• Tidak ada hasil yang ditemukan

RINGKASAN SIARAN PERS AKHIR TAHUN 2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RINGKASAN SIARAN PERS AKHIR TAHUN 2008"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PASAR MODAL & LEMBAGA KEUANGAN

( BAPEPAM-LK )

RINGKASAN SIARAN PERS AKHIR TAHUN 2008

Naskah Siaran Pers selengkapnya dapat di akses di website Bapepam-LK:

http://www.bapepam.go.id

(2)

I. KONDISI UMUM PASAR MODAL INDONESIA SEPANJANG TAHUN 2008 …… 1

1. Indeks Harga Saham Gabungan ……….……….… 1

2. Nilai Kapitalisasi Pasar dan Transaksi Saham di BEI ……….… 1

3. Transaksi Obligasi ……… 1

II. PERKEMBANGAN INDUSTRI PASAR MODAL DI TAHUN 2008 ………. 2

1. Perkembangan Emisi Efek ….……… 2

2. Perkembangan Reksa Dana ……….……….…… 2

3. Perijinan / Pencabutan Ijin Perusahaan Efek dan Wakil Perusahaan Efek ……. 9

4. Perijinan Lainnya ………...……… 10

5. Persetujuan dan Pendaftaran ……...………...……… 10

III. AKTIVITAS PENGATURAN INDUSTRI PASAR MODAL & LEMBAGA KEUANGAN ………...……….. 11

1. Penerbitan Peraturan Baru Bapepam-LK ………... 11

2. Penyempurnaan Peraturan Bapepam-LK ……….……… 12

3. Persetujuan Bapepam-LK atas Peraturan SROs ……..……….. 13

IV. AKTIVITAS PENGAWASAN ……….. 13

1. Pengawasan terhadap Emiten / Perusahaan Publik ………. 13

2. Uji Kepatuhan Perusahaan Efek dan Lembaga Efek ……… 17

3. Pengawasan Perdagangan ……….……….. 17

4. Pengawasan terhadap Manajer Investasi ……… 18

5. Pengawasan terhadap Reksa Dana dan Agen Penjual Reksa Dana ………..… 19

V. PENEGAKAN HUKUM ……… 19

1. Pemeriksaan dan Penyidikan ……… 19

2. Pengenaan Sanksi ……….. 20

3. Satuan Tugas Penanganan Dugaan Tindakan Melawan Hukum di Bidang Pengelolaan Investasi ... 21

VI. KAJIAN DAN SOSIALISASI KEBIJAKAN STRATEGIS …... 21

1. Sosialisasi Consultation Paper MKBD (Modal Kerja Bersih Disesuaikan) …... 22

2. Sosialisasi Margin Trading dan Short Selling …...……… 22

3. Edukasi Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana (WAPERD) ………... 22

4. Kajian Mengenai Praktek dan Regulasi Go Private ...……… 22

5. Studi Mengenai Penerapan Pengendalian Intern pada Manajer Investasi ….... 22

6. Penyusunan Buletin Akuntansi Staf (BAS) …...… 22

7. Kajian Standar Akuntansi Internasional tentang Penyajian Laporan Keuangan dan Akuntansi Kompensasi Berbasis Saham …...………. 23

8. Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten dan Perusahaan Publik (P3LKEPP) ………. 23

9. Sosialisasi Internal ………..………. 23

VII. PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI BAPEPAM-LK …... 23

VIII. PASAR MODAL SYARIAH ………. 31

IX. UPAYA PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN & PELAYANAN PUBLIK …...……… 35

1. Peningkatan Kepatuhan Pelaksanaan Tugas Unit Eselon II di lingkungan Bapepam-LK ...………. 35

2. Program Penjajakan Minat dan Karir Alumni Universitas Negeri di Indonesia .. 36

(3)

4. Pelaksanaan Program Orientasi (Induction) bagi Pegawai Baru Lulusan

Diploma I dan III Keuangan STAN ...……… 37

5. Pelayanan Informasi Publik dan Penanganan Pengaduan ………. 37

X.

PENGAWASAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK …………...……….

38

1. Perasuransian ... 38

a. Pemberian Izin Usaha Perusahaan Perasuransian ...………….……… 38

b. Pencabutan Izin Usaha Perusahaan Perasuransian ... 38

c. Perkembangan Kekayaan, Investasi dan Premi Asuransi ... 38

d. Perkembangan Asuransi Komersial ... 39

e. Asuransi Syariah ... 39

f. Produk Unit Link ... 40

g. Pencatatan Produk Asuransi Baru dan Persetujuan Kerjasama Pemasaran Melalui Bank (Bancassurance) Tahun 2008 ... 40

h. Pengawasan Perusahaan Perasuransian ... 41

i. Pemeriksaan Perusahaan Perasuransian ... 42

j. Sanksi terhadap Perusahaan Perasuransian ... 43

2. Dana Pensiun ... 44

a. Perkembangan Industri Dana Pensiun ... 44

b. Regulasi di Bidang Dana Pensiun ... 44

c. Aktivitas pengawasan ... 44

3. Pembiayaan dan Penjaminan ... 45

a. Lembaga Penjaminan ... 45

b. Lembaga Pembiayaan Khusus ... 46

c. Lembaga Pembiayaan ... 47

d. Pemeriksaan ... 50

XI. KERJASAMA KELEMBAGAAN ……… 52

1. Kerjasama Kelembagaan Domestik ………. 52

a. Penyelenggaraan Annual Report Award ………..………. 52

b. Pelaksanaan Sosialisasi Anti Money Laundering / Prinsip Mengenal Nasabah …...………. 53

c. Pelaksanaan Sosialisasi Pasar Modal ……… 53

2. Kerja Sama Kelembagaan Internasional ………. 54

XII. PENGEMBANGAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI ….………. 59

1. Pengembangan Sistem Informasi Terpadu (Portal) ...………. 59

2. Pengembangan Sistem e-Reporting SROs ………...……….………. 59

3. Pengembangan Sistem e-Reporting Emiten (IDXNet) ……….……….. 59

XIII. DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP UPAYA PENGEMBANGAN PASAR MODAL... 59

(4)

I. KONDISI UMUM PASAR MODAL INDONESIA SEPANJANG TAHUN 2008

1. Indeks Harga Saham Gabungan

IHSG BEI pada akhir perdagangan hari Jum’at tanggal 26 Desember 2008 kemarin ditutup pada posisi 1.340,89 poin atau turun 51,17% dibanding dengan indeks penutupan pada akhir hari perdagangan tahun 2007 yang berada pada posisi 2.745,826.

Pelemahan serupa juga dialami indeks utama beberapa bursa efek di kawasan Asia Pasifik sebagaimana nampak dalam tabel di bawah ini.

Bursa Efek 28 Desember 07 26 Desember 2008 %

Shenzhen 1.447,03 569,38 ( 60,65 ) Shanghai 5.261,56 1.851,52 ( 64,81 ) Mumbai 20.206,95 9.330,19 ( 53,83 ) Indonesia 2.745,83 1.340,89 ( 51,17 ) Singapura*) 3.465,63 1.725,61 ( 50,21 ) Hong Kong*) 27.812,65 14.184,14 ( 49,00 ) Philipina 3.621,60 1.872,85 ( 48,29 ) Taiwan*) 8.506,28 4.425,08 ( 47,98 ) Thailand 858,10 446,62 ( 47,95 ) Jepang 15.307,78 8.739,52 ( 42,91 ) Malaysia*) 1.445,03 867,35 ( 39,98 ) DowJones*) 13.264,82 8.468,48 ( 36,16 )

*) Indeks penutupan per tanggal 31 Desember 2007

Indeks Bursa Efek New York (Dow Jones Industrial Index) mengalami pelemahan sekitar 36%, dari 13.264,82 poin pada tanggal 31 Desember 2007 menjadi 8.468 poin pada 26 Desember 2008 lalu.

2. Nilai Kapitalisasi Pasar dan Transaksi Saham di BEI.

Mengikuti pelemahan IHSG, nilai kapitalisasi pasar saham BEI mengalami penurunan sebesar 46,37%, dari Rp 1.988,3 triliun pada akhir perdagangan tahun 2007 menjadi Rp 1.072,5 triliun per tanggal 26 Desember 2008 kemarin.

Di sisi lain, total nilai transaksi saham di BEI sampai dengan tanggal 26 Desember 2008 mencapai Rp 1.065,85 triliun, meningkat sangat tipis 0,89% dibanding dengan total nilai transaksi tahun 2007 sebesar Rp 1.050,2 triliun.

Nilai transaksi rata-rata harian saham di BEI tahun ini masih mengalami peningkatan sebesar 4,19 %, dari Rp. 4,268 trilyun/hari di tahun 2007 menjadi sebesar Rp. 4,447 triliun/hari di tahun 2008.

3. Transaksi Obligasi

Berdasarkan data dari sistem Penerimaan Laporan Transaksi Obligasi (PLTO), total nilai pelaporan periode 2 Januari s/d. 17 Desember 2008 adalah sebagai berikut:

(5)

No. Instrumen Total Nilai Pelaporan Rata-rata Nilai Pelaporan Harian

1. Surat Utang Negara Rp 887.189,27 milyar Rp 3.743,41 m 2. Obligasi Republik Indonesia Rp 50.853,92 milyar Rp 214,57 m 3. Obligasi Korporasi Rupiah Rp 50.344,53 milyar Rp 212,42 m 4. Obligasi Korporasi Dollar USD 18 juta US$ 0,08 juta 5. Obl Syariah & Sukuk Korporasi Rp 1.356,45 milyar Rp 5,72 m

II. PERKEMBANGAN INDUSTRI PASAR MODAL DI TAHUN 2008

1. Perkembangan Emisi Efek.

No. Uraian 28 Des 2007 26 Des 2008 %

1 Emisi Saham Perdana 24 emiten 17 emiten - 29,17% 2 Nilai Emisi Saham Perdana Rp 17,18 triliun Rp 23,71 triliun 38,04%

3 Emisi HMETD 25 emiten 25 emiten 0%

4 Nilai Emisi HMETD Rp 29,8 triliun Rp 55,49 triliun 86,21 % 5 Emisi Obligasi Korporat 39 emiten 19 emiten 51,28% 6 Nilai Emisi Obligasi Korporat Rp 31,275 triliun Rp 11,9 triliun 61,95%

Dalam periode yang sama, Bapepam-LK juga telah mengeluarkan 11 surat Pernyataan Efektif terkait dengan aksi korporasi berupa:

- Penggabungan usaha (2 Pernyataan Pendaftaran); dan - Penawaran Tender (9 Pernyataan Pendaftaran).

Informasi selengkapnya mengenai Perkembangan Emisi ini dimuat dalam Siaran Pers Akhir Tahun 2008 Bapepam-LK di: http://www.bapepam.go.id.

2. Perkembangan Reksa Dana.

Selama tahun 2008 jumlah Reksa Dana di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dari 473 Reksa Dana pada akhir Desember 2007 menjadi 602 Reksa Dana per akhir Desember 2008 (meningkat 27,27% ) dengan rincian:

No. Jenis Reksa Dana Jumlah

1. Reksa Dana Pendapatan Tetap 134

2. Reksa Dana Saham 58

3. Reksa Dana Pasar Uang 29

4. Reksa Dana Campuran 96

(6)

6. Reksa Dana Terproteksi 211

7. Reksa Dana Indeks 1

8. ETF 2

9. Reksa Dana Penyertaan Terbatas 34

Total 602

Selama periode tahun 2008 Bapepam-LK juga telah memberikan:

-- pernyataan efektif kepada 213 Reksa Dana yang meliputi: 83 Reksa Dana Konvensional; dan 130 Reksa Dana Terproteksi;

Reksa Dana Konvensional

No. Nama Reksa Dana No. Nama Reksa Dana

1. Batavia Obligasi 43. AAA Enhanced Bond Fund 2. Si Dana Batavia Agro 44. Manulife Flexinvest Plus 3. Danareksa Seruni Pasar Uang II 45. GMT Dana Pasti II 4. Indosurya Balance Fund 46. Trim Dana Tetap 2

5. Kresna Flexima 47. Panin Tetap Menghasilkan 6. Kresna Ultima Flexi 48. Mandiri Investa UGM 7. MRS Flex Kresna 49. BIG Bhakti Ekuitas

8. MRS Bond Kresna 50. CIMB CPF Climate Change 9. Makinta Growth Fund 51. Manulife Syariah Amanah

Andalan

10. Makinta Prudent 52. BNIS Saham Syariah 11. Optima Seimbang 53. Fortis Obligasi Plus 12. Paramitra Platinum B 54. INS Dana Kombinasi 13. First State Indoequty Value

Select Fund

55.

Phillip Rupiah Balanced Fund 14. Nikko Tron 2 56. AIM Trust Imperial

15. Millenium Prima 57. Syariah Batasa Sukuk

16. Millenium Equity 58. Mega Dana Obligasi Republik Indonesia Dua (ORI Dua) 17. Nikko Indah Nusantara Dua 59. Mega Dana Saham Syariah 18. Danareksa Gebyar Indonesia II 60. Mega Dana Rido Tiga 19. Syariah Fortis Equitra Amanah 61. Nikko BUMN Plus 20. Sarijaya Smart Equity 62. MSAM Gemilang 21. Sarijaya Smart Mix 63. Kresna Index 45

22. Optima Stabil 64. Kresna Olimpus

23. Panin Gebyar Indonesia II 65. Falcon Asia Optima Plus 24. Optima Likuid 66. Trim Syariah Sukuk 25. Mahanusa Dana Prestasi 67. PNM Terproteksi Seri F 26. Nikko Gebyar Indonesia Dua 68. Manulife Dana Kas II 27. Si Dana Batavia Obligasi Prima 69. Manulife Dana Campuran II 28. Trim Kas 2 70. Manulife Pendapatan Bulanan II 29. Syailendra Balanced Opportunity

Fund

71. Manulife Obligasi Negara Indonesia II

(7)

31. Lautandhana UGM Fund 73. Mahanusa Dana Kas 32. Schroder Prestasi Gebyar

Indonesia II

74.

Mahanusa Citra Prima 33. Jisawi Pendapatan Tetap 75. Si Dana Batavia Saham 34. Fortis Komoditas Plus 76. Optima Obligasi Syariah 35. Bahana Investasi Abadi 77. Optima Campuran Syariah 36. Cipta Syariah Balance 78. AXA Maestrodollar

37. Cipta Syariah Equity 79. Mandiri Investa Keluarga 38. Batasa Equity Syariah 80. Mandiri Investa Dana Prima 39. Premier Pendapatan Tetap 81. Mandiri Investa Dana

Pendapatan Optimal

40. Premier Fixed 82. Mandiri Investa Dana Syariah 41. Trim Kapital Plus 83. Danareksa Melati Dinamis 42. AAA Bond Fund 2

Reksa Dana Terproteksi

No. Nama Reksa Dana No. Nama Reksa Dana

1. Si Dana Batavia Proteksi Nusantara Seri VII

66. Batavia Proteksi Syariah Mataram

2. Bahana Optima Protected Fund 18

67. Si Dana Proteksi Batavia DIV. VIII

3. Trim Performa Terproteksi 68. Si Dana Proteksi Batavia DIV. X 4. Bahana Optima Protected Fund

14

69. Mandiri Protected Regular Income Fund 8

5. Mandiri Protected Regular Income Fund 4

70. Mandiri Capital Protected Income Fund 11

6.

Danareksa Proteksi Melati Plus

71. Danareksa Proteksi Melati Optima IV

7. Bahana Optima Protected Fund 17

72.

Si Dana Proteksi Batavia I 8. Si Dana Batavia Proteksi Pertiwi

Seri III

73. CIMB Principal CPF Income Extra

9.

Schroder Index Linked Fund II

74. Mandiri Capital Protected Income Fund 9

10. Bahana Optima Protected Fund 16

75. Mandiri Capital Protected Income Fund 10

11.

Mandiri Capital Protected Fund I

76. Bahana Reksa Panin Terproteksi IV

12. Mandiri Capital Protected Income Fund I

77. Danareksa Proteksi Melati Optima V

13. Mandiri Capital Protected Income Fund II

78.

NISP Proteksi Dinamis Seri 5 14. Mandiri Protected Regular

Income Fund 3

79.

NISP Dinamis Seri 6 15. Mandiri Protected Regular

Income Fund 5

80.

NISP Proteksi Income Plus I 16. Optima Terproteksi VI 81. BNIS Proteksi X

(8)

Prospektif II

18. NISP Proteksi Dinamis Seri I 83. Si Dana Proteksi Batavia II 19. Mandiri Protected Dana

Bertahap

84.

Terproteksi Fortis Rupiah Plus II 20.

CIMB CPF III

85. Mandiri Capital Protected Income Fund 12

21. Mandiri Capital Protected Income Fund 4

86.

Optima Terproteksi IX 22. NISP Proteksi Dinamis Seri 2 87. Optima Terproteksi X 23.

NISP Proteksi Dinamis Seri 3

88. Terproteksi CIMB Principal CPF V

24. NISP Proteksi Dinamis Seri 4 89. Lautandhana Proteksi II 25. Danareksa Proteksi Melati Prima 90. Lautandhana Proteksi III 26. Terproteksi Schroder Regular

Income Plan III

91.

Si Dana Proteksi Batavia III 27. Bahana Optima Protected Fund

19

92. Si Dana Batavia Terproteksi DIV. IX

28. Terproteksi Schroder Regular Income Plan IV

93.

Brent Dana Terproteksi I

29. PNM Terproteksi Seri E 94. Credit Suisse Dana Terporteksi 1 30. Si Dana Batavia Proteksi DIV II 95. Batavia Proteksi Pajajaran 31. Si Dana Batavia Proteksi DIV III 96. Nikko Proteksi Kas Manajemen 32. Danarekasa Proteksi Melati

Optima

97.

Si Dana Proteksi Batavia V 33.

Danareksa Proteksi Melati III

98. Mandiri Dana Protected Berkala Seri 2

34. Bahana Optima Protected Fund 12

99. Mandiri Dana Protected Berkala Seri 4

35.

Optima Terproteksi VIII

100. Bahana Optima Protected Fund 22

36. Mandiri Capital Protected Income Fund 5

101. Mandiri Dana Protected Berkala Seri 3

37.

Trim Gebyar Terproteksi I

102. Mandiri Dana Protected Berkala Seri 5

38. Mandiri Dana Protected Berkala 103. Schroder Regular Income Plan VI 39. Mandiri Dana Protected Berkala

Obligasi Pemerintah

104.

Jakarta Protected Investment 40. Mandiri Capital Protected

Income Fund 6

105.

Si Dana Proteksi Batavia VI 41.

Optima Terproteksi VII

106. Danareksa Proteksi Melati Optima VI

42. Si Dana Proteksi Batavia Div. IV 107. AAA Reksa Premium Proteksi II 43. Lautandhana Proteksi I 108. Synergy Jiwasraya Terproteksi 44. Danareksa Proteksi Melati

Optima II

109.

NISP Proteksi Dinamis USD 45. Danareksa Proteksi Melati

Optima III

110. Danareksa Proteksi Melati Optima VII

(9)

V

47. BNIS Proteksi VIII 112. NISP Proteksi Income Plus II 48. BNIS Proteksi IX 113. Mega Dana Terproteksi III 49. Lautandhana IYAKKAPI Proteksi

I

114.

Valbury Terproteksi I 50.

BNIS Proteksi VII

115. Syailendra Capital Protected Fund 1

51. Bahana Optima Protected Fund 21

116.

Trim Terproteksi Prima 52.

Si Dana Proteksi Batavia Div. V

117. Mandiri Dana Protected Berkala Seri 6

53. Mandiri Capital Protected Income Fund 7

118.

BNIS Proteksi XII 54. Mandiri Capital Protected

Income Fund 8

119.

BNIS Proteksi XVI 55.

Si Dana Proteksi Batavia Div. VI

120. Reksa Panin AmCapital Terproteksi I

56. Net Dana Proteksi III 121. CIMB Principal CPF VII 57. Mandiri Protected Regular

Income Fund 6

122. Danareksa Proteksi Melati Optima VIII

58. Mandiri Protected Regular Income Fund 7

123. Terproteksi Mahanusa Dana Traana

59. Si Dana Proteksi Batavia Div. VII 124. NISP Proteksi Income Plus III 60. Terproteksi CIMB Principal CPF

IV

125. BNIS Proteksi XI Dollar Amerika Serikat

61. Terproteksi Schroder Regular Income Plan V

126.

BNIS Proteksi XV

62. Batavia Proteksi Majapahit USD 127. Lautandhana Proteksi IV 63. Bahana Reksa Panin

Terproteksi III

128. Mandiri Dana Protected Berkala Seri 7

64.

Brahma Protected Fund

129. Mandiri Capital Protected Income Fund 14

65.

Batavia Proteksi Sriwijaya

130. Mandiri Capital Protected Income Fund 15

- persetujuan atas 34 Reksa Dana Penyertaan Terbatas;

Reksa Dana Penyertaan Terbatas

No. Nama Reksa Dana No. Nama Reksa Dana

1. Panin Pendapatan Tetap Pemerintah

18. Mandiri Pendapatan Optima 2 2. Panin Pendapatan Tetap

Berkualitas

19. Danareksa Investa Fleksi II 3. Panca Global Pendapatan Alfa 20. AIM Trust JR Pro

4. Panca Global Pendapatan Omega

21. Danareksa Investa Obligasi Dollar Amerika Serikat 5. Bahana BUMN Fund I 22. Danareksa Sequis Optima 6. Bahana Private Equity 23. Millenium Restructured Fund I

(10)

Pelabuhan

7. AIM Trust-JS Pro Kesatu 24. Millenium Restructured Fund II 8. AIM Trust-JS Pro Kedua 25. Si Dana Batavia Terbatas III 9. AIM Trust Asih 26. BNIS Penyertaan Terbatas I 10. TFI JS Extra 27. Danareksa JS Fleksi II 11. NISP Flexi Income Plus USD 28. Mandiri Optima Terbatas 2 12. Danareksa JS Fleksi I 29. Mandiri Optima Terbatas 2 13. Danareksa Investa Fleksi I 30. Mandiri Optima Terbatas 2 14. Danareksa Investa Obligasi 31. Si Dana Batavia Terbatas IV 15. Si Dana Batavia Terbatas I 32. TFI [X]-tra Ordinary I

16. Si Dana Batavia Terbatas II 33. TFI [X]-tra Ordinary II 17. Mandiri Pendapatan Optima 34. TFI [X]-tra Ordinary III - persetujuan untuk pembubaran 118 Reksa Dana, meliputi:

No. Nama Reksa Dana No. Nama Reksa Dana

1.

BNI Dana Berbunga Dua

60. Mandiri Government Protected Fund Seri II

2.

BNI Dana Fleksibel

61. Mandiri Government Protected Fund Seri III

3.

BNI Reksa Dana Lancar

62. Mandiri Government Protected Fund Seri IV

4.

CIMB-GK Arjuna Berkembang

63. Mandiri Government Protected Fund Seri V

5. Solusi Dana Terproteksi 64. Trim Pundi Reksa 6.

Mahanusa Obligasi Plus

65. Reksa Dana Indovest Dana Obligasi (RIDO)

7. CIMB-GK Rupiah 66. Fortis Protekplus I 8. ABN AMRO Dana Hasil Berkala 67. Fortis Protekplus IV 9. Smart Invest 68. Fortis Protekplus V 10. NAM Dana Mantap 69. Niaga Smart Fund 11.

Phinisi Dana Tetap Pemerintah

70. Mandiri Government Protected Fund Seri VII

12.

Terproteksi Fortis Kapital I

71. ABN-AMRO Indonesia Dana Saham

13.

MR BOND

72. ABN AMRO Indonesia Opportunity Balanced Fund 14.

Danareksa Proteksi Melati Plus

73. ABN AMRO Indonesia Rupiah Liquid Fund

15. Si Dana Batavia Proteksi Nusantara Seri VII

74. ABN AMRO Indonesia Emerald Dana Campuran

16.

Batasa Investa Haji

75. CIMB-GK Pendapatan Tetap Dollar

17. Pratama Kombinasi 76. Pundi Terproteksi 18.

Jiwasraya Fixed Income

77. Terproteksi Schroder Fixed Maturity Plan V

19. Dana Korporasi Mandiri 78. Capital Tetap

(11)

21.

Si DanaKas Plus

80. ABN AMRO Indonesia Bond Opportunity Fund II

22. Si DanaObligasi Prima 81. Semesta Obligasi Indonesia 23. Lippo Dana Mantap 82. Permata Invest

24. Nikko Indah Nusantara 83. Dana Tirta 25. Nikko TRON (Tracker Obligasi

Nusantara)

84.

Reksa V-Plus 2

26. Platinum Kas 85. Danareksa Gebyar Indonesia 27. Pendapatan Tetap Abadi 86. Panin Gebyar Indonesia 28. Terproteksi Optima Protected

Fund 2

87.

Platinum Tetap 29. Jisawi Fix Plus 88. Fortis Lestari Dua

30. Paramitra Platinum 89. Prestasi Gebyar Indonesia 31. Reksa Panin Plus 90. Mega Dana Obligasi (Medali) 32. AA Investa Reksa 91. Nikko Bond Nusantara 33. Danareksa Proteksi Dinamis

Plus

92.

Nikko Bunga Nusantara 34. Dana Kas Arjuna 93. Premier Pendapatan Tetap 35. Premier Dinamis 94. Dana Sejahtera Optima 36. Premier Stabil 95. Pendapatan Tetap Sentosa 37. ABN AMRO Indonesia Prime

Bond Fund

96.

Fortis Pesona

38. Prime Fund 97. Fortis Ekuitas

39. Flexinvest 98. Nikko Gebyar Indonesia

40. Mahanusa Obligasi Pemerintah 99. PNM Terproteksi Seri D 41. Mahanusa Pendapatan Tetap

Negara

100. Mandiri Government Protected Fund Seri VI

42. Republic Balance 101. Sulut Fund Stabil 43. Nikko Swarnadwipa 102. PNM Puas

44. Panin Dana Utama Plus 103. Mahanusa Dana Stabil 45. GMT Dana Pasti 104. Fortis Protekplus II 46. Bahana Optima Perotected Fund

7

105.

Natpac Dana Tumbuh 47. Dana Tetap Optima 106. Maestro Pundi

48.

TRIM Dana Tetap

107. Corfina Capital Pendapatan Tetap

49. TRIM Kombinasi 108. Corfina Rupiah Plus

50. TRIM Kas 109. Anam Pendapatan Tetap

51. Seruni Pasar Uang 110. Fortis Protekplus III 52. Bahana Optima Protected Fund

3

111.

Fortis Global Croci Basket 53. Bahana Optima Protected Fund

6

112.

Fortis Protekplus VI 54. Bahana Global Protected Fund 3 113. AAA Bond Fund 55. AA Investa Reksa Dollar AS 114. MR FLEX

56. Premium Protected Fund 115. AAA Enhanced Bond Fund 57. BIG Nusantara 116. CIMB-Principal CPF Income

(12)

Extra

58. BIG Palapa 117. Terproteksi Maksima

59. Manulife Syariah Amanah Andalan

118.

Makinta Prudent

Krisis global, yang melanda sejak awal Oktober 2008, tidak mengakibatkan terhentinya pertumbuhan Reksa Dana yang terlihat dari jumlah Reksa Dana yang Pernyataan Pendaftarannya telah efektif selama 3 bulan terakhir pada tahun 2008 yakni sejumlah 45 Reksa Dana.

Walapun krisis global tersebut berdampak pada penurunan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksa Dana dari Rp 91,50 triliun pada akhir Desember 2007 menjadi Rp 74,35 triliun pada akhir Desember 2008 (turun 18,74%), namun jumlah Unit Penyertaan Reksa Dana selama tahun 2008 ini tetap mengalami pertumbuhan yaitu dari 53,59 miliar Unit Penyertaan menjadi 61,51 miliar Unit Penyertaan atau meningkat sebesar 14,78%.

3. Perijinan / Pencabutan Ijin Perusahaan Efek dan Wakil Perusahaan Efek

No. Uraian Jumlah

1. Pemberian Ijin Usaha Baru untuk Perusahaan Efek

- Perantara Pedagang Efek (PPE) - Penjamin Emisi Efek (PEE)

4

1 3

2. Pencabutan Ijin Usaha Perusahaan Efek

- Perantara Pedagang Efek (PPE) (3 PPE mengembalikan ijin usahanya) - Penjamin Emisi Efek (PEE)

(1 PPE mengembalikan ijin usahanya) - Manajer Investasi (MI)

16

14 2 9

3. Pemberian Ijin Orang Perseorangan Baru untuk Wakil PE

- Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE) - Wakil Penjamin Emisi Efek (WPEE) - Wakil Manajer Investasi (WMI)

515

439 38 38

Notes:

- Hingga akhir tahun 2008, total jumlah Perusahaan Efek yang telah memiliki ijin usaha sebagai PPE dan PEE dari Bapepam-LK tercatat 158 Perusahaan Efek. - Berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor: KEP-69/BL/2007 tanggal 13

April 2008, Bapepam-LK menghentikan sementara waktu pemberian ijin usaha baru untuk Perusahaan Efek yang akan menjalankan kegiatan sebagai Manajer Investasi. Kebijakan ini diambil terkait dengan Program Evaluasi Kelayakan Ijin Manajer Investasi.

- Di tahun 2008 juga tercatat 5 Manajer Investasi mengembalikan ijin usahanya kepada Bapepam-LK, 3 diantaranya terkait dengan merger antar MI. Dengan demikian, total jumlah MI hingga akhir 2008 ini adalah 96 MI.

(13)

- Sampai dengan akhir 2008, Bapepam-LK telah memberikan ijin orang perseorangan sebagai WPPE dan WPEE sebanyak 6217 ijin. Sedangkan total ijin orang perseorangan sebagai WMI yang telah dikeluarkan Bapepam-LK adalah sejumlah 1776 ijin WMI.

- Bapepam-LK terus meningkatkan kehati-hatian dalam memberikan persetujuan terhadap perubahan pengendali Perusahaan Efek dan SROs (Direksi, Komisaris dan Pemegang Saham).

Beberapa kebijakan yang telah diambil Bapepam-LK antara lain:

a. Melakukan fit & proper test calon Direksi, Komisaris dan Pemegang Saham Perusahaan Efek.

b. Melakukan fit & proper test calon Komisaris BEI.

c. Cross-check data dan informasi dari pihak terkait atas calon pengendali.

4. Perijinan lainnya.

a. Penasihat Investasi.

Selama Tahun 2008 Bapepam-LK memberikan 1 ijin perusahaan sebagai Penasihat Investasi, sehingga jumlah Penasihat Investasi adalah 7 pihak yang terdiri dari 5 Penasihat Investasi Perorangan dan 2 Penasihat Investasi Perusahaan.

Selama tahun 2008 telah dilakukan pembinaan terhadap 6 Penasihat Investasi dengan melakukan pemeriksaan setempat dalam rangka menilai kelayakan ijin yang dimiliki, kesiapan infrastruktur yang dimiliki serta kendala-kendala yang dihadapi. Aktivitas pengawasan ini sangat bermanfaat sebagai bahan merevisi peraturan terkait dalam rangka mendorong peran aktif Penasihat Investasi di bidang Pasar Modal.

b. Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) dan Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana (WAPERD).

Dalam tahun 2008 Bapepam-LK juga telah memberikan Surat Tanda Terdaftar sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) kepada 1 Bank yaitu Bank Jabar Banten. 1 APERD mengembalikan surat tanda terdaftar karena merger yaitu American Express Bank, sehingga saat ini APERD yang terdaftar berjumlah 27 perusahaan.

Pemegang izin orang perseorangan sebagai Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana (WAPERD) mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan dari 16.466 orang pada tahun 2007 menjadi 18.323 orang atau mengalami kenaikan sebesar 11,28%

5. Persetujuan dan Pendaftaran.

a. Sepanjang tahun 2008 ini, Bapepam telah mengeluarkan Surat Tanda Terdaftar (STTD) untuk 171 Profesi Penunjang Pasar Modal, dengan rincian:

- 131 STTD Notaris;

- 24 STTD untuk Konsultan Hukum - 13 STTD untuk Akuntan; dan - 3 STTD untuk Penilai.

Sehingga sampai dengan akhir bulan Desember 2008, jumlah profesi yang telah terdaftar di Bapepam-LK adalah 647 Konsultan Hukum, 1189 Notaris, 503 Akuntan, dan 105 Penilai.

(14)

b. Untuk lembaga penunjang pasar modal, hingga akhir Desember 2008 terdapat data-data sebagai berikut:

- 22 bank telah memperoleh persetujuan sebagai Bank Kustodian; - 10 perusahaan sebagai BAE;

- 20 in-house BAE;

- 13 Wali Amanat (9 aktif, 2 tidak aktif sementara, dan 2 tidak aktif tetap; - 3 Pemeringkat Efek.

III. AKTIVITAS PENGATURAN INDUSTRI PASAR MODAL & LEMBAGA KEUANGAN

Dalam kurun waktu 2 Januari 2008 hingga 26 Desember 2008, Bapepam-LK telah: - menerbitkan 8 peraturan baru di bidang pasar modal dan 6 peraturan baru di

bidang lembaga keuangan;

- melakukan penyempurnaan atas 19 peraturan di bidang pasar modal dan 1 peraturan baru di bidang lembaga keuangan;

- memberikan persetujuan terhadap perubahan peraturan PT KSEI terkait dengan Penyimpanan dan Penyelesaian Transaksi Efek Beragun Aset (EBA) pada tanggal 28 November 2008.

Berikut informasi lengkap mengenai penerbitan, penyempurnaan peraturan dan persetujuan atas perubahan peraturan SROs:

1. Penerbitan Peraturan Baru Bapepam-LK

No. Nomor Keputusan/Peraturan Tentang

1. Per-02/BL/2008, 31 Januari 2008 Pedoman Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas Minimum Bagi Perusahaan Asuransi Dan Perusahaan Reasuransi

2. Peraturan IV.C.5, 14 Februari 2008 Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas

3. Per-03/BL/2008, 30 Juni 2008 Penilaian Kemampuan Dan Kepatutan Bagi Anggota Direksi Dan Dewan Komisaris Perusahaan Pembiayaan

4. Peraturan VI.C.3, 1 Agustus 2008 Hubungan Kredit dan Penjaminan Antara Wali Amanat Dengan Emiten

5. Per-04/BL/2008, 7 Agustus 2008 Pengawasan Dana Pensiun Berbasis Resiko 6. Per-05/BL/2008, 7 Agustus 2008 Manajemen Pemeriksaan Langsung Dana Pensiun

Berbasis Resiko

7. Per-06/BL/2008, 19 September 2008 Referensi Unsur Premi Murni Serta Unsur Biaya Administrasi dan Biaya Umum Lainnya Pada Lini Usaha Asuransi Kendaraan Bermotor Tahun 2008-2009

8. Per-07/BL/2008, 22 September 2008 Pengawasan Tidak Langsung Atas

Pengadministrasian Penitipan Dana Iuran Pensiun PNS dan Pejabat Negara

9. Peraturan VIII.C.2, 6 Oktober 2008 Independensi Penilai Yang Melakukan Kegiatan di Pasar Modal

(15)

11. Peraturan X.J.4, 6 Oktober 2008 Laporan Berkala Kegiatan Penilai

12. Peraturan XI.B.3, 9 Oktober 2008 Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan Oleh Emiten atau Perusahaan Publik Dalam Kondisi Pasar Yang Tidak Kondusif

13. Kep-440/BL/2008, 29 Oktober 2008 Penilaian Surat Utang Atau Surat Berharga Lain Yang Diterbitkan Oleh Negara Dan Obligasi 14. Peraturan IX.I.7, 28 Nopember 2008 Pembentukan Unit Audit Internal oleh Emiten dan

Perusahaan Publik

2. Penyempurnaan Peraturan Bapepam-LK

No. Nomor Keputusan/Peraturan Tentang

1. Peraturan VIII.A.1, 14 Februari 2008 Pendaftaran Akuntan Yang Melakukan Kegiatan Di Pasar Modal

2. Peraturan VIII.C.1, 14 Februari 2008 Pendaftaran Penilai Yang Melakukan Kegiatan Di Pasar Modal

3. Peraturan III.A.12, 10 April 2008 Komisaris Bursa Efek

4. Peraturan III.B.8, 10 April 2008 Komisaris Lembaga Kliring dan Penjaminan 5. Peraturan III.C.8, 10 April 2008 Komisaris Lembaga Penyimpanan dan

Penyelesaian

6. Peraturan IV.B.1, 14 Mei 2008 Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif

7. Peraturan IV.B.2, 14 Mei 2008 Pedoman Kontrak Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif

8. Peraturan V.G.5, 14 Mei 2008 Fungsi Manajer Investasi Berkaitan dengan Efek Baragun Aset

9. Peraturan IX.J.1, 14 Mei 2008 Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik

10. Peraturan V.D.6, 30 Juni 2008 Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan Efek Bagi Nasabah Dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek

11. Peraturan IX.H.1, 30 Juni 2008 Pengambilalihan Perusahaan Terbuka

12. Peraturan VIII.B.1, 3 Juli 2008 Pendaftaran Konsultan Hukum Yang Melakukan Kegiatan di Pasar Modal

13. Peraturan VIII.A.2, 1 Agustus 2008 Independensi Akuntan yang Memberikan Jasa di Pasar Modal

14. Peraturan X.H.1, 6 Agustus 2008 Laporan Biro Administrasi Efek atau Emiten dan Perusahaan Publik Yang Menyelenggarakan Administrasi Efek Sendiri

15. Peraturan X.N.1, 13 Agustus 2008 Laporan Kegiatan Bulanan Manajer Investasi 16. Peraturan IV.C.2, 9 Oktober 2008 Perubahan Peraturan Nomor IV.C.2 Tentang Nilai

Pasar Wajar dari Efek Dalam Portofolio Reksa Dana

17. Per-8/BL/2008 , 9 Oktober 2008 Perubahan Pertama Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor: Kep-2345/LK/2003 Tahun 2003 Tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Dana Pensiun

(16)

18. Peraturan X.E.1, 10 November 2008 Kewajiban Penyampaian Laporan Berkala Oleh Perusahaan Efek

19. Peraturan IX.K.1, 25 November 2008 Pedoman Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (Asset Backed Securities)

20. Peraturan IX.E.1, 12 Desember 2008 Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu

3. Persetujuan Bapepam-LK atas Peraturan SROs.

Dalam rangka mengakomodasi rencana implementasi transaksi Bursa Efek Beragun Aset (EBA) dan revitalisasi Kontrak Opsi Saham (KOS) oleh PT Bursa Efek Indonesia, PT KSEI akan menyelenggarakan kegiatan penyelesaian transaksi atas EBA dan menyediakan pembukaan Sub Rekening Efek Jaminan terkait revitalisasi KOS tersebut.

Atas rencana tersebut, PT KSEI telah mengajukan permohonan persetujuan perubahan Peraturan Jasa Kustodian Sentral PT KSEI pada tanggal 19 November 2008.

Bapepam-LK telah memberikan persetujuan terhadap perubahan peraturan PT KSEI terkait dengan Penyimpanan dan Penyelesaian Transaksi Efek Beragun Aset (EBA) pada tanggal 28 November 2008.

IV. AKTIVITAS PENGAWASAN

1. Pengawasan terhadap Emiten / Perusahaan Publik.

Sepanjang tahun 2008, terdapat 153 aksi korporasi yang dilakukan Emiten/ Perusahaan Publik dengan rincian:

a. 2 Penggabungan Usaha (merger). b. 9 Penawaran Tender (Tender Offer). c. 45 emiten melakukan Transaksi Material. d. 8 emiten melakukan Perubahan Nama.

e. 46 emiten melakukan transaksi yang mengandung unsur Benturan Kepentingan. f. 4 emiten melakukan Penambahan Modal Tanpa HMETD.

g. 1 emiten melakukan Kuasi Reorganisasi, yakni PT Mas Murni Indonesia Tbk. h. 1 emiten melakukan Go Private, yakni PT Bank UOB Buana Tbk.

i. 37 emiten melakukan Pembelian Kembali Saham, dimana 33 diantaranya dengan menggunakan Peraturan XI.B.3 tentang Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan Oleh Emiten Atau Perusahaan Publik Dalam Kondisi Pasar Yang Berpotensi Krisis.

Berikut informasi lengkap atas aksi korporasi Emiten dan Perusahaan Publik: a. 2 Penggabungan Usaha (merger).

- PT Bank Niaga Tbk merger dengan PT Bank Lippo Tbk,

- PT Mitra Energi Persada Tbk (d/h PT Korpora Persada Investama Tbk) merger dengan PT Adhi Pratama Bersama.

b. 9 Penawaran Tender (Tender Offer).

Terdapat 9 (sembilan) penawaran tender atas 9 saham emiten/perusahaan publik, yakni: PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk, PT Alfa Retailindo Tbk, PT Bank UOB Tbk, PT Apexindo Pratama Duta Tbk, PT Bank Internasional Indonesia Tbk,

(17)

PT Tempo Scan Pacific Tbk, PT Cipendawa Agroindustri Tbk, PT Ades Waters Indonesia Tbk, dan PT Barito Pacific Tbk.

c. 45 emiten melakukan Transaksi Material, dengan rincian:

No. Nama Perusahaan No. Nama Perusahaan

1. PT Allbond Makmur Usaha Tbk 24. PT Tambang Batubara BA Tbk 2. PT Keramika Ind. Asosiasi Tbk 25. PT Barito Pacific Tbk

3. PT Bumi Resources Tbk 26. PT Eterindo Wahanatama Tbk 4. PT Antam (Persero) Tbk 27. PT Davomas Abadi Tbk 5. PT Astra Agro Lestari Tbk 28. PT Zebra Nusantara Tbk 6. PT Fajar Surya Wisesa Tbk. 29. PT Steady Safe Tbk

7. PT Perdana Karya Perkasa Tbk. 30. PT Bakrieland Development Tbk 8. PT Ades Water Indonesia Tbk 31. PT Kaw. Industri Jababeka Tbk 9. PT Malindo Feedmill Tbk 32. PT Laguna Cipta Griya Tbk 10. PT Redland Asia Capital Tbk 33. PT Abdi Bangsa Tbk

11. PT Surya Dumai Industri Tbk 34. PT Ind. Paradise Property Tbk 12. PT ATPK Resources Tbk 35. PT Mitra Rajasa Tbk

13. PT Bakrie Sum. Plantation Tbk 36. PT Bakrie & Brothers Tbk 14. PT Argha Karya Prima Ind. Tbk 37. PT Lippo E-net Tbk

15. PT Arona Binasejati Tbk 38. PT Apexindo Pratama Duta Tbk 16. PT Ekadharma International Tbk 39. PT Excelcomindo Pratama Tbk 17. PT Medco Energi Int.l Tbk 40. PT Tunas Ridean Tbk

18. PT Sepatu Bata Tbk 41. PT Rig Tenders Tbk 19. PT Hanson International Tbk 42. PT TD Resources Tbk

20. PT Indofood Sukses Makmur Tbk 43. PT Bintang Mitra Smstrya Tbk 21. PT Gema Graha Sarana Tbk 44. PT Agis Tbk

22. PT Good Year Tbk 45. PT Bakrie Telecom Tbk 23. PT Duta Kirana Finance Tbk

d. 8 emiten melakukan Perubahan Nama, yakni:

No Nama Semula Nama Baru

1 PT Inti Kapuas Arowana Tbk PT Inti Agri Resources Tbk 2 PT Redland Asia Capital Tbk PT Polaris Investama Tbk 3 PT Arona Binasejati Tbk PT Ratu Prabu Energi Tbk 4 PT Sanex Qianjiang Motor Int’l Tbk PT Allbond Makmur Usaha Tbk 5 PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk PT Titan Kimia Nusantara Tbk 6 PT Lapindo International Tbk PT Leyand International Tbk 7 PT GT Kabel Indonesia Tbk PT KMI Wire and Cable Tbk

(18)

8 PT Sorini Corporation Tbk PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk e. Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu

Terdapat 46 (empat puluh enam) perusahaan melakukan transaksi yang mengandung unsur benturan kepentingan, yaitu:

No. Nama Perusahaan No. Nama Perusahaan

1. PT Bank UOB Buana Tbk 24. PT Indofood Sukses Mmr Tbk 2. PT Bakrieland Development Tbk 25. PT Argo Pantes Tbk

3. PT Bank BCA Tbk 26. PT BISI International Tbk 4. PT First Media Tbk 27. PT Indo Kordsa Tbk

5. PT Sugi Samapersada Tbk 28. PT Titan Kimia Nusantara Tbk 6. PT Ind Paradise Property Tbk 29. PT Bristol-Myers Squibb Ind Tbk 7. PT Laguna Cipta Griya Tbk 30. PT Davomas Abadi Tbk

8. PT Alfa Retailindo Tbk 31. PT Sat Nusapersada Tbk 9. PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk 32. PT Bayan Resources Tbk 10. PT TD Resources Tbk 33. PT Central Proteinaprima Tbk 11. PT Excelcomindo Pratama Tbk 34. PT Yanaprima Hstprsda Tbk 12. PT Duta Kirana Finance Tbk 35. PT Holcim Tbk

13. PT Mitra Rajasa Tbk 36. PT Gema Graha Sarana Tbk 14. PT Apexindo Pratama Duta Tbk 37. PT Good Year Tbk

15. PT Indomobil Sukses Int’l. Tbk 38. PT Sepatu Bata Tbk

16. PT Indocement TP Tbk 39. PT Tambang Batubara BA Tbk 17. PT Smart Tbk 40. PT Barito Pacific Tbk

18. PT Tembaga Mulia Semanan Tbk 41. PT Malindo Feedmill Tbk 19. PT Cita Mineral Investindo Tbk 42. PT Redland Asia Capital Tbk 20. PT Tirta Mahakam Res. Tbk 43. PT Surya Dumai Industri Tbk 21. PT. Cahaya Kalbar Tbk 44. PT ATPK Resources Tbk 22. PT Gajah Tunggal Tbk 45. PT Bakrie Sum. Plantation Tbk 23. PT Scheering Plough Ind. Tbk 46. PT Eterindo Wahanatama Tbk f. 4 emiten melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih

Dahulu, yakni: PT Keramika Indonesia Asosiasi Tbk, PT Teijin Indonesia Fiber Corporation Tbk, PT Asia Grain Int’l. Tbk, dan PT Duta Kirana Finance Tbk.

g. 37 emiten melakukan Pembelian Kembali Saham, yakni:

No. Nama Perusahaan Keterangan

1. PT Panin Insurance Tbk Melalui prosedur Peraturan XI.B.2 2. PT Panin Life Tbk Melalui prosedur Peraturan XI.B.2 3. PT Bank BCA Tbk Melalui prosedur Peraturan XI.B.2

(19)

4. PT Bhakti Investama Tbk Melalui prosedur Peraturan XI.B.2 5. PT Sampoerna Agro Tbk Melalui prosedur Peraturan XI.B.3 6. PT PP London Sumatra Ind. Tbk Melalui prosedur Peraturan XI.B.3 7. PT Semen Gresik (Persero) Tbk Melalui prosedur Peraturan XI.B.3 8. PT Tambang Batubara BA Tbk Melalui prosedur Peraturan XI.B.3 9. PT Aneka Tambang Tbk Melalui prosedur Peraturan XI.B.3 10. PT Kimia Farma Tbk Melalui prosedur Peraturan XI.B.3 11. PT Tunas Baru Lampung Tbk Melalui prosedur Peraturan XI.B.3 12. PT Budi Acid Jaya Tbk Melalui prosedur Peraturan XI.B.3 13. PT Timah Tbk Melalui prosedur Peraturan XI.B.3 14. PT Medco Energi Internasional Tbk Melalui prosedur Peraturan XI.B.3 15. PT Bakrie Sum. Plantations Tbk Melalui prosedur Peraturan XI.B.3 16. PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk Melalui prosedur Peraturan XI.B.3 17. PT Bumi Resources Tbk Melalui prosedur Peraturan XI.B.3 18. PT Perdana Karya Perkasa Tbk Melalui prosedur Peraturan XI.B.3 19. PT Kalbe Farma Tbk Melalui prosedur Peraturan XI.B.3 20. PT Indofood Sukses Makmur Tbk Melalui prosedur Peraturan XI.B.3 21. PT. Surya Citra Media Tbk. Melalui prosedur Peraturan XI.B.3 22. PT. Duta Graha Indah Tbk. Melalui prosedur Peraturan XI.B.3 23. PT. Sampoerna Agro Tbk. Melalui prosedur Peraturan XI.B.3 24. PT. Wijaya Karya Tbk. Melalui prosedur Peraturan XI.B.3 25. PT. Elnusa Tbk. Melalui prosedur Peraturan XI.B.3 26. PT. Jasa Marga Tbk. Melalui prosedur Peraturan XI.B.3 27. PT. Adhi Karya Tbk. Melalui prosedur Peraturan XI.B.3 28. PT. Perusahaan Gas Negara Tbk. Melalui prosedur Peraturan XI.B.3 29. PT. Berlian Laju Tanker Tbk. Melalui prosedur Peraturan XI.B.3 30. PT. Telekomunikasi Ind. Tbk. Melalui prosedur Peraturan XI.B.3 31. PT. Arpeni Pratama OL Tbk. Melalui prosedur Peraturan XI.B.3 32. PT. Bakrie Telecom Tbk. Melalui prosedur Peraturan XI.B.3 33. PT. Bakrieland Development Tbk. Melalui prosedur Peraturan XI.B.3 34. PT. Ace Hardware Indonesia Tbk. Melalui prosedur Peraturan XI.B.3 35. PT. Jaya Real Property Tbk. Melalui prosedur Peraturan XI.B.3 36. PT. Multi Indocitra Tbk. Melalui prosedur Peraturan XI.B.3 37. PT. Media Nusantara Citra Tbk. Melalui prosedur Peraturan XI.B.3 Sebagai catatan, sejak penetapan Peraturan XI.B.3 tentang Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan Oleh Emiten Atau Perusahaan Publik Dalam Kondisi Pasar Yang Berpotensi Krisis pada tanggal 9 Oktober 2008, hingga 26 Desember 2008 terdapat 33 emiten yang memanfaatkan Peraturan XI.B.3 tersebut untuk

(20)

melakukan pembelian kembali saham dalam rangka stabilisasi harga pasar sahamnya.

h. 1 emiten melakukan Kuasi Reorganisasi, yakni PT Mas Murni Indonesia Tbk. i. 1 emiten melakukan Go Private, yakni PT Bank UOB Buana Tbk.

2. Uji Kepatuhan Perusahaan Efek dan Lembaga Efek.

Uji Kepatuhan Lembaga Efek dilakukan melalui pemeriksaan rutin kepada para pelaku pasar modal khususnya Lembaga Efek yang bertujuan untuk memastikan kepatuhan Lembaga Efek terhadap peraturan perundang-undangan pasar modal yang berlaku. Sepanjang tahun 2008, Bapepam-LK telah menyelesaikan pemeriksaan rutin terhadap:

- 24 Perusahaan Efek (PE), yang terdiri dari 16 Kantor Pusat PE Anggota Bursa, dan 8 Kantor Cabang PE Anggota Bursa.

Hingga saat ini Bapepam-LK masih melakukan pemeriksaan rutin terhadap 10 PE Anggota Bursa (8 Kantor Pusat dan 2 Kantor Cabang).

- 10 Biro Administrasi Efek (BAE). - 8 Bank Kustodian (BK).

Dalam melakukan uji kepatuhan kepada Perusahaan Efek, pemeriksaan dilakukan terhadap antara lain organisasi Perusahaan Efek termasuk pengendalian dan pengawasan internal, penyelenggaraan pembukuan, pelaksanaan prinsip mengenal nasabah, kecukupan modal kerja khususnya dalam hal kesesuaian perhitungannya dan penyajiannya.

Sedangkan dalam uji kepatuhan BAE, pemeriksaan dilakukan antara lain terhadap organisasi, kewajiban pelaporan-pelaporan, bentuk kontrak kerja dengan Emiten yang diadministrasikan Efek-nya, dan lain-lain.

Berdasarkan hasil pemeriksaan rutin tersebut, bagi Perusahaan Efek atau BAE yang dalam pelaksanaan kegiatan usahanya ditemukan ketidaksesuaian (uncomply) dengan ketentuan perundangan-undangan di bidang pasar modal dikenakan sanksi administratif maupun tindakan tertentu mulai dari teguran tertulis, penghentian sementara kegiatan usaha, hingga pencabutan izin usaha.

Selama tahun 2008 Bapepam-LK telah mencabut izin usaha dari 11 PE sesuai dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan pada akhir 2007. Selain itu, Bapepam-LK juga telah mencabut 1 ijin usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan pengenaan penghentian sementara kegiatan usaha kepada 1 PE dalam kasus yang sama.

3. Pengawasan Perdagangan

Dalam rangka mengemban salah satu amanat Pasal 3 UU Nomor 8 Tahun 1995, Bapepam-LK telah melakukan pengawasan rutin sehari-hari terhadap kegiatan pasar modal berupa pemantauan transaksi perdagangan harian yang saat ini meliputi perdagangan saham sebanyak 401 Emiten dan 53 Waran, serta perdagangan obligasi meliputi obligasi perusahaan (corporate bond) sebanyak 212 seri dan SUN sebanyak 71 seri. Disamping itu juga dilakukan pengawasan terhadap KOS dan ETF.

Dalam upaya mewujudkan terciptanya kegiatan pasar modal yang teratur, wajar dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal, Bapepam-LK telah melakukan proses penelaahan dan pemeriksaan teknis terhadap dugaan transaksi tidak wajar. Penelaahan dan pemeriksaan teknis dilakukan guna memperoleh petunjuk awal yang memadai guna digunakan pemeriksaan lebih lanjut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 100 UU Nomor 8 Tahun 1995.

(21)

Sepanjang tahun 2008, Bapepam-LK telah menyelesaikan penelaahan dan pemeriksaan teknis terhadap indikasi perdagangan tidak wajar sebanyak 34 kasus dengan rincian:

- 32 kasus dugaan pelanggaran Pasal 91 dan 92 mengenai Perdagangan Semu dan Manipulasi Pasar; dan

- 2 kasus dugaan Penggunaan Informasi Orang Dalam.

Dari keseluruhan kasus tersebut, 15 kasus memiliki petunjuk awal yang kuat untuk ditindaklanjuti menjadi Pemeriksaan oleh Biro Pemeriksaan dan Penyidikan (Biro PP), sementara 9 kasus lainnya tidak ditemukan petunjuk awal untuk diteruskan ke Biro PP. Adapun saat ini, Bapepam-LK sedang melakukan penelaahan terhadap 10 kasus dugaan perdagangan tidak wajar.

Kedepan Bapepam berencana melakukan pemeriksaan setempat secara sampling terhadap partisipan transaksi obligasi dalam rangka penegakan hukum.

4. Pengawasan terhadap Manajer Investasi.

Selama Tahun 2008 Bapepam-LK tidak mengeluarkan ijin baru Perusahaan Efek sebagai Manajer Investasi karena sejak bulan April 2007 berdasarkan SK Ketua Bapepam-LK Nomor Kep-69/BL/2007 tanggal 13 April 2007 tentang Penghentian

Sementara Pemberian Izin Usaha Perusahaan Efek Yang Melakukan Kegiatan Sebagai Manajer Investasi.

Proses “Evaluasi Kelayakan Izin Manajer Investasi” telah dilakukan pada tahun 2007 terhadap 110 Manajer Investasi dan dilanjutkan pada tahun 2008 dengan hasil:

a. 3 perusahaan mengembalikan izin sebagai Manajer Investasi: 1) PT. DBS Vickers;

2) PT. ABN Amro Manajemen Investasi; dan 3) PT. Inter Pacific Securities.

b. 7 perusahaan dicabut izinnya karena tidak memenuhi ketentuan peraturan V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek:

- PT Jakarta Asset Management; - PT Bali Securities;

- PT Mega Global Investama; - PT United Asia Securities; - PT Platinum Investama;

- PT Penthasena Arthatama; dan - PT Abacus Capital.

c. 1 perusahaan dicabut izinnya karena melanggar ketentuan lainnya yang berlaku, yakni PT AIM Investment Management.

d. 6 MI dalam proses merger sehingga akan ada 3 MI yang akan mengembalikan ijin usahanya, yakni:

- PT. Optima Kharya Kapital Securities dan PT. Optima Kharya Capital Management menjadi PT. Optima Kharya Capital Management.

- PT. Pratama Capital Securities dan PT. Platinum Asset Management menjadi PT Pratama Capital Asset Management (In Process).

- PT. CIMB GK Securities dan PT. Niaga Asset Management menjadi PT. CIMB Principal Asset Management (In Process).

Sebagai tindak lanjut dari hasil “Evaluasi Kelayakan Izin Manajer Investasi”, saat ini juga sedang disusun beberapa peraturan baru yang akan mengatur secara lebih

(22)

spesifik mengenai Manajer Investasi yang meliputi Perizinan, Perilaku, Pengendalian Intern, Permodalan dan Kontrak Pengeloaan Dana. Khusus permodalan Manajer Investasi, Bapepam-LK juga telah mengajukan perubahan Peraturan Menteri Keuangan untuk Modal Disetor Manajer Investasi menjadi Rp 25 miliar.

Beberapa hal pokok yang dipersyaratkan dalam draft peraturan baru tersebut bermuara pada peningkatan Capacity Building, Risk Management dan kepatuhan Manager Investasi yang antara lain meliputi;

a. Profile bisnis Manajer Investasi yang menggambarkan strategi kepatuhan, dan strategi risk management termasuk kemampuan keuangan perusahaan;

b. Kewajiban memiliki 9 fungsi yang terpisah, meliputi; investasi, dealling, riset, kepatuhan dan manajemen resiko, penyelesaian transaksi, keluhan nasabah, pemasaran, pengembangan SDM, teknologi informasi;

c. Kewajiban memiliki SOP dan job discription dari setiap fungsi; d. Independensi fungsi compliance;

e. Independensi fungsi Investasi dari dealing dan penyelesiaan transaksi; dan f. Kewajiban memiliki dana kelolaan 25 miliar dan disimpan pada bank kustodian.

5. Pengawasan terhadap Reksa Dana dan Agen Penjual Efek Reksa Dana.

Selama tahun 2008 Bapepam-LK melakukan pemeriksaan kepatuhan terhadap 20 Reksa Dana. Dari 20 Reksa Dana yang diperiksa, sebanyak 4 Reksa Dana diberikan surat teguran, dan sisanya masih dalam proses pemeriksaan kepatuhan.

Berdasarkan sampling dan prioritas permasalahannya, Bapepam-LK juga telah melakukan pemeriksaan kepatuhan terhadap 2 Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang berada di 4 kota besar yaitu Medan, Semarang, Bali, dan Surabaya pada bulan Maret 2008. Selanjutnya, pada bulan Oktober s/d Desember 2008 dilanjutkan pemeriksaan kepatuhan terhadap 16 APERD yang berada di 8 kota besar yaitu Batam, Bali, Makasar, Manado, Balikpapan, Surabaya, Medan dan Bandung.

V. PENEGAKAN HUKUM

1. Pemeriksaan dan Penyidikan

Sampai dengan diterbitkannya siaran pers ini, Bapepam dan LK telah melakukan Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 100 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal atas 66 kasus dugaan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan melakukan Penyidikan sebagaimana dimaksud dalam pasal 101 Undang-undang Pasar Modal terhadap 15 kasus dugaan tindak pidana di bidang Pasar Modal.

Kasus-kasus dugaan pelanggaran Pasar Modal yang ditangani Bapepam-LK adalah kasus-kasus yang berkaitan dengan keterbukaan Emiten dan Perusahaan Publik, perdagangan Efek, dan pengelolaan investasi. Kasus-kasus yang berkaitan dengan keterbukaan Emiten dan Perusahaan Publik antara lain dugaan pelanggaran atas ketentuan Transaksi yang mengandung Benturan Kepentingan, Transaksi Material, Keterbukaan Pemegang Saham Tertentu, Informasi atau Fakta Material Yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik, Penyajian Laporan Keuangan, Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum dan lain-lain. Kasus-kasus yang berkaitan dengan perdagangan Efek antara lain dugaan pelanggaran manipulasi pasar, perdagangan semu, perdagangan orang dalam, penipuan dan lain-lain. Kasus-kasus yang berkaitan dengan pengelolaan investasi antara lain dugaan pelanggaran dalam pengelolaan Reksa Dana, kewajiban pelaporan Reksa Dana dan lain-lain.

(23)

Dari 66 kasus Pemeriksaan, 24 kasus telah selesai diproses dan 42 kasus masih dalam proses pemeriksaan maupun proses pengenaan sanksi. Selanjutnya, dari 24 kasus yang telah selesai diproses tersebut, 19 kasus dikenakan sanksi oleh Bapepam-LK dalam bentuk sanksi administratif dan atau perintah untuk melakukan tindakan tertentu kepada pihak-pihak yang melakukan pelanggaran, 5 kasus ditutup karena tidak ditemukan adanya pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

Dari 15 kasus penyidikan, 11 kasus masih dalam proses, 3 kasus ditutup (SP3) dan 1 kasus telah dilakukan penyerahan atas barang bukti dan tersangka (P22) ke Kejaksaan Tinggi DKI melalui Korwas PPNS Mabes Polri.

Diantara kasus-kasus pemeriksaan yang sedang dilakukan tersebut, terdapat 2 kasus yang cukup memperoleh perhatian publik, yaitu kasus penawaran jasa pengelolaan investasi kepada masyarakat yang dilakukan oleh PT. Antaboga Delta Sekuritas dan kasus penggelapan saham nasabah PT. Signature Capital d/h PT. Kuo Capital Raharja.

Untuk melindungi kepentingan nasabah dan proses pemeriksaan, Bapepam-LK telah melakukan pemblokiran atas beberapa rekening dan sub rekening efek atas nama beberapa pihak yang terkait kedua kasus tersebut. Mengingat dugaan pelanggaran meliputi tindak pidana umum dan perbankan, Bapepam-LK juga melakukan koordinasi dengan Bareskrim POLRI dan Bank Indonesia

2. Pengenaan Sanksi

Selama tahun 2008, Bapepam-LK telah melakukan upaya penegakan hukum, termasuk didalamnya menetapkan sanksi administratif kepada para pelaku pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Bentuk sanksi yang ditetapkan cukup beragam, yaitu pencabutan izin usaha, baik kepada institusi maupun kepada perorangan, pembekuan izin usaha, sanksi denda, serta peringatan tertulis.

Sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik, Bapepam-LK selalu melakukan paparan publik (melalui press release) atas sanksi yang telah ditetapkan, khususnya terhadap kasus-kasus yang menjadi perhatian publik. Adapun secara ringkas penetapan sanksi yang dilakukan sepanjang tahun 2008 adalah sebagai berikut: a. Sanksi Denda, dijatuhkan kepada:

- 175 Emiten dengan total denda sebesar Rp. 8.292.000.000,00.

- 58 Manajer Investasi dengan total denda sebesar Rp. 326.300.000,00 - 131 Perusahaan Efek dengan total denda sebesar Rp. 574.000.000,00 - 8 Akuntan Publik dengan total denda sebesar Rp. 124.200.000,00 - 3 BAE dengan total denda sebesar Rp. 8.000.000,00

- 3 Bank Kustodian dengan total denda sebesar Rp. 2.900.000,00 - 2 SROs dengan total denda sebesar Rp. 5.500.000,00

- 3 Perorangan (Nasabah) dengan total denda sebesar Rp. 200.000.000,00 - 1 Perusahaan sebagai pemegang saham 5% Rp. 250.000.000,00

b. Sanksi Peringatan Tertulis, dijatuhkan kepada : - 2 Wakil Manajer Investasi

- 3 Nasabah Perusahaan Efek

c. Sanksi Pencabutan Izin Usaha, dijatuhkan kepada :

(24)

- 1 Akuntan Publik

d. Sanksi Pembekuan Izin Usaha, dijatuhkan kepada :

- 2 Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek - 2 Wakil Pejamin Emisi Efek

- 1 Akuntan Publik - 1 Konsultan Hukum.

e. Sanksi Pencabutan Pernyataan Efektif, dijatuhkan kepada : - 1 Emiten/Perusahaan Publik.

3. Satuan Tugas Penanganan Dugaan Tindakan Melawan Hukum di Bidang

Pengelolaan Investasi

Satuan Tugas Penanganan Dugaan Tindakan Melawan Hukum di Bidang Penghimpunan Dana Masyarakat dan Pengelolaan Investasi, yang selanjutnya disebut Satgas Waspada Investasi, telah dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor: Kep-208/BL/2007 tanggal 20 Juni 2007, yang diperpanjang dengan Surat Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor: Kep-78/BL/2008 tanggal 27 Maret 2008.

Satgas Waspada Investasi beranggotakan perwakilan pejabat/pegawai pada Bapepam-LK, Bank Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri - Departemen Perdagangan, dan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) – Departemen Perdagangan.

Program kerja Satgas ini terdiri dari Program Pencegahan dan Program Penanganan. Program Pencegahan dilakukan melalui sosialisasi yang berupa public expose, iklan, penyebaran brosur dan poster serta melakukan seminar/workshop mengenai tindakan melawan hukum di bidang penghimpunan dana masyarakat dan pengelolaan investasi. Tujuan pokok dari kegiatan pencegahan adalah memberikan penjelasan kepada masyarakat, sehingga masyarakat dapat mengidentifikasi bentuk-bentuk penghimpunan dana dan pengelolaan investasi, baik yang legal maupun yang ilegal. Dengan demikian diharapkan akan timbul sikap kritis dan waspada pada masyarakat terhadap berbagai kegiatan investasi.

Satgas Waspada Investasi juga telah melakukan penanganan atas kasus yang dilaporkan oleh masyarakat, yang berupa pemeriksaan dan atau penyidikan kasus oleh instansi yang berwenang, pemeriksaan bersama atas pihak yang diduga melakukan pelanggaran, dan pertemuan antar instansi anggota Satgas untuk membahas penanganan kasus.

Sampai dengan akhir tahun 2008, Satgas Waspada Investasi telah melaksanakan hal-hal sebagai berikut :

- Seminar Waspada Investasi di 4 kota besar di Indonesia yaitu Denpasar (27 Mei 2008), Batam (16 Juni 2008), Makassar (28 Agustus 2008), dan Medan (13 November 2008)

- Pers Release pelaksanaan program kerja Satgas Wsapada Investasi pada tanggal 14 Juli 2008

- Forum Investigasi Bersama Satgas - Rapat Rutin dan Insidental Satgas.

(25)

1. Sosialisasi Consultation Paper MKBD (Modal Kerja Bersih Disesuaikan)

Sosialisasi Consultation Paper MKBD dilaksanakan pada tanggal 30 Januari 2008 di Ruang Serbaguna Bursa Efek Indonesia. Sosialisasi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendapatkan masukan dan pandangan dari para pelaku pasar terkait dengan penyusunan Consultation Paper MKBD. Consultation Paper MKBD sendiri disusun dalam rangka penyempurnaan terhadap peraturan MKBD. Penyempurnaan ini diperlukan demi mengakomodasi perkembangan Pasar Modal Indonesia dan Pasar Modal Internasional yang berkembang sangat pesat.

2. Sosialisasi Margin Trading dan Short Selling

Sosialisasi mengenai Margin Trading dan Short Selling dilaksanakan pada tanggal 4, 7, 8, 14 dan 15 Juli 2008, di Ruang Serbaguna Bursa Efek Indonesia yang diikuti oleh seluruh Perusahaan Efek Anggota Bursa (PE - AB). Acara ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mensosialisasikan peraturan baru mengenai Margin Trading dan Short Selling yang baru saja dikeluarkan oleh Bapepam-LK kepada para pelaku pasar.

3. Edukasi Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana (WAPERD)

Dalam rangka meningkatkan pemahaman pelaku pasar modal khususnya tenaga pemasaran Reksa Dana mengenai peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal maka selama tahun 2008 Bapepam-LK telah melaksanakan Workshop Peningkatan Kualitas Kepatuhan WAPERD di 4 (empat) kota besar di Indonesia yaitu Medan, Yogyakarta, Menado dan Semarang yang diikuti oleh WAPERD dari berbagai Manajer Investasi dan Agen Penjual yang memasarkan Reaksa Dana.

4. Kajian Mengenai Praktek dan Regulasi Go Private

Kajian ini bertujuan untuk melihat regulasi dan praktik go private di negara-negara maju, dan membandingkannya dan melihat kelayakannya untuk ditrapkan di pasar modal Indonesia. Out put yang dihasilkan dari kajian ini berupa referensi yang dapat digunakan dalam proses pembuatan peraturan Bapepam-LK yang mengatur mengenai tindakan go private di pasar modal.

5. Studi Mengenai Penerapan Pengendalian Intern pada Manajer Investasi

Studi ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penerapan pengendalian intern oleh Perusahaan Efek, dalam hal ini yang dilakukan oleh Manajer Investasi. Disamping itu, studi penerapan pengendalian intern pada Manajer Investasi diperlukan karena sampai saat ini belum ada peraturan atau ketentuan mengenai pengendalian intern, sehingga pada praktiknya saat ini Bapepam-LK tidak dapat mengukur efektivitas pengendalian intern pada Perusahaan Efek. juga Hasil studi diharapkan dapat menjadi bahan rumusan Bapepam-LK dalam penyusunan peraturan mengenai penerapan pengendalian intern pada Manajer Investasi.

6. Penyusunan Buletin Akuntansi Staf (BAS)

Pada tahun 2008, telah dilakukan penyusunan 2 Buletin Akuntansi Staf yaitu BAS No. 8 dan BAS No.9. BAS merupakan intepretasi dan praktek terhadap suatu ketentuan dibidang akuntansi dan auditing yang dilaksanakan oleh staf di biro teknis dan Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan dalam melakukan tugasnya.

BAS 8 berisi pandangan staf mengenai perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas pemberian tantiem dan bonus serta tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR), termasuk diantaranya pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dalam Laporan Keuangan Emiten dan Perusahaan Publik. Sedangkan BAS 9 menyajikan pandangan

(26)

staf mengenai kewajiban audit atas laporan keuangan anak perusahaan dan perusahaan asosiasi dari Emiten atau Perusahaan Publik serta kewajiban audit dalam rangka Penawaran Umum Perdana.

7. Kajian Standar Akuntansi Internasional Tentang Penyajian Laporan Keuangan

dan Akuntansi Kompensasi Berbasis Saham

Kajian ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman mengenai International Accounting Standard (IAS) (Revised 2008) No. 1 tentang Presentation of Financial Statements, yang membahas mengenai bagaimana laporan keuangan disajikan. Selain IAS 1, kajian ini juga membahas International Financial Reporting Standard (IFRS) (2004) No. 2 tentang Share Based-Payment yang mengatur mengenai bagaimana perlakuan akuntansi untuk pembayaran yang dapat dilakukan oleh perusahaan atas barang atau jasa yang telah diterimanya baik dari karyawan ataupun pemasok.

Di samping itu, kajian ini juga bertujuan untuk merekomendasikan dan memberikan materi penyusunan draft Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) terkait dengan IAS dan IFRS tersebut kepada Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

8. Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten dan

Perusahaan Publik (P3LKEPP)

Pada tanggal 31 Januari 2008 telah diterbitkan Surat Edaran Nomor: SE-02/BL/2008 Tentang Pedoman Penyajian Dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten Atau Perusahaan Publik Industri Pertambangan Umum, Minyak dan Gas Bumi, dan Perbankan.

Penyusunan P3LKEPP bertujuan untuk memberi panduan penyusunan Laporan Keuangan Emiten dan Perusahaan Publik. Dengan demikian diharapkan akan memudahkan Emiten dan Perusahaan Publik dalam penyusunan dan penelaahan Laporan Keuangan serta memudahkan bagi investor dan analis yang melakukan perbandingan kinerja perusahaan sejenis pada masing-masing industri.

Pada tahun 2008, telah dilakukan juga penyusunan P3LKEPP yang meliputi 2 sektor industri, yaitu Asuransi Jiwa dan Asuransi Kerugian.

9. Sosialisasi Internal

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan penyebarluasan informasi mengenai BAS dan P3LKEPP khususnya dilingkungan internal Bapepam-LK. Acara tersebut dilaksanakan pada tanggal 13-14 Nopember 2008. Adapun materi sosialisasi adalah:

 Buletin Akuntansi Staf, yang meliputi BAS No. 5, BAS No. 6, dan BAS No. 7.

 P3LKEPP, yang meliputi industri Pertambangan Umum, Pertambangan Migas, dan Perbankan

VII. PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI BAPEPAM-LK

Kegiatan reformasi birokrasi di lingkungan Bapepam-LK masih berjalan seiring dengan rencana aksi reformasi birokrasi Departemen keuangan yang mengedepankan efisiensi, efektifitas dan transparansi serta pelayanan kepada masyarakat

Adapun prioritas kegiatan reformasi birokrasi dimaksud di bidang business process (Ketatalaksanaan) saat ini dilakukan melalui penyempurnaan/perbaikan dan peningkatan proses bisnis antara lain penyempurnaan standar prosedur operasi (SOP) dan pelaksanaan analisis jabatan melalui penyempurnaan Uraian Jabatan, serta

(27)

pelaksanaan analisis beban kerja, sehingga dapat di tetapkan grading masing-masing jabatan dan pelaksana di lingkungan Bapepam-LK.

Disamping itu dengan kondisi organisasi saat ini yang penuh dengan dinamika dan untuk memenuhi kepentingan stakeholder yang memerlukan penyempurnaan organisasi, Bapepam-LK senantiasa melakukan evaluasi, kajian dan inventarisasi untuk penyempurnaan organisasi Bapepam-lk secara integral.

Selanjutnya Bapepam-LK juga melaksanakan kegiatan penyusunan proses bisnis lainnya sebagaimana tercantum dalam rencana kerja Reformasi Birokrasi Departemen Keuangan, seperti monitoring dan evaluasi atas SOP Departemen Keuangan, melakukan sosialisasi atas grading pelaksana serta menyusun Key Performance Indicators sesuai Sasaran Strategis baik untuk DepKeu Wide, Depkeu One maupun Depkeu Two untuk thema: Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.

A. Penyempurnaan Proses Bisnis

Penyempurnaan proses bisnis difokuskan dan diarahkan pada upaya meningkatkan layanan publik. Bapepam-LK berusaha mengubah citra dari proses yang cenderung kurang memberi kepastian menuju proses yang pasti pada setiap tahapannya, sehingga publik mendapat kepastian mengenai waktu, persyaratan administrasi, dan biaya (jika ada).

Sebagai organisasi yang pro publik, maka penyempurnaan proses bisnis di Bapepam-LK diarahkan untuk menghasilkan proses bisnis yang akuntabel dan transparan, serta mempunyai kinerja yang cepat dan ringkas. Untuk itu, Bapepam-LK menyusun SOP yang rinci dan dapat menggambarkan setiap jenis keluaran pekerjaan secara comprehensif, melakukan analisis dan evaluasi jabatan untuk memperoleh gambaran rinci mengenai tugas yang dilakukan oleh setiap jabatan, serta melakukan analisis beban kerja untuk dapat memperoleh informasi mengenai waktu dan jumlah pejabat yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Dengan ketiga piranti tersebut Bapepam-LK dapat memberikan layanan prima kepada publik, yaitu layanan yang terukur dan pasti dalam hal waktu penyelesaian, persyaratan administrasi yang harus dipenuhi, dan biaya (jika ada).

1). Penyempurnaan SOP

Untuk menunjang pelaksanaan tugas secara efisien, efektif, transparan dan akuntabel, serta menindaklanjuti hasil penelaahan dan penilaian internal atas SOP, telah dilakukan revisi/penyempurnaan atas lima SOP yaitu:

a. Prosedur Penanganan Pengaduan Terpadu;

SOP Prosedur Penanganan Pengaduan Terpadu merupakan revisi atas Prosedur Penanganan Pengaduan. Hal yang melatarbelakangi revisi adalah untuk memberikan gambaran yang jelas atas penanganan pengaduan pasca penggabungan yang meliputi seluruh tugas dan kewenangan baik di bidang pasar modal maupun lembaga keuangan. Peran Ketua dalam tahapan kegiatan tidak perlu dilibatkan sehingga mata rantai kegiatan lebih sederhana. Disamping itu peran para pejabat yang terlibat lebih tegas dan jelas sehingga lebih mudah untuk dibedakan bobot kegiatan masing-masing.

b. Penyusunan/review Daftar Efek Syariah di Pasar Modal;

SOP Penyusunan/review Daftar Efek Syariah di Pasar Modal semula belum tercantum dalam buku 3 SOP Bapepam-LK. Disamping itu revisi perlu dilakukan disebabkan oleh kegiatan dalam tahapan prosedur perlu disempurnakan dan belum dicantumkan para penanggungjawabnya

(28)

c. Pemberian/Penolakan Izin Usaha Perusahaan Asuransi/ Reasuransi Termasuk Perusahaan Dengan Prinsip Syariah (SOP Unggulan);

d. Pemberian/Penolakan Izin Usaha Perusahaan Penunjang Usaha Asuransi; Kedua SOP milik Biro Perasuransian perlu dilakukan revisi berdasarkan hasil penelaahan dan penilaian yang dilakukan oleh Biro Kepatuhan Internal. Disamping itu agar uraian kegiatan dalam SOP mencerminkan hal yang sama dengan gambar diagram alur kegiatan.

e. Pelayanan Pengesahan Pembentukan Dana Pensiun (SOP Unggulan). Sesuai dengan hasil penelaahan dan penilaian yang dilakukan oleh Biro Kepatuhan Internal, SOP Pelayanan Pengesahan Pembentukan Dana Pensiun (SOP Unggulan) perlu direvisi mengenai pencantuman memo agar diubah menjadi nota dinas dan perlu tambahan penjelasan dalam narasi Janji Pelayanan.

Revisi kelima SOP dimaksud telah mendapat persetujuan Sekretaris Jenderal dengan surat nomor S-856/SJ/2008 tanggal 16 September 2008. Tanggal surat Sekretaris Jenderal tersebut digunakan sebagai tanggal revisi kelima SOP dimaksud. Kelima SOP telah disampaikan kepada unit yang mengajukan melalui nota dinas Sekretaris Badan nomor ND-246/BL.01/2008 tanggal 30 Oktober 2008.

Disamping itu dalam rangka menindaklanjuti Peraturan Menteri Keuangan nomor 100/PMK.01/2008 tanggal 11 Juli 2008 mengenai Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan, Bapepam-LK telah melakukan evaluasi atas SOP yang ada dan telah mengajukan konsep revisi/penyempurnaan dari unit yang terkait dengan penyempurnaan organisasi sesuai PMK 100 dimaksud kepada Sekretaris Jenderal Departemen Keuangan, yaitu dari:.

a. Bagian Keuangan dan Bagian Umum di lingkungan Sekretariat Badan; b. Biro Perundang-undangan dan Bantuan Hukum;

c. Biro Riset dan Teknologi Informasi; d. Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan; e. Biro Perasuransian;

f. Biro Dana Pensiun; g. Biro Kepatuhan Internal.

2). Analisis dan Evaluasi Jabatan

Sesuai dengan rencana aksi reformasi birokrasi di lingkungan Departemen Keuangan berdasarkan PMK Nomor 138/PMK.01/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Jabatan di Lingkungan Departemen Keuangan bahwa analisis dan evaluasi Jabatan pada dasarnya mencakup kegiatan penyusunan: peta jabatan (job map), peringkat jabatan (job grading), uraian jabatan (job description) dan spesifikasi jabatan (job specification). Namun untuk tahun 2008 Bapepam-LK hanya akan membahas mengenai penyempurnaan uraian jabatan dan penyesuaian peringkat jabatan sebagai berikut:

a. Penyempurnaan Uraian Jabatan

Pada tahun 2008 dilaksanakan penyusunan kembali Uraian Jabatan sesuai dengan Surat Edaran Sekretaris Jenderal No.: SE-872/SJ/2008 tanggal 16 Juli 2008 tentang Pelaksanaan Analisis Jabatan sebagai Tindak Lanjut PMK No.: 100/PMK.01/2008. Pada dasarnya penyusunan kembali Uraian Jabatan tersebut merupakan konsekuensi dari perubahan nomenklatur dan penambahan unit eselon III dan IV di Biro Perundang-undangan dan Bantuan Hukum, Biro Pemeriksaan dan Penyidikan dan Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan. Selain karena alasan yang pertama, Surat

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis penelitian dikemukakan bahwa penulisan buku teks pelajaran dikerjakan dengan memperhatikan sistematika penulisan yang dibuat dengan mengacu pada

Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP N 1 Semarang tahun pelajaran 2006/2007 pada pokok bahasan luas daerah segiempat

Secara umum tingkat keanekaragaman spesies rayap tanah yang ditemukan pada lahan gambut, baik yang masih berupa hutan alam maupun yang telah dialihgunakan menjadi HTI relatif

Sebagian siswa yang memaknakan sua- sana kehidupan di sekolahnya kurang sesuai dengan kebutuhan untuk berprestasi cenderung akan menghindari aktivitas belajar

Industrial Production ) dan perbankan (meliputi suku bunga kredit investasi, DPK, dan NPL) serta respon kredit investasi terhadap berbagai variabel tersebut pada Bank Persero dan

Madrasah Tsanawiyah yang selanjutnya disebut MTs adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang pendidikan dasar

Dengan melihat penyimpangan yang cukup besar terhadap sifat pokok HSS Nakayasu dari Hidrograf Satuan terukur, maka HSS Nakayasu kurang tepat digunakan untuk menghitung debit

INTAN SARI MANIK PERKASA 8 PT.. SILVA ANDIA UTAMA