• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan media komunikasi antara manajemen (internal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan media komunikasi antara manajemen (internal"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar Belakang Masalah

Laporan keuangan merupakan media komunikasi antara manajemen (internal perusahaan) dengan pihak luar di luar perusahaan. Relevansi informasi yang dikomunikasikan akan hilang jika terlambat disampaikan, oleh karena itu laporan keuangan haruslah disajikan tepat waktu.

Penulis mengutip salah satu artikel dari www.kontan.co.id “Ini dia 49 emiten yang kena sanksi BEI

Senin, 14 April 2014

Jakarta. Akibat mangkir dari kewajibannya dalam menyerahkan laporan keuangan tahunan audit 2013, Bursa Efek Indonesia (BEI) menjatuhkan sanksi kepada sejumlah emiten.

Sanksi yang diberikan merupakan sanksi tertulis I. Hal ini lantaran, beberapa perusahaan tercatat melebihi batas waktu toleransi penyampaian laporan keuangan.

Informasi saja, laporan keuangan audit 2013 harus sudah disampaikan paling lambat 31 Maret 2014. Bila emiten telat menyampaikan laporan keuangan sampai 30 hari kalender terhitung sejak batas akhir seharusnya, maka BEI akan menjatuhkan sanksi tertulis I.

Bila pada hari kalender ke-31 hingga ke-60 belum juga menyampaikan, maka sanksi tertulis II akan melayang. Sanksi ini disertai dengan denda sebesar Rp 50 juta.

(2)

Selanjutnya, jika pada hari kalender ke-61 hingga ke-90, perseroan masih bandel, maka bursa akan kenakan peringatan tertulis III plus denda Rp 150 juta.

Otoritas BEI telah mengenakan peringatan tertulis I kepada 49 emiten yang dinyatakan terlambat menyampaikan laporan keuangan yang telah diaudit tahun 2013.

Berikut nama emiten yang mendapat sanksi peringatan tertulis I akibat telat menyampaikan laporan keuangan audit untuk tahun buku 2013. Berikut, emiten-emiten yang dimaksud:

Perusahaan tercatat group I

1. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) 2. PT Bumi Citra Permai Tbk (BCIP)

3. PT Benakat Integra Tbk (BIPI) 4. PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) 5. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR)

6. PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN) 7. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS)

8. PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK) 9. PT Buana Listya Tama Tbk (BULL)

10. PT Bumi Resources Tbk (BUMI)

11. PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) 12. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) 13. PT Gading Development Tbk (GAMA)

14. PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) 15. PT ICTSI Jasa Prima Tbk (KARW)

16. PT Kertas Basuki Rahmat Indonesia Tbk (KBRI) 17. PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk (MAGP) 18. PT Tembaga Mulia Semanan Tbk (TBMS)

19. PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) 20. PT Visi Media Asia Tbk (VIVA)

Perusahaan tercatat group 2:

1. PT MNC Investama Tbk (BHIT)

2. PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (TRUB) 3. PT Capitalinc Investment Tbk (MTFN)

4. PT Steady Safe Tbk (SAFE)

5. PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk (TMAS) 6. PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (APOL) 7. PT. Argo Pantes Tbk (ARGO)

(3)

8. PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE) 9. PT Tri Banyan Tirta Tbk (ALTO)

10. PT Saraswati Griya Lesatari Tbk (HOTL) 11. PT Permata Prima Sakti Tbk (TKGA) 12. PT Inovisi Infracom Tbk (INVS) Perusahaan tercatat non group:

1. PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) 2. PT Asia Natural Resources Tbk (ASIA) 3. PT Bank Mutiara (BCIC)

4. PT Bank Sulut (BSLT)

5. PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO) 6. PT Grahamas Citrawisata Tbk (GMCW) 7. PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO)

8. PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) 9. PT Leyand International Tbk (LAPD)

10. PT Eureka Prima Jakarta Tbk (LGCP) 11. PT Limas Centric Indonesia Tbk (LMAS) 12. PT Metro Realty Tbk (MTSM)

13. PT Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO) 14. PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK) 15. PT Schering Plough Indonesia Tbk (SCPI) 16. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL)

17. PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA)”

Ketepatan waktu penerbitan laporan keuangan auditan merupakan hal yang sangat penting khususnya bagi perusahaan-perusahaan publik yang menggunakan pasar modal sebagai salah satu sumber pendanaannya. Namun auditor juga memerlukan waktu untuk mengumpulkan bukti-bukti kompeten yang dapat mendukung opininya.

Selisih waktu antara tanggal tutup tahun buku dengan tanggal pelaporan auditor dalam laporan keuangan auditan menunjukkan lamanya waktu penyelesaian audit yang dilakukan oleh auditor. Perbedaan waktu ini dalam auditing disebut Audit

(4)

Delay. Semakin lama audit delay maka semakin lama auditor menyelesaikan pekerjaan auditnya.

Penelitian Novita Rachmawati (2013) pengujian 6 variabel faktor-faktor audit delay yaitu ukuran perusahaan, debt to asset ratio, return on asset, reputasi KAP, opini auditor dan pergantian KAP. Secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh terhadap audit delay. Penelitian tersebut meneliti mengenai perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009-2012.

Penelitian Silvia Faradina (2013) pengujian 3 variabel faktor-faktor audit delay yaitu financial leverage, profitabilitas dan kualitas audit. Secara serempak semua variabel berpengaruh terhadap audit delay. Variabel profitabilitas saja yang mempengaruhi audit delay secara parsial, sedangkan faktor financial leverage dan kualitas audit berpengaruh tidak signifikan terhadap audit delay.Penelitian tersebut meneliti mengenai perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009-2011.

Penelitian Yuni Fransiska (2013) pengujian 5 variabel faktor-faktor audit delay yaitu ukuran perusahaan, kualitas auditor, return on investment, umur perusahaan ,dan debt equity ratio. Ukuran perusahaan, kualitas auditor dan return on investment berpengaruh signifikan terhadap audit delay, tetapi umur perusahaan dan debt equity ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Penelitian

(5)

tersebut meneliti mengenai perusahaan manufaktur sektor konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2008-2010.

Penelitian Deasy Krisnawati (2013) pengujian 3 variabel faktor-faktor audit delay yaitu ukuran perusahaan, jenis industri dan pertumbuhan perusahaan. Secara serentak berpengaruh signifikan terhadap audit delay, ukuran perusahaan dan jenis industri secara parsial berpengaruh signifikan terhadap audit delay dan pertumbuhan perusahaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap audit delay. Penelitian tersebut meneliti mengenai perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011.

Penelitian Farrah Geubrina Rezeki (2013) pengujian 5 variabel faktor-faktor audit delay yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas, opini auditor, kualitas auditor, dan kompleksitas operasi perusahaan. Secara bersama-sama mempengaruhi audit delay. Secara parsial ukuran perusahaan dan reputasi auditor berpengaruh terhadap audit delay. Penelitian tersebut meneliti mengenai perusahaan consumer good yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012.

Penelitian Febriyana (2013) pengujian 3 variabel faktor-faktor audit delay yaitu earning per share, arus kas, dan opini auditor. Secara serentak berpengaruh signifikan terhadap audit delay.Sedangkan hasil uji t, earning per share dan arus kas berpengaruh signifikan, opini audit berpengaruh tetapi tidak signifikan. Penelitian tersebut meneliti mengenai perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011.

(6)

Penelitian Tri Kurniawati (2013) pengujian 4 variabel faktor-faktor audit delay yaitu ukuran perusahaan, tingkat profitabilitas, rasio utang, opini auditor. Ukuran perusahaan, rasio utang, opini auditor berpengaruh tidak signifikan terhadap audit delay.Sedangkan tingkat profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Penelitian tersebut meneliti mengenai perusahaan sektor industri dasar kimia dan aneka industri yang terdaftar di BEI tahun 2010-2011.

Faktor yang mempengaruhi audit delay salah satunya yaitu ukuran perusahaan, Hasil penelitian Novita Rachmawati (2013) dan Tri Kurniawati (2013) ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit delay. Sementara itu hasil penelitian Yuni Fransiska (2013), Deasy Krisnawati (2013), dan Farrah Geubrina Rezeki (2013) ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap audit delay.

Berikutnya faktor yang mempengaruhi audit delay salah satunya yaitu profitabilitas. Hasil penelitian Silvia Faradina (2013) dan Tri Kurniawati (2013) profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Sementara itu hasil penelitian Farrah Geubrina Rezeki (2013) profitabilitas tidak berpengaruh terhadap audit delay.

Faktor lain yang mempengaruhi audit delay salah satunya yaitu arus kas. Nurhidayah (2011) dalam penelitian Febriyana (2013) meneliti bahwa untuk memahami secara keseluruhan kemampuan perusahaan dalam melanjutkan usahanya, auditor harus memperhitungkan beberapa rasio sederhana dari data laporan arus kas

(7)

klien. Salah satu rasio kas yang dapat digunakan oleh auditor untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melanjutkan usahanya adalah cash flow to total debt ratio. Penelitian yang dilakukan Nurhidayah (2011) menemukan bahwa laporan arus kas mampu memprediksi abnormal return saham yang nantinya akan berpengaruh terhadap audit delay.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti dan membahasnya dalam sebuah penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan-Perusahaan Manufaktur Yang terdaftar di BEI Tahun 2012-2014”.

B. Perumusan Masalah

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama tahun 2012, 2013, dan 2014. Adapun faktor-faktor yang diuji dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, dan arus kas. Dengan demikian permasalahan yang akan dikaji dalam penelitan kali ini adalah:

1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh singifikan terhadap audit delay? 2. Apakah profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap audit delay? 3. Apakah arus kas berpengaruh signifikan terhadap audit delay?

(8)

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk menguji secara empiris tentang pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit delay.

2. Untuk menguji secara empiris tentang pengaruh profitabilitas terhadap audit delay.

3. Untuk menguji secara empiris tentang pengaruh arus kas terhadap audit delay.

D. Kontribusi Penelitian a. Bagi Penulis

Sebagai prasyarat kelulusan dan menambah pengetahuan serta wawasan tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap audit delay.

b. Bagi Auditor

Diharapkan dapat sebagai masukan auditor dalam mengoptimalkan kinerja auditnya dengan cara mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap audit delay sehingga dapat menekan audit delay dalam upaya memperbaiki ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan kepada publik.

(9)

c. Bagi Pembaca

Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi, sumber bacaan, dan sumber informasi dalam melakukan penelitan selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Universitas Mercu Buana dalam Program Studi Arsitektur memiliki program Praktik Profesi bagi mahasiswanya untuk melibatkan mahasiswa memiliki pengalaman secara

Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif yang berupa analsisis overlay, dengan melakukan uji korelasi dari perkembangan fisik kawasan selama 5 tahun terakhir dengan

Abstrak. Penelitian ini mengkaji peran kejaksaan dalam dalam pengembalian keuangan negara pada tindak pidana korupsi. Pendekatan yang digunakan yaitu normatif yang

Berdasarkan deskripsi hasil penelitian yang dilaksanakan pada Siklus I dan Siklus II dalam meningkatkan hafalan huruf hijaiyah anak dengan menggunakan alat permainan

Topik epidemiologi sosial dan social determinant of health berusaha membantu mahasiswa dapat mendiskusikan dan menolong kepala daerah dan kepala megara dalam mengangkat

Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya hubungan peran orang tua dalam mendampingi anak dengan kesiapan anak menghadapi pubertas pada siswa di SD N Menayu I Kecamatan

e) Creating a Click event handler and adding code. Add a Click event handler for the Calculate Button. Once in code view, add code to the application such that, when the

Determinan biasanya dinyatakan dengan huruf besar, sedang unsure yang terletak pada baris ke-i dan kolom ke-j dinyatakan dengan a ij jadi a 23 adalah unsur dari baris.. ke dua