• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. kesimpulan bahwa orang tua menggambarkan well being anak dengan cara yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. kesimpulan bahwa orang tua menggambarkan well being anak dengan cara yang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan peneliti maka didapatkan kesimpulan bahwa orang tua menggambarkan well being anak dengan cara yang berbeda – beda. Terdapat perbedaan antara pasangan suami istri dalam menggambarkan well being anak usia 4 – 6 tahun.

Makna kesejahteraan anak usia 4-6 tahun dalam perspektif ibu dan ayah adalah suatu kondisi terpenuhinya kebutuhan anak. Menurut ibu kebutuhan anak seperti kebutuhan dasar, kebutuhan material, kebutuhan emosional, kebutuhan fisik dan psikis dan kebutuhan spiritual dan sosial. Dalam perspektif ayah kebutuhan anak meliputi kebutuhan dasar, kebutuhan material serta kebutuhan lahir dan batin.

Kondisi yang diperlukan untuk mencapai kesejahteraan dalam perspektif ayah dan ibu yaitu dengan memberikan kondisi rumah yang baik. Para orang tua tentu berusaha menciptakan kondisi rumah yang baik namun terdapatnya perbedaan dalam menciptakan kondisi rumah yang baik untuk anak. Menurut ibu menciptakan kondisi rumah yang baik dapat dilakukan dengan cara memberikan tempat tinggal yang memadai, memberikan kenyamanan dalam rumah, keluarga yang utuh, kondisi

(2)

memberi pola asuh yang baik serta dengan cara menemani, memanjakan dan mengerti anak. Kondisi rumah yang baik diciptakan oleh ayah dengan cara memberikan tempat tinggal yang layak, kenyamanan di dalam rumah, keluarga yang harmonis, perhatian orang tua, pola asuh orang tua, memenuhi keinginan anak, memberikan pola asuh yang baik serta menciptakan keluarga yang utuh.

Faktor yang paling memengaruhi kesejahteraan anak menurut ibu dan ayah adalah faktor keadaan rumah. Menurut ibu faktor keadaan rumah meliputi lingkungan rumah, kasih sayang dan perhatian orang tua,, keharmonisan keluarga, pola asuh orang tua, kebahagiaan keluarga, didikan serta pembelajaran yang diberikan orang tua dan keinginan anak terpenuhi. Faktor keadaan rumah menurut ayah merupakan adanya suasana harmonis di dalam rumah, kondisi lingkungan rumah agamais dan ber etika, kasih sayang dan perhatian orang tua, pola asuh orang tua dan pemenuhan keinginan anak.

Hal yang sudah dilakukan ibu dan ayah untuk menciptakan kesejahteraan anak adalah dengan cara membuat anak merasakan kepuasan mengenai keadaan rumah. Meskipun memiliki kesamaan dalam hal yang dilakukan untuk menciptakan kesejahteraan anak yaitu memberi kepuasan mengenai keadaan rumah, namun ibu dan ayah melakukannya dengan cara yang berbeda. Kepuasan mengenai keadaan rumah diciptakan oleh ibu dengan hal membersihkan rumah, membuat rumah aman dan nyaman, memberikan perhatian dan kasih sayang, membentuk keluarga yang harmonis, memberi pola asuh yang baik, memberikan dorongan kepada anak serta menemani anak tidur, menyuapi anak dan mendongeng untuk anak. Sementara hal

(3)

yang dilakukan ayah untuk membuat anak merasakan puas mengenai keadaan rumah adalah memberikan tempat tinggal yang layak, membuat anak merasakan bahagia dan senang di dalam rumah, membuat lingkungan keluarga yang nyaman, meberikan aksih sayang dan perhatian, memberi dukungan untuk anak dan mendampingi anak dalam perkembangannya.

B. Diskusi

Hasil penelitian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa para orang tua memiliki gambaran yang baik mengenai well being anak usia 4 – 6 tahun. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara dengan kuesioner essay sehingga peneliti mendapatkan data yang sangat beragam. Berdasarkan kuesioner yang sudah peneliti sebarkan kepada para orang tua didapatkan hasil bahwa para orang tua menilai well being anak dengan gambaran yang berbeda – beda dan perspektif yang sangat luas. Dari delapan domain yang peneliti gunakan untuk menggambarkan well being anak menurut orang tua, semua domain disebutkan dari setiap pertanyaan yang diajukan. Hasil juga mangatakan bahwa adanya aspek yang lain yang orang tua sebutkan untuk menggambarkan well being pada anak.

Berdasarkan hasil penelitian yang didapat maka dapat dikatakan bahwa orang tua menggambarkan well being anak dengan baik dan tinggi. Hal tersebut juga terjadi pada penelitian yang dilakukan oleh Sayekti Pujaningtyas Jati Lestari (2014), hasil dari penelitian tersebut mengatakan bahwa dengan adanya kampung ramah anak

(4)

maka para orang tua menjadi lebih baik dalam menggambarkan kesejahteraan anak. Hasil serupa juga terdapat pada penelitian yang dilakukan oleh Tanja Panic yang berjudul “Child Well Being From The Perspective Of Parents”. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Tanja dengan menggunakan skala kepuasan hidup menyatakan bahwa anak-anak prasekolah yang diamati memiliki tingkat tinggi kesejahteraan global, yaitu mereka lebih sering mengalami emosi yang menyenangkan. Orang tua menilai kesejahteraan anak dengan tinggi dan anak mengalami kejadian gelisah dan kesepian dengan frekuensi yang rendah. Namun, terdapat hasil yang berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh UNICEF (2012) di Spanyol. Penelitian UNICEF yang dilakukan kepada anak berusia 12 tahun untuk mengetahui well being mereka menyatakan bahwa anak – anak di Spanyol merasakan domain kesehatan adalah domain yang paling membuat mereka merasakan sejahtera. Sedangkan, penelitian tentang well being dalam perspektif orang tua ini menyatakan domain rumah adalah domain yang paling membuat anak usia 4 – 6 tahun merasakan kesejahteraan. Hal ini mugkin saja terjadi karena adanya perbedaan budaya serta Spanyol merupakan negara maju, sedangkan Indonesia adalah negara berkembang. Penelitian yang dilakukan UNICEF ingin mengetahui well being anak dari perspektif mereka, sedangkan penelitian ini ingin mengetahui well being anak dalam perspektif orang tua.

Dalam penelitian ini, peneliti menemukan beberapa kesulitan. Keterbatasan penelitian dalam penelitian ini adalah dalam pengumpulan data peneliti mengalami kesulitan untuk melakukan inquiry atau penggalian lebih dalam kepada responden karena tehnik dalam pengambilan data ini menggunakan kuesioner terlebih

(5)

pertanyaan yang diajukan peneliti kurang spesifik. Peneliti tidak melakukan uji keabsahan data dalam penelitian ini, terdapat banyak sekali data yang tidak dapat digunakan untuk penelitian ini karena adanya pasangan suami istri yang tidak menjawab dengan lengkap semua pertanyaan yang diberikan peneliti ataupun jawaban antara suami dan istri memiliki kesamaan. Penelitian mengenai well being terhadap anak ini sangat sedikit dan belum banyak ditemukan pada penelitian sebelumnya terlebih penelitian ini mengkaji kesejahteraan anak usia 4 – 6 tahun dari perspektif orang tua. Metode penelitian dalam penelitian ini merupakan sesuatu yang baru yaitu wawancara menggunakan kuesioner dengan pertanyaan essay dan begitu banyaknya responden yang dibutuhkan hal ini adalah sesuatu yang baru bagi peneliti sehingga masih terdapat beberapa kesalahan.

C. Saran

Saran dalam penelitian ini berupa saran praktis dan saran metodologis. Saran praktis berupa saran yang diberikan peneliti kepada responden berkaitan dengan hasil penelitian. Sedangkan, saran metodologis adalah saran yang diberikan oleh peneliti untuk penelitian selanjutnya yang memiliki tema penelitian serupa yaitu well being anak.

(6)

C.1 Saran Praktis Saran praktis adalah :

a. Untuk para orang tua yang memiliki anak usia 4 – 6 tahun agar lebih memerhatikan kesejahteraan anak dari segala hal, bukan hanya di fokuskan pada satu hal saja.

b. Orang tua sebaiknya meningkatkan kepekaan kepada anak

c. Orang tua lebih memerhatikan faktor - faktor dan kondisi yang dapat menyejahterakan anak

d. Untuk para lembaga perlindungan anak sagar lebih mengedukasi pasangan orang tua muda agar lebih mengetahui gambaran well being anak

C.2 Saran Metodologis

Saran metodologis untuk penelitian selanjutnya adalah :

a. Diharapkan peneliti memerhatikan tahap sebelum pengambilan data, tehnik yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan keadaan. Apabila memungkinkan untuk menggunakan Focus Group Disscusion disarankan untuk menggunakan teknik tersebut agar mendapatkan data yang serupa. b. Teori pada bab 2 lebih difokuskan lagi dan lebih diperkaya mengenai well

being pada anak.

(7)

d. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat bisa membandingkan perspektif dari orang tua dengan makna kesejahteraan menurut anak. Oleh karena itu, diharapkan penelitian selanjutnya dapat mengambil data pada anak dan dapat membandingkan hasil antara anak dan orang tua mengenai kesejahteraan anak.

e. Penelitian selanjutnya diharapkan bisa membandingkan perspektif dari pasangan orang tua dengan orang tua yang single parent.

Referensi

Dokumen terkait

Pada daerah permukaan kontak antara serat dengan matrik akan terjadi kuat geser lokal yang tinggi akibat adanya diskontinuitas modulus elastisitas, dari matrik ke

diibaratkan seperti teknologi penginderaan jarak jauh menggunakan citra satelit yang digunakan untuk mendeteksi potensi sumber daya alam di suatu titik lokasi,

Dynamically Allocated: Maksud dari jenis ini adalah Hard disk Virtual yang akan digunakan oleh Ubuntu nantinya, semakin lama semakin besar, jika kamu menambahkan data

Sebelum alat ukur jangka sorong digunakan sebaiknya dikalibrasi terlebih dahulu supaya mendapatkan hasil pengukuran yang akurat. Secara sederhana, cara

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi terbaik hidrolisis enzim yaitu pada konsentrasi enzim selulase 5% v/v selama 12 jam pada hidrolisat asam sulfat 1%

Manfaat dari kerja sama yang saling ketergantungan antarsiswa di dalam pembelajaran kooperatif berasal dari empat faktor diungkapkan oleh Slavin (dalam Eggen dan Kauchak, 2012:

[r]

Ampul dibuat dari bahan gelas tidak berwarna akan tetapi untuk bahan obat yang peka terhadap cahaya, dapat digunakan ampul yang terbuat dari bahan gelas