MUTU &
AKREDITASI PUSKESMAS
TREY
r e s e a r c h
Mahasiswa memahami :
1. Konsep mutu pelayanan
kesehatan
2. Dimensi mutu pelayanan
kesehatan
3. Kriteria pelayanan kesehatan
4. Peraturan perundangan
tentang akreditasi puskesmas
5. Standar akreditasi puskesmas
Bahan Kajian
TREY
r e s e a r c h
Our Promise ??
Mutu adalah kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan (Crosby, 1984)
Mutu adalah memenuhi bahkan melebihi kebutuhan dan keinginan pelanggan melalui perbaikan seluruh proses secara berkelanjutan (Zimmerman)
3
TREY
r e s e a r c h
Mutu Pelayanan
Kesehatan
TREY
r e s e a r c h
Donabedian
The absolutist definition
The possibility of benefit and harm to health as valued by practitioner, with no attention to cost
The social definition
The cost of care, the benefit/harm continuum, distribution of health care as valued by the population in general
5
The individualized definition
The patient’s expectations of benefit and/or harm and other undesired consequences
TREY r e s e a r c h
Mutupelayanankesehatanadalahkinerjayang menunjuk
padatingkatkesempurnaanpelayanankesehatan, yang di
satupihakdapatmenimbulkankepuasanpadasetiap
pasiensesuaidengantingkatkepuasanrata-rata
penduduk, sertadi pihaklain tatacara
penyelenggaraannyasesuaidenganstandardankodeetik
profesiyang telahditetapkan
(Kemenkes)
TREY
r e s e a r c h
KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN
7
TREY
r e s e a r c h
DIMENSI KUALITAS JASA PELAYANAN KESEHATAN
8
1. Karakteristik produk utamanya
2. Keistimewaan tambahan 3. Kehandalan
4. Kesesuaian pelayanan yang diterima dengan spesifikasi produk
5. Daya tahan
6. Kemampuan layanan purna jual 7. Estetika
8. Pencitraan public, reputasi produk atau institusi yang memproduksi
TREY
r e s e a r c h
MENGUKUR KUALITAS JASA PELAYANAN KESEHATAN
OUTCOME
IMAGE
9
TREY r e s e a r c h GROONROSS (6 DIMENSI)
?
1 2 3 10 PROFESSIONAL & SKILL ATTITUDES & BEHAVIOUR ACCESSIBILITY & FLEXIBILITY 4 5 6 RELIABILTY & TRUSTWORTHINES RECOVERY REPUTATION & CREDIBILITYTREY r e s e a r c h PARASURAMAN, ZEITHAMI & BERRY (5 DIMENSI)
SERVQUAL
1 2 3 11 RESPONSIVENESS (CEPAT TANGGAP) RELIABILITY ASSURANCE 4 5 EMPHATY TANGIBLETREY
r e s e a r c h
4 KAIDAH JAMINAN MUTU
Pemenuhan kebutuhan dan harapan individu atau kelompok masyarakat pengguna jasa pelayanan kesehatan
Mengikuti system dan proses (standar) yangberlaku pada institusi pelayanan kesehatan
12
Menggunakan data untuk menganalisis proses penyediaan dan produk (output dan outcome) pelayanan kesehatan
Mendorong berkembangnya team work yang solid untuk mengatasi setiap hambatan dan kendala yang muncul dalam proses pengembangan mutu secara berkesinambungan
1 2
TREY r e s e a r c h
Bahan Kajian
131. Tahap Pengembangan
Strategi
2. Tahap Tranformasi
3. Tahap Integrasi
Siklus Pengembangan Mutu
Desain mutu Pengendalian mutu Perbaikan mutu berkesinambungan FASE INTEGRASI FASE PERUMUSAN STRATEGI FASE TRANSFORMASI
TREY
r e s e a r c h
KRITERIA PELAYANAN KESEHATAN
1 2 3 14 AVAILABILITY APPROPRIATENESS CONTINUITY-SUSTAINAIBILITY 4 5 ACCEPTABILITY AFFORDABLE 6 EFFICIENT QUALITY 7
TREY
r e s e a r c h
AKREDITASI
PUSKESMAS
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit
TREY
r e s e a r c h Eka Viora. 2018. Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan
TREY
r e s e a r c h Eka Viora. 2018. Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan
TREY
r e s e a r c h 18 Eka Viora. 2018. Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan
TREY
r e s e a r c h 19 Eka Viora. 2018. Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan
TREY
r e s e a r c h 20 Eka Viora. 2018. Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan
TREY
r e s e a r c h 21 Eka Viora. 2018. Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan
TREY
r e s e a r c h 22 Eka Viora. 2018. Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan
TREY
r e s e a r c h 23 Eka Viora. 2018. Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan
TREY
r e s e a r c h
DASAR HUKUM
24
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan, pasal 54 ayat (1) menyatakan bahwa penyelenggaraan pelayanan kesehatan dilaksanakan secara bertanggungjawab, aman, bermutu serta
merata dan non diskriminatif
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, Pasal 49 bahwa setiap dokter/dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran atau kedokteran gigi wajib menyelenggararakan kendali mutu
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193; Pelayanan kesehatan kepada Peserta Jaminan Kesehatan harus
memperhatikan mutu pelayanan, berorientasi pada aspek keamanan pasien, efektifitas tindakan, kesesuaian dengan kebutuhan pasien, serta efisiensi
TREY
r e s e a r c h
DASAR HUKUM
25
Peraturan Presiden No 72 Tahun 2012
• Pembagian subsistem upaya kesehatan :
1. Upaya kesehatan 2. Fasyankes
3. Sumber Daya upaya Kesehatan 4. Pembinaan dan Pengawasan
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
TREY
r e s e a r c h
DASAR HUKUM
26 • Pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan :
1. Pelayanan kesehatan harus diberikan berdasarkan standar pelayanan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah dengan memperhatikan
masukan dari Pemerintah Daerah, organisasi profesi, dan/atau masyarakat.
2. Pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan dilakukan secara berjenjang melalui standarisasi, sertifikasi, lisensi, akreditasi, dan penegakan hukum yang dilakukan oleh pemerintah bersama dengan organisasi profesi dan masyarakat.
TREY
r e s e a r c h
DASAR HUKUM
27
Peraturan Presiden No 12 Tahun 2013, pasal 42
1. Pelayanan kesehatan kepada Peserta Jaminan Kesehatan harus
memperhatikan mutu pelayanan, berorientasi pada aspek keamanan pasien, efektifitas tindakan, kesesuaian dengan kebutuhan pasien, serta efisiensi biaya.
2. Penerapan sistem kendali mutu pelayanan Jaminan Kesehatan dilakukan secara menyeluruh meliputi pemenuhan standar mutu Fasilitas
Kesehatan, memastikan proses pelayanan kesehatan berjalan sesuai standar yang ditetapkan, serta pemantauan terhadap luaran kesehatan Peserta.
3. Ketentuan mengenai penerapan sistem kendali mutu pelayanan
Jaminan Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan BPJS.
TREY
r e s e a r c h
DASAR HUKUM
28
Peraturan Presiden No 12 Tahun 2013, pasal 43
Dalam rangka menjamin kendali mutu dan biaya, Menteri bertanggung jawab untuk:
1. Penilaian teknologi kesehatan (health technology assessment);
2. Pertimbangan klinis (clinical advisory) dan Manfaat Jaminan Kesehatan; 3. Perhitungan standar tarif; dan
4. Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pelayanan Jaminan Kesehatan
TREY
r e s e a r c h
DASAR HUKUM
29
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 Tentang
PELAYANAN KESEHATAN PADA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL Pasal 6 (2)
selain persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (persyaratan yg harus dipenuhi bagi Faskes tingkat pertama), Faskes tingkat pertama juga harus telah
TREY
r e s e a r c h
DASAR HUKUM
30
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang PUSKESMAS Pasal 39 (1) : Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan, puskesmas wajib diakreditasi secara berkala paling sedikit 3 (tiga) tahun sekali
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2019 TENTANG PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT Pasal 57 (1) Dalam upaya
peningkatan mutu pelayanan Puskesmas wajib dilakukan akreditasi secara berkala paling sedikit 3 (tiga) tahun sekali.
TREY
r e s e a r c h
DASAR HUKUM
31 • Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015
tentang AKREDITASI PUSKESMAS, KLINIK PRATAMA ,TEMPAT PRAKTEK MANDIRI DOKTER DAN TEMPAT PRAKTEK MANDIRI DOKTER GIGI Pasal 3 (1) : Puskesmas, Klinik Pratama, tempat praktek mandiri dokter, dan tempat praktek mandiri dokter gigi wajib terakreditasi.
• PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN
2019 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG AKREDITASI PUSKESMAS, KLINIK PRATAMA, TEMPAT PRAKTIK MANDIRI DOKTER, DAN TEMPAT PRAKTIK MANDIRI DOKTER GIGI
TREY
r e s e a r c h
DASAR HUKUM
32
Yang berubah adalah Pasal 19:
(1) Dalam hal lembaga independen penyelenggara Akreditasi belum ditetapkan oleh Menteri, survei dan penetapan status Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi dilaksanakan oleh Komisi Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang dibentuk oleh Menteri.
(2) Selain melaksanakan survei dan penetapan status Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Komisi Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama bertugas memberikan kajian dan rekomendasi kepada Menteri dalam rangka penetapan lembaga independen penyelenggara Akreditasi.
(3) Lembaga independen penyelenggara akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus sudah terbentuk paling lambat 31 Desember 2019
TREY
r e s e a r c h
Akreditasi adalah pengakuan yang diberikan oleh lembaga independen penyelenggara Akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri setelah memenuhi standar Akreditasi.
TREY
r e s e a r c h
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
34
Klinik Pratama adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perseorangan dengan menyediakan pelayanan medik dasar baik umum maupun khusus.
TREY
r e s e a r c h
TUJUAN AKREDITASI PUSKESMAS
35
a. Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien; b. Meningkatkan perlindungan bagi sumber daya manusia
kesehatan, masyarakat dan lingkungannya, serta
Puskesmas, Klinik Pratama, tempat praktik mandiri dokter, dan tempat praktik mandiri dokter gigi sebagai institusi; dan
c. Meningkatkan kinerja Puskesmas, Klinik Pratama, tempat praktik mandiri dokter, dan tempat praktik mandiri dokter gigi dalam pelayanan kesehatan perseorangan dan/atau kesehatan masyarakat
TREY
r e s e a r c h
PENYELENGGARAAN AKREDITASI
36
a. Akreditasi Puskesmas dan Klinik Pratama
sebagaimana dimaksud dilakukan setiap 3 (tiga)
tahun.
b. Akreditasi tempat praktik mandiri dokter dan
tempat praktik mandiri dokter gigi dilakukan
setiap 5 (lima) tahun.
TREY
r e s e a r c h
SURVEI AKREDITASI
37
a. Survei Akreditasi : kegiatan penilaian untuk
mengukur tingkat kesesuaian terhadap standar
Akreditasi.
a. Dilakukan oleh surveior Akreditasi dari lembaga
independen penyelenggara Akreditasi yang
TREY
r e s e a r c h
TahapanAKREDITASI
38
a. survei Akreditasi: merupakan kegiatan penilaian untuk
mengukur tingkat kesesuaian terhadap standar Akreditas
b. penetapan Akreditasi
c. Pendampingan pasca akreditasi
• Surveior Akreditasi Puskesmas terdiri dari surveior bidang administrasi dan manajemen, bidang upaya
kesehatan masyarakat, dan bidang upaya kesehatan perseorangan.
• Surveior Akreditasi Klinik Pratama, tempat praktik mandiri dokter, dan tempat praktik mandiri dokter gigi terdiri dari surveior bidang administrasi dan manajemen, dan bidang upaya kesehatan
perseorangan
TREY
r e s e a r c h
Penetapan status AKREDITASI
39
Akreditasi Puskesmas terdiri atas:
a. tidak terakreditasi;
b. terakreditasi dasar;
c. terakreditasi madya;
d. terakreditasi utama; atau
e. terakreditasi paripurna.
TREY
r e s e a r c h
Penetapan status AKREDITASI
40
Akreditasi Klinik Pratama terdiri atas:
a. tidak terakreditasi;
b. terakreditasi dasar;
c. terakreditasi madya; atau
d. terakreditasi paripurna.
Akreditasi tempat praktik mandiri dokter dan tempat
praktik mandiri dokter gigi terdiri atas:
a. tidak terakreditasi; atau
b. terakreditasi.
TREY
r e s e a r c h
Akreditasi Puskesmas menilai tiga kelompok pelayanan di Puskesmas :
41
A. Kelompok Administrasi Manajemen, yang
diuraikan dalam :
1. Bab I. Penyelenggaraan Pelayanan
Puskesmas (PPP)
2. Bab II. Kepemimpinan dan Manajemen
Puskesmas (KMP)
3. Bab III. Peningkatan Mutu Puskesmas
(PMP)
TREY
r e s e a r c h
Akreditasi Puskesmas menilai tiga kelompok pelayanan di Puskesmas :
42
B. Kelompok Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM),
yang diuraikan dalam:
1. Bab IV. Upaya Kesehatan Masyarakat yang
Berorientasi Sasaran (UKMBS)
2. Bab V. Kepemimpinan dan Manajemen
Upaya Kesehatan Masyarakat (KMUKM)
3. Bab VI. Sasaran Kinerja Upaya Kesehatan
TREY
r e s e a r c h
Akreditasi Puskesmas menilai tiga kelompok pelayanan di Puskesmas :
43
C. Kelompok Upaya Kesehatan Perorangan, yang
diuraikan dalam:
1. Bab VII. Layanan Klinis yang Berorientasi
Pasien (LKBP)
2. Bab VIII. Manajemen Penunjang Layanan
Klinis (MPLK)
3. Bab IX. Peningkatan Mutu Klinis dan
Keselamatan Pasien (PMKP)
TREY
TREY
r e s e a r c h
TREY r e s e a r c h
IsuTerkiniAkreditasi
Puskesmas di Masa
Pandemi
Add a footer 46TREY
r e s e a r c h
TREY
r e s e a r c h
Pembelajaran Pandemi untuk Mutu Pelayanan Kesehatan
(Djasri & Lumenta, 2021)• Pembelajaran utama adalah bahwa pandemi ini telah menjadi
katalisator mutu pelayanan
kesehatan, yaitu menyebabkan terjadinya perubahan dan
menimbulkan kejadian baru atau mempercepat suatu peristiwa, yaitu penerapan berbagai kegiatan dan inovasi mutu pelayanan kesehatan • (Indonesian Healthcare Quality
Network, 2020). Penyusunan dan penerapan pedoman berbasis bukti Mempercepat kerjasama antar pihak Redesain dan penggunaan teknologi informasi Kepemimpinan dan pembelajaran organisasi.
Area Pembelajaran
ADI UTARINI. Departemen Kebijakan & Manajemen Kesehatan, FK-KMK UGM. Penerapan Monitoring Evaluasi Mutu Pelayanan dan Keselamatan Pasien di FKTP selama masa Pandemi Covid 19
TREY
r e s e a r c h
Selama pandemi, monitoring mutu menjadi
lebih penting.
Perlu
fleksibilitas
. Pilih yang
sesuai
dengan kondisi dan konteks
Self-monitoring
Remote/telemonitoring Gunakan standard indikator yang ada
Teknologi informasi
Problem-solving dan QI
ADI UTARINI. Departemen Kebijakan & Manajemen Kesehatan, FK-KMK UGM. Penerapan Monitoring Evaluasi Mutu Pelayanan dan Keselamatan Pasien di FKTP selama masa Pandemi Covid 19
TREY
r e s e a r c h 50
TREY
r e s e a r c h 51
TREY
r e s e a r c h 52
TREY
r e s e a r c h 53
TREY
r e s e a r c h 54
TREY
r e s e a r c h 55
TREY
r e s e a r c h 56
TREY
r e s e a r c h 57
TREY
r e s e a r c h 58
TREY
r e s e a r c h 59
TREY
r e s e a r c h
KUIS
60
1. Sebutkan definisi mutu pelayanan kesehatan 2. Sebutkan 4 dimensi mutu pelayanan kesehatan 3. Sebutkan 3 tahap siklus pengembangan mutu 4. Sebutkan 5 kriteria pelayanan kesehatan
5. Sebutkan peraturan perundangan tentang akreditasi Puskesmas !
TREY
r e s e a r c h
Thank You
61 Referensi :
• Muninjaya, GDE. 2015. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Ed 2. Jakarta : EGC • Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 Tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, Dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi
• https://edoc.site/konsep-mutu-dan-akreditasi-puskesmasppt-pdf-free.html
• drg. Farichah Hanum,Mkes. Direktur Mutu Dan Akreditasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Kebijakan & Monev Akreditasi FKTP.
• ADI UTARINI. Departemen Kebijakan & Manajemen Kesehatan, FK-KMK UGM. Penerapan Monitoring Evaluasi Mutu Pelayanan dan Keselamatan Pasien di FKTP selama masa Pandemi Covid 19.
• Eka Viora. 2018. Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan. Disampaikan pada seminar dan Lokakarya Nasional Akreditasi FKTP Tahun 2018. Jakarta, 15 Februari 2018