• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB. I PENDAHULUAN. RENSTRA Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo Tahun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB. I PENDAHULUAN. RENSTRA Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo Tahun"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

BAB. I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dengan dicanangkannya program Reformasi Birokrasi berbagai harapan, langkah perubahan, dan tantangan senantiasa harus kita hadapi dengan penyelesaian yang baik dan akuntabel. Pemerintah berupaya untuk mewujudkan cita-cita tersebut dengan menerapkan sembilan program percepatan Reformasi Birokrasi agar berjalan dengan baik, yaitu Penataan Struktur Birokrasi, Penataan Jumlah dan Distribusi Pegawai Negeri Sipil (PNS), Sistem Seleksi Calon PNS Secara Terbuka, Profesionalisasi PNS, Pengembangan Sistem e-Government, Peningkatan Pelayanan Publik, Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas Aparatur, Peningkatan Kesejahteraan PNS, dan Efisiensi Penggunaan Fasilitas, Sarana dan Prasarana PNS.

Sembilan program percepatan Reformasi Birokrasi yang tersebut diatas merupakan program nasional yang juga harus dilaksanakan secara menyeluruh pada setiap jenjang birokrasi sehingga setiap visi misi yang telah disepakati dan disusun di Kabupaten Sidoarjo dapat diwujudkan, melalui perencanaan terpadu, yang strategis dan saling mendukung sebagai acuan pelaksanaannya.

Perencanaan Strategis Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo merupakan perencanaan lima tahunan yang sekaligus sebagai wujud komitmen jajaran Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo dalam meningkatkan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagaimana yang telah ditetapkan dalam visi, misi, tujuan dan sasaran.

Fungsi Renstra Badan Kepegawaian Derah Kabupaten Sidoarjo adalah sebagai instrumen untuk memberikan arah dan acuan pembangunan guna meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupataen Sidoarjo.

Sebagai perencanaan strategis, Renstra Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo diharapkan mampu merumuskan panduan yang sistematis terpadu atas langkah dan cita-citanya, yang diuraikan

(2)

atas Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan dijabarkan ke dalam langkah kebijakan dan strategi yang disusun ke dalam Program, dan kegiatan yang terukur dan telah sesuai dengan analisis efektifitas pencapaiannya serta penyusunan dan penjelasan indikator-indikator capaian kinerjanya. Sehingga dapat terukur dan dipertanggungjawabkan secara transparan dan akuntabel.

Mengingat bahwa pembangunan SDM birokrasi merupakan satu kesatuan secara rasional dan tidak bisa dilakukan secara parsial, maka materi yang dituangkan dalam dokumen Renstra Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo senantiasa berkaitan dengan dokumen-dokumen perencanaan di tingkat nasional, Provinsi (Jawa Timur) maupun Kabupaten Sidoarjo, hanya saja pada beberapa hal disesuaikan dengan spesifik lokasi/keadaan yang dihadapi oleh Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo.

1.2. Landasan Hukum

Landasan hukum penyusunan Renstra Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo Tahun 2016–2021 adalah :

a. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, khususnya pasal 7 ayat (1) : ―Renstra-SKPD memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang di susun sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah serta berpedoman kepada RPJM Daerah dan bersifat indikatif‖;

b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

c. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, khususnya Bab IV Arah, Tahapan dan Prioritas Pembangunan Jangka Panjang, yang terkait dengan reformasi birokrasi disebutkan bahwa "Pembangunan aparatur negara dilakukan melalui reformasi birokrasi untuk meningkatkan profesionalisme

(3)

aparatur negara dan untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik, di pusat maupun di daerah, agar mampu mendukung keberhasilan pembangunan di bidang-bidang lainnya";

d. Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indoensia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); e. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara

Penyusunan dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); f. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah;

g. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

h. Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 10 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sidoarjo Tahun 2005-2025;

i. Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 56 tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo.

1.3. Maksud dan Tujuan

Penyusunan Renstra Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo Tahun 2016 – 2021 dimaksudkan agar Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo mempunyai pedoman perencanaan strategis dalam pelaksanaan program dan kegiatan penyelenggaraan manajemen kepegawaian yang efektif dan efisien yang mampu mendorong peningkatan profesionalisme aparatur dan kualitas pelayanan kepada

(4)

masyarakat khususnya pelayanan kepegawaian di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.

Adapun tujuan disusunnya adalah untuk:

(1) Menjabarkan arahan dan kebijakan Bupati Sidoarjo melalui RPJMD Kabupaten Sidoarjo Tahun 2016-2021 ke dalam rencana kerja pemerintah daerah;

(2) Menjabarkan visi dan misi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo 2016–2021 ke dalam tujuan, sasaran dan program kerja operasional;

(3) Menyediakan dokumen rencana pembangunan jangka menengah sebagai bahan penyusunan rencana kerja atau rencana kinerja tahunan;

(4) Menentukan strategi untuk pengelolaan keberhasilan, penguatan komitmen yang berorientasi pada masa depan, adaptif terhadap perubahan lingkungan strategis, peningkatan kinerja dan produktivitas serta menjamin efektivitas penggunaan sumber daya organisasi.

1.4 Sistematika Penulisan

Dokumen Renstra Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini memuat latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan lainnya, dan uraian singkat tentang sistematika penyusunan Renstra.

BAB 2 : GAMBARAN PELAYANAN

Dalam bab ini memuat struktur organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo berdasarkan Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 56 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo, capaian-capaian pentingyang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra Badan

(5)

Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo periode sebelumnya dan menjelaskan hambatan-hambatan yang masih dihadapi dan perlu diatasi melalui Renstra Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo2016 - 2021 ini. BAB 3 : ISU - ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN

FUNGSI

Memuat isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi dari Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo.

BAB 4 : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Dalam Bab ini dipaparkan rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi, kemudian langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, serta arah/tindakan yang diambil oleh Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo untuk mencapai tujuan dan sasaran.

BAB 5 : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Bab ini berisikan uraian Program dan Kegiatan yang merupakan penjabaran dari strategi dan kebijakan yang diambil dalam mewujudkan tujuan,indikator-indikator kinerja dan kelompok sasaran yang akan dicapai, ekspektasi danaindikatif kegiatan beserta sumber dananya.

BAB 6 : INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Bab ini menjelaskan indikator kinerja Badan Kepegawaian Daerah yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan

(6)

dicapai dalam lima Tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapain tujuan dan sasaran RPJMD. BAB 7 : PENUTUP

(7)

BAB. II

GAMBARAN PELAYANAN

2.1. Tugas Pokok dan Fungsi dan Struktur Organisasi

Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo pertama kali dibentuk pada tanggal 31 Maret 2001 berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 3 Tahun 2001 dan Keputusan Bupati Nomor 35 Tahun 2001 seiring dengan kebutuhan organisasi yang ada di Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dan dijelaskan dengan Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 56 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo yang dipimpin oleh pejabat eselon II.b yaitu Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo.

Kepala Badan membawahi 1 (satu) jabatan eselon IIIA yaitu Sekretaris, 3 (tiga) jabatan eselon IIIB yaitu Kepala Bidang Pengembangan Pegawai, Kepala Bidang Mutasi serta Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan. Sekretaris membawahi 3 (tiga) jabatan eselon IVA, yaitu Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan serta Kepala Sub Bagian Keuangan. Kepala Bidang Pengembangan Pegawai membawahi 2 (dua) jabatan eselon IVA, yaitu Kepala Sub Bidang Pembinaan dan Kesejahteraan Pegawai serta Kepala Sub Bidang Perencanaan dan Informasi Pegawai, Kepala Bidang Mutasi membawahi 2 (dua) jabatan eselon IVA, yaitu Kepala Sub Bidang Mutasi Struktural dan Kepala Sub Bidang Mutasi Fungsional. Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan membawahi 2 (dua) jabatan eselon IVA, yaitu Kepala Sub Bidang Penjenjangan dan Kepala Sub Bidang Teknis dan Fungsional. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan/struktur organisasi sebagaimana berikut :

(8)

Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Daerah

Kabupaten Sidoarjo

Bagan 1

Sumber : Sekretariat 2016

2.2. Sumberdaya SKPD

2.2.1 Keadaan Personalia

Jumlah Pegawai 56 ( lima puluh enam ) orang merupakan sumberdaya utama Badan Kepegawaian Daerah yang harus menangani Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten Sidoarjo yang berjumlah 14.310 PNS per Desember 2015.

Sumberdaya PNS Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo terinci sebagai berikut :

KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABID. PENGEMBANGAN KASUBID. PEMBINAAN DAN KESEJAHTERAAN KASUBID. PERENCANAAN DAN INFORMASI KABID. MUTASI KASUBID. MUTASI STRUKTURAL KASUBID. MUTASI FUNGSIONAL KABID. DIKLAT KASUBID. PENJENJANGAN KASUBID. TEKNIS DAN FUNGSIONAL SEKRETARIS KASUBAG. PERENCANAAN DAN PELAPORAN KASUBAG. UMUM DAN KEPEGAWAIAN KASUBAG. KEUANGAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL TERTETNTU

(9)

1) Berdasarkan Pendidikan

Tabel 1

NO. PENDIDIKAN JUMLAH

1 S-III - 2 S-II 3 3 S-I 23 4 D-III 9 5 SMA 14 6 SMP 7 7 SD - JUMLAH 56

Catatan : Data bulan Pebruari 2016

2) Berdasarkan Pangkat / Golongan Tabel 2

NO. PANGKAT / GOLONGAN

RUANG JUMLAH

1

Golongan IV

Pembina Utama Madya -

Pembina Utama Muda 1

Pembina Tingkat I 2 Pembina 2 2 Golongan III Penata Tk. I 7 Penata 7 Penata Muda Tk. I 8 Penata Muda 3 3 Golongan II Pengatur Tk. I 7 Pengatur 5

(10)

Pengatur Muda Tk. I 7 Pengatur Muda 1 4 Golongan I Juru Tk. I 2 Juru 4 Juru Muda Tk. I - Juru Muda - JUMLAH 56

Catatan : Data bulan Pebruari 2016

3) Berdasarkan Eselon

Tabel 3

NO. ESELON JUMLAH

1 Eselon II 1

2 Eselon III-a 1

3 Eselon III-b 3

4 Eselon IV-a 9

JUMLAH 14

Catatan : Data bulan Pebruari 2016

4) Tenaga Fungsional Tertentu

Tabel 4 NO. JABATAN FUNGSIONAL

TERTENTU JUMLAH 1 Asesor SDM Aparatur Muda 1 2 Arsiparis Terampil 1 3 Pranata Komputer Terampil 3

(11)

5) Berdasarkan Gender

Tabel 6

NO. JENIS KELAMIN JUMLAH

1 LAKI-LAKI 32

2 PEREMPUAN 24

JUMLAH 56

Catatan : Data bulan Pebruari 2016

6) Pendidikan Penjenjangan Aparatur Tabel 7

NO. JENIS PENJENJANGAN JUMLAH 1 Pim II - 2 Pim III 4 3 Pim IV 8 JUMLAH 12

Catatan : Data bulan Pebruari 2016

2.2.2 Jabatan Struktural dan Fungsional A. Kepala Badan

Kepala Badan Kepegawaian Daerah mempunyai tugas memimpin, melaksanakan koordinasi dan pengawasan, evaluasi dan penyelenggaraan kegiatan Badan Kepegawaian Daerah.

Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Badan Kepegawaian Daerah mempunyai fungsi :

a. Perencanaan program bidang pengembangan pegawai, mutasi, pendidikan dan pelatihan;

b. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas satuan kerja;

c. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas satuan kerja;

(12)

d. Pembinaan pelaksanaan tugas bawahan; e. Pelaporan pelaksanaan tugas kepada Bupati;

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugasnya.

B. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyusunan perencanaan, pelaporan, umum, kepegawaian dan keuangan.

Dalam melaksanakan tugasnya Sekretariat mempunyai fungsi :

a. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan program kebijakan teknis;

b. Pelayanan administrasi umum dan kepegawaian; c. Pengelolaan administrasi keuangan;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan bidang tugasnya.

B.1 Sub Bagian Perencanaan Dan Pelaporan

Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan mempunyai tugas :

a. Mengumpulkan dan mengolah data dalam rangka penyusunan dokumen perencanaan dan kebijakan teknis;

b. Menerima, melaporkan dan mengkoordinasikan tindak lanjut pengaduan masyarakat terhadap pelayanan umum bidang kepegawaian;

c. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan badan; d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh

(13)

B.2 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :

a. Melaksanakan pelayanan surat menyurat, kearsipan, perpustakaan dan dokumentasi;

b. Melaksanakan pengelolaan barang; c. Melaksanakan administrasi kepegawaian;

d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya.

B.3 Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas : a. Menyusun rencana kebutuhan anggaran; b. Mengelola administrasi keuangan;

c. Menyusun laporan pengelolaan keuangan; d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh

Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya.

C. Bidang

C.1. Bidang Pengembangan Pegawai

Bidang Pengembangan Pegawai mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas badan di bidang pengembangan pegawai. Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Pengembangan Pegawai mempunyai fungsi :

a. Penyusunan dan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang perencanaan, informasi, pembinaan dan kesejahteraan pegawai;

(14)

b. Pengkoordinasian dan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis bidang perencanaan, informasi, pembinaan dan kesejahteraan pegawai; c. Pelaporan pelaksanaan tugas bidang perencanaan,

informasi, pembinaan dan kesejahteraan pegawai; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Badan sesuai dengan bidang tugasnya.

C.1.1. Sub Bidang Perencanaan dan Informasi Pegawai

Sub Bidang Perencanaan dan Informasi Pegawai, mempunyai tugas :

a. Menyiapkan penyusunan program dan koordinasai bidang perencanaan, formasi dan informasi pegawai;

b. Mempersiapkan dan menyusun petunjuk teknis dan petunjuk pelaskanaan bidang perencanaan, formasi dan informasi pegawai;

c. Menyusun daftar urut kepangkatan (duk) pegawai negeri sipil;

d. Melaksanakan penyusunan formasi pegawai; e. Melaksanakan proses pengadaan dan penetapan calon pegawai negeri sipil menjadi pegawai negeri sipil;

f. Melaksanakan penyusunan data kebutuhan pegawai berdasarkan hasil analisa beban kerja dan kebutuhan pegawai;

g. Menyiapkan, menyediakan dan melaksanakan pemutakhiran data base kepegawaian;

(15)

h. Melaksanakan pemutakhiran sistem informasi kepegawaian (simpeg);

i. Melaksanakan tugas ketatausahaan;

j. Menyiapkan penyusunan laporan tugas-tugas bidang perencanaan dan informasi pegawai;

k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugasnya.

C.1.2. Sub Bidang Pembinaan dan Kesejahteraan Pegawai.

Sub Bidang Pembinaan dan Kesejahteraan Pegawai, mempunyai tugas :

a. Menyiapkan penyusunan program dan koordinasi kegiatan pembinaan dan peningkatan kesejahteraan pegawai;

b. Menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pembinaan pegawai dalam rangka peningkatan kinerja pegawai;

c. Menyiapkan bahan penyusunan pedoman, petunjuk dan peningkatan kesejahteraan pegawai (cuti, karis, karsu, taperum dan pemberian penghargaan tanda jasa);

d. Memberikan pelayanan administrasi kepegawaian yang meliputi : taspen, karpeg, karis, karsu, askes, bapetarum dan kesejahteraan pegawai lainnya;

e. Menghimpun dan memberikan daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) pegawai;

(16)

f. Mempersiapkan pelaksanaan sumpah janji Pegawai Negeri Sipil;

g. Memproses administrasi pemberian sanksi pelanggaran disiplin pegawai dan penghargaan bagi pegawai yang berprestasi pada bidangnnya;

h. Mempersiapkan kelengkapan pemberian tanda jasa pegawai sesuai ketentuan yang berlaku;

i. Menerima, melaporkan dan menindak lanjuti pengaduan masyarakat di bidang kepegawaian;

j. Menyiapkan penyusunan laporan tugas-tugas bidang pembinaan dan peningkatan kesejahteraan pegawai;

k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugasnya.

C.2 Bidang Mutasi

Bidang Mutasi mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan di bidang mutasi struktural dan fungsional.

Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Mutasi mempunyai fungsi :

a. Penyusunan dan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang mutasi struktural dan fungsional;

b. Pengkoordinasin dan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis bidang mutasi struktural dan fungsional;

(17)

c. Pelaporan pelaksanaan tugas bidang mutasi struktural dan fungsional;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan bidang tugasnya.

C.2.1 Sub Bidang Mutasi Struktural

Sub Bidang Mutasi struktural, mempunyai tugas :

a. Menyiapkan penyusunan program dan koordinasi bidang kepangkatan dan mutasi jabatan struktural dan fungsional umum; b. Melaksanakan proses administrasi

kenaikan gaji berkala dan kenaikan pangkat jabatan struktural dan fungsional umum; c. Melaksanakan proses administrasi

pengangkatan pegawai dalam rangka pengisian formasi jabatan struktural dan fungsional umum;

d. Menyusun petujuk teknis dan petunjuk pelaksanaan peraturan perundang-undangan di bidang kepangkatan dan jabatan struktural dan fungsional umum;

e. Melaksanakan proses administrasi promosi dan mutasi pegawai dalam jabatan struktural dan fungsional umum;

f. Melaksanakan proses pemindahan, penetapan pensiun, gaji dan tunjangan pegawai negeri sipil lingkup jabatan struktural dan fungsional umum;

g. Melaksanakan sosialiasi perundang-undangan di bidang kepangkatan, jabatan stuktural dan fungsional umum;

(18)

h. Menyiapkan penyusunan laporan tugas-tugas bidang mutasi mutasi struktural dan fungsional tertentu;

i. Melaksanakan tugas ketatausahaan;

j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugasnya.

C.2.2 Sub Bidang Mutasi Fungsional

Sub Bidang Mutasi Fungsional mempunyai tugas :

a. Menyiapkan penyusunan program dan koordinasi bidang kepangkatan dan mutasi jabatan fungsional tertentu;

b. Melaksanakan proses administrasi kenaikan gaji berkala dan kenaikan pangkat jabatan fungsional tertentu;

c. Melaksanakan proses administrasi pengangkatan pegawai dalam rangka pengisian formasi jabatan fungsional tertentu;

d. Menyusun petujuk teknis dan petunjuk pelaksanaan peraturan perundang-undangan di bidang kepangkatan dan jabatan fungsional tertentu;

e. Melaksanakan proses administrasi promosi dan mutasi pegawai dalam jabatan fungsional tertentu;

f. Melaksanakan proses pemindahan, penetapan pensiun, gaji dan tunjangan

(19)

pegawai negeri sipil lingkup jabatan fungsional tertentu;

g. Melaksanakan sosialiasi perundang-undangan di bidang kepangkatan dan jabatan fungsional tertentu;

h. Menghimpun hasil penilaian angka kredit jabatan fungsional sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku;

i. Menyiapkan penyusunan laporan tugas-tugas bidang mutasi fungsional;

j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugasnya.

C.3 Bidang Pendidikan dan Pelatihan

Bidang Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan di bidang pendidikan dan pelatihan penjenjangan, teknis dan fungsional.

Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Pendidikan dan Pelatihan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan dan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang pendidikan dan pelatihan penjenjangan, teknis dan fungsional;

b. Pengkoordinasin dan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis bidang pendidikan dan pelatihan penjenjangan, teknis dan fungsional;

c. Pelaporan pelaksanaan tugas bidang pendidikan dan pelatihan penjenjangan, teknis dan fungsional;

(20)

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan bidang tugasnya.

C.3.1 Sub Bidang Penjenjangan

Sub Bidang Penjenjangan, mempunyai tugas :

a. Menyiapkan penyusunan program dan koordinasi di bidang pendidikan dan pelatihan penjenjangan;

b. Menyusun petujuk teknis dan petunjuk pelaksanaan peraturan perundang-undangan di bidang pendidikan dan pelatihan penjenjangan;

c. Menyiapkan bahan perencanaan Latihan Pra Jabatan, ujian dinas, pendidikan formal Pegawai Negeri Sipil serta pendidikan dan pelatihan bidang penjenjangan;

d. Mengkoordinasikan dan menyelenggarakan Latihan Pra Jabatan, ujian dinas, pendidikan formal Pegawai Negeri Sipil serta pendidikan dan pelatihan bidang penjenjangan;

e. Melaksanakan pelayanan administrasi dan fasilitasi peserta pendidikan dan pelatihan penjenjangan dalam ikatan dinas/tugas belajar dan pemberian ijin tugas belajar f. Pelaksanaan evaluasi dan analisa kebutuhan

pendidikan dan pelatihan pegawai;

g. Menyiapkan penyusunan laporan tugas-tugas di bidang penjenjangan;

h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugasnya.

(21)

C.3.2 Sub Bidang Teknis dan Fungsional

Sub Bidang Teknis dan Fungsional, mempunyai tugas :

a. Menyusun program dan kegiatan pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional;

b. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bidang teknis dan fungsional;

c. Mengkoordinasikan dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bidang teknis dan fungsional;

d. Menyusun petunjuk teknis dan petunjuk pelaksana peraturan perundang-undangan di bidang pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional;

e. Mempersiapkan, memfasilitasi dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional sesuai kebutuhan; f. melaksanakan analisa kebutuhan pendidikan

teknis dan fungsional;

g. melaksanakan evaluasi terhadap hasil pelaksanaan pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional

h. Melaksanakan tugas ketatausahaan;

i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugasnya.

Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

(22)

terdiri dari sejumlah tenaga, dalam jenis dan jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya, ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

2.2.3 Sarana dan Prasarana / Aset Tetap

Tabel 7

PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO DAFTAR ASET TETAP

PER 31 DESEMBER 2015

NO JUMLAH

1 3

1 TANAH 8,354,900,000.00

2 PERALATAN DAN MESIN 1,222,931,436.80

Alat alat Berat 6,312,500.00

Alat Angkutan 498,581,250.00

Alat Bengkel -Alat Pertanian dan Peternakan -Alat-Alat Kantor dan Rumah Tangga 671,597,686.80 Alat-Alat Studio dan Komunikasi 46,440,000.00 Alat Ukur -Alat-Alat Kedokteran -Alat-Alat Laboratorium -Alat Keamanan

-3 GEDUNG DAN BANGUNAN 6,801,367,673.78

Bangunan dan Gedung 6,801,367,673.78 Bangunan Monumen -4 JALAN , IRIGASI DAN JARINGAN 91,666,280.00

Jalan dan Jembatan

-Instalasi 45,928,980.00

Jaringan 45,737,300.00

5 ASET TETAP LAINNYA 13,025,000.00

Buku Perpustakaan 2,000,000.00 Barang bercorak kesenian/ kebudayaan 11,025,000.00 Hewan /Ternak dan Tumbuhan -6 KONTRUKSI DALAM PENGERJAAN 246,334,500.00

Kontruksi dalam pengerjaan 246,334,500.00 JUMLAH 16,730,224,890.58 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

URAIAN RINCIAN ASET 2

(23)

2.3. Kinerja Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo Dalam 5 (lima) tahun ini ada banyak hal yang telah dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo sebagai wujud layanan kinerja yang menghasilkan berbagai hal yang nyata.

Namun BKD Kab. Sidoarjo juga terus melakuka koreksi dan perbaikan melalui berbagai pembenahan yang dilakuan secara berkelanjutan melalui SISTEM AKIP dalam meningkatkan akuntabilitas organisasi, hal ini akan digambarkan dalam beberapa bagan di bawah ini :

Bagan 2

Dalam pelaksanaan kinerja yang telah dijabarkan pada Renstra Tahun 2010 – 2015, BKD baru mencoba untuk mengenal, mengerti, dan menerapkan Sistem AKIP (Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah).

(24)

Bagan 3

Pelaksanaan Sistem AKIP (Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) pada pelaksanaan Renstra Tahun 2010 – 2015 dilaksanakan melalui 2 tahapan.

Bagan 4

SAKIP

BKD

(25)

Tahun 2010 Renstra disusun dan mulai akhir 2013 dilakukan usaha perbaikan –perbaikan antara lain :

1. Perbaikan-perbaikan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Perencanaan Kinerja.

2. Awal tahun 2014 perbaikan-perbaikan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Dan Target Kinerja.

3. Dilanjutkan dengan berbagai konsultasi dan evaluasi yang segala perubahannya di susun ke dalam Matrik Renstra dengan dibuatkan SK serta SK Perubahannya sebagai dasar setiap perubahan.

Bagan 5

Dilanjutkan dengan melaksanakan segala perencanaan kinerja ke dalam Perjanjian Kinerja yang telah ditetapkan secara berjenjang sampai tingkat Staf.

Dan selama tahun 2010-2015 Badan Kepegawaian Daerah telah banyak melakukan berbagai kinerja besar yang terangkum dalam tabel sebagi berikut :

(26)

Tabel ...

REKAPITULASI PELAKSANAAN KINERJA RENCANA PELAKSANAA KINERJA

ATAS PERENCANAAN STRATEGIS KINERJA TAHUN 2010 - 2015 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

KABUPATEN SIDOARJO BKD KABUPATEN SIDOARJO

SASARAN INDIKATOR 2010 2011 2012 2013 2014 2015 BIDANG KETERANGAN

Meningkatnya Kualitas Penataan SDM Aparatur Prosentase penempatan ASN yang sesuai dengan kompetensinya

Bidang Mutasi Pelaksanaan Kebijakan Assesment Untuk Mutasi Masuk dan Keluar

Bidang Mutasi

Penataan PNS melalui Pengalihan Jabatan Suporting (Tenaga Kebersihan) ke Jabatan Administratif dengan melihat kualifikasi pendidikan dan penilaian potensi PNS

Bidang

Pengembangan Pendampingan LHKPN bersama KPK

Bidang

Pengembangan

Pemetaan Potensi Pejabat Struktural Eselon III dan IV

Bidang

Pengembangan

Pelaksanaan seleksi penerimaan CPNS dengan metode CAT (Sebagai pelaksana pertama di Jawa Timur) dan mendapatkan penghargaan dari BKN

Bidang

Pengembangan

Pelaksanaan kebijakan pemberian TPP bagi PNS dengan mempertimbangkan fingerscan

(27)

Bidang Diklat Inovasi Kediklatan melalui UTC yang mulai dapat sinyal positif dari LAN

Bidang Diklat

Penataan Guru melalui pelaksanaan Uji Kompetensi Guru Golongan II melalui sistem CAT

Bidang

Pengembangan

Pelaksanaan Seleksi Penerimaan CPNS dengan Metode CAT (TKD) untuk

Kompetensi Dasar dan di tambah dengan test kompetensi Bidang (TKB)

Bidang

Pengembangan

SKP On Line / E Kinerja dan On Line Laporan Aktivitas Kinerja

Bidang

Pengembangan

Pemetaan Potensi Pejabat Struktural Eselon II, III dan IV

Bidang

Pengembangan

Pelaksanaan kebijakan pemberian TPP bagi PNS dengan mempertimbangkan fingerscan nilai capaian kegiatan kedinasan/ aktifitas harian

Bidang

Pengembangan

Penyusunan Kebutuhan Formasi ASN Pemkab Sidoarjo Tahun 2015 melalui Sistem e-Formasi

Bidang

Pengembangan

Penataan PNS melalui Pengalihan Jabatan Suporting ke Jabatan Administratif melalui Penilaian, Test Assesmet, dan Test

(28)

Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kepegawaian IKM layanan administrasi kepegawaian Sekretariat

Pembangunan Aplikasi Layanan

Administrasi Surat Masuk dan surat keluar dengan menggunakan Intranet

Sekretariat Penyusunan SPM (Standar Pelayanan Minimal) atas 7 layanan kepegawaian BKD

Bidang

Pengembangan

Pelaksanaan Rekam Data Elektronik Pegawai

Sekretariat Evaluasi dan penyusunan atas SOP

layanan Kepegawaian di BKD Kab. Sidoarjo

Bidang Mutasi

Pengembangan Integrasi SIMPEG ONLINE menuju Layanan Administrasi KGB (Kenaikan Gaji Berkala) Online

Bidang

Pengembangan

Peengembangan Integrasi SIMPEG ONLINE menuju Layanan Administrasi Kenaikan Pangkat (KP) Online

Bidang Mutasi

Pelaksanaan Layanan Administrasi Kenaikan Pangkat (KP) Reguler On Line / Paperless

Sekretariat

Pembangunan Gedung BKD tahap I untuk peningkatan layanan kepegawaian dan kediklatan

(29)

Dari tabel diatas dapat digambarkan bahwa telah banyak kinerja dan layanan yang telah dilaksanakan oleh BKD Kabupaten Sidoarjo. Akan tetapi masih banyak hal yang harus direncanakan secara lebih baik lebih selaras antara pelaksanaan dan perencanaannya, sehingga lebih besar lagi manfaat, kelanjutannya. Kinerja harus didasarkan atas pelaksanaan yang efektif dan efisien dan berimplikasi pada perencanaan pembangunan yang lebih luas bagi masyarakat di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo.

(30)

BAB. III

ISU - ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

3.1. Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tupoksi

Dari identifikasi pemasalahan berdasarkan tugas pokok dan fungsi pada Badan Kepegawaian Daerah yang menjadi perhatian untuk 5 (lima) tahun kedepan dalam pengelolaan Sumberdaya Manusia Aparatur adalah melanjutkan program dan kegiatan yang belum tercapai pada target Renstra sebelumnya sehingga perlu ditindaklajuti pada Renstra 2016-2021 sebagai konsekuensi dalam mendukung program pemerintah daerah 5 tahun mendatang. Permasalahan yang dihadapi dan harus dilaksanakan adalah :

a. Distribusi PNS yang tidak proporsional dengan tugas dan fungsi organisasi Pemerintah;

b. Komposisi antara jabatan teknis dengan tenaga administratif belum proporsional;

c. Terjadinya missmatch antara kompetensi PNS dengan yang dipersyaratkan;

d. Terjadinya disparitas (kesenjangan) antara kebutuhan PNS dengan yang tersedia di lapangan;

e. Kontribusi dan kinerja PNS belum mencapai standar yang diharapkan (kinerja PNS masih rendah);

f. Penegakan disiplin belum berjalan sesuai dengan sistem, masih tergantung kepada komitmen pejabat.

g. Penataan personil secara proporsional pada jabatan struktural/ fungsional karena pensiun dan mutasi untuk disiapkan penggantinya melalui promosi/pengangkatan dan pelantikan yang didasarkan atas kompetensi dan potensi yang dilaksanakan melalui sistem yang lebih akuntabel;

h. Belum sepenuhnya dilaksanakannya peningkatan kompetensi atas potensi PNS secara terpadu dan berkelanjutan yang berdasarkan

(31)

hasil analisis kebutuhan dan evaluasi hasi kediklatan yang lebih terukur;

i. Pengembangan dan pembangunan data PNS dan berbagai prosedur layanan administrasi dan informasi yang terintegrasi melalui sistem informasi teknologi;

j. Pemenuhan sarana prasarana dan kelengkapan kantor yang berdasarkan analisis dan kebutuhannya.

3.2. Telaah Visi Misi RPJMD Kabupaten Sidoarjo Tahun 2016 – 2021 3.2.1. VISI

Memperhatikan berbagai kemajuan yang telah dicapai dan berbagai masalah dan kendala yang dihadapi pada periode pemerintahan Tahun 2010 - 2015, serta prakiraan dinamika kondisi, masalah dan tantangan utama yang dihadapi dan harus dipecahkan pada periode tahun berikutnya yaitu tahun 2016 — 2021. Selain itu juga mengacu pada visi 20 tahun dalam RPJPD Kabupaten Sidoarjo tahun 2006 — 2025, maka ditetapkanlah Visi Pembangunan Daerah Kabupaten Sidoarjo periode tahun 2016 — 2021, ke dalam RPJMD Kabupaten Sidoarjo yaitu:

"KABUPATEN SIDOARJO YANG INOVATIF, MANDIRI,

SEJAHTERA DAN BERKELANJUTAN"

Visi tersebut mengandung tiga unsur pokok visi utama, yaitu "Mandiri", "Sejahtera" dan "Berkelanjutan": Makna dari tiga unsur Misi tersebut adalah sebagai berikut :

a. Mandiri ; artinya mengandung cita-cita dan semangat kerja bahwa pada tahun 2021 Kabupaten Sidoarjo harus mampu mewujudkan masyarakat yang mampu mengembangkan potensi diri, mampu mencukupi kebutuhannya sendiri secara Iayak dengan mengoptimalkan berbagai keunggulan dan peluang yang dimiliki guna mencapai kesejahteraan.

(32)

b. Sejahtera ; artinya makmur, aman, nyaman dan sentosa serta terlepas dari segala macam gangguan, balk material maupun spiritual pada aspek ekonomi, sosial, budaya, hukum dan HAM. Unsur misi ini menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Sidoarjo untuk senantiasa mendedikasikan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Sidoarjo tahun 2021 pada segala aspek kehidupan. Aspek kehidupan seperti, kesehatan, pendidikan, ekonomi, keadaan sosial budaya, keamanan, ketertiban, kedamaian dan peradaban akan mencapai puncak sehingga masyarakat akan semakin beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, beradab, demokratis dan berbudaya tinggi yang mampu berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan kabupaten Sidoarjo.

c. Berkelanjutan : adalah proses pembangunan yang berprinsip "memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan" (Brundtland Report, PBB 1987), Pembangunan Berkelanjutan (sustainable development) merupakan komitmen global dimana proses pembangunan tidak semata-mata mengeksploitasi alam secara maksimal demi mengejar kebutuhan masa kini saja, tetapi juga internalisasi konsep dan pola pembangunan yang memperhatikan kelestarian Iingkungan dan social serta dampak yang lain bagi generasi masa depan.

d. Sedangkan "Inovatif" merupakan perspektif kerja dan spirit pelaksanaan pembangunan yang menjadi pondasi pada implementasi atas ketiga unsur Visi di atas, yaitu "mandiri", "sejahtera" dan "berkelanjutan". Perspektif dan spirit baru ini akan memberikan irama dan tenaga baru bagi segenap lini eksekutif dalam menciptakan terobosan-terobosan baru guna mewujudkan cita-cita pembangunan kab. Sidoarjo.

(33)

3.2.2. MISI

Misi Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo yang dituangkan dalam RPJMD Kabupaten Sidoarjo Tahun 2016 – 2021 telah diuraikan ke dalam Tujuan dan Sasaran, dan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo mendukung Misi Kabupaten Sidoarjo dapat digambarkan pada bagan sebagai berikut :

Bagan 6

Dari uraian bagan diatas dapat diketahui bahwa Badan Kepegawaian Daerah akan melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan mengacu pada Misi pertama yaitu, ―Pemerintah yang Bersih dan Akuntabel Melalui Penyelenggaraan

(34)

Pemerintahan yang Inovatif, Aspiratif, Partisipasif dan Transparan‖, Tujuan pertama, ―Meningkatkan tata kelola dan pelayanan Pemerintahan Kabupaten Sidoarjo yang aspiratif, partisipatif dan transparan‖, Sasaran pertama, ―Meningkatnya tatakelola pemerintahan Kabupaten Sidoarjo yang (baik) aspiratif, partisipatif dan transparan‖.

3.3 Telaah Renstra K/L

Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo adalah SKPD pengelola manajemen kepegawaian daerah sehingga setiap langkah dan strategis kebijakannya tidak bias terlepas begitu saja dengan kebijakan yang lebih tinggi termasuk kebijakan pemerintah pusat yang telah menjabarkannya dalam Renstra tiap kementriannya. Sehingga Renstra Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi harus ada keterkaitan dengan Renstra Badan Kepegawaian daerah kabupaten Sidoarjo.

Keterkaitan Badan Kepegawaian Daerah dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dalam terlihat pada Sasaran Strategis 4 yaitu Terwujudnya SDM Aparatur yang Kompeten. Didalam pengisian jabatan harus sesuai standar kompetensi jabatan serta terus mengembangkan kompetensi SDM aparatur dimana pengembangan kompetensi merupakan hak setiap ASN, baik dibiayai oleh pemerintah maupun secara mandiri. Namun karena keterbatasan biaya dalam pendanaan pengembangan kompetensi maka perlu disusun dan penganalisisan kebutuhan pengembangan kompetensi dan disarikan solusi pengemasan pengembangan kompetensi dengan biaya yang ringan namun telah dapat mengcover dalam jumlah besar dalam pengembangan kompetensi aparatur.

Dan sasaran strategis 5 yaitu Terwujudnya SDM Aparatur yang Kompetitif. Dalam menciptakan SDM Aparatur yang Kompetitif maka mulai dari rekrutmen SDM aparatur telah ditetapkan sesuai formasi dan juga persyaratannya, terlebih untuk Jabatan Pimpinan Tinggi

(35)

dilaksanakan berdasarkan seleksi terbuka. Dan peningkatan system penilaian kinerja pada setiap aparatur.

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah

Jika ditinjau melalui rencana tata ruang wilayah, kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten diantaranya adalah penataan gedung dan sarana prasarana pemerintah. Dari isu strategis tersebut sasaran yang diharapkan salah satunya adalah meningkatnya pelayanan administrasi kepegawaian yaitu dengan rencana pembangunan Gedung BKD yang representative dan terintegrasi dengan Gedung Balai Diklat Kabupaten Sidoarjo. Sehingga dengan Gedung yang representatif dan terintegrasi dengan Gedung Balai Diklat diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelayanan kepegawaian dan diklat yang baik di era globalisasi.

Hal tersebut perlu segera dilakukan mengingat adanya beberapa hal yang selama ini menjadi faktor penghambat Badan Kepegawaian Daerah sebagai berikut :

a. Kesulitannya aparatur PNS Pemerintah Daerah di Kabupaten Sidoarjo dalam mendapatkan layanan dari Badan Kepegawaian daerah karena lahan parkir dan kondisi gedung yang kurang memadai.

b. Kondisi Balai Diklat dan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo yang terpisah menyebabkan system control atas layanan kediklatan dan lainnya kurang optimal.

3.5. Telaah SWOT

Melalui Metode Analisis SWOT diuraikan hal hal yang berpengaruh atas Kekuatan / Strenght (S); Kelemahan / Weakness (W); Peluang / Opportunity (O); dan Ancaman / Thread (T).

1. Kekuatan / Strenght (S)

a. Adanya Sumber Daya Manusia (SDM) Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo yang sebagian besar kompeten dan berintegritas.

(36)

b. Kondisi komposisi dari Pimpinan dan SDM pelaksana yang cenderung tidak mengalami perubahan frontal mampu menguatkan realisasi menuju perwujudan arah dan tujuan dan tidak harus membutuhkan waktu untuk mengenal dan belajar kembali. c. Perencanaan Organisasi yang telah dilakukaan evaluasi beberapa

kali telah ditetapkan indikator-indikator keberhasilannya mendorong akuntabilitas evaluasi atas kinerja SKPD

2. Kelemahan / Weakness (W)

a. Adanya Sumber Daya Manusia (SDM) Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo yang belum semuanya mengerti Sistem AKIP sebagai salah satu panduan langkah perbaikan dan perubahan langkah manajemen dan perwujudan perencanaan kinerja.

b. Kondisi Sarana dan Prasarana yang sebagian besar dalam kondisi tidak layak pakai lebih cenderung menghambat kinerja. c. Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Badan Kepegawaian

Daerah Kabupaten Sidoarjo yang kurang telah mengakibatkan beban kerja besar mengakibatkan adanya program kinerja yang belum dapat dijalankan secara optimal.

3. Peluang / Opportunity (O)

a. Adanya Undang-undang / aturan / kebijakan yang mendorong perbaikan dan penataan manajemen kepegawaian serta penguatan system manajemen kepegawaian.

b. Adanya dukungan dan apresiasi yang baik dari Stakeholder atas segala usaha pelaksanaan kinerja BKD.

c. Adanya Evaluasi dan penilaian yang dilaksanakan oleh pihak pihak eksternal (Pemerintah Pusat (Kementerian PANRB, BKN), Provinsi, Inspektorat Daerah, dll) yang dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan sebagai tolok ukur capaian kinerja dan perbaikan organisasi.

(37)

4. Ancaman/Thread (T)

a. Masih adanya beberapa kebijakan kepegawaian yang belum pasti petunjuk pelaksanaannya (berubah-ubah) dapat merubah tatanan system yang sudah ada.

b. Adanya kebijakan rotasi / mutasi / penggantian pimpinan BKD memungkinkan terjadinya perubahan arah dan kebijakan strategi capaian kinerja.

c. Masih adanya berbagai usaha dari eksternal dalam pelemahan system layanan kepegawaian yang akuntabel dan transparan melalui berbagai aspek termasuk melalui Sistem, SDM, dan Jaringan BKD yang tidak berintegritas.

3.5.1. A S U M S I

Dari kedua analisis tersebut baik lingkungan internal ataupun eksternal dengan menggunakan analisis SWOT ( Tabel 1 ) diperoleh Asumsi (ASI) sebagai berikut :

1. Adanya Sumber Daya Manusia (SDM) Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo yang sebagian besar kompeten dan berintegritas.

2. Yang di dukung dengan kondisi Sarana dan Prasarana dan Anggaran yang cukup dan baik.

3. Adanya Undang-undang / aturan / kebijakan yang mendorong perbaikan dan penataan manajemen kepegawaian serta penguatan system manajemen kepegawaian sehingga memberikan kejelasan dan panduan hokum dalam menentukan setiap kebijakan.

4. Kebijakan dari Kepala daerah bersama Baperjakat dalam mengisi atau mengganti pimpinan BKD adalah pimpinan yang berintegritas tinggi, teruji, terbuka, dan berkomitmen lurus

(38)

menjaga Amanah dengan berharap ridho Tuhan Yang Maha Kuasa.

3.5.2. ANALISIS STRATEGIS

Dari asumsi dan informasi lain yang telah dikembangkan sebelumnya, dilakukan Analisa Strategis dan Analisa Pilihan (ASAP) melalui pengembangan lebih lanjut Analisa SWOT (Tabel 2) ditemukan Strategi alternatif adalah sebagai berikut :

1. Strategi SO

a. Memdayagunakan Aset berupa Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dan berintegritas akan mampu melaksanakan undang-undang, aturan, dan mengkoordinasikan berbagai kebijakan untuk perbaikan dan penataan manajemen kepegawaian serta penguatan system manajemen kepegawaian.

b. Mendayagunakan seluruh aspek dalam penyusunan perencanaan yang kuat atas setiap indikatornya memudahkan pelaksanaan dan pertanggungjawabannya atas penataan SDM Aparatur yang lebih baik kepada Stakeholder Internal maupun eksternal .

2. Strategi WO

a. Sarana prasarana yang kurang memadai serta anggaran yang minim menghambat pemenuhan layanan kepegawaian yang baik, cepat, tepat dan prima dapat menurunkan penilaian / ekspektasi dari stakeholder.

b. Jumlah SDM pelaksana kegiatan yang kurang meningkatkan beban kerja dan dapat menurunkan ketercapaian kinerja yang telah ditetapkan dalam perencanaan dan undang-undang.

3. Strategi ST

a. Penguatan dokumen perencanaan beserta indikator-indikator capaian keberhasilannya yang disertai perjanjian kinerja yang

(39)

telah disepakati secara berjenjang menurunkan kemungkinan perubahan / meningkatkan konsistensi atas arah kebijakan organisasi apabila ada perubahan kepemimpinan.

b. Dengan menyediakan Sumber Daya Manusia Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo yang kompeten dan berintegritas akan dapat menurunkan usaha berbagai pelemahan system kepegawaian yang adil, transparan, serta akuntabel.

4. Strategi WT

a. Dengan sarana prasarana yang kurang dan anggaran yang minim maka dapat dilakukan pengurangan jumlah program layanan dan penurunan target capaian kinerja tanpa merubah arah kebijakan perencanaan.

b. Dengan menggunakan jumlah SDM BKD yang kurang harus diimbangi dengan kebijakan penurunan beban kerja sehingga dapat diminimalisir adanya kerusakan atas tatanan sistem kepegawaian yang ada.

3.5.3. FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN

Untuk memberikan fokus dan memperkuat rencana sehingga dapat memperjelas hubungan antara Visi, Misi dan Nilai-nilai Asumsi dan Analisa Strategis dan Analisa Pilihan (ASAP). Selanjutnya disusun Faktor Penentu Keberhasilan (FPK) dan dikembangkan dari Alternatif Strategi sebagai berikut :

1. Mendayagunakan Undang-undang dan Peraturan tentang Kepegawaian dalam menunjang penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan bidang kepegawaian dengan mengembangkan potensi Sumber Daya Manusia Aparatur melalui Tes Potensi dan Assesment menuju penataan personil yang profesional dan proporsional ;

(40)

2. Meningkatkan penyampaian informasi kepegawaian melalui teknologi informasi yang terintegrasi dan mampu dijangkau oleh semua instansi agar pelayanan kepegawaian diterima dengan cepat dan tepat ;

3. Meningkatkan sistem dalam pelaksanaan pembinaan, pengembangan dan pengawasan kepada Pegawai Negeri Sipil untuk berdisiplin dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat ;

4. Meningkatkan kemampuan aparatur dalam mengatasi standar pelayanan publik bagi masyarakat penerima pelayanan dari PNS secara profesional melalui kegiatan Sosialiasi peraturan bidang kepegawaian, asistensi dan kursus singkat pelatihan dan ketrampilan menuju profesionalisme PNS.

3.5. Penentuan Isu - isu Strategis

Dari berbagai uraian diatas dapat kiranya ditentukan isu strategis yaitu usaha peningkatan layanan masyarakat melalui berbagai perencanaan yang telah ditetapkan untukmelakukan penataan dan meningkatkan kualitas SDM Aparatur ASN yang kompeten dan berkualitas sehingga ditetapkanlah isu sebagai berikut :

1. Masyarakat dan stakehoder masih berharap adanya peningkatan layanan melalui tersedianya Aparatur yang humanis, kompeten dan etis,adil dan tidak diskriminatif.

2. Masyarakat dan stakehoder masih berharap besar pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo untuk melakukan layanan manajemen kepegawaian yang tidak hanya pada tataran administratif akan tetapi juga pada tataran esensi yaitu layanan penataan dan pembinaan kepegawaian yang menyeluruh secara akuntabel, adil dan etis.

(41)

BAB. IV

VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

1.1. Visi dan Misi SKPD

1.1.1. Visi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo

Visi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo dirumuskan dengan memperhatikan visi Kepala Daerah yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sidoarjo Tahun 2016-2021 yaitu:

“KABUPATEN SIDOARJO YANG INOVATIF, MANDIRI, SEJAHTERA DAN BERKELANJUTAN”

Setiap organisasi perlu memiliki visi agar mampu eksis dan unggul dalam persaingan yang semakin ketat dalam lingkungan yang berubah dengan cepat. Perumusan visi Kabupaten Sidoarjo mencerminkan apa yang ingin dicapai, memberikan arah dan fokus strategi yang jelas, mampu menjadi perekat seluruh komponen Pemerintah Kabupaten beserta rakyat yang menjadi subyek dan obyek pembangunan, sehingga memiliki orientasi masa depan, mampu menumbuhkan komitmen, dan mampu menjamin kesinambungan pembangunan daerah.

Berdasarkan hal tersebut di atas, Sesuai dengan Tugas Pokok dan fungsi seperti tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 56 tahun 2008, serta mengacu kepada konsep pembangunan berdasarkan pada visi Kabupaten Sidoarjo diatas, maka Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo menetapkan visinya sebagai berikut:

"TERWUJUDNYA APARATUR SIPIL NEGARA DI

PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO YANG PROFESIONAL DAN SEJAHTERA "

(42)

Uraian Visi :

- ―TERWUJUDNYA‖ dalam visi tersebut dimaksudkan sebagai suatu keberhasilan dalam pencapaian tujuan.

- ―APARATUR SIPIL NEGARA DI PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO‖ dalam hal ini adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian pemerintah Kabupaten Sidoarjo dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. (sesuai UU ASN Tahun 2014)

- ―PROFESIONAL‖ dalam hal ini adalah aparatur pemerintah daerah yang mengedepankan ―asas profesionalitas‖ yaitu yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan dengan memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. (sesuai UU ASN Tahun 2014)

- ―SEJAHTERA‖ dalam hal ini adalah usaha perwujudan pemenuhan kesejahteraan Aparatur Sipil Negara yang sesuai dengan aturan dan kebijakan yang telah diatur dalam Undang-Undang Aparatur Sipil Negara yang ditegaskan bahwa Aparatur Sipil Negara berhak memperoleh gaji yang adil dan layak sesuai dengan beban kerja, tanggung jawab, dan resiko pekerjaannya. Selain itu, ASN berhak memperoleh jaminan sosial. (sesuai UU ASN Tahun 2014)

Visi dijabarkan lebih lanjut ke dalam misi yang akan menjadi tanggung jawab Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo. Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan mengenal

(43)

keberadaan serta peran instansi pemerintah dalam menyelenggarakan tugas pemerintahan.

1.1.2. Misi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo

Misi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo dirumuskan dengan tetap memperhatikan misi Pemerintah Kabupaten Sidoarjo sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kabupaten Sidoarjo. Oleh karena itu misi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo dirumuskan sebagai berikut :

“MEWUJUDKAN SISTEM MANAJEMEN DAN PELAYANAN KEPEGAWAIAN DAERAH YANG BERKUALITAS”

Uraian Misi :

- Yang dimaksud dengan ―mewujudkan sistem manajemen kepegawaian daerah‖ adalah perwujudan sistem manajemen kepegawaian untuk menghasilkan Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme padadimensi Perencanaan Kebutuhan, Rekrutmen, Beban Kerja, Pola Karier, Promosi, Mutasi, Pengukuran Kinerja, Kesejahteraan, Pendidikan dan Pelatihan di lingkungan pemerintah Kabupaten Sidoarjo.

- Yang dimaksud dengan ―mewujudkan pelayanan kepegawaian daerah yang berkualitas‖ adalah layanan kepegawaian yang sistematis, terintegrasi, profesional, adil, akuntabel, dan nyaman di lingkungan pemerintah Kabupaten Sidoarjo.

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD

Tujuan strategik merupakan kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan untuk kurun waktu selama lima tahun sesuai masa strategik

(44)

yang direncanakan. Tujuan strategik Badan Kepegawaian Daerah disusun berdasarkan hasil identifikasi faktor lingkungan strategik, yang harus ditangani dan dihadapi dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo. Dengan mendasarkan diri pada Misi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo sebagaimana disampaikan pada poin bahasan 4.1.2 di atas, sebagai tujuan jangka menengah yang ditetapkan dan akan diusahakan pencapaiannya adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya SDM aparatur Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo yang kompeten dan kompetitif

2. Terwujudnya kualitas pelayanan administrasi kepegawaian daerah yang prima

Tujuan tersebut agar dapat dicapai secara terarah, maka masing-masing tujuan harus ada kejelasan sasaran strategiknya yang akan dituju yang berkaitan dengan bidang tugas dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo. Sasaran strategik merupakan hasil yang akan dicapai secara lebih nyata dalam rumusan yang lebih spesipik, terukur dan telah dirancang indikator sasarannya. Dalam usaha mencapai tujuan strategik tersebut, maka ditetapkan dan dipilih sasaran strategik jangka menengah Badan Kepegawaian Daerah Kanupaten Sidoarjo sebagai berikut :

1. Untuk mewujudkan pencapaian tujuan ―Terwujudnya SDM aparatur Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo yang kompeten dan kompetitif,‖ ditetapkan dan dipilih sebagai sasaran strategiknya adalah ―Meningkatnya Kualitas Penataan SDM Aparatur Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo.‖

Adapun indikator kinerja atas tujuan dan sasaran strategisnya yang dijadikan alat ukur keberhasilan dari capaian kinerjanya adalah target capaian atas ―Prosentase penempatan ASN Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo yang sesuai dengan kompetensinya‖.

Adapun Definisi Operasional atas Indikator Kinerja tersebut diatas dapat dijabarka sebagai berikut :

(45)

 Prosentase penempatan ASN Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo yang sesuai dengan kompetensinya

(

)

2. Untuk mewujudkan pencapaian tujuan ―Terwujudnya kualitas pelayanan administrasi kepegawaian daerah yang prima,‖ ditetapkan dan dipilih sebagai sasaran strategiknya adalah ―Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kepegawaian.‖

Adapun indikator kinerja atas tujuan dan strategisnya yang dijadikan alat ukur keberhasilan dari capaiannya adalah target capaian atas ―Nilai IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat) atas layanan administrasi kepegawaian Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo‖.

Adapun Definisi Operasional atas Indikator Kinerja tersebut diatas dapat dijabarkan sesuai dengan aturan Statistik atas Survey Kepuasan Masyarakat atau juga menurut aturan Peraturan Menteri PAN RB.

4.3. Strategi dan Kebijakan SKPD

Strategi merupakan cara yang dipilih dan terkonsep untuk mencapai tujuan dan sasaran strategik yang dijabarkan ke dalam kebijakan-kebijakan untuk menjalankan berbagai program sesuai tugas dan fungsi satuan unit kerja. Strategi Badan Kepegawaian untuk menjalankan tugas dan fungsinya untuk turut serta mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran strategik Pemerintah Kabupaten Sidoarjo masa jabatan 2016-2021, sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kabupaten Sidoarjo 2016-2021, maka telah ditetapkan dan dipilih pula terhadap visi, misi, tujuan dan sasaran strategik Badan Kepegawaian untuk masa jangka waktu lima tahun dari tahun 2016-2021, sebagaimana telah

(46)

disampaikan pada poin 4.1 dan poin 4.2. Selanjutnya tiap-tiap sasaran akan diberikan kebijakan agar dapat disusun program dan kegiatan yang harus dijalankan.

Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan berbagai program dan kegiatan, guna memperlancar dan keterpaduan pencapaian dan perwujudan sasaran, tujuan, misi dan visi satuan unit kerja pemerintah. Kebijakan harus disusun dengan didasarkan atas faktor lingkungan strategis yang melingkupinya, untuk dapat ditemukan pilihan-pilihan strategis dan faktor-faktor kunci keberhasilannya (key success factors). Sebagai kebijakan strategik Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo dalam mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran strateginya, secara umum disampaikan sebagai berikut :

1. Meningkatnya data atas peta pegawai yang berdasarkan kompetensi dan potensi dalam perencanaan, penempatan, penataan, dan pengembangan ASN Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo yang profesional dan berintegritas.

2. Meningkatnya kualitas layanan administrasi kepegawaian yang sistematis, terintegrasi, profesional, adil, akuntabel, dan nyaman dengan mengedepankan aturan hukum dan kemajuan teknologi.

Kebijakan dan strategi diatas dirumuskan berdasarkan analisis dan perencanaan sebagai bagian dari langkah penyelesaian masalah dan isu-isu yang dihadapi oleh Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo. Hal ini akan dijabarkan belalui berbagai pelaksanaan Program yang terurai ke dalam kegiatan-kegiatan yang masing-masing ditetapkan indikator capaian kinerjanya yang didistribusikan tanggung jawabnya pada setiap pejabat sebagai pelaksanan Program dan Kegiatan yang akan dilaksanakan.

(47)

BAB. V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELUARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Sebagai perwujudan dari beberapa kebijakan dan strategi dalam rangka mencapai setiap tujuan strategisnya, maka langkah operasionalnya harus dituangkan ke dalam program dan kegiatan indikatif yang mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan memperhatikan dan mempertimbangkan tugas dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo. Program yang disusun terdiri dari beberapa kegiatan yang mengacu pada tugas pokok dan fungsi serta pendistribusian kewenangan yang telah dirumuskan melalui proses restrukturisasi perencanaan program dan kegiatan setelah berbagai proses review.

Rincian Program, Kegiatan, Indikator Keberhasilannya, Keluaran, dan Pendanaan Indikatif akan dilaksanakan review secara berkala serta monitoring evaluasi atas berbagai capaian dan penyesuaian atas berbagai kondisi internal maupun eksternal yang mempengaruhi pelaksanaannya.

Uraian diatas dapat dijabarkan pada Matrik Renstra Lampiran 1 sampai dengan 3 yang diharapkan mampu untuk menyajikan beberapa data Rekapitulasi Capaian Kinerja yang diuraikan Rencana Pelaksanaan Kinerja atas Rencana Strategis Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2016 – 2021 dalam tabel …

(48)

Tabel

RENCANA PELAKSANAAN KINERJA

ATAS PERENCANAAN STRATEGIS KINERJA TAHUN 2016 - 2021 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

KABUPATEN SIDOARJO BKD KABUPATEN SIDOARJO

SASARAN INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020 2021 BIDANG KETERANGAN

Meningkatnya Kualitas Penataan SDM Aparatur Prosentase penempatan ASN yang sesuai

dengan kompetensinya

Diklat

Pelatihan Tim Penilai Kompetensi ASN

Pengembangan

Pemetaan Jabatan atas potensi dan kompetensi melalui Personal Assesment

Diklat

Pembangunan Aplikasi Kediklatan

Diklat Pembangunan Program PRC

(Pelatihan Reaksi Cepat)

Pengembangan

Pembangunan Sistem Penilaian dan Evaluasi SDM atas kinerja SKPD melalui Sistem Asessment Instansional

Mutasi Pelaksanaan Lelang Jabatan

Pengembangan

Migrasi Aplikasi dan Rumusan Kebijakan TPP

(49)

Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kepegawaian IKM layanan administrasi kepegawaian Sekretariat

Pembangunan Gedung Tahap II dan pelaksanaan

penyelesaian akhir integrasi Gedung tahap I dan II

Mutasi

Administrasai Layanan KGB (Kenaikan Gaji Berkala) Paperless

Sekretariat

Memindahkan seluruh layanan dan sarana prasarana kelengkapannya dari gedung lama ke gedung baru

Sekretariat Pembangunan Aplikasi

Legalisasi Digital

Sekretariat Sertifikasi ISO 9001 : 2015

Sekretariat Pengembangan Aplikasi E

Form Kepegawaian

Sekretariat

Pembangunan Aplikasi On line data Record Proses layanan kepegawaian

Uraian diatas adalah gambaran rekapitulasi perencanaan yang akan diusahakan untuk di capai selain seluruh capaian yang akan di perjanjikan akan dijelaskan pada lampiran Matrik Renstra Tahun 2016 – 2021.

(50)

BAB. VI

INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

6.1 Indikator Kinerja

6.1.1 Pengukuran dan Indikator Kinerja

Capaian kinerja Renstra setiap tahun diukur dari demensi akuntabilitas dengan menggunakan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Sistem Renstra dengan LAKIP-nya dikelola dalam bentuk Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP). Sistem AKIP terdiri atas : Subsistem perecanaan, subsistem pengukuran kinerja dan subsistem pelaporan kinerja. Dalam modul Pengukuran dan Analisis Kinerja disebutkan : Pengukuran kinerja merupakan subsistem kedua dari Sistem AKIP, yaitu setelah subsistem perencanaan kinerja. (Meneg PAN, 2008: 2). Pengukuran kinerja merupakan proses membandingan kinerja dengan ukuran berupa indikator kinerja. Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan realissai dengan target yang direncanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pengukuran kinerja dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan sesuai dengan penetapan kinerja dalam dokumen perencanaan.Hasil pengukuran kinerja yang dilengkapi dengan analisis dan evaluasi atas capaian kinerja disajikan dalam pelaporan kinerja. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan mewajibkan setiap penyelenggara negara baik di pusat maupun di daerah untuk melakukan pengukuran mengenai realisasi fisik maupun keuangan setiap triwulan.

Dalam Sistem AKIP, seluruh program, sub program, kegiatan sub kegiatan dilakukan pengukuran capaian kinerja, capaian keuangan, dan capaian fisik. Khusus bagi pemerintah daerah, kewajiban melakukan pengukuran kinerja juga diamanatkan oleh

(51)

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah menjadi Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

6.1.2 Indikator Kinerja Utama dan Indikator Kinerja Kunci

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah mewajibkan setiap organisasi pemrintahan, baik diBab VI Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran pusat maupun di daerah menyusun laporan keuangan berbasis kinerja. Dalam menyusun laporan keuangan berbasis kinerja diperlukan satuan dan ukuran yang disebut dengan Indikator Kinerja. Perkembangan Indikator kinerja diawali sejak terbitnya Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah hingga terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.

Berbagai difinisi indikator sering menyulitkan Pemerintah Daerah dalam menyusun laporan keuangan daerah. Secara umum ada dua kelompok indikator kinerja. Kelompok pertama dikenal dengan sebutan Indikator Kinerja Kunci (IKK), kelompok kedua dikenal dengan sebutan Indikator Kinerja Utama (IKU). IKK lahir sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, sedangkan Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan amanat Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama.

Terdapat banyak definisi mengenai indikator kinerja. Indikator kinerja ada yang didefinisikan sebagai nilai atau karakteristik tertentu yang digunakan untuk mengukur output atau outcome. Indikator kinerja juga didefinisikan sebagai alat ukur yang digunakan untuk

(52)

derajat keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya. Definisi lain menjelaskan bahwa indikator kinerja adalah suatu informasi operasional yang berupa indikasi mengenai kinerja atau kondisi suatu fasilitas atau kelompok fasilitas, dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Indikator kinerja merupakan ukuran yang menjelaskan mengenai kinerja, hal-hal yang direncanakan akan menjadi kinerja suatu organisasi akan diukur keberhasilan pencapaiannya dengan menggunakan indikator kinerja. Indikator kinerja dapat terdiri dari angka dan satuannya. Angka menjelaskan mengenai nilai (berapa) dan satuannya memberikan arti dari nilai tersebut (apa).

Dalam mengukur keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan pemerintahan, perlu memperhatikan Indikator Kinerja Utama (IKU). Indikator Kinerja Utama (IKU) yang sering pula disebut Key Performance Indicator.

Dalam ketentuan umum Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama disebutkan Kinerja Instansi Pemerintah adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran atau tujuan instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 setiap unit kerja mandiri wajib menyusun Indikator kinerja utama.

IKU ditetapkan, dan merupakan acuan ukuran kinerja yang dipergunakan oleh Pemerintah Kabupaten dan masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Daerah. IKU digunakan dasar untuk menetapkan Rencana Kinerja Tahunan, menyusun Rencana Kerja dan Anggaran, menyusun dokumen Penetapan Kinerja, menyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) serta melakukan evaluasi

(53)

penyampaian kinerja sesuai dengan dokumen Rencana Pembangunan.

Pemilihan Indikator kinerja pada pemerintah kabupaten/kota menggunakan indikator kinerja pada tinggkat outcome dan menggambarkan keberhasilan instansi pemerintah secara keseluruhan organisasi. Keberhasilan instansi pemerintah merupakan keberhasilan bersama dari beberapa unit kerja yang ada di lingkungan instansi pemerintah tersebut, dengan kata lain, pemilihan indikator kinerja pada pemerintah daerah bukan sekedar gabungan dari berbagai indikator kinerja pada unit kerja pendukungnya.

Bagan 7

Program Nasional

Kebijakan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi melalui 8 area Perubahannya

Area Perubahan Sumber Daya Manusia

(SDM aparatur yang berintegritas, netral, kompeten, capable, profesional, berkinerja

tinggi dan sejahtera)

Organisasi Tata Laksana Peraturan dan UU Pengawasan Akuntabilitas Layanan Publik Mind Set & Cultural Set Aparatur

Gambar

Tabel 4  NO.  JABATAN FUNGSIONAL

Referensi

Dokumen terkait

Kunci kedua dapat digunakan untuk memilih sekumpulan record yang khusus dengan menggunakan satu item data yang ditemukan dalam record , kunci dapat dibuat dengan memilih dua

Sebagian dari responden mengatakan sosialisasi yang mereka terima mengenai kegiatan ini dirasa masih kurang mengena, sehingga masih banyak mahasiswa yang kurang memahami

Atsiţvelgdamas į pateiktus organizuotos grupės apibrėţimus baudţiamosios teisės teorijoje bei į galiojančiame Baudţiamajame kodekse įtvirtintą organizuotos grupės

bagi lawan bicara dan tidak bermakna. Saya menyarankan bagi anda yang keluarganya mengalami afasia,maka ajaklah pasien untuk. mengembalikan saraf motoriknya dengan 1)

Namun waktu yang disediakan dalam masa reses ini sangat singkat, sehingga tujuan dari masa reses ini juga diperhatikan dalam penyerapan aspirasi konstituen oleh wakilnya

perubahan-perubahan yang signifikan atau sebagai tindak lanjut dari klien yang dibekukan sertifikasinya. Auditor adalah personil yang memenuhi persyaratan dan memiliki

Tujuan penelitian ini adalah mendiskusikan mengani penyebab kredit, dampak sanksi dan aturan adat terhadap debitur yang kreditnya macet, serta perbedaan ROA pada LPD yang

(7) IRR secara parsial memiliki pengaruh yang positif yang tidak signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa periode penelitian 2014 triwulan I sampai