• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum SMA Swasta di Kabupaten Temanggung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum SMA Swasta di Kabupaten Temanggung"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

46 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum SMA Swasta di Kabupaten Temanggung

Kabupaten Temanggung merupakan salah satu kabupaten yang berada diwilayah dataran tinggi di lereng gunung Sindoro dan Sumbing. Secara geografis, Kabupaten Temanggung terletak antara 110o23’- 110o46’30” Bujur Timur dan 7o14’- 7o32’35” Lintang Selatan. Jarak yang terjauh dari barat ke timur adalah 43,437 km dan jarak yang terjauh dari utara ke selatan adalah 34,375 km, artinya luas wilayah Kabupaten Temanggung kurang lebih adalah 1.439,15 km2. Adapun batas wilayah Kabupaten Temanggung adalah

”Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Kendal dan Kabupaten Semarang

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Magelang Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo

Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang”1

Kabupaten Temanggung dipilih oleh peneliti sebagai tempat penelitian berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan pada bagian pendahuluan. Peneliti juga mempunyai pertimbangan lain yaitu waktu dan biaya yang praktis karena peneliti tinggal di Kabupaten Temanggung. Pendidikan di Kabupaten Temanggung secara umum menunjukkan perkembangan yang baik. Hal ini

1

(2)

47

ditunjukkan dengan meningkatnya angka partisipasi kasar dalam kurun waktu 8 tahun terakhir ini. Berikut ini merupakan jumlah sekolah yang ada di Kabupaten Temanggung dari sekolah dasar sampai sekolah menengah atas/kejuruan.

Tebel 4.1. Jumlah Sekolah Dasar dan Menengah/Kejuruan di Kabupaten Temanggung

No. Satuan Pendidikan Jumlah Total

Negeri Swasta

1. Sekolah Dasar (SD) 438 21 459

2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) 42 31 73 3. Sekolah Menengah Atas (SMA) 6 7 13

4. Sekolah Menengah Kejuruan 6 16 22

Sumber : Temanggung Dalam Angka, BPS, 2013

Komposisi jumlah Sekolah Dasar pada dasarnya masih didominasi oleh sekolah negeri, akan tetapi untuk sekolah menegah atas dan kejuruan jumlah sekolah swasta lebih banyak daripada sekolah negeri. Berikut adalah daftar Sekolah Menengah Atas/SMA yang ada di Kabupaten Temanggung.

Tabel 4.2. Daftar Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Temanggung

No. NSPN NSS Nama Sekolah Kecamatan

20321428 301032308009 SMA N 1 Parakan Parakan 20321429 301032312013 SMA N 1 Candiroto Candiroto

20321430 301032303018 SMA PGRI 1 Temanggung Temanggung 20321431 301032303002 SMA Muhammadiyah 1 Temanggung

20321434 302032302010 SMA Islam Sudirman Tembarak

20321436 302032305015 SMA Bhakti Karya Kaloran

20321437 301032304016 SMA N 1 Pringsurat Pringsurat

20321438 301032303001 SMA N 1 Temanggung Temanggung

20321439 301032303007 SMA N 2 Temanggung Temanggung

20321449 301032303008 SMA N 3 Temanggung Temanggung

20321435 303032306012 SMA Islam Kandangan Kandangan

20358250 302032305014 SMA Harapan Bangsa Kaloran 20360451 302032303019 SMA Kristen Shekinah Temanggung

(3)

48

Sumber : Temanggung Dalam Angka, BPS, 2013

Keberadaan SMA swasta di Kabupaten Temanggung tersebar di seluruh wilayah sekitar Temanggung. Jumlah keseluruhan SMA swasta di Kabupaten Temanggung adalah 7 SMA. Jumlah tersebut kebanyakan berada di luar kota Temanggung, dari 7 SMA yang ada hanya tiga yang terletak di dalam kota, selebihnya di Kecamatan seperti Kandangan, Kaloran, dan Tembarak. SMA swasta yang ada di Kabupaten Temanggung pada dasarnya mengalami permasalahan yang sama yaitu jumlah siswanya yang masih relatif sedikit. Hal ini mengakibatkan kesenjangan terkait dengan jumlah peminat untuk masuk ke SMA swasta di Kabupaten Temanggung.

Penelitian ini memilih objek penelitian hanya pada dua SMA Swasta yang ada di Kabupaten Temanggung yaitu SMA PGRI 1 Temanggung dan SMA Islam Kandangan. Berikut ini adalah profil kedua SMA Swasta tersebut

SMA PGRI 1 Temanggung

Nama Sekolah : SMA PGRI 1 Temanggung

Status : Swasta Terakreditasi A

Alamat Sekolah : Jl. Kartini no.34 C Temanggung

Telpon/Fax/Email

:(0293)491113/(0293)491847/smapgri_tmg@yahoo.com

(4)

49

“Mewujudkan peserta didik SMA PGRI 1 Temanggung yang berprestasi dan trampil dengan berlandaskan budi pekerti luhur”

Misi Sekolah

1. Menggiatkan pembinaan dan bimbingan mental spiritual secara berkesinambungan

2. Menumbuhkan rasa tanggung jawab untuk berprestasi dengan dijiwai semangat nasionalisme dan patriotisme

3. Mengefektifkan kegiatan belajar mengajar 4. Memberdayakan sarana dan prasarana sekolah

5. Mengadakan kerjasama dengan lembaga pendidikan untuk bimbingan belajar

6. Mengadakan kerjasama dengan dunia industri

7. Memberikan arahan dan bimbingan secara optimal pada kegiatan ekstrakurikuler

8. Menumbuhkan kesadaran pelaksanaan Kebersihan, Keindahan, Kerindangan, Ketertiban, Kedisiplinan, Keamanan dan Kekeluargaan (7 K)

9. Meningkatkan animo masyarakat untuk sekolah di SMA PGRI 1 Temanggung

10. Meningkatkan kinerja warga sekolah

SMA Islam Kandangan

Nama Sekolah : SMA Islam Kandangan

Status Sekolah : Swasta Terakreditasi B

Alamat Sekolah : Jl. Raya Caruban Kandangan

Telpon/Email : (0293) 4900925/tren_is@yahoo.com

(5)

50

“Unggul dalam mutu, sopan dalam perilaku dan teguh dalam aqidah”

Misi Sekolah

1. Menyelenggarakan pendidikan yang kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan

2. Menciptakan suasana yang Islami sesuai dengan ajaran ahlussunnah wal jama’ah

3. Melestarikan tradisi ahlussunnah wal jama’ah

Sekolah swasta di Kabupaten Temanggung pada dasarnya jumlah siswanya relatif sedikit. Padahal untuk sekolah swasta jumlah siswa sangat berpengaruh terhadap pendanaan sekolah karena pada dasarnya sumber dana sekolah mayoritas dari masyarakat atau wali murid. Hal ini berbanding terbalik dengan kualitas lulusan sekolah dimana dalam tiga tahun terakhir ini SMA Islam Kandangan dan SMA PGRI 1 Temanggung dapat mencapai angaka kelulusan 100%. Berikut adalah jumlah siswa dan jumlah guru yang ada di SMA PGRI 1 Temanggung dan SMA Islam Kandangan.

Tabel 4.3. Jumlah Murid SMA PGRI 1 dan SMA Islam Kandangan Tahun 2014 No. Kelas Jumlah Murid SMA PGRI 1 Temanggung SMA Islam Kandangan 1. 1 45 49 2. 2 46 45 3. 3 62 47 Total 153 141

Sumber : Studi dokumtasi di Lapangan pada SMA PGRI 1 Temanggung dan SMA Islam Kandangan

(6)

51

Tabel 4.4. Jumlah Guru SMA PGRI 1 dan SMA Islam Kandangan Tahun 2014

No. Guru dan Pegawai

Jumlah SMA PGRI 1 Temanggung SMA Islam Kandangan 1. Guru Tetap 12 8

2. Guru Tidak Tetap 10 4

3. Pegawai 10 6

Total 32 18

Sumber : Studi dokumtasi di Lapangan pada SMA PGRI 1 Temanggung dan SMA Islam Kandangan

4.1.2 Sarana dan Prasarana pada SMA Swasta di Kabupaten Temanggung

Tabel 4.5. Sarana dan Prasarana Sekolah SMA Islam Kandangan dan SMA PGRI 1 Temanggung

No Sarana dan Prasarana

Jumlah di SMA Islam Kandangan Temanggung

Jumlah di SMA PGRI 1 Temanggung 1. Ruang kelas 5 8 2. Ruang perpustakaan 1 1 3. Ruang laboratorium IPA 1 a. Laboratorium Biologi 0 1 b. Laboratorium Fisika 0 1 c. Laboratorium Kimia 0 0 4. Ruang Laboratorium IPS 0 1 5. Laboratorium 1 1

(7)

52 komputer

6. Laboratorium bahasa 0 1

7. Ruang pimpinan 1 1

8. Ruang guru 1 2

9. Ruang tata usaha 1 1

10. Tempat beribadah 0 1 11. Ruang konseling 0 1 12. Ruang UKS 1 1 13. Ruang organisasi kesiswaan 1 1 14. Jamban 5 8 15. Gudang 0 2 16. Ruang sirkulasi 0 0 17. Tempat bermain/berolahraga 1 1

Ketersediaan sarana dan prasarana yang ada pada SMA Swasta di Kabupaten Temanggung pada umumnya masih belum memenuhi standar minimum. Luas lahan SMA Islam Kandangan adalah 1298 m2. Luas untuk setiap ruang kelas di SMA Islam Kandangan rata-rata adalah 45,8 m2. Maka jika dihitung rata-rata untuk SMA Islam Kandangan rata-rata kapasitas setiap kelas adalah 2,5 m2. Ketersediaan lahan untuk berolah raga juga masih belum memenuhi syarat karena masih menggunakan lapangan upacara. Jumlah buku yang ada di perpustakan juga belum sesuai dengan standar minimum yang ada karena masih untuk buku pegangan siswa masih bergandengan yaitu selama ini digunakan untuk dua siswa dalam setiap buku pegangan. Kelengkapan juga sarana

(8)

53

dan prasarana menjadi cacatan terlebih untuk SMA Islam Kandangan yaitu ketersediaan laboratorium IPA dimana selama ini digunakan bergantian untuk mata pelajaran Biologi, Kimia, dan Fisika. Kelengkapan dalam setiap peralatan dan perlengkapan ruang juga belum sepenuhnya sesuai dengan standar minimum jika dilihat dari segi jumlahnya. Komputer misalnya, jumlah yang tersedia hanya 10 unit sehingga pemakaian untuk satu komputer digunakan berdua. Jumlah beberapa sarana seperti kamar mandi, gudang, dan sarana prasarana lainnya perlu penambahan dan juga perbaikan untuk sarana dan prasarana yang sudah tersedia.

4.1.3 Pengelolaan Sarana dan Prasarana pada SMA Swasta di Kabupaten Temanggung

Pengelolaan sarana prasarana yang ada di SMA Swasta di Kabupaten Temanggung pada umumnya mencakup lima hal penting yaitu perencanaan, pengadaan, pengaturan, penggunaan, dan penghapusan. Berikut ini merupakan penjelasan dari hasil data yang diperoleh ketika di lapangan terkait dengan pengelolaan sarana dan prasarana.

1. Perencanaan

Perencanaan pengadaan sarana dan prasarana merupakan langkah awal yang harus disusun oleh sekolah dalam mengupayakan penambahan sarana dan prasarana. SMA swasta di Kabupaten Temanggung juga menerapkan program perencanaan tersendiri terkait dengan pengadaan sarana dan prasarana. Program perencanaan yang selama ini dilaksanakan pada SMA swasta di Kabupaten Temanggung terdiri dari dua hal penting yaitu penyusuan daftar kebutuhan dan

(9)

54

penentuan skala prioritas. Penyusunan daftar kebutuhan dilakukan SMA PGRI 1 Temangung dengan melibatkan para guru mata pelajaran dan juga setiap penanggung jawab atau kepala ruang. Daftar kebutuhan tersebut berupa proposal sederhana yang berisi tentang kebutuhan sarana maupun prasarana untuk menunjang pembelajaran. Penyusunan yang dilaksanakan di SMA Islam Kandangan sama, akan tetapi daftar kebutuhan disusun oleh wakasek bagian sarana dan prasarana dengan memberi pertanyaan secara lisan pada setiap guru dan kepala ruang serta tata usaha terkait dengan kebutuhan sarana dan prasarana. Penyusunan daftar kebutuhan biasanya dilaksanakan pada akhir tahun ajaran sehingga nantinya akan diserahkan pada wakasek bagian sarana dan prasarana. Wakasek bagian sarana dan prasarana tentunya tidak langsung dapat merealisasikan setiap permintaan yang ada, akan tetapi menampungnya terlebih dahulu untuk dikoordinasikan pada kepala sekolah dan komite sekolah. Koordinasi yang dilakukan ini nantinya akan dapat menghasilkan skala prioritas daftar kebutuhan sarana dan prasarana.

Skala prioritas ditentukan dengan mempertimbangakan anggaran yang ada serta tingkat kepentingannya. SMA swasta di Kabupaten Temanggung selama ini untuk pengadaan sarana dan prasarana kebanyakan menggunakan dana dari wali murid, meskipun terkadang juga ada dana bantuan dari pemerintah. Ketersediaan dana yang terbatas itu membuat SMA swasta di Kabupaten Temanggung harus benar-benar serius dalam menentukan skala prioritas. Skala prioritas ini ditentukan melalui koordinasi dengan semua pihak yang berkepentingan melalui rapat koordinasi. Hasil akhirnya nanti akan menjadi dasar bagi wakasek bagian

(10)

55

sarana prasarana untuk menyusun program kerja kedepannya serta menentukan program kerja jangka pendek, menengah, dan panjang.

Program perencanaan pengadaan sarana dan prasarana pada SMA swasta di Kabupaten Temanggung tentunya bukan semata-mata hanya tanggung jawab dari wakasek sarana dan prasarana saja, melainkan melibatkan seluruh elemen sekolah yaitu para guru, kepala ruang, tata usaha, kepala sekolah, dan tentunya komite sekolah.

2. Pengadaan

Pengadaan merupakan palaksanaan dari perencanaan yang sudah disusun. Pengadaan sarana dan prasarana pada SMA swasta di Kabupaten Temanggung mengacu pada perencanaan yang sudah dilakukan. Pengadaan sarana dan prasarana selama ini kebanyakan sumber dana dari wali murid. Sumber dana juga terkadang berasal dari bantuan pemerintah tetapi tidak rutin. Sebagai sekolah swasta yang berarti mono sumber, SMA swasta di Kabupaten Temanggung menyadari bahwa ketersediaan dana terbatas. Hal ini dikarenakan kondisi ekonomi wali murid kebanyakan menengah kebawah seperti halnya di SMA Islam Kandangan. Dana bantuan dari pemerintah juga tidak dapat dipastikan karena sifatnya tidak rutin dan kebanyakan jika dana dari pemerintah kebanyakan diperuntukan untuk pengadaan dan rehabilitasi ruang. SMA Islam Kandangan dalam lima tahun terakhir mendapat bantuan dari pemerintah sebagai berikut.

Tabel 4.6. Bantuan yang Pernah Diterima SMA Islam Kandangan dalam Lima Tahun Terakhir

(11)

56 No. Tahun

Diterima

Sumber

Bantuan Jumlah Dana Peruntukan Dana

1. 2009 APBD

Provinsi

Rp. 90.000.000,- Pembangunan Lab.IPA 2. 2010 APBD Pusat Rp. 100.000.000,- Rehab Gedung

Sekolah

3. 2010 APBD

Provinsi

Rp. 40.000.000,- Rehab Ruang Kelas

4. 2012 APBD

Provinsi

Rp. 40.000.000,- Pengadaan Komputer

Sumber : Studi dokumtasi di SMA Islam Kandangan

Pengadaan sarana prasarana juga tidak dapat lepas dari proposal. Penyusunan proposal mekanismenya berbeda-beda tergantung pada sumber dananya. Alur penyusunan proposal pada SMA swasta di Kabupaten Temanggung pada dasarnya sesuai dengan sumber dananya, jika berasal dari dana wali murid proposal yang disusun oleh panitia pelaksana telah ditunjuk akan diajukan ke wakasek sarana dan prasarang sehingga nantinya akan diberikan kepada kepala sekolah dengan sepengetahuan komite sekolah. Sumber dana yang berasal dari bantuan pemerintah penyusunan proposalnya tentu harus melalui mekanisme yang berlaku yang pada akhirnya akan diajukan ke dinas terkait sebagai pemberi dana.

Pengadaan sarana dan prasarana juga harus ada pelaporan kepada pihak terkait. Pengadaan sarana prasarana pada SMA swasta di Kabupaten Temanggung mekanisme pelaporannya berbeda-beda sesuai dengan sumber dana dan jenis sarana dan prasarananya. Pengadaan sarana dan prasarana yang menggunakan dana dari bantuan pemerintah tentunya pelaporannya langsung kepada dinas terkait berupa laporan pertanggung jawaban keuangan serta berupa dokumentasi sarana dan prasarana yang baru. Pelaporan untuk yang menggunakan dana dari wali murid biasanya disampaikan secara lisan kepada wali murid pada saat

(12)

57

pertemuan dengan wali murid. Pengadaan barang atau perlengkapan pelaporannya berupa dokumentasi atau foto sedangkan untuk bangunan pelaporannya secara berkala yaitu ketika bangunan masih 0 %, 50% artinya setengah jadi, dan 100%.

3. Pengaturan

Pengaturan sarana prasarana pada SMA swasta melibatkan seluruh warga sekolah termasuk juga komite sekolah. Bentuk koordinasi pengelolaan sarana prasarana yang terjadi adalah wakasek sarana dan prasarana sebagai penanggung jawab tertinggi melibatkan tata usaha, kepala perpustakaan, dan kepala laboratorium untuk mengatur terkait dengan inventarisasi sarana prasarana yang ada, prosedur penggunaan, serta pemeliharaannya. Sekolah juga melibatkan guru dan siswa-siswi untuk pemeiharaan sarana prasarana yang ada akan tetapi sejauh ini kepedulian siswa terhadap inventaris seklah masih kurang, hal ini dapat terlihat pada kondisi meja dan kursi serta dinding yang banyak coretan dari tinta maupun tipex. Wakasek bagian sarana dan prasarana juga berkoordinasi dengan komite sekolah terlebih dalam hal pemeliharaan sarana dan prasarana yang sudah ada.

Wakasek Sarana dan Prasarana Komite

Sekolah dan Kepala Sekolah

(13)

58

Gambar 4.1. Garis Koordinasi Pengelolaan Sarana Dan Prasarana pada SMA Swasta di Kabupaten Temanggung

Pengaturan sarana dan prasarana selama ini mencakup tiga hal yaitu yang inventarisasi, penyimpanan, dan pemeliharaan. Inventarisasi sarana prasarana pada SMA swasta di Kabupaten Temanggung masih belum mencakup seluruh sarana prasarana yang ada. Sarana dan prasarana yang sudah diinventaris meliputi barang-barang atau bangunan yang berasal dari bantuan pemerintah saja, artinya untuk selebihnya masih banyak yang belum diinventaris. Inventarisasn biasanya dilakukan ketika barang itu datang untuk nantinya dilaporkan kepada pihak terkait. Sarana dan prasarana yang ada juga tidak semuanya mempunya kode inventaris. Sekolah juga selama ini tidak mempunyai tempat penyimpadan khusus untuk sarana prasarana yang sifatnya mobiler. Ketersediaan gudang masih belum ada, sekolah selama ini menggunakan ruang kelas yang sementara tidak terpakai untuk tempat penyimpanan. Bahkan ada yang diletakkan di pojok-pojok kelas dan ruang guru. Penataan untuk sarana dan prasarana tersebut juga belum rapi. Sarana

(14)

59

prasarana tentunnya juge membutuhkan pemeliharaan untuk memaksimalkan pemanfaatannya. Sekolah melibatkan peran komite dalam pemeliharaan dengan secara berkala mengecek kondisi sarana dan prasarana teristimewa untuk kondisi bangunan atau gedung. Sekolah juga melibatkan para guru, dan kepala ruang untuk melakukan pengecekan secara berkala dengan cara memetakan kondisi sarana prasarana yang ada sehingga nantinya dapat ditindaklanjuti. Biasanya pengecekan dilakukan pada akhir semester akan tetapi tetapi jika tidak memungkinkan akan dilakukan pada akhir tahun ajaran. SMA swasta di Kabupaten Temanggung dalam melakukan pemeliharaan juga menerapkan perencanaan dengan menentukan skala prioritas karena pada dasarnya ketersediaan anggaran yang dialokasikan untuk perawatan sarana prasarana juga masih terbatas. Pemeliharaan yang diterapkan pada SMA swasta di Kabupaten Temanggung harus cukup unik strateginya untuk dapat menghemat anggaran. Sekolah memperbaiki meja dan barang mebeler lain yang rusak dengan sistem kanibal jadi dari barang-barang yang rusak tersebut akan diambil komponen-komponen yang masih bisa digunakan untuk kemudian dirangkai menjadi meja yang utuh.

4. Penggunaan

Pemanfaatan sarana dan prasarana yang ada harus dapat dilakukan secaran afektif dan efisien. Penggunaan sarana dan prasarana pada SMA Swasta di

(15)

60

Kabupaten Temanggung disesuaikan dengan kebutuhan para guru. Penggunaan laboratorium selama ini melalui mekanisme rapat koordinasi pada awal tahun ajaran baru untuk menentukan jadwal pemakaian ruang. Ada juga yang hanya melalui ijin pemakaian ruang secara lisan saja dalam artian tidak ada jadwal khusus untuk pemakaiannya. Guru juga ikut bertanggung jawab dalam setia penggunaan sarana dan prasarana yang ada. Prosedur penggunaan sarana dan prasarana yang ada menjadi tanggung jawab kepala ruang. Setiap peraturan penggunaan dibuat sendiri oleh penanggung jawab ruang.

5. Penghapusan

Penghapusan sarana prasarana tidak serta merta dapat langsung dihapuskan begitu saja. Hal ini terkait dengan upaya pemeliharaan serta pemanfaatan sarana prasarana yang sudah ada semaksimal mungkin. Sekolah selama ini melakukan analisa terlebih dahulu dengan cara mengecek dan memetakan kondisi sarana dan prasarana menjadi dua kategori yaitu sarana prasarana yang dapat diperbaiki dan sarana prasarana yang sudah tidak dapat diperbaiki. Sarana prasarana yang masih dapat diperbaiki akan diprogramkan untuk pelaksanaan perbaikan sedangkan untuk sarana dan prasarana yang sudah tidak dapat diperbaiiki akan dihapuskan dengan cara dijual atau dimusnahkan. Mekanisme penghapusan ini selain dengan pengecekan terlebih dahulu juga harus menyertakan berita acara penghapusan. Berita acara penghapusan akan menjelaskan pertimbangan-pertimbangan penghapusan sehingga pada akhirnya dapat dipetanggung jawabkan legalitasnya. Pengelolaan terhadap sarana dan

(16)

61

prasarana yang sudah tidak terpakai selama ini masih belum secara keseluruhan ditangani dengan baik, sehingga penataannya masih belum rapi.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Sarana dan Prasarana pada SMA Swasta di Kabupaten Temanggung

Ketersediaan sarana dan prasarana pada SMA swasta di Kabupaten Temanggung pada umumnya masih belum sesuai dengan standar minimum yang ada di lampiran Permendiknas No. 24 tahun 2007. Ketersediaan laboratorium misalnya, di SMA Islam Kandangan jumlah laboratorium IPA hanya ada satu sehingga untuk pemakaiannya untuk mata pelajaran Fisikan, Kimia, dan Biologi secara bergantian. Hal ini dapat menggangu proses pembelajaran ketikan akan mengadakan praktikum karena harus bergantian dengan mata pelajaran lain. Guru pada akhirnya melaksanakan praktikum diruang kelas. Kelengkapan perlengkapan penunjang di laboratorium juga masih belum memadai. Jumlah komputer juga selama ini masih belum memadai. Idealnya setiap murid memakai satu komputer tetapi pada kenyataannya satu komputer digunakan untuk dua murid. Ketersediaan kebersihan juga menjadi cacatan, jumlah kamar mandi memang sudah dipisahkan antara kamar mandi murid dan kamar mandi guru, akan tetapi kondisinya tidak sehat. Kamar mandi kurang bersih dan bau sehingga menjadikan tidak nyaman ketika menggunakan.

Kebanyakan sekolah swasta merasa terbebani untuk dapat memenuhi standar minimum sesuai dengan yang ada pada Permendiknas No.24 tahun 2007. Padahal sekolah swasta dituntut untuk dapat setara kualitasnya dengan sekolah

(17)

62

negeri. Ketersediaan dana yang hanya mengandalkan dari wali murid dirasa kurang jika harus dapat memenuhi standar minimum sarana dan prasarana. Maka sekolah hanya semampunya saja dalam mengusahakan ketersediaan sarana dan prasarana sekolah. Jumlah peserta didik yang sedikit juga menjadi kendala sekolah swasta di Kabupaten Temanggung untuk selalu mengandalkan dana dari wali murid.

Ketersediaan sarana dan prasarana pada SMA Swasta di Kabupaten Temanggung pada dasarnya ada keterkaitan yang saling berkesinambungan antara kemampuan sekolah untuk menyediakan fasilitas pendidikan dengan jumlah siswa yang diterima dalam penerimaan siswa baru. Sekolah swasta yang sumber dananya mayoritas dari wali murid akan bergantung pada kemampuan orang tua sehingga dalam hal ini jumlah siswa vukup memberi dampak yang signifikan. Sekolah akan menyesuaikan jumlah siswa untuk setiap pengadaan sarana dan prasarana terkait dengan anggaranya akan tetapi untuk dapat menarik minat calon peserta didik tentunya sekolah juga harus dapat menunjukkan terkait kelengkapan sarana prasarana yang ada. Maka hal ini menjadi dilema sehingga keduanya mempunyai keterkaitan yang saling berkesinambungan.

Ketersedian sarana dan prasarana yang ada pada SMA Swasta di Kabupaten Temanggung pada dasarnya tidak berdampak buruk bagi lulusannya. SMA PGRI 1 Temanggung dan SMA Islam Kandangan selama tiga tahun terakhir ini tingkat kelulusannya dapat mencapai 100%. Hal ini mengindikasikan bahwa ketersediaan sarana dan prasarana yang ada selama ini walaupun masih belum

(18)

63

sesuai dengan standar minimum tidak berdampak buruk bagi kuantitas lulusan Sekolah.

4.2.2 Pengelolaan Sarana dan Prasarana pada SMA Swasta di Kabupaten Temanggung

1. Perencanaan

Pengelolaan sarana prasarana seperti halnya fungsi manajemen akan terkandung unsur perencanaan dalam pengelolaan. Perencanaan pengadaan sarana dan prasarana merupakan langkah awal yang harus disusun oleh sekolah dalam mengupayakan penambahan sarana dan prasarana.

“Perencanaan berasal dari kata rencana yang memiliki arti rancangan atau kerangka dari sesuatu yang akan dilakukan pada masa depan. Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan proses perancangan upaya pembelian, penyewaan, peminjaman, penukaran, daur ulang, rekondisi/rehabilitasi, distribusi atau pembuatan peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan sekolah.”2

Program perencanaan yang selama ini dilaksanakan pada SMA swasta di Kabupaten Temanggung terdiri dari dua hal penting yaitu penyusuan daftar kebutuhan dan penentuan skala prioritas. Sebagai sekolah swasta tentunya setiap perencanaan pengadaan sarana prasarana harus secara tepat dan benar-benar sesuai dengan kebutuhan sekolah. Hal ini dikarenakan sekolah swasta yang terbatas sumber dananya harus dapat melakukan pengelolaan mulai dari

2

(19)

64

perencanaan secara tepat sehingga dapat mengurangi kesalahan-kesalahan dalam pengadaan sarana dan prasarana sekolah.

Penyusunan daftar kebutuhan dilakukan SMA PGRI 1 Temangung dengan melibatkan para guru mata pelajaran dan juga setiap penanggung jawab atau kepala ruang. Daftar kebutuhan tersebut berupa proposal sederhana yang berisi tentang kebutuhan sarana maupun prasarana untuk menunjang pembelajaran. Penyusunan yang dilaksanakan di SMA Islam Kandangan sama, akan tetapi daftar kebutuhan disusun oleh wakasek bagian sarana dan prasarana dengan memberi pertanyaan secara lisan pada setiap guru dan kepala ruang serta tata usaha terkait dengan kebutuhan sarana dan prasarana. Hal ini menunjukkan bahwa sekolah ingin menerapkan mekanisme perencanaan yang terbaik, artinya sekolah benar-benar menjaring aspirasi terkait dengan kebutuhan akan sarana dan prasarana dari para guru dan kepala ruang yang notabene adalah pihak yang membutuhkan langsung guna menunjang pembelajaran. Penyusunan daftar kebutuhan biasanya dilaksanakan pada akhir tahun ajaran sehingga nantinya akan diserahkan pada wakasek bagian sarana dan prasarana. Wakasek bagian sarana dan prasarana tentunya tidak langsung dapat merealisasikan setiap permintaah yang ada, akan tetapi menampungnya terlebih dahulu untuk dikoordinasikan pada kepala sekolah dan komite sekolah. Koordinasi yang dilakukan di SMA swasta di Kabupaten Temanggung dilakukan untuk dapat menentukan skala prioritas yang tepat dan benar-benar paling mendesak. Penentuan skala prioritas tersebut juga nantinya akan membantu sekolah dalam merancang program jangka pendek, menengah, maupun panjang.

(20)

65

Skala prioritas ditentukan dengan mempertimbangakan anggaran yang ada serta tingkat kepentingannya. SMA swasta di Kabupaten Temanggung selama ini untuk pengadaan sarana dan prasarana kebanyakan menggunakan dana dari wali murid, meskipun terkadang juga ada dana bantuan dari pemerintah. Ketersediaan dana yang terbatas itu membuat SMA swasta di Kabupaten Temanggung harus benar-benar serius dalam menentukan skala prioritas. Skala prioritas ini ditentukan melalui koordinasi dengan semua pihak yang berkepentingan melalui rapat koordinasi. Sekolah swasta tampaknya mengalami permasalahan keterbatasan dana dalam melakukan pengelolaan sarana dan prasarana.

Program perencanaan pengadaan sarana dan prasarana pada SMA swasta di Kabupaten Temanggung tampaknya serupa dengan pendapat dari Banawi dan Arifin yang mengatakan bahwa ”dalam proses perencanaan hendaknya melewati tahap-tahap meliputi penyusunan daftar kebutuhan, estimasi biaya, skala prioritas, dan rencana pengadaan”3. Program perencanaan pengadaan sarana dan prasarana pada SMA swasta di Kabupaten Temanggung tentunya bukan semata-mata hanya tanggung jawab dari wakasek sarana dan prasarana saja, melainkan melibatkan seluruh elemen sekolah yaitu para guru, kepala ruang, tata usaha, kepala sekolah, dan tentunya komite sekolah. Upaya melibatkan seluruh elemen sekolah ini akan dapat meningkatkan kepedulian warga sekolah dan pada akhirnya akan dapat menghasilkan suatu perencanaan pengadaan sarana dan prasarana yang tepat.

3

(21)

66 2. Pengadaan

Pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan yang sudah disusun. Pengadaan sarana dan prasarana pada SMA swasta di Kabupaten Temanggung mengacu pada perencanaan yang sudah dilakukan. Pengadaan sarana dan prasarana selama ini kebanyakan menggunakan sumber dana dari wali murid. Sumber dana juga terkadang berasal dari bantuan pemerintah tetapi tidak rutin. Sebagai sekolah swasta yang berarti mono sumber, SMA swasta di Kabupaten Temanggung menyadari bahwa ketersediaan dana terbatas. Hal ini dikarenakan kondisi ekonomi wali murid kebanyakan menengah kebawah seperti halnya di SMA Islam Kandangan. Dana bantuan dari pemerintah juga tidak dapat dipastikan karena sifatnya tidak rutin dan kebanyakan jika dana dari pemerintah kebanyakan diperuntukan untuk pengadaan dan rehabilitasi ruang. Berdasarkan data yang diperoleh tentang dana bantuan yang berasal dari pemerintah pada tahun 2009, 2010 diperuntukan untuk pembangunan dan rehabilitasi hanya pada tahun 2012 diperuntukan untuk pengadaan komputer. Hal ini mengakibatkan alokasi dana untuk pengadaan sarana prasarana seperti perlengkapan laboratorium dan alokasi biaya pemeliharaan menjadi terbatas karena diambilkan dari anggaran yang berasal dari wali murid setiap tahunnya.

Pengadaan sarana dan prasarana tentunya harus dengan menyusun suatu proposal untuk dapat merinci kebutuhan beserta anggaran yang akan digunakan untuk pengadaan sarana dan prasarana. Proposal selain sebagai syarat administrasi, juga merupakan suatu indikator bahwa dalam suatu pengadaan sarana dan prasarana sudah melalui perencanaan yang matang. Proposal yang jelas

(22)

67

akan membantu pelaksanaan pengadaan sarana dan prasarana. Mekanisme penyusunan proposal pengadaan sarana dan prasarana tentunya juga mengacu pada sumber dana yang digunakan, artinya pengajuannya pun juga berdasarkan sumber dana yang digunakan.

Pengadaan sarana dan prasarana juga harus ada pelaporan kepada pihak terkait. Pengadaan sarana prasarana pada SMA swasta di Kabupaten Temanggung mekanisme pelaporannya berbeda-beda sesuai dengan sumber dana dan jenis sarana dan prasarananya. Pengadaan sarana dan prasarana yang menggunakan dana dari bantuan pemerintah tentunya pelaporannya langsung kepada dinas terkait berupa laporan pertanggung jawaban keuangan serta berupa dokumentasi sarana dan prasarana yang baru. Pelaporan untuk yang menggunakan dana dari wali murid biasanya disampaikan secara lisan kepada wali murid pada saat pertemuan dengan wali murid. Pengadaan barang atau perlengkapan pelaporannya berupa dokumentasi atau foto sedangkan untuk bangunan pelaporannya secara berkala yaitu ketika bangunan masih 0 %, 50% artinya setengah jadi, dan 100%. Pelaporan sarana dan prasarana ini dapat berfungsi sebagai acuan dalam melakukan pemantauan secara berkala terkait dengan jumlah dan kondisinya agar dapat selalu siap untuk digunakan.

3. Pengaturan

Sekolah pada dasarnya mudah untuk melaksanakan pengadaan suatu sarana prasarana, akan tetapi terkadang aspek pemeliharaannya masih sangat rendah. Hal inilah yang diperoleh peneliti dari hasil wawancara dan observasi di dua SMA swasta di Kabupaten Temanggung. Padahal suatu pengelolaan sarana

(23)

68

dan prasarana sekolah tidak hanya sampai pada pemenuhan sarana prasarana agar lengkap saja melainkan aspek pemeliharaan juga harus dapat menjadi perhatian yang lebih. SMA swasta di Kabupaten Temanggung dalam inventarisasi sarana prasarana masih belum secara detail dilakukan, artinya dalam hal pemberian kode inventaris juga tidak dilakukan secara menyeluruh. Banawi juga mengatakan bahwa “inventarisasi merupakan kegiatan mencatat dan menyususn sarana dan prasarana yang ada secara teratur, tertib, dan lengkap berdasarkan ketentuan yang berlaku.”4 Hal ini mengakibatkan sekolah menjadi kesulitan dalam mendata seluruh sarana dan prasarananya secara berkala. Pendataan hanya dilakukan pada sebagian sarana dan prasarana saja. Sekolah seharusnya menyadari bahwa sekecil apapun tetap harus selalu didata.

Pengelolaan sarana dan prasarana harus dapat melibatkan seluruh elemen sekolah telebih dalam pemeliharaan setiap sarana dan prasarana yang ada.. Pemeliharaan sarana prasarana pada SMA swasta melibatkan seluruh warga sekolah termasuk juga komite sekolah. Bentuk koordinasi pengelolaan sarana prasarana yang terjadi adalah wakasek sarana dan prasarana sebagai penanggung jawab tertinggi melibatkan tata usaha, kepala perpustakaan, dan kepala laboratorium untuk mengatur terkait dengan inventarisasi sarana prasarana yang ada, prosedur penggunaan, serta pemeliharaannya. Sekolah juga melibatkan guru dan siswa-siswi untuk pemeiharaan sarana prasarana yang ada akan tetapi sejauh ini kepedulian siswa terhadap inventaris seklah masih kurang, hal ini dapat terlihat pada kondisi meja dan kursi serta dinding yang banyak coretan dari tinta maupun

4

(24)

69

tipex. Wakasek bagian sarana dan prasarana juga berkoordinasi dengan komite sekolah terlebih dalam hal pemeliharaan sarana dan prasarana yang sudah ada. Pemeliharaan yang dapat dilakukan secara bersinergi akan dapat mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana yang ada.

Pengaturan sarana dan prasarana selama ini mencakup tiga hal yaitu yang inventarisasi, penyimpanan, dan pemeliharaan. Inventarisasi sarana prasarana pada SMA swasta di Kabupaten Temanggung masih belum mencakup seluruh sarana prasarana yang ada. Sarana dan prasarana yang sudah diinventaris meliputi barang-barang atau bangunan yang berasal dari bantuan pemerintah saja, artinya untuk selebihnya masih banyak yang belum diinventaris. Inventarisasn biasanya dilakukan ketika barang itu datang untuk nantinya dilaporkan kepada pihak terkait. Sarana dan prasarana yang ada juga tidak semuanya mempunya kode inventaris. Sekolah juga selama ini tidak mempunyai tempat penyimpadan khusus untuk sarana prasarana yang sifatnya mobiler. Ketersediaan gudang masih belum ada, sekolah selama ini menggunakan ruang kelas yang sementara tidak terpakai untuk tempat penyimpanan. Bahkan ada yang diletakkan di pojok-pojok kelas dan ruang guru. Penataan untuk sarana dan prasarana tersebut juga belum rapi. Sarana prasarana tentunnya juge membutuhkan pemeliharaan untuk memaksimalkan pemanfaatannya. Sekolah melibatkan peran komite dalam pemeliharaan dengan secara berkala mengecek kondisi sarana dan prasarana teristimewa untuk kondisi bangunan atau gedung. Sekolah juga melibatkan para guru, dan kepala ruang untuk melakukan pengecekan secara berkala dengan cara memetakan kondisi sarana prasarana yang ada sehingga nantinya dapat ditindaklanjuti. Biasanya

(25)

70

pengecekan dilakukan pada akhir semester akan tetapi tetapi jika tidak memungkinkan akan dilakukan pada akhir tahun ajaran. SMA swasta di Kabupaten Temanggung dalam melakukan pemeliharaan juga menerapkan perencanaan dengan menentukan skala prioritas karena pada dasarnya ketersediaan anggaran yang dialokasikan untuk perawatan sarana prasarana juga masih terbatas. Pemeliharaan yang diterapkan pada SMA swasta di Kabupaten Temanggung harus cukup unik strateginya untuk dapat menghemat anggaran. Sekolah memperbaiki meja dan barang mebeler lain yang rusak dengan sistem kanibal jadi dari barang-barang yang rusak tersebut akan diambil komponen-komponen yang masih bisa digunakan untuk kemudian dirangkai menjadi meja yang utuh.

4. Penggunaan

Sarana prasarana yang ada harus dapat dioptimalkan fungsinya sebaik mungkin. Pengelolaan sarana dan prasarana juga tidak hanya sebatas pengadaan dan pemeliharaan saja, melainkan upaya pemanfaatan sebaik-baiknya.

“Ada dua prinsip yang harus diperhatikan dalam penggunaan perlengkapan pendidikan yaitu prinsip efektivitas dan prinsip efisiensi. Prinsip efektivitas berarti semua penggunaan perlengkapan pendidikan di sekolah harus ditunjukkan semata-mata dalam rangka memperlancar tujuan pendidikan sekolahbaik secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan prinsip efisiensi berarti penggunaan semua perlengkapan pendidikan di sekolah secara hemat dan dengan hati-hati”5

5

(26)

71

Pengguanaan sarana dan prasarana di SMA swasta di Kabupaten Temanggung pada dasarnya ada prosedurnya. Prosedur penggunaanya memang masih standard saja dalam artian hanya sebatas tata tertib penggunaan saja. Hal ini untuk menjaga kondisi sarana prasarana yang ada agar tetap baik dan selau siap untuk digunakan. Penggunaan laboratorium selama ini melalui mekanisme rapat koordinasi pada awal tahun ajaran baru untuk menentukan jadwal pemakaian ruang. Ada juga yang hanya melalui ijin pemakaian ruang secara lisan saja dalam artian tidak ada jadwal khusus untuk pemakaiannya. Prosedur penggunaan sarana dan prasarana yang ada menjadi tanggung jawab kepala ruang. Setiap peraturan penggunaan dibuat sendiri oleh penanggung jawab ruang. Penerapan sanksi untuk siswa terkait dengan penggunaan sarana dan prasarana juga masih belum membuat siswa jera. Sanksi hanya berupa teguran saja. Hal ini mengakibatkan kurangnya rasa kepemilikan pada setiap sarana prasarana yang ada.

5. Penghapusan

Penghapusan sarana prasarana tidak serta merta dapat langsung dihapuskan begitu saja. Hal ini terkait dengan upaya pemeliharaan serta pemanfaatan sarana prasarana yang sudah ada semaksimal mungkin.

“Barang-barang dapat dihapuskan dari inventaris harus memenuhi salah satu atau lebih syarat-syarat dibawah ini:

1. Dalam keadaan rusak berat yang sudah dipastikan tidak bisa diperbaiki lagi

2. Perbaikan akan menelan miaya yang sangat besar sehingga merupakan pemborosan uang negara

3. Secara teknis dan ekonomis kegunaan tidak seimbang dengan biaya pemeliharaan

4. Penyusutan diluar kekuasan pengurus barang 5. Tidk sesuai lagi dengan kebutuhan masa kini

(27)

72

6. Barang-barang yang jika disimpan lebih lama akan rusak dan tidak dapat dipakai lagi

7. Ada penurunan efektivitas kerja

8. Dicukur, dibakar, diselewengkan, musnah akibat bencana alam, dan lain sebagainya”6

Sekolah melakukan analisa terlebih dahulu dengan cara mengecek dan memetakan kondisi sarana dan prasarana menjadi dua kategori yaitu sarana prasarana yang dapat diperbaiki dan sarana prasarana yang sudah tidak dapat diperbaiki. Sarana prasarana yang masih dapat diperbaiki akan diprogramkan untuk pelaksanaan perbaikan sedangkan untuk sarana dan prasarana yang sudah tidak dapat diperbaiiki akan dihapuskan dengan cara dijual atau dimusnahkan. Mekanisme penghapusan ini selain dengan pengecekan terlebih dahulu juga harus menyertakan berita acara penghapusan. Berita acara penghapusan akan menjelaskan pertimbangan-pertimbangan penghapusan sehingga pada akhirnya dapat dipetanggung jawabkan legalitasnya. Pengelolaan terhadap sarana dan prasarana yang sudah tidak terpakai selama ini masih belum secara keseluruhan ditangani dengan baik, sehingga penataannya masih belum rapi.

6

Gambar

Tabel 4.2. Daftar Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Temanggung
Tabel 4.3.  Jumlah Murid SMA PGRI 1 dan SMA Islam Kandangan  Tahun 2014  No.  Kelas  Jumlah Murid  SMA PGRI 1  Temanggung  SMA Islam  Kandangan  1
Tabel 4.4.  Jumlah Guru SMA PGRI 1 dan SMA Islam Kandangan Tahun  2014
Tabel 4.6. Bantuan yang Pernah Diterima SMA Islam Kandangan dalam  Lima Tahun Terakhir
+2

Referensi

Dokumen terkait

Rancangan penelitian yang akan digunakan untuk menganalisis penelitian mengenai “Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Affective Commitment, Continuance Commitment dan

In the vocational education, when all course taught in the study program are only given theoretically, and hard skill mastery become main focus of

Permasalahan tersebut adalah : Proses pemasaran yang dilakukan masih menggunakan cara tatap muka, dimana dibutuhkan banyak waktu dan tenaga yang tidak cukup efektif untuk

Dalam penerapannya, muqarnas dapat bertransformasi menjadi bentuk yang benar- benar tiga dimensional, seperti yang terdapat pada kubah-kubah dan relung pintu gerbang, dapat

energi ketika ada karbohidrat yang cukup dalam diet untuk memenuhi kebutuhan.. energi tubuh (Potter &

Berapa besar dampak desentralisasi fiskal terhadap komponen IPM dimensi pendidikan Angka Harapan Lama Sekolah ( Laki-laki, Perempuan, dan Laki-laki dan Perempuan) di

Tetapi jangan khawatir dengan hutang Anda, jika properti Anda dalam keadaan tersewa maka tiap bulannya yang membayar angsuran ke bank adalah hasil dari sewa sehingga

Pada anak yang memiliki aktivitas kurang dan perilaku makan yang tidak sesuai, maka akan terjadi penumpukan lemak akibat adanya ketidakseimbangan kalori yang masuk dengan