• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT. Rolimex Kimia Nusa Mas yang berada di Sumatera Utara adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang usaha pengolahan pupuk Phosphate alam yang beralamatkan jalan Pertahanan No.11 Km. 1,5 Patumbak, Perusahaan ini didirikan karena semakin meningkatnya kebutuhan akan pupuk terhadap perkebunan swasta maupun BUMN serta tanaman-tanaman keras lainnya.

PT. Rolimex Corporation didirikan pada tanggal 9 Maret 1994 sesuai dengan surat keputusan menteri perindustrian nomor: 032/DJIK/IZ/IV/94 tentang izin tetap usaha industri menteri perindustrian, Kemudian pada tanggal 31 Juli 2000 PT. Rolimex Corporation bergabung dengan PT. Citratama Dian Mas, dan PT. Sinarindo Kimia Nusa, yang kemudian berubah nama menjadi PT. Rolimex Kimia Nusa Mas yang di pimpin oleh bapak Andreas Irawan Oey sebagai Direktur utama yang berkedudukan di kantor pusat Jakarta.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT. Rolimex Kimia Nusa Mas merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan pupuk Phosphate alam yang di kenal dengan nama pupuk CIRP (Crismas Island Rock Phosphate). Sumber bahan baku diperoleh

(2)

2.3. Organisasi dan Manajemen Perusahaan. 2.3.1. Struktur Organisasi Perusahaan.

Struktur organisasi dan manajemen perusahaan merupakan landasan beroperasinya perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tanpa adanya struktur organisasi dan manajemen, maka semua aktivitas, baik proses produksi maupun administrasi tidak akan berjalan dengan lancar. Struktur organisasi merupakan sistem yang mengatur masalah penetapan dan pembagian pekerjaan yang harus dilakukan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan serta menetapkan hubungan antara unsur-unsur organisasi sehingga diperoleh suatu bentuk kerja sama yang efektif unuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh perusahaan.

Kata organizing berasal dari kata organisum/ organ, yang artinya adalah suatu struktur dengan bagian-bagian yang diintegrasikan sedemikian rupa sehingga sama lainnya saling berhubungan dan saling mempengaruhi dengan adanya hubungan secara keseluruhan. Organisasi biasa diartikan sebagai adanya sekelompok orang yang mengadakan kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Struktur organisasi dapat didefenisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan pola hubungan diantara bagian-bagian atau posisi-posisi, yang menunjukkan kedudukan, tugas dan wewenang, serta tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Pembentukan struktur organisasi dapat dengan melakukan pembagian maupun kombinasi sehingga terbentuk departemen atau unit.

(3)

Pimpinan tertinggi PT. Rolimex Kimia Nusa Mas cabang Medan adalah Branch Manager. Struktur Organisasi perusahaan PT. Rolimex Kimia Nusa Mas berbentuk struktur organisasi garis dan staf dimana pembagian tugas dilakukan dalam bidang atau area pekerjaan yang ada.

2.3.2. Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab

Wewenang dan tanggung jawab untuk masing-masing bagian sesuai dengan struktur organisasi perusahaan, dapat dilihat pada lampiran 1.

2.3.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja 1. Jumlah Tenaga kerja

Tenaga kerja merupakan faktor utama dalam produksi yang disebut dengan man power yang sangat mendukung keberhasilan dari suatu perusahaan atau pabrik. Tenaga kerja ini direkrut oleh PT Raolimex Kimia Nusa Mas. Tenaga kerja ditempatkan sesuai dengan keahlian dan kemampuan dari masing-masing karyawan tersebut.

Jumlah tenaga kerja yang terdapat pada PT. Rolimex Kimia Nusa Mas berjumlah 92 orang..

(4)

Tabel 2.1 Jumlah Tenaga Kerja di PT. Rolimex Kimia Nusa Mas

No Jabatan Jumlah (Orang)

1 Branch Manager 1

2 Staf 12

3 Karyawan 39

4 Pekerja borongan 40

Jumlah 92

Sumber: PT. Rolimex Kimia Nusa Mas

2. Jam Kerja

Ketentuan jam kerja di PT. Rolimex Kimia Nusa Mas, diatur menurut aturan Shift. Jumlah jam kerja adalah 84 jam 1 minggu, dimana hari kerja dalam 1 minggu adalah 6 hari kecuali hari libur dan hari besar.

Jadwal kerja dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Non Shift, ini berlaku untuk karayawan bagian umum dan administrasi.

Dimana jam kerja :

Senin-Jumat, Pukul 07.30 – 15.30 (istirahat pukul 12.00 – 13.00). Sabtu Pukul 07.30 – 15.30.

2. Shift, ini berlaku untuk bagian produksi, Ini dibagi dalam 2 Shift, yakni :

- Shift I : Pukul 07.30 – 15.30. - Shift II : Pukul 15.30 – 22.30.

(5)

Shift dihitung tiap 7 jam kerja normal, 1 jam istirahat. Pengaturan pembagian kelompok dan giliran shift akan ditetapkan oleh kepala bagian masing-masing. Pertukaran shift diadakan 2 minggu 1 kali.

Untuk istirahat diatur secara bergiliran oleh mandor dari masing-masing shift. Apabila keadaan mendesak dan memerlukan jam kerja yang melebihi jam kerja normal maka perusahaan mengadakan waktu kerja lembur. Ini dilakukan bila terjadi order yang belum dipenuhi dan belum memenuhi target produksi. Untuk itu perusahaan akan memberikan upah lembur kepada karyawan yang bekerja lembur.

2.3.4. Sistem Pengupahan Dan Fasilitas Lainnya 1. Sistem Pengupahan

PT. Rolimex Kimia Nusa Mas memberikan kompensasi dan jaminan sosial kepada semua pekerja berdasarkan status karyawan dalam perusahaan yaitu :

a. Karyawan tetap, merupakan tenaga kerja yang diangkat menjadi karyawan tetap melalui prosedur pengangkatan dan menerima gaji bulanan.

b. Pekerja borongan, merupakan tenaga kerja yang dipekerjakan dan dibayar secara harian tanpa melalui prosedur pengangkatan sebagai karyawan tetap. Upah diberikan sesuai dengan hasil kerjanya dan dibayar perhari.

(6)

2. Fasilitas Lainnya

Fasilitas yang diberikan perusahaan PT. Rolimex Kimia Nusa Mas Adalah :

a. Imbalan resmi (gaji) dan kompensasi tambahan yang diperoleh setiap karyawan.

b. Upah lembur, yaitu upah yang diberikan apabila karyawan bekerja melebihi jam kerja perusahaan yang telah ditentukan.

c. Insentif produksi, yaitu bonus kepada karyawan bila memenuhi target produksi yang ditetapkan perusahaan.

d. Tunjangan jabatan, merupakan pelengkap gaji pokok mengingat adanya pekerjaan yang memegang tanggung jawab serta tuntutan khusus. Tunjangan ini biasanya diberikan untuk jabatan tingkat Manajer dan kepala bagian.

e. Tunjangan hari raya.

f. Uang transport, hanya diberikan bagi karyawan tetap sebagai tambahan untuk melancarkan produktivitas karyawan. Besarnya uang transport disesuaikan dengan kedudukan karyawan dalam perusahaan. Selain fasilitas diatas, perusahaan juga melakukan usaha-usaha untuk meningkatkan kesejahteraan karyawannya seperti :

1. Diikutsertakan dalam keanggotaan Astek. 2. Jaminan hari tua atau uang pensiun.

3. Jaminan kecelakaan kerja, Jaminan ini dilakuka n dengan cara pemberian sumbangan yang diberikan oleh perusahaan.

(7)

2.4. Proses Produksi

2.4.1. Standar Mutu Produk

PT. ROLIMEX KIMIA NUSA MAS mempunyai standarisasi dalam menghasilkan produk. Pengawasan mutu dilakukan terhadap proses produksi yang ditujukan untuk menjaga kosistensi dari mutu produk. Produk bermutu dan pelayanan merupakan usaha perusahaan dalam menjual produknya pada konsumen. Keberhasilan perusahaan sangat bergantung dari seberapa jauh perusahaan dapat mengetahui, mengerti dan memahami permintaan pelanggan tersebut. Dalam hal mutu pupuk yang baik telah ditetapkan ketentuan-ketentuan standard bagi spesifikasi pupuk yaitu:

Kandungan hara P2O5 : 32 % Berat bersih : 50 kg

Bentuk / warna : Padat Tepung / coklat muda.

Aturan Pakai : Di tabur kesekeliling lingkaran sesuai dengan dosis yang ditentukan.

No Pendaftaran : P944/Deprant/IX/2004

Produksi : sesuai tanggal

Jaminan Mutu : 0040707 A

Masa edar : 2 tahun

No. SNI : 02/3776/9195

Standard mutu bahan atau produk dilakukan dengan menggunakan Cheker Timbangan dan cheker produksi.

(8)

2.4.2. Bahan Yang Digunakan 2.4.2.1. Bahan Baku.

Bahan baku adalah bahan yang ikut dalam proses produksi dan bagian (mungkin terbesar) dalam produk. Bahan baku yang digunakan ada dua jenis yaitu : CIRP (Phosphate alam) yang langsung diimpor dari Australia dan CIRP yang langsung di impor dari Mesir. Phophate alam Austarlia dengan Phosphate alam Mesir tidak saling berkaitan satu sama lain artinya apabila hanya satu

Phosphate saja yang ada maka proses produksi tetap dapat di laksanakan tetapi

yang menjadi kendala adalah apabila konsumen mengorder CIRP campuran maka pihak pabrik tidak dapat memenuhi order. Perbedaan kualitas antara dua bahan baku ini tidak terlalu signifikan hanya terletak pada warna. CIRP Australia memiliki warna coklat muda sedangkan CIRP Mesir memiliki warna coklat lebih tua. Bahan baku ini dipesan dari Mesir dan Australia karena kedua Negara ini yang memiliki Phosphate alam yang berkualitas untuk jenis tanaman keras dan masih cukup untuk beberapa abad kedepan, Harga Phosphate alam Australia dengan Phosphate alam Mesir sama yaitu Rp.2000/kg dan biasanya PT. Rolimex Kimia Nusa Mas melakukan order setiap satu bulan dengan kapasitas 6000 ton.

2.4.2.2. Bahan Tambahan.

Bahan tambahan adalah bahan yang ikut dalam proses produksi, tetapi bukan bagian dalam produksi misalnya katalisator. Adapun bahan tambahan yang terdapat pada proses produksi pupuk CIRP ini adalah sebagai berikut:

(9)

1. Karung Luar (Outer bag).

- Bahan Baku : Poly Propylena

- Density : 10 x 10 tape/inchi

- Panjang : 99 cm (Min)

- Lebar : 59 cm (Min)

- Lebar Lipatan Bawah : 2,5 mm (min) - Jarak Jahitan dari Bawah : 1 cm

- Panjang ekor Benang : 2,5 s/d 4 cm - Jarak Rajutan : 3 s/d stitch/inchi 2. Karung Dalam (Inner Bag)

- Panjang : 118 cm

- Lebar : 62 cm

- Lebar Seal : 2 mm

- Jarak Seal dari tepi Bawah : 1 cm 3. Benang

- Bahan : PP Multi Filamet

- Type : Zucros

- Dinier : 1250

- Number of Filament : 148

(10)

2.4.3 Uraian Proses

PT. Rolimex Kimia Nusa Mas bergerak dalam bidang pengantongan pupuk Phospate alam. Pengolahan yang dilakukan di PT. Rolimex Kimia Nusa Mas hanya untuk jenis pupuk CIRP (Chrismas Island Rock Phospate).

Dilihat dari sistem kerja (pengoperasian), proses produksinya dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu:

1. Pembongkaran pupuk phospate (Unloading)

Di sini dilakukan proses pembongkaran pupuk phospate, dimana pupuk CIRP berasal dari pusat produksi Australia dan Mesir yang dibongkar dari kapal yang bersandar di pelabuhan Belawan.

Pada umumnya pembongkaran dilakukan oleh kontraktor yang ditunjuk oleh PT. Rolimex Kimia Nusa Mas. Pembongkaran pupuk butiran dilakukan dengan menggunakan alat tertentu yaitu greab yang di gerakkan dengan

elektromotor. Perlengkapan yang digunakan antara lain yaitu: 1. Greab

2. Electromotor.

Pupuk butiran yang berada di palka kapal yang diangkat seara bergantian dengan mengggunakan greab yang kemudian langsung diarahkan pada bak truk dengan bantuan electromotor sebagai alat pengankut pupuk phospate menuju pabrik.

Pupuk yang telah di muat ke dalam truk diangkat kegudang penumpukan, sebelum dilakukan penumpukan ke gudang, truk dan muatannya di timbang dengan menggunakan timbangan digital dengan control display yang telah diatur

(11)

oleh program komputer. Demikian seterusnya sehingga selesainya pembongkaran dilaksanakan. Banyak kesulitan yang timbul pada saat pembongkaran pupuk butiran dengan truk, yaitu areal penumpukan diperlukan luas, karena pupuk tidak dapat di tumpuk tinggi, untuk menghindari kotoran dan penghematan tempat maka pupuk curah di dorong dengan menggunakan wheel loader.

Pembongkaran pupuk dengan truk, untuk kapal yang berkapasitas 12.000 ton, dapat dibongkar kurang lebih selama 5-6 hari.

2. Pencampuran Pupuk

Bahan baku untuk pupuk jenis CIRP yang di keluarkan PT. Rolimex Kimia Nusa Mas ada dua jenis pupuk yaitu: CIRP Australia dan CIRP Mesir.

Proses pencampuran dilakukan dengan menggunakan mesin mixer. Proses pencampuran ini diawali dengan persiapan mesin secara otomatis siap untuk digunakan dan biasanya melakukan setup selama 15 sampai 20 menit. Pupuk jenis CIRP Australia di masukkan terlebih dahulu kedalam hopper menggunakan wheel

loader kemudian pupuk tersebut di bawa screw menuju bucked elevator ke bin

pencampuran 1 selang tiga menit pupuk jenis CIRP mesir dimasukan kedalam

hopper menggunakan wheel loader kemudian pupuk tersebut dibawa screw

menuju bucket elevator ke bin pencampuran 2. secara bergantian tombol bin pencampuran dibuka, sehingga pupuk masuk ke mesin mixer. Setelah selesai pupuk akan jatuh ke bin over , kemudian pupuk dibawa ke bin penampungan atas menggunakan screw untuk diproses lebih lanjut ke mesin Hammer Mill.

(12)

3. Proses Penggilingan

Proses penggilingan butiran pupuk CIRP dilakukan dengan menggunakan mesin Hammer Mill.

Pupuk butiran yang telah dicampur secara perlahan akan turun menuju

hopper HM1 (Hammer Mill 1) melalui pipa yang berdiameter 20 cm yang berada

pada bin penampungan atas pada mesin mixer. Setelah hopper HM1 (Hammer

Mill 1) penuh, pupuk butiran pada hopper akan diangkat menggunakan bucked elevator menuju mesin HM1 untuk dilakukan penggilingan pada mesin Hummer Mill. Dalam waktu beberapa menit butiran pupuk akan tergiling halus sehingga

dapat melewati saringan (screen) dengan ukuran 60 mesh. Kemudian pupuk dibawah oleh screw ke bin penampungan 1 untuk dilakukan proses pengantongan. Setelah hopper HM1(Hammer Mill 1) penuh pipa tersebut akan diarahkan ke

hopper HM2 (Hammer Mill 2) yang proses produksinya sama dengan

HM1(Hammer Mill 1). 4. Pengantongan Pupuk

Untuk proses pengantongan pupuk CIRP di lakukan dengan menggunakan mesin pengantongan, pada proses pengantongan diperlukan beberapa peralatan sebagai berikut:

- Timbangan (Weigth scale) - Karung

- Mesin Jahit - Benang

(13)

Pengantongan pupuk dilakukan setelah proses penghalusan. Pupuk yang berada pada bin yang berfungsi sebagai pengaturan buka tutup yang dilakukan secara manual, sehingga pupuk akan turun secara perlahan dengan mengatur tuas secara manual oleh operator.

Alat penampung ini disebut Weigth scale, karena alat ini dilengkapi dengan timbangan. Pupuk akan ditampung dengan karung yang telah di siapkan diatasnya, pada saat bersamaan penimbangan pupuk dalam karung dilakukan untuk menentukan berat isi karung yang diinginkan.

Pupuk yang telah dikantongi di bawa ke mesin jahit untuk dijahit, dan kemudian dibawa secara manual untuk penumpukan keatas palet. Penyusunan pupuk diatas palet dilakukan dengan cara manual dan tiap-tiap palet disusun 30 karung. Kecepatan pengantongan sekitar 10-12 karung per menit.

5. Penumpukan

Penumpukan pupuk yang telah selesai dikantongi dan disusun diatas palet, diangkut dengan forklift ke tempat penumpukan (bag storage). Penumpukan ini dikerjakan oleh buruh yang bekerja secara borongan dilaksanakan oleh kontraktor (pemborong) yang ditunjuk pihak PT. Rolimex Kimia Nusa Mas, yang melaksanakan pekerjaan penumpukan pada saat ini.

(14)

Pembongkaran

Penumpukan Pengantongan

Penggilingan Pencampuran

Gambar 2.2. Blok Diagram proses produksi pengantongan pupuk

2.5. Mesin Dan Peralatan

2.5.1. Mesin Produksi dan Peralatan

Berdasarkan proses produksi pupuk CIRP pada PT. Rolimex Kimia Nusa Mas, mesin yang dipergunakan dapat dilihat pada lampiran 2.

2.5.2. Utilitas

Untuk mendukung proses produksi, dibutuhkan unit-unit pendukung. Adapun unit-unit pendukung tersebut sebagai berikut :

1. Sumber Listrik.

Energi PT. Rolimex Kimia Nusa Mas bersumber dari Perusahaan Listirk Negara (PLN) dan generator. Sumber Listrik dari PLN digunakan dalam kegiatan proses produksi, seperti menjalankan mesin mixer, menyediakan arus listrik pada mesin-mesin produksi dan fasilitas produksi lainnya.

Selain itu listrik PLN digunakan juga sebagai sumber penerangan pada :

(15)

a. Area kerja. b. Kantor-kantor.

c. Perumahan staff karyawan yang terletak dekat lokasi pabrik. Tenaga generator digunakan untuk menjalankan mesin Mixer, Hammer

Mill, dan mesin Las.

2. Air.

Pemakaian air untuk proses pengolahan di Pabrik tidak ada. Sehingga pendirian pabrik juga tidak dipengaruhi sumber dan potensi air di areal pabrik.

Adapun penggunaan air pada pabrik adalah untuk :

a. Sebagai bahan tambahan dan pencuci peralatan di Bengkel. b. Sebagai bahan pendingin, pencuci dan perawatan instalansi

peralatan dan mesin-mesin setiap melakukan maintenance.

Selain untuk keperluan pabrik, air juga digunakan untuk kebutuhan

air karyawan perusahaan terutama pada kamar mandi. Sumber air di PT. Rolimex Kimia Nusa Mas bersumber dari sumur bor dan PDAM.

3. Auto Workshop (Bengkel)

Peralatan bengkel dalam kelancaran proses produksi sangat penting menyangkut tingkat produktifitas produksi maupun karyawan serta meminimumkan biaya- biaya yang seharusnya dapat diperkecil dalam upaya melakukan pemeliharaan mesin dan peralatan. Adapun peralatan yang tersedia adalah:

(16)

b. Mesin Las Blender yang digunakan untuk memotong plat dan besi dalam ukuran tebal.

c. Grinda potong

d. Ragum yaitu penjepit benda kerja berupa logam atau besi. e. Elektroda

f. Jangka sorong g. Meteran h. Martil

i. Kunci pas dan ring

j. Peralatan kunci pendukung lainnya.

Bengkel merupakan bengkel khusus yang disediakan oleh perusahaan dalam rangka pemeliharaan, perawatan dan perbaikan alat-alat transportasi yang sangat dibutuhkan dalam kelancaran proses produksi. Adapun alat-alat transportasi yang banyak digunakan adalah :

- Dump Truck. - Forklift. - Wheel Loader.

Agar proses produksi berjalan lancar maka perlu adanya pemeliharaan dan perbaikan terhadap kerusakan-kerusakan yang terjadi pada mesin, peralatan dan fasilitas produksi atau kantor. Untuk itu maka perusahaan dilengkapi beberapa bengkel dengan tujuan perawatan korektif pada peralatan dan fasilitas produksi.

(17)

4. Laboratorium

Laboratorium di PT. Rolimex Kimia Nusa Mas langsung ditangani oleh bagian Quality Control Department di BLPP Medan, yang mempunyai peranan sangat penting dalam menunjang mutu produk yang dihasilkan oleh pabrik. Dengan adanya Laboratorium, maka dapat diadakan analisa yang teliti terhadap hal-hal yang berhubungan dengan mutu produk.

Hasil analisa di informasikan ke bagian produksi sehingga dapat diketahui apakah mutu produk yang dihasilkan makin buruk atau makin baik. Dengan adanya informasi yang diterima maka bagian produksi dapat mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan agar mutu produk tetap baik sehingga kerugian-kerugian yang terjadi dapat dihindarkan.

5. Limbah

PT. Rolimex Kimia Nusa Mas memiliki Limbah dari hasil proses produksi yang berbentuk abu yang dapat menggangu pernafasan para pekerja.

2.5.3. Safety & Fire Protection

PT. Rolimex Kimia Nusa Mas merupakan sebuah perusahaan yang amat memperhatikan keselamatan kerja. Keselamatan kerja merupakan sarana utama untuk mencegah kecelakaan, cacat dan kematian yang diakibatkan oleh kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja dapat mengakibatkan hambatan-hambatan yang sekaligus juga merupakan kerugian secara tidak langsung seperti kerusakan mesin dan peralatan kerja, terhentinya proses produksi

(18)

Terdapat beberapa prinsip dalam perencanaan keselamatan dan efisiensi produksi yaitu :

1. Menciptakan keadaan yang aman untuk berjalan di lantai produksi, tangga-tangga, tempat dan daerah kerja, lorong-lorong dan sebagainya.

2. Sediakan lantai yang cukup bagi mesin dan peralatan.

3. Upayakan pencapaian seaman mungkin ke setiap tempat yang menjadi tujuan tenaga kerja.

4. Fasilitas transportasi yang harus di sertai perlengkapan keselamatan. 5. Mengisolasi daerah-daerah yang berbahaya.

6. Tersedianya alat-alat pemadam kebakaran yang memadai pada berbagai tempat yang rawan kebakaran.

Cara untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja adalah dengan menggunakan peralatan pelindung diri pada jenis pekerjaan di lapangan. Alat-alat pelindung diri meliputi :

1. Kaca mata biasa dan kaca mata khusus bagi pekerja yang ada di

Engineering Department, Khususnya bagian pengelasan.

2. Pelindung telinga khusus digunakan bagi pekerja yang mendapatkan kebisingan dari mesin-mesin dan peralatan produksi.

3. Sepatu pengaman berupa sepatu bots untuk melindungi pekerja dari kecelakaan yang disebabkan oleh benda berat, paku atau benda tajam, lantai kerja yang licin dan sebagainya.

(19)

4. Sarung tangan khusus untuk melindungi tangan si pekerja dari tusukan, sayatan, terkena benda panas, bahan kimia, aliran listirk dan sebagainya. Ini banyak digunakan di bagian Pengelasan.

5. Pelindung pernafasan berupa masker khusus untuk melindungi pekerja dari terhirupnya zat-zat kimia di bagian produksi.

Khusus untuk Fire Protection, perusahaan menyediakan alat pemadam pada tempat-tempat yang rawan kebakaran. Untuk pengamanan arus listrik maka saklar-saklar harus ditempatkan pada posisi yang mudah dijangkau dan tertutup, sekring harus pada panel tertutup, kabel listrik harus dipasang yang bagus agar tidak terjadi korslet antar kabel dan putuskan listrik bila terjadi hal-hal yang membahayakan keselamatan pekerja.

2.5.4. Waste Treatment

PT. Rolimex Kimia Nusa Mas hanya memiliki satu jenis limbah yaitu jenis limbah padat berupa debu yang berukuran sangat kecil, dimana debu ini sangat menggangu bagi kesehatan pekerja yang berada di sekitar pabrik, oleh karena itu dari pihak pabrik mewajibkan pemakaian masker kepada setiap pekerja ataupun orang lain yang masuk kedalam wilayah pabrik. Namun walaupun demikian debu ini tidak begitu mengganggu terhadap lingkungan di luar pabrik, hal ini disebabkan proses produksi berada di dalam areal gedung pabrik. Gangguan debu ini terhadap mata tidak begitu mengganggu oleh karena itu pekerja di PT.Rolimex Kimia Nusa Mas tidak seluruhnya memakai alat pelindung mata berupa kaca

(20)

kepada seluruh pekerja guna memudahkan para pekerja untuk selalu memeriksakan kesehatan.

Gambar

Gambar 2.2. Blok Diagram proses produksi pengantongan pupuk

Referensi

Dokumen terkait

Kehutanan 14% Energi 6% Sampah 6% Melalui pengembangan energi baru terbarukan dan konservasi energi di seluruh sektor...  Konservasi energi nasional menjadi tanggung jawab

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi yang berjudul “Arahan

Berdasarkan dari Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang Perkawinan bahwa seorang suami yang ingin beristri lebih dari seorang diperbolehkan apabila pihak yang

Dalam penulisan tugas akhir ini penulis mendapatkan bantuan yang tidak sedikit dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat

Hasil dari pembahasan kajian gerak ruang kawasan keraton kasepuhan dapat disimpulkan bahwa nilai lokal yang ditunjukkan dari fenomena gerak ruang di

Konsep Konvensional tentang Peran Manusia dalam Pendidikan Dalam menakar peran manusia pada pendidikan, ketiga aliran tersebut menyoal manusia terutama sebagai obyek pendidikan

Adapun masalah masalah penyelenggaraan sistem jaminan sosial di abad 21 terkait dengan masalah penuaan usia penduduk (ageing population) yang terjadi belakangan

Lingkungan Kerja Fisik dan Lingkungan Kerja Non Fisik secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada PT.Toyota Auto 2000 Sukun