• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR MEKANISME TABUNGAN HAJI BRI SYARIAH IB PADA BANK BRI SYARIAH KCP METRO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS AKHIR MEKANISME TABUNGAN HAJI BRI SYARIAH IB PADA BANK BRI SYARIAH KCP METRO"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

MEKANISME TABUNGAN HAJI BRI SYARIAH IB PADA

BANK BRI SYARIAH KCP METRO

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Perbankan Syariah (Amd. Sy)

Oleh: DEWI TASYA NPM: 13109378

Program Diploma Tiga (D-III) Perbankan Syari’ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO LAMPUNG

(2)

MEKANISME TABUNGAN HAJI BRI SYARIAH IB PADA

BANK BRI SYARIAH KCP METRO

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Perbankan Syariah (Amd. Sy)

Oleh: DEWI TASYA NPM: 13109378

Program Diploma Tiga (D-III) Perbankan Syari’ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Pembimbing I : Wahyu Setiawan , M. Ag Pembimbing II : Suraya Murcitaningrum, M.S.I

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO LAMPUNG

(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

MEKANISME TABUNGAN HAJI BRISYARIAH IB PADA BANK BRI SYARIAH KCP METRO

OLEH DEWI TASYA NPM : 13109378

Perbankan syariah di Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, dengan semakin bertambahnya pendirian bank-bank syariah maupun unit usaha syariah. Salah satu faktor berkembangnya bank syariah adalah adanya produk-produk bank syariah yang banyak diminati masyarakat. Salah satunya produk-produk tabungan haji. Tabungan haji adalah dana simpanan yang dihimpun dari masyarakat muslim yang telah merencanakan ibadah haji sehingga mereka menyetorkan dana ibadah hajinya kepada bank penerima setoran haji. Salah satu bank penerima setoran haji adalah Bank Rakyat Indonesia Syariah. Bank Rakyat Indonesia Syariah adalah bank syariah yang muncul mengikuti perkembangan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan perbankan syariah melalui produk tabungan haji BRISyariah iB. Oleh karena itu, penelitian ini akan membahas tentang mekanisme tabungan haji BRISyariah iB pada Bank BRI Syariah KCP Metro.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme pembukaan tabungan haji BRISyariah iB dan untuk mengetahui keunggulan apa saja yang ditawarkan oleh produk tabungan haji BRISyariah iB yang menggunakan akad mudharabah mutlaqah.

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian lapangan yang bersifat dekriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk pengumpulan data untuk menguji atau menjawab pertanyaan mengenai suatu objek yang kan diteliti. Sumber data yang diperoleh melalui sumber data primer dan sekunder, dengan menggunakan metode pengumpulan data wawancara dan dokumentasi. Teknik analisa data yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengambilan kesimpulan.

Hasil penelitian yang diperoleh, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa mekanisme tabungan haji BRISyariah melalui beberapa tahap yaitu wawancara terhadap nasabah, pengisian formulir pembukaan tabungan haji dengan memberikan persyaratan pembukaan tabungan haji meliputi fotocopy identitas diri yang masih berlaku seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga serta menyetorkan saldo awal sebesar Rp.50.000,-, penginputan data oleh customer service pada sistem sesuai dengan data yang telah disi oleh nasabah pada formulir pembukaan rekening dan pengotorisasian data nasabah oleh pejabat bank.

(7)
(8)

MOTTO

َّ نِإ

َّ

َّ َينِمَلَٰ َع

ۡلِ لَّىادُهَوَّ اكَٗراَبُمََّة كَبِبَّيِ لََّلَّ ِسا نلِلََّعِضُوَّٖتۡيَبَّ َل وَأ

َّ

Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi

(9)

PERSEMBAHAN

Tiada kata yang pantas selain rasa syukur saya ucapkan kepada Allah SWT atas karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan pendidikan saya.

Tugas Akhir ini saya persembahkan kepada:

1. Ayahanda tercinta Bapak H. Suprapto, SH dan Ibunda tercinta Hj. Sulastri Amd. Keb yang telah mengasuh, mendidik, mengajarkan, mendoakan dan selalu berkorban demi masa depan saya.

2. Kakak-kakak ku Putri Anggraeni, S.Pd, Reni Retnowati S. ST, Rahmawati S.Gz dan adik ku Shelly yang saya sayangi yang telah memberikan semangat dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

(10)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allat SWT, atas taufik serta hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir yang berjudul “Mekanisme Tabungan Haji BRISyariah iB pada Bank BRI Syariah KCP Metro”.

Penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro. Guna memperoleh gelar Ahli Madya (Amd).

Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, penulis telah menerima banyak bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Hj.Enizar, M. Ag, selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro.

2. Ibu Dr. Widhiya Ninsia, M.Hum , selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

3. Bapak Wahyu Setiawan, M.Ag, selaku pembimbing I yang telah banyak memberikan bantuan berupa bimbingan dan memberikan motivasi untuk terselesaikannya penyusunan Tugas Akhir ini.

4. Ibu Suraya Murcitaningrum, M.S.I, selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan bantuan berupa bimbingan dan memberikan motivasi untuk terselesaikannya penyusunan Tugas Akhir ini.

(11)
(12)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN NOTA DINAS ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

ABSTRAK ... vi

HALAMAN ORISINALITAS PENELITIAN ... vii

HALAMAN MOTTO ... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pertanyaan Penelitian ... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

D. Metode Penelitian ... 7

E. Sistematika Penulisan ... 11

BAB II LANDASAN TEORI A. Bank Syariah ... 13

1. Pengertian Bank Syariah ... 13

(13)

B. Tabungan Haji ... 17

1. Pengertian Tabungan Haji ... 17

2. Dasar Hukum Tabungan Haji ... 17

3. Syarat dan Akad Tabungan Haji ... 20

4. Tujuan dan Fungsi Tabungan Haji ... 26

5. Mekanisme Tabungan Haji pada Perbankan Syariah ... 27

BAB III PEMBAHASAN A. Profil Bank BRI Syariah KCP Metro ... 29

1. Sejarah Singkat Bank BRI Syariah KCP Metro ... 29

2. Visi dan Misi Bank BRI Syariah KCP Metro ... 31

3. Struktur Organisasi Bank BRI Syariah KCP Metro ... 32

4. Produk-Produk Bank BRI Syariah KCP Metro ... 36

B. Tabungan Haji BRISyariah iB pada Bank BRI Syariah KCP Metro ... 37

C. Analisis Mekanisme Tabungan Haji pada Bank BRI Syariah KCP Metro ... 42 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ... 48 B. Saran ... 49 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(14)

DAFTAR GAMBAR

Halaman 1. Struktur Organisasi Bank BRI Syariah KCP Metro ... 32 2. Grafik Perkembangan Nasabah Tabungan Haji BRISyariah iB ... 40

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Outline Tugas Akhir

Lampiran 2 APD (Alat Pengumpul Data)

Lampiran 3 Surat Keterangan Pembimbing Tugas Akhir Lampiran 4 Surat Tugas Penelitian

Lampiran 5 Surat Izin Research

Lampiran 6 Surat Keterangan Bebas Pustaka Lampiran 7 Konsultasi Bimbingan Tugas Akhir Lampiran 8 Daftar Riwayat Hidup

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berkembangnya Bank Islam di negara Islam berpengaruh ke Indonesia. Pada awal periode 1980-an, diskusi mengenai bank syariah sebagai pilar ekonomi Islam mulai dilakukan. Akan tetapi prakarsa lebih khusus untuk mendirikan bank syariah di Indonesia baru dilakukan pada tahun 1990. Bank syariah berarti bank yang tata cara beroperasinya didasarkan pada tata cara bermuamalat secara Islam yakni mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al-Qur’an dan hadits. 1

Industri keuangan syariah secara informal telah dimulai sebelum dikeluarkannya kerangka hukum formal sebagai landasan operasional perbankan syariah di Indonesia. Hal dimaksud berarti secara yuridis empiris telah diakui keberadaannya oleh warga masyarakat Islam di Indonesia. 2

Fungsi bank syariah diantaranya tercantum dalam pembukaan standar akuntansi yang dikeluarkan oleh AAOIFI (Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institution), diantaranya adalah sebagai manajer investasi yaitu bank syariah dapat mengelola investasi dana nasabah. Kemudian fungsi bank syariah adalah investor, yaitu bank syariah dapat menginvestasikan dana yang dimilikinya maupun dana nasabah yang

1 Sumar’in, Konsep Kelembagaan Bank Syariah, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h. 49 2 Zainuddin Ali, Hukum Perbankan Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), h. 12

(17)

dipercayakan kepadanya serta bank syariah sebagai penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran yang dapat melakukan kegiatan-kegiatan jasa-jasa layanan perbankan syariah sebagaimana lazimnya.3

Dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga keuangan syariah, bank syariah juga memberikan produk-produk seperti produk penyaluran dana, produk penghimpunan dana dan produk jasa layanan. Produk perbankan syariah merupakan salah satu aspek penting yang menentukan keberhasilan sebuah organisasi bisnis dalam kancah persaingan yang ketat. Produk menjadi pusat perhatian seluruh organisasi bisnis, karena sumbangannya jelas untuk kelangsungan hidup dan kemakmuran organisasi yang besangkutan.

Menyadari posisi penting inovasi produk dan layanan pada nasabah bagi kelanjutan dan kesinambungan bisnis perbankan. Maka bank syariah, sebagai lembaga bisnis tidak bisa mengisolasi diri dalam hal ini. Agar bisa tetap survive dan diminati masyarakat, bank-bank syariah harus secara terus menerus melakukan berbagai inovasi produk perbankan syariah,4 salah satunya adalah inovasi pada mekanisme produk tabungan haji yang kini lebih mudah atau lebih disederhanakan prosesnya.

Mekanisme berasal dari bahasa yunani yang berartui mechos yang memiliki arti cara kerja atau cara menjalankan sesuatu.5 Sedangkan tabungan haji adalah produk simpanan bagi calon jamaah yang bertujuan

3 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta: Ekonisia, 2012),

h.45

4 Muhammad, Bank Syari’ah Problem dan Prospek Perkembangan di Indonesia, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005), h. 95-96

(18)

untuk memenuhi Kebutuhan Biaya Perjalanan Haji (BPIH). Jadi mekanisme tabungan haji ialah sebuah cara atau proses pelaksanaan kegiatan simpanan pada perbankan syariah untuk calon jamaah yang bertujuan untuk memenuhi Kebutuhan Biaya Perjalanan Haji (BPIH).

Fatwa MUI adalah satu sumber rujukan hukum tentang perbankan syariah yang biasanya digodok dan dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN MUI). Sebagai lembaga yang menghimpun semua organisasi Islam yang ada di Indonesia, Fatwa MUI dapat menjadi rujukan semua masyarakat muslim di Indonesia. Salah satu Fatwa MUI yang juga menjadi rujukan oleh perbankan syariah yaitu Fatwa MUI tentang tabungan.6

Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 02/DSN-MUI-/IV/2000 tentang Tabungan:7

1. Tabungan ada dua jenis:

a. Tabungan yang tidak dibenarkan secara syariah, yaitu tabungan yang berdasarkan perhitungan bunga.

b. Tabungan yang dibenarkan, yaitu tabungan yang berdasarkan prinsip Mudharabah dan Wadiah.

2. Dalam transkasi ini nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik dana dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana. 3. Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan mengembangkannya, termasuk di dalamnya mudharabah dengan pihak lain.

4. Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan bukan piutang.

5. Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening.

6. Bank sebagai mudhrib menutup biata operasional tabungan dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya.

6 Zubairi Hasan, Undang-undang Perbankan Syariah: Titik Temu Hukum Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009, h.25

(19)

Mekanisme pembukaan tabungan haji harus melalui bank penerima setoran dan tak semua bank bisa menerima setoran haji,hanya ada beberapa bank yang ditunjuk sebagai bank penerima setoran haji untuk membuka tabungan haji. Calon jamaah harus datang langsung ke bank karena harus mengisi beberapa formulir dan tanda tangan. Setoran awal dan saldo minimum tabungan haji tergantung di setiap bank penerima setoran haji.

Proses pendaftaran tabungan haji kini lebih sederhana dan tidak terlalu sulit. Pendaftaran dilakukan langsung oleh yang bersangkutan dan tidak dapat diwakilkan. Calon jamaah haji diwajibkan untuk melengkapi persyaratan yang sudah ditetapkan seperti beragama islam, KTP yang masih berlaku sesuai domisili, belum pernah pergi haji dalam waktu 10 tahun terakhir, kartu keluarga, akte kelahiran dan memili rekening tabungan haji pada bank penerima setoran haji. Sesudah mendapatkan lembar Surat Pendaftaran Pergi Haji atau SPPH dari Kementerian Agama setempat, nasabah diharuskan pergi ke bank penerima setoran haji yang melayani penyetoran tabungan haji untuk mendapatkan porsi keberangkatan haji. Salah satu bank penerima setoran haji adalah Bank Rakyat Indonesia Syariah.

Bank Rakyat Indonesia Syariah menawarkan produk berupa Tabungan Haji BRISyariah iB yang diberikan pihak bank kepada nasabah yang ingin melaksanakan ibadah haji. Tabungan haji BRISyariah iB adalah tabungan yang dikelola dengan prinsip bagi hasil (Mudharabah Al-Mutlaqah) bagi calon haji yang bertujuan memenuhi kebutuhan biaya

(20)

perjalanan ibadah haji (BPIH).8 Salah satu Bank BRI Syariah yang juga melayani penyetoran tabungan haji adalah Bank BRI Syariah KCP Metro.

Bank BRI Syariah KCP Metro merupakan salah satu lembaga keuangan syariah yang terdapat di Kota Metro yang merupakan bank yang berprinsip syariah dengan menggunakan sistem bagi hasil. Bank BRI Syariah KCP Metro yang beralamat di jalan A.H Nasution No.1 Metro Pusat. Bank BRI Syariah KCP Metro melayani calon jamaah haji yang sudah mendapatkan Surat Pendaftaran Pergi Haji atau SPPH dari Kementerian Agama setempat kemudian diproses untuk mendapatkan porsi. Untuk mendapatkan porsi keberangkatan haji, calon jamaah harus memastikan bahwa uang dalam rekening tabungan haji sudah mencapai Rp.25.050.000, karena jika kurang dari itu calon jamaah belum berhak untuk mendapatkan porsi haji.

Berdasarkan latar belakang masalah, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Mekanisme Tabungan Haji BRISyariah iB pada Bank BRI Syariah KCP Metro”.

B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana mekanisme tabungan haji BRISyariah iB pada Bank BRI Syariah KCP Metro?

(21)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Dalam penulisan tugas akhir ini, ada tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti, antara lain yaitu:

1. Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan rumusan masalah seperti yang dikemukakan peneliti, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam terkait mekanisme tabungan haji BRISyariah iB pada bank BRI syariah KCP Metro.

2. Manfaat Penelitian

a. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah keilmuan di bidang perbankan syariah yang terutama terkait produk penghimpun dana yang terfokus pada mekanisme tabungan haji BRISyariah iB di Bank BRI Syariah KCP Metro.

b. Secara Praktis

Penelitian ini diharapakan dapat dijadikan sebagai masukan bagi pengelola Bank BRI syariah dalam mengetahui kesesuaian mekanisme tabungan haji yang ada dengan teori yang peneliti sampaikan.

D. Metode Penelitian

1. Jenis dan Sifat Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian field reserach atau penelitian lapangan yang dilakukan di Bank BRI Syariah KCP

(22)

Metro. Penelitian lapangan adalah sebuah penelitian yang sumber data dan proses penelitiannya menggunakan kancah atau lokasi tertentu.9 Dalam penelitian ini dilihat dari lokasinya penelitian ini dilakukan pada Bank BRI Syariah KCP Metro.

Sesuai dengan judul dan fokus permasalahan yang diambil maka sifat penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, jadi ia juga menyajikan data, menganalisis dan menginterprestasi.10 Penelitian ini terfokus untuk memecahkan permasalahan yang ada di Bank BRI Syariah KCP Metro terkait mekanisme tabungan haji BRISyariah iB.

2. Sumber Data

Menurut Sumadi Suryabrata yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian ini adalah subyek data yang diperoleh dari sebuah penelitian.11 Data merupakan hasil pencatatan baik yang berupa fakta dan angka yang dijadikan bahan untuk menyusun informasi. Oleh karena itu, subyek penelitian ini adalah subyek yang diambil diantaranya untuk diambil kesimpulan atau sejumlah subyek yang diteliti dalam suatu penelitian.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua sumber data, yaitu sumber data primer maupun sumber data sekunder. Sumber data primer

9 Musqifon, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya, 2012),

h.56

10 Cholid Narbuko, Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013),

h. 44

11 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008) h.38

(23)

adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh subjek yang dapat dipercaya, dalam hal ini adalah subjek penelitian (informan) yang berkenaan dengan variabel yang diteliti.12 . Sumber data primer yang digunakan peneliti adalah Pimpinan Kantor Cabang Pembantu, Branch Operation Supervisor (BOS), Marketing, Customer Service (CS Bank BRI Syariah KCP Metro) dan khusus untuk nasabah tabungan haji BRISyariah iB pemilihan responden ditetapkan secara insidental. Insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sampel.13

Sedangkan sumber data sekunder adalah sumber data yang diperoleh dari dokumen-dokumen grafis (tabel, catatan, notulen, rapat, dan lain-lain), foto-foto, film, rekaman video, benda-benda, dan lain-lain yang dapat memperkaya data primer.14

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan, peneliti menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:

a. Metode Wawancara

Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau

12 Zuhairi, et.al, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Edisi Revisi., h. 23

13 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 96 14 Zuhairi, et.al, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Edisi Revisi, h. 23

(24)

keterangan-keterangan.15 Teknik yang digunakan peneliti adalah wawancara bebas terpimpin. Wawancara bebas terpimpin adalah kombinasi antara wawancara bebas dan terpimpin. Jadi pewawancara hanya membuat pokok-pokok masalah yang akan diteliti, selanjutnya dalam proses wawancara yang sedang berlangsung mengikuti situasi pewawancara harus pandai mengarahkan yang diwawancarai apabila ternyata ia menyimpang.16

Wawancara yang dilakukan untuk menggali informasi tentang mekanisme tabungan haji BRISyariah ib dengan mengajukan pertanyaan kepada:

1. Bapak Zulhaidir selaku pimpinan Bank BRI Syariah KCP Metro, untuk mencari data terkait kebijakan pimpinan dalam mekanisme tabungan haji BRISyariah iB.

2. Bapak Tedy Amal Satia selaku Branch Operation Supervisor (BOS), untuk mencari data terkait dengan prosedur dan operasional pendaftaran tabungan haji BRISyariah iB.

3. Ibu Almira selaku Customer Service (CS), untuk mencari data terkait teknis pembukaan tabungan haji BRISyariah iB.

4. Bapak Sunar Riyanto selaku Marketing, untuk mencari data terkait pemasaran serta pengembangan produk tabungan haji BRISyariah iB terhadap masyarakat.

15 Cholid Narbuko, Abu Achmadi, Metodologi Penelitian., h.83 16 Ibid., h.85

(25)

5. Nasabah tabungan haji BRISyariah iB, untuk mencari data terkait mekanisme pembukaan tabungan haji BRISyariah iB.

Wawancara oleh peneliti ini dilaksanakan di Bank BRI Syariah KCP Metro guna mendapatkan data yang lebih lengkap dan akurat agar lebih mengetahui tentang Mekanisme Tabungan Haji BRISyariah iB pada Bank BRI syariah KCP Metro.

b. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode dalam mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya.17 Terkait penelitian ini, peneliti memilih buku-buku mengenai bank syariah untuk digunakan sebagai acuan dalam penelitian. Beberapa buku yang digunakan peneliti yaitu Muhammad syafi’i antonio Bank syariah : bagi bank dan praktisi keuangan, Muhammad Bank Syari’ah Problem dan Prospek Perkembangan di Indonesia, Sumar’in Konsep Kelembagaan Bank Syariah, Ascarya Akad dan Produk Bank Syariah.

4. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan upaya yang dilakukan dengan cara bekerja dengan data, menemukan pola, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, menemukan apa yang penting dan apa yang dapat dipelajari serta memutuskan apa yang dapat diceritakan. Metode analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode analisis kualitatif, karena data

17 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

(26)

yang diperoleh merupakan keterangan-keterangan dalam bentuk uraian. Metode penelitian kualitatif bertujuan untuk menggambarkan secara utuh dan mendalam tentang realitas sosial dan berbagai fenomena yang terjadi di masyarakat yang menjadi subjek penelitian sehingga tergambarkan ciri, karakter, sifat dan model dari fenomena tersebut.18

E. Sistematika Penulisan

Adanya sistematika penulisan ini bertujuan untuk mempermudah dalam penulisan dan pemahaman. Sistematika penulisan tugas akhir ini memiliki beberapa bagian bab, dan pada bagian bab memiliki sub bab. Pembaca dapat mengerti isi dari pembahasan adapun sistematika penulisannya adalah Bab satu berisi tentang pendahuluan, bab ini terdiri dari latar belakang, pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab dua berisi tentang landasan teori, bab ini terdiri dari pengertian bank syariah, bank berdasarkan prinsip Syariah tabungan haji, dasar hukum tabungan haji, syarat dan akad tabungan haji, tujuan dan fungsi tabungan haji, mekanisme tabungan haji pada perbankan syariah,.

Bab tiga berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan, bab ini terdiri dari gambaran umum Bank BRI Syariah KCP Metro, sejarah singkat Bank BRI Syariah KCP Metro, visi dan misi Bank BRI Syariah KCP metro, struktur organisasi Bank BRI Syariah KCP Metro, produk – produk Bank

18 Sanjaya Wina, Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode dan Prosedur, (Jakarta: Kencana,

(27)

BRI Syariah KCP Metro, Tabungan haji BRISyariah iB , analisis mekanisme tabungan haji BRISyariah iB di Bank BRI Syariah KCP Metro. Bab empat berisi tentang penutup, bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran.

(28)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Bank Syariah

1. Pengertian Bank Syariah

Menurut Ismail Bank Syariah merupakan bank yang secara operasional berbeda dengan bank konvensional. Salah satu ciri khas bank syariah yaitu tidak menerima atau membebani bungan kepada nasabah, akan tetapi menerima atau membebankan bagi hasil serta imbalan lain sesuai dengan akad-akad yang diperjanjikan.19

Bank bisa diartikan sebagai Lembaga Keuangan yang menggunakan prinsip Syariah menurut syariat Al-Quran dan hadits. Bank syariah memiliki fungsi menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk titipan dan investasi dari pihak pemilik dana. Fungsi lainnya adalah menyalurkan dana kepada pihak lain yang membutuhkan dana dalam bentuk jual beli maupun kerja sama usaha.

Menurut Undang-Undang Perbankan Syariah No. 21 Tahun 2008 menyatakan bahwa perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiataan usahanya.20 Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri

19 Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 29 20 Undang-Undang No.21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

(29)

atas Bank Umum syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS), dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).

Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiayannya adalah:

a. Menghimpun dana (uang) dari masyarakat dalam bentuk simpanan, maksudnya bank sebagai tempat menhimpun uang atau berinvestasi bagi masyarakat. Tujuan utama masyarakat menyimpan uang di bank adalah untuk kemanan uangnya. Sedangkan tujuan kedua adalah untuk melakukan investasi dengan harapan memperoleh bungan dari hasil simpananya.

b. Menyalurkan dana pada masyarakat, maksudnya bank memberikan pinjaman atau kredit kepada masyarakat yang mengajukan permohonan. Dengan kata lain bank menyediakan dana bagi masyarakat yang membutuhkannya. Pinjaman atau kredit yang diberikan dibagi dalam nernagai jenis sesuai dengan keinginan nasabah.

c. Memberikan jasa-jasa bank lainnya, seperti mengirim uang (transfer), penagihan surat-surat berharga yang berasal dari dalam kota (kliring), penagihan surat-surat berharga dari luar negeri (inkaso), letter of credit (L/C), safe deposit box, bank garansi dan jasa lainnya.21

Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bank syariah merupakan lembaga keuangan yang mempunyai kegiatan menghimpun dana, menyalirkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya.

2. Bank Berdasarkan Prinsip Syariah

Berdasarkan latar belakang adanya suatu keyakinan dalam agama Islam yang merupakan suatu alternatif atas perbankan dengan khususan prinsip Syariah lahirkan bank berdasarkan prinsip Syariah yang beroperasi sesuai dengan prinsip prinsip Syariah Islam.22 Atau dengan kata lain yaitu yang beroperasinya mengacu pada ketentuan-ketentuan Islam (Al-Quran dan Hadits).

21 Kamir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), h. 13-14

(30)

Dalam tata cara tersebut dijauhi praktik-praktik yang dihawatirkan mrngandung unsur riba untuk diisi dengan kegiatan –kegiatan investasi atas dasar bagi hasil dari pembiayaan perdagangan. Prinsip syariah dalam kegiatan usaha bank syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan bank lain untuk menyimpan dana atau pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan Syariah.23

Bersumber dari lima konsep akad dalam menerapkan produk-produk adalah:

a. Prinsip Simpanan Murni (al-Wadiah)

Prinsip simpanan murni merupakan fasilitas yang diberikan oleh bank syariah untuk memberikan kesepatan kepada pihak yang kelebihan dana untuk menyimpan dananya dalam bentuk al-wadiah.

b. Bagi Hasil (Syirkah)

Sistem ini merupakan suatu sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara penyedia dana dengan pengelola dana. Pembagin hasil usaha ini dapat terjadi antara bank dan pembimpan dana, maupun antara bank dengan nasabah penerima dana. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini adalah mudharabah dan musyarakah. c. Jual Beli (al-Tijarah)

Prinsip ini merupakan suatu sistem yang menerpakan tata cara jual beli, dimana bank akan membeli terlebih dahulu barang yang dibutuhkan atau mengangkat nasabah sebagai agen bank melakukan

(31)

pembelian atas nama bank, kemudian bank menjual barang tersebut kepada nasabah dengan harga jual beli ditambah dengan keuntungan (margin).

d. Sewa (al-Ijarah)

Prinsip ini secara garis besar dibagi menjadi dua jenis:

1) Ijarah, sewa murni seperti halnya penyewaan alat-alat produk (Operating Lase). Dalam teknis perbankan, bank dapat membeli eqiupment yang dibutuhkan nasbaha kemudian menyewakan dalam waktu yang telah disepakatai kepada nasabah.

2) Bai al takjiri atau ijarah al muntahiya bit tamlik merupakan penggabungan antara sewa dan beli, dimana si penyewa mempunyai hak untuk memiliki barang pada akhir masa sewa (financial lease). e. Jasa / fee

Prinsip ini meliputi seluruh layanan non-pembiayaan yang diberikan bank. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip atau aturan ini antar lain adalah Bank Garansi, klirig, Inkaso, Transfer dan lain-lain.

B. Tabungan Haji

1. Pengertian Tabungan Haji

Pengertian tabungan secara umum adalah bentuk simpanan nasabah yang bersifat likuid, hal ini memberiakn arti produk ini dapat diambil sewaktu-waktu apabila nasabah membutuhkan, namun bagi hasil yang ditawarkan kepada nasabah penabung kecil.24

(32)

Sedangkan pengertian haji adalah perjalanan unik dalam dunia wisata dan perjalanan, dimana seorang muslim melakukan perjalanan ritual, jasmani dan rohaninya, kesatu kota yang telah dinyatakan oleh Allah dalam Al-Quran sebagai kota yang terjamin keamanannya, yaitu Kota Mekkah, dengan tujuan untuk wukuf di Arafah dan thawaf di Bait Allah Al-Haram, yang telah dijadikan oleh Islam sebagai sentral mentauhidkan Allah dan pusat kesatuan orang-orang Mukmin.25

Berdasarkan pengertian diatas, dapat dipahami bahwa Tabungan haji adalah dana yang dihimpun dari masyarakat muslim yang telah merencanakan ibadah haji sehingga mereka menyetorkan dana ibadah hajinya kepada lembaga peneyelenggara haji.26

2. Dasar Hukum Tabungan Haji

Dasar hukum produk tabungan haji tidak dijelaskan secara eksplisit dalam Al-Quran dan Al-Hadits. Produk ini berkaitan dengan bidang muamalat yang berkembang sedemikian rupa dan belum dipraktikkan oleh nabi, sahabat, dan ulama-ulama terdahulu.:

a. Al- Qur’an

Ayat-ayat Al-Qur’an yang dapat dijadikan rujukan dasar tabungan haji adalah:

25 Yusuf Al-Qaradlawi, Ibadah Dalam Islam, (Surabaya: PT Bina Ilmu), h.523 26 Nurul Huda, Keuangan Publik Islami: Pendekatan Teoritis dan Sejarah, (Jakarta:

(33)

1) Q.s Al Hajj (22) : 27

َّ اَم ُكُ

َّ

َّ َباَذَعَّْاوُقوُذَوَّاَهيِفَّ

ْاوُديِعُأَّ ٍّ مَغَّ ۡنِمَّاَهۡنِمَّْاوُجُرۡ َيََّنَأَّْا وُداَرَأ

َِّقيِرَ

لۡٱ

ۡ

َّ

٢٢

ََّّ

Artinya: “Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji,

niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan segenap penjuru yang ai unta yang kurus yang datang dari

mengendar

27

jauh”.

Tafsir: Allah SWT berfirman mencela orang-orang Quraisy yang

menyembah tuhan selain Allah yang menyekutukannya, padahal mereka berada dan bertempat tinggal di daerah sekitar Masjidil Haram yang dibangun pada hari pertamanya sebagai tempat beribadah kepada Allah Yang Maha Esa. Allah berfirman bahwa Dia telah memberi petunjuk kepada Ibrahim a.s. suatu di mana ia diberi izin membangun masjidil Haram, sebagai masjid pertama di dunia. Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim bahwa Rasulullah saw ditanya oleh Abu Dzar r.a “masjid manakah yang pertama dibangun?” Al-Masjidil Haram.” Jawab Rasulullah. “kemudian masjid mana yang dibangun sesudah itu?” tanya lagi Abu Dzar. Rasulullah saw menjawab “Ialah Bitil Madqis”.28

b. Al Hadits

Hadits Rasul yang dapat dijadikan rujukan dasar tabungan haji adalah:

َأ حدَقَ ف ُرحجَفحلا َعُلحطَي حنَأ َلحبَ ق َةَفَرَع َكَرحدَأ حنَمَف .اًثَلاَث ٌتاَفَرَع ُّجَحلَْا

ًًنِ ُُاايَأََ َكَرحد

َحثْنإ َلاَف َراخَأَت حنَََِ نهحيَلَع َحثْنإ َلاَف نحيَِْحوَ ي حنفِ َلاجَعَ ت حنَمَف ً ةَث َ لاَث

نهحيَلَع

)ننسلا باحصأَ دحمأ هاَر(

27 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 466

28 Terjemah Singkat Tafsir Ibnu Katsier 5, Edisi Revisi, (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 2004),

(34)

Artinya : “Haji itu ialah wukuf (berhenti) dari Arafah diulang sebanyak tiga kali. Barangsiapa yang mendapati wukuf di Arafah sebelum fajar, maka ia telah mendapat haji. Dan hari-hari Mina itu adalah tiga hari, maka barangsiapa yang ingin segera (meninggalkan Mina) sesudah dua hari, maka tidak ada dosa baginya dan yang menundanya juga tidak berdosa”. (HR. Ahmad dan Ashabus Sunan). 29

3. Fatwa Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia

Fatwa Dewan Syariah Nasional No.02/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Tabungan menyatakan:30

a. Tabungan ada dua jenis:

1) Tabungan yang tidak dibenarkan secara syariah, yaitu tabungan yang berdasarkan perhitungan bunga.

2) Tabungan yang dibenarkan, yaitu tabungan yang berdasarkan prinsip Mudharabah dan Wadiah.

b. Dalam transkasi ini nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik dana dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana.

c. Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan mengembangkannya, termasuk di dalamnya mudharabah dengan pihak lain.

d. Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan bukan piutang.

e. Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening.

f. Bank sebagai mudhrib menutup biaya operasional tabungan dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya.

4. Syarat dan akad tabungan haji a. Syarat tabungan haji

Untuk memberikan kemudahan dalam pelayanan kepada nasabah tabungan, maka terdapat beberapa ketentuan dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon nasabah. Persyaratan dan ketentuan tersebut disamping untuk meningkatkan pelayanan, juga untuk menjaga

29 Tafsir Ibnu Katsier Jilid 1, (Surabaya: PT. Bina Ilmu Offset), h. 385 30 www.dsnmui.or.id diunduh pada 18 Januari 2018

(35)

keamanan dan keuntungan bagi nasabah.31 Beberapa syarat yang harus dipenuhi calon nasabah dalam pembukaan tabungan haji yaitu:32

1) Melampirkan fotokopi KTP (Kartu Identitas Diri)

2) Melampirkan fotokopi NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) 3) Pas Photo untuk Kelengkapan Haji

a. Latar belakang foto putih b. Wajah 80% (fokus wajah)

c. Ukuran foto 4 x 6 - 1 lembar, 3 x 4 - 5 lembar 4) Materai @6000 x 3 lembar

Menurut Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) No. 10/14/DPbs tertanggal 17 Maret 2008, terkait Peraturan Bank Indonesia dimaksud dalam kegiatan penghimpunan dana dalam bentuk tabungan atas dasar akad Mudharabah berlaku persyaratan paling kurang sebagai berikut: 1) Bank bertindak sebagai pengelola dana (mudharib) dan nasabah

bertindak sebagai pemilik dana (shahibul Maal).

2) Pengeloaan dana oleh bank dapat dilakukan sesuai batasan-batasan yang ditetapkan oleh pemilik dana (mudharabah muqayyadah) atau dilakukan dengan tanpa batasan dari pemilik dana (mudharabah mutlaqah)

3) Bank wajib menjelaskan kepada nasabah mengenai karakteristik produk serta hak dan kewajiban nasabah sebagai diatur dalam

31 Ismail, Manajemen Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi, (Jakarta: Kencana, 2010),

h.70

(36)

ketentuan bank indonesia mengenai transpartasi informasi produk bank dan penggunaan data pribadi nasabah

4) Bank dan nasabah wajib menuangkan kesepkatan atas pembukaan dan penggunaan produk tabungan dan depsito atas dasar akad mudharabah dalam bentuk perjanjian tertulis

5) Dalam akad mudrabah muqayyadah harus dinyatakan secara jelas syarat-syarat dan batasan tertentu yang ditentukan oleh nasabah 6) Pembagian keuntungan dinyatakan dalam bentuk nisbah yang

disepakati

7) Penarikan dana oleh nasabah hanya dapat dilakukan sesuai waktu yang disepakati

8) Bank dapat membebankan kepada nasabah biaya administrasi berupa biaya-biaya yang terkait langsung dengan biaya pengeolaan rekening antara lain biaya materai, cetak laporan transaksi dan saldo rekening, pembukaan dan penutupan rekening

9) Bank tidak diperbolehkan mengurangi bagian keuntungan nasabah tanpa persetujuan nasabah yang dibersangkutan.33

b. Akad tabungan haji

Dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional No.02/DSN-MUI/IV/2000, tabungan ada dua jenis, yaitu pertama, tabungan yang tidak dibenarkan secara prinsip syariah yang berupa tabungan dengan berdasarkan perhitungan bunga. Kedua, tabungan yang dibenarkan

33 Abdul Ghofur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: Gajah Mada

(37)

secara prinsip syariah yakni tabungan yang berdasarkan prinsip mudhrabah dan wadi’ah.34

1) Al-Mudharabah

Pengertian Al-Mudharabah adalah akad kerja sama antara dua pihak, yaitu pihak pertama menyediakan seluruh modal dan pihak kedua menjadi pengelola. Keuntungan dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak. Apabila rugi, kerugian tersebut ditanggung pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat dari kelalaian pengelola. Apabila kerugian diakibatkan kelalaian pengelola, pengelolalah yang bertanggung jawab.35 Secara garis besar mudharabah terbagi menjadi dua jenis:

a) Mudharabah Muqayyadah

Pada jenis akad ini, shahibul maal memberikan batasan atas dana yang diinvestasikannya. Mudharib hanya bisa mengelola dana tersebut sesuai batasan jenis usaha, tempat dan waktu tertentu saja. Aplikasinya dalam perbankan adalah special invesment based restriced mudharabah. Model ini dirasa sangat cocok pada saat krisis dimana sektor perbankan mengalami kerugian menyeluruh. Dengan special investment, investor tertentu tidak perlu menanggung overhead bank yang terlalu

34 Nur Rianto, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, h.34

35 Khaerul Umam, Manajemen Perbankan Syariah, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2013),

(38)

besar karena seluruh dananya masuk ke proyek khusus dengan return dan cost yang dihitung pula.36

b) Mudhrabah Mutlaqah

Yang dimaksud dengan Mudharabah mutlaqah adalah bentuk kerjasama antara shahibul maal dan mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu dan daerah bisnis. Dalam pembahasan fiqh ulama Salafus Saleh sering kali dicontohkan dengan ungkapan if’al maa syi’ta (lakukan sesukamu) dari shahib al-mal yang memberi kekuasaan yang sangat besar.37

Pada Mudharabah mutlaqah pemilik dana tidak memberikan bayaran atau persyaratan tertentu kepada bank syariah dalam mengelola investasinya, baik yang berkaitan dengan tempat, cara maupun objek investasinya.38 Mudharabah Mutlaqah dapat disebut dengan investasi dari pemilik dana kepada bank syariah dan bukan merupakan kewajiban ekuitas bank syariah.

Modal investasi suatu kerjasama dapat berbentuk uang tunai (uang pecahan emas atau perak), barang-barang bergerak atau harta lain. Ia tidak dapat berupa komoditas seperti daging babi atau anggur yang dilarang bagi seorang muslim

36 Gelama Dewi, Aspek-Aspek Hukum dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2005), h.84

37 Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah: Fiqh Muamalah, (Jakarta: Kencana, 2012), h. 200 38Adiwarman .karim, bank islam analisis fiqih dan keuangan, (jakarta: PT Raja Grafindo

(39)

memperdagangkanya. Hanya modal yang benar-benar ada ditangan pada saat dimulainya kerjasama yang dianggap punya kekuatan hukum dalam pembagian keuntungan dan tanggung jawab.39

Bank syariah tidak mempunyai kewajiban untuk mengembalikannya apabila terjadi kerugian atas pengelolaan dana yang bukan disebabkan kelalaian atau kesalahan bank sebagai mudharib. Namun sebaliknya, dalam hal bank syariah (mudharib) melakukan kesalahan atau kelalaian dalam pengelolaan dana investor (shahibul maal), maka bank syariah wajib mengganti semua dana investasi mudharabah mutlaqah.40

2) Al- Wadi’ah

Salah satu prinsip yang digunakan bank syariah dalam mobilisasi dana adalah dengan menggunakan prinsip titipan. Adapun akad yang sesuai dengan prinsip ini ialah al-wadi’ah. Al-wadi’ah merupakan titipan murni yang setiap saat dapat diambil jika pemiliknya mengehendaki. Secara umum terdapat dua jenis wadi’ah: wadi’ah yad al-amanah dan wadi’ah yad adh-dhamanah. a) Wadi’ah Yad al-Amanah (Trustee Depository)

Wadi’ah jenis ini memiliki karakteristik sebagai berikut.

(1) Harta atau barang yang dititipkan tidak boleh dimanfaatkan dan digunakan oleh penerima titipan.

39 Abraham L.Udovitch, Kerjasama Syariah dan Bagi Untung Rugi dalam Sejarah Islam Abad Pertengahan (Teori dan Penerapannya), (kediri: Qubah, 2008) h. 203-204

(40)

(2) Penerima titipan hanya berfungsi sebagai penerima amanah yang bertugas dan berkewajiban untuk menjaga barang yang dititipkan tanpa boleh memanfaatkannya.

(3) Sebagai konpensasi, penerima titipan diperkenankan untuk membebankan biaya kepada yang menitipkan.

(4) Mengingat barang atau harta yang dititipkan tidak boleh dimanfaatkan oleh penerima titipan, aplikasi perbankan yang memungkinkan untuk jenis ini adalah jasa penitipan atau safe deposit box.

b) Wadi’ah Yad adh-Dhamanah (Guarantee Depository) Wadi’ah jenis ini memiliki karakteristik berikut ini.

(1) Harta dan barang yang dititipkan boleh dan dapat dimanfaatkan oleh yang menerima titipan.

(2) Karena dimanfaatkan, barang dan harta yang dititipakan tersebut tentu dapat menghasilkan manfaat. Sekalipun demikian, tidak ada keharusan bagi penerima titipan untuk memberikan hasil pemanfaatan kepada si penitip.

(3) Produk perbankan yang sesuai dengan akad ini yaitu giro dan tabungan

(4) Produk tabungan juga dapat menggunakan akad wadi’ah karena pada prinsipnya tabungan mirip dengan giro, yaitu simpanan yang bisa diambil setiap saat. Perbedaannya,

(41)

tabungan tidak dapat ditarik dengan cek atau alat lain yang dipersamakan.41

5) Tujuan dan fungsi tabungan haji a. Tujuan tabungan haji

Tujuan dari tabungan haji adalah memberikan kemudahan bagi nasabah dalam menuju panggilan Allah menuju Baitullah.42

b. Fungsi tabungan haji

Fungsi dari tabungan haji adalah membantu meringankan nasabah dalam hal menyimpan uang untuk beribadah haji. nasabah akan mendapatkan ketenangan, kenyamanan serta lebih berkah dalam penyempurnaan ibadah karena pengelolaan dana sesuai syariah. Selain itu dana nasabah akan lebih aman jika disimpan dalam tabungan haji.43

6) Mekanisme tabungan haji pada Perbankan Syariah

Mekanisme berasal dari bahasa yunani yang berarti mechos yang

memiliki arti cara kerja atau cara menjalankan sesuatu.44 Sedangkan tabungan haji adalah dana yang dihimpun dari masyarakat muslim yang telah merencanakan ibadah haji sehingga mereka menyetorkan dana ibadah hajinya kepada lembaga peneyelenggara haji produk simpanan bagi nasabah yang bertujuan untuk memenuhi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH).45 Jadi mekanisme tabungan haji ialah sebuah cara atau proses pelaksanaan kegiatan simpanan pada perbankan syariah untuk nasabah

41 Syafi’i Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani Press,

2001), h.148-149

42 Eprints.walisongo.ac.id diunduh pada 30 Januari 2018

43 Perbanas.ac.id dalam Artikel Ilmiah, diunduh pada 30 Januari 2018 44http://kbbi.web.id/mekanisme.html diunduh pada 15 april 2017

(42)

calon jamaah haji yang bertujuan untuk memenuhi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH).

Berikut tahap-tahap mekanisme pembukaan tabungan haji di perbankan syariah:46

a. Pihak bank wajib menjelaskan terlebih dahulu kepada calon penabung syarat-syarat umum tabungan (misalnya setoran awal, saldo minimum, minimum jumlah setoran dan lain sebagainya).

b. Calon penabung diwajibkan untuk mengisi dan menandatangani formulir permohonan pembukaan rekening tabungan ibadah haji dengan melampirkan syarat-syarat tabungan dan membubuhkan speciment tanda tangan.

c. Calon penabung diminta untuk menunjukkan kartu pengenal atau identitas calon penabung yang sah dan masih berlaku seperti KTP, SIM atau Paspor.

d. Pihak bank mencatat nomor serta tanggal dikeluarkannya pada formulir pembukaan rekening tabungan, kemudian memfotocopy dan memcocokkan tanda tangan calon penabung dengan tanda tangan yang tertera diatas formulir/ dokumen tabungan, lalu pihak bank membubuhkan paraf mengenai kecocokan tanda tangan dan kebenaran dokumen tersebut setelah dibubuhi cap/ stempel “sesuai dengan aslinya”.

e. Pihak bank melakukan pembukaan nomor rekening tabungan calon penabung pada komputer.

f. Pihak Bank memerika kembali dokumen-dokumen kembali dan menyerahkan kepada pejabat bank yang berwenang untuk disetujui atau diotorisasi.

g. Pihak Bank membubuhkan nomor dan nama pemegang rekening h. Nasabah tabungan haji diminta untuk membubuhkan tanda tangan

penabung pada tempat yang ada dibuku tabungan.

i. Pihak Bank memeriksa dan meyakinkan kembali bahwa tanda tangan penabung tersebut sama dengan yang tercantum dalam kartu identitas dan kartu contoh tanda tangan (aplikasi pembukaan).

j. Selanjutkan Pihak bank meminta kepada Supervisor untuk mengotorisasi pembukaan rekening tabungan tersebut dan menandatangani buku tabungan sebagai pejabat bank yang akan diserahkan ke nasabah.47

46 Muhammad, Sistem dan Prosedur OperasionalBank Syariah, (Yogyakarta: UII Press,

2000), h. 71-72

(43)

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Bank BRI Syariah KCP Metro

1. Sejarah Berdirinya Bank BRI Syariah KCP Metro

Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008 melalui suratnya o.10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada tanggal 17 November 2008 PT. Bank BRI Syariah secara resmi beroperasi. Kemudian PT. Bank BRI Syariah merubah kegiatan usaha yang semula beroperasional secara konvensional,kemudian diubah menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam.48

Dua tahun lebih PT. Bank BRI Syariah hadir mempersembahkan sebuah bank ritel modern terkemuka dengan layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna. Melayani nasabah dengan pelayanan prima (service excellence) dan menawarkan beragam produk yang sesuai harapan nasabah dengan prinsip syariah.

48 Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, (PERSERO) Tbk, Laporan Tahunan

(44)

Kehadiran PT. Bank BRI Syariah di tengah-tengah industri perbankan nasional dipertegas oleh makna cahaya yang mengikuti logo perusahaan. Logo ini menggambarkan keinginan dan tuntutan masyarakat terhadap sebuah bank modern sekelas PT. Bank BRI Syariah yang mampu melayani masyarakat dalam kehidupan modern. Kombinasi warna yang digunakan merupakan turunan dari warna biru dan putih sebagai benang merah dengan brand PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.

Aktivitas PT. Bank BRI Syariah semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008 ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., untuk melebur ke dalam PT. Bank BRI Syariah (proses spin off-) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009. Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur Utama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dan Bapak Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama PT. Bank BRI Syariah.

Saat ini PT. Bank BRI Syariah menjadi bank syariah ketiga terbesar berdasarkan aset. PT. Bank BRI Syariah tumbuh dengan pesat baik dari sisi aset, jumlah pembiayaan dan perolehan dana pihak ketiga. Dengan berfokus pada segmen menengah bawah, PT. Bank BRI Syariah menargetkan menjadi bank ritel modern terkemuka dengan berbagai ragam produk dan layanan perbankan. Sesuai dengan visinya, saat ini PT. Bank BRI Syariah merintis sinergi dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dengan memanfaatkan jaringan kerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., sebagai Kantor Layanan Syariah dalam mengembangkan bisnis yang

(45)

berfokus kepada kegiatan penghimpunan dana masyarakat dan kegiatan konsumer berdasarkan prinsip Syariah.

2. Visi dan Misi Bank BRI Syariah KCP Metro

a. Visi

Menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna.49

b. Misi

1).Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam kebutuhan finansial nasabah.

2).Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika sesuai dengan prinsip syariah.

3).Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapan pun dan dimanapun.

4).Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas hidup dan menghadirkan ketenteraman pikiran.

(46)

3. Struktur Organisasi Bank BRI Syariah KCP Metro

Gambar 3.3: Struktur Organisasi Bank BRI Syariah KCP Metro 50

Struktur Organisasi BRI Syariah KCP Metro:

1. Pimpinan Cabang Pembantu : Hadi Susilo 2. Branch Operational Supervisor : Tedy Amal Satia

3. Unit Head : Endang Nur Hadi

: Fery Sustanto

4. Accounting Officer : Muhammad Arif Yutono : Tahta Radiksya Putra 5. Accounting Officer Micro : Ronaldi Marga

: Oktadiansyah 50 Ibid., h. 6 Pincapem UH (Unit Head) : F e r y S u s t a n t o AO (Account Officer) BOS (Branch Operational Supervisor) AOM

(Account Officer Micro)

Pramubakti Customer Service

Security Teller

(47)

: Didi Pebrianto

: Annisa Utami Alawiyah

6. Teller : Titis Yunestin

: Eka Sigit Prasetyo

7. Customer Service : Almira

8. Pramubakti : Rusmanto

9. Security : Apri Hermawan

: Edi Sudiono : Wahyu Wahyono Tugas dan Wewenang Bank BRI Syariah KCP Metro

a. Pincapem (pimpinan cabang pembantu)

1) Melakukan pertanggung jawaban operasional dan financial cabang pembantu.

2) Melaksanakan misi kantor cabang pembantu secara keseluruhan. 3) Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur

4) Merencanakan, mengembangkan, melaksanakan, serta mengelola layanan unggul kepada nasabah.

5) Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi, serta kegiatannya.

b. Unit Head

1) Bertanggungjawab atas seluruh pekerjaan yang ada di bagian pembiayaan mikro.

(48)

2) Mengkoordinasikan dan mengawasi bagian-bagian yang ada pada bagian pembiayaan mikro agar dapat bekerja sesuai dengan tujuan perusahaan.

c. Accounting Officer

1) Bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan yang ada di bagian kredit, seperti: KPR (Kredit Kepemilikan Rumah), KKB (Kesepakatan Kerja Bersama), KMG(Kredit Multiguna).

2) Mengkoordinasikan dan mengawasi bagian-bagian yang ada pada bagian kredit sesuai dengan tujuan perusahaan.

3) Prospek, malampaui target yang telah di tetapkan oleh perusahaan d. Branch Operation Supervisor51

1) Mengkoordinasi pelaksanaan operasional Bank di Kantor Cabang/ Cabang Pembantu dengan cara memberikan layanan operasional Bank yang akurat dan tepat waktu, sehingga seluruh transaksi dari nasabah dapat ditangani dan diselesaikan secara excellent.

2) Memberikan dukungan kepada Manager Operasi dan Pimpinan Cabang, serta seluruh jajaran bisnis dan support di Cabang, berupa: a) Menyediakan layanan operasi kas, pembukaan/ penutupan

rekening, transfer, pencairan pembiayaan yang akurat dan tepat waktu secara konsisten.

b) Sebagai narasumber dalam layanan operasi Kantor Cabang/ Cabang Pembantu baik di internal Bank maupun dengan jaringan Bank eksternal lainnya.

(49)

c) Membangun team work dan komunikasi yang efektif di Kantor Cabang/ Cabang Pembantu.

e. Teller

1) Melayani nasabah untuk transaksi setor dan penarikan tunai dan non tunai serta transaksi lainnya sesuai aturan yang ditetapkan untuk mencapai service excellent.

2) Memberikan dukungan kepada Supervisor Branch Operation, Operation Manager , Pimpinan Cabang, berupa :

a) Memproses layanan operasi baik tunai maupun non tunai yang dilakukan nasabah di teller, dengan akurat dan tepat waktu secara konsisten.

b) Sebagai narasumber dalam layanan operasi tunai dan non-tunai sesuai kewenangan dan tanggungjawabnya.

c) Menjadi bagian dari tim operation yang solid, dapat bekerjasama dan berkomunikasi secara efektif.52 f. Customer service

1) Memberikan informasi baik produk maupun layanannya yang dibutuhkan oleh nasabah atau calon nasabah.

2) Melayani nasabah dalam pembukaan dan penutupan rekening serta transaksi lainnya sesuai aturan yang ditetapkan untuk mencapai service excellent.

3) Memberikan dukungan kepada Supervisor Branch Operation, Operation Manager ,Pimpinan Cabang, berupa :

(50)

a) Memproses layanan operasi pembukaan dan penutupan rekening, serta transaksi lainnya yang dilakukan nasabah di customer service, dengan akurat, sopan,ramah dan tepat waktu secara konsisten.

b) Sebagai narasumber dalam layanan operasi dan produk Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya.

c) Menjadi bagian dari tim operation yang solid, dapat bekerjasama dan berkomunikasi efektif.53

4. Produk-Produk Bank BRI Syariah KCP Metro a. Produk Penghimpun Dana (Dana Pihak Ketiga)

1) Tabungan faedah BRISyariah iB 2) Tabungan haji BRISyariah iB 3) Tabungan impian BRISyariah iB 4) Giro BRISyariah iB

5) Deposito BRISyariah iB

b. Produk Pembiayaan

1) Qardh beragun emas BRISyariah iB 2) KKB BRISyariah iB

3) KPR BRISyariah iB

4) Pembiayaan Umroh BRISyariah ib 5) KMG BRISyariah iB

(51)

B. Tabungan Haji BRISyariah iB di Bank BRI Syariah KCP Metro

Produk penghimpunan dana yang ditawarkan Bank BRI Syariah KCP Metro yang banyak diminati oleh masyarakat muslim salah satunya adalah Tabungan haji BRISyariah iB. Menurut Bapak Zulhaidir selaku Pincapem Bank BRI Syariah KCP Metro, Tabungan haji BRISyariah iB merupakan tabungan investasi yang dilakukan dengan menggunakan prinsip bagi hasil, dimana nasabah sebagai pemilik dana dan bank syariah sebagai yang mengelola dana dengan nisbah bagi hasil. Tabungan haji ini merupakan bentuk pelayanan untuk nasabah yang bertujuan menunaikan ibadah haji54

Menurut Bapak Zulhaidir selaku Pincapem Bank BRI Syariah KCP Metro, maksud dan tujuan dihadirkannya produk tabungan haji BRISyariah iB ini adalah untuk membantu masyarakat yang mempunyai rencana menunaikan ibadah haji guna memenuhi kebutuhan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) nasabah.55

Produk tabungan haji BRISyariah iB sudah ada pada Bank BRI Syariah KCP Metro sejak tahun 2008 bertepatan dengan akuisisi secara resmi terlepasnya PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah dari PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk pada tanggal 17 November 2008.56

Beberapa upaya yang dilakukan Bank BRI Syariah KCP Metro dalam memasarkan produk tabungan haji BRISyariah iB ini, marketing lebih sering menggunakan brosur, Mobile BRI Syariah dan promosi produk

54 Wawancara dengan Bapak Zulhaidir selaku Pincapem (Pimpinan Cabang Pembantu)

Bank BRI Syariah KCP Metro, pada tanggal 13 Juni 2017

55 Wawancara dengan Bapak Zulhaidir selaku Pincapem (Pimpinan Cabang Pembantu)

Bank BRI Syariah KCP Metro, pada tanggal 13 Juni 2017

56 Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, Produk Tabungan Haji BRISyariah

(52)

tabungan haji secara langsung melalui customer service. Serta menciptakan pendekatan kepada masyarakat dengan cara promosi langsung ke masyarakat atau pasar-pasar agar masyarakat lebih menguasai pengetahuan tentang tabungan haji BRI Syariah iB serta menarik minat masyarakat untuk membuka rekening tabungan haji BRI Syariah iB.57

Menurut Bapak Zulhaidir selaku Pincapem Bank BRI Syariah KCP Metro, selain upaya pemasaran produk seperti mobile BRIS serta marketing ada pula kebijakan – kebijakan tertentu terkait tabungan haji BRISyariah iB guna menunjang perkembangan produk tabungan haji BRISyariah iB, diantaranya:

1. Menggiatkan atau menjalin kerjasama dengan KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji) yang ada di Provinsi Lampung khususnya Kota Metro

2. Strategi pengembangan tabungan haji BRISyariah iB dengan menyebarkan brosur tabungan haji serta memasangkan banner pada tempat tempat umum. Agar kedepannya lebih mudah dalam mengembangkan produk tabungan haji, Bank BRI Syariah KCP Metro akan segera membentuk marketing funding agar lebih terfokus dalam mempromosikan produk funding (penghimpun dana) salah satunya adalah tabungan haji BRISyariah iB.

3. Pemberian souvenir untuk memikat calon nasabah haji. pemberian souvenir seperti Kain ihram, tas haji, mukena, sajadah, dll. Pemberian

57 Wawancara dengan Bapak Sunar Riyanto selaku Marketing Bank BRI Syariah KCP

(53)

souvenir dilakukan sekaligus untuk memasarkan produk tabungan haji dengan mencantumkan logo atau nama Bank BRI Syariah atau biasa disebut dengan branding.

4. Optimalisasi pelunasan tabungan haji agar lebih cepat, tepat dan efektif. Adanya optimalisasi ini menuntut pelayanan pihak bank agar lebih ditingkatkan untuk nilai plus bank agar nasabah merasa puas akan pelayanan dari pihak Bank BRI Syariah KCP Metro.58

Gambar 3. Grafik Perkembangan Nasabah Tabungan Haji BRISyariah iB59

320 475 525 376 575 0 100 200 300 400 500 600 700 2013 2014 2015 2016 2017

Tabungan Haji BRISyariah iB

Jumlah Nasabah

Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat bahwa tabungan haji BRI

Syariah iB mengalami peningkatan dan penurunan jumlah nasabah setiap

58 Wawancara dengan Bapak Zulhaidir selaku Pincapem (Pimpinan Cabang Pembantu)

Bank BRI Syariah KCP Metro, pada tanggal 15 Juni 2017

59 Dokumentasi PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, (PERSERO) Tbk, Laporan

(54)

tahunnya. Pada tahun 2013 nasabah tabungan haji mencapai 320 nasabah, di tahun 2014 terjadi peningkatan menjadi 475 nasabah sampai pada tahun 2015 jumlahnya mencapai 525 nasabah. Namun pada tahun 2016 tabungan haji BRISyariah iB mengalami penurunan jumlah nasabah menjadi 376 nasabah, hingga pada tahun 2017 jumlahnya meningkat menjadi 575 nasabah.

Menurut Bapak Tedy Amal Satia selaku Branch Operation Supervisor (BOS), adapun syarat dan ketentuan yang di berikan Bank BRI Syariah KCP Metro kepada calon nasabah untuk melakukan pembukaan rekening tabungan haji BRISyariah iB ini sangat mudah sehinga tidak mempersulit calon nasabah untuk membuka rekening tabungan haji BRISyariah iB. Dengan persyaratan menyerahkan kartu identitas yang masih berlaku (KTP), setoran awal ringan hanya Rp.50.000,- dan setoran berikutnya minimal Rp.10.000, serta bebas dari biaya administrasi bulanan.60

Keunggulan serta fasilitas produk tabungan haji BRISyariah yang dapat menarik minat masyarakat yaitu Bank BRI Syariah merupakan salah satu Bank Penerima Setoran Haji yang sudah terhubung secara otomatis dengan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) Kementerian Agama Republik Indonesia, setoran awal ringan sebesar Rp.50.000,-, setoran berikutnya minimal Rp.10.000,-, gratis asuransi jiwa dan kecelakaan, dapat dibukakan untuk anak- anak dan bagi hasil yang

60 Wawancara dengan Bapak Tedy Amal Satia selaku Branch Operation Supervisor

(55)

kompetitif sebesar 0,88 %. Keunggulan serta fasilitas yang diberikan oleh Bank BRISyariah KCP Metro tersebut agar dapat menarik minat masyarakat agar memilih Bank BRI Syariah KCP Metro sebagai bank penerima setoran untuk membuka tabungan haji.61

Tabungan haji pada Bank BRI Syariah belum termasuk ONH, jadi harga naik haji sesuai dengan tahun pemberangkatan pada tahun yang telah ditentukan oleh Kementrian Agama. Jika pada tahun tersebut ONH menurun maka uang nasabah akan dikembalikan tapi jika mengalami kenaikan maka nasabah harus melunasi sesuai harga pada tahun tersebut.

C. Analisis Mekanisme Tabungan Haji BRISyariah iB pada Bank BRI Syariah KCP Metro

Mekanisme pembukaan tabungan haji BRI Syariah iB ini tidak terlalu rumit atau sulit, secara sederhana nasabah yang ingin membuka tabungan haji BRISyariah iB dapat melalui beberapa tahapan, tahap pertama wawancara terhadap nasabah tabungan haji terkait maksud dan tujuan nasabah datang ke Bank BRI Syariah KCP Metro. Tahap kedua, pengisian formulir pendaftaran tabungan haji oleh nasabah dengan memberikan syarat-syarat yang telah ditentukan oleh pihak bank syariah.. Tahap ketiga, customer service melakukan pembukaan rekening tabungan haji sesuai data diri nasabah disertakan pengotorisasian oleh pejabat bank yang berwenang, jika proses otorisasi telah selesai nasabah sudah dapat menerima buku tabungan haji tersebut.62

61 Wawancara dengan Bapak Tedy Amal Satia selaku Branch Operation Supervisor

(BOS) Bank BRI Syariah KCP Metro pada tanggal 12 Juni 2017

62 Wawancara dengan Bapak Tedy Amal Satia selaku Branch Operation Supervisor

(56)

Demikian pula disampaikan oleh Ibu Almira selaku Customer Service (CS) Bank BRI Syariah KCP Metro beliau menerangkan bahwa secara garis besar mekanisme tabungan haji BRISyariah iB pada BRI Syariah KCP Metro adalah sebagai berikut:

Tahap pertama yaitu tahap wawancara terhadap nasabah, Customer service melakukan wawancara terlebih dahulu kepada nasabah yang ingin melakukan membuka rekening tabungan haji. Dalam wawancara tersebut customeer service biasanya langsung menanyakan maksud dan tujuan kedatangannya kepada nasabah. Terkait proses wawancara terhadap nasabah, Customer Service dituntut untuk tetap melaksanakan tugasnya sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur), salah satunya adalah Sikap. Sesuai dengan Standar Operasional Prosedur, Sikap Customer Service harus memenuhi aturan dari pusat yaitu proses pembukaan rekening dan cross selling selama 25 menit serta sekurang –kurangnya menyebut nama nasabah sebanyak 3 kali. Sebelum nasabah datang ke meja Customer Service, Customer Servive sudah harus berdiri dan memanggil nomor antrean nasabah.63

Tahap kedua, Pengisian aplkasi formulir pembukaan rekening tabungan haji disertai pemenuhan persyaratan tabungan haji. Dalam pengisian formulir, nasabah dipandu oleh Customer service agar ketika ada ketidakpahaman nasabah terkait pengisian formulir bisa langsung dijelaskan oleh customer service. Adapun persyaratan yang harus dipenuhi oleh

63 Wawancara dengan Ibu Almira selaku Customer Service Bank BRI Syariah KCP Metro

(57)

nasabah dalam pembukaan tabungan haji BRISyariah iB sebagai berikut:64 fotocopy Identitas diri yang masih berlaku seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), SIM atau Paspor, Kartu Keluarga, Akta Kelahiran khusus untuk pembukaan tabungan haji anak-anak serta setoran awal pembukaan rekening tabungan haji sebesar Rp. 50.000, Terkait pelayanan dari pihak bank syariah yang berhadapan secara langsung dengan nasabah, penampilan Customer Service juga harus sesuai dengan Standar Operasional Prosedur, yaitu kerapihan dan kebersihan pada meja kerja, pemakaian Id Card sebagai tanda pengenal serta memakai seragam kerja sesuai ketentuan yang ada pada Bnak BRI Syariah KCP Metro.65

Tahap Ketiga, pembukaan nomor rekening tabungan haji, Apabila nasabah telah selesai melakukan pengisian formulir aplikasi pembukaan tabungan haji lengkap dengan persyaratannya, maka Customer Service akan memproses data nasabah tersebut pada sistem komputer dan pengecekan kembali dokumen sebelum diserahkan kepada pejabat bank untuk disetujui. Setelah selesai, customer service membubuhkan nomor dan nama pemegang rekening pada buku tabungan haji nasabah dan meminta tanda tangan pejabat bank dan meminta kepada supervisor untuk mengotorisasi pembukaan rekening tabungan sebelum menyerahkan buku tabungan haji ke nasabah.Disini Skill atau kemampuan Customer Service dituntut harus sesuai Standar Operasional Prosesur, dikarenakan kemampuan Customer Service saat melayani nasabah itu sangat penting, seperti menanggapi

64 Brosur tabungan haji BRISyariah iB

65 Wawancara dengan Ibu Almira selaku Customer Service Bank BRI Syariah KCP Metro

Gambar

Gambar 3.3: Struktur Organisasi Bank BRI Syariah KCP Metro  50
Gambar 3. Grafik Perkembangan Nasabah Tabungan Haji BRISyariah iB 59

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses

Getas et al ., (2014) Salah satu faktor yang berperan dalam pertumbuhan jamur adalah nutrient, sumber carbon (glukosa).Glukosa merupakan salah satu jenis

Hal tersebut dijelaskan juga dengan Penelitian yang dilakukan oleh Agustia (2011) yang berjudul: “pengaruh locus of control terhadap prestasi kerja auditor dengan kepuasan

Berdasarkan ketidak konsistenan penelitian terkait dengan variabel yang mempengaruhi stress kerja, ditemukan : Pertama, hasil penelitian (J. Karimi & Alipour, 2011) dan

Ekstrak metanol dan etanol memberikan waktu inkubasi yang lebih cepat dibanding ekstrak etil asetat, karena senyawa yang berperan sebagai antioksidan lebih mudah larut dalam

Sumber Data, Kabag Umum, Kantor Urusan Agama (KUA), Tanggal 19 Oktober 2015.. menggembirakan karena badan/lembaga/ organisasi penyelenggara tersebut ikut membantu pemerintah

Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning, peserta didik dapat menganalisis struktur dan kebahasaan teks eksplanasi serta

Sungguh hal yang luar biasa bagi Yayasan Pendidikan Kristen Dharma Mulya jika tahun ini dimampukan untuk merilis 5 buku secara bersamaan yang merupakan kumpulan