, model yang lain misalnya:

-

problem based learning

merupakan model pembelajaran

yang berbasis pada penyelesaian masalah. Model

pembelajaran ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai

berikut: (1) peserta didik ditugasi untuk menemukan masalah

yang harus dicarikan solusinya, (2) antara guru dengan

(55)

Penguatan Pembelajaran (2)- Lanjutan

menemukan masalah dan mencari alternatif solusi, (3)

peserta didik baik individu atau kelompok melakukan

penyelidikan terhadap masalah yang dihadapi dan alternative

solusi yang direncanakan di bawah bimbingan guru, (4)

peserta didik mengembangkan dan menyajikan hasil solusi

secara lisan dan tulisan, dan (5) peserta didik dan guru

(56)

Penguatan Pembelajaran (3)

Model pembelajaran katekisasi (Pendidikan Agama Katolik dan

Budi Pekerti)

Katekisasi merupakan bentuk pembinaan iman dalam gereja

yang mengutamakan proses, lebih ditekankan pada mengajar

bukan dalam arti intelektualitas tetapi dibimbing agar

melakukan apa yang diajarkannya

Seluruh model pembelajaran diarahkan untuk

(57)

Perbaikan Penilaian Hasil Belajar (1) Lanjutan

Selaras dengan kompetensi sesuai dengan

tuntutan kurikulum (KD)

Perubahan skala dari 1 – 4 menjadi 0 – 100

(Penyelerasan dengan Permendikbud No. 53

Tahun 2015)

Penyelarasan ketuntasan belajar yang semula

(58)

Perbaikan Penilaian Hasil Belajar (2) Lanjutan

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi

sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran

berlangsung, dan dapat digunakan sebagai

pertimbangan guru dalam mengembangkan

karakter peserta didik lebih lanjut

Penilaian Sikap Spiritual dan Sikap Sosial hanya

(59)

Penilaian Hasil Belajar

Penilaian Hasil Belajar

Lama

Guru non PPKn dan

Agama memberikan

penilaian terhadap

sikap spiritual dan

sikap sosial

Skala penilaian 1-4

Penentuan

ketuntasan belajar

ditetapkan oleh

Kementerian

Baru

Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial

dilaksanakan secara tidak langsung (

indirect teaching

)

melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan

proses pembelajaran Pengetahuan dan Keterampilan

Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial

dengan memperhatikan karakteristik, kebutuhan, dan

kondisi peserta didik

Penilaian terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial

dilakukan sepanjang proses pembelajaran

berlangsung, dan berfungsi sebagai dasar bagi guru

dalam menumbuhkan dan mengembangkan karakter

peserta didik lebih lanjut

Skala penilaian 0-100

(60)

Perbaikan Buku Teks Pelajaran

Menyelaraskan Isi buku terhadap perubahan KI-KD dan

Pembelajaran

Memastikan kembali tidak ada materi dan ilustrasi yang

kontroversi

Memastikan kredensial penulis, penelaah, penilai, dan

pereviu secara terbuka dan dapat dihubungi oleh

pengguna/pembaca

Buku SD tetap menggunakan Tematik Terpadu Kelas I-VI

Langkah-langkah pendekatan saintifik tidak perlu dituliskan

dalam buku

Finalisasi perbaikan buku pada akhir bulan Februari 2016

(61)

Tujuan Kurikulum mencakup empat Kompetensi, yaitu Kompetensi Sikap Spiritual, Sikap Sosial, Pengetahuan, dan Keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui

proses pembelajaran intrakurikuler, ko-kurikuler, dan ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu

“Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri

sebagai cerminan bangsa pada pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan,

pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam

mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

FORMAT PENYAJIAN

KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR

BIOLOGI SMA/MA

 

KELAS: X

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami melalui penerapan tentang ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan), metode ilmiah dan prinsip keselamatan kerja berdasarkan pengamatan dan percobaan

4.1 Menyajikan data dalam berbagai bentuk media informasi tentang permasalahan pada berbagai obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan sebagai hasil penerapan metode ilmiah dengan memperhatikan aspek keselamatan kerja

3.2 Menganalisis data hasil observasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis dan ekosistem) di Indonesia beserta ancaman dan pelestariannya

 

4.2 Menyajikan hasil observasi

(62)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Langkah-langkah penerapan desain pretest- posttest control group di atas adalah sebagai berikut, (a) tes awal ( pretest) merupakan tes keterampilan menulis karangan eksposisi

karangannya serta perubahan perubahan yang terjadi dari segi zihaf dan ilah di dalam. syair-syair

pada medikasi yang salah pada pasien. c) Jika pasien tidak yakin untuk meminum obat yang telah diresepkan,. verifikasi bahwa pemberi resep telah memesan obat

Yunani setuju untuk mengurangi APBN-nya sebesar USD 43 miliar dalam masa tiga tahun,.. dengan tujuan untuk mengurangi defisit menjadi di bawah 3% dari GDP menjelang

yang tinggi guna mampu melaksanakan fungsi operasional. Scbclum kita melakukan misi untuk berlayar, nilai ovoilahlhty ini sebaiknya pcrlu kita ketahui. Akankah kita bisa

Pada tabel 2.4 faktor depresi lansia di Desa Sidoagung Kecamatan Godean Yogyakarta 2010, maka diketahui bahwa lansia yang memiliki resiko depresi berat dengan kemampuan

Alert when the minimum level over the maximum level If all the fields are filled and the user confirms the add device then the app will try to connect with the server and display

Kependidikan Universitas Negeri Semarang” pasal 1 ayat 1 dinyatakan bahwa, Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh