• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVIDENCE BASED CLINICAL REVIEW PERAN ZINC DALAM PENATALAKSANAAN ENSEFALOPATI HEPATIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVIDENCE BASED CLINICAL REVIEW PERAN ZINC DALAM PENATALAKSANAAN ENSEFALOPATI HEPATIK"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

EVIDENCE BASED CLINICAL REVIEW

PERAN ZINC DALAM PENATALAKSANAAN ENSEFALOPATI HEPATIK

Disusun oleh: dr. Yusuf Aulia Rahman

NPM. 1006767525

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS

DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM-DIVISI HEPATOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT NASIONAL CIPTO MANGUNKUSUMO

MARET 2014

(2)

BAB I PENDAHULUAN

Ensefalopati hepatikum merupakan suatu komplikasi neuropsikiatrik yang terjadi pada sekitar 20-30% pasien dengan sirosis hati. Kondisi ini mengurangi kualitas hidup dan menyebabkan gangguan fungsi kognitif yang reversibel.

Gangguan kognitif pada ensefalopati hepatic dapat cetuskan oleh berbagai sebab seperti infeksi, gangguan elektrolit, hipoksemia, perdarahan saluran cerna. Beberapa patofisiologi yang diajukan melibatkan beberapa faktor yang potensial sebagai patogen, antara lain efek neurotoksik langsung dari ammonia, stress oksidatif akibat pembentukan spesies oksigen reaktif, sitokin inflamasi dan mangan toksik.

Penurunan kadar ammonia dalam darah dikatakan dapat memperbaiki ensefalopati melalui perbaikan fungsi kognitif, performa saat pemeriksaan neuropsikiatri, dan kualitas hidup terkait kesehatan pasien. Zat yang telah diketahui dapat mengurangi absorpsi ammonia adalah lactulosa, dan digunakan pada pasien dengan ensefalopati hepatik minimal. Namun laktulosa tidak memiliki efek detoksifikasi ammonia sehingga tidak efektif pada pasien dengan ensefalopati yang berat.

Metabolisme ammonia terdjadi di hati dan otot gerak. Di hati, ammonia diubah menjadi urea melalui enzim ornithine transcarbamylase. Sedangkan di otot, ammonia diubah menjadi asam glutamate oleh glutamyl sintetase. Zinc berperan sebagai kofaktor penting dalam reaksi enzimatik tersebut. Defisiensi zinc dapat menurunkan aktivitas ornithine transkarbamilase dan glutamine sintetase yang menyebabkan hiperammonemia.

Defisiensi zinc sering ditemui pada pasien dengan sirosis, disebabkan oleh diet rendah protein, gangguan absorpsi usus, dan pembuangan berlebih melalui urin. Suplementasi zinc oral dapat memperbaiki ensefalopati hepatik pada pasien yang gagal dengan restriksi protein dan lactulosa. Penambahan zinc pada terapi standar dapat meningkatkan konversi asam amino menjadi urea di hati sehingga menurunkan kadar ammonia, sehingga memperbaiki kualitas hidup pasien. Walaupun murah dan jarang memberikan sedikit efek samping, namun manfaat penggunaan zinc jangka panjang belum diketahui.

(3)

BAB II ILUSTRASI KASUS

Pasien pria 45 tahun dirujuk dengan ikterus. Pasien telah diketahui sakit kuning sejak 1 tahun sebelumnya dan mendapat terapi Lamivudin selama 6 bulan. Pasien dinyatakan sembuh dan berhenti makan obat. Tiga bulan SMRS kemudian pasien diperiksakan kembali HBV DNA dan dimulai kembali pengobatan Entecavir hingga saat masuk perawatan. Saat ini pasien terlihat kuning dan direncanakan untuk dilakukan ERCP. Selama perawatan pasien dilakukan USG dan tidak ditemukan pelebaran CBD, sehingga bukan suatu ikterus obstruktif. Pasien direncanakan untuk transplantasi hati, namun terkendala dengan donor. Saat perawatan pasien diberi terapi Tenofovir untuk menggantikan Entecavir. Selain itu pasien juga menderita DM dan mendapat terapi insulin.

Laboratorium: DPL: 8.2/23.4/7.070/12.900 Diff: 0.4/0.6/77.6/12.9/8.5 SGOT: 124/SGPT: 89 Alb: 2.85/Globulin: 4.45 Bilirubin T: 21.25/D: 17.38/I: 3.87 GDS: 264/AiC: 7.4

EGD: varises esophagus grade III, gastropati hipertensi porta berat.

(4)

BAB III

METODE PENELUSURAN

3.1 MASALAH KLINIS

Apakah pemberian zinc dapat memperbaiki ensefalopati hepatikum pada pasien dengan sirosis hepatis?

Patient Intervention Comparison Outcome

Cirrhosis, hepatic encephalopathy

Zinc - Clinical improvement

3.2 METODE PENELUSURAN

Prosedur pencarian literatur untuk menjawab masalah klinis tersebut adalah dengan penelusuran pustaka secara on-line dengan menggunakan mesin pencarian PubMed dan ScienceDirect. Kata kunci yang dimasukkan adalah cirrhosis, encephalopathy, zinc.

Ditemukan 52 artikel yang didapatkan, dipilih 8 artikel dari kelompok meta-analysis, randomized clinical

trial, systematic review. Dari 8 artikel tersebut, didapatkan 3 artikel yang dipublikasikan dalam 5 tahun

terakhir. Dari 3 jurnal tersebut, dipilih satu meta-analysis dan systematic review, serta satu artikel

randomized clinical trial, sedangkan terakhir merupakan artikel review yang menilai peranan zinc pada

terapi interferon.

Tabel 1. Telaah kritis untuk artikel uji klinis Validitas  Randomisasi Ya  Kelompok setara Ya  Penyamaran Ya  Diperlakukan sama Ya  Semua dianalisa Ya Hasil  NNT N/A Kemamputerapan

(5)

 Karakter pasien mirip Ya  Terapi tersedia, terjangkau, diterima

pasien

(6)

BAB IV KAJIAN PUSTAKA

1. Chavez-Tapla dkk di Mexico melakukan systematic review dan meta-analysis untuk mencari efek suplementasi zinc oral pada tatalaksana ensefalopati hepatikum. Penelitian ini menggunakan referensi yang didapatkan dari database elektronik (CENTRAL, MEDLINE, EMBASE). Metaanalysis ini memasukkan penelitian prospective randomized clinical trial yang membandingkan efek suplementasi zinc dengan kelompok yang tidak diberi intervensi, placebo, atau terapi standar pada ensefalopati hepatikum pada pasien dengan sirosis hepatis. Dimasukkan semua bahasa dan tahun publikasi, serta jenis publikasinya. Meta-analysis ini melibatkan 4 RCT. Reding dkk meneliti 22 pasien dengan ensefalopati hepatik kronik, menggunakan zinc acetate 600 mg per hari. Hasilnya menunjukkan perbaikan performance pada kelompok yang mendapat zinc. Bresci dkk meneliti 90 pasien dengan sirosis dengan ensefalopati hepatik rekuren, mendapat zinc acetate 600 mg/hari. Hasilnya menunjukkan angka rekurensi yang lebih rendah pada kelompok yang mendapat zinc. Hayasi dkk meneliti 44 pasien dengan sirosis hepatis mendapat asam amino rantai cabang dibandingkan dengan asam amino rantai cabang dan zinc. Hasilnya menunjukkan kadar ammonia yang lebih rendah pada kelompok yang mendapat asam amino rantai cabang dan zinc, dibandingkan dengan kelompok asam amino saja. Takuma dkk meneliti pemberian 225 mg polaprezinc dengan terapi standar selama 6 bulan, hasilnya menunjukkan terdapat perbaikan skor komponen fisik, Child-Pugh score, penurunan grade ensefalopati hepatik, serta perbaikan kadar ammonia darah. Studi ini juga melaporkan adanya efek samping mual muntah yang menyebabkan seorang pasien keluar dari penelitian ini.

(7)

Pada meta-analysis ini masih terdapat beberapa kelemahan, antara lain tidak mencantumkan parameter kualitas hidup pasien sehingga tidak tergambar pentingnya suplementasi zinc untuk mengobati ensefalopati hepatikum. Tidak disebutkan juga apakah perbedaan sediaan zinc yang diberikan dapat memberi perbedaan klinis.

2. Somi MH dkk di Iran, melakukan penelitian uji klinis teracak yang menarik. Mereka meneliti kadar penanda biokimiawi dalam darah pasien dengan sirosis non alkoholik. Penelitian ini dilakukan terhadap 60 pasien sirosis yang dibagi secara acak menjadi kelompok kontrol yang mendapat placebo dan kelompok intervensi yang mendapatkan zinc dosis rendah (50 mg per hari). Kemudian pada kedua kelompok dilakukan pengukuran penanda biokimia serum pada saat awal dan akhir masa penelitian. Didapatkan hasil berupa penurunan yang bermakna secara statistic pada kadar tembaga (Cuprum/Cu) dan creatinin dalam serum kelompok pasien yang mendapat Zn, serta peningkatan rasio Zn/Cu yang bermakna.

Pada penelitian ini menyimpulkan bahwa Zn merupakan suatu mikronutrien penting yang dapat memberi manfaat pada pasien dengan sirosis yang terlihat secara klinis maupun laboratoris. Namun pada penelitian ini tidak menunjukkan jangka waktu pemberian yang dianjurkan.

(8)

BAB V KESIMPULAN

 Pemberian suplementasi zinc per oral memperbaiki beberapa parameter yang mempengaruhi ensefalopati hepatik seperti kadar ammonia, grade ensefalopati, dan Child-Pugh score.

 Penambahan preparat zinc pada terapi standar ensefalopati pada sirosis dapat memberikan hasil yang lebih baik

 Belum diketahui kadar preparat zinc yang diberikan dan durasi pemberian yang tepat agar memberikan hasil perbaikan ensefalopati hepatik.

(9)

DAFTAR PUSTAKA

1. Takuma Y, Nuoso K, Makino Y, Hayashi M, Takahashi H; Clinical trial: oral zinc in hepatic encephalopathy. Alimen Pharmacol Therap 2010. 32:1080-1090.

2. Schilles F, Gorg B, Haussinger D: RNA oxidation and zinc in hepatic encephalopathy and hyperammonemia. Metab Brain Dis 2009. 24:119-134

3. Haussinger D, Schilless F; Pathogenetic mechanisms of hepatic encephalopathy. Gut 2008. 57:1156-65.

4. Marchesini G, Fabbri A, Bianchi G, Brizi M, Zoli M: Zinc supplementation and amino acid-nitrogen metabolism in patients with advanced cirrhosis. Hepatology 1996.23:1084-92.

5. Chavez-Tapia NC, Cesar-Arce A, Barrientos-Gutierrez T, Villegas-Lopez F, Mendez-Sanchez N, Uribe M: A systematic review and meta-analysis of the use of oral zinc in the treatment of hepatic encephalopathy. Nutrition Journal 2013. 12:74.

6. Somi MH, Rezaeifar P, Rahimi AO, Moshrefi B: Effects of Low Dose Zinc Supplementation on Biochemical Markers in Non-alcoholic Cirrhosis: A Randomized Clinical Trial. Arch Iran Med 2012; 15(8): 472-76.

Gambar

Tabel 1. Telaah kritis untuk artikel uji klinis  Validitas    Randomisasi   Ya    Kelompok setara  Ya    Penyamaran  Ya     Diperlakukan sama   Ya     Semua dianalisa  Ya   Hasil     NNT  N/A  Kemamputerapan

Referensi

Dokumen terkait

The research about utilization of nitrogen gas as a carrier gas in the determination of Hg ions by using Cold Vapor-Atomic Absorption Spectrophotometer (CV-AAS) method has

Pengawetan Metode Rendaman Panas Dingin Kayu Sengon dengan Ekstrak Buah Kecubung Terhadap Serangan Rayap Kayu Kering (Seminar Nasional Mapeki XV).. Yogyakarta

Hasil throughput rata-rata user dengan Algoritma dengan Batasan Daya dan QoS tampak pada tabel 5 Nilai yang diambil pada user ke-1 hingga user ke-5 dengan

Konflik Penguasa Tanah di Maluku Utara : Rakyat Versus Penguasa dan Pengusaha. Jurnal Dinamika

Melalui penjelasan guru tentang operasi bilangan bulat siswa dapat menyelesaikan soal penaksiran perkalian dan pembagian ke ratusan tedekat dengan benar.. Materi Pembelajaran

perkembangan hasil belajar siswa sebelum dan setelah mengikuti proses pembelajaran. Data diolah menggunakan bantuan SPSS. 16 for Windows, untuk melihat hasil belajar

Untuk konsentrasi bayam yang dapat ditambahkan dalam cake berdasarkan hasil pengkajian kegiatan BPTP Jakarta Tahun 2015, penambahan bayam sebagai fortifi kan pada cake kue

jurnal lainnya dapat juga dihubungkan melalui alamat URL yang dapat diperiksa oleh Asesor secara daring , (misalnya: Google Scholar, Scopus, atau lainnya). •   Dampak ilmiah juga