KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
PENYELENGGARAAN KAB /KOTA SEHAT (KKS) – PENYELENGGARAAN KAB /KOTA SEHAT (KKS) – KOTA PINTAR TERINTEGRASI
KONAS IAKMI – 3 November 2016
DIREKTUR KESEHATAN LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI
MENUJU INDONESIA SEHAT 2 INDONESIA SEHAT PROP SEHAT KAB/KOTA SEHAT KECAMATAN SEHAT DESA / KELURAHAN SEHAT KELUARGA SEHAT
Kabupaten Kota Sehat Kabupaten Kota Sehat
merupakan s
merupakan suatuuatu kondisikondisi kabupaten
kabupaten//kotakota yang yang
bersih
bersih, , nyamannyaman, , amanaman dan
dan sehatsehat untukuntuk dihunidihuni penduduk
penduduk, yang , yang dicapaidicapai
Foto: Dokumentasi Verifikasi Lapangan di Desa Pinilih Kab. Minahasa Utara
penduduk
penduduk, yang , yang dicapaidicapai melalui
melalui terselenggaranyaterselenggaranya penerapan
penerapan beberapabeberapa tatanantatanan dengan
dengan kegiatankegiatan yang yang terintegrasi
terintegrasi yang yang disepakatidisepakati masyarakat
masyarakat dandan pemerintahpemerintah daerah daerah
Foto: Dokumentasi Verifikasi Lapangan di Bank Sampah DKPP Kota Balikpapan
Top down support Top down support
Foto : Dokumentasi Verifikasi Lapangan Rumah Singgah Barak Semampir Kota Kediri
Bottom up approach Bottom up approach
KELEMBAGAAN KAB/KOTA SEHAT KABUPATEN/ KABUPATEN/ TIM PEMBINA KAB/KOTA TIM PEMBINA KAB/KOTA PROPINSI PROPINSI PUSAT PUSAT TIM PEMBINA PROVINSI TIM PEMBINA PROVINSI TUJUAN. SASARAN, KEBIJAKAN DAN TUJUAN. SASARAN, KEBIJAKAN DAN TIM PEMBINA PUSAT TIM PEMBINA PUSAT 5 KABUPATEN/ KOTA KABUPATEN/ KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA KECAMATAN KECAMATAN FORUM KOMUNIKASI DESA FORUM KOMUNIKASI DESA DESA KELURAHAN DESA KELURAHAN KELOMPOK KERJA KELOMPOK KERJA FORUM KAB/KOTA SEHAT FORUM KAB/KOTA SEHAT DAN STRATEGI DAN STRATEGI PERENCANAAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI DAN KRITERIA PENILAIAN PEMBINAAN DAN PENDANAAN
TIM PEMBINA & FORUM KKS
• TIM PEMBINA
–Keterlibatan LS/instansi terkait sebagai pembina
–Ketua sebaiknya
BAPPEDA didampingi Dinkes
• FORUM KOTA/KAB SEHAT
– Keterlibat masyarakat/ ormas/ PKK sebagai fasilitator UKBM
– Ketua lembaga /organisasi
BAPPEDA didampingi Dinkes
–Sebaiknya instansi yang terlibat sbg tim
pembina
–Upayakan KKS milik semua sektor sebagai pembina, bukan hanya tanggung jwb Dinas Kesehatan
– Ketua lembaga /organisasi masy
– Sebaiknya seluruh masyarakat
terlibat, minimal tahu
– Upayakan KKS milik masyarakat dan tempat Sekretariat ada di masy sehingga tdk ada
9 Tatanan Kab./Kota Sehat
1. Pemukiman, Sarana & Prasarana Umum
2. Sarana Lalu Lintas Tertib dan Pelayanan Transportasi 3. Pertambangan Sehat
4. Hutan Sehat
5. Industri dan Perkantoran Sehat
Kementerian Pariwisata Kementerian ESDM Kementerian Perdagangan Kementerian PU
Sinergitas Lintas Sektor yang Mengusulkan Kabupaten/Kota Sehat
Sinergitas Lintas Sektor yang Mengusulkan Kabupaten/Kota Sehat
5. Industri dan Perkantoran Sehat 6. Pariwisata Sehat
7. Ketahanan Pangan dan Gizi
8. Kehidupan Masyarakat Sehat Mandiri
9. Kehidupan Sosial Yang Sehat
Kementerian Pertanian Kementerian Kesehatan Kementerian Sosial Kementerian Dalam Negeri Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kementerian Perhubungan Kementerian Pendidikan
TATANAN
PEMUKIMAN, SARANA DAN PRASARANA UMUM YG SEHAT
1. Udara bersih 2. Sungai bersih
3. Penyediaan air bersih individu dan umum 4. Pembuangan air limbah domestik
5. Pengelolaan sampah
6. Perumahan dan pemukiman
7. Pertamanan dan hutan kota 7. Pertamanan dan hutan kota 8. Sekolah
9. Pengelolaan pasar
10. Sarana OR, rekreasi dan taman bermain 11. Penataan sektor informal
TATANAN KEHIDUPAN
MASYARAKAT YANG SEHAT
DAN MANDIRI
1. Perilaku hidup bersih dan sehat
2. Tempat-tempat umum 3. Permukiman, perumahan
dan bangunan sehat 4. Penyediaan air bersih
5. Kesehatan dan keselamatan kerja, pencegahan
kecelakaan
10. Immunisasi
11. Pelayanan pengobatan dan perawatan 12. Pemberantasan Malaria 13. Pemberantasan penyakit DBD 14. Pemberantasan TB Paru 15. Pemberantasan Diare 16. Pencegahan penyakit kecelakaan 6. Kesehatan keluarga, reproduksi, KB 7. Pembinaan kesehatan jiwa
masyarakat dan pola asuh anak
8. Kesehatan olah raga 9. Program anti tembakau
16. Pencegahan penyakit degeratif
17. Gizi
18. JPKM (jaringan pengaman kesehatan masyarakat)
PENYELENGGARAN KAB./KOTA SEHAT
• PENDEKATAN TERPADU, MENYELURUH, LINTAS
SEKTOR DAN MASYARAKAT SELAKU PELAKU UTAMA
• OPERASIONALISASI PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN, PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DAN PEMBANGUNAN BERWAWASAN KESEHATAN
Peraturan Bersama MENTERI DALAM NEGERI
dan
MENTERI KESEHATAN Nomor 34 tahun 2005 dan
Nomor : 1138/Menkes/PB/VIII/2005 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat
PENYELENGGARAAN KAB/KOTA SEHAT THN 1996 ( 6 KAB/KOTA SEBAGAI PERCONTOHAN )
Balikpapan B.Lampung Pekalongan Cianjur Malang Jaktim
PENYELENGGARAAN KAWASAN PARIWISATA SEHAT THN 1998 (8 KAWASAN) Nongsa Bunaken Berastagi Anyer Baturade n Kotagede Senggigi Tana Toraja
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
PENGHARGAAN SWASTISABA
PENGHARGAAN SWASTISABA
PENGHARGAAN SWASTISABA
KABUPATEN/KOTA SEHAT
PENGHARGAAN SWASTISABA
KABUPATEN/KOTA SEHAT
SWASTISABA PADAPA
KRITERIA
1. Sekurang-kurangnya memilih tatanan wajib 1. Sekurang-kurangnya memilih tatanan wajib 2. Cakupan Kecamatan 51-60% Kecamatan
3. Setiap tatanan melaksanakan 51-60% kegiatan
4. Kegiatan yang dipilih sekurang-kurangnya adanya program pemda dan adanya gerakan masyarakat
SWASTISABA WIWERDA
KRITERIA
1. Sekurang-kurangnya memilih 3-4 tatanan sesuai potensi daerah
2. Cakupan Kecamatan 61-70% Kecamatan 2. Cakupan Kecamatan 61-70% Kecamatan
3. Setiap tatanan melaksanakan 61-70% kegiatan 4. Tiap tatanan telah terintegrasi aspek
fisik, sosial/budaya, ekonomi dan kesehatan
5. Kegiatan yang dipilih sekurang-kurangnya adanya program pemda dan adanya gerakan masyarakat
SWASTISABA WISTARA
KRITERIA
1. Sekurang-kurangnya memilih 5 tatanan sesuai dengan potensi daerah 2. Cakupan Kecamatan 70% Kecamatan
2. Cakupan Kecamatan 70% Kecamatan
3. Setiap tatanan melaksanakan 70% kegiatan
4. Tiap tatanan telah terintegrasi aspek fisik, sosial/budaya, ekonomi dan kesehatan
5. Kegiatan yang dipilih sekurang-kurangnya adanya program pemda dan adanya gerakan masyarakat
42
58 41 Padapa Wiwerda Wistara
Grafik Kabupaten/Kota Penerima Penghargaan Swastisaba KKS Tahun 2005 - 2015 2005 2007 2009 2011 2013 2015 6 18 20 32 42 10 13 14 26 34 41 4 5 4 9 22 36
PROV DENGAN KAB/KOTA YANG TELAH MENYELENGGARAKAN KKS Ak ses KKS ≥ 75% KKS 75 -50% 1. Bengkulu 2. Sumbar 3. SumSel 4. Jambi 5. Babel 6. DKI Jakarta 7. Jawa Barat 8. Jogjakarta 10. Jawa Timur 11. Bali 12. NTB 13. Sulsel 14. Sulut 15. Sultra 1. Sumut 2. Riau 3. Lampung 4. Kalbar 16. Kaltim 17. Kaltara 18. Kalsel 19. Banten 20. Sulbar 21. Gorontalo ses Air Mi nu m KKS 50 - 25% KKS ≤ 25 % 8. Jogjakarta 9. Jawa Tengah 15. Sultra 1. Aceh 2. Sulteng 3. NTT 4. Kepri 5. Maluku 1. Kalteng 2. Malut 3. Papua 4. Papua barat
Mulai Tahun 2015, atas aspirasi/usulan daerah, maka Diberikan penghargaan kepada Tim Pembina Provinsi yaitu
SMART CITY adalah suatu pendekatan untuk menuju kota yang layak huni dan berkelanjutan yang mencakup 6 Pilar utama :
1. Smart economy
( Inovasi dan Persaingan )
2. Smart mobility
( Transportasi dan Infrastruktur )
3. Smart environment Pendekatan
Teknologi
( Keberlanjutan dan Sumber Daya )
4. Smart human capital
(Kreativitas dan Modal Sosial)
5. Smart living
(Kualitas hidup dan Kebudayaan)
6. Smart governance
(Pemberdayaan dan Partisipasi)
(Sumber : Wiwin Purnomowati & Ismini, Univ. Widyagama-Malang))
Teknologi Informatika – era digitalisasi
Smart economy ( Inovasi dan Persaingan )
• Peningkatan akses dan pemerataan mutu layanan sosial dasar
• Peningkatan kualitas dan daya saing tenaga kerja • Pengendalian jumlah dan laju pertumbuhan
• Pengendalian jumlah dan laju pertumbuhan penduduk
• Peningkatan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat
• Peningkatan kebijakan dalam iklim persaingan usaha
Smart mobility ( Transportasi dan Infrastruktur )
• Penguatan sistem perencanaan infrastruktur • Peningkatan konsistensi pengendalian
pembangunan infrastruktur
• Peningkatan kuantitas dan kualitas air bersih • Peningkatan kuantitas dan kualitas air bersih • Pengembangan sarana/prasarana sistem
transportasi
• Pengembangan perumahan dan pemukiman • Pengembangan sistem investasi dan pariwisata
• Pembangunan berwawasan perencanaan lingkungan
• Peningkatan ruang terbuka hijau (privat dan publik)
Smart environment ( Keberlanjutan dan Sumber Daya )
• Peningkatan akses modal dan pelatihan bagi UMKM • Kepastian modal sosial (Social capital) :
kepercayaan, gotong royong, toleransi, penghargaan dan kolaborasi sosial
Smart human capital (Kreativitas dan Modal Sosial)
dan kolaborasi sosial
• Peningkatan modal ekonomi (economic capital) • Pengembangan modal manusia (human capital)
• Peningkatan kualitas hidup yang terukur
• Peningkatan kualitas pendidikan dan kebudayaan dengan kearifan lokal
Smart living (Kualitas hidup dan Kebudayaan)
• Penguasaan, pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi
• Good Governance • Prinsip supremasi
hukum, kemanusiaan, keadilan, demokrasi, partisipa si, transparansi, profesionalitas, dan akuntabilitas
Smart governance (Pemberdayaan dan Partisipasi)
si, transparansi, profesionalitas, dan akuntabilitas • Pemerataan pembangunan antar wilayah
• Mengurangi kesenjangan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat antar wilayah
• Peningkatan produktivitas dan pemberdayaan masyarakat
Smart City
di Indonesia
Smart City
di Indonesia
Foto : Bandung Command Center (BCC)