• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Aplikasi Mobile Analisa Olahraga Sepak Bola

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rancang Bangun Aplikasi Mobile Analisa Olahraga Sepak Bola"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Rancang Bangun

Aplikasi Mobile Analisa Olahraga Sepak Bola

Alfa Radito Prihartianto1)

1) S1 / Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya

email: radito.alfa@gmail.com

Abstract: Sports Football is the most popular sport in Indonesia and even around the world. There are so many clubs that have a great coach, however there are still obstacles faced each coach one of them is the selection of players to fill the team. Selection of player who tends to be subjective is often a composition of players rarely change. So it is not uncommon potential player did not get a chance to show his skills. Application will be made using statistics and profile matching as a method for determining the core players and game reserves in the game as well as generate an analysis that can assist coaches in analyzing the game and can also provide a solution to solve the problems faced by the team.

Keywords: Football, Coach, Statistic, Profile Matching, Mobile Sepak bola adalah cabang

olahraga yang menampilkan dua tim dimana masing-masing tim terdapat 11 pemain inti, minimal 3 sampai maksimal 7 pemain cadangan, 1 pelatih, dan staf lain seperti : assisten pelatih dan tim medis. (FIFA 2011:17) Olahraga ini sangat digemari banyak orang, baik dari Indonesia maupun seluruh dunia. Dalam olahraga sepak bola dibutuhkan suatu strategi matang juga analisa yang mendalam, dan hal itu pun juga dilakukan ketika pertandingan sedang berlangsung. Dimulai dari melihat kondisi tim dan permainan tiap pemain, mempelajari strategi lawan, hingga bagaimana menentukan strategi bermain.

Seluruh aktifitas di atas masih dilakukan secara manual dengan dicatat pada suatu buku catatan baik oleh pelatih maupun assisten pelatih dan tidak semua aspek dapat tercatat dengan baik, sehingga pelatih kerap salah menentukan strategi atau strategi tidak berjalan dengan baik karena kurangnya informasi yang didapat saat latihan maupun saat pertandingan berlangsung.

Menurut Jozef Sneyers (1989:18) ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan pelatih untuk menentukan apakah seorang pemain harus diganti atau tidak dalam suatu pertandingan, apakah pemain tersebut pantas dalam starting line-up atau hanya

(2)

berada di bangku cadangan. Dimana beberapa aspek tersebut adalah : passing,

positioning, ball control, shooting, tackling, heading, dan goalkeeping

(khusus penjaga gawang), selain itu aspek mental dan aspek fisik juga mempengaruhi kriteria pemilihan. Selama masa latihan, pelatih akan menilai pemain berdasarkan dari aspek di atas, sehingga hasil akhirnya adalah pelatih dapat menentukan posisi yang cocok untuk seorang pemain dan strategi apa yang cocok untuk pemain tersebut. Sedangkan saat pertandingan, pelatih tidak bisa memantau dengan baik seperti pada saat latihan, hal ini dikarenakan pelatih sibuk mengarahkan pemainnya atau disebabkan hal lainnya yang di luar teknis. Sehingga selama pertandingan pelatih hanya mendapat sedikit informasi tentang pertandingan yang seharusnya dapat membantu untuk melakukan rotasi pemain, merubah strategi, atau membaca pola permainan. Dan apabila saat pertandingan pelatih melakukan kesalahan strategi akibat kurangnya informasi, maka hal ini bisa merugikan tim dan juga merugikan pelatih itu sendiri.

Permasalahan muncul ketika banyak pemain yang harus dipilih,

sehingga sulit bagi pelatih untuk menentukan pemain mana yang pantas masuk tim inti dan pemain mana saja yang pantas masuk tim cadangan. Masalah lain yang muncul adalah ketika pelatih harus menentukan pemain mana yang harus diganti pada saat pertandingan sedang berlangsung dan pemain cadangan mana yang tepat untuk menggantikan pemain tersebut. Pada saat pelatih melakukan evaluasi juga terdapat permasalahan, pelatih kurang mendapat catatan data faktual tentang performa tim pada saat pertandingan. Oleh sebab itu diperlukan suatu aplikasi pencatatan dan pendukung keputusan agar pelatih dapat mengevaluasi performa tim dan mengambil keputusan yang tepat sehingga bisa menerapkan strategi yang sesuai.

Seperti dijelaskan di atas terdapat aspek-aspek yang menjadi bahan pertimbangan seorang pelatih untuk menilai seorang pemain. Dari analisis terhadap aspek-aspek tersebut dapat menghasilkan suatu gambaran tentang kondisi tim, karakter bermain per-individu, dan pola permainan tim. Ketika berada pada suatu pertandingan pelatih tidak bisa menganalisa sebaik saat sedang berlatih dikarenakan kondisi

(3)

yang sangat berbeda dengan saat latihan. Hal ini bisa menyebabkan kesalahan strategi karena apa yang terjadi di lapangan saat sedang bertanding sangat jauh berbeda pada saat latihan. Untuk itu diperlukan suatu catatan tentang informasi yang mencakup seluruh tim pada saat pertandingan berlangsung. Catatan tersebut harusnya berisi tentang data dan fakta yang terjadi di lapangan. Untuk membuat catatan tersebut diperlukan suatu metode statistika sehingga menghasilkan informasi yang terukur dan nyata.

Aplikasi analisa sepak bola ini pernah dibuat oleh saudara Abdul Mujib, Sarjana Sistem Informasi STIKOM Surabaya, tahun 2004. Aplikasi tersebut membahas tentang penentuan strating

line-up. Dimana penentuannya berdasarkan dari tiga faktor yaitu skill, mental, dan non-teknis (wasit, kondisi lapangan, dll). Permasalahan muncul ketika pemain yang terpilih tidak menampilkan performa terbaik saat pertandingan, sehingga membuat pelatih kerepotan untuk mencari penggantinya.

Dengan adanya aplikasi analisa olahraga sepak bola ini diharapkan dapat membantu pelatih mengambil suatu keputusan dalam penentuan pemain inti,

penentuan pemain cadangan, penentuan pergantian pemain saat pertandingan, dan hasil statistik pertandingan yang dapat menjadi bahan evaluasi bagi pelatih kepada para pemain.

LANDASAN TEORI 1. Statistika Deskriptif

Adalah metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna. Pengklasifikasian menjadi statistika deskriptif dan statistika inferensia dilakukan berdasarkan aktivitas yang dilakukan.

Statistika deskriptif hanya memberikan informasi mengenai data yang dipunyai dan sama sekali tidak menarik inferensia atau kesimpulan apapun tentang gugus induknya yang lebih besar. Contoh statistika deskriptif yang sering muncul adalah, tabel, diagram, grafik, dan besaran-besaran lain di majalah dan koran-koran. Dengan Statistika deskriptif, kumpulan data yang diperoleh akan tersaji dengan ringkas dan rapi serta dapat memberikan informasi inti dari kumpulan data yang ada. Informasi yang dapat diperoleh dari statistika deskriptif ini antara lain ukuran

(4)

pemusatan data, ukuran penyebaran data, serta kecenderungan suatu gugus data.

Dibutuhkan suatu data statistik agar dapat melakukan perhitungan statistika. Menurut Afgani pada http://muhammadwinafgani.com/ untuk dapat dikatakan data statistik, angka tersebut haruslah menunjukkan dari suatu penelitian yang bersifat agretatif serta mencerminkan suatu kegiatan dalam

bidang atau lapangan tertentu. Pengertian agretatif ada dua, yaitu : 1. Penelitian boleh hanya satu individu saja tetapi pencatatannya harus

dilakukan lebih dari satu kali.

2. Penelitian hanya dilakukan satu kali saja tetapi individunya lebih dari satu. Seperti yang dijelaskan oleh Budi Murtiyasa (dalam Matematika dan Statistika, 2006:20) data statistik dapat digolongkan berdasarkan sifat, cara penyusunan,dan waktu pengumpulannya.

2. Profile Matching

Profile matching merupakan suatu proses yang sangat penting dalam manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), dimana terlebih dahulu ditentukan kemampuan yang diperlukan

oleh suatu posisi. Kemampuan tersebut haruslah dapat dipenuhi oleh pemain.

Dalam proses profile matching secara garis besar merupakan proses membandingkan antara kemampuan individu ke dalam kemampuan posisi sehingga dapat diketahui perbedaan kemampuannya (disebut juga gap), semakin kecil gap yang dihasilkan maka bobot nilainya semakin besar yang berarti memiliki peluang lebih besar untuk pemain menempati posisi tersebut. Adapun aplikasi yang akan dibuat adalah software profile matching yang berfungsi sebagai alat bantu untuk mempercepat proses matching antara profil posisi (soft kemampuan posisi) dengan profil pemain (soft kemampuan pemain) sehingga dapat memperoleh informasi lebih cepat, seperti untuk mengetahui gap kemampuan antara posisi dengan pemain yang bermain dalam posisi tersebut.Dalam permasalahan kali ini, terdapat 3 aspek yang menentukan dalam proses profile

matching.

2.1. Aspek Teknikal

Adalah aspek yang menggambarkan semua kemampuan teknik individu dalam sepak bola, menurut Paul Buckle

(5)

(1989:9) aspek teknikal (ketrampilan) terbentuk dari beberapa aspek dan aspek – aspek tersebut dapat dilihat dalam Table 2.1.

Table 2.1 Aspek Teknikal

Aspek Keterangan Short Passing Kemampuan seorang pemain untuk membagi/mengoper bola kepada teman satu tim.

Dribbling Kemampuan seorang pemain untuk membawa bola dan melewati hadangan lawan.

Tackling Kemampuan seorang pemain untuk

memotong/menghentikan pergerakan lawan.

Control Kemampuan seorang pemain dalam penerimaan bola yang menuju padanya.

Shooting Accuracy

Kemampuan seorang pemain dalam melakukan tendangan ke gawang lawan.

Heading Kemampuan seorang pemain dalam melakukan pertarungan udara, kontrol, operan, atau mencetak gol dengan menggunakan kepala.

Set Pieces Kemampuan seorang pemain untuk melakukan tendangan bebas atau sepak pojok.

Finishing Kemampuan seorang

pemain untuk mencetak gol ke gawang lawan.

Block Ketangkasan seorang pemain dalam

menggagalkan tembakan lawan atau memotong umpan.

Long Passing

Kemampuan seorang pemain untuk melakukan umpan jauh.

Ball Possession

Kemampuan seorang pemain menguasai bola pada saat mendapat tekanan.

Turn Over Kemampuan seorang pemain untuk merebut bola dari lawan.

Through Passing

Kemampuan seorang pemain dalam memberikan umpan terobosan.

Grab Kemampuan seorang pemain dalam

menangkap/merebut bola.

Crossing Kemampuan seorang pemain dalam melakukan umpan silang pada daerah pertahanan lawan.

2.2. Aspek Mental Kerja

Menggambarkan daya tahan, ketekunan, dan ketelitian kerja yang merupakan fungsi dari motivasi dan kemampuan, dimana menurut Robert L. Mathil (2006:87) pada mental kerja

(6)

memiliki aspek seperti terlihat pada Table 2.2.

Table 2.2 Aspek Mental Kerja

Aspek Keterangan

Energi Psikis Mengungkap besarnya potensi energi kerja, terutama ketika dibawah tekanan. Ketelitian dan Tanggung Jawab Menunjukkan adanya kesediaan bertanggung jawab, teliti,

kepedulian, akan tetapi dapat berarti pula mudah dipengaruhi, labil, kurang waspada. Kehati-hatian Menunjukkan adanya

kecermatan, hati-hati, konsentrasi, kesiagaan, dan kemantapan kerja terhadap pengaruh tekanan. Pengendalian Perasaan Menunjukkan adanya ketenangan, penyesuaian diri, keseimbangan dan sebaliknya dapat berarti menggambarkan penuh temperamen, mudah terangsang, dan cenderung egois.

Konsentrasi Merupakan kemantapan dalam memahami sesuatu persoalan. Kestabilan Menunjukkan

kemampuan individu untuk mengerjakan tugas dengan irama kerja yang stabil.

Keberanian Merupakan energi positif yang dimiliki individu yang muncul dari keberaniannya terhadap kapasitas pribadi.

Kerja Tim Menunjukkan

kemampuan individu untuk bekerja sama secara berkelompok dengan individu yang lain untuk satu tujuan yang sama.

Antisipasi Merupakan kecakapan dalam memprediksi suatu kejadian (akibat) dan mampu mengenali akan adanya gejala-gejala perubahan.

2.3. Aspek Fisik

Menggambarkan kemampuan fisik pemain, aspek fisik terdiri dari beberapa aspek yang dapat dilihat pada Table 2.3.

Table 2.3 Aspek Fisik

Aspek Keterangan

Speed Merupakan kelincahan berlari pemain pada saat menggiring bola maupun mengejar pergerakan lawan.

Jumping Merupakan kemampuan melompat saat bola berada di udara.

Agility Merupakan kelincahan membaca pergerakan

(7)

pemain lawan dan membaca arah bola.

Stamina Mengungkap besarnya potensi stamina pemain, terutama ketika bermain di lapangan.

2.4 Langkah Perhitungan

Kemudian aspek-aspek ini, dibagi menjadi 2 bagian untuk proses perhitungannya dengan memilahnya ke dalam dua kelompok, yaitu:

a. Core Factor (Faktor Utama)

Merupakan aspek yang paling menonjol/paling dibutuhkan oleh suatu posisi yang diperkirakan dapat menghasilkan kinerja optimal.

Untuk menghitung Core factor digunakan rumus:

NCT =

Keterangan :

NCT : Nilai rata-rata core factor teknikal NC : Jumlah total nilai core factor teknikal

IC : Jumlah item core factor

b. Secondary Factor (Faktor Pendukung)

Secondary factor adalah item-item selain aspek yang ada pada core factor. Untuk menghitung secondary factor digunakan rumus:

NST =

Keterangan:

NST : Nilai rata-rata secondary factor teknikal

NS : Jumlah total nilai secondary factor teknikal

IS : Jumlah item secondary factor

Rumus di atas adalah rumus untuk menghitung core factor dan

secondary factor dari aspek teknikal.

Rumus di atas juga digunakan untuk menghitung core factor dan secondary

factor dari aspek mental kerja dan aspek

fisik.

Berdasarkan hasil dari 2 proses perhitungan diatas nantinya akan dihitung lagi nilai totalnya yang diperkirakan berpengaruh terhadap kinerja tiap-tiap profile. Untuk menghitung nilai total dari masing-masing aspek, digunakan rumus:

60%NCT + 40%NST = NT (Nilai Total Aspek Teknikal)

Hal yang sama juga dilakukan terhadap aspek mental kerja dan aspek fisik. Hasil akhir dari proses profile

matching adalah rangking dari kandidat

yang diajukan untuk mengisi suatu posisi tertentu. Penentuan rangking

NC IC

NS IS

(8)

mengacu pada hasil perhitungan yang ditunjukkan pada rumus di bawah ini:

Rangking = 20% NMK + 30% NF + 50% NT

Keterangan:

NMK : Nilai Mental Kerja NF : Nilai Fisik

NT : Nilai Teknikal

Setelah setiap kandidat mendapatkan hasil akhir, maka dapat ditentukan peringkat atau rangking dari tiap kandidat dimana semakin besar nilai akhir, maka semakin besar pula kesempatan untuk menempati posisi yang diinginkan, dan begitu pula sebaliknya.

Adapun tabel sebagai patokan bobot nilai untuk perhitungan dari selisih

gap. Patokan bobot nilai dapat dilihat

pada Table 2.4

Table 2.4 Tabel Bobot Nilai NO Selisih Gap Bobot Nilai

1 0 6 2 1 5,5 3 -1 5 4 2 4,5 5 -2 4 6 3 3,5 7 -3 3 8 4 2,5 9 -4 2 10 5 1,5 11 -5 1

Selain tabel patokan bobot nilai, ada patokan range persentase untuk menentukan bobot nilai. Range

persentase ini ditentukan oleh pelatih, sehingga range persentase akan tidak sama tiap pelatih. Sedangkan untuk nilai presentase didapat dari perhitungan hasil observasi selama di lapangan. Patokan

range presentase secara standar dapat

dilihat pada Table 2.5.

Table 2.5 Tabel Bobot Nilai Presentase NO Range Presentase Bobot Nilai

1 100% - 86% 6 2 85% - 76% 5 3 75% - 66% 4 4 65% - 56% 3 5 55%- 46% 2 6 45% - 0% 1 DESAIN SISTEM

Pada perancangan proses sistem ini pertama akan dijabarkan arsitektur aplikasi yaitu gambaran umum bagaimana sistem berjalan dan selanjutnya akan dijelaskan urutan proses yang terjadi pada aplikasi.

1. Arsitektur Aplikasi

Arsitektur aplikasi dari aplikasi Analisis dan Statistik Sepak Bola dapat dilihat pada gambar 3.1.

(9)

- Data Pemain - Aktivitas - Value Aktivitas - Data Area - Aspek Mental - Aspek Fisik Menghitung performa pemain pada saat latihan Proses pemetaan Area Aktivitas pemain saat latihan Peta Area Aktivitas saat latihan Menghitung performa pemain pada saat pertandingan Proses pemetaan Area Aktivitas pemain saat pertandingan Peta Area Aktivitas saat pertandingan List Pemain Inti

List Pemain Cadangan

Statistik Akurasi Passing, Akurasi Shooting, Dribbling, Penguasaan Bola, Finishing, Heading,

Control, Turn Over, Tackling, Goalkeeping. Saat latihan Pemain alternatif untuk menggantikan pemain inti Pemain Inti dengan performa buruk Perhitungan pemilihan pemain cadangan untuk mengganti pemain inti.

Statistik Akurasi Passing, Akurasi Shooting, Dribbling, Penguasaan Bola, Finishing, Heading,

Control, Turn Over, Tackling, Goalkeeping.

Saat pertandingan

INPUT PROSES OUTPUT

Gambar 3.1. Arsitektur Aplikasi

2. Use Case Diagram

Kemampuan system untuk berinteraksi dengan pengguna dan admin dapat digambarkan dalam use case diagram pada gambar 3.2. Pada gambar tersebut, terdapat dua aktor, yaitu pengguna dan admin.

System

Pengguna

Admin

Melihat Statistik Pemain Melihat Daftar Pemain Inti

Melihat Daftar Pemain Cadangan Melihat Pemain Inti Dengan Performa Buruk

Melihat Pemain Alternatif Pengganti Pemain Inti Memetakan area aktifitas

Menentukan Bobot Nilai Prosentase

Menentukan Core Factor dan Secondary Factor

Menentukan Standar Nilai Profil Posisi Manajemen Nilai Pemain Manajemen Pemain

<<extend>>

<<include>>

<<include>> <<include>>

Gambar 3.2. Use Case Diagram

HASIL DAN PEMBAHASAN Manajemen Pemain

Hasil tampilan untuk manajemen pemain diantaranya tambah, hapus, dan ubah. Dapat dilihat pada gambar 4.1.

(10)

Penilaian Pemain

Sebelum menilai pemain pengguna menentukan formasi, pemain, dan aspek yang dinilai. Penilaian pemain dapat dilihat pada gambar 4.2.

Gambar 4.2. Penilaian Pemain

1. Penilaian Teknik

Pengguna dapat menilai teknik dari pemain yang telah dipilih. Penilaian teknik dapat dilihat pada gambar 4.3.

Gambar 4.3. Penilaian Teknik

2. Penilaian Mental

Selanjutnya pengguna dapat menilai mental dari pemain yang telah dipilih. Penilaian teknik dapat dilihat pada gambar 4.4.

(11)

3. Penilaian Fisik

Selanjutnya pengguna dapat menilai fisik dari pemain yang telah dipilih. Penilaian teknik dapat dilihat pada gambar 4.5.

Gambar 4.5. Penilaian Fisik Hasil Penilaian

1. Detil Nilai

Setelah melakukan penilaian, pengguna dapat melihat detil nilai pemain dari hasil penilaian sebelumnya. Hasil detil nilai dapat dilihat pada gambar 4.6.

Gambar 4.6. Detil Nilai 2. Statistik Grafik Nilai

Selain pengguna dapat melihat detil nilai pemain, pengguna juga dapat melihat statistik grafik nilai pemain. Hasil statistik grafik nilai dapat dilihat pada gambar 4.7.

Gambar 4.7. Statistik Grafik Nilai

(12)

3. Penentuan Tim

Dari penentuan tim, pengguna akan mendapat hasil perhitungan profile

matching yang menentukan anggota tim

inti dan tim cadangan. Hasil penentuan tim dapat dilihat pada gambar 4.8.

Gambar 4.8. Penentuan Tim KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan aplikasi analisis sepak bola ini sesuai uji coba adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji coba, didapatkan bahwa Aplikasi Analisis Sepak Bola yang telah dibuat, mampu berjalan pada sistem operasi Android versi 2.2.

2. Berdasarkan hasil uji coba, dengan menggunakan metode profile matching terbentuk suatu aplikasi

sistem pendukung keputusan yang dapat menyeleksi pemain yang sesuai untuk ditempatkan pada posisi tertentu.

SARAN

Saran yang dapat diberikan untuk pengembangan lebih lanjut antara lain: 1. Mengembangkan aplikasi dengan

membuat database server yang digunakan untuk keperluan menyimpan dan mengambil data. Sehingga apabila pengguna mengganti device atau memasang ulang aplikasi, maka tidak perlu takut kehilangan data yang sudah tersimpan.

2. Mengembangkan aplikasi dengan menambahkan modul yang dapat melakukan observasi pada pihak lawan. Sehingga pengguna juga dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan lawan.

3. Mengembangkan aplikasi dengan menambahkan desain interaksi yang lebih baik dan menarik. Sehingga pengguna lebih nyaman dalam menggunakan aplikasi.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Android Developers. 2010. Android

SDK Docs.

http://www.android.com/ diakses tanggal 18 April 2012 Blackduck. 2012. Android – Opporunity,

Complexity, and Abundance.

http://ducks.blackducksoftware.

com/~whitepapers/WP-AND-0910-UL-AC-W.pdf diakses

tanggal 19 April 2012

Buckle, Paul. 1982, SEPAKBOLA :

Keterampilan, Taktik, Fakta.

London: WHSMITH

DiMarzio, Jerome. 2008. Android A

Programmer’s Guide. USA

America: The McGraw-Hill Companies.

FIFA. 2011. Laws Of The Game

2011-2012.

http://www.fifa.com/mm/document/affe deration/generic/81/42/36/lawso fthegame_2011_12_en.pdf diakses tanggal 6 Maret 2012 Johnson, Chris. 2009. Assigning

Positions.

http://www.soccerxpert.com/so

ccertips/id1215.aspx diakses

tanggal 29 Mei 2012

Mathil, Robert L., 2006, Human

Resource Management,

Singapore: Cangage Learning. Martiningtyas, Nining, 2004, Buku

Materi Kuliah STIKOM Statistika, STIKOM Surabaya,

Surabaya.

Murtiyasa, Budi. 2006, Matematika dan

Statistika. Bandung: Alfabeta

Scheunemann, Timo. 2008, Dasar Sepakbola Modern. Malang: Dioma

Media.

Sholiq, Muhammad. 2006, Pemodelan

Sistem Informasi Berorientasi

Objek dengan

UML.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sneyers, Jozef. 1989, Petunjuk dan

Latihan Kesebelasan Sepakbola.

Jakarta: Rosda Jaya Putra. Suryadi, Kadarsah. & Ramdhani, Ali.

2000. Sistem Pendukung Keputusan. Bandung : PT.

Gambar

Table 2.1 Aspek Teknikal
Table 2.2 Aspek Mental Kerja
Table 2.5 Tabel Bobot Nilai Presentase  NO  Range Presentase  Bobot Nilai
Gambar 4.1. Manajemen Pemain
+4

Referensi

Dokumen terkait

Sebaliknya metode latihan drill umpan konstan lebih cocok/baik diterapkan pada atlet yang memiliki kemampuan kecepatan reaksi tangan rendah; (3) metode latihan drill

Uji coba dilakukan untuk melihat hasil konversi, khususnya bentuk sinyal output dari rangkaian elektronik CVBS to Pulse Converter. Rangkaian ini dinyatakan baik jika

Menyatakan bahwa karya ilmiah/skripsi/tugas akhir saya yang berjudul ”IMPLEMENTASI RMI (REMOTE METHOD INVOCATION) PADA APLIKASI KUISIONER FLEKSIBEL BERBASIS DESKTOP DENGAN

efektivitas pendapatan pajak reklame Kota Malang dengan cara melakukan operasi simpatik dengan pengecekkan data dan penertiban di lapangan secara rutin, melakukan

Untuk submenu selanjutnya, yaitu Sistem Pendukung Keputusan, apabila kita memilih submenu ini, maka akan muncul tampilan seperti pada gambar 4.25d. Untuk mengoperasikan

merupakan buku yang komplit untuk mengantar seseorang dari tidak tahu apa-apa tentang VB.NET menjadi seorang programmer. Memang, saat ini, banyak sekali buku-buku tentang

Tanah juga memiliki unsur – unsur hara esensialyang diperlukan oleh tanaman dan fungsinya pada tanaman tidak dapat digantikan oleh unsur lain, sehingga bila

Sistem program yang dibuat adalah software profile matching yang berfungsi sebagai alat bantu untuk mempercepat proses matching antara profil posisi (soft kompetensi posisi)