• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS TINGKAT KEMUDAHAN PEMBANGUNAN PADA ANALYSIS OF DEVELOPMENT EASY LEVELS ON APPROPRIATE SITE DEVELOPMENT BY DEVELOPER IN GREEN BUILDING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS TINGKAT KEMUDAHAN PEMBANGUNAN PADA ANALYSIS OF DEVELOPMENT EASY LEVELS ON APPROPRIATE SITE DEVELOPMENT BY DEVELOPER IN GREEN BUILDING"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

7

ANALISIS TINGKAT KEMUDAHAN PEMBANGUNAN PADA

KATEGORInTEPATiGUNAiLAHANi(APPROPRIATE

i

SITE

DEVELOPMENT)

i

MENURUTi

DEVELOPER PADA

i

GREEN

i

BUILDING

ANALYSIS OF DEVELOPMENT EASY LEVELS ON APPROPRIATE

SITE DEVELOPMENT BY DEVELOPER IN GREEN BUILDING

Achna Rossalia Safitri

1

, Bambang Endro Yuwono

2

1,2Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta

*e-mail: 1rossaliasachna@gmail.com 2bambang.endro@trisakti.ac.id

ABSTRAK

Dewasa ininketidakseimbangannekosistemndinbumimpadamsaatminimsemakinnhari semakin terasa, dengan prosesppeningkatannsuhuurata-rataaatmosferyyang diakibatkan oleh panas matahari yang meningkat. Indonesia berada pada urutan ke enam dengan penyumbang emisi karbondioksida (CO2),nglobalnwarming menjadinisuyyangnsangatnpentingndinseluruhddunia. Walaupun emisi gas tidak sepenuhnya berasal dari dampakkpembangunanyyang terjadi,mnamunnupayaddalamnmeminimalkannfenomeaatersebutmharusntetap dioptimalkandalammindustri kontruksi. Namun semakin pesatnya pembangunan yang dilakukan di Indonesia pada umumnya diiringi dengan pertimbangan kerusakan lingkungan yang dapat menimbulkan menurunnya daya dukung lahan dalam menopang kehidupanmiimanusia. Pada penelitian ini penulis ingin menganalisa seberapa besar tingkat kemudahan dalam pembangunan dan juga pemanfaatan terhadap objek yang terdapat dalam kategori tepat guna lahan pada green building dari sudut pandang developer. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan penyebaran kuesioner kepada developer yang sudah pernah terlibat dalam proses pembangunan green building. Analisis data yang diperoleh dari kuesioner, selanjutnya akan dihitung dengan menggunakan rumus yang kemudian dipresentasikan dalam bentuk diagram kartesius Importance-Performance Analysis. Hasil diagram kartesius IPA menunjukkan bahwa terdapat 4 kuadran yang memiliki tingkat priritas masing-msing. Setelah mendapatkan hasil dari diagram kartesius IPA menurut developer lalu dibandingkan persamaan hasil menurut greenship professional dari penelirian sebelumnya.

Kata kunci : green building, developer, tepat guna lahan

ABSTRACT

Today the imbalance of ecosystems on earth is increasingly felt, with thepprocesssoffincreasinggthe average temperatureoofotheaatmosphereecaused by increased solar heat. Indonesia ranks sixth with carbon dioxide (CO2) emitters, global warming is a very important issue throughout the world. Although gas emissions are inseparable from the effects of development that occur, but improvements in these phenomena must still be optimized in the construction industry. However, the improvements made in Indonesia are generally accompanied by considerations of environmental damage that can cause a decrease in the carrying capacity of land in sustaining human life. In this study, the author wants to analyze most of the discussions in development and also support the objects that are needed in the appropriate site development category of green buildings from the developer's perspective. Data collection is done by conducting a questionnaire to developers who have participated in the green building construction process. Analysis of the data obtained from the questionnaire will then be calculated using a formula which is then presented in the form of a Cartesian diagram Importance-Performance Analysis (IPA). The IPA Cartesian diagram shows 4 quadrants that have their respective priority levels. After getting the results from the IPA Cartesian diagram according to the developer then comparing the results according to professional greenship from the previous research.

Keywords : green building, developer, appropiate site development A. PENDAHULUANn

Pada saat ini ketidakseimbanganbekosistem dibbumi semakin terasa,ddenganaadanyabproses

peningkatanbsuhumrata-rata atmosfermyang diakibatkanboleh banyak faktor, menyebabkan panas matahari semakin meningkat. Terjadinya

(2)

8 perubahanmsuhubdari haribke haribsemakin mengkhawatirkanbNkarenabIadanyaapemanasan global (global warming).

Semakin pesatnya pembangunan yang dilakukan di Indonesia pada umumnya diiringi dengan pertimbangan kerusakan lingkungan yang dapat menimbulkan menurunyya daya dukungmIlahandIdalammmenopangmkehidupan masyarakat. Pembangunan infrastruktur-infrastrukturmyangmtidakmterencanammenyeba bkanbsulitnyagImengendalikankkonversimlahan hijaumkembangunan.

Dalam menangani kondisi dan permasalahan tersebutmMtimbulahmMIsuatuIImkonsepmyang mengharuskanbMsetiapbmibangunanmmemiliki sistemmiberkelanjutangiiyanggiidapatmmenjaga kelestariaan alambsertagkualitasgudaramyang ada.mKonsepmgreenmbuilding hadir dan menjadi solusi serta menjadi menjawab kebutuhan masyarakat di tengahmfenomena pemanasan globalm(global warming)gdangisu kerusukan lingkungan yang terjadi di dunia. Konsep green building didefinisikan sebagai sebuahbperencanaanddanbiperancangangbangun anbmelaluigsebuahbprosesgyangmemperhatikan lingkungandmidangmimenggunakangmiisumber dayagsecarabefisiengpadagseluruhgsiklusghidup bangunanmnndarimmulaimpengolahanmtapak, perancangan,mmpembangunan,mpenghunian,m pemeliharaan,mrenovasiddangperubahanbangun an (Rizki. A dan Christiono. U, 2014).

Pada penelitian kali ini penulis ingin menganalisa seberapa besar tingkat kemudahan pembangunan pada kategori tepat guna lahan

(Appropriate Site Development) menurut sudut

pandang developer yang terlibat dalam pembangunan green building.

B. STUDInPUSTAKA B.1. GreennBuilding

Green buildingmidiartikanmisebagai sebuah percancanganmiperancanganmserta perencanaan bangunan melalui sebuah proses yang

menggunakanmsumbermdayansecara efektif dan efisienmdanmmemperhatikanmilingkungan pada seluruhnaspekmosertamisiklusmhidup bangunan mulaimidarimvpengolahanmtapak,iperancangan, pembangunanmikimoperasional,klkipenghunian, pemeliharaan,rrenovasiidan perubahan bangunan (pembongkaran).

Konsepmigreenmibuildingmdirancangguntuk mengurangiddampak lingkungan pada kesehatan manusiaamapunaalam,amelaluia: efisiensi dalam penggunaanaair,eenergiddannsumberddaya lain ; mengurangiilimbah/buangan cair, gas dan padat, mereduksimpencemaranmlimbahmcair,ggas dan padatssertaamengurangi kerusakan lingkungan, ; meningkatkanmmproduktifitasmmpekerjamiidan perlindungan kesehatan penghuni bangunan.

B.2. GreennBuildinggCouncilnIndonesiaa

GreengBuildinggCouncilgiIndonesiagiadalah lembagammmandirim(nonmgoverment)myyang memiliki komitmen terhadapmpendidikan masyarakatgndalamgmmengaplikasikangpraktik -praktikgterbaikglingkungangdanmmemfasilitasi transformasignindustrigibangunangglobalmyang berkelanjutan.

Sistem Ratingg(Rating System)aadalahhsuatu alatmyangmberisimbutir-butirmdari aspek yang dinilaiyyangmidisebutrratingddanmsetiapmiibutir rating mempunyai nilai (point). Dalam mencapai tujuannya,mGBCImmemilikin4kkegiatanuutama yaitumiiii:mnTransformasimmPasar,mPelatihan, SertifikasimiiBangunanmiiHijaumiiiberdasarkan perangkatmipenilaianmikhasmiIndonesiamiyang disebutmGreenship,msertamprogammkerjasama denganmstakeholderyyangberkepentingan.

B.3. TepatnGunaaLahann

Tepatmmgunammlahanmo(AppropriatemSite Development/ASD)moberkaitanmidenganmicara membangunnsuatuugedungmyangmsesuai,mbaik darissegimfungsiddannpenggunaanmlahanmyang akanddigunakan.mTepatmmgunammlahanmmm (AppropriatemiSitemiDevelopment)nterdiriaatas beberapamikriteriamiyaitu:mPemilihanmTapak, AksesbilitasnKominikasi,mTransportasiiUmum, FasilitasmiPenggunasiSepeda,siLansekappipada

(3)

9 Lahan,mIklimmiMikrodidanmiManajemenmAir LimpasannHujan.

C. METODE

C.1. TeknikkPengumpulannData

Teknikmmpengumpulanmidatamiimerupakan langkahnyangnpalinggstrategis dalam penelitian, karenamtujuanmutamampenelitianminimiadalah mendapatkanmmdata.miMetodeeinimidilakukan denganncaranmelakukanppenyebarannkuesioner kepadappihakkdeveloperyyang diharapkan dapat menunjangaakurasiddatappadappenelitiannini.

C.2. MetodeePengolahannDataa

Metodemmpengolahanmmdatamiyangmiakan digunakanddalamppenelitianniniaadalahnanalisis deskriptifnkuantitatif,mmaksudnyamidim dalam menganalisisddigunakannskalaapenilaianniuntuk menyatakanmbobotmidarimtingkatmi kemudahan pembangunanmdanmipemanfaatanmobjeknpada kategorintepat guna lahan dalam green building. Analisisndatayyangmdiperolehmdarimkuesioner ,selanjutnyamakanmdimujimvalidasimdanmuji reliabilitasmmenggunakanmaplikasimSPSS dan kemudianmmdihitungmmdengannmenggunakan rumus,yyangkkemudianddipresentasikanmdalam bentukmmdiagrammmkartesiusmmImportance- PerformanceeAnalysis (IPA).

C.3. VariabelnPenelitian

Tabel 1. Variabel Penelitian

Variabel Variabel

A. Pemilihan Tapak

X1,Y1 minimalMemilihdddelapandaerahdgpembangunandarig12gprasaranadyanggsaranagdilengkapi gkota. X2,Y2 Memilih daerah pembangunan dengan ketentuan KLB>3

X3,Y3

Melakukangrevitalisasigdangpembangunangdigatas lahangyanggbernilaignegatifgdangtakgterpakai karenagbekasgpembangunangataugdampakgnegatif

pembangunan. B. AksesibilitasmKomunitas X4,Y4 Terdapatdalamgjarakgminimalgpencapaiangtujuhggjenisjalangutamagfasilitasggsejauh umum

1500mmmdarigtapak.

X5,Y5

Membukagaksesgpejalangkakigselaingkegjalan utamagdigluargtapakgyanggmenghubungkannya dengangjalangsekundergdan/atauglahangmilikmmm

orangglaingsehinggagtersediagaksesgkegminimal tigagfasilitasgumumgsejauhg300mmmjarak

pencapaiangpejalangkaki.

X6,Y6

Menyediakangfasilitas/aksesgyanggaman,gnyaman, dangbebasgdarigperpotongangdengangakses kendaraangbermotorguntukgmenghubungkangsecara

langsunggbangunangdengangbangunanglain,gdi managterdapatgminimalgtigagfasilitasgumum dan/ataugdengangstasiungtransportasigmasal. X7,Y7

Membukaglantaigdasarggedunggsehinggagdapat menjadigaksesgpejalangkakigyanggamangdan

nyamangselamagminimumg10mjamgsehari. C. TransportasimUmum

X8,Y8

Adanyaghaltegataugstasiungtransportasigumum dalamgjangkauanm300gmg(walkingmdistance)gdari

gerbangmlokasimbangunanmdenganmtidak memperhitungkanmpanjangmjembatan

penyeberanganmdam ramp.

X9,Y9 gedungMenyediakangdenganggshuttlejumlahggbusunitguntukgminimumgpenggunaguntukgtetap g10% penggunagtetapggedung.

X10,Y10

Menyediakangfasilitasgjalurgpedestriangdigdalam areaggedungguntukgmenujugkegstasiungtransportasi

umumgterdekatgyanggamangdangnyamangdengan mempertimbangkangPeraturangMenterigPekerjaan Umumm30/PRT/M/2006mmengenaigPedoman TeknisgFasilitasgdangAksesibilitasgpadagBangunan

GedunggdangLingkungangLampirang2B. D. FasilitasmPenggunamSepeda X11,Y11 sebanyakAdanyaggtempatsatugunitgparkirgparkirgsepedagpergg20yanggpengguna gaman

gedungghinggagmaksimalg100gunitgparkirgsepeda. X12,Y12 tersedianyaApabilagtolokgshowergukurgsebanyakg1gdiatasg1ggterpenuhi,unitguntukgperlu gsetiap

10gparkirgsepeda. E. LansekapmpadamLahan

X13,Y13

Adanyagareaglansekapgberupagvegetasib(softscape) yanggbebasddarigbangunangtamang(hardscape) yanggterletakgdigatasppermukaangtanahgseluas minimalg40%gluasgtotalglahan.gLuasgareayyang diperhitungkangadalahgtermasukgyanggtersebutddi Prasyaratg1,gtamangdigatasbbasement,groof garden,

terraceggarden,gdan wall garden, dengan mempertimbangkan PeraturanmMenterimPUmNo. 5/PRT/M/2008mmengenaigRuangmTerbukamHijau

(RTH)mPasal 2.3.1mtentanggKriteriagVegetasi untukgPekarangan.

X14,Y14 5% Bilagareagtolokgansekapgukurg1ggdaridipenuhi,gluasggtotalsetiapglahangpenambahan gmendapat 1gnilai. X15,Y15 Penggunaangtanamanyyanggtelahddibudidayakan secaraglokalddalamgskalapprovinsi,gsebesarg60% luasgtajukddewasagterhadappluasgareaglansekap padagASDd5dtolokgukurg1. F. Iklim Mikro X16,Y16

Menggunakan berbagai material untuk menghindari efekgheatgislanddpadadareapatapggedunggsehingga

nilaigalbedog(dayagrefleksigpanasgmatahari minimumg0,3gsesuaigdengangperhitungan.

(4)

10

X17,Y17

Menggunakanpgreengroofgsebesarg50%gdaridluas atapyyanggtidakddigunakanguntukpmechanical

electricald(ME),ddihitungddaridluasptajuk.

X18,Y18

X19,Y19

X20,Y20

Melakukan berbagaigmaterialguntukdmenghindari efekgheatgislandppadagareapperkerasangnon-atap

sehinggagnilaigalbedod(dayagrefleksippanas matahari)pminimumg0,3gsesuaigdengan

perhitungan.

DesaingLansekapgberupagvegetasi (softscope) pada sirkulasi utamappejalangkakigmenunjukkangadanya pelindungddarippanasdakibatgradiasidmatahari. DesaindLansekapbberupagvegetasi (softscope) pada sirkulasidutamappejalandkakidmenunjukkan adanya

pelindunggdangterpaandangingkencang. G. ManajemenmAirmLimpasanmHujan

X21,Y21

Pengurangan bebangvolumeglimpasangairghujan ke jaringanddrainasegkota dari lokasi bangunan 50g% yangddihitung menggunakan nilaidintensitas curah

hujandsebesarg50dmm/hari.

X22,Y22

X23,Y23

X24,Y24

Penguranganbbebangvolumedlimpasangairbhujan kedjaringanddrainasegkotaddariglokasidbangunan 85% yangddihitunggmenggunakandnilaidintensitas

curahghujandsebesard50dmm/hari. Menunjukkandadanyagupayappenanganan pengurangan bebas banjirglingkunganddarigluar

lokasidbangunan.

Menggunakandteknologi-teknologiyyangddapat mengurangiddebitdlimpasangairghujan.

D. HASILnSTUDI

Gambari1.iDiagramnIPA

PadamGambarddapattdilihattbahwa 24 faktor terbagiddalameempatkkuadran.

1. KuadranmImmenujukkanmbahwamfaktorn13, faktorn14, faktorn19,ifaktori20,ifaktori21idan faktorm22mitermasukmmmemilikimmtingkat

kemudahanmyangmisedikitmimudahmidalam pembangunanminamunmimemilikimmitingkat pemanfaatanmyangmcukuppbermanfaatbbagi penggunaapadammasanoperasional.miFaktor yangaadappadaakuadrannIaantaraalain : a. Adanyamareamlansekappiberupa vegetasi

(softscape)myangmbebasmdari bangunan tamann(hardscape)nyangnterletakmdi atas permukaan tanahmseluasmminimalm40% luasmitotalmnlahan.mnLuasmnarea yang diperhitungkanmiadalahmitermasuk yang tersebutmdimPrasyaratm1,ntamanndi atas basement,iroofngarden, terraceigarden, dan wallggarden,ddengan mempertimbangkan PeraturannMenteri PU No. 5/PRT/M/2008 mengenaimRuangmTerbukanHijau (RTH) Pasalm2.3.1mitentangmkKriteria Vegetasi untuk Pekarangan.m

b. Bilammtolokmiukurmi1 dipenuhi,msetiap penambahann5%aareaalansekapddari luas totalnlahannmendapatn1nnilai.

c. DesainmmLansekapmmberupamiivegetasi (softscope)npadansirkulasinutamaapejalan kakinmenunjukkannadanya pelindung dari panassakibataradiasiamatahari.

d. Desain Lansekap berupa vegetasi (softscope) pada sirkulasi utama pejalan kaki menunjukkan adanya pelindung dari terpaan angin kencang

e. Penggunaannbebannvolumeelimpasan air hujannkemjaringanmdrainasemikotamdari lokasimibangunanmi50%miyangndihitung menggunakannnilai intensitasscurahihujan sebesarr50rmm/hari.

f. Penggunaannbebannvolumeelimpasan air hujannkemjaringanmdrainasemkotamidari lokasimbangunanmi85%miyangnidihitung menggunakannnilai intensitasscurah hujan sebesarn50nmm/hari.n

2. KuadranmIImmenunjukkanbbahwaafaktorr7, faktorr8,ifaktorr9,ifaktorr11,ifaktor 12, faktor 15ddannfaktorr16ntermasuk memiliki tingkat kemudahanmmmyangmmmMudahmmidalam pembangunanmonamunmomemilikimitingkat

(5)

11 pemanfaatanyyanggCukupiBermanfaatnibagi pengguna pada masa operasional. Faktor- faktor yang ada pada kuadran II antara lain : a. Membukamlantaiddasarggedungssehingga

dapatnmenjadiaaksesmpejalankkaki yang amanddannnyamannselamaaminimum 10 jamssehari.

b. Adanyamhaltemataunstasiunmtransportasi umumddalamnjangkauann300 m (walking distance)ndaringerbangmlokasi bangunan denganmtidaknmemperhitungkan panjang jembatannpenyeberanganndannramp.n c. Menyediakannshuttle bussuntuk pengguna

tetapmiigedungmiidenganmijumlahmiunit minimummuntukm10%mpenggunamtetap gedung.

d. Adanyamtempataparkir sepeda yang aman sebanyakssatu unit parkirrperr20 pengguna gedungghinggaamaksimaln100 unit parkir sepeda.

e. Apabilamtolokmukurm1ndiatasiterpenuhi, perluutersedianyasshowerrsebanyak 1 unit untukssetiapp10pparkirrsepeda.

f. Penggunaanmmtanamanmmyang telah dibudidayakannsecaranlokalndalamiiskala provinsi,ssebesarr60%rluasntajukndewasa terhadappluasaareaalansekapppada ASD 5 tolokkukurr1.r

g. Menggunakanmberbagaimmaterialmuntuk menghindarinefeknhealniislandnpada area atapngedunggsehinggannilaiaalbedo (daya refleksimpanasmmatahari)mminimum 0,3 sesuaiddengannperhitungan.n

3. Kuadran III menunjukkan bahwa faktor 2, fator 5, faktor 6, faktor 23 dan faktor 24 termasuk memiliki tingkat kemudahan yang Sedikit Mudah dalam pembangunan dan memiliki tingkat pemanfaatan yang Sedikit Bermanfaat bagi pengguna pada masa operasional. Faktor- faktor yang terdapat di kuadran III memiliki prioritas rendah dalam pembangunan green building dikarenakan tingkat kemudahan pembangunan yang Sedikit Mudah dan pemanfaatannya yang Sedikit Bermanfaat. Faktor-faktor yangmada

padankuadrannIIIaantaraalain :n

a. Memilih daerah pembangunan dengan ketentuan KLB>3nn

b. Membukanaksesnpejalannkakinselainmke jalanmiutamamidimmluarmmtapak yang menghubungkannyammidenganmmiijalan sekunderndan/ataunlahan milik orang lain sehinggaatersediaaaksesskeaminimal tiga fasilitasmiiiumummisejauhm300mmijarak pencapaiannpejalannkaki.n

c. Menyediakanmfasilitas/aksesnyang aman, nyaman,mdanmbebasmdari perpotongan dengannaksesnkendaraannbermotor untuk menghubungkanmmmsecarammilangsung bangunanndengan bangunan lain, di mana terdapatmminimalmtigamfasilitas umum dan/ataumdenganmistasiunmiitransportasi masal.m

d. Menunjukkan adanya upaya penanganan pengurangan babas banjir lingkungan dari luar lokasi.

e. Menggunakanmteknologi-teknologi yang dapatmimengurangimdebitmlimpasan air hujan.m

4. Kuadran IV menunjukkan bahwa faktor 1, faktorm3,nfaktorn4,nfaktorn10, faktor 17 dan faktormi18miitermasuk memiliki tingkat kemudahan pembangunan yang Cukup Mudah dengan tingkat pemanfaatannya yang Cukup Bermanfaat. Faktor-faktor yang ada pada kuadran IV antara lain :

a. Memilihmidaerahmipembangunan yang dilengkapimiminimalmidelapanmidari 12 prasaranansaranankota.n

b. Melakukannrevitalisasiddan pembangunan diaatasalahanayanggbernilaimnegatif dan takmterpakainkarenanbekas pembangunan ataundampaknnegatifmpembangunan.nn c. Terdapatmminimalmtujuhmjenismifasilitas

umummdalammijarakmipencapaian jalan utamansejauhn1500nmndarintapak.n d. Menyediakanmfasilitasnjalurnpedestrian di

(6)

12 dalamnareangedungmiuntukmimenuju ke stasiunmtransportasinumumnterdekat yang

aman dan nyaman dengan

mempertimbangkanmiPeraturan Menteri PekerjaanmmmUmummm30/PRT/M/2006 mengenaimPedomannTeknisnFasilitas dan AksesibilitasnpadanBangunan Gedung dan LingkungannLampiran 2B.n

e. Menggunakanngreenmroofmsebesar 50% darinluasnatap yang tidak digunakan untuk mechanicalnelectricaln(ME)ndihitung dari luas tajuk.n

f. Menggunakanmberbagaimmaterial untuk menghindarinefeknheatmislandnpada area perkerasan non-atap sehingga nilai albedo (dayanrefleksinpanasnmatahari) minimum 0,3nsesuaindengannperhitungan.n

Menurut para developer faktor- faktor yang berada di kuadran II merupakan faktor yang dapat diutamakan berdasarkan pembangunan dan pemanfaatannya pada pembangunan green

building dan faktor-faktor yang berada di

kuadran I dapat dipertimbangkan

pembangunannya karena dalam meskipun dalam tingkat kemudahan pembangunan berada dalam nilai sedikit mudah tetapi dalam tingkat pemanfaatannya berada dalam nilai yang Cukup Bermanfaat pada masa operasional.

E. KESIMPULANnn

Berdasarkannhasilnanalisisddan pembahasan yangmdilakukanmterhadapmiipenilaian tingkat kemudahan pembangunan dan pemanfaatan objek dalam kategori tepat guna lahan pada green building,ndapatndisimpulkannbahwa :n 1. Penelitiannininmenggunakann24n

faktor/pertanyaan yang merupakan terdapat dalam kategori tepat guna lahan pada buku Peraturan Greenship untuk Gedung Baru (New Building) versi 1.2.

2. PadamiImportancemiiPerformance Analysis diperolehmmiiperpotonganmmiiisumbu X (Pemanfaatan) sebesar 4,16 danmsumbu Y (Kemudahan Pembangunan)msebesar 4,17. Hasilmperpotonganmsumbumpada diagram

kartesiusnmenghasilkannkualifikasi kuadran menjadin4 bagian, yaitu kuadran I, kuadran II, kuadrannIII,ndannkuadran IV.n

3. Menurut para developermfaktor- faktornyang berada di kuadran II merupakan faktor yang dapat diutamakan berdasarkan pembangunan dan pemanfaatannya pada pembangunan

green building dan faktor-faktor yang berada

di kuadran I dapat dipertimbangkan pembangunannya karena dalam meskipun dalam tingkat kemudahan pembangunan berada dalam nilai sedikit mudah tetapi dalam tingkat pemanfaatannya berada dalam nilai yang Cukup Bermanfaat pada masa operasional.

Adapunmsaranmyangmdapat diberikan untukmmpenelitianmiiselanjutnya adalah menganalisis tingkat kemudahan pembangunan dan pemanfaatan objek pada kategori yang lain yang terdapat pada buku Peraturan Greenship untukmGedungmBaru (NewnBuilding)nversi 1.2.n

REFERENSI

GreenmBuildingmCouncilmIndonesia.mi(2013).

GREENSHIPuuntukmBangunanmBaruuVersi 1.2.mimJakarta:mGBCmIndonesia. Firnanda, W. D. P. (2012).nPengaruhhAppropriateeSite Development (TepattGunaaLahan)tTerhadap BiayammKonstruksimmiGreenmomBuilding DibandingkanmmmdenganmmiConventional Building.iDepok:iUniversitassIndonesia.a Green Building Council Indonesia,mmmii(2014

Februarin04),i“GREENSHIPiNewiBuilding”,

dipetikm22mNovemberm2017mdarimiGreen BuildingmmmmCouncilmmmmmiIndonesia:

http://www.gbcindonesia.org/greenship/ratin gtools/download/cat_view/4greenship/ 5-greenship-new-building.v

GreenmBuildingmCouncilmIndonesia,i“Tentang

GBCnIndonesia”,idipetiki22iNovemberi2017 darimGreenmBuildingmiCouncilmIndonesia Home: http://www.gbcindonesia.org/

Referensi

Dokumen terkait

Langkah yang dilakukan adalah melakukan evaluasi menyeluruh hasil pelaksanaan reformasi birokrasi Pemerintah Daerah dan instansi pemerintah (SKPD) yang telah

Usaha menanamkan sikap kritis dan menumbuhkan minat, di usia 16 dan 17th pada nilai-nilai sosial atau kemanusiaan sangatlah penting. Untuk itu perlu didukung dengan kegiatan

Yang dimaksud adalah suatu ukuran tentang keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dari pegawai terhadap tugasnya atau pekerjaan yang diberikan,

PENGGUNAAN MED IA PERMAINAN ERSTER UND LETZTER BUCHSTABE D ALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JERMAN.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Dalam rangka peningkatan kualitas data PAUD dan DIKMAS, maka semua lembaga/satuan pendidikan, guru, pendidik, dan tenaga kependidikan diharapkan agar melengkapi data melalui

“ Angka Kejadian β -Thalassemia Trait Pada Mahasiswa Yang Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Dengan Menggunakan Elektroforesis Kapiler di RSUP H.Adam Malik Medan

Dengan cara inilah penulis akan berusaha membuat sebuah kecerdasan buatan untuk permainan catur jawa, yang lagi, memiliki karakteristik yang sama dengan permainan yang