EKO HARDIANTO 2107100102
Menentukan gaya hambat kendaraan
SAPUJAGAD
Menentukan gaya dorong kendaraan
SAPUJAGAD
Menentukan drive train yang tepat untuk
kelincahan kendaraan SAPUJAGAD di jalanan perkotaan
Menentukan sistem pengereman yang tepat
untuk kelincahan dan keamanan kendaraan SAPUJAGAD di jalanan perkotaan
Menentukan rancangan drive train yang tepat
untuk kelincahan kendaraan SAPUJAGAD di jalanan perkotaan.
Menentukan sistem pengereman yang tepat
untuk kelincahan dan keamanan kendaraan SAPUJAGAD di jalanan perkotaan.
1. Gaya hambat kendaraan disini hanya meliputi
aerodinamika bentuk bodi, efisiensi transmisi dan rolling resistance antara ban dan jalan
2. Gaya dorong disini hanya meliputi Torsi yang sudah
diketahui dari spesifikasi mesin, rasio transmisi dari spesifikasi dan efisiensi transmisi
3. Dimensi roda ditentukan pada awal perancangan dengan
diameter 15 inch
4. Sistem transmisi nantinya yang dirancang ketika power
dan kelincahan yang dibutuhkan kurang sesuai maka hanya akan memodifikasi rasio gear pada gearbox dan rasio sprocket(rasio pada clutch tidak dimodifikasi)
5. Sistem pengereman yang digunakan disini adalah
memakai barang yang sudah ada di pasaran dan menggunakan mekanisme disk brake dan dipasangkan pada kendaraan SAPUJAGAD.
Sisi keilmuan
Sisi Sumbangsih
Ft = Ra + Rr + W a/g + Rg
Ra = ½ ρ Cd Af (V2)
Rr = fr W pada kondisi jalan datar
Rr = fr W cos θ pada kondisi tanjakan
Ra = ½ ρ Cd Af (V2)
Data Coeficient of drag
No Jenis kendaraan Koefisien hambat
1 kendaraan penumpang 0,3 - 0,6 2 kendaraan convertible 0,4 - 0,65 3 kendaraan balap 0,25 - 0,3 4 Bus 0,6 - 0,7 5 Truck 0,8 - 1 6 tractor – trailer 0,8 - 1,3 7 sepeda motor + pengendara 1,8
Rr = fr W pada kondisi jalan datar
No Jenis Kendaraan
Permukaan Jalan
Beton Keras/Aspal Pasir
1 Kendaraan Penumpang 0,015 0,08 0,3
2 Truk 0,012 0,06 0,25
3 Traktor 0,02 0,04 0,2
Tabel Nilai rata-rata dari koefisien hambatan rolling untuk berbagai jenis ban kendaraan dan berbagai kondisi jalan
Ft = T ic ik it μt / r
Ft total = Ft mesin + Ft motor listrik
Tipe mesin: 4 Langkah OHC, pendinginan udara Diameter x langkah: 63,5 x 62,2 mm Volume langkah: 196,9 cc Perbandingan Kompresi: 9,0 : 1 Daya Maksimum: 16,7 PS / 8.500 RPM Torsi Maksimum: 1,60 kg.m / 7.000 RPM
Kapasitas Minyak Pelumas Mesin: 1,0 liter pada penggantian periodik Kopling Otomatis: Manual, Multiplate Wet Clutch
Perbandingan gigi penyalur daya pada clutch : 22-68 Gigi Transmsi: 6 kecepatan
Pola Pengoperan Gigi: 1-N-2-3-4-5-6 Rasio pada gearbox :
◦ Gigi 1 : 11 - 28 ◦ Gigi 2 : 16 - 27 ◦ Gigi 3 : 25 – 32 ◦ Gigi 4 : 24 – 25 ◦ Gigi 5 : 31 – 28 ◦ Gigi 6 : 27 – 22
Starter: Elektrik Starter & Kick Starter Aki: 12 V – 7 Ah
Busi: ND x 24 EP U9 / NGK DP8EA-9 Sistem Pengapian: CDI-AC, Magneto Rasio Sprocket and Chain : 13 – 43
Desain pemilihan Clutch dan perbandingan
gigi clutch :
T = 2/3 π f pmax ( r03 – ri3 )
F = π pmax ( r02 – ri2 )
Desain RASIO gearbox Mesin P = Ft v => Ft = P/v Ft = T ic ik it μt / r Ft dorong > Ft hambat Sehingga P/v = T ic ik it μt / r ik = P r / v T ic it μt
Step 1 :
Power X Service Factor = Desain Power pada Service Factor Table Step 2
Menentukan Jumlah gigi Sprocket dan Pitch Rantai pada tabel standar single strad roller chain Step 3 :
Menentukan Perbandingan sprocket pada tabel sprocket teeth factors
Step 4 : Menentukan center of distance di pitch rantai dimana sudut kontak minimum pada sproket
penggerak adalah 1200 dan jarak antar poros adalah antara 30 – 50 pitch. Cara mencari Chain Pitch :
Center of distance/ Pitch = Chain Pitch Step 5 : Menentukan Panjang Rantai : 2C + S/2 + K/C = Panjang Rantai di Pitch Dimana :
C = Center distance di Chain Pitch
S = Jumlah gigi di Sproket Penggerak ditambah Jumlah Gigi di Sproket yang digerakkan
K = Jumlah gigi di Sproket Penggerak dikurangi Jumlah Gigi di Sproket yang digerakkan dan dengan
melihat tabel Sproket teeth factors
Untuk Panjang rantai = panjang rantai di pitch / 0,25 Step 6
Menentukan tipe pelumasan rantai yang cocok dengan melihat tabel standard single roller chain pada
Penggunaan motor listrik ini digunakan selain
sebagai penambah daya kendaraan saat berakselerasi tapi juga berfungsi sebagai gear reverse agar
kendaraan juga bisa mundur dengan moda parking.
Spesifikasi Penggerak motor Listrik
Rated power: 2500 W Rated voltage: 48V Torque : 46,88 Nm Rpm 500 Ft = T / r V = P / Ft
No Permukaan Jalan Koefisien adhesi tertinggi μp
Koefisien adhesi roda lock μs
1 Aspal dan beton (kering) 0,85 0,75
2 Aspal (basah ) 0,6 0,58
3 beton (basah ) 0,8 0,7
4 Gravel 0,6 0,55
5 jalan tanah (kering) 0,68 0,65
6 jalan tanah (basah) 0,55 0,45
7 Snow 0,2 0,15
8 Ice 0,1 0,07
Fb = Wa/g – fr Wcos θ + Ra + Wsin θ + Fcg sin β Fbmax = μ W
Output to master cylinder F(N) and r(mm)
Driver Input F(N) and r(mm)
PRESSURE = FORCE / PISTON AREA F1 / A1 = F2 / A2
Beban per roda Wf = 1/L( W l2 + h(Fb + fr W) Wr = 1/L( W l1 + h(Fb + fr W) Dimana: Kbf = μ W/ L * l2 + h(μ + fr) Kbr = μ W/ L * l1 - h(μ + fr) Dimana : Kbf + Kbr = 1
Perlambatan kendaraan dalam bentuk g: (a/g)f = μ l2 + Kbf L fr) / L Kbf - μ h
(a/g)r = μ l1 + Kbr L fr) / L Kbr - μ h (a/g)f =
(a/g)r, stable vehicle
Perlambatan kendaraan dan efisiensi kendaraan
a = Fb / m ηb = a / μ g
Jarak pengereman yang terjadi
s = γm W / 2g (Ra / V12) * ln (1+ Ra / ηb W + fr Wcos θ + fr Wcos θ)
T = Fb re
re = D+d / 4
PENENTUAN IDE RANCANGAN KONSEP RANCANGAN
OPTIMASI DIMENSI DAN KEKUATAN OPTIMASI KOMPONEN
RANCANGAN AKHIR PEMBUATAN PRODUK
PENGUJIAN
Berat Kendaraan :
Tanpa penumpang : 200 kg Dengan penumpang : 350kg
Rancangan body
Frontal Area = 1,4 m2
Honda Tiger Power 16,8 hp pada 8500 rpm Torsi 1,68 kgm pada 7000 rpm Motor Listrik Rated power: 1000 W Torque : 19,08 Nm Rpm 500
Roda :
Ban
koefisien rolling resistance untuk permukaan jalan
keras/aspal = 0,08 Radius 15 inch Merk FDR Velg Merk Venom Radius 14 inch
Massa 1 roda depan = 7 kg
Ra = Gaya Hambat Aerodinamis Ra = ½ ρ Cd Af (V2) 0 100 200 300 400 500 600 700 800 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 Ft (N ) v (km/jam) Grafik Ra
Rr = Gaya Hambat Rolling Resistance
Rr = fr W pada kondisi jalan datar
Rr = fr W cos θ pada kondisi tanjakan
Rg= W sin θ 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 Ft (N ) θ Grafik Rr
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 2200 2400 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Ft (N ) v(km/jam)
Gaya Hambat Total Kendaraan
tanpa tanjakan tanjakan 5 tanjakan 10 tanjakan 14 tanjakan 20 tanjakan 30
Material Kampas : Kevlar / Cast Iron – Steel
Coefficient of friction for wet transmission : 0,07 Pressure Maximum : 3 Mpa
Rasio Clutch : 22 – 68
Diameter dalam kampas clutch : 20,02 mm Diameter luar kampas clutch : 27,93 mm T = 2/3 π f pmax ( r03 – ri3 ) = 20841,68 N F = π pmax ( r02 – ri2 ) = 76,83 Nm
Rasio gigi 1 28/11 Rasio gigi 2 27/16 Rasio gigi 3 32/25 Rasio gigi 4 25/24 Rasio gigi 5 28/31 Rasio gigi 6 22/27
Sprocket Honda Tiger Jumlah gigi depan 13 Jumlah gigi belakang 43
Rantai
Service factors : 1,3 Pitch Rantai : 0,92
Sprocket teeth factor : 13,5 Center of distance : 36,8
Panjang Rantai : 2 x 36,8 + (13 +43)/2 + (13,5 - 7)/2 = 104,85 cm Tipe Pelumasan : Oil Stream Lubrication
Untuk kopling : 99%
Setiap pasang gigi : 95 - 97%
Bantalan dan joint : 98 – 99%
Torsi engine pabrik : 1,6 kgm
Perhitungan Torsi di roda gigi 1 :
T ic ik it = 408,47 Nm
Torsi di roda dyno test : 357,42 Nm
Efisiensi : 375,42 Nm/408,47 Nm = 0,875=
Ft = T ic ik it μt / r 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170
Grafik Gaya Dorong versus kecepatan
gigi 1 gigi 2 gigi 3 gigi 4
gigi 5 gigi 6 aerodinamis rolling resistance
tanjakan 10 tanjakan 5 tanjakan 14 gaya hambat total
v (km/jam) Ft (N)
Merubah rasio sprocket menjadi 58/13
Merubah rasio gigi 1 menjadi 40/11
Merubah rasio gigi 2 menjadi 37/14
Merubah rasio gigi 3 menjadi 33/17
Merubah rasio gigi 4 menjadi 29/22
0 250 500 750 1000 1250 1500 1750 2000 2250 2500 2750 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210
Grafik gaya dorong versus kecepatan rasio rancangan ulang
gigi 1 gigi 2 gigi 3 gigi 4
gigi 5 aerodinamis rolling resistance tanjakan 10
tanjakan 20 tanjakan 30 gaya hambat total
v (km/jam ) Ft(N)
Koefisien adhesi ban dan jalan = 0,85
aspal kering
v(km/jam) W a/g(N) Rr(N) Ra(N) Wsin θ(N) Fc sinβ (N) 20 3433,5 274,68 10,37 0 431,65 40 3433,5 274,68 41,48 0 1726,60 60 3433,5 274,68 93,33 0 3884,86 80 3433,5 274,68 165,92 0 6906,41
L1 = 1,2 m
L2 = 0,9 m
0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Fb (N ) v(km/jam
Grafik kecepatan vs gaya pengereman
belok lurus
1/L W*l1(Nm) W*l2(Nm) Fb+Rr(N) h(Fb+Rr)(Nm) Wr(N) Wf(N) 0,43 4463,55 3433,50 3193,16 1277,26 1385,34 2048,16 μ+fr h(μ+fr) Kbf Kbr 0,08 0,032 0,45 0,55 Wf = 1/L( W l2 + h(Fb + fr W) Wr = 1/L( W l1 + h(Fb + fr W) Kbf = μ W/ L * l2 + h(μ + fr) Kbr = μ W/ L * l1 - h(μ + fr) Dimana : Kbf + Kbr = 1 (a/g)f = μ l2 + Kbf L fr) / L Kbf - μ h (a/g)r = μ l1 + Kbr L fr) / L Kbr - μ h
(a/g)f = (a/g)r, stable vehicle
μ l2(m) Kbf L fr(m) Kbf L(m) μ h(m) (a/g)f
0,85 0,08256 1,032 0,34 1,34763
μ l1(m) Kbr L fr(m) Kbr L(m) μ h(m) (a/g)r
Tuas Rem
Panjang lengan batang : 16 cm
Panjang lengan tuas penekan : 4 cm
Gaya Input = 50 N
Master Rem
Diameter input force : 1 cm
Diameter output force : 1 cm
Gaya Output = 32,5 N,32,5 N
Caliper
Diameter input force : 1 cm Diameter output force : 6 cm
Gaya Output 1 roda depan = 1170 N Gaya output roda belakang = 2340 N Ftotal = 4680 N
Kampas Rem
Piringan Cakram Supra Diameter Cakram : 0,3 m
v(km/jam) γm W(N) 2g Cae Cae*V^2 Fres(N) s(m) 20 3433,5 6,59 10,37 5386,33 1,00 40 3433,5 6,59 41,48 6722,76 3,20 60 3433,5 6,59 93,33 8932,87 5,41 80 3433,5 6,59 165,93 12027,02 7,14 s = γm W / 2g (Ra / V12) * ln (1+ Ra / η b W + fr Wcos θ + fr Wcos θ)
Fb(N) r(m) T(Nm) D(m) d(m) re(m) C(N) 1170 0,38 445,77 0,3 0,27 0,17 3080,38 1170 0,38 445,77 0,3 0,27 0,17 3080,38 2340 0,38 891,54 0,3 0,27 0,17 6160,76 T = Fb r re = D+d / 4 C = T / re μf
Dimensi
Panjang : 2600 mm
Lebar : 1300 mm
Tinggi : 1000 mm
Jarak antara poros roda : 2200 mm Jarak antara roda depan : 1200 mm Jarak terendah ke tanah : 100 mm Berat kendaraan bersih : 200 kg
RANGKA : ALUMINUM ALLOY
STEERING SYSTEM : RACK & PINION SYSTEM
Shockbecker : lengan ayun
Ukuran ban depan : 70/90-14MC 34P
Ukuran ban belakang : 80/90-14MC 34P
BRAKE : DISK BRAKE HYDRAULIC ACTUATED
SYSTEM
Kapasitas tangki bahan bakar : 10 liter
ENGINE : HYBRID Mesin otto
Kapasitas mesin/Power : 226,43 cc/16,8 hp Torsi : 1,68 kgm
Berat kosong mesin : 32 kg Sistem bahan bakar : karburator FUEL : ethanol Motor listrik
Jenis : brushless dc motor hub Power / voltage/current : 1000 watt / 48 v / 25a Battery : lithium
Moda kendaraan : idle
accelerating Constant speed Parking
TRANSMISSION : SPROCKET AND CHAIN SYSTEM
Sistem kopling : plat majemuk, basah
Sistem pengoperasian kopling : tipe mekanis
Transmisi : 6 kecepatan
Pola pengoperan gigi : 1 – n – 2 – 3 – 4 – 5
Rasio sprocket dari 43/13 menjadi 58/13 Rasio gigi 1 dari 28/11 menjadi 40/11
Rasio gigi 2 dari 27/16 menjadi 37/14 Rasio gigi 3 dari 32/25 menjadi 33/17 Rasio gigi 4 dari 25/24 menjadi 29/22 Rasio gigi 5 dari 28/31 menjadi 29/31 Rasio gigi 6 dihilangkan dan tidak
diperlukan karena tidak mampu melawan gaya hambat normal tanpa tanjakan.
panjang tuas (m) 0,04
l1(m) 0,03
l2(m) 0,01
diameter input master(m) 0,01 diameter output master(m) 0,01 diameter input kaliper(m) 0,01 diameter output kaliper(m) 0,06
Distribusi gaya pengereman per roda pada roda depan adalah 45% (22,5% roda kiri, 22,5 % roda kanan) sedangkan roda belakang 55%.
Ukuran umum cakram yang dipakai berdiameter 30 cm dan kaliper memiliki ukuran daya cengkram 3 cm.
◦ Pembuatan transmisi hendaknya diperhatikan dalam pemasangan karena mengakibatkan efisiensi menurun dan melakukan pengujian lebih lanjut untuk mengetahui efisiensinya sehingga membuat sistem drive train yang lebih baik untuk menaikkan efisiensi.
◦ Kenyamanan pada transmisi adalah faktor yang juga harus
diperhatikan karena hal tersebut juga memudahkan pengendara dan masuk kategori kenyamanan berkendara karena hal tersebut belum bisa dipenuhi langsung dalam fabrikasi kali ini.
◦ Untuk Pengereman, jarak perlambatan yang terjadi
hendaknya diuji dengan uji jalan dan diambil datanya lalu dibandingkan hasilnya dengan rancangan dan sistem
pengereman yang sudah dibuat sehingga bisa