45 A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), dengan menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya penelitian kuantitatif banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya.
Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.1
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai masing variabel atau lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun perbandingan dengan variabel yang lain, variabel tersebut dapat menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu.2
Dalam penelitian ini, variabel yang akan diteliti adalah pemahaman ibadah shalat dan penerapanya oleh peserta didik kelas X di MAN 2 Solok, adapun untuk menemukan gambaran disetiap variabel tersebut, peneliti menggunakan statistik sehingga kesimpulan yang diperolehnya dapat dirumuskan dalam data yang berupa angka.
1
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung, Alfabeta: 2014), Cet Ke-21, h. 8
2
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MAN 2 Solok dan waktu penelitian ini dilaksanakan sejak penyusunan proposal hingga terselesaikannya serangkaian penelitian dan terbentuklah sebuah skripsi yang utuh dan padu.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan gejala satuan yang ingin diteliti, adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Peserta Didik kelas X 102 orang. Data jumlah peserta didik tahun ajaran 2016/2017 adalah sebagi berikut: 3
Tabel 3.1
Data Peserta Didik Kelas X MAN 2 Solok
No Jurusan Jenis Kelamin Jumlah
L P 1. X IPK 10 13 23 2. X MIA 15 10 25 3. XIIS1 17 10 27 4. X IIS2 14 13 27 Jumlah 56 46 102 2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti.4 Penulis mengambil 25% dari populasi untuk dijadikan sampel karena sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto yang menyatakan bahwa
3
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Rajawali Press, 2012), Cet. Ke-7, h. 119
4
apabila populasi kurang dari 100 maka semuanya dijadikan sampel, apabila populasinya besar maka sampelnya dapat diambil 10-15% atau 20-25%.5
Tabel 3.2 Jumlah Sampel
No Kelas Populasi Sampel Jumlah sampel
1. X IPK 23 25 % 5,75 dibulatkan 6 2. X MIA 25 25 % 6,25 dibulatkan 6 3. X IIS1 27 25 % 6,75 dibulatkan 7 4. X IIS2 27 25 % 6,75 dibulatkan 7 Jumlah 102 25% 26 Orang D. Instrumen Penelitian
Sesuai dengan data yang diperlukan maka instrumen penelitian yang digunakan adalah tes untuk mengetahui pemahaman ibadah shalat peserta didik dengan kisi-kisi sebagai berikut
Tabel 3.3 Kisis-Kisi Intstrumen
Aspek Permasalahan
Indikator Sub indikator Tes
Pemahaman ibadah shalat 1. Pengertia Shalat 2. Dasar hukum shalat 3. Syarat-syarat wajib shalat
1. 1. Shalat secara bahasa 1.2 Shalat secara Istilah 2.1 al-Qur’an
2.2 Hadis
31. Islam
3.2 Balik dan berakal
1 2 3 47 4 5 7 5
4. Syarat Syah Shalat 5. Rukun shalat 6. Macam-macam pelaksanaan Shalat 7. Hal-hal yang membatalkan shalat
3.3 Suci dari Haid dan nifas
3.4 Masuk waktu 4.1 Suci dari dua hadas 4.2 Suci dari najis 4.3 Menutup aurat 4.4 Menghadap kiblat
5.1 Niat dan takbir
5.2 berdiri tegak lurus dan membaca Al-fatihah 5.3 Rukuk dan Iktidal 5.4 Sujud dan duduk antara dua sujud 5.5 tasayahud awal 5.6 tasayahud akhir 5.7 Shalawat nabi 5.8 . membaca salam 6.1 Shalat berjamaah 6.2 Shalat faraid 6.3.Subuh,zuhur,ashar,mag hrib dan isya
7.1. berbicara
7.2 makan dan minum 7.3 banyak bergerak 7.4 Membelakangi kiblat 7.5 Datang hadas 7.6 Kena najis 7.7 Tertawa terbahak-bahak 7.8 Murtad,gila dan pingsan 6 10 9 11 8 12 13,14 15,16 16,17 18 19 20,48 21 22 23,24 25,26,27 28 29,32 30 33.31 34 37,35 38 40,39
8. Hikmah shalat 8.0 hikmah shalat
berdasarkan gerakan shalat 8.1 Hikmah shalat dalam kesehatan
36
42,43,46,50 41,44,45,49
Sedangkan instrumen angket berbentuk pernyataan yang digunakan dalam penerapanya oleh peserta didik dengan kisi-kisi instrumen sebagai berikut:
Aspek Permasalahan
Indikator Sub indikator Angket
Penerapannya oleh Peserta Didik 1. Melaksanakan shalat setiap waktu 2. Proses Shalat 3. Berlangsung terus menerus 4. Manfaat shalat 1.1 Tepat waktu 1.2 Intensitas 2. 1. Bacaan Shalat 2. 2 .Ketepatan gerakan shalat 3. 1 Shalat sunat 3.2 Berjama’ah 4.1 khusyuk 4.2 tenang dan tentram 4.3 kesehatan 1,2,3,4,5,6 6,7 8,9,16 10,11,12,13,15,14,17,20 18,19 21,22 23,24 25,26,27,28,29 30
Aspek
Permasalahan
Indikator Sub indikator Observasi
Penerapan ibadah shalat 1.Proses pelaksanaan shalat zuhuru di sekolah 1.1 Takbiratul Ihram 1.2 rukuk 1.3 Sujud 1.4 Tahiyat awal 1.5 Tahiyat akhir 1.6 Doa Iftitah 1.7 Surat Al-Fatihah 1.8 Bacaan Rukuk 1.9 Bacaan Sujud 1.10 Bacaaan Tahiyat 1.11 Salam
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Tes
Tes adalah alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang diharapkan baik secara tertulis atau secara lisan atau secara perbuatan ( tes tulisan, lisan, tindakan ), hasil pengukuran ini biasanya berupa data kuantitatif sebagian besar bisa pula berupa data kualitatif.6
instrumen yang berupa tes ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar, dan pencapaian atau prestasi ntuk mengukur kemampuan dasar antara lain: tes untuk mengukur intelegensi , tes minat, tes bakat khusus.7
Tes disini yaitu tes intelegensi yang terdiri dari 8 indikator mulai dari pengertian shalat, dasar hukum shalat, syarat-syarat wajib shalat, syarat syah shalat, rukun shalat, macam-macam pelaksanaan shalat, hal-hal yang membatalkan shal-halat, dan hikmah shal-halat, terdiri dari soal objektif sebanyak 50 item, yang berkaitan dengan ibadah shalat yang disesuaikan dengan landasan teoritis.
2. Angket
Angket atau kuesioner merupakan salah satu teknik cara pengumpulan data secara tidak langsung peneliti tidak lansgung bertanya jawab dengan responden, instrumen atau alat pengumpulan datannya juga
6 Nana sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan penilaian pendidikan( Bandung: Sinar Baru
Algesindo, 2012 ), h. 100
disebut angket berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau direspon oleh responden.
Sesuai dengan data yang diperlukan maka instrumen penelitian yang digunakan adalah angket (kuesioner) pernyataan yang mencakup tentang penerapan ibadah sholat oleh peserta didik, yang terdiri dari 4 indikator.
Mulai dalam melaksanakan shalat setiap waktu, proses shalat, berlangsung terus menerus dan manfaat shalat, disusun dan dikembangkan oleh peneliti berdasarkan deskripsi teori dalam bab II. Alat ukur yang digunakan adalah skala likert.
Menurut Sugiyono skala likert digunakan untuk mengukur sikap pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.8 Adapun alternative jawaban disusun berdasarkan empat kategori untuk pertanyaan yaitu: Selalu (Sl) dengan point 4, Sering (Sr) dengan point 3, Jarang (J) dengan poin 2 Tidak Pernah (TP) dengan point 1.
3. Observasi
Observasi adalah pengamatan yang meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh indra, pengamatan langsung di dalam artian penelitian observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner.9
Penelitian observasi penulis melakukan dengan tes serta jenis observasi sistematis dengan terdiri dari beberapa indikator tentang shalat
8
Ibid., h.93
gerakan shalat meliputi, takbiratul ihram, rukuk, sujud, tahiyat awal dan akhir,dari segi bacaan, doa iftittah , al fatihah, rukuk, sujud dan tahiyat awal dan akhir.
F. Teknik Analisis Data
Data yang telah diperoleh selanjutnya dianalisis dengan analisis kuantitatif secara deskriptif, menggunakan rumus distribusi frekuensi:
𝑃 = 𝐹
𝑁𝑥100%
a. Tes
Menarik kesimpulan tentang pemahaman ibadah shalat peserta didik,dengan menggunakan analisis tes dengan cara terlebih dahulu dicari skor terendah dan skor tertinggi yang diperoleh dari tes penelitian yang telah diisi, kemudian untuk menetapkan skala interval dilakukan dengan mengurangi skor tertinggi dan skor terendah, hasil pengurangan ditambah satu, selanjutnya hasil yang diperoleh dibagi empat.
Interval = 𝑆𝑇−𝑆𝑇𝑟 +1 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 Jumlah interval = 4 Interval = 94−50 +1 4 = 11,25
Berdasarkan teknik tersebut diperoleh skala interval sebagai berikut: 1. Sangat tinggi 90-100 2. Tinggi 79-89 3. Sedang 68-78 4. Rendah <56-67 b. Angket
Gambaran tentang penerapan ibadah shalat peserta didik kelas X di MAN 2 solok secara keseluruhan, dilakukan dengan angket agar dapat menglasifikasikan penerapan peserta didik tentang ibadah shalat.
Terlebih dahulu dicari skor terendah dan skor tertinggi yang diperoleh dari angket penelitian yang telah diisi, kemudian untuk menetapkan skala interval dilakukan dengan mengurangi skor tertinggi dan skor terendah, hasil pengurangan ditambah satu, selanjutnya hasil yang diperoleh dibagi empat.
Interval = 𝑆𝑇−𝑆𝑇𝑟 +1 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 Jumlah interval = 4 Interval = 100−60 +1 4 = 10,25
Berdasarkan teknik tersebut diperoleh skala interval sebagai berikut:
Penerapan sangat baik 90-100 > Sl
Penerapan baik 79 -89 Sr
\ Penerapan sedang 68-78 J
Penerapan tidak baik <57-67 TP
G. Teknik Pengolahan Data
Hasil dari tes dan angket dan yang penulis peroleh, kemudia diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menghitung jumlah keseluruhan responden 2. Memeriksa tes dan angket
3. Memeriksa data yang terkumpul
4. Mencari frekuensi jawaban angket dan tes
Frekuensi jawaban ditentukan dengan cara menjumlahkan jawaban angket dan tes yang terdiri dari 80 item, 50 item untuk pernyataan pemahaman ibadah shalat dan 30 item untuk pernyataan penerapannya oleh peserta didik masing-masing item diberi skor 4 sampai 1.
Apabila datanya telah terkumpul, maka lalu diklasifikasikan menjadi dua kelompok data, yaitu data kuantitatif yang berbentuk angka-angka dan data kualitatif yang dinyatakan dalam kata-kata atau simbol. Dari analisis data kuantitatif.
Data yang diperoleh dari angket atau ceklis dijumlahkan atau dikelompokkan sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan. Jika pilihan jawaban berbentuk ya dan tidak peneliti tinggal menjumlahkan saja berapa banyak jawaban ya dan tidak.10
10 Suharsmi Arikunto, Op.cit, h.282-283