• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kecerdasan Emosi Pada Pemain Biola Remaja Putra. Disusun Oleh : NPM : Jurusan : Psikologi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kecerdasan Emosi Pada Pemain Biola Remaja Putra. Disusun Oleh : NPM : Jurusan : Psikologi"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Kecerdasan Emosi Pada Pemain Biola Remaja Putra

( S di k

di P

k

Cib b

)

( Studi kasus di Purwacaraka, Cibubur )

Disusun Oleh

:

Nama

:

Bagus aditya Reinovandy Pratama

Nama

:

Bagus aditya Reinovandy Pratama

NPM :

1 0 5 0 7 3 1 8

Jurusan

: Psikologi

Pembimbing

:

Warda Lisa, MPsi., Psi

(2)

Pendahuluan

Pertumbuhan dan perkembangan emosi remaja secara umum ialah kematangan emosi, minat remaja, minat rekreasi, minat sosial, minat pribadi, minat pendidikan, minat pekerjaan, minat agama, dan minal hal simbolik.

Selain itu kebebasan emosional yang didaptkan seorang remaja juga merupakan awal tumbuh dan Selain itu, kebebasan emosional yang didaptkan seorang remaja juga merupakan awal tumbuh dan berkembangnya emosi remaja. Kebebasan emosi remaja dapat berupa penyaluran minat dan bakatnya terhadap seni. Seni yang dipilih dapat bermacam-macam yang salah satunya seni musik.

Musik merupakan suara yang sering sekali kita dengar, musik dapat menghibur jiwa kita, membangkitkan semangat dan menjernihkan pikiran kita. Musik membuat kita dapat mengeksperesikan diri dengan bebas, dan musik dapat membuat kita lebih cerdas, meningkatkan daya ingat, meningkatkan kreativitas, menyehatkan tubuh, meningkatkan, g y g , g , y , g kecerdasan emosional, dan sebagainya. Musik selalu berhubungan dengan pikiran, seperti yang dikatakan Parker (dalam Ertha,2008) yaitu elemen fibrasi (fisika dan kosmos) atau frekuensi, bentuk, amplitudo dan durasi belum menjadi musik bagi manusia sampai semua itu di transformasi secara neurologis dan interpretasikan melalui otak menjadi pitch, warna suara, keras lembut dan waktu (dalam kerangka tonal) transformasi kedalam musik dan respon manusia (perilaku) adalah unik untuk dirasa (afeksi) karena otak besar manusia (kognisi) berkembang dengan amat pesat sebagai akibat pengalaman musikal

b l

sebelumnya.

Menurut Ertha (2011) dengan memainkan alat musik bisa meningkatkan EQ seseorang dan memiliki hubungan sosial yang luas sehingga bisa mendapatkan perasaan yang tenang.

Menurut Goleman (2006) kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk mengendalikan impuls emosional, kemampuan untuk membaca perasaan orang lain, dan kemampuan untuk membina hubungan yang baik dengan orang lain. Kesadaran diri dalam pengembangan emosi adalah kemampuan untuk mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi Ini merupakan dalam pengembangan emosi adalah kemampuan untuk mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi. Ini merupakan dasar kecerdasan emosi. Konsep ini meliputi kemampuan untuk memantau perasaan dari waktu ke waktu yang merupakan hal penting bagi wawasan psikologi dan pemahaman diri.

Menurut Moersono (1996) kecerdasan emosi meliputi sekelompok ketrampilan yang besar pengaruhnya dalam kehidupan. Keterampilan-keterampilan tersebut adalah self awareness (kemampuan untuk menyadari emosi diri), self control (kemampuan untuk mengontrol emosi yang muncul), self motivation (kemampuan untuk memotivasi diri), empathy

( p g y g ) ( p ) p y

(kemampuan untuk mengetahui dan memahami emosi orang lain) dan social skill (kemampuan untuk membina hubungan dengan orang lain.

(3)

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai

k

d

i

d

i bi l

j

t

t

t h i f kt

f kt

kecerdasan emosi pada pemain biola remaja putra, serta mengetahui faktor-faktor

yang mempengaruhi kecerdasan emosi pada pemain biola remaja putra.

Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis.

Hasil penelitian ini diharapkan member masukan yang bermanfaat bagi

perkembangan ilmu psikologi, yaitu psikologi musik dan psikologi kepribadian,

serta dapat menjadi masukan yang berguna bagi penelitian selanjutnya mengenai

manfaat musik biola dalam meningkatkan kecerdasan emosi dan hal-hal yang

berkaitan dengan permasalahan tersebut dikemudian hari

2. Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawancara tentang alat musik

biola terhadap kecerdasan emosi terutama bagi remaja putra agar dapat

termotivasi untuk mengeksploitasi kekuatan musik sesuai dengan perkembangan

jaman.

(4)

Landasan Teori

A. Kecerdasan Emosi

Kecerdasan emosi adalah kemampuan mengenali dan memahami secara selektif diri

sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan dalam

p

g

,

p

hubungan dengan orang lain, dimana didalamnya terdapat kemampuan memantau

perasaan dan emosi baik pada diri sendiri maupun pada orang lain untuk belajar

menghargai dan mengakui perasaan tersebut secara tepat lewat energi emosi dalam

kehidupan sehari-hari. (Cooper dan Sawaf, 2001)

p

(

p

,

)

Komponen-komponen dalam Kecerdasan Emosi

(5)

Karakteristik EQ berdasarkan Jenis kelamin

Pria Wanita

•Mantap secara sosialp •bersikap tegas •Mudah bergaul dan jenaka

•Tidak mudah takut dan gelisah

•berkemampuan besar untuk melibatkan diri dengan

p g

•mengungkapkan perasaan mereka secara langsung •memandang dirinya sendiri •Mudah bergaul dan ramah •mengungkapkan perasaan

Kecerdasan

Emosi

orang‐orang atau permasalahan

•berani memikul tanggung jawab dan mempunyai pandangan moral

•simpatik dan hangat dalam

mereka dengan takaran yang  wajar

•mampu menyesuaikan diri dengan beban stress •kemantapan pergaulan mereka

•simpatik dan hangat dalam hubungan‐hubungan mereka •kehidupan emosi mereka kaya, tapi wajar

•mereka merasa nyaman dengan dirinya sendiri, 

mereka

•mudah menerima orang‐ orang baru

•cukup nyaman dengan dirinya sendiri sehingga selalu ceria, spontan dan terbuka

g y ,

dengan orang lain, dan dunia pergaulan lingkungannya

, p

terhadap pengalaman sensual

(6)

B. Remaja

Menurut Papalia, dkk (2008), masa remaja adalah transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang mengandung perubahan besar fisik, kognitif, dan psikososial. Masa remaja juga merupakan perjalanan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang ditandai oleh periode transisional panjang dan secara umum dianggap dimulai dengan pubertas, proses yang mengarah kepada kematangan seksual, atau fertilasi (kemampuan untuk bereproduksi).

mengarah kepada kematangan seksual, atau fertilasi (kemampuan untuk bereproduksi).

Kecerdasan Emosi Pada Pemain Biola Remaja Putra

Banyak dari beberapa orang yang tertarik dengan dunia musik, mulai dari musik klasik, jazz bahkan pop. Tidak sedikit pula yang tertarik menjadi pemusik atau musisi. Musikus atau musisi adalah orang yang memainkan alat musik seperti gitar, biola b hk i i S l h d i l ik di i k i l h bi l Bi l d l h b h l ik bahkan piano atau orang yang menyanyi. Salah satu dari alat musik yang dimainkan ialah biola. Biola adalah sebuah alat musik, musik dawai yang dimainkan dengan cara digesek. Tidak banyak orang yang tertarik dengan alat musik dawai ini karena sulit untuk memainkannya.

Seorang pemain biola bisa menyalurkan segala bentuk perasaan, emosi yang sedang dialami. Adapun emosi-emosi yang bisa mempengaruhi seorang pemain biola seperti yang disebutkan oleh Goleman (2000) yaitu amarah, kesedihan, rasa takut, kenikmatan cinta terkejut jengkel dan malu

kenikmatan, cinta, terkejut, jengkel, dan malu.

Dari penyaluran rasa emosi tersebut maka seorang pemainan biola lebih banyak menggunakan feeling sang pemain

sehingga banyak dihasilkan nada-nada yang indah dan enak untuk didengar, sehingga banyak dari mereka yang bermain biola secara otodidak atau belajar sendiri dari musik yang mereka dengar sehari-hari seningga mereka langsung mempraktekannya. Mereka banyak menggunakan otak kanan untuk bermain musik, karena salah satu fungsi dari otak kanan ialah kemampuan intuitif, kemampuan merasakan memadukan dan ekspresi tubuh termasuk memainkan alat musik

kemampuan merasakan, memadukan, dan ekspresi tubuh, termasuk memainkan alat musik

Musik diasumsikan dapat meningkatkan kecerdasan emosi dan sudah banyak ahli yang menganjurkan musik sebagai terapi emosi. Dengan bermain musik, emosi akan mengalir seiring dengan irama musik yang dimainkan dan akan membuat seseorang menjadi menghayati musik tersebut, dan akan berpengaruh pada kecerdasan emosinya. Hal ini berlaku juga pada kaum laki-laki. Laki-laki yang tinggi kecerdasan emosinya, secara sosial mantap, mudah bergaul dan jenaka, tidak mudah takut dan gelisah. Mereka berkemampuan besar untuk melibatkan diri dengan orang-orang atau permasalahan, untuk memikul tanggung jawab dan mempunyai berkemampuan besar untuk melibatkan diri dengan orang orang atau permasalahan, untuk memikul tanggung jawab dan mempunyai pandangan moral, mereka simpatik dan hangat dalam hubungan-hubungan mereka. Kehidupan emosi mereka kaya, tetapi wajar. Mereka merasa nyaman dengan dirinya sendiri, dengan orang lain, dan dunia pergaulan lingkungannya (Cooper dan Sawaf, 2001).

(7)

Metode Penelitian

A. Pendekatan Penelitian

Studi kasus adalah suatu bentuk penelitian atau studi tentang suatu

masalah yang memiliki sifat khusus, dan berusaha memahami

masalah yang memiliki sifat khusus, dan berusaha memahami

permasalahan yang rumit atau khusus tersebut atau memberikan suatu

gambaran yang mendalam tentang kasus yang diteliti.

Tipe tipe St di kas s men r t Poer andari (2005)

ait

Tipe-tipe Studi kasus, menurut Poerwandari (2005), yaitu :

1. Studi kasus intrinsik

Penelitian dilakukan karena ketertarikan pada suatu kasus khusus.

Penelitian dilakukan untuk memahami secara utuh kasus tersebut, tanpa

p

harus dimaksudkan untuk konsep-konsep atau teori ataupun tanpa upaya

menggeneralisasi.

2. Studi kasus instrumental

Penelitian pada suatu kasus unik tertentu dilakukan untuk memahami isu

Penelitian pada suatu kasus unik tertentu, dilakukan untuk memahami isu

dengan lebih baik, juga untuk mengembangkan, memperhalus teori.

3. Studi kasus Kolektif

Suatu studi kasus instrumental yang diperluas sehingga mencakup

beberapa kasus. Tujuannya adalah untuk mempelajari fenomena atau

populasi atau kondisi umum dengan lebih mendalam.

(8)

Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam metode dalam metode kualitatif tidak dipelajari dalam keadaan

tertentu yang direkayasa, melainkan dipelajari dalam konteks sehari-hari atau dalam keadaan yang alami

(Flick,1998). Dalam penelitian ini, subjek yang digunakan adalah berjumlah satu orang, dengan

karakteristik :

1.

Remaja Putra berusia 16-18 tahun

2.

Seseorang yang mengikuti kursus minimal 1 tahun

3.

Remaja yang aktif dalam kegiatan seni (bermain biola), misalnya mengikuti lomba, mengikuti

pentas seni, dan sebagainya.

4.

Dalam penelitian ini peneliti membatasi demografi subjek penelitian yaitu yang bertempat tinggal di

cibubur, (tempat kursus yang dipilih yaitu kursus biola di purwacaraka)

didik

bj k

i i

l

5.

Pendidikan subjek minimal SMP

Tahap-tahap Penelitian

1.

Tahap Persiapan Penelitian

2

h

l k

li i

2.

Tahap Pelaksanaan Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

1.

Metode wawancara dengan pedoman umum, dimana peneliti dilengkapi pedoman wawancara yang

k

i

i

h

dili

k

b hk

umum, mencantumkan isu-isu yang harus diliput tanpa menentukan urutan pertanyaan, bahkan

mungkin tanpa bentuk pertanyaan eksplisit.

2. teknik observasi non-partisipan, dimana peneliti tidak ikut serta secara langsung dalam

kegiatan yang dilakukan subjek. Peneliti berfungsi sebagai pengamat dan pencatat

l

di

t t

h

il b

i

di

b ti

t l h

t

dil k k

langsung dimana catatan hasil observasi segera di verbatim setelah pengamatan dilakukan

atau ketika pengamatan sedang berlangsung.

(9)

Alat Bantu Penelitian

1.

Pedoman Wawancara

2.

Pedoman Observasi

3.

Alat Perekam

Keabsahan dan Keajegan Penelitian

Moloeng (1999) menyatakan teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

Moloeng (1999) menyatakan teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau 

pembanding data. Denzin (dalam moloeng,1999) membagi teknik triangulasi menjadi 

empat macam, yaitu :

1.

Triangulasi sumber

2.

Triangulasi dengan metode

3.

Triangulasi dengan penyidik

4.

Triangulasi dengan teori

Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini akan dianalisa dengan teknik analisa data kualitatif menurut Patton 

(dalam Poerwandari, 2001) adalah:

1

M

i

ik

D t

1.

Mengorganisasikan Data

2.

Pengelompokan Berdasarkan Kategori, Tema, dan Pola Jawaban

3.

Menguji Asumsi atau Permasalahan yang Ada Terhadap Data

4.

Mencari Alternatif Penjelasan Bagi Data

5.

Menulis Hasil Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Pelabuhan Indonesia IV (cabang) Kelas IV Tolitoli menjalankan proses bisnisnya dengan melakukan pencatatan laporan keuangan dari perusahaan secara manual. Hal ini

Sistem yang sudah jadi akan dilakukan uji coba untuk mengetahui aturan yang dibuat apakah sudah sesuai dengan hasil yang diharapkan yaitu dapat memilih musuh yang

e. Pembantu Direktur Akademi/Ketua jurusan/Bagian pada Univ/Ins/ Sekolah Tinggi tiap semester 3 g. Ketua Jurusan pada Politeknik/a. Akademi /Sekretaris Jurusan/Bagian pada

Berpikir reflektif ( reflective thinking ) siswa SD berkemampuan matematika tinggi dalam pemahaman masalah pecahan. Prosiding seminar nasional matematika dan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan aktivitas belajar peserta didik kelas V Sekolah Dasar Negeri 17 Rabak dalam pembelajaran ilmu pengetahuan

Ulead Video Studio ini sangat cocok digunakan untuk kalangan pemula yang ingin belajar editing video, selain itu program ini memiliki tampilan yang menarik dan menu-menu

Ligia Pravita Mega Sari. Perbandingan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Bangun Datar Antara Kelompok Yang Menggunakan Strategi Think Talk Write Dengan Kelompok

〔商法一ニ九〕手形金の一部に関する原因債務不存在といわゆる二重無権の抗弁東京地裁昭和四 六年ニ月一二日判決 倉沢, 康一郎Kurasawa,