BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
1.1
1.1 Latar BelakangLatar Belakang
Anemia adalah suatu keadaan dimana massa eritrosit atau massa Anemia adalah suatu keadaan dimana massa eritrosit atau massa hemoglobin yang beredar tidak dapat memenuhi fungsinya untuk hemoglobin yang beredar tidak dapat memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh, sedangkan secara laboratorik menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh, sedangkan secara laboratorik dijabarkan sebagai penurunan di bawah normal kadar hemoglobin, hitung dijabarkan sebagai penurunan di bawah normal kadar hemoglobin, hitung eritrosit dan hematokrit (packed red cell). Meskipun anemia dianggap eritrosit dan hematokrit (packed red cell). Meskipun anemia dianggap kelaianan yang sangat sering dijumpai di
kelaianan yang sangat sering dijumpai di Indonesia, angka prevalensi yangIndonesia, angka prevalensi yang resmi belum pernah diterbitkan. Angka-angka yang ada merupakan hasil resmi belum pernah diterbitkan. Angka-angka yang ada merupakan hasil dari penelitian-penelitian terpisah yang dilakukan di berbagai tempat di dari penelitian-penelitian terpisah yang dilakukan di berbagai tempat di Indonesia. Di dunia sangat bervariasi tergantung pada geografi. Salah satu Indonesia. Di dunia sangat bervariasi tergantung pada geografi. Salah satu faktor determinan utama adalah taraf sosial ekonomi masyarakat. faktor determinan utama adalah taraf sosial ekonomi masyarakat. Prevalensi dari anemia > 30%. Proses terjadinya anemia itu sendiri Prevalensi dari anemia > 30%. Proses terjadinya anemia itu sendiri tergantung dari sudut mana kita melihat dan tujuan kita melakukan tergantung dari sudut mana kita melihat dan tujuan kita melakukan klasifikasi
klasifikasi tersebut. tersebut. Klasifikasi Klasifikasi anemia anemia yang yang sering sering digunakan digunakan bisabisa berdasarkan morfologi eritrosit (anemia hipokromik mikrositer, berdasarkan morfologi eritrosit (anemia hipokromik mikrositer, normokromik normositer dan makrositer) dan klasifikasi anemia normokromik normositer dan makrositer) dan klasifikasi anemia berdasarkan etiopatogenesis (produksi eritrosit menurun, kehilangan berdasarkan etiopatogenesis (produksi eritrosit menurun, kehilangan eritrosit dari tubuh, hemolisis, bentuk campuran dan bentuk patogenesis eritrosit dari tubuh, hemolisis, bentuk campuran dan bentuk patogenesis yang belum jelas/ idiopatik). Penanganan pada setiap pasien anemia bisa yang belum jelas/ idiopatik). Penanganan pada setiap pasien anemia bisa berbeda-beda ini dikarenakan ada beberapa varian dari anemia sehingga berbeda-beda ini dikarenakan ada beberapa varian dari anemia sehingga dokter
dokter perlu perlu mencermati mencermati gejala, gejala, pemeriksaan pemeriksaan fisik fisik dan dan penunjangpenunjang sehingga penangana
sehingga penanganan anemia n anemia tepat sasaran.tepat sasaran.
1.2
1.2 Rumusan MasalahRumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas , maka dapat dirumuskan masalah Berdasarkan latar belakang di atas , maka dapat dirumuskan masalah Sebagai berikut:
Sebagai berikut:
Apakah yang dimaksud anemia defisiensi besi dan anemiaApakah yang dimaksud anemia defisiensi besi dan anemia
megaloblastik? megaloblastik?
Apakah Apakah penyebab penyebab anemia anemia defisiensi defisiensi besi besi dan dan anemiaanemia
megaloblastik? megaloblastik?
Apa saja gejala anemia defisiensi besi dan anemia Apa saja gejala anemia defisiensi besi dan anemia megaloblstik?megaloblstik?
Apa saja terapi untuk anemia defisiensi besi dan anemiaApa saja terapi untuk anemia defisiensi besi dan anemia
megaloblastik? megaloblastik?
1.3
1.3 Tujuan PenulisanTujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini untuk memberikan informasi atau gambaran Tujuan dari penulisan ini untuk memberikan informasi atau gambaran menganai:
menganai: 1.
1. Meningkatkan pemahamam penyebab umum anemia.Meningkatkan pemahamam penyebab umum anemia. 2.
2. Mengetahui cara mencariMengetahui cara mencari referencereference yang relevan dan dapatyang relevan dan dapat dipertanggungjawabkan.
dipertanggungjawabkan. 3.
3. Mampu menjelaskan diagnosis dan terapi anemia.Mampu menjelaskan diagnosis dan terapi anemia.
1.1
1.1 Metode PenulisanMetode Penulisan Metode yang dig
Metode yang digunakan dalam penuunakan dalam penulisan ini adalah lisan ini adalah metode studimetode studi pustaka yang
pustaka yang mengkaji atau mengkaji atau menelaah reference menelaah reference untuk mendapatkanuntuk mendapatkan informasi yang lengkap mengenai penyebab umum anemia.
BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN
2.1
2.1 Definisi AnemiaDefinisi Anemia
Anemia adalah suatu keadaan dimana masaa eritrosit atau massa Anemia adalah suatu keadaan dimana masaa eritrosit atau massa hemoglobin yang beredar tidak dapat memenuhi fungsinya untuk hemoglobin yang beredar tidak dapat memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh, sedangkan secara laboratorik menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh, sedangkan secara laboratorik dijabarkan sebagai penurunan dibawah normal kadar hemoglobin, hitung dijabarkan sebagai penurunan dibawah normal kadar hemoglobin, hitung eritrosit dan hematokrit (packed red cell). Proses terjadinya anemia itu eritrosit dan hematokrit (packed red cell). Proses terjadinya anemia itu sendiri tergantung dari sudut mana kita melihat dan tujuan kita melakukan sendiri tergantung dari sudut mana kita melihat dan tujuan kita melakukan klasifikasi tersebut. Klasifikasi anemia yang sering diguanakan bisa klasifikasi tersebut. Klasifikasi anemia yang sering diguanakan bisa berdasarkan morfologi eritrosit (anemia hipokromik mikroster, berdasarkan morfologi eritrosit (anemia hipokromik mikroster, normokromik normositer dan makrositer) dan klasifikasi anemia normokromik normositer dan makrositer) dan klasifikasi anemia berdasarkan etiopatogenesis (produksi ertitrosit menurut, kehilangan berdasarkan etiopatogenesis (produksi ertitrosit menurut, kehilangan eritrosit dari tubuh, hemolisis, bentuk campuran dan bentuk patogenensis eritrosit dari tubuh, hemolisis, bentuk campuran dan bentuk patogenensis yang
yang belum jelas. belum jelas. Setiap aneSetiap anemia memiliki krimia memiliki kriteria masing-materia masing-masing yangsing yang biasanya digunakan dokter untuk
biasanya digunakan dokter untuk melakukan diagnosis.melakukan diagnosis.{1,2){1,2)
Menurut WHO, kriteria anemia adalah:Menurut WHO, kriteria anemia adalah:(1,2)(1,2)
1.
1. Laki-laki Laki-laki dewasa dewasa : : Hb Hb < < 13 13 g/dlg/dl 2.
2. Perempuan Perempuan dewasa dewasa tak tak hamil hamil : : Hb Hb < < 12 12 g/dlg/dl 3.
3. Perempuan Perempuan hamil hamil : : Hb Hb < < 11 11 g/dlg/dl 4.
4. Anak Anak umur umur 6-14 6-14 tahun tahun : : Hb Hb < < 12 12 g/dlg/dl 5.
5. Anak umur Anak umur 6 6 bulan bulan s/d s/d 6 6 tahun tahun : : HB HB < < 11 11 g/dlg/dl
Menurut kriteria klinik adalah:Menurut kriteria klinik adalah:
1.
1. Hemoglobin Hemoglobin : : < < 10 10 g/dlg/dl 2.
2. Hematokrit Hematokrit : : < < 30%30% 3.
Klasifikasi derajat anemia adalah:Klasifikasi derajat anemia adalah:
1.
1. Ringan Ringan sekali sekali : Hb : Hb 10 g10 g/dl-cut off /dl-cut off point.point. 2. 2. Ringan Ringan : : HB HB 8 8 g/dl-Hb. g/dl-Hb. 9,9 9,9 g/dlg/dl 3. 3. Sedang Sedang : : Hb Hb 6 6 g/dl- g/dl- Hb Hb 7,9 7,9 g/dlg/dl 4. 4. Berat Berat :Hb :Hb < < 6 6 g/dlg/dl
Terdapat berbagai jenis anemia tapi anemia yang sering terjadi adalah: Terdapat berbagai jenis anemia tapi anemia yang sering terjadi adalah:
2.1.1
2.1.1 Anemia Defisiensi BesiAnemia Defisiensi Besi
Anemia defisiensi besi dapat terjadi apabila tubuh tidak Anemia defisiensi besi dapat terjadi apabila tubuh tidak memiliki cadangan besi (
memiliki cadangan besi (depleted iron storedepleted iron store) sehingga penyedian) sehingga penyedian besi untuk eritropoesis berkurang, yang pada akhirnya besi untuk eritropoesis berkurang, yang pada akhirnya pembentukan hemoglobin berkurang karena zat besi adalah suatu pembentukan hemoglobin berkurang karena zat besi adalah suatu komponen yang penting dalam sel darah merah, tanpa zat besi sel komponen yang penting dalam sel darah merah, tanpa zat besi sel darah merah tidak dapat mengikat oksogen dengan baik. Apabila darah merah tidak dapat mengikat oksogen dengan baik. Apabila anemia defisiensi bisa terjadi, sel darah merah yang diproduksi di anemia defisiensi bisa terjadi, sel darah merah yang diproduksi di sumsum tulang jumlah akan berkurang atau ukurannya menjadi sumsum tulang jumlah akan berkurang atau ukurannya menjadi terlalu kecil.
terlalu kecil.(1,2)(1,2)
Anemia defisiensi besi disebabkan oleh: Anemia defisiensi besi disebabkan oleh:
1.
1. terjadinya perdarahan yang mengakibatkan tubuh kehilanganterjadinya perdarahan yang mengakibatkan tubuh kehilangan banyak sel darah dan zat besi. Misalnya pada infestasi caing banyak sel darah dan zat besi. Misalnya pada infestasi caing tambang, menstrusi yang tidak normal, kanker pada esofagus tambang, menstrusi yang tidak normal, kanker pada esofagus (kerongkongan), lambung atau usus, dan
(kerongkongan), lambung atau usus, dan peptic peptic ulcer ulcer padapada lambung.
lambung.(1,2,6)(1,2,6) 2.
2. Tubuh tidak menyerap zat besi dari makanan dengan baik.Tubuh tidak menyerap zat besi dari makanan dengan baik. Misalnya pada penyakit Celiac, penyakit Chron, pembedahan Misalnya pada penyakit Celiac, penyakit Chron, pembedahan lambung dan penggunaan antasida berkalsium yang lambung dan penggunaan antasida berkalsium yang berlebihan.
3.
3. Kurangnya asupan makanan yang mengandung zat besi.Kurangnya asupan makanan yang mengandung zat besi. Misalnya pada vegetarian.
Misalnya pada vegetarian.(1,2,6)(1,2,6) 4.
4. Tubuh membutuhkan lebih banyak zat besi daripada biasanya.Tubuh membutuhkan lebih banyak zat besi daripada biasanya. Misalnya pada wanita hamil.
Misalnya pada wanita hamil. (1,2,6)(1,2,6)
2.1.2
2.1.2 Anemia MegaloblastikAnemia Megaloblastik
Anemia megaloblastik terjadi karena gangguan pembentukan Anemia megaloblastik terjadi karena gangguan pembentukan DNA pada inti eritroblast , terutama akibat defisiensi vitamin B12 DNA pada inti eritroblast , terutama akibat defisiensi vitamin B12 dan asam folat. Jenis anemia defisiensi asam folat cukup sering dan asam folat. Jenis anemia defisiensi asam folat cukup sering dijumpai di Indonesia dibanding anemia defisiensi B12. Akibat dijumpai di Indonesia dibanding anemia defisiensi B12. Akibat daridari defisiensi B12 dan asam folat menyebabkan sel eritroblast defisiensi B12 dan asam folat menyebabkan sel eritroblast ukurannya menjadi lebih besar serta
ukurannya menjadi lebih besar serta susunannya kromatinnya lebihsusunannya kromatinnya lebih besar disebut sel megaloblast, sel ini tidak menjalakan fungsinya besar disebut sel megaloblast, sel ini tidak menjalakan fungsinya secara normal sehingga terjadi eritropoesis inefektif dan masa secara normal sehingga terjadi eritropoesis inefektif dan masa hidup eritrosit ini
hidup eritrosit ini pendek yang akan berujung terjadinya anemia.pendek yang akan berujung terjadinya anemia.(1,2)(1,2)
Anemia megaloblastik disebabkan oleh: Anemia megaloblastik disebabkan oleh: 1.
1. Faktor dietFaktor diet
Asupan gizi yang kurang akibat mengandung vit
Asupan gizi yang kurang akibat mengandung vit B12 dan asamB12 dan asam folat.
folat. Vitamin B12 Vitamin B12 banyak banyak pada propada produk hewaduk hewani sedanni sedangkangkan asam folat banyak pada hati dan sayuran hijau.
asam folat banyak pada hati dan sayuran hijau. (1,2)(1,2) 2.
2. MalabsorpsiMalabsorpsi
Dari faktor lambung,
Dari faktor lambung, ileal resesction,jejunal resection,glutenileal resesction,jejunal resection,gluten enteropa
enteropathy chron’s diseathy chron’s disease.se.(1,2)(1,2) 3.
3. Turn over yang meningkatTurn over yang meningkat
Kehamilan, prematur, penyakit keganasan dan
Kehamilan, prematur, penyakit keganasan dan sicklesickle cell/
cell/ hemolitik hemolitik (1,2)(1,2) 4.
4. Renal loss.Renal loss. Defesiensi folat,
Defisiensi
Defisiensi vit vit B12 B12 Defisiensi Defisiensi folatfolat Anemia pernisiosa (addisonian)
Anemia pernisiosa (addisonian) Diet(vegetarian) Diet(vegetarian) Tropikal sprue Tropikal sprue gastrektomi gastrektomi Gizi (nutrional) Gizi (nutrional) Penyakit Coeliac Penyakit Coeliac Tropical sprue Tropical sprue Kehamilan Kehamilan 2.3 2.3 GejalaGejala 2.3.1
2.3.1 Anemia defisiensi besiAnemia defisiensi besi
Anemia tidak akan menunjukkan gejala apabila masih dalam Anemia tidak akan menunjukkan gejala apabila masih dalam kategori anemia ringan. Tetapi pada umumnya gejala-gejala yang kategori anemia ringan. Tetapi pada umumnya gejala-gejala yang terjadi akan bersifat ringan pada awalnya dan mengalami terjadi akan bersifat ringan pada awalnya dan mengalami perkembanga
perkembangan menjadi ln menjadi lebih berat secara perlahan.ebih berat secara perlahan. (1,2)(1,2) Gejala-gejala yang umum terjadi
Gejala-gejala yang umum terjadi adalah:adalah: 1.
1. Rasa terganggu dan menjadi mudah marahRasa terganggu dan menjadi mudah marah 2.
2. Rasa lelah atau lemah yang terjadi lebih Rasa lelah atau lemah yang terjadi lebih sering dari biasanyasering dari biasanya 3.
3. Sakit kepalaSakit kepala 4.
4. Sukar berkonsentrasi atau susah berfikirSukar berkonsentrasi atau susah berfikir Gejala-gejala yang lebih berat lagi dapat berupa: Gejala-gejala yang lebih berat lagi dapat berupa: 1.
1. Warna kebiruan pada sklera (bagian putih dari mata).Warna kebiruan pada sklera (bagian putih dari mata). 2.
2. Rasa seperti melayang apabila dalam posisi berdiriRasa seperti melayang apabila dalam posisi berdiri 3.
3. Kuku yang rapuhKuku yang rapuh 4.
4. Kulit yang pucatKulit yang pucat 5.
5. Nafas yang pendek Nafas yang pendek 6.
6. Rasa sakit di lidahRasa sakit di lidah
Gejala-gejala khusus yang dapat terjadi pada penderita anemia Gejala-gejala khusus yang dapat terjadi pada penderita anemia yang disebabkan karena kekurangan zat besi adalah:
yang disebabkan karena kekurangan zat besi adalah: 1.
1. Atrofi papil lidah.Atrofi papil lidah. 2.
2. Stomatitis angularis.Stomatitis angularis. 3.
3. Koilonychia (kuku sendok).Koilonychia (kuku sendok). 4.
5.
5. Feses yang berwarna hitam karena mengandung darah.Feses yang berwarna hitam karena mengandung darah. 6.
6. Perdarahan yang hebat pada menstruasi pada wanita.Perdarahan yang hebat pada menstruasi pada wanita. 7.
7. Rasa sakit pada perut bagian atas (karena ada perdarahan dalamRasa sakit pada perut bagian atas (karena ada perdarahan dalam lambung).
lambung). 8.
8. Penurunan berat badan (pada anemia defisiensi besi yangPenurunan berat badan (pada anemia defisiensi besi yang disebabka
disebabkan oleh n oleh kanker).kanker).
Selain gejala-gejala anemia, terdapat juga gejala-gejala penyakit Selain gejala-gejala anemia, terdapat juga gejala-gejala penyakit dasar yang menjadi penyebab anemia.
dasar yang menjadi penyebab anemia.
2.3.2
2.3.2 Anemia megaloblastikAnemia megaloblastik
Secara hematologi megalobalstik/ def vit B12 dan asam folat Secara hematologi megalobalstik/ def vit B12 dan asam folat memberikan gambaran yang sama, tetapi defisiensi vitamin B12 memberikan gambaran yang sama, tetapi defisiensi vitamin B12 disertai kelainan neurologik. Gambaran umum anemia disertai kelainan neurologik. Gambaran umum anemia megaloblastik adalah:
megaloblastik adalah: (1,2)(1,2) 1.
1. Anemia timbul perlahan dan Anemia timbul perlahan dan progresif.progresif. 2.
2. Kadang-kadKadang-kadang disertai ang disertai ikterus ringan.ikterus ringan. 3.
3. Glositis dengan lidah berwarna merah seperti daging (buffyGlositis dengan lidah berwarna merah seperti daging (buffy tongue).
tongue).
Pada defisiensi vitamin B12 dijumpai gejala neuropati, Pada defisiensi vitamin B12 dijumpai gejala neuropati, sedangka
sedangkan defisiensi folat n defisiensi folat tidak disertai neuropati. Gejala neuropatitidak disertai neuropati. Gejala neuropati berupa
berupa subacute combined degenarationsubacute combined degenaration.. 1.
1. Neuritis perifer: mati rasa, rasa terbakar pada jari.Neuritis perifer: mati rasa, rasa terbakar pada jari. 2.
2. KerusakanKerusakan columna posterior columna posterior : gangguan posisi, vibrasi dan tes: gangguan posisi, vibrasi dan tes Romberg positif.
Romberg positif. 3.
3. KerusakanKerusakan columna lateraliscolumna lateralis: spastisitas dengan deep reflek : spastisitas dengan deep reflek hiperaktif dan gangguan
2.4 Diagnosis 2.4 Diagnosis
Untuk mendiagnosis anemia secara umum, selain
Untuk mendiagnosis anemia secara umum, selain berdasarkan gejala-berdasarkan gejala-gejala klinis
gejala klinis yang ada, pemeriksaan-pemeriksaayang ada, pemeriksaan-pemeriksaan laboratorium yangn laboratorium yang dapat dilakukan adalah:
dapat dilakukan adalah:(1,2)(1,2) 1.
1. Pemeriksaan hematokrit dan hemoglobin (pengukuran sel darahPemeriksaan hematokrit dan hemoglobin (pengukuran sel darah merah).
merah). 2.
2. Pemeriksaan indeks eritrosit.Pemeriksaan indeks eritrosit. 3.
3. Pemeriksaan sel darah putih dan keping darah.Pemeriksaan sel darah putih dan keping darah. 4.
4. Apusan darah tepi.Apusan darah tepi. 5.
5. Laju endap darah dan Laju endap darah dan penghitungan diferensial.penghitungan diferensial. 6.
6. Pemeriksaan retikulositPemeriksaan retikulosit
Pemeriksaan laboratorium untuk mendiagnosis anemia defisiensi besi Pemeriksaan laboratorium untuk mendiagnosis anemia defisiensi besi yang dapat dilakukan adalah:
yang dapat dilakukan adalah: 1.
1. TIBC atau pemeriksaan kapasitas pengikatan zat besi dalam darah.TIBC atau pemeriksaan kapasitas pengikatan zat besi dalam darah. 2.
2. Serum feritin.Serum feritin. 3.
3. Serum iron level.Serum iron level. 4.
4. Saturasi transferin.Saturasi transferin. 5.
5. PengecaPengecatan sumsum tan sumsum tulang.tulang. Pemerikasaa
Pemerikasaan khusus n khusus untuk mendiagnosis anemia untuk mendiagnosis anemia megaloblastik megaloblastik yang dapat dilakukan adalah:
yang dapat dilakukan adalah: 1.
1. Pengukuran kadar serum vitamin B12 dan serum asam folat.Pengukuran kadar serum vitamin B12 dan serum asam folat. 2.
2. Methymalonic acid urine Methymalonic acid urine 3.
3. supresi deoxyuridine.supresi deoxyuridine. 4.
4. Schilling test.Schilling test.
Selain mendiagnosis anemia, sebaiknya juga
Selain mendiagnosis anemia, sebaiknya juga dilakukan pemeriksaandilakukan pemeriksaan lain untuk mendiagnosis penyebab kekuranga
lain untuk mendiagnosis penyebab kekurangan zat besi, n zat besi, vit B12 dan asamvit B12 dan asam folat misalnya:
folat misalnya: 1.
1. ColonoscopyColonoscopy.. 2.
2. Pemeriksaan feses untuk mencari telur Pemeriksaan feses untuk mencari telur cacing.cacing. 3.
3. Endoscopy Endoscopy foto saluran makanan bagian atas, follow through.foto saluran makanan bagian atas, follow through. 4.
Dan pemeriksaan-pemeriksaan lainnya berdasarkan kecurigaan atas Dan pemeriksaan-pemeriksaan lainnya berdasarkan kecurigaan atas penyebab kekurang
penyebab kekurangan zat besi, vit an zat besi, vit B12 dan asam folat.B12 dan asam folat.
2.5 Terapi 2.5 Terapi
Setelah diagnosis ditegakkan maka akan dibuat
Setelah diagnosis ditegakkan maka akan dibuat rencana pemberian terapi.rencana pemberian terapi. Terapi untuk anemia defisiensi dapat besi berupa:
Terapi untuk anemia defisiensi dapat besi berupa:{1,2,3,5){1,2,3,5) 1.
1. Terapi kausal tergantung penyebabnya, misalnya: pengobatan cacingTerapi kausal tergantung penyebabnya, misalnya: pengobatan cacing tambang, pengobatan hemoroid, pengobatan menoragia. Terapi
tambang, pengobatan hemoroid, pengobatan menoragia. Terapi kausalkausal harus dilakukan, kalau tidak maka anemia akan kambuh kembali. harus dilakukan, kalau tidak maka anemia akan kambuh kembali. 2.
2. Pemberian preparat besi untuk mengganti kekurangan besi dalamPemberian preparat besi untuk mengganti kekurangan besi dalam tubuh:
tubuh: a.
a. Besi per oral: merupakan obat pilihan pertama karenaBesi per oral: merupakan obat pilihan pertama karena efektif, murah dan aman. Preparat yang tersedia
efektif, murah dan aman. Preparat yang tersedia yaitu:yaitu: i.
i. Ferrous sulphat Ferrous sulphat (sulfas ferosus): preparat pilihan(sulfas ferosus): preparat pilihan pertama (murah dan efektif). Dosis 3 x 200 mg.
pertama (murah dan efektif). Dosis 3 x 200 mg. ii.
ii. Ferrous gluconate, ferrous fumarat, ferrous lactateFerrous gluconate, ferrous fumarat, ferrous lactate dandan ferrous
ferrous succinate,succinate, harga lebih mahal, tetapi efektivitasharga lebih mahal, tetapi efektivitas dan efek samping sama.
dan efek samping sama.
Preparat besi oral sebaliknya diberikan saat lambung Preparat besi oral sebaliknya diberikan saat lambung kosong,tetapi efek samping lebih banyak dibandingkan kosong,tetapi efek samping lebih banyak dibandingkan dengan pemberian setelah makan. Efek samping dapat dengan pemberian setelah makan. Efek samping dapat berupa mual, muntah, serta konstipasi. Pengobatan berupa mual, muntah, serta konstipasi. Pengobatan diberikan sampai 6 bulan sampai kadar hemoglobin normal diberikan sampai 6 bulan sampai kadar hemoglobin normal untuk mengisi cadangan besi tubih. Kalau tidak, anemia untuk mengisi cadangan besi tubih. Kalau tidak, anemia sering kambuh kembali.
sering kambuh kembali.{1,2,3,5){1,2,3,5)
b.
b. Besi parenteralBesi parenteral
Efek samping lebih berbahaya , serta harganya lebih mahal. Efek samping lebih berbahaya , serta harganya lebih mahal. Indikasi, yaitu:
Indikasi, yaitu: {1,2,3,5){1,2,3,5) i.
i. Intoleransi oral berat.Intoleransi oral berat. ii.
ii. Kepatuhan berobat kurang.Kepatuhan berobat kurang. iii.
iv.
iv. Perlu peningkatan Hb secara cepat (misalnyaPerlu peningkatan Hb secara cepat (misalnya preoperasi, hamil trimester akhir).
preoperasi, hamil trimester akhir).{1,2,3,5){1,2,3,5) Preparat yang tersedia:
Preparat yang tersedia: iron dextran complex, ironiron dextran complex, iron sorbitol citric acid complex
sorbitol citric acid complex. Dapat diberikan secara. Dapat diberikan secara intramuskuler dalam atau intravena pelan. Efek samping: intramuskuler dalam atau intravena pelan. Efek samping: reaksi anafilaksis, flebitis, sakit kepala, flushing, mual, reaksi anafilaksis, flebitis, sakit kepala, flushing, mual, muntah, nyeri perut dan sinkop.
muntah, nyeri perut dan sinkop.{1,2,3,5){1,2,3,5)
Dosis besi perental: harus dihitung secara tepat karena Dosis besi perental: harus dihitung secara tepat karena besi yang berlebihan
besi yang berlebihan akan membahayakan pasien.akan membahayakan pasien.{1,2,3,5){1,2,3,5) 3.
3. Pengobatan lainPengobatan lain a.
a. Diet: sebaiknya diberikan makanan bergizi dengan tinggiDiet: sebaiknya diberikan makanan bergizi dengan tinggi protein terutama yang berasal dari protein hewani.
protein terutama yang berasal dari protein hewani.{1,2,3,5){1,2,3,5) b.
b. Vitamin c: vitamin c diberikan 3 x 100 mg/hari untuk Vitamin c: vitamin c diberikan 3 x 100 mg/hari untuk meningkatkan absorpsi besi.
meningkatkan absorpsi besi.{1,2,3,5){1,2,3,5) c.
c. Transfusi Transfusi darah: darah: anemia anemia kekurangan kekurangan besi besi jarangjarang memerlukan transfusi darah. Indikasi pemberian transfusi memerlukan transfusi darah. Indikasi pemberian transfusi darah pada anemia besi adalah:
darah pada anemia besi adalah: {1,2,3,5){1,2,3,5) i.
i. Adanya penyakit jantung anermik dengan ancamanAdanya penyakit jantung anermik dengan ancaman payah jantung.
payah jantung. ii.
ii. Anemia yang sangat simptomatik, misalnya anemiaAnemia yang sangat simptomatik, misalnya anemia dengan dengan gejala pusing yang sangat mencolok. dengan dengan gejala pusing yang sangat mencolok. iii.
iii. Penderita yang memerlukan peningkatan kadarPenderita yang memerlukan peningkatan kadar hemoglobin yang cepat, seperti pada kehamilan hemoglobin yang cepat, seperti pada kehamilan trimester akhir atau preopersi.
trimester akhir atau preopersi.
Jenis darah yang diberikan adalah PRC (packed red cell) Jenis darah yang diberikan adalah PRC (packed red cell) untuk mengurangi bahaya overload. Sebagai premidikasi untuk mengurangi bahaya overload. Sebagai premidikasi dapat dipertimbangkan pemberian furosemid intravena. dapat dipertimbangkan pemberian furosemid intravena. Sedangkan terapi untuk utama
Sedangkan terapi untuk utama untuk anemia megaloblastik/ untuk anemia megaloblastik/ defisiensi vitamin B12 dan asam folat adalah terapi dengan defisiensi vitamin B12 dan asam folat adalah terapi dengan ganti dengan vitamin B12 atau asam folat meskipun ganti dengan vitamin B12 atau asam folat meskipun demikian terapi kausal dengan perbaikan gizi dan lain-lain demikian terapi kausal dengan perbaikan gizi dan lain-lain tetap harus dilakukan.
Untuk defisiensi vitamin B12:
Untuk defisiensi vitamin B12: hydroxycobalaminhydroxycobalamin intramuskular 200 mg/hari, atau 1000 mg diberikan tiap intramuskular 200 mg/hari, atau 1000 mg diberikan tiap minggu selama 7 minggu. Dosis pemeliharaan 200 mg tiap minggu selama 7 minggu. Dosis pemeliharaan 200 mg tiap bulan atau 1000 mg tiap 3 bulan. Untuk defisiensi folat: bulan atau 1000 mg tiap 3 bulan. Untuk defisiensi folat: berikan asam folat 5 mg/hari selama 4 bulan. Respon berikan asam folat 5 mg/hari selama 4 bulan. Respon terhadap terapi: retikulosit mulai naik hari 2-3 dengan terhadap terapi: retikulosit mulai naik hari 2-3 dengan puncak pada hari 7-8. Hb harus naik 2-3 g/dl tiap 2 minggu. puncak pada hari 7-8. Hb harus naik 2-3 g/dl tiap 2 minggu. Neuropati biasanya dapat membaik, tetapi kerusakan Neuropati biasanya dapat membaik, tetapi kerusakan medulla spinalis biasanya ireversibel.
BAB III BAB III Penutup Penutup 3.1 3.1 KesimpulanKesimpulan
Anemia adalah suatu keadaan dimana masaa eritrosit atau massa Anemia adalah suatu keadaan dimana masaa eritrosit atau massa hemoglobin yang beredar tidak dapat memenuhi fungsinya untuk hemoglobin yang beredar tidak dapat memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh, sedangkan secara laboratorik menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh, sedangkan secara laboratorik dijabarkan sebagai penurunan dibawah normal kadar hemoglobin, hitung dijabarkan sebagai penurunan dibawah normal kadar hemoglobin, hitung eritrosit dan hematokrit (packed red cell). Proses terjadinya anemia itu eritrosit dan hematokrit (packed red cell). Proses terjadinya anemia itu sendiri tergantung dari sudut mana kita melihat dan tujuan kita sendiri tergantung dari sudut mana kita melihat dan tujuan kita melakukan klasifikasi tersebut. Klasifikasi anemia yang sering melakukan klasifikasi tersebut. Klasifikasi anemia yang sering diguanakan bisa berdasarkan morfologi eritrosit (anemia hipokromik diguanakan bisa berdasarkan morfologi eritrosit (anemia hipokromik mikroster, normokromik normositer dan makrositer) dan klasifikasi mikroster, normokromik normositer dan makrositer) dan klasifikasi anemia berdasarkan etiopatogenesis (produksi ertitrosit menurut, anemia berdasarkan etiopatogenesis (produksi ertitrosit menurut, kehilangan eritrosit dari tubuh, hemolisis, bentuk campuran dan bentuk kehilangan eritrosit dari tubuh, hemolisis, bentuk campuran dan bentuk patogenensis yang belum jelas. Terdapat berbagai jenis anemia tapi patogenensis yang belum jelas. Terdapat berbagai jenis anemia tapi anemia yang sering terjadi yaitu: anemia defisiensi besi dan anemia anemia yang sering terjadi yaitu: anemia defisiensi besi dan anemia megaloblastik. Penyebab kedua anemia tersebut berbeda sehngga gejala megaloblastik. Penyebab kedua anemia tersebut berbeda sehngga gejala berbeda. Dalam menegakkan diagnosis dilakukan bedasarkan berbeda. Dalam menegakkan diagnosis dilakukan bedasarkan gejala-gejala klinis yang ada dan dilanjutkan dengan pemeriksaan laboratorium gejala klinis yang ada dan dilanjutkan dengan pemeriksaan laboratorium untuk menentukan varian anemianya. Pada anemia defisiensi besi juga untuk menentukan varian anemianya. Pada anemia defisiensi besi juga ditambahkan pemeriksaan untuk mendeteksi penyakit dasar yang menjadi ditambahkan pemeriksaan untuk mendeteksi penyakit dasar yang menjadi anemia penyebab anemia defisiensi besi
anemia penyebab anemia defisiensi besi
3.2
3.2 SaranSaran
Praktisi kesehatan: dapat membantu memahami amebiasis dan mampu Praktisi kesehatan: dapat membantu memahami amebiasis dan mampu menjelaskan kepada masyarakat tentang penyebab anemia secara umum, menjelaskan kepada masyarakat tentang penyebab anemia secara umum, penyuluhan gizi
penyuluhan gizi dan pencegahannyadan pencegahannya
Masyarakat umum: untuk memahami pola hidup sehat seperti mencuci Masyarakat umum: untuk memahami pola hidup sehat seperti mencuci tangan sebelum makan, menggunakan alas kaki dan bagi penduduk yang tangan sebelum makan, menggunakan alas kaki dan bagi penduduk yang rentan seperti wanita hamil sebaiknya mengkomsumsi suplemen besi rentan seperti wanita hamil sebaiknya mengkomsumsi suplemen besi untuk menambah zat besi
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA 1.
1. Bakta, I made. Hematologi Klinik Bakta, I made. Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta:EGC,20Ringkas. Jakarta:EGC,200707 2.
2. Boediwarsono. (2006).Ilmu penykit dalam. 1St ed.Jakarta: DepartemenBoediwarsono. (2006).Ilmu penykit dalam. 1St ed.Jakarta: Departemen Ilmu penyakit dalam
Ilmu penyakit dalam Fakultas Kedoktran Universitas IndonesiaFakultas Kedoktran Universitas Indonesia 3.
3. Katzung G Bertram, Masters B Susan, trevor j Anthoni. (2009). Basic AndKatzung G Bertram, Masters B Susan, trevor j Anthoni. (2009). Basic And clinical Pharmacology. 11Th ed. US. The McGraw-Hill
clinical Pharmacology. 11Th ed. US. The McGraw-Hill Companies, inc.Companies, inc. 4.
4. Dorland's Illustrated Medical Dictionary 32nd edition, 2012 Saunders,Dorland's Illustrated Medical Dictionary 32nd edition, 2012 Saunders, Elsevier.
Elsevier. 5.
5. Allene Michael. K.Home McDonald, Miller Jefferi L. InvidualizedAllene Michael. K.Home McDonald, Miller Jefferi L. Invidualized treatment for iron deficiency anemia in adult. Available PMC. Accesed on treatment for iron deficiency anemia in adult. Available PMC. Accesed on 07 August 2012.
07 August 2012. 6.
6. Banarez Fernando Fernandez. Monzon helena, Forne Monstserrat. A Banarez Fernando Fernandez. Monzon helena, Forne Monstserrat. A ShortShort review of malabsorption and anemia. Available PMC. Accesed on 07 review of malabsorption and anemia. Available PMC. Accesed on 07 August 2012.