• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA YOGYAKARTA BULAN MEI 2009 TERJADI INFLASI SEBESAR 0,27 PERSEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA YOGYAKARTA BULAN MEI 2009 TERJADI INFLASI SEBESAR 0,27 PERSEN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

No. 21/06/34/Th.XI, 01 Juni 2009

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

KOTA YOGYAKARTA BULAN MEI 2009 TERJADI INFLASI

SEBESAR 0,27 PERSEN

A. PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN

Dengan terjadi kenaikan harga dasar pembelian tebu, mulai bulan April lalu harga gula pasir terus mengalami kenaikan harga hingga sekarang telah menyentuh pada kisaran harga Rp.8.600,-. Sebaliknya harga emas perhiasan, pada dua bulan terakhir terus mengalami penurunan harga yang diakibatkan penurunan harga emas di pasaran dunia. Hal ini tentunya sangat mempengaruhi terhadap besaran angka inflasi bulan Mei 2009. Pada bulan Mei 2009 kota Yogyakarta mengalami inflasi sebesar 0,27 persen dengan angka indeks 113,91 relatif lebih tinggi dibandingkan indeks bulan April 2009 sebesar 113,60. Inflasi tahun kalender tahun 2009 mencapai 0,52 persen dan inflasi Year on Year sebesar 6,92 persen.

Dari tujuh kelompok pengeluaran konsumsi yang dihitung Indeks Harga Konsumen (IHK)nya, tercatat lima kelompok pengeluaran konsumsi mengalami kenaikan indeks, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 1,27 persen, kelompok perumahan 0,03 persen, kelompok kesehatan 0,30 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,04 persen dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan naik 0,27 persen. Sebaliknya kelompok bahan makanan dan kelompok sandang mengalami penurunan indeks masing-masing sebesar 0,18 persen dan 0,42 persen.

BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA

; Selama bulan Mei 2009 kota Yogyakarta mengalami inflasi sebesar 0,27 persen dengan angka indeks 113,91. Inflasi tahun kalender (Januari – Mei) 2009 sebesar 0,52 persen dan inflasi year on year (Mei 2009 terhadap Mei 2008) mencapai besaran 6,92 persen.

; Inflasi kota Yogyakarta yang terjadi pada bulan Mei 2009 disebabkan kerena naiknya indeks harga pada lima kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 1,27 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,03 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,30 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,04 persen dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan naik 0,27 persen. Sebaliknya kelompok bahan makanan dan kelompok sandang mengalami penurunan indeks masing-masing sebesar 0,18 persen dan 0,42 persen.

; Pada bulan Mei 2009, dari 66 kota yang dihitung angka inflasinya, 40 kota mengalami inflasi dan 26 kota terjadi deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi pada bulan ini, yaitu kota Maumere sebesar 1,58 persen dan kota Depok mengalami inflasi terendah yaitu 0,01 persen. Sebaliknya kota Jayapura terjadi deflasi terbesar, yaitu 1,31 persen dan kota Madiun mengalami deflasi terendah 0,03 persen.

(2)

Komoditas yang memberikan sumbangan positif sehingga mendorong terjadinya inflasi umum kota Yogyakarta pada bulan Mei 2009 diantaranya soto memberikan andil sebesar 0,11 persen; beras memberikan andil 0,06 persen; ayam goreng dan teh manis masing-masing memberikan andil sebesar 0,05 persen; sepeda motor dan gula pasir masing-masing memberikan andil sebesar 0,04 persen; buah apel, sawi hijau, obat dengan resep dan daging ayam ras masing-masing memberikan andil sebesar 0,02 persen. Sebaliknya komoditas yang memberikan andil negatif sehingga menghambat terjadinya laju inflasi bulan Mei 2009, yaitu telur ayam ras sebesar –0,05 persen; emas perhiasan dan daging sapi masing-masing –0,03 persen; nangka muda –0,02 persen; kelapa, telepon seluler, bayam, tomat sayur, bawang merah, kubis dan jagung manis masing-masing sebesar –0,01 persen

Gambar 1

Perkembangan Inflasi Kota Yogyakarta dan Nasional, Mei 2008 – Mei 2009

Tabel 1

Sumbangan Inflasi Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Yogyakarta, Mei 2009 Kelompok Pengeluaran Persentase Sumbangan Inflasi

[1] [2] Umum

1. Bahan Makanan

2. Makanan Jadi, Minuman,Rokok & Tembakau 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 4. Sandang

5. Kesehatan

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

0,27 -0,03 0,25 0,01 -0,02 0,02 0,00 0,04 0,27 2,51 0,62 0,32 1,08 1,31 0,67 1,15 0,07 -0,11 0,09 0,18 -0,34 -0,04 1,37 0,51 0,97 0,45 0,12 -0,07 0,21 0,22 -0,31 0,04 2,46 1,41 -2 -1,5 -1 -0,5 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5

Mei'08 Juni'08 Juli'08 Agust'08 Sept'08 Okt'08 Nop'08 Des'08 Jan'09 Peb'09 Mar'09 April'09 Mei'09

(3)

Tabel 2

IHK dan Laju Inflasi Kota Yogyakarta Bulan Mei 2009, Tahun Kalender 2009 dan Tahun ke Tahun menurut Kelompok Pengeluaran

Kelompok Pengeluaran I H K (2007=100) Inflasi Mei 2009 *) Laju Inflasi Tahun 2009 **) Laju Inflasi Tahun ke Tahun***) Desember

2008 2008 Mei April 2009 2009 Mei

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Umum 113,32 106,54 113,60 113,91 0,27 0,52 6,92

1. Bahan Makanan 122,45 117,37 122,35 122,13 -0,18 -0,26 4,06 2. Makanan Jadi, Minuman,

Rokok, dan Tembakau 111,97 106,90 114,92 116,38 1,27 3,94 8,87 3. Perumahan, air, listrk, gas &

bahan bakar 116,71 105,26 117,16 117,19 0,03 0,41 11,33 4. Sandang 112,65 106,44 115,48 114,99 -0,42 2,08 8,03 5. Kesehatan 110,22 106,55 110,90 111,23 0,30 0,92 4,39 6. Pendidikan, Rekreasi, dan

Olah Raga 111,96 106,03 112,14 112,19 0,04 0,21 5,81 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa

Keuangan 103,30 99,02 99,64 99,91 0,27 -3,28 0,90 *) Persentase perubahan IHK Mei 2009 terhadap bulan April 2009

**) Persentase perubahan IHK Mei 2009 terhadap bulan Desember 2008 ***) Persentase perubahan IHK Mei 2009 terhadap bulan Mei 2008

Gambar 2

Laju Inflasi Kota Yogyakarta Tahun Kalender 2009 (Januari – Mei 2009) menurut Kelompok Pengeluaran Konsumsi

0,52 -0,26 3,94 0,41 2,08 0,92 0,21 -3,28 -4,00 -3,00 -2,00 -1,00 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 P e r s e n Umum Bahan Makanan Mak. Jadi,Min, Rok &Temb Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bhn Bakar

Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor, Komunikasi

& Jasa Keuangan

(4)

B. PERUBAHAN INDEKS HARGA DI KOTA YOGYAKARTA

MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan Mei 2009 mengalami penurunan indeks sebesar 0,18 persen dengan memberi andil terhadap inflasi umum sebesar -0,03 persen. Dengan besaran angka indeks pada bulan ini sebesar 122,13 relatif lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 122,35.

Dari 11 sub kelompok pengeluaran yang ada, tercatat 6 sub kelompok pengeluaran mengalami penurunan angka indeks yaitu : sub kelompok daging dan hasil-hasilnya turun 0,30 persen, sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya turun 1,77 persen, sub kelompok sayur-sayuran turun 3,96 persen, sub kelompok kacang-kacangan turun 0,04 persen, sub kelompok lemak dan minyak turun 1,65 persen dan sub kelompok bahan makanan lainnya turun 3,19 persen. Sebaliknya 5 sub kelompok pengeluaran lainnya mengalami kenaikan indeks, yaitu sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya naik 1,63 persen, sub kelompok ikan segar 0,38 persen, sub kelompok ikan diawetkan 4,25 persen, sub kelompok buah-buahan 0,66 persen, dan sub kelompok bumbu-bumbuan 0,37 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga dengan memberikan andil negatif terhadap angka inflasi umum antara lain telur ayam ras turun sebesar 5,91 persen dengan andil sebesar -0,05 persen; daging sapi turun 3,06 persen dengan andil -0,03 persen; nangka muda turun 22,89 persen dengan andil -0,02 persen; kelapa, bayam, tomat sayur, kubis dan jagung manis turun masing-masing sebesar 7,79 persen, 6,77 persen, 27,45 persen, 16,47 persen dan 14,07 persen dengan memberi andil masing-masing -0,01 persen. Sebaliknya beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberi andil positif terhadap inflasi umum pada kelompok ini antara lain : beras naik 1,99 persen dengan andil 0,06 persen; buah apel, sawi hijau dan daging ayam ras naik masing-masing sebesar 12,01 persen, 44,26 persen dan 1,40 persen dengan memberi andil masing-masing 0,02 persen; ikan keranjang, cabe merah, alpukat dan salak naik masing-masing sebesar 9,33 persen, 8,61 persen, 39,63 persen dan 5,81 persen dengan memberi andil masing-masing sebesar 0,01 persen.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Pada bulan Mei 2009 kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi sebesar 1,27 persen dengan memberikan andil terhadap inflasi umum sebesar 0,25 persen. Angka indeks pada bulan ini mencapai 116,38 lebih tinggi dibanding angka indeks pada bulan sebelumnya yang mencapai 114,92.

Dari 3 sub kelompok yang tergabung pada kelompok pengeluaran ini, semua sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks yaitu sub kelompok makanan jadi naik 1,15 persen, sub kelompok minuman yang tidak beralkohol naik 2,79 persen dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol naik 0,18 persen.

Komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan memberikan andil positif terhadap angka inflasi umum pada kelompok ini diantaranya soto naik 8,10 persen dengan andil 0,11 persen; ayam goreng dan teh manis masing-masing naik sebesar 4,09 persen dan 7,13 persen dengan memberi andil masing-masing 0,05 persen, gula pasir naik 4,17 persen dengan andil 0,04 persen, rokok kretek filter naik 0,23 persen; biskuit naik 0,96 persen. Sebaliknya, komoditas yang mengalami penurunan harga adalah minuman kesegaran dan teh masing-masing turun 0,82 persen dan 0,07 persen.

(5)

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Pada bulan Mei 2009 kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami inflasi sebesar 0,03 persen dengan angka indeks 117,19 relatif lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang mencapai besaran 117,16. Dari 4 sub kelompok yang ada, dua sub kelompok pengeluaran mengalami kenaikan angka indeks, yaitu sub kelompok biaya tempat tinggal dan sub kelompok perlengkapan rumahtangga masing-masing naik 0,02 persen dan 0,56 persen. Sebaliknya sub kelompok penyelenggaraan rumahtangga turun sebesar 0,11 persen. Sedangkan sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air relatif stabil.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga serta memberikan andil positif terhadap pembentukan inflasi umum di antaranya: kayu balokan naik 2,22 persen dengan andil 0,01 persen, meja kursi tamu naik 2,98 persen, tempat tidur naik 3,50 persen, pembasmi nyamuk spray naik 0,62 persen dan batu bata naik 0,59 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga pada kelompok ini diantaranya: besi beton turun 0,80 persen dengan andil -0,01 persen; sabun detergen bubuk turun sebesar 1,06 persen, sabun cream detergen turun 1,35 persen; paku turun 5,81 persen; pasir turun 0,31 dan keramik turun 0,14 persen.

4. Sandang

Kelompok sandang pada bulan Mei 2009 mengalami deflasi sebesar 0,42 persen atau terjadi penurunan indeks dari 115,48 menjadi 114,99. Penurunan angka indeks kelompok ini disebabkan oleh turunnya angka indeks pada sub kelompok barang pribadi dan sandang lain sebesar 1,37 persen. Sebaliknya untuk sub kelompok sandang laki-laki dan sub kelompok sandang wanita masing-masing naik sebesar 0,01 persen dan 0,09 persen. Sedangkan indeks sub kelompok sandang anak-anak relatif sama dengan bulan sebelumnya.

Beberapa jenis barang dan jasa yang mengalami penurunan harga sehingga menyebabkan terjadinya deflasi pada kelompok ini diantaranya: emas perhiasan turun 2,44 persen dengan memberi andil –0,03 persen; kaos kutang dan bahan celana katun masing-masing turun 0,25 persen dan 0,17 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami kenaikan harga pada kelompok ini diantaranya : ongkos jahit naik 4,04 persen dengan memberi andil 0,01 persen; kerudung/jilbab naik 2,64 persen; mukena naik 1,64 persen dan gaun wanita dewasa naik 0,09 persen.

5. Kesehatan

Kelompok kesehatan pada bulan Mei 2009 mengalami inflasi sebesar 0,30 persen dengan angka indeks mencapai 111,23, lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 110,90. Kenaikan indeks ini disebabkan oleh naiknya angka indeks pada sub kelompok jasa kesehatan sebesar 0,03 persen; sub kelompok obat-obatan 1,67 persen dan sub kelompok jasa perawatan jasmani sebesar 0,67 persen. Sebaliknya indeks sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika turun sebesar 0,37 persen.

Beberapa komoditas barang dan jasa yang mengalami kenaikan harga sehingga menyebabkan inflasi pada kelompok ini diantaranya : obat dengan resep naik 2,77 persen dengan memberi andil inflasi 0,02 persen, pasta gigi naik 2,27 persen dengan memberi andil inflasi 0,01 persen, keriting rambut naik 1,17 persen, gunting rambut naik 2,21 persen dan kapas naik 2,01 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga diantaranya : shampo turun 2,81 persen; sabun mandi turun 1,46 persen; pembersih/penyegar turun 0,88 persen dan alas bedak turun 0,47 persen.

(6)

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada bulan Mei 2009 mengalami kenaikan angka indeks sebesar 0,04 persen. Angka indeks pada bulan ini sebesar 112,19, sedikit lebih tinggi dari angka indeks bulan sebelumnya yang mencapai 112,14. Kenaikan indeks yang terjadi pada kelompok ini dipicu oleh naiknya indeks sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 0,42 persen. Sebaliknya indeks sub kelompok rekreasi megalami penurunan sebesar 0,03 persen. Sementara indeks sub kelompok jasa pendidikan, sub kelompok kursus-kursus/pelatihan dan sub kelompok olahraga relatif tidak mengalami perubahan angka indeks.

Komoditas yang mengalami kenaikan harga diantaranya laptop/notebook naik sebesar 1,31 persen, pensil naik 1,84 persen dan tas sekolah naik 0,51 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga pada kelompok ini, yaitu televisi berwarna dan printer masing-masing turun 0,16 persen dan 0,12 persen.

7. Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Angka Indeks Harga Konsumen pada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan Mei 2009 mengalami kenaikan indeks sebesar 0,27 persen. Indeks pada bulan ini tercatat sebesar 99,91 relatif lebih tinggi dibanding angka indeks pada bulan sebelumnya yang mencapai 99,64. Kenaikan indeks terjadi pada sub kelompok transpor sebesar 0,41 persen dan sub kelompok sarana dan penunjang transpor 0,71 persen. Sebaliknya sub kelompok komunikasi dan pengiriman pada bulan ini mengalami penurunan sebesar 0,38 persen. Sementara indeks sub kelompok jasa keuangan relatif tidak mengalami perubahan angka indeks.

Komoditas yang mengalami kenaikan harga pada kelompok ini diantaranya sepeda motor naik 1,54 persen dengan memberikan andil terhadap inflasi umum sebesar 0,04 persen, jasa perpanjangan STNK naik 2,73 persen dengan andil 0,01 persen, sepeda naik 0,40 persen dan ban dalam motor naik 0,23 persen Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga, yaitu telepon seluler turun 2,11 persen dengan andil –0,01 persen dan bensin turun 0,13 persen.

(7)

Tabel 3

Indeks Harga Konsumen Kota Yogyakarta bulan April 2009 dan Mei 2009, Perubahannya serta Sumbangan Inflasi (2007=100)

KODE KELOMPOK / SUB KELOMPOK

IHK Inflasi Mei 2009 ( Persen ) ANDIL INFLASI April 2009 2009 Mei [1] [2] [3] [4] [5] [6] 00000 UMUM 113,60 113,91 0,27 0,27 10000 BAHAN MAKANAN 122,35 122,13 -0,18 -0,03

10100 Padi-padian,umbi2-an & hasilnya 109,53 111,32 1,63 0,06 10200 Daging dan hasil-hasilnya 128,01 127,62 -0,30 -0,01 10300 Ikan Segar 125,68 126,16 0,38 0,00 10400 Ikan Diawetkan 134,98 140,72 4,25 0,02 10500 Telur,susu,dan hasil-hasilnya 130,29 127,98 -1,77 -0,05 10600 Sayur-sayuran 131,35 126,15 -3,96 -0,05 10700 Kacang-kacangan 156,79 156,72 -0,04 0,00 10800 Buah-buahan 124,92 125,75 0,66 0,01 10900 Bumbu-bumbuan 104,89 105,28 0,37 0,00 11000 Lemak dan minyak 115,17 113,27 -1,65 -0,02 11100 Bahan makanan lainnya 108,12 104,67 -3,19 0,00

20000 MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK dan TEMBAKAU 114,92 116,38 1,27 0,25

20100 Makanan jadi 115,40 116,73 1,15 0,16 20200 Minuman yang tdk beralkohol 112,44 115,58 2,79 0,09 20300 Tembakau dan minuman beralkohol 115,32 115,53 0,18 0,00

30000 PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS dan BAHAN BAKAR 117,16 117,19 0,03 0,01

30100 Biaya tempat tinggal 116,08 116,10 0,02 0,00 30200 Bh.bakar,penerangan dan air 128,68 128,68 0,00 0,00 30300 Perlengkapan Rumahtangga 113,33 113,97 0,56 0,01 30400 Penyelenggaraan Rumahtangga 105,81 105,69 -0,11 0,00 40000 SANDANG 115,48 114,99 -0,42 -0,02 40100 Sandang laki-laki 103,98 103,99 0,01 0,00 40200 Sandang wanita 107,97 108,07 0,09 0,00 40300 Sandang anak-anak 107,44 107,44 0,00 0,00 40400 Barang pribadi dan lainnya 140,52 138,60 -1,37 -0,02

50000 KESEHATAN 110,90 111,23 0,30 0,02

50100 Jasa kesehatan 106,79 106,82 0,03 0,00 50200 Obat-obatan 119,64 121,64 1,67 0,02 50300 Jasa Perawatan Jasmani 110,61 111,35 0,67 0,00 50400 Perawatan jasmani & kosmetika 111,68 111,27 -0,37 0,00

60000 PENDIDIKAN,REKREASI, dan OLAH RAGA 112,14 112,19 0,04 0,00

60100 Jasa Pendidikan 115,10 115,10 0,00 0,00 60200 Kursus-kursus/Pelatihan 111,22 111,22 0,00 0,00 60300 Perlengkapan/peralatan pendidikan 110,72 111,19 0,42 0,00 60400 Rekreasi 104,24 104,21 -0,03 0,00 60500 Olahraga 103,70 103,70 0,00 0,00

70000 TRANSPOR dan KOMUNIKASI 99,64 99,91 0,27 0,04

70100 Transpor 105,29 105,72 0,41 0,04 70200 Komunikasi dan pengiriman 79,25 78,95 -0,38 -0,01 70300 Sarana & penunjang transpor 118,90 119,74 0,71 0,01 70400 Jasa Keuangan 108,47 108,47 0,00 0,00

(8)

C. PERBANDINGAN INFLASI KOTA YOGYAKARTA

DENGAN KOTA LAIN DI INDONESIA DAN NASIONAL

Pada bulan Mei 2009, dari 66 kota yang dipantau perkembangan harganya, 40 kota mengalami inflasi dan 26 kota terjadi deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah kota Maumere sebesar 1,58 persen dan kota Depok mengalami inflasi terendah yaitu 0,01 persen. Sebaliknya kota Jayapura terjadi deflasi terbesar, yaitu 1,31 persen dan kota Madiun mengalami deflasi terendah 0,03 persen.

Dari 16 kota di pulau Sumatera yang dipantau harganya, 11 kota mengalami inflasi dan 5 kota terjadi deflasi. Kota Jambi mengalami inflasi tertinggi yaitu sebesar 0,97 persen dan kota Batam mengalami inflasi terendah yaitu 0,03 persen. Sedangkan di pulau Jawa, 19 kota mengalami inflasi dan 4 kota terjadi deflasi. Dimana kota Serang mengalami inflasi tertinggi, yaitu sebesar 0,71 persen dan kota Depok mengalami inflasi terendah sebesar 0,01 persen. Sebaliknya kota Bandung dan Surabaya mengalami deflasi terbesar, yaitu 0,20 persen dan kota Madiun terjadi deflasi terendah sebesar 0,03 persen.

Beberapa kota di kawasan timur Indonesia yang dihitung perubahan angka indeksnya kota Jayapura mengalami deflasi terbesar yaitu 1,31 persen dan sebaliknya kota Manokwari mengalami inflasi tertinggi, yaitu 0,22 persen.

Tabel 4

Perbandingan Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Mei 2009 untuk 66 Kota

Kota IHK Inflasi Kota IHK Inflasi

[1] [2] [3] [1] [2] [3] 1. Banda Aceh 2. Lhokseumawe 3. Sibolga 4. Pematang Siantar 5. Medan 6. Padang Sidempuan 7. Padang 8. Pakanbaru 9. Dumai 10. Jambi 11. Palembang 12. Bengkulu 13. Bandar Lampung 14. Pangkal Pinang 15. Batam 16. Tanjung Pinang 17. Jakarta 18. Bogor 19. Sukabumi 20. Bandung 21. Cirebon 22. Bekasi 23. Depok 24. Tasikmalaya 25. Purwokerto 26. Surakarta 27. Semarang 28. Tegal 29. Yogyakarta 30. Jember 31. Sumenep 32. Kediri 33. Malang 114,18 114,70 114,81 113,33 112,60 113,88 114,75 112,83 116,70 114,62 115,73 115,69 117,44 117,15 110,41 115,57 112,95 116,39 116,56 112,56 118,15 112,42 112,68 117,12 114,22 109,62 113,38 114,32 113,91 114,99 111,23 112,73 114,43 0,63 0,09 0,35 0,55 0,25 -0,18 -0,39 0,04 0,19 0,97 0,17 -0,16 -0,37 0,05 0,03 -0,56 0,17 0,02 -0,08 -0,20 0,04 0,27 0,01 0,03 0,04 0,32 0,09 0,51 0,27 0,41 0,42 0,05 0,04 34. Probolinggo 35. Madiun 36. Surabaya 37. Serang 38. Tangerang 39. Cilegon 40. Denpasar 41. Mataram 42. Bima 43. Maumere 44. Kupang 45. Pontianak 46. Singkawang 47. Sampit 48. Palangkaraya 49. Banjarmasin 50. Balikpapan 51. Samarinda 52. Tarakan 53. Manado 54. Palu 55. Watampone 56. Makassr 57. Pare-pare 58. Palopo 59. Kendari 60. Gorontalo 61. Mamuju 62. Ambon 63. Ternate 64. Manokwari 65. Sorong 66. Jayapura NASIONAL 116,04 117,69 111,79 119,11 115,89 115,78 112,96 115,78 120,47 122,98 114,10 116,69 116,37 113,47 114,68 115,28 114,69 118,81 123,08 114,29 115,86 123,79 113,77 119,48 123,81 121,61 116,53 118,80 113,52 118,27 127,39 130,51 113,70 113,97 0,10 -0,03 -0,20 0,71 0,17 0,63 -0,17 -0,92 -0,70 1,58 -0,37 0,09 -0,25 0,42 -0,71 0,17 0,07 -0,08 -0,19 -0,64 0,35 0,30 -0,36 -0,06 -0,65 -0,39 0,48 -0,14 -0,11 -0,09 0,22 0,05 -1,31 0,04

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Berangkat dari masalah yang ada, muncul pemikiran dan ide-ide untuk mengaplikasikan sekam padi yang dianggap sebagian besar masyarakat hanya sebagai sampah sisa untuk menjadi

Nilai moral “ sopan santun “ terdapat dalam film La Vie En Rose. Sikap dan perilaku yang tertib sesuai dengan adat istiadat atau norma – norma yang berlaku didalam masyarakat.

, sebagai badan khusus yang bertugas mengadministrasi kan semua perjanjian di bidang HAKI telah membuat model mengenai perjanjian lisensi untuk negara berkembang. Di dalam

terwujudnya kemampuan Pengolahan Hasil Pertanian dan Perkebunan di dalam negeri, melalui integrasi antara Klaster Industri Pengolahan Hasil Pertanian antara Klaster Industri

Berdasarkan Gambar 2 terlihat bahwa, pada menit ke-5 hasil uji disolusi menunjukkan bahwa, bahan aktif yang diuji berupa parasetamol yang terdapat dalam cangkang KK sudah

Jenis penelitian ini adalah penelitian laboratorium dan observasi mendalam di Rumah Sakit Tingkat III Robert Wolter Mongisidi Manado Sulawesi Utara pada bulan

Metode pengambilan data berupa penelitian perpustakaan dengan membaca literatur-literatur terkait tugas akhir seperti buku-buku maupun pencarian di internet,

Produksi jagung pada tahun 2016 ini apabila dibandingkan dengan target kinerja yang tertuang dalam Renstra Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Treggalek Tahun 2016 – 2021