• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Corporate Identity

Identitas perusahaan merupakan bentuk tertua dari komunikasi yang didasarkan pada rancangan tertentu dan mengarah pada tujuan-tujuan yang praktis untuk menciptakan identifikasi.

“Corporate Identity merupakan suatu bentuk visual serta ekspresi grafis dari pencitraan dan identitas suatu perusahaan” (Luzar & Monica, 2013).

“Sebagai bentuk visual, Corporate Identity menampilkan simbol atau logo yang merepresentasikan citra yang ingin disampaikan. Sedangkan sebagai ekspresi grafis, menciptakan identitas perusahaan dapat mempengaruhi perkembangan dari perusahaan tersebut”(Raharjo, 2017).

(Adimarta & Apriyani, 2014) menyatakan bahwa sebuah Corporate Identity yang efektif harus memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Simbolisme yang sederhana namun dapat menyampaikan pesan. 2. Mempunyai pemicu visual yang kuat.

3. Identitas sebagai alat promosi pemasaran.

4. Corporate identity harus dapat diingat dan mengesankan.

“Image atau citra dalam suatu perusahaan adalah kesan yang diberikan kepada publik melalui produk, kegiatan serta usaha-usaha pemasarannya”(Studi, 2015)”. Diutuhkan identitas yang kuat sebagai acuan untuk menciptakan image dari suatu

(2)

perusahaan. Menurut (Raharjo, 2017) “identitas visual dalam Corporate Identity terdiri dari logo, nama, merk dagang, tipografi, warna dan sebagainya”.

2.2 Tujuan Corporate Identity

“Suatu identitas perusahaan yang baik mempunyai dua sifat yaitu mengusulkan dan mengingatkan” (Adimarta & Apriyani, 2014). Tujuan mendasar dari perancangan identitas adalah menciptakan identifikasi, dengan adanya sifat tersebut dapat memperkuat usaha periklanan dan juga berfungsi memberi efek pengulangan sehingga akan membuat usaha periklanan lebih efektif.

2.3 Manfaat Corporate Identity

(Luzar & Monica, 2013) menjabarkan beberapa fungsi dan manfaat corporate identity, yaitu sebagai berikut:

1. Sebagai alat pemersatu strategi perusahaan.

2. Sebagai pemacu sistem operasional suatu perusahaan. 3. Sebagai pendiri jaringan network yang baik.

4. Sebagai alat jual dan promosi.

2.4 Pengertian Logo

Menurut (Suriyanto Rustan, 2017)

“asal kata logo dari bahasa Yunani logos, yang berarti kata, pikiran, pembicaraan, akal budi. Pada awalnya yang lebih dulu popular adalah istilah logotype, bukan logo”. Pertama kali istilah logotype muncul tahun 1810-1840, diartikan sebagai: tulisan nama entitas yang didesain secara khusus dengan menggunakan teknik lettering atau memakai jenis huruf tertentu. Jadi awalnya logotype adalah elemen tulisan saja.

(3)

Pada perkembangannya orang membuatnya makin unik/berbeda satu sama lain. Mereka mengolah huruf itu, menambahkan elemen gambar, bahkan tulisan dan gambar berbaur jadi satu, dan semua itu masih banyak yang menyebutnya dengan istilah logotype. Istilah logo baru muncul tahun 1937 dan kini istilah logo lebih populer daripada logotype. Logo bisa menggunakan elemen apa saja: tulisan, logogram, gambar, ilustrasi, dan lain-lain.

2.5 Jenis Logo

Dilihat dari segi konstruksi bentuknya menurut Rustan (2013:21), logo dibagi menjadi tiga jenis yaitu:

a) Picture Mark dan Letter Mark

Elemen gambar dan elemen tulisan saling terpisah satu dengan lainnya. Logo ini terdiri dari satu huruf atau lebih yang berkarakter dan memiliki peran sebagai pengingat nama perusahaan. Logo ini paling sering digunakan oleh perusahaan karena selalu mewakili nama perusahaan dan logo dibuat unik dan sederhana.

Gambar 0.1 Contoh Logo Picture Mark dan Letter Mark Sumber gambar: www.google.com

(4)

b) Letter Mark

Logo ini terdiri atas elemen tulisan atau singkatan yang berdiri sendiri dari produk atau lembaga. Pada jenis ini logo sama sekali tidak mengambil simbol atau elemen gambar tertentu. Logo dirancang dengan cara membuat model tulisan yang mendekati bentuk huruf yang sudah baku atau sedikit perubahan dari bentuk huruf aslinya, serta nama entitasnya mudah dibaca.

Gambar 0.2 Contoh Logo Letter Mark Sumber gambar: www.google.com

c) Picture Mark sekaligus Leter Mark

Logo ini terdiri atas elemen gambar saja, bisa juga tulisan dan gambar saling berbaur. Jenis logo gambar (picture mark) saja biasa digunakan apabila perkembangan sebuah brand sudah begitu melekat di benak masyarakat (awareness masyarakat terhadap brand tersebut sudah sangat tinggi) dalam beberapa kasus, letter mark-nya dibuang sehingga tinggal picture mark-nya saja. Tujuan membuang tulisan nama tersebut semata-mata sebagai shortcut, mempercepat identifikasi bagi konsumen.

(5)

Gambar 0.3 Contoh Logo Picture Mark sekaligus Letter Mark Sumber gambar: www.google.com

Pada dasarnya logo apa pun, semua dibentuk dari bentuk-bentuk dasar (basic shapes atau primitive shapes). Basic shape sendiri dibentuk dari beberapa poin dan garis. Kemudian apabila beberapa basic shapes saling bergabung dapat membentuk dua jenis objek yang lebih kompleks yang kita kenal dengan gambar dan huruf (pada logo picture mark dan letter mark).

2.6 Unsur Visual 2.6.1 Garis

Menurut Nugroho (2015:111): “Karakter garis merupakan bahasa rupa dan unsur grafis baik untuk garis nyata maupun garis semu. Bahasa garis sangat penting dalam penciptaan karya atau seni desain atau logo untuk menciptakan karakter yang diinginkan”. Berikut ini penjabaran karakter garis tersebut:

a) Garis Horizontal

Garis horizontal atau mendatar mengasosiasikan cakrawala, laut, pohon tumbang orang tidur atau mati, dan benda-benda lain yang mendatar. Garis horizontal

(6)

memberikan karakter tenang (calm), damai, pasif, kaku serta melambangkan ketenangan, kedamaian, kemantapan, dan istirahat.

Gambar 11.4 Garis Horizontal

b) Garis Vertikal

Garis vertikal atau garis tegak ke atas mengasosiasikan benda-benda yang berdiri tegak lurus seperti batang pohon, orang berdiri, tugu dan lain-lain. Garis vertikal memberikan karakter keseimbangan (stability), megah, kuat, tetapi statis, dan kaku serta melambangkan kestabilan, keseimbangan, kemegahan kekuatan, kekokohan kejujuran dan kemasyhuran.

Gambar 11.5 Garis Vertikal

(7)

c) Garis Diagonal

Garis diagonal atau garis miring ke kanan atau ke kiri mengasosiasikan orang berlari, kuda meloncat dan objek lainnya yang mengesankan tidak seimbang dan menimbulkan gerakan akan jatuh. Garis diagonal memberikan karakter gerakan (movement), gerak lari atau meluncur, dinamik, tak seimbang, gerak gesit, menggetarkan serta melambangkan kedinamisan, kegesitan dan kelincahan.

Gambar 11.6 Garis Diagonal

d) Garis Zig-Zag

Garis zig-zag merupakan garis lurus patah-patah bersudut runcing yang dibuat dengan gerakan naik turun secara sepat spontan merupakan gabungan dari garis-garis vertikal dan diagonal memberi sugesti semangat dan gairah. Mengasosiasikan seperti petir atau kilat, letusan, retak-retak tembok sehingga mengesankan bahaya. Garis zig-zag memberikan karakter bergairah (excited), semangat, bahaya, dan mengerikan. Garis ini melambangkan gerak semangat, kegairahan dan bahaya.

(8)

Gambar 11.7 Garis Zig-zag

e) Garis Lengkung

Garis lengkung meliputi lengkung mengapung, lengkung kubah, dan lengkung busur. Mengasosiasikan gumpalan asap, buih sabun, balon dan semacamnya memberi kesan gaya mengapung, ringan, dan dinamik. Garis ini memberi karakter ringan, dinamis, dan kuat serta melambangkan kemegahan, kekuatan, dan kedinamikaan.

Gambar 11.8 Garis Lengkung

f) Garis Lengkung S

Garis lengkung S atau garis lemah gemulai (grace) merupakan garis lengkung majemuk atau lengkung ganda. Garis ini dibuat dengan gerakan melengkung ke atas bersambung melengkung ke bawah atau melengkung ke kanan bersambung melengkung ke kiri. Mengasosiasikan gerakan ombak, padi atau rumput tertiup angin, gerakan lincah. Dari lengkung S memberi karakter indah, dinamis, dan luwes serta melambangkan keindahan, kedinamisan, dan keluwesan.

(9)

Gambar 11.9 Garis Lengkung S Sumber gambar: www.google.com

1) Bentuk

Bentuk merupakan salah satu elemen dasar dalam pembentukan logo. Bentuk merupakan kombinasi dari beberapa garis menjadi sebuah bidang tertutup. Dapat menyampaikan arti yang universal seperti memberi informasi atau petunjuk. Bentuk memiliki variasi sifat dan karakteristik yang tak terbatas, setiap bentuk memberikan informasi dan pesan yang berbeda. Diperlukan riset yang mendalam untuk mendapatkan sifat dan bentuk lain yang lebih kompleks.

Menurut Rustan (202.313:46) mengatakan bahwa, “Menentukan bentuk logo yang sesuai dengan konsep dan kepribadian entitasnya, desainer sangat dianjurkan mempelajari hubungan antar bentuk-bentuk dasar dan sifat yang terkandung di dalamnya”. Hubungan bentuk dasar dan sifatnya yaitu sebagai berikut:

2) Lingkaran

Dinamis, bergerak, kecepatan, berulang, tak terputus, tak berawal dan tak terakhir, abadi, kualitas, dapat diandalkan, sempurna matahari, kehidupan, semesta.

(10)

Gambar 11.10 Lingkaran

3) Segi Empat

Stabil, diam, kokoh, teguh, rasional, keunggulan, teknis, formal, sempurna, dapat diandalkan, kejujuran, integritas.

Gambar 11.11 Segi Empat 4) Segi Tiga

Stabil, diam, kokoh, megah, rasional, tritunggal, api, kekuatan, gunung, harapan, terarah, progres, bernilai, suci, sukses, sejahtera, keamanan.

(11)

2.6.2 Warna

Warna merupakan salah satu elemen yang dapat menarik perhatian, meningkatkan mood, menggambarkan citra sebuah perusahaan, dan lainnya. Menurut Rustan (2013:71): “Memilih warna yang tepat merupakan proses yang sangat penting dalam mendesain identitas visual. Untuk itu dibutuhkan riset yang mendalam menyangkut beberapa bidang, antara lain psikologis, budaya dan komunikasi”.

Warna merupakan bagian terpenting dalam pembuatan logo. Menurut Wong dalam Nugroho (2015:22) mengemukakan bahwa, ”Warna dapat didefinisikan secara objektif atau fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan atau secara subjektif atau psikologis sebagai pengalaman indra penglihatan”.

Pengelompokan warna menurut Nugroho (2015:32) menjadi empat kelompok warna, yaitu warna primer (pertama), warna sekunder (kedua), warna tersier (ketiga), dan warna kuarter (keempat) dengan penjelasan sebagai berikut:

1) Warna Primer

Warna primer disebut warna pertama atau warna pokok karena warna tersebut tidak dapat dibentuk dari warna lain. Dan disebut warna pokok karena warna tersebut dapat digunakan sebagai pokok pencampuran untuk memperoleh warna-warna lain. Warna primer tersebut adalah :

a. Kuning b. Merah c. Biru

(12)

Gambar 11.13 Warna Primer

2) Warna Sekunder

Warna sekunder atau disebut warna kedua adalah warna jadian dari percampuran dua warna primer (pertama).

a. Merah + Kuning = Jingga b. Merah + Biru = Ungu c. Kuning + Biru = Hijau

(13)

3) Warna Tersier

Warna tersier atau warna ketiga adalah warna hasil percampuran dari dua warna sekunder atau warna kedua.

a. Merah + Hijau = Cokelat Kemerahan b. Kuning + Ungu = Cokelat Kekuningan c. Biru + Jingga = Cokelat Kebiruan

Gambar 11.15 Warna Tersier

4) Warna Kuarter

Warna kuarter atau warna keempat yaitu warna hasil percampuran dari dua warna tersier atau warna ketiga.

a. Cokelat Jingga (Jingga / Oranye kuarter, atau semacam Brown), yaitu hasil percampuran kuning tersier dan merah tersier.

b. Cokelat Hijau (Hijau kuarter, semacam Moss Green), yaitu percampuran biru tersier dan kuning tersier.

(14)

c. Cokelat Ungu (Ungu / Violet kuarter, atau semacam Deep Purple), yaitu hasil percampuran merah tersier dan biru tersier.

Gambar 11.16 Warna Primer, Sekunder, Tersier dan Kuarter

Menurut Rasmusen dalam (Nugroho, 2015) terdapat tiga dimensi warna yang memiliki pengaruh besar terhadap warna yaitu sebagai berikut:

1. Hue

adalah rona atau corak warna. Yaitu dimensi mengenai klasifikasi warna, nama warna, dan jenis warna.

2. Value

adalah tone warna. Yaitu dimensi tentang terang-gelap warna atau tua muda warna disebut pula keterangan warna (brightness).

3. Chroma

adalah intensitas warna. Yaitu dimensi tentang cerah-redup warna, cemerlang-suram warna, murni kotor warna, disebut pula penyerapan warna (saturation).

(15)

Karakter warna menurut (Nugroho, 2015) menjelaskan bahwa efek atau sifat wana dapat dibedakan menjadi dua golongan di antaranya:

1) Warna Panas

Warna yang digolongkan warna panas adalah warna yang memberi efek atau kesan panas, kuat, semangat dan aktif. Warna yang termasuk warna panas yaitu kuning, kuning jingga, jingga, merah jingga dan magenta.

Gambar 11.17 Jenis Warna Panas

2) Warna Dingin

Warna yang digolongkan warna dingin adalah warna yang memberi efek atau kesan dingin, tenang, kalem dan pasif.

(16)

Warna yang termasuk warna dingin yaitu ungu, biru ungu, biru (cyan), biru hijau dan hijau. Namun ada warna hangat yaitu warna di antara warna panas dan dingin yaitu warna kuning hijau dan merah ungu. Hal tersebut terjadi jika warna hijau akan menjadi hangat atau panas apabila berubah ke arah hijau kekuning-kuningan, sementara ungu (violet) akan menjadi hangat atau panas apabila berubah ke arah ungu kemerah-merahan.

Setiap warna memilik karakteristik masing-masing. Berikut karakteristik warna menurut (Rustan, 2017) :

1. Abu-abu

Dapat diandalkan, keamanan, elegan, rendah hati, rasa hormat, stabil, kehalusan, bijaksana, ketenangan, dan keteduhan.

2. Putih

Rendah hati, suci, netral, tidak kreatif, masa muda, bersih, cahaya, dan simple.

3. Hitam

Klasik, baru, professional, berani, pusat perhatian, mendominasi, kekuatan, keteguhan, dan alami.

(17)

4. Merah

Perayaan, kekayaan, tulus, gairah, kuat, energi, api, cinta, keberanian , penghormatan, menonjol, dan emosional.

5. Biru

Laut, manusia, produktif, damai kesatuan, harmoni, tenang, percaya, sejuk, kolot, air, es, setia, bersih, komunikasi, teknologi, kemanan, dan dingin.

6. Hijau

Kecerdasan tinggi, alam, murni, sejuk, seimbang, santai, sehat, damai, lingkungan hidup, konservasi, dll.

7. Kuning

Sinar matahari, gembira, bahagia, tanah, optimis, cerdas, idealisme, kaya (emas), musim panas, dan harapan.

8. Ungu

Keagungan, kebijaksanaan, sensual, kesenangan, kemewahan hidup, spiritual, imajinatif, kecanggihan, anggun, dll.

9. Jingga

Keseimbangan, panas, api, energy, kebahagiaan, emosi, antusias, kesenangan, agresi, sombong, menonjol, emosi berlebihan, peringatan, bahaya, musim gugur.

(18)

10. Cokelat

Tenang, berani, kedalaman, makhluk hidup, alam, kesuburan, desa, stabil, tradisi, budaya, modern, dan klasik.

11. Pink (Merah Muda)

Penghargaan, kagum, simpati, feminin, kesehatan, cinta, roman, kekanakan, manja, lembut, dan peduli.

2.6.3 Tipografi

Menurut (Surianto Rustan, 2014) mengatakan bahwa:

Secara tradisional istilah tipografi berkaitan erat dengan pengaturan (setting) huruf dan percetakannya. Dipengaruhi perkembangan teknologi yang pesat, kini tipografi dimaknai sebagai disiplin yang berkenaan dengan huruf. Pada praktiknya telah berkolaborasi dengan bidang-bidang lain seperti multimedia dan animasi, web dan online media, sinematografi, interior, arsitektur, desain produk dan lain-lain. Kemudian (, S.Sn, 2009b) menambahkan juga, “Sama halnya dengan warna, tipografi merupakan unsur penting dalam logo. Tipografi dalam logo memilik dua macam yaitu tipografi dalam logo (letter mark) dan tipografi yang digunakan dalam media-media aplikasi logo (corporate typeface atau corporate typography)”. Sedangkan menurut (Kartika & Wijaya, 2015), “Tipografi sebagai bagian dari kosakata visual mengatur banyak hal mulai dari huruf, skala, jarak antar huruf, jarak antar kata, jarak antar baris, efek yang digunakan, kualitas huruf, aspek keterbacaan, dan sebagainya”.

(19)

Huruf merupakan unsur penting dalam pembentukan logo karena tipografi berkaitan dengan penggunaan logo dan huruf serta mengatur bagaimana membuat teks menjadi hidup. Beberapa jenis huruf yang sering digunakan saat ini menurut (Sihombing, 2015), yakni :

1) Old Style (Gaya Lama)

Adalah huruf yang memilik kait berukuran kecil dengan sudut lengkung yang besar dan tebal tipis garisnya yang rendah. Sering digunakan sebagai body text untuk desain buku dan majalah karena memiliki disiplin bentuk dan konsisten serta irama yang sangat baik. Contoh yang termasuk jenis huruf Old Style yaitu: Garamond.

Gambar 11.18 Jenis Huruf Old Style

2) Transitional (Transisi)

Adalah huruf yang memiliki kait berukuran kecil dengan sudut lengkung yang kecil dan tebal tipis garisnya uang cukup. Menimbulkan kesan klasik dan indah sering digunakan sebagai body text untuk desain buku, majalah, brosur, buku, koran dan iklan serta digunakan untuk naskah yang panjang. Contoh yang termasuk jenis huruf Transitional yaitu: Baskerville Old Face, Perpetua, dan Times New Roman.

(20)

Gambar 11.19 Jenis Huruf Transitional

3) Modern

Adalah huruf yang memiliki kait berukuran kecil tanpa sudut lengkung, dan tebal tipisnya garis yang ekstrem. Memiliki kesan indah, mewah dan elegan, sehingga baik diterapkan sebagai display type dalam desain buku, majalah dan periklanan. Contoh yang termasuk jenis huruf Modern yaitu: Bodoni MT.

Gambar 11.20 Jenis Huruf Modern

4) Egyptian

Adalah huruf yang berbentuk kotak dan berukuran besar tanpa sudut lengkung dan tebal tipis garisnya yang rendah. Memiliki kesan seperti buatan mesin, berat atau gelap dan horizontal namun terlihat kokoh dan kuat. Sering digunakan untuk display type untuk menarik perhatian pembaca poster iklan dan flyer. Serta dapat juga digunakan sebagai logotype, seperti pada logo Sony dan Wells Fargo, bank ternama di Amerika. Contoh yang termasuk jenis huruf Egyptian yaitu: Clarendon BT.

(21)

Gambar 11.21 Jenis Huruf Modern

5) Sans Serif

Adalah huruf yang tidak memiliki kait, dan tebal tipisnya garis (stroke) yang rendah atau tidak memiliki stroke. Memiliki kesan kuat, paduan klasik dan modern. Sehingga banyak diterapkan dalam berbagai macam aplikasi desain grafis, mulai dari desain periklanan hingga tipografi untuk desain logo. Baik juga digunakan untuk judul halaman. Contoh yang termasuk jenis huruf San Serif yaitu: Franklin Gothic Book, Futura Bk BT, dan Gill Sans MT.

Gambar 11.22 Jenis Huruf San Serif

(22)

Adalah huruf yang menyerupai tulisan tangan, ada yang seperti goresan kuas atau pena kaligrafi. Dalam huruf script huruf-huruf kecilnya menyambung. Memiliki kesan feminin, anggun dan akrab. Sehingga sering digunakan untuk segmen pasar wanita. Contoh yang termasuk jenis huruf Script yaitu: Brush Script MT dan Kunstler

Script.

Gambar 11.23 Contoh Huruf Script

7) Dekoratif

Adalah huruf yang dibuat dalam ukuran besar dan diberi ornamen-ornamen yang indah. Di desain dengan memprioritaskan keindahan. Memiliki kesan indah dan menarik. Sangat dibutuhkan dunia periklanan untuk menarik perhatian pembaca.

Contoh huruf Dekoratif yaitu: .

(23)

1.7. Fungsi dan Tujuan Logo

Fungsi dan tujuan menurut (, S.Sn, 2009b) yaitu:

1. Identitas diri, untuk membedakannya dengan identitas milik orang lain. 2. Tanda kepemilikan, untuk membedakan miliknya dengan milik orang lain. 3. Tanda jaminan kualitas.

4. Mencegah peniruan atau pembajakan.

2.8 Proses Penciptaan Logo

Berikut adalah tahapan dalam pembuatan logo yang efektif menurut (Suriyanto Rustan, 2017) yaitu:

1) Riset dan Analisa

Pertama kali yang dilakukan adalah mencari fakta-fakta tentang entitas (objek yang sebenarnya diwakili atau di maksudkan), termasuk pesaingnya.

Contohnya apabila entitas adalah berupa perusahaan, maka yang diriset pertama kali adalah sektor industri, visi, misi, struktur perusahaan, analisa pasar, target grup, keunggulan dan kelemahan (analisa S.W.O.T) dan lainnya. Kemudian menanyakan alasan dan tujuan pembuatan logo. Setelah itu mengadakan wawancara khusus untuk mendapatkan personality dan informasi lainnya dari perusahaan tersebut yang selanjutnya dikumpulkan dalam bentuk kata kunci (keywords). Keseluruhan hasil riset dan analisa ini dirangkum dalam creative brief yang akan digunakan untuk tahap berikutnya.

(24)

2) Thumbnails (Gambar Kecil)

Berdasarkan creative brief, kita membuat thumbnails yang merupakan visual brainstorming atau cara pengembangan ide lewat visual, berupa sketsa-sketsa kasar pensil atau bolpoin yang dilakukan secara manual. Sangat tidak dianjurkan menggunakan komputer pada tahap ini.

3) Komputer

Tahap ini menggunakan komputer. Beberapa thumbnails yang berpotensi dipilih, lalu dipindahkan ke komputer. Dengan cara menscannya lalu diedit atau digambar ulang menggunakan drawing software. disarankan untuk menggunakan software yang berbasis vector seperti Adobe Illustrator atau CorelDraw. Keduanya memang diperuntukkan untuk pekerjaan seperti ini. Tidak ada larangan bila dalam tahap ini menggunakan efek-efek yang ada pada drawing software untuk mengembangkan bentuk logo. Yang tidak dianjurkan adalah bila mengerjakan seluruhnya dengan menggunakan komputer sejak tahap awal. Tahapnya bisa bolak-balik antara komputer lalu thumbnails lagi lalu komputer lagi dan seterusnya, yang penting dapat menghasilkan alternatif logo yang optimal.

4) Review (Tinjauan)

Setelah terkumpul alternatif desain yang sudah diedit dan dirapikan, tahap selanjutnya adalah mengajukan ke klien untuk dipilih. Di tahap ini keikutsertaan klien harus intens, bahkan dari sejak tahap awal klien harus terus aktif menyediakan data yang diperlukan. Pada tahap ini desainer mengajukan kandidat logo lebih dari satu, tidak terpacu pada satu kandidat logo. Bila beberapa kandidat logo telah terpilih, akan

(25)

disempitkan lagi hingga hanya satu logo andalan. Dalam proses ini melalui evaluasi antara klien dan desainer.

5) Pendaftaran Merek

Logo yang sudah selesai kemudian didaftarkan ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (Dirjen HAKI), Departemen Hukum dan HAM untuk mendapat perlindungan hak dari penggunaan secara tidak sah oleh pihak lain. Proses registrasi ini sebaiknya dimulai sejak saat pengajuan nama merek.

6) Sistem Identitas

Dalam tahap ini desainer menentukan atribut lainnya seperti logo turunan, sistem warna, sistem tipografi, sistem penerapan logo pada berbagai media, dan lain-lain. Semua itu dirangkum dalam pedoman sistem identitas.

7) Produksi

Berdasarkan pedoman sistem identitas, berbagai media internal dan eksternal mulai diproduksi dengan menggunakan identitas yang sudah didaftarkan atau dipatenkan.

2.9 Kriteria Logo yang Baik dan Efektif

Berdasarkan fungsi awal logo, maka kriteria utama yang tidak dapat dipungkiri (, S.Sn, 2009b) adalah:

Harus unik. Mencerminkan dan mengangkat citra entitasnya sekaligus membedakannya dengan yang lain.

1. Harus dapat mengakomodasi dinamika yang dialami entitasnya dalam jangka waktu selama mungkin. Artinya logo harus fleksibel sekaligus tahan lama.

(26)

2. Di luar kriteria dasar itu, ada beberapa kriteria umum yang bersifat fisik yang dilihat dari faktor bentuk, warna dan ukuran. Kriteria ini dapat digunakan sebagai acuan dasar, menjadi semacam check-list dalam mendesain logo. Namun kriteria ini tidak bersifat kaku, bahkan tidak tertutup kemungkinan untuk berubah di masa depan seiring dengan perkembangan kreativitas dalam dunia desain grafis dan bidang-bidang yang terkait dengannya, seperti teknologi, komunikasi dan lain-lain.

Gambar

Gambar 0.1 Contoh Logo Picture Mark dan Letter Mark  Sumber gambar: www.google.com
Gambar 0.2 Contoh Logo Letter Mark  Sumber gambar: www.google.com
Gambar 0.3 Contoh Logo Picture Mark sekaligus Letter Mark  Sumber gambar: www.google.com
Gambar 11.4 Garis Horizontal
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari kajian ini, disarankan beberapa hal sebagai berikut: (1) Perbaikan aspek-aspek GMP, antara lain: desain ruang pengolahan, fasilitas pabrik, peralatan produksi, dan

Aplikasi memiliki dua jenis keluaran, yakni hasil kecocokan aplikasi dengan minat yang dipilih oleh calon mahasiswa dan keluaran kedua adalah saran program studi yang lebih

Membayar uang pendaftaran khusus bagi calon siswa yang berdomisili di luar kota Blitar, sedangkan siswa yang berdomisili di kota Blitar bebas uang pendaftaran

[r]

a) Pasukan Penyiasat bertanggungjawab menyediakan Laporan Hasil Siasatan atau Laporan Akhir dan kemukakan kepada Urusetia Kehilangan dan Hapuskira dalam tempoh dua

Mencermati tingginya peningkatan pinjaman untuk keperluan investasi serta juga didukung kontribusi investasi yang cukup besar terhadap perekonomian Kabupaten Kubu Raya yaitu 37,8

Meningkatkan kemampuan profesional guru adalah suatu keharusan bagi setiap guru. Setiap guru harus menyadari kekurangan yang dimiliki, khususnya yang menyangkut dengan