RINGKASAN SKDI ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN Chief: Sandra Momas Librata 2013-061-041. Crew: Albert Susanto, Prasetya Wibisono, Friska Pratiwi
Nama Penyakit Dasar Diagnosis DD Tatalaksana
DERMATITIS
1. Dermatitis kontak alergika (3A) Gatal
Akut : eritema, batas tegas, edema, papulo vesikel, vesikel, bulla, pecahn menjadi erosi & eksudat.
Kronis : kering, skuama, papul, likenifikasi, fisura, batas tegas.
Teresering : tangan
Riwayat atopi Pekerjaan basah
Sesuai tempat terpapar, bisa sistemik
PP/
Tes tempel di punggung Dibiarkan 48 jam. Syarat :
1. lesi sudah tenang 2. steroid sistemik stop 1 minggu
3. pembacaan setelah 48 jam, hari ke 3-7
4. dilarang mandi, aktifitas yg melonggarkan tes
5. tidak ada riwayat urtika mendadak
interpretasi setelah pembacaan ke-2 alergi : crescendo iritan : decrescendo reaksi + : eritema, edema, vesikel
Sistemik
Prednison 30 mg/hari
DKA ringan/akut: Kortikosteroid topical Kompres NaCL 0,9% 1:1000
2. Dermatitis kontak iritan (4A) Kuat akut : pedih, panas, terbakar, eritema, edema, bulla, nekrosis, tegas
Akut lambat : eritema, sore vesikel / nekrosis (dermatitis venenata)
Kumulatif : kering, eritema, skuama, tebal, likenifikasi, fisura, gatal
Terutama pekerjaan
Agen pelarut, detergen, pelumas, serbuk kayu Usia < 8th atau lanjut
Kulit putih, P>L Dermatitis atopi
Tanpa komplikasi : hindari paparan, tidak perlu obat
Hidrokortison topical Pelindung diri
3. Dermatitis atopik (4A) > P, anak dan bayi Bayi (0-2 th)
muka (dahi,pipi),scalp,leher,gelang tangan,lengan,tungkai, lutut
eritem papulovesikel halus,pecah, eksudatif,krusta,infeksi,bs eritroderma
Kriteria Hanifin dan Rajka (3 mayor 3 minor) Kriteria mayor:
-pruritus
-dermatitis di muka/ekstensor pd bayi dan anak -dermatitis d fleksura pd dewasa
-dermatitis kronis/residif
dermatitis seborik (bayi) dermatitis kontak dermatitis numularis skabies iktiosis psoriasis (palmoplantar) Topikal
Emolien (hidrofilik urea 10%) Kortikosteroid
Bayi: hidrokortison 1-2,5% Anak dan dewasa: triamsinolone (muka:hidrokortison)
Anak(2-10 th)
lipat siku,lipat lutut,gelang tangan fleksor,kelopak mata,leher, jarang muka
>kering,papul,liken,<skuama,erosi, 2nd,siklus gatal garuk
Remaja, dewasa(<30 th)
lipat siku, lipat lutut, tangan, gelang tangan, sekitar mata, samping leher, anogenital, dahi, bibir(kering,pecah, sisik),vulva,puting susu,scalp
plak popular eritem+skuama,plak liken,hiper/hipopigmentasi Gatal++ (selalu), nyeri -, skuama+
-riwayat atopi pd penderita/keluarga Kriteria minor:
- xerosis
- infeksi kulit (S.aureus/VHS)
- dermatitis nonspesifik pd tangan/kaki - iktiosis/hiperliniar palmaris/keratosis pilaris - dermatitis di papilla mammae
- white dermografism dan delayed blanch response - keilitis
- lipatan infraorbital Dennie-Morgan - konjungtivitis berulang
- keratokonus
- katarak subkapsular anterior - orbita jadi gelap
- muka pucat/eritem - gatal bila berkeringat
- Intoleransi thdp wol/pelarut lemak - aksentuasi perifolikular
- hipersensitif thdp makanan
- perjalaan penyakit dipengaruhi li ngkungan dan emosi
- tes kulit alergi tipe dadakan positif - kadar IgE serum meningkat - awitan pada usia dini
dermatitis herpetiformis sindrom Sezary penyakir Letterer-Siwe PP Pemeriksaan histologik: Akut: parakeratosis, spongiosis, infiltrat perivaskular Kronik: hiperkeratosis, akantosis, sparse infiltrates
Lesi basah: kompres terbuka dulu Immunomodulator topikal Takrolimus
2-15 th: Takarolimus 0,03% >15 th: Takrolimus 0,1% Pimekrolimus 1% tidak dianjurkan anak<2 th Preparat ter
(antipruritus, antiinflamasi) LCD 5-10%
Antihistamin (Doksepin krim 5%) Sistemik
Kortikosteroid hanya untuk kendalikan eksaserbasi akut
Antihistamin
Antibiotik (eritromisin, cefadroxil) Interferon (tekan respon IgE)
Siklosporin 5mg/kgBB (utk kasus berat tidak sembuh dgn terapi standar) Terapi sinar (fototerapi) kombinasi UVA dan UVB
4. Dermatitis numularis (4A) >L, dewasa 55-65 th (P=15-25 th)
ekstremitas ekstensor tungkai bawah,badan,lengan,punggung tangan (lesi:1/multipel,simetris)
Lesi akut: papulovesikel, konfluens, batas tegas,logam,pecah,basah,krusta kuning (d:5cm), sembuh dr tengah.
Lesi lama:liken+skuama, kobner(+) Gatal++(sangat), nyeri-, skuama+
dermatitis kontak dermatitis atopik neurodermatitis dermatomikosis PP =dermatitis atopik
cari faktor penyebab kulit kering emolien topikal antiinflamasi
lesi eksudatif kompres larutan permanangas kalkus 1:10000 infeksi bakteri antibiotik sistemik pruritus antihistamin
5. Liken simpleks kronikus-Vidal (Neurodermatitis sirkumskripta)
(3A)
>P, dewasa 30-50 th
♀nuchae,suboksipital, vulva,pubis
♂gelang tangankaki dpn, siku,lutut,paha medial, perineum,skrotum,anal All : scalp,leher punggung kaki, samping, lengan eks
lesi:tunggal, mm-2cm
radang kronis,sirkumskrip,liken,kulit tebal (KS poten), prurigo nodularis, hyperplasia neural,batas tidak jelas,sekitar hiperpigmentasi
nodus bentuk kubah
Gatal ++, timbul ketika tidak sibuk, nyaman bila digaruk Nyeri+ post garuk, skuama+
Pada orang yg kurang istirahat, mudah gugup dan gampang tersinggung
liken planus psoriasis dermatitis atopik PP Ortokeratosis, hipergranulosis,akantosis, rete ridges panjang. Topikal Preparat ter
Kortiskosteroid potensi kuat Sistemik
Antihistamin efek sedatif contoh:
CTM 3x4 mg / Loratadine 1 x 10 mg ointment Desoxymethasone gr.10 asam salisilat 3%
6. Dermatitis popok / napkin eczema (4A)
anak<2 tahun
dermatitis popok iritan lipatan (-) dermatitis popok kandidosis lipatan (+)
lesi eritem, mengkilap, skuama (kandidosis: lesi eritem, papul, satelit) Gatal+ nyeri-
skuama (+ iritan) (- kandidosis) PENYAKIT KULIT ALERGIK
1. Urtikaria akut (4A) dewasa (35th) >>atopi jarang: <10,>60
akut≤6mg : anak muda L
akut jg selama 4mg dan timbul tiap hari kronik>6mg : P tengahan
akut/kronik
Rx.vaskular kulitedema dermis superfisial, cepat timbul,hilang pelan (<24jam)
pucat merah tegas,meninggi,halo keliling,tengah pucat
u. lokal, generalisata, angioedem
Gatal+, nyeri+ (sengat tusuk, terbakar), skuama- E:
- obat: sulfonamide, penisilin, analgesik,
pencahar,hormon, diuretik, aspirin, kodein, opium - makanan: berprotein,ada zat warna, penyedap
rasa, bahan pengawet - gigitan serangga
- bahan fotosensitizer : griseofulvin, fenotiazin, sulfonamide, bahan kosmetik, sabun germisid - inhalan: serbuk sari, spora jamur, debu, bulu - kontaktan: kutu,bahan kimia,tumbuh-tumbuhan - trauma fisik: panas (matahari,radiasi), tekanan
(ikat pinggang) - infeksi dan infestasi
- psikis, genetik, penyakit sistemik
purpura anafilaktoid pitiriasis rosea PP
Kadar IgE, eosinofil, komplemen
Tes kulit, uji gores (scratch test) dan uji tusuk (prick test) Tes eliminasi makanan Icu cube test – urtikaria dingin Tes foto tempel – urtikaria krn sinar matahari
obati penyebab antihistamin
kortikosteroid pada urtikaria akut dan berat
2. Urtikaria kronis (3A)
3. Angioedema (3B) jaringan regang (kelopak mata,bibir,lobus telinga,genitalia externa) atau membran mukosa (mulut,lidah,laring)
urtika lebih dalam dari dermis (submukosa/subkutis),bisa kena sal.cerna,sal.napas,dan organ KV juga. sesak napas, serak dan rinitis REAKSI OBAT
1. Exanthematous drug eruption (4A) makulopapular/ morbiliformis
simetris
lesi preaurikular sering
3C: cough, coryza, conjungtivitis erupsi generalisata,simetris eritema, pruritus
(batang tubuhperifer)
kadang malaise,demam,nyeri sendi timbul 1-2mg stlh obat
Gatal+, nyeri-, skuama+
E: - AB (penisilin,trimetropim-sulfametoksazol), - ampisiln, - karbamazepin - allopurinol - NSAID, - sulfonamide, - tetrasiklin
semua erupsi eksantema - eksantem viral - sifilis sekunder - pitiriasis rosea atipikal - DKA early widespread
Topikal
tergantung kelainan kulit non erosi salep KTS erosi kompres dan salep AB Sistemik
Kortikosteroid 1 mg/kg tapering 2 mgg Antihistamin
2. Fixed drug eruption (4A) oral (mulut,bibir) dan genitalia (penis) 50%, ulang di lokasi yg sama
makula eritem,merah terang/livid dan vesikel bentuk bulat/lonjong nummular plakat eritembula/erosi
hiperpigmentasi paskainflamasi (+) yang lama hilang
Gatal+, nyeri panas, skuama-
E: - NSAID, - sulfonamide, - trimetropim-sulfametoksazol, - barbiturat, - tetrasiklin, - analgesik
lesi genital soliter : lesi herpeik rekuren
erosi multipel : SSJ, TEN erosi oral : stomatitis, eritema multiforme, ginggivostomatitis herpetik primer
PENYAKIT ERITROSKUAMOSA
1. Psoriasis vulgaris (3A) >L,dewasa>putih, P:puber, menopaus
scalp,batasan dgn muka, ext ekstensor,siku,lutut, lumbosakral, kuku (nail pitting) TRAUMA
autoimun. kronik residif
bercak eritem tegas sirkumskrip,plak fenomena:tetes liilin,Kobner,Auspitz, cincin Woronoff
gatal + ringan, nyeri-, skuama++ tebal, berlapis-lapis, putih mengkilap
E: genetik, autoimun
P: stress psikik, trauma (fenomena Kobner), infeksi, endokrin, gangguan metabolik, obat, alkohol, rokok PP
Histopatologi:
parakeratosis,interpapiler akantosis, papilomatosis, mikroabses munro
Fenomena tetesan lilin:
Skuama berubah menjadi warna putih ketika digores dengan pinggiran kaca objek
Fenomena Auspitz:
Skuama putih akan meninggalkan bintik-bintik perdarahan ketika digores / dikerok dengan pinggiran kaca objek Fenomena Kobner:
Trauma pada kulit yang sehat (garukan) akan
menimbulkan kelainan yang sama seperti pada psoriasis kira-kira setelah 3 minggu
dermatitis seboroik siflis psoriasiformis dermatofitosis Topikal Preparatter LCD 2-5% Asam salisilat 3-5% Kortikosteroid
kulit kepala, muka, lipatan krim (sisanya salep)
muka, lipatan, genitalia sedang tubuh dan ekstremitas kuat Difranol
Antralin 0,2-0,8% pasta krim salep Retinoid
Tazaroten gel, krim 0,05% dan 0,1% Emolien (vaselin)
Sistemik Kortikosteroid
Prednison 30mg/hari tapering off Sitostatik
Metotreksat 3x5 mg per minggu Levodopa 2x250mg-3x500mg DDS 2x100mg per hari p.pustulosa Retinoid
Etretinat, Asitresin 1mg/kg sehari Siklosporin 6mg/kg sehari PenyinaranPUVA 4x seminggu
2. Dermatitis seboroik /diathesis konstitusionil/ inborn fisiologik
(4A)
>L, puber, puncak 18-40 th
Kepala,alis,dahi,telinga, pinggir kelopak mata, paranasal,presternal, glabela, areola mammae, gential, umbilikus, pinggir hidung, interskapula, leher, liang telinga luar, lipatan nasolabial,lipat paha, anogenital (daerah kelenjar sebasea
skuamaberminyak, kuning, dasar eritem, kronik, batas tidak/kurang tegas
rambutrontok! (vertex sampai frontal) papul : pipi, hidung, dahi
psoriasis inversa kandidiasis intertriginosa tinea kruris otomikosis otitis eksterna Topikal Ter: LCD 2-5% Resorsin 1-3% Sulfur 4-20% Salisilat 3-6% Kortikosteroid: hidrokortison 2,5%
banyak dan aktif), inf jamur Pityrosporum ovale Gatal+, nyeri-, skuama+ halus putih sampai cokelat hitam
bayi: cradle cap
dws: pitiriasis sicca (ketombe)
bentuk berminyak pitiriasis steatoides
PP
KOH 10% singkirkan jamur Tes patch singkirkan kausa dermatitis kontak
Ketokonazol 2% Sistemik
Prednison 20-30 mg/hari tapering Isotretinoin 0,1-0,3 mg/kg/hari Ketokonazol 1x200 mg/hari
3. Pitiriasis rosea (4A) L=P, 15-40 th
badan,lengan atas proksimal, paha atas (pakaian renang), punggung (Christmas tree)
awaleritem,skuama haluslesi lbh kecildi badan lengan paha atas sesuai lipatan kulit hilang 3-8mg, lesi diskret
KHAS
Lesi1 (herald patch/mother patch/ primary medallion): di badan, solitar,
oval/anular,d:3cm,bbrp hr-mg
Lesi2: 4-10hr stlhny,khas,lesi lbh kecil, sejajar dgn kosta (pohon cemara terbalik), timbul serentak di badan lengan atas proksimal dan paha atas (pakaian renang wanita jaman dulu), TDK KHAS: urtika,vesikel,papul (ANAK)
Gatal + ringan, nyeri-, skuama+halus lesi inisial yg sudah lama ttp bentuk oval dan tengahnya hipopigmentasi
tinea korporis -skuama kasar -gatal sekali -KOH 10% (+)
-tidak ada herald patch
Simptomatik
Gatal sedatif, antihistamin
Topikal bedak salisilat+ menthol 0,5-1%
Prognosis:
sembuh sendiri dalam 3-8 minggu
PENYAKIT AUTOIMUN
1. Lupus eritematosus kutaneus (2)
khas: tidak mengenai kulit di atas sendi, palmar eritema patognomonik
P, 20-30 th
wajah,leher, yg terpajan matahari lbh sering residif
autoimun konektif dan vascular 2 varian: LEDiskoid, LESistemik. induksi obat: systemic LE-like synd. gatal?, skuama+ Diktat klasifikasi: 1. kronik diskoid LE lesi kulit 2. subakut disseminated LE lesi kulit+lab 3. akut sistemik LE
PENYAKIT VESIKULOBULOSA
1. Sindroma Stevens-Johnson (3B) dewasa
sindrom mengenai kulit, selaput lendir di orifisium, dan mata, KU variasi
-Kelainan kulit
eritema,vesikel,dan bulapecaherosi -Kelainan selaput lendir di orifisium
lesi tersering mukosa mulut vesikel dan bula pecaherosi,eskoriasi,krusta
-Kelainan mata konjungtivitis kataralis
E: alergi obat (sistem imun sempurna) Fitzpatrick:
Pasien dikelompokkan dalam 3 kelompok
berdasarkan luas area tubuh (BSA) yang mengalami pengelupasan (Nikolsky Sign +)
- SSJ < 10% BSA - SSJ/NET 10-30% BSA - NET >30% BSA
1% BSA adalah seluas telapak tangan
NET KU lebih berat disertai epidermolisis
SSJ KU variasi, tidak epidermolisis
PP (histopatologik) -infiltrat sel mononuclear di
sekitar pembuluh-pembuluh darah dermis superfisial -edema dan ekstravasasi sel
darah di dermis papilar -degenerasi hidropik lapisan
basalis sampai terbentuk vesikel subepidermal -nekrosis sel epidermal dan
kadang adneksa
-spongiosis dan edem intrasel di epidermis
Topikal
Krim Sulfadiazin-Perak pada lesi erosi dan eskoriasi Sistemik Kortikosteroid KU baikPrednison 30 mg/hari KU burukDexametason inj 4-6 x 5 mg/hari Antibiotik Ciprofloxacin
Diet rendah garam tinggi protein Cairan D5:NaCl 0,9% 1:1
Transfusi darah
(bila tidak ada perbaikan dalam 2 hari) 300 cc selama 2 hari
Prognosis:
sembuh 2-3 minggu
kematian 5-15% akibat gangguan cairan, elektrolit, bronkopneumonia, sepsis 2. Nekrosis epidermal toksik/
Sindrom Lyell (3B)
lebih jarang dibanding SSJ, dewasa, >P kelainan kulit epidermolisis generalisata, kelainan selaput lendir orifisium, mata =SSJ (+epidermolisis)
E: alergi obat
- Antibiotik (kloramfenikol, eritromisin, penisilin, ciprofloxacin)
- NSAIDs (fenilbutazon, piroxicam, ibuprofen, indometasin)
SSJ
4S (beda lokasi lepuh) PP (histopatologik): - stad dini: vakuolisasi dan
= SSJ Prognosis:
SCORTEN (net-Specific Severity of Illness) @1 poin
- Antikonvulsan (fenobarbital, fenitoin, karbamazepin, asam valproat, lamotrigin) - Allopurinol
nekrosis sel-sel basal sepanjang perbatasan epidermal-dermal - stad lanjut: nekrosis
eosinofilik sel epidermis dengan pembentukan lepuh sub-epidermal
- umur>40 tahun
- denyut jantung >120x/menit - keganasan hematologi - area lesi >10% BSA - urea serum >10mmol/L - bikarbonat serum <20mmol/L - glukosa serum >14mmol/L Skor 0-1 (kematian 3,2%),2 (12,2%), 3 (35,3%), 4 (58,3%), ≥5 (90%)
PENYAKIT KELENJAR EKRIN DAN SEBASEA 1. Akne vulgaris ringan (4A)
Akne vulgaris sedang-berat (3A)
>P 14-17 th, L 16-19 th, sampai 30 th/lbh L lebih parah
peradangan menahun folikel pilosebasea Klasifikasi:
1: komedo di muka
2: komedo,papul,pustul dan peradangan lebih dalam di muko
3: komedo,papul,pustul dan peradangan lebih dalam di muka,dada,punggung
4: akne konglobata
Kelainan kulit polimorfik (papul,pustul, nodus,jaringan parut)
diwajah,dada,punggung Komedo terbuka: bintik hitam Komedo tertutup: bintik putih Lesi beradang: pustul, nodul, kista
Lesi tidak beradang: komedo terbuka, komedo tertutup, papul
E: perubahan pola keratinisasi dalam folikel produksi sebum meningkat
terbentuk fraksi asam lemak bebas peningkatan jumlah flora folikel peningkatan kadar hormon stress fisiologik
usia, ras, familial, makanan, cuaca, musim P:
Minyak mineral aknegenik
Obat: lithium, hidantoin, isoniazid, glukokortikoid, OC, idodida, bromide, androgen, danazol
Stress emosional, oklusi dan tekanan pd kulit (acne mekanika)
Wajah:
S.aureus folikulitis, pseudofolikulitis barbae, rosasea, dermatitis perioral Tubuh:
Malassezia folikulitis, hot-tub pseudomonas folikulitis, S.aures folikulitis PP
ekstraksi dengan komedo ekstraktor (sendok Unna)
Topikal
1. Bahan iritan pengelupas kulit Sulfur 4-8% 2. Antibiotik topikal Klindamisin fosfat 1% Eritromisin 1% 3. Antiradang topikal Hidrokortison 1-2,5% 4. Etil laktat 10% Sistemik 1. Antibiotik sistemik Klindamisin 3x150 mg Doksisiklin 50mg/hari Eritromisin 4x250 mg/hari 2. Obat hormonal Estrogen 50 mg/hari 3.Isotretinoin 0,5-1 mg/kg/hari 4. Kortikosteroidsistemik Prednison 7,5mg/hari Dexametason 0,25-0,5 mg/hari 5. Analgetik Na diklofenak 2x50 mgS 6. Vitamin Seloxy AA 1x1 2. Hidradenitis supuratif (4A) P, paska puber
lipatan kulit apokrin (aksila, inguinal, perineal/perianal,payudara,bwh payu,
bokong,pubis,dada,scalpretroaurikular, kelopak mata)
kronis, abses rekuren
hyperkeratosis folikularruptur inflamasi, 2ndgesek,obes eksaser
papul/nodul(0.5-2cm),abses inflamatori besar,bulat tanpa nekrosis sentral,jaringan parut,fibrosis,komedo, traktur sinus(+)
penyakit apokrin kronik dengan supurasi E: Stafilokokus aureus
P: trauma/mikrotrauma, pemakaian deodorant, rambut ketiak digunting
Disertai gejala konstitusi :demam,malaise (pada skrofuloderma tidak terdapat gejala konstitusi)
Lesi awal: abses/nodul eritema dengan cairan purulen/seropurulen disertai nyeri intermiten Gejala khas: komedo terbuka
skrofuloderma PP
Bakteriologis ditemukan S.aureus, Streptokokus, E.coli, Proteus mirabilis, Pseudomonas aeruginosa
Histopatologi
Lesi awal: sumbatan keratin pd folikel rambut, dilatasi
Lesi awal: Nodul :
Triamcinoloneintralesi (3-5mg/mL) Abses:
Insisi dan drainase
Lesi lanjut:
Antibiotik oral (eritromisin, tetrasiklin, minosiklin)
hancurrr!
Gatal-, nyeri ++, skuama-
Lesi lanjut: fibrosis, sinus tract, skar hipertrofik duktus, tanda inflamasi Lesi lanjut: kerusakan kel apokrin, fibrosis, hiperplasia sinus
Lab Leukositosis
3. Dermatitis perioral (4A) P muda, anak 7 bulan-13 tahun
Papul dan pustul eritematous ukuran 1-3 mm tanpa disertai komedo di daerah perioral, periorbital, perinasal
E: penggunaan steroid topikal rosasea
folikulitis Prognosis:
beberapa minggu sampai bulan, rekuren
Topikal
penghentian penggunaan steroid topikal immunomodulator topikal moisturizer Sistemik Antibiotik Tetrasiklin/Eritromisin 1 gram.hari Doksisiklin 50 mg/hari
4. Miliaria (4A) semua umur
vesikel milier
kelenjarekrin, lesi diskret Gatal +-, nyeri +-, skuama-
P: bagian tubuh tertutup pakaian, banyak keringat, tempat tekanan, gesekan dengan pakaian krn retensi keringat (>kepanasan)
M.kristalina:
tidak perlu terapi spesifik, hindari panas ventilasi baik, baju serap keringat M.rubra:
pakaian tipis serap keringat
bedak salisilat 2% + menthol 0,25-2% losio faberi
M. profunda:
sama M.kristalina + losio calamine KELAINAN RAMBUT
1. Alopesia areata (2)
AA soliter dan multipel
dewasa muda (<25 th), anak-anak kulit kepala, alis, janggut, dan bulu mata bercak kerontokan rambut, bulat/ lonjong, tepi daerah botak ada rambut yg terputus
(dicabutbulbus yg atrofi).
sisarambut tanda seru (exclamation mark hair) batang rambut ke arah pangkal makin halus
tanpa tanda radang! Klasifikasi:
1. umum: 20-40 th, 6% jd totalis 2. atipik: kanak-kanak, 75%
P: infeksi lokal, kelainan endokrin, stress emosional, keadaan neurotik, trauma psikis
Patof:
- fase telogen jadi lebih pendek diganti dengan pertumbuhan rambut anagen yg distrofik PP histopatologi
rambut banyak dalam keadaan anagen
folikel rambut dalam berbagai ukuran tp kecil dan tdk matang, bulbus rambut di dlm dermis dikelilingi ilfiltrasi limfosit
tinea kapitis lupus eritematosus trikotilomania
beberapa sembuh spontan Topikal
triamsinolon asetonid intralesi kortikosteroid
penutulanfenol 95% yg dinetralisisasikan dgn alkohol beberapa minggu
AA totalis AA universalis
3. prehipersensitif: usia dewasa, 39% 4. kombinasi: dimulai 40 tahun, 10%
2. Alopesia androgenik (2)
III IV, V
Ludwig II
>L (paska pubertas, 20an awal,total 40an) P (pd umur 60an)
daritemporalfrontalvertexbatas occipital dan temporal (Hippocratic wreath)
Klasifikasi Hamilton (L): I: loss hair along frontal margin
II: increasing frontal hair loss as well as onset of loss of occipital (vertex/crown)
III,IV,V: increasing hair loss in both regions with eventual confluent and complete balding of top of scalp with sparing of sides
E: androgen dan genetik
pada P, temukan ciri kelebihan androgen: - acne, hirsutisme, mens tidak teratur, dan virilization , P klasifikasi Ludwig
alopesia areata effluvium telogen sifilis sekunder SLE, kekurangan Fe trikotilomanis dermatitis seboroik PP Trikogram Topikal
Minoxidil sol 2% atau 5% Sistemik
Finasteride oral 1 mg PO sehari Bedah
transplantasi rambut scalp reduction/rotation flaps
3. Telogen Efluvium (2) >P Klasfikasi: 1. ET paskapartum
2-5 bulan setelah melahirkan, 1/3 ant kulit kepala hitung telogen 24-26%, berlangsung 2-6 bulan kemudian 2. ET paskanatal
bayi sejak lahir berumur 4 bulan dan akan tumbuh kembali pd umur 6 bulan distribusi male pattern alopesia, hitug telogen 64-87%
3. ET psikik
tiba-tiba stlh syok psikis/stress mental, menetap lama,sering berulang 4. ET paskafebris akut
stlh demam tinggi >39oC, 2-3 bulan stlh sakit, hitung telogen >50%
kerontokan rambut difus, kerontokan terlalu cepat dan terlalu banyak pd folikel rambut yg normal
Patof:
- rangsangan mempercepat fase anagen jadi fase telogen, waktu lama, mengenai 50% rambut
Dasar diagnosis:
hitung telogen di atas 25% (normal: 5-23%) pd hair pull rambut rontok sehari 120-400 (normal: <120)
kuku Beau lines garis transversal/grooves pd lempeng kuku PP
KELAINAN KERATINISASI
1. Iktiosis vulgaris (3A) usia3-12 bulan, L=P
>tungkai bawah, lengan, punggung, pantat, paha lateral, pipi, dahi
tidak di aksila, antecubiti, fosa poplitea, wajah selain pipi dan dahi
xerosis generalisata dengan skuama halus, pola sisik ikan
hiperlinear palmaris dan soles
hiperkeratosis perifolikular (keratosis pilaris) pada lengan dan tungkai
membaik pd suhu hangat dan lembab, membaik pd usia dewasa
>50% disertai dermatitis atopik dan keratopati
keratosis pilaris
Hidrasi stratum korneum
mandi dengan petrolatum (krim urea yg mengikat air pd stratum korneum) Agen keratolitik
asam salisilat 6% dalam propylene glycol dan alkohol, digunakan di bawah tutupan plastic
Retinoid sistemik Isotretinoin dan acitretin
KELAINAN PIGMENTASI
1. Vitiligo (3A) semua umur dan ras, terbanyak <20 th hipomelanosis idiopatik, makula putih data meluas
ekstensor jari, daerah sekitar mata, hidung, mulut, tibialis anterior, pergelangan tangan bagian fleksor
kadang mengenai genital eks, putting susu, bibir, ginggiva
bercak putih diameter bbrp mm-cm,
bulat/lonjong, batas tegas, lesi bilateral dapat simetris dan asimetris
E: krisis emosi, trauma fisik Klasifikasi
Lokalisata:
-Fokal: 1/lbh makula pd 1 area tapi tdk segmental -Segmental:distribusi mnrt dermatom, 1 tungkai -Mukosal: hny pd membran mukosa
Generalisata:
-Akrofasial: distal ekstremitas dan muka -Vulgaris: makula tanpa pola ttt di bnyk tempat -Campuran: tjd menyeluruh/hampur menyeluruh Prognosis:
area yang dapat kembali normal (repigmentasi) berwarna lebih terang atau lebih gelap dibanding kulit sektiar yang normal
pitiriasis versikolor pitiriasis alba hipopigmentasi postinflamas LE discoid skleroderma sarkoidosis PP histopatologik
-reaksi dopa utk melanosit (-) -tidak ada peningkatan sel Langerhans
Topikal
PUVA (Psoralen UVA)
Psoralen 0,6 mg/kg dioles 2 jam sblm penyinaran UVA
Immunomodulator Takrolimus, Pimekrolimus Steroid potensi tinggi
Betametason valerat 0,1% atau Clobetasol propionate 0,05% Narrow band UVB
rangsang pembentukan melanocyte-stimulating hormone, tingkatkan proliferasi dari melanositdan rangsang melanogenesis
Vitamin
Calcipotriol 0,05%
MBEH(Monobenzylether of hydroquion) 20% bila psoralen gagal
2. Melasma (3A) P>L
hipermelanosis simetris berupa makula tidak merata warna coklat muda-tua
pipi, dahi, daerah atas bibir, hidung, dagu bercak warna coklat muda-tua batas tegas tepi tidak teratur
Klasifikasi gambaran klinis:
E: sinar UV (matahari), hormon, genetik P: pajanan sinar matahari, hamil, pil KB PP
Histopatologik: tipe epidermal dan dermal Lampu wood:
- tipe epidermal: warna lesi tampak lbh kontras
dermatitis seboroik morbus Hansen pitiriasis alba vitiligo Prognosis:
baik, gagal krn paparan sinar
Prinsip:
perlindungan terhadap sinar matahari - tabir surya: sun protection factor SPF - kosmetik: asilglutamat (cleanser) - terapi sistemik: klorokuin, vit C hambat aktivitas melanosit
- sentrofasial: dahi, hidung,pipi medial, bawah hidung, dagu
- malar: hidung dan pipi lateral - mandibular: daerah mandibula
- tipe dermal: warna lesi tdk tambah kontras - tipe campuran: campur2
- tipe tidak jelas: lesi tdk jadi jelas dgn lampu wood, sedangkan dgn sinar biasa jelas terlihat
Mikroskop elektron:
- peningkatan jumlah dan aktivitas melanosit - peningkatan ukuran, formasi dan transfer
melanosom
- presentase tinggi distribusi melanosom pd melanosit
matahari sulit dihindari KB, dan obat fototoksik hambat sintesis protein Topikal
hidrokinon 2-5%
asam retinoat (tretinoin) 0,1% Sistemik
asam askorbat (vit C) glutation
menghilangkan melanin asam trikloroasetat (TCA) asam glikolik 70% hancurkan granul melanin pigmented laser
3. Albino (2) kulit, folikel rambut dan mata
mata: ocular albinism
mata dan kulit: oculocutaneous albinism muncul saat lahir, hindari sinar matahari krn mrusak vision
- poring : eyes half closed, squinting bile terkena sinar matahari
- kulit seputih salju: putih, creamy, light tan - rambut: putih (tirosin negatif), kuning, cream,
atau coklat muda (tirosin positif), merah, platinum
- mata : nistagmus (hipoplasia ovea), strabismus, iris translusensi, reduksi tajam visual, penurunan pigmen retina
autosomal resesif
kelainan sintesis pigmen melanin akibat absen aktivitas enzim tirosinase
e. tirosinase adlh enzim mengandung copper yg katalisasi oksidasi dari tirosin ke dopa, dan dopa ke dopakuinon.
melanosit ada pd kulit dan rambut semua tipe albino reaksi dopa bisa berkurang atau absen sama skali tergantung tipe albino (tirosin negatif/positif)
Preventif
pakaian yg melindungi sunblock
hindari sinar matahari tengah hari Topikal
Sunblock poten SPF>30 setiap hari Tretinoin topikal utk dermatoheliosis dan profilaksis ca kulit
Sistemik
Beta karoten 3 x 30-60 mg sehari NOAH (National Organization for Albinism and Hypomelanosis) Konsul mata dan kulit.
4. Hiperpigmentasi paskainflamasi (3A) hiperpigmentasi berkembang bersamaan dengan acne, psoriasis, liken planus, DA, atau DK, dan trauma
muncul minggu-bulanan
respon baik terhadap hidrokuinon topikal
lesi terbatas pada tempat inflamasi dan batas tdak tegas, dpat persisten
Krim/sol hidrokuinon 3% Krim Tretinoin 0,05% Sunblock
5. Hipopigmentasi paskainflamasi (3A) terkait kehilangan melanin
seperti pitiriasis versikolor, pitiriasis alba
pada DA, psoriasis, parapsoriasis gutata, dan pitiriasis likenoides kronika, LE kutaneus, alopesia mucinosa,fungoides mikosis,liken striatus,DS,lepra
terjadi setelah injeksi glukokortikoid intralesi, yg saat dihentikan pigmentasi normal berkembang
lesi tidak putih kapur (vitiligo) lebih ke putih kusam dan batasnya tidak jelas
INFEKSI BAKTERI 1. Impetigo (4A)
pioderma superfisialis terbatas pada epidermis a. Impetigo krustosa >anak 4-5 th
muka (orificium: mulut, hidung),leher,lengan eritema+vesikelpecahkrusta sentrifugal (kuning madu)lepasdasarerosi, demam(-)
krusta menyebar ke perifer, sembuh di bagian tengah
Gatal-, nyeri-, skuama-
E: Streptococcus B hemolyticus Komplikasi: glomerulonefritis (2-5%)
ektima
- mengenai anak dan dewasa - dasar ulkus DKA herpes simpleks dermatofitosis skabies PP
kultur jarang dilakukan
Topikal
Bacitracin 400-500 U/gram Neomisin 20%
Mupirocin 2% Asam fusidat
Lesi madidans: kompres terbuka - larutan permanganas kalikus 1:5000 - larutan rivanol 1% - iodium povidon 0,75% Sistemik Cefadroxil 2x500 mg Amoxicillin 3x500 mg Eritromisin 4x500 mg Klindamisin 4x300 mg selama 7-14 hari b. Impetigo bulosa anak>1 th, dewasa
ketiak,dada,punggung(intertriginosa) eritema,bula,bula hipopionpecah koleret dsr eritem, Nikolsky(-) Gatal-, nyeri-, skuama+
E: Stafilokokus aureus dermatofitosis
- mirip jika vesikel/bula telah pecah dan anya tdpr koleret dan eritema
- sebelumnya tdk trdpt lepuh (lepuhimpetigo bulosa) DKA, gigitan serangga luka bakar, herpes simpleks herpes zoster
pemfigoid bulosa 2. Impetigo ulseratif/ektima (4A) anak dan dewasa
tungkai bawah (trauma>), bokong, paha krusta tebal warna kuning, dasar ulkus yang dangkal
E: Streptococcus B hemolyticus
ulkus superfisial dengan krusta di atasnya
impetigo krustosa prurigo nodularis ulkus herpetik kronik gigitan serangga eskoriasi stasis vena
Sedikit : angkat krusta + salep AB Banyak : angat krusta + AB sistemik
3. Folikulitis superfsial/ Impetigo Bockhart (4A)
>L
kepala (anak), ekstremitas, tungkai bawah, pantat, paha, janggut (dewasa)
hanyaepidermis
(profunda bibir atas dan dagu (bi) tinea barbe (dagu, uni), sampai subkutan)
papul pustul eritem, tengah ada rambut, multipel
(profundateraba infiltrat subkutan) Gatal-, nyeri?, skuama-
E: Stafilokokus aures (tersering), Pseudomonas aeruginosa, Malassezia sp, Propionibacterium acnes P:
- DM - obesitas - hygiene buruk
- defek bakterisidal (peny. granuloma kronik) - defek kemotaktik
- sindrom hiper IgE - HIV/AIDS
- Topikal
Aluminium chloride hexahydrate 6,25% dalam etil alkohol anhidrat
Asam fusidat Eritromisin Sistemik Penicillin
Cefalosporin gol.1 Cefadroxil selama 7-14 hari
4. Furunkel, karbunkel (4A) >L
furunkel (banyak friksiaksila, bokong) karbunkel (punggung, leher,tungkaiatas)
radang folikel rambut dan sekitar nodus eritem kerucut, tengah pustul
lunak jadi absescepat memecah jadi fistel
karbunkel: lemah,demam,gigil Gatal-, nyeri+, skuama-
5. Eritrasma (4A) >L, dewasa (DM)
radang stratum korneum bakteri kronik ketiak,lipat paha (gatal bakar),lipat payudara, gemuk (intertriginosa) – asimp.
eritem dan skuama halus,tidak timbul,tidak vesikel, kering
wood:merah coral
Gatal+-, nyeri-, skuama+
E: C.minutissimum. gram(+), flora normal kulit P: kulit lembab, cuaca hanta/lembab, pakaian tertutup, sepatu tertutup, obesitas, hiperhidrosis
dermatofitosis
kandidiasis intertriginosa pitiriasis versikolor psoriasis intertriginosa PP
wood : merah bata (bisa tidak muncul bila >mandi)
Prevensi/profilaksis
Mandi dengan benzoyl peroxide Bubuk medicated
Gel alkohol antiseptik topikal: isopropyl, etanol
Topikal
Gel benzoyl peroxide 2,5% stlh mandi tiap hari slm 7 hari
Sol Eritromisin, klindamisin 2x slm 7 hr Oint Asam fusidat
Oint/krim mupirocin 2% Antifungal topikal: mikonazol 2% Sistemik
Makrolid/Tetrasiklin 7 hari
6. Erisipelas (4A) semua umur, anak<3 th, dewasa tungkai bawah (dewasa) pipi, periorbital, leher (anak)
eritema warna merah cerah dan batas tegas pinggir meninggi, tanda radang akut, disertai gejala konstitusi (demam, malaise)
dapat disertai edema, vesikel, bula
E: streptococcus B hemolyticus grup A P: didahului trauma
- pengguna narkoba, alkohol - kemoterapi kanker, malnutrisi
- limfedema kronik (pernah erisipelas sblmnya) - sirosis, DM, sindrom nefritik, gagal ginjal tidak diobati jalar ke proksimal
residif di tempat yang samabisa elefantiasis
selulits
- ada infiltrat difus di subkutan PP
leukositosis
Istirahat dan tungkai bawah ditinggikan Antibiotik topikal
Kompres terbuka engan larutan antiseptic
Diuretik jika edema
7. Paronikia (4A) P pekerja bar, pencuci anak hisap jari
1-3 jaripd tangan dominan, terutama jari telunjuk dan jari tengah
lipatan kulit di sekitar kuku
eritem, pembengkakan jaringan yg nyeri dan keluar pus, kutikel absen
infeksi kronik celah horizontal pd dasar kuku.
infeksi sekunder kuku berubah warna (hijau bila pseudomonas)
reaksi inflamasi mengenai lipatan kulit di sekitar kuku E: trauma krn maserasi tangan berair
pemisahan lempeng kuku dari eponikium
celah lembab terkontaminasi kokus piogenik (stafilokokus, pseudomonas aeruginosa) atau jamur (Candida albicans)
P:
- DM, malnutrisi
- dermatosis: psoriasis, DA, DKI, DKA, liken planus - obat: retinoid oral
- benda asing: rambut, bulu
insisi paronikia dgn supurasi preventif jaga agar kulit tetap kering, sarung tangan karet
obati dermatosis dengan glukokortikoid: topikal, triamsinolon intralesi, prednison jangka pendek
PENYAKIT INFEKSI MYCOBACTERIUM
1. TBC kutis skrofuloderma (4A) anak muda dan orang tua, P>L leher, ketiak, dan lipat paha
port d entre: tonsil/paru, apex pleura, ext bawah
limfadenitis TB : pembesaran KGB, tanda radang akut (-), kecuali tumor
peradenitis TB : perlekatan KGB dgn jaringan di sekitarnya
KGB alami perlunakan tidak serentak kons. kenyal lunak (abses dingin) abses dingin pecah fistel muara fistel meluas ulkus KHAS ULKUS: bentuk memanjang tidak teratur, skitar warna merah kebiruan (vivid), dinding bergaung, tertutup oleh pus serolgik mongering jadi krusta kuning sembuh jadi sikatriks memanjang dan tidak teratur.
E: Mycobacterium tuberculosis
peny. akibat perjalaran per kontinuitatum dr organ d bawah kulit yg telah diserang pny. TB
P: miskin, padat penduduk, HIV/AIDS, kesenjangan sosial, ESRD, hemodialisis, DM, pemakai obat injeksi, gastrektomi, bypass jejunoileal
skrofuloderma:kgb inguinal lateral dan femoral
hidradenitis supuratif (ketiak) - akut+tanda radang akut - gej konstitusi dan leukositosis
limfogranuloma venereum (lipat paha)
- coitus suspectus - gej konstitusi - tanda radang akut - kgb inguinal medial - stad lanjut: bubo bertingkat - tes Frei (+) sifilis gumma PP LED meningkat bakteriologik biopsi kelenjar/histologi testuberculin - <5 th (+) pernah/sedang menderita TB Sistemik Isoniazid 5 mg/kg (anak 10 mg/kg) Rifampicin 10 mg/kg Streptomicin 15 mg/kg Etambutol 20 mg/kg Pirazinamid 25 mg/kg Kriteria penyembuhan:
- semua fistel dan ulkus telah menutup - seluruh KGB mengecil <1cm dan keras - sikatriks yg mula eritematosa jadi tdk eritematosa lagi - LED menurun/normal 2. Lepra (4A) TT BB LL
usia muda dan produktif, L>P insiden 10-20 th, prevalensi 30-50 th CARDINAL SIGN (1 dari 3):
1. Lesi (kelainan) kulit yang mati rasa Kelainan kulit bercak hipopigmentasi /eritematosa
Mati rasa: kurang rasa (hipoestesi) atau tidak rasa sama skali (anestesi)
2. Penebalan saraf tepi + gangguanfungsi sarafsensoris (anestesi), motoris (parese,paralisis),otonom (kulit kering) 3. BTA (+)
peny. infeksi kronik, Mycobacterium leprae, dmn saraf perifer afinitas pertama, lalu kulit dan mukosa trakstus respiratorius atas, ke organ lain kecuali SSP
E: Mycobacterium leprae (BTA,alkohol,gram+) Penularan: aerogen, kontak langsung kulit lama Masa inkubasi: 40 hari-40 tahun
PB: TT, BT, I MB: B, BL, LL ES obat:
Rifampisin:
sindrom kulit (panas, gatal), sindrom perut (nyeri,mual muntah, diare), sindrom flu (demam,gigil,sakit tulang), sindrom napas, hepatotoksik, warna merah pada kencing, feses,ludah,air mata, keringat
Klofazimin:
rangsangan dan obstruksi sal cerna,
hiperpigmentasi kulit dan mukosa, kulit dan mukosa kering
DDS(diaminodifenil sulfon):
reaksi alergi (dermatitis eksfoliativa, FDE), hepatitis, nefritis, anemia hemolitik, neuritis perier
Lesi makular:
vitiligo, pitiriasis versikolor, pitiriasis alba
Lesi meninggi:
granuloma anulare, tinea circinata, psoriasis Lesi noduler: von Recklinghausen PP
- rasa raba pd lesi - pem. saraf tepi
fasialis, aurikularis magnus, radialis, ulnaris, medianus, cutaneus radialis, peroneus communis, tibialis posterior - pem. bakterioskopik IB (ideks bakteri) dan MI (morfologi indeks) - pem. histopatologik - uji serologic
ELISA, MLPA, ML dipstik
Terapi kusta PB (+MB) Minum di depan petugas: - Rifampisin 600 mg//bulan - DDS 100 mg/bulan - (Klofazimin 300 mg/bulan) Minum di rumah: - DDS 100 mg/hari - (Klofazimin 50 mg/hari) 1 blister = 1 dosis = 28 hari Jumlah pengobatan: PB = 6 dosis (6-9 bulan) MB = 12 dosis (12-18 bulan)
sering 6 bulan sampai setahun setelah reaksi kekebalan (respon seluler) atau reaksi antigen antibodi (respon humoral)
P: pasien lemah, hamil, sudah dapat imunisasi, stress fisik dan mental, infeksi, kurang gizi
- relaps muncul lama stlh RFT - timbul pelan-pelan - tidak pernah ad gejala
konstitusi
- hanya pinggiran dari sebagian lesi yg tunjukkan eritem dan ilfiltrat - beberapa lesi baru muncul - jarang ulserasi
- tidak ada deskuamasi - dapat hny 1 saraf, gang
motorik muncul perlahan - respon thdp steroid tidak
jelas
DD reaksi tipe 2 EN (eritema nodosum), sarkoidosis, erisipelas
istirahat/imobilisasi, analgesik antipiretik sedative, atasi pencetus, pemberian obat anti reaksi pd reaksi berat, jika sedang dalam MDT teruskan
Reaksi ringan:
rawat jalan, analgetik, atasi pencetus, teruskan MDT jika sedang dalam obat Reaksi berat:
atas pencetus, PREDNISON, analgetik, imobilisasi, rawat inap
Prednison mulai dari 40 mg/hari tapering off per 2 minggu, dosis tunggal pagi hari setelah makan
Lamprene utk reaksi hny pd reaksi tipe 2 (ENL berulang): 3 x 100 mg/hari selama 2 bulan 2 x 100 mg/hari selama 2 bulan 1 x 100 mg/hari selama 2 bulan INFEKSI VIRUS
1. Veruka vulgaris (4A) punctata black dot
>anak, bisa orang tua dan dewasa jg
ext ekstensor,tangan,kaki,mukosa,mulut,hidung lentikular-plakat
vegetasi tidak bertangkai, kering, bulat warna abu-abu, verukosa(kasar) Varian: V.filiformismuka, kepala,tonjol tegak lurus, verukosa
E: human papilomavirus hiperplasia epidermis mengenai kulit dan mukosa
fenomena kobner, inkubasi 2-9bulan
moluskum kontagiosum keratosis seboroik keratosis aktinik keratoankatoma SCCIS SCC invasif PP histopatologik: akantosis, papilomatosis, hiperkeratosis Topikal - bahan kaustik : larutan AgNO3 25%, asam trikloroasetat 50%, fenol likuitatum
- bedah: beku, scalpel, listrik, laser Prognosis: sering residif
2. Moluskum kontagiosum (4A) >>anak, dws (IMS) L>P
anak: wajah,badan,dada,ekstremitas dewasa: pubis,genitaliaext
papul miliar diameter 3-6 mm, kadang lentikular, warna putih spt lilin, bentuk kubah, tengah ada delle
dipijat akan keluar massa warna putih spt nasi = badan moluskum
TRETINOIN swasirna (6-9bln/tahunan) Gatal+, nyeri-, skuama-
transmisi: kontak kulit langsung, otoinokulasi mengeluarkan massa yg mengandung
badan moluskum dengan ekstraktor komedo, jarum suntik, kuret elektrokauterisasi, bedah beku tidak mau ekstraksi beri albotyl Prognosis:
sembuh spontan 2 tahun bila bersih jarang residif
3. Herpes zoster tanpa komplikasi (4A)
L=P, dewasa>anak
unilateral sesuai dermatom, torkal> gejala prodromal
- sistemik: demam, pusing,myalgia - lokal: nyeri otot-tulang,gatal,pegal Eritemavesikel berkelompok dasar kulit eritem dan edem pustulkrusta Infeksi sekunder ulkus sikatriks Vesikel ada darah H.zoster hemoragik Pembesaran KGB
Hiperestesi daerah yang terkena Neuralgia paska herpetik
E: Varicella zoster virus
menyerang kulit dan mukosa, reaktivasi virus stlh infeksi primer
masa inkubasi: 7-12 hari masa aktif: 1 minggu masa resolusi: 1-2 minggu
Herpes simpleks PP
Tzank tes sel datia berinti banyak
Topikal
Bedak MBS cegah vesikel pecah Kompres terbuka bila erosi Salep antibiotik bila ulkus
Sistemik
Analgetik, antibiotik Antivirus
Acyclovir 5x800 mg/hari 7 hari Valacyclovir 3x1000 mg/hari Immunomodulator isoprinosin
4. Varisela tanpa komplikasi (4A) >anak, dewasa jg bisa
kulit (sentral-perifer), mukosa (selaput lendir mata, mulut dan saluran napas atas)
variola: perifer-sentral
gejala prodromal: demam tdk trlalu tinggi, malaise, sakit kepala
erupsi kulit: eksantem akut,sangat menular, polimorf, lbh ringan, sentrifugal ke wajah dan ekstremitas
vesikel tear drops pustul krusta
Gatal ++, nyeri-, skuama-
peny. infeksi virus akut primer oleh VZV, serang kulit dan mukosa, polimorfik
transmisi: aerogen inkubasi 10-21 hari
masa penularan +- 7 hari sejak onset kulit
variola
- dari perifer ke sentral - kelainan kulit monomorf, lbh berat PP Tzank test Topikal Bedak antigatal Sistemik Analgesik, antipiretik Antivirus
Acyclovir 5x800 mg/hari 7 hari VZIG (varicella zoster imunogobulin)
Jika pasien dtg stlh 1 minggu menderita tidak usah beri antivirus!
5. Herpes simpleks tanpa komplikasi (4A)
infeksi primer VHS 1 anak-anak VHS tipe 2 dewasa dekade 2-3, IMS Fase Infeksi Primer
lama, berat, gejala sistemik (demam, malaise, anoreksia, bengkak KGBregional)
vesikel berkelompok dasar eritem diatas kulit sembab dan eritematosa
vesikel isi cairan jernihseropurulen pecahkrusta, ulserasi dangkal pada wanita VHS genitalia di serviks Fase Laten
gejala klinis (-)
VHS (+) keadaan tidak aktif di ganglion dorsalis Fase Infeksi Rekurens
VHS di ganglion aktif kembali klinis (+) Didahului mekanisme pacu:
- trauma fisik (infeksi, seks) - trauma psikis (gang emosi)
Predileksi
VHS 1 : pinggang ke atas (mulut dan hidung) VHS 2 : pinggang ke bawah (genitalia)
- laki: glans, preputium, sulkus, skrotum, pantat - perempuan: labia mayor/minor, perineum, paha dalam sariawan di labia
impetigo vesikubulosa ulkus durum
ulkus molle PP
Tzank test sel datia inti banyak dan badan inklusi intranuklear
Terapi episode klinis pertama herpes genital:
Acyclovir 3x400 mg 7-10 hari Acyclovir 5x200 mg 7-10 hari Valacyclovir 2x1000 mg 7-10 hari Famcyclovir 3x250 mg 7-10 hari Terapi episode rekuren dari herpes genital: Acyclovir 3x400 mg 5 hari Acyclovir 5x200 mg 5 hari Acyclovir 2x800 mg 5 hari Valacyclovir 2x1250 mg 5 hari Famcyclovir 2x500 mg 5 hari Preparat Lupidon G Isoprinosin
6. Campak/Morbili/Rubeola <9 bulan (negara berkembang), US 5-9 tahun Anak belum imunisasi, usia sekolah
Transmisi: droplet, bbrp hr sebelum-5 hari sesudah rash
3C: cough, coryza, conjungtivitis patognomonik: koplik spot
Prodromal
Eksantem: dimulai dari belakang telinga muka batang tubuh ekstrimitas telapak (3 hari) Diskret, eksantem (hilang 4-6 hari)
DD/ erupsi obat makulopapular, infeksi mononucleosis, Kawasaki Sitologi, kultur, PCR
Suportif
GIGITAN SERANGGA DAN PARASIT
1. Skabies (4A) >anak
kulit tipissela jari tngn, gelang tngn volar,siku luar,lipat ketiak depan, areola mammae,udel, bokong,perut bawah, paha dalam, genitalia externa
papul, pustul, erosi, ekskoriasi (digaruk) CARDINAL SIGN (2 dari 4):
1. pruritus nokturnal, 2. menyerangkelompok, 3. kanalikuli s.corneum, 4. ditemukantungau Skabies norwegia disertaikrusta tangan,kaki,kuku generalisata,gatal sedikit
E: Sarcoptes scabiei var hominis
Penularan: kontak langsung (skin to skin) dan kontak tak langsung (melalui benda)
prurigo
pedikulosis korporis dermatitis
PP
kerokan kulit
mengambil tungau dengan jarum
kuretase terowongan ink burrow test
Topikal
Sulfur presipitatum 4-20% digunakan selama 3 hari lalu cuci aman pd anak<2bulan,hamil, tp repot Benzil benzoas 20-25%
Gamma benzene heksaklorida (Gameksanlindane) 1%
digunakan selama 8 jam lalu dicuci, diulang setelah 7 hari
tidak untuk anak<2 th, hamil, laktasi Krotamiton 10%
Permethrin 5% DOC
digunakan selama 8-14 jam, dapat diulang setelah 7 hari
Sistemik Antihistamin
Semua pakaian 3 hari terakhir dicuci air panas, semua karpet sofa selimut kasur dicuci atau dijemur dibawah sinar matahari, terapi seluruh ang keluarga
2. Pedikulosis kapitis (4A) anak>dewasa, P>L
gatal daerah oksiput dan temporal meluas ke seluruh kepala
garukan erosi dan ekskoriasi infeksi sekunderpus, krusta
E: Pediculus humanus var. capitis
P: lingkungan padat (asrama, panti asuhan), kebersihan badan buruk
piedra hitam dan putih impetigo
liken simpleks kronikus PP
ditemukan kutu atau telur di daerah oksiput dan temporal infestasi aktif: ditemukan telur 4 mm dari dsar scalp
Malathion 0,5-1% Gameksan 1% Benzil benzoate 25%
3. Pedikulosis pubis (4A) >dewasa, mel kontak langsung
gatal di pubis dan sekitarnya meluas sampai abdomen dan dada, bisa kena ke alismata, kumis dan janggut
makula serulae : bercak warna abu-abu/kebiruan
black dot: bintik hitam pd CD putih
E: Phthirus pubis PP
ditemukan telur atau bentuk dewasa
Malathion 2% Gameksan 1% Benzil benzoate 15% Pakaian distrika dan direbus
4. Reaksi gigitan serangga / Prurigo(4A)
P>L
Erupsi popular kronik dan rekuren
Papul2 miliar berbentuk kubah tidak berwarna, lebih mudah diraba daripada dilihat.
Digaruk erosi, krusta, hiperpigmen, liken Bias infeksi sekunder
Pada ekstensor, simetris, meluas ke bokong, perut dan muka.
Distal lengan dan tungkai lebih parah, KGB membesar tidak nyeri (bubo)
Paling sering : prurigo hebra
Biasanya sejak bayi / anak2, sosio-ekonomi & higienis rendah
Sensisitf terhadap gigitan serangga Factor atopi
DD/
Scabies gatal malam hari, kena orang sekitar
Menghindari gigitan serangga Higinenitas ditingkatkan Topical :
Sulfur 5-10% bedak kocok Gatal mentol 0.25-1%
Infeksi sekunder antibiotic & steroid
5. Cutaneous larva migrans/ creeping eruption(4A)
tungkai, plantar tangan, anus, bokong, paha, bagian tubuh sering kontak larva
larva masuk kulitgatal dan panas papul, lesi berkelok, diameter 2-3 mm, kemerahan, papul eritem menjalar spt benang berkelok-kelok, polikistik, serpiginosa, menimbul dan bentuk terowongan beberapa cm gatal hebat pada malam hari
E: Ancylostoma braziliense dan Ancylostoma caninum
diagnosis berdasarkan gambaran klinis yang khas
skabies gigitan serangga
Topikal spray klor etil Sistemik
Tiabendazol 50 mg/kg/hari 2x1 Albendazol 400 mg dosis tunggal 3 hari Loratadine 1x1 /CTM 3x1
Lainnya Cryotherapy
INFEKSI JAMUR SUPERFISIAL
1. Tinea kapitis, barbae, fasiale, korporis, manus, unguium, kruris, pedis (4A) lihat tabel di bawah 2. Pitiriasis versikolor (4A)
Tinea versikolor (panu)
semua umur, >dewasa muda
dada, perut, ekstremitas atas, punggung bercak, skuama halus, lesi tegas, warnawarni, kronis, gatal (bila berkeringat),
hipopigmenetasi (pseudoakromia)
E: Mallassezia furfur (Pityrosporum furfur, Pityrosporum ovale/orbiculare), M.globosam M.sympodialis,M.restricta,M.obtusa,M.slooffiae
KOH 10%:
spaghetti and meatball (hifa pendek dan spora bulat)
Topikal samposelenium sulfide 2,5% sampoketokonazol 2% Natrium tiosulfas 25% Sistemik Ketokonazol Itrakonazol
hiperpigmentasi hipopigmentasi
Wood (+) kuning keemasan
Flukonazol
3. Kandidiasis mukokutan ringan (4A) >bayi dan orang tua
kulit, mulut, tenggorokan, kulit kepala, vagina, jari, kuku, bronkus, paru-paru dan saluran pencernaan endokardium, meningen sampai septicemia
tidak menyerang rambut! Kandidiasis mukokutan:
1. Mulut: thrush, glositis, stomatitis, cheilitis, perleche
2. Vaginitis dan balanitis 3. Bronkus dan paru-paru
4. Pada saluran pencernaan: esophagus, usus dan perianal
5. Kandidiasis mukokutan kronik Kandidiasis kutan:
1. Intertriginosa dan kandidiasis generalisata 2. Paronikia dan onikomikosis
3. Diaper diseases (kandidiasis popok) 4. Granuloma kandida
Kandidiasis kutis intertriginosa:
Tempat yang lembab dan terdapat maserasi. Lesi di daerah lipatan kulit ketiak, lipat paha, lipat payudara, glans penis, umbilikus, dan antara jari tangan (biasanya antar jari tangan III dan IV) atau kaki (tempat yang rapat dan ada maserasi terutama sela jari IV dan V). Keluhan: kemerahan , gatal, nyeri (fisur)
Faktor predisposisi baik endogen maupun eksogen. Faktor endogen:
1. Perubahan fisiologik:
a. Kehamilan, karena perubahan pH dalam vagina
b. Kegemukan, karena banyak keringat dan area yang lebih rapat
c. Debilitas
d. Iatrogenik: konsumsi obat antibiotik dan steroid yang lama, obat keluarga berencana (pil, suntik, susuk)
2. Umur : orang tua (>65 tahun) dan neonatus lebih mudah terkena infeksi karena status imunologiknya yang tidak sempurna. 3. Imunologik : penyakit genetik, penyakit AIDS,
status gizi kurang
4. Penyakit sistemik : diabetes mellitus, hipotiroid, hipertiroid, keganasan Faktor eksogen:
1. Iklim, panas, dan kelembaban menyebabkan perspirasi meningkat.
2. Kebersihan kulit yang kurang baik. 3. Kebiasaan berendam kaki dalam air yang
terlalu lama menimbulkan maserasi dan memudahkan masuknya jamur.
4. Pekerjaan yang berhubungan dengan air, contoh pencuci, pegawai restoran/bar
KOH 10% candida:
sel ragi, blastospora (budding cell), atau hifa semu (pseudo-hifa) tanpa septa yang sebenarnya.
Pewarnaan Gram menunjuk-kan ragi yang tebal, gram positif, badan ovoid dan berdiameter 2-5 µm.
Kombinasi dengan pewarnaan Gomori methenamine silver (GMS) dan Congo red dapat membedakan berbagai infeksi jamur.
- Blastomyces dan Pityrosporum positif pada keduanya.
- Candida dan Histoplasma positif pada GMS dan negatif pada Congo red. Pemeriksaan biakan dalam suhu kamar atau lemari suhu 37oC, koloni tumbuh setelah 24-48 jam (rentang 2-5 hari), berupa yeast like colony berwarna keputihan seperti krim. Identifikasi Candida albicans dilakukan dengan
Umum:
Hindari dan meminimalkan faktor predisposisi, sebab seperti yang diketahui kandida adalah jamur oportunis yang dalam keadaan normal ditemukan tetapi bersifat tidak patogen. Ia akan menjadi patogen oleh adanya faktor predisposisi. Jadi faktor predisposisi harus dihilangkan dahulu, baru obat yang diberikan dapat berhasil. Contohnya adalah selalu menjaga daerah lipatan tetap dalam keadaan kering (meskipun sulit).
Khusus: Topikal
- Larutan ungu gentian 0,5-1% untuk selaput lendir, 1-2% untuk kulit, dioleskan sehari 2 kali selama 3 hari. - Nistatin: krim, salep, emulsi
- Amfoterisin B - Grup azol, antara lain: Mikonazol 2% krim atau bedak Klotrimazol 1% bedak dan krim Tiokonazol,bufonazol, isokonazol,
seknidazol
Siklopiroksolamin 1% larutan, krim. Sistemik
- Obat antimikotik sistemik seperti: Ketokonazol 1-2 x 200 mg selama 5 hari
(1-2 minggu)
Sediaan: tablet (200 mg)
Itrakonazol 1-2 x 100 mg selama 2 minggu
Sediaan: kapsul (100 mg), solusi oral (10 mg/mL)
Flukonazol 1 x 200 mg dilanjutkan dengan 100 mg per hari untuk 2-3 minggu, lalu dihentikan. Tingkatkan dosis sampai 400-800 mg pada infeksi Lesi berupa bercak yang berbatas tegas, bersisik, basah dan eritematosa. Lesi dikeliling oleh satelit
berupa vesikel-vesikel dan pustul-pustul kecil atau bula yang bila pecah meninggalkan daerah yang erosif, dengan pinggir yang kasar dan berkembang seperti lesi primer. Lesi terdapat skuama yang berperan pada maserasi selanjutnya.
- Sela jari kaki erosi dan skuama tebal - Sela jari tangan erosi dan skuama tidak tebal
Pada erosio interdigitalis blastomycetica, bagian tengah dari lesi terdapat satu atau lebih fisur dengan dasar yang merah dan kasar, dilanjutkan dengan terkelupasnya kulit yang termaserasi, meninggalkan
area yang kasar, gundul dan nyeri yang dikelilingi oleh epidermis putih yang menjorok. Pada kaki, epidermis menebal dan berwarna keputihan, dan sulit terkelupas
DD: Tinea pedis
Dermatitis intertriginosa
membiakkan tumbuhan tersebut pada corn meal agar.
yang resisten.
Sediaan: tablet (50,100,150, 200 mg), suspensi oral (50 mg/5 mL)
TUMOR KULIT
1. Keratosis seboroik (2)/veruka seboroik
L>P, >30 thn Asimptomatik
Muka, batang tubuh, eks. atas
Early: 1-3 mm, papul, with/out pigmen, kasar, tepi nonjol
Late: 1-6 cm, stuck on appearance, warty surface, kasar, kadang nodul datar
DD/
Flat: macula tan
Veruka like: BCC, melanoma maligna, veruka vulgaris PP/
biopsi
Elektrokauter hingga dasar untuk mencegah rekurensi
Cryosurgery
2. Kista epitel (3A)/ kista sebasea/ kista infundibular/
kista epidermal/ atheroma/ wen
Middle age adult
Muka, leher, dada, punggung, scrotum Nyeri++
Sering rupture perkijauan keratin DD/ lipoma, malignansi Bedah ekstirpasi
3. Karsinoma sel basal 2)/basalioma/ulkus rodent (
Bentuk nodulus : paling sering, tidak berambut, cokelat/hitam, tidak berkilat, tengah cekung, pinggir meninggi, keras, tegas, mudah berdarah Bentuk kistik: licin, menonjol, nodus/nodulus, keras, mudah digerakkan, telangiektasis tepi Bentuk superfisial: multiple, faktor arsen, plakat eritem skuama halus, pinggir kawat meninggi, hitam berbintik/homogen Bentuk morfea 1. Sinar matahari 2. Ras/herediter 3. Genetik 4. Arsen inorganic 5. Radiasi
4. Karsinoma sel skuamosa (2) 40 – 50 tahun, L>P Tungkai bawah
Tumbuh lambat, merusak jaringan sekitar dan metastasis jauh (KGB)
E: Sinar matahari, Ras/herediter, Genetik , Arsen inorganic, Radiasi, Faktor hidrokarbon, Sikatrik, keloid, ulkus kronik dan fistula
Histo: Menembus jaringan basal hingga dermis, metastasis melalui KGB
6. Hemangioma (2) A. Kapiler
-Strawberry: lahir – bbrp hari setelah lahir, bercak merah makin besar, merah menyala, lobular, tegang, tegas, keras
-Granuloma pyogenic: soliter, semua umur, terutama anak, distal tubuh yg trauma, awal papul membesar 1 cm, mudah berdarah B. Kavernosum : tidak tegas, macula eritem atau nodus merah-ungu
C. Campuran
DD/ limfangioma, higroma dan lipoma dan neurofibroma
Konservatif
Ditunggu 12 bulan hingga regresi pada umur 5 tahun
Aktif
1. Pembedahan 2. Radiasi
3. Kortikosteroid : Prednison 20-30 mg/ hari PO 2-3 minggu, tapering off sampai 3 bulan
4. Obat sclerotic: Na-salisilat 30% atau NaCl hipertonik
5. Elektrokoagulasi 6. Pembekuan
7. Lentigo (2) Makula cokelat/cokelat kehitaman
Bulat/polisiklik
E: bertambah melanosit pada dermoepidermial 1. Generalisata
2. Sentro-fasial 3. Peutz-Jegher
9. Melanoma maligna (1) Dewasa
Iritasi berulang pada tahi lalat
Bentuk superfisial: paling sering, bercak mm-cm, warna variasi, tak teratur, tegas, sedikit nonjol, wanita eks. Bawah
Bentuk nodular: Biru kehitaman, tegas, 3 variasi (epidermal licin, nonjol tidak teratur, eksofitik ulserasi)
Lentigo maligna melanoma: Plakat tegas, cokelat hitam, tidak homogen, tak teratur, dapat tumbuh nodus
INFEKSI MENULAR SEKSUAL
1. Sifilis (3A) / lues / raja singa S1 : 2-4 mgg post coitus, papul lenticular, erosi, ulkus, soliter, bulat, dasar granulasi merah bersih, tdk bergaung, indolen, indurasi (sembuh sendiri 3-10 mgg), KGB inguinal medial. Pria : sulcus coronaries
Wanita : labia
S2 : 6-8 minggu post S1, konstitusi, TIDAK GATAL, limfadenitis generalisata, simetris, roseola, papul, pustule, sangat menular
E : treponema pallidum
Transmisi : kontak mikrolesi / selaput lendir DD/
S1 :
herpes simpleks : residif, gatal, nyeri, vesikel berkelompok, erosi, tidak indurasi,
ulkus piogenik : kotor, nyeri, pus, radang akut, leukositosis.
Ulkus mole : multipel, pus, bergaung, radang akut S2 :
Erupsi obat : disertai dengan demam, gatal Morbili : konstitusi, KGB normal
Ptiriasis rosea : skuama, sejajar lipatan kulit
PP/
Mikroskop lapangan gelap 3 hari berturut-turut : spiral teratur bergerak rotasi seperti pembuka botol.
VDRL TPHA
Stadium 1 dan 2
Penisilin Benzatine 2,4 jt IU tunggal IM
2. Sindroma duh genital (GO, non GO) (4A)
GO : masa tunas 2-5 hari
Pria : gatal, panas, dysuria, polakisuria, duh tubuh, nyeri ereksi, eritema, edema, KGB membesar.
Wanita : asimptomatik, masa reproduktif, dysuria, polyuria, edema, eritema
Non GO : gejala sama namun tidak seberat GO Masa tunas 1-3 minggu
E : N. gonorea
Non GO : C. trakomatis, Ureaplasma Urealitikum, M. hominis, G. vaginalis, Staphilococus
PP/
Gram : diplokokus biji kopi, gram -, diluar & dalam sel PMN
Kultur Tes oksidasi Tes fermentasi Tes bektalaktamase
Tes Thompson : kencing keruh
Uretritis GO
Sefixim 400 mg tunggal PO Levo 500 mg tunggal PO Uretritis Non-GO
Azitromicyn 1 gram tunggal PO Doxy 2x100 mg PO 7 hari
3. Infeksi virus herpes tipe 2 (2)
Lihat diatas Lihat diatas Lihat
diatas
Episode pertama
Acyclovir 5x200 mg PO 7 hari Rekuren
Acyclovir 5x200 mg PO 5 hari
4. Kondiloma akuminatum (3A) P=L
Kontak kulit langsung Lipatan lembab
Laki : perineum, anus, sulkus, glans, korpus, pangkal penis
Wanita : vulva, introitus, porsio
E : HPV 6,11
Vegetasi bertangkai kemerahan-kehitaman, berjonjot, sondase +, infeksi sekunder. Kemerahan, abu-abu, berbau.
DD/
Veruka : tidak bertangkai, kering, abu-abu
Kondiloma lata : plakat erosive SCC : vegetasi kembang kol, mudah berdarah, bau
Tingtura podofilin 10-25% dicuci setelah 4 jam, setiap minggu, dapat sampai 6 minggu, bila ada perbaikan teruskan hingga sembuh
5. Vaginosis bakterial (4A) P : aktif seksual, pemakai AKDR Laki-laki asimptomatik
Duh tubuh amis, gatal terbakar, kemerahan edema, abu-abu homogen, tidak berbusa, viskositas rendah, pH 4.5-5.5, petekia pada dinding vagina,
E : G. vaginalis PP/
Sediaan basah secret vagina : clue cell
Gram : batang kecil gram (-) Tes amin
Tes pH Biakan
Metronidazol 2 gr PO tunggal
6. Trikomoniasis (3A) Seksual tinggi, transmisi handuk, pakaian, berenang, P>L
Laki-laki : dysuria, polyuria, secret mukopurulen,
E : Trikomonas vaginalis
Wanita : secret seropurulen kuning hijau, berbau dan berbusa, dinding vagina kemerahan, granulasi (strawberry appearance), dyspareunia, perdarahan pasca coitus
PP/
Giemsa, gram, biakan : flagella berbentuk fiiformis, 4 flagel bergerak seperti gelombang
Metronidazol 2 gr PO tunggal
7. Ulkus molle (3A)/kissing ulcer Hub seksual, dokter, perawat L>P
Usia reproduksi Inkubasi 1-14 hari
Lesi multiple, genital, papul vesikopustul pecah ulkus kecil, lunak, tidak indurasi, cawan, pinggir tidak rata, bergaung, halo eritem Dasar ulkus granulosa yang mudah berdarah Nyeri saat diraba
E: H. ducreyi
Laki2: uretra, mukosa preputium, sulkus, frenulum, batang Wanita: labia, klitoris, vestibuli, anus, cerviks, fourcette Ekstragenital: lidah, jari tangan, bibir, payudara, umbilikus DD/
Herpes genital: Vesikel kelompok erosi
Sifilis stad. 1:Ulkus bersih, indolen, indurasi, tidak radang
Limfogranuloma venereum:Pembesaran KGB inguinal, perlunakan tidak serentak Granuloma inguinale: ulkus dengan granuloma
PP/
Gram, Giemsa: basil berkelompok/ berderet seperti rantai Biakan: medium gonococcla medium base
Immunofloresensi: deteksi Ig Biopsi
Cipro 2x500 mg PO 3 hari Erythromycin 4x500 mg PO 7 hari Azitromycin 1 gr PO tunggal
8. Kandidiasis mukokutan ringan (4A) P=L
Endogen : Kehamilan, kegemukan, debilitas, DM, imun
Eksogen : iklim, panas lembab, kebersihan kulit, kebiasaan merendam kaki, kontak
E : C. albicans
Gatal di vulva, panas, nyeri sesudah miksi dan dyspareunia. Hyperemia pada introitus dan labia monir. Bercak putih kekuningan seperti gumpalan susu.
DD/
Trikomonal vaginalis GO
PP/
KOH 10% atau Gram : sel ragi, blastospora, hifa semu Biakan agar dextrose glukosa saboraud, gambar lihat diatas
9. Limfogranuloma venereum (1) L>P
Paling sering sindrom inguinal : limfadenitis, periadenitis KGB inguinal, 5 tanda radang akut, konstitusi, perlunakan tak serentak abses dan fistula.
Stigma of groove : kelenjar yang memanjang seperti sosis dipisahkan oleh ligamentun pouparti menjalar fossa iliaka bubo bertingkat
E: Chlamydia trachomatis
Masa tunas : 1-4 minggu dengan prodromal Afek primer : erosi, papul, vesikel, pustul, ulkus tidak nyeri, soliter
PP/
LED meningkat, leukosit normal, albumin globulin terbalik
Tes Frei / tes frei terbalik Tes ikatan komplemen
DD/
Skofuloderma : tidak ada radang akut, inguinal lateral dan femoral
Limfadenitis piogenik : tampak lesi primer (dermatitis/ scabies), radang akut +, perlunakan serentak. Ulkus mole : lihat diatas
Doxy 2x100 mg PO 14 hari Erytromycin 4x500 mg 14 hari
JAMUR DERMATOFITOSIS
ciri khas tinea: papul, merah, batas tegas, eritem tidak rata, pinggir lebih aktif, tengah central healing, basah
Tinea kapitis Tinea barbae Tinea korporis Tinea kruris Tinea pedis et manus Tinea unguium
= ringworm of the scalp = tinea sikosis, barber’s itch = tinea sirsinata, tinea glabrosa, kurap, herpes sircine trichophy-tique, Scherende Flecthe
= tinea inguinalis, jockey itch, eczema marginatum, ringworm of the groin, dhobi itch
= Athlete’s foot, ringworm of the foot, kutu air
= dermatophytic onychomyco-sis, ringworm of the nail
kulit dan rambut kepala dagu dan jenggot, kumis (rambut terminal wajah laki)
bagian lainnya yang tidak disebutkan 5 tinea yang lain kulit tidak berambut, kulit halus
kec: telapak tangan dan inguinal
genitokrural, sekitar anus, bokong, kdng perut bagian bawah, lipat paha, inguinal, genitalia, pubis, perianal, perineal
kaki dan tangan
kulit dorsum dan plantar, sela-sela jari (intertriginosa)
kuku jari tangan dan kaki
Dermatofita, kecuali E.floccosum dan T.concentricum T.rubrum, T.mentagrophytes, T.violaceum T.rubrum, T.mentagrophytes, T.violaceum, M.gypseum, M.canis, M.auduoini T.rubrum, T.mentagrophytes, E.floccosum T.rubrum, T.mentagrophytes var. interdigitale, E.floccosum, candida
T.rubrum, T.mentagrophytes, E.floccosum
anak 3-14 tahun dewasa (petani, perah susu) dewasa (panas, keringat, kebersihan kurang)
dewasa (tukang cuci, petani, atlet, tentara)
penularan dari kucing dan anjing
kontak langsung dengan ternak kuda, anjing
langsung autoinokulasi, via tornites
radang berat: T.mentagrophy-tes, T.verrucosum
jarang: T.rubrum (tapi ada)
GK: UNILATERAL! tipe:
1. inflammatory kerion 2. superfisial: folikulitis bakterial
3. sirsinata: T.sirsinata pd kulit glabrosa
eritem, papul, skuama meluas ke luar, gambaran polisiklik, kerion juga bisa
GK: ASIMETRIS
bercak/plakat batas tegas, oval, meluas sentrifugal, tepinya aktif, central healing, anular, polisiklik
gatal (+)
anak: tanda radang lebih terlihat krn infeksi yg pertama kali
kronis: tanda aktif hilang, hny ada hiperpigmentasi
Tinea imbricata (Dayakse Schurft = Tokelau)
- T.concentricum - khas tinea korporis - okoosentris, genteng, sisik
(++)
- konfluens, batas tidak tegas - gatal (awal) tanpa
keluhan (menahun) - mirip iktiosis
GK: ASIMETRIS
sangat gatal (+) berkeringat makin gatal kronis: skuama + liken + hiperpigmentasi
kronis: fissura2 (kulit pecah)
GK: biasa dari distal, kuku suram, gelap, rapuh, mudah rusak, permukaan menebal, detritus di bawahkuku banyak elemen jamur kronis, sangat kronis, sulit disembuhkan!
Subkelas T.unguium: 1. subungual distal
- paling sering
- distal/distolateral proksimal - putih kuning cokelat, onikolisis,
menebal, rapuh, hiperkeratosis subungual
2. subungual proksimal
- paling jarang,proksimaldistal 3. leukonikia trikofita/mikofita
- bercak putih-kuning pudar, batas tegas, kasar, rapuh, bercak bisa dikerok
- permukaan kuku kaki
DD: dermatitis seboroik psoriasis alopesia areata LE discoid trikotilomania folikulitis DD: dermatitis kontak dermatitis numularis dermatitis seboroik pitiriasis rosea psoriasis
eritema anularis sentrifugum DD: intertrigo eritrasma dermatitis seboroik psoriasis kandidiasis DD tinea pedis: kandidosis interdigital retensi keringat
dermatitis kontak alergik dermatitis atopik psoriasis pustulosa skabies pada kaki DD tinea manus: dishidrosis
PP semua tinea:
KOH 10-20% pada sediaan kulit struktur seperti tabung, multipel, bersepta (terbagi oleh sekat), dan bercabang (hifa atau miselia), maupun spora berderet (arthro-spora) pada kelainan kulit lama dan/atau sudah diobati. Sediaan dilihat dibawah mikroskop dengan cahaya yang minim.
Sistemik Griseofulvin - ultramicrosize
dosis tunggal 10-15 mg/kg - microsize 5-25 mg/kg diberikan brg makanan lemak lama: min 6-8 mg sampai 3-4 bln Itrakonazol 100 mg/hari selama 5 mg (3-5 mg/kg) evaluasi 12 minggu Terbinafin 62,5-250 mg/hari selama 6 mg 3-6 mg/kg/hari selama 4 mg Antibiotik sistemik Topikal Antijamur
Imidazol atau Alilamin
digunakan pagi dan sore selama minimal 2-4 migngu dioleskan sampai 3 cm di luar batas lesi
diteruskan sampai minimal 2 minggu setelah sembuh Sistemik (bila topikal gagal)
Griseofulvin
- microsized 500-1000mg/hari selama 2-6 minggu Ketokonazol
200 mg/hari selama 4 minggu Itrakonazol
100 mg/hari selama 2 minggu, atau 200 mg/hari selama 1 minggu Terbinafin
250 mg/hari selama 1-2 minggu
Tinea pedis Umum
hilangkan faktor predisposisi - kaos kaki serap keringat dan diganti tiap hari
- kaki bersih dan kering - hindari sepati tertutup, sepatu sempit, sepatu OR
- setelah mandi bedak anti jamur di sela-sela jari kaki Khusus
Sistemik
Antibiotik sistemik infeksi sekunder Topikal