Modul ke:
Fakultas
Program Studi
Prinsip dan prosedur
dasar modifikasi perilaku
Positive reinforcement, conditioned reinforcement, extinction, intermittent reinforcement
Ainul Mardiah, S.Psi, M.Sc.
02
Psikologi
Yang akan dibahas…
• Apa prinsip-prinsip dari reinforcement?
• Bagaimana positif reinforcement berbeda
dengan negatif reinforcement?
• Bagaiman unconditioned reinforced berbeda
dengan conditioned reinforced
Pengertian Reinforcement
• Reinforcement adalah proses untuk
memperkuat perilaku yang diinginkan dengan
cara memberikan konsekuensi secara langsung
setelah perilaku yang diinginkan muncul.
Reinforcement
• Positif reinforcement: memberikan sesuatu
yang menyenangkan segera setelah perilaku
yang diharapkan muncul
• Negatif reinforcement: mengambil/ mencabut
hal yang kurang menyenangkan setelah
peirlaku yang diharapkan muncul
contoh: minum aspirin untuk mengurangi rasa
sakit.
Penguatan Natural, Penguatan Sosial , dan
Penguatan Otomatis
• Penguatan Natural: Terjadi secara alamiah dan spontan
contoh: makan yang menjadi penguat dari rasa lapar, senyumkepada seseorang mengarah pada pecakapan
• Penguatan Sosial: Ketika penguatan melalui aksi atau TL
orang lain.
a. Penguatan Sosial Positif: meminta teman untuk mengambilkan uang di atm
b. Penguatan Sosial Negatif: meminta teman untuk mengecilkan suara di tv
Penguatan Natural, Penguatan Sosial , dan
Penguatan Otomatis
• Penguatan Otomatis: Ketika perilaku menghasilkan
penguatan dari kontak langsung dengan lingkungan.
a. Penguatan Otomatis Positif, contoh: di atm.
b. Penguatan Otomatis Negatif, contoh: mengecilkan
suara di tv
Jenis-jenis positif reinforcer
• Tangiable and consume
• Activity: Premack principle
• Sosial
• Token
Premack Principle
• Merupakan tipe positif reinforcement yang
memberikan penguatan dengan melakukan
kegiatan yang menyenangkan setelah
melakukan kegiatan yang kurang
menyenangkan
Contoh: Menyikat gigi di sebuah kamp musim panas meningkat ketika kesempatan berkemah 'untuk pergi berenang ‘
bergantung pada
menyikat gigi (Lattal, 1969).
Perilaku kelas anak-anak meningkat ketika guru mereka membuat kesempatan untuk bermain dengan mainan, game (Wasik,
Istilah dalam negatif reinforcement
• Escape (melarikan diri): menampilkan perilaku
yang diharapkan sehingga hal-hal yang tidak
menyenangkan bisa berkurang
• Avoidance (menghindari): menampilkan
perilaku yang diharapkan sehingga hal- hal
yang tidak menyenangkan tidak muncul
Negatif Reinforcement (NR)
• NR kurang populer karena:
1. Harus ada punishment untuk bisa melakukan NR
2. Alasan kemanusiaan: efek yang tidak diinginkan
pada perilaku seseorang. Seseorang cenderung
agresif dan menghidar dari program yang ada
Conditioned and Unconditioned
Reinforces
• Penguatan alami (natural reinforcer) disebut unconditioned
reinforcers
• Stimulus natural memiliki kekuatan sebagai reinforcer pada perilaku manusia karena stimulus ini memiliki “survival
value”- nilai untuk bertahan hidup”
Contoh: makanan, air dan stimulasi seksual adalah penguatan positif (+ reinforcers) yang natural karena berkaitan dengan kemampuan
untuk bertahan hidup pada individu.
Contoh: Lari dari stimulus yang menyakitkan atau stimulus yang berlebihan adalah penguatan negatif (- reinforcers) yang natural
karena hal tersebut berkontribusi terhadap kemampuan untuk bertahan hidup.
Conditioned and Unconditioned
Reinforces
• A conditioned reinforcer = secondary reinforcer
Stimulus yang bersifat netral dan tidak berfungsi
sebagai reinforcer----Stimulus menjadi reinforcer
ketika ia dipasangkan dengan unconditioned
reinforcer atau dengan reinforcer yang sudah
terkondisi
• generalized conditioned reinforcer
.Ketika conditioned reinforcer dipasangkan dengan
berbagai jenis reinforcer lainnya maka itu
Faktor yang mempengaruhi efektifitas
reinforcement
I. Waktu (Segera VS Penundaan)
II. Contingency:
Jika respon selalu diikuti konsekuensi, makakonsekuensi cenderung menjadi penguat bagi respon untuk
Faktor yang mempengaruhi efektifitas
reinforcement
III. Motivating event/Operation (ME/O),
antecendent mengubah nilai dari penguat
(reinforcer)
1. Establishing operation(EO): menguatkan
2. Abolishing operation (AO): melemahkan
Contoh: makanan sebagai penguat (reinforcer)
merupakan EO ketika seseorang lapar dan AO ketika
seseorang kenyang
• Deprivasi
merupakan bagian dari EO yang meningkatkanefektifitas dari conditioned atau unconditioned reinforcer. Contoh: ketika seseorang mendapat bill yang harus dibayar maka uang bisa menjadi sesuatu yang penting
Faktor yang mempengaruhi efektifitas
reinforcement
Contoh:
1. Motivating Event/ Operation (ME/O) pada
positive reinforcement. INGAT KONSEP
DASARNYA!!!
EO: ketika event menyenangkan meningkat maka respon meningkat
AO: ketika event menyenangkan menurun maka respon akan melemah
Contoh:
EO: Dosen baik tidak banyak tugas, SIA langsung penuh AO: Dosen baik banyak tugas, SIA agak sepi
Faktor yang mempengaruhi efektifitas
reinforcement
• Motivating Event (ME) pada negative reinforcement.
INGAT KONSEP DASARNYA!!!
• Negative Reinforcement (mengurangi hal yang kurang
menyenangkan)---aversive stimulus
EO: ketika event aversive meningkat maka seseorang cenderung menghindar dari stimulus yang tidak
menyenangkan---merupakan bentuk penguatan AO: ketika event aversive menurun, maka perilaku
Faktor yang mempengaruhi efektifitas
reinforcement
• Terbakar matahari bagi orang Asia (aversive stimulus)
EO: takut kulit hitam maka di dalam rumah,
penggunaan payung
AO: Penggunaan lotion tabir surya menyebabkan
seseorang tidak menghindar dari sengatan matahari
• Mendengar suara musik keras pada saat sakit kepala
EO: Sakit kepala maka Menghindar dengan cara
mengecilkan suara radio
AO: Tapi ketika weekend tanpa sakit kepala maka
mengecilkan suara radio akan tidak dilakukan
Faktor yang mempengaruhi efektifitas
reinforcement
IV. Perbedaan individual
Jadwal Penguatan
I.
Continuous reinforcement schedule (CRF
schedule)--- Acquisition
:
jadwal yang digunakan ketika seseorang
mempelajari TL baru
Jadwal Penguatan
• Penguatan intermiten: pemberian reinforcer dengan
memperhatikan selang waktu, tidak memberikannya
setiap kali perilaku yang diinginkan muncul
• Fixed Ration (FR), Fixed Interval (FI), Variable Ratio
Penguatan yang terjadwal
a. Fixed Ration (FR): membutuhkan sejumlah perilaku yang
diharapkan untuk pemberian sekali reinforcement/ penguatan
b. Fixed Interval (FI): setiap selang waktu tertentu diberikan
penguatan. Contoh: setiap 2 tahun sekali ada bonus
c. Variable Ratio (VR): pemberian reinforcement/ penguatan
untuk sejumlah perilaku/respon yang jumlahnya bervariasi.
d. Variable Interval (VI): pemberian reinforcement/ penguatan
tidak ditentukan waktunya. Contoh: pemberian hadiah kadang 1 bulan sekali, kadang 1 tahun sekali, namun dirata2kan setiap 6 bulan (tunggu naik kelas)
Ekstinsi- “menghapus”
• Perilaku yang sebelumnya mendapat
penguatan, tidak lagi mendapatkan penguatan
(diabaikan)----perilaku yang tidak diinginkan
akan berhenti.
• Ekstingsi fokus untuk menghilangkan perilaku
yang tidak diinginkan
Hasil penelitian Hasazi dan Hasazi
(1972)
• Penelitian Hasazi dan Hasazi (1972). Para peneliti
melihat hal ini bahwa guru memberikan “perhatian”
untuk memperbaiki kesalahan si anak (yang menuliskan
angka terbalik) menimbulkan efek penguatan
reinforcing”.
•
Hasil penelitian Hasazi dan Hasazi
(1972)
• Ekstingsi----guru tidak memberikan perhatian---kesalahan dalam penulisan menurun.
• Hasil penelitian ini menarik karena banyak ahli meyakini
bahwa kesalahan penulisan sebagai gangguan belajar, namun pada penelitian ini menunjukkan bahwa kesalahan penulisan merupakan bentuk tingkah laku operan yang diperkuat oleh perhatian guru
Hasil penelitian Lovaas and
Simmons (1969)
• Peneliti percaya bahwa perilaku membenturkan
kepala sendiri diperkuat oleh konsekuensi sosial
seperti perhatian dari orang dewasa yang ada
disekitarnya.
Hasil penelitian Lovaas and
Simmons (1969)
• Ekstingsi dengan cara menghilangkan perilaku
memperhatikan si anak setiap ia membenturkan
kepalanya. Hasil menunjukkan frekuensi
membenturkan kepala turun dari 2500 kali menjadi 0
Contoh Ekstingsi dengan variasi prosedur
_ Ekstingsi
+
(menyuruh ia tetap belajar)
(tidak mendapat perhatian lagi)
Perilaku anak menyakit diri sendiri
_
Reinforcement
+
Contoh Ekstingsi dengan variasi prosedur
_ Ekstingsi
+
(menyuruh ia tetap mengerjakannya)
(tidak mendapat iba lagi)
Karyawan yang selalu mencari-cari alasan
_
Reinforcement
+
Extinction burst
• Contoh: ketika seseorang tidak mendapatkan sekaleng minuman setelah memasukkan uang ke dalam mesin minuman (vending machine) maka orang tersebut cenderung menekan tombol lebih sering (secara frekuensi) dan menekan tombol lebih keras lagi (intensitas yang makin naik) sebelum akhirnya menyerah).
• Contoh lain: ketika seseorang tidak bisa membuka pintu, maka apa yang ia lakukan?
• Meningkatnya frekuensi, durasi, ataupun intensitas perilaku
yang tidak mendapat penguatan selama proses ekstingsi
Extinction burst
Extinction burst
• Ketika ekstingsi dilakukan maka ada dua hal yang terjadi: 1. ketika perilaku tidak mendapat penguatan maka perilaku yang muncul menjadi lebih tinggi frekuensi, durasi dan intensitasnya sebelum akhirnya berhenti (Lerman & Iwata, 1995).
2. Munculnya perilaku yang biasanya tidak muncul dikejadian lainnya, akan terjadi pada waktu yang singkat setelah proses ekstingsi dilakukan dan hal tersebut adalah hal yang alami
Extinction burst
• The extinction burst ini bertujuan untuk “siapa tau”
mendapat penguatan. Contoh: anak
menangis---mungkin orang tuanya akan memberi perhatian
• Dan biasanya bukan merupakan hal yang dilakukan
secara sadar akan tetapi merupakan hal yang
Kesimpulan dari Extinction Burst
• Ketika perilaku tidak lagi diberi penguatan ada
3 hal yang bisa terjadi:
1. Peningkatan intensitas, durasi, dan frekuensi dair
perilaku
2. Perilaku yang tidak biasanya dilakukan
Penelitian pada Extinction burst
• Lerman, Iwata dan Wallace (1999) melakukan penelitian terhadap teknik ekstingsi pada 41 kasus pada perilaku
menyakiti diri sendiri selama 5 tahun dalam program mereka. Mereka menemukan bahwa 39% extinction burst
(peningkatan perilaku) dari semua kasus dan 22 % perilaku
agresif dari semua kasus.
• Uniknya, extinction burst lebih besar terjadi setelah ekstingsi (penghapusan) penguatan negatif pada perilaku dibandingkan penguatan positif.
• extinction burst lebih mungkin terjadi ketika dilakukan sendiri dibandingkan kalau digabungkan dengan teknik lainnya.
Spontaneus Recovery
• Karakteristik ekstingsi adalah perilaku mungkin terjadi
lagi setelah tidak terjadi selama beberapa waktu dan
disebut spontaneus recovery.
• spontaneus recovery mungkin terjadi lagi dalam
situasi yang hampir mirip/sama dan mendapat
penguatan sebelum ekstingsi.
• Contoh: Pada bayi yang menangis jika dilakukan
ekstingsi maka sesekali ia akan nangis lagi (biasanya
hanya terjadi sesekali dan tidak dalam waktu yang
lama)---dan mendapat perhatian lagi maka efek
ekstingsi akan hilang
Kesalahpahaman terhadap konsepsi
ekstingsi
• Ekstingsi sama artinya dengan mengabaikan
perilaku. Hal ini kurang tepat karena ekstingsi
adalah menghilangkan penguatan atau
“reinforcement” pada perilaku tertentu.
• Tidak semua “teknik ekstingsi” cocok untuk
semua kasus
• “mengabaikan” sebagai bentuk ekstingsi bisa
dilakukan jika mengabaikan tersebut memiliki
“efek penguatan”
Kesalahpahaman terhadap
konsepsi ekstingsi
• Contoh: orang mengutil di toko ---diabaikan (dengan prinsip ekstingsi)---- hal ini kurang tepat karena perilaku mengutil tidak akan berhenti.
• Contoh: anak selalu lari ketika diminta untuk makan sayuran----diabaikan--- maka perilaku tersebut tidak akan hilang (karena perilaku lari dari makan sayur-sayuran diperkuat atau di
reinforce) sehingga mengabaikan sebagai ekstingsi bukan
2 Faktor yang mempengaruhi ekstingsi
1. Skedule pemberian jadwal sebelum ekstingsi
Intermittent reinforcement sebelum ekstingsi membuat ekstingsi resisten, karena tidak tahu apakah itu ekstingsi atau intermittent
reinforcement. Contoh: klien tidak tahu apakah perlakuan itu pemberian reinforcement yang berselang ataukah ekstingsi. Sementara continous reinforcement sebelum ekstingsi tidak