• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sebarkan Viruskenner, Pelajar SMAN 16 Belajar Virologi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sebarkan Viruskenner, Pelajar SMAN 16 Belajar Virologi"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Sebarkan Viruskenner, Pelajar

SMAN 16 Belajar Virologi

UNAIR NEWS – Pepatah berbunyi ‘lebih baik mencegah daripada

mengobati’ merupakan nasihat agar seluruh elemen mengedepankan gerakan preventif untuk menekan angka kejadian suatu penyakit. Prinsip itu pula yang mendasari sebuah kelompok asal Universitas Erasmus MC bernama Viruskenner untuk gencar menyosialisasikan pentingnya upaya preventif, khususnya pada kalangan generasi muda.

Viruskenner tak lain adalah nama sebuah program penyuluhan yang diinisiasi oleh kelompok Viroscience Laboratory, Erasmus MC, Rotterdam, Belanda. Program ini telah didirikan empat tahun yang lalu di Belanda, dan kini sudah menyebar ke Suriname dan Indonesia. Program ini didirikan dengan tujuan untuk menguatkan esensi gerakan preventif dalam melawan berbagai jenis penyakit yang disebabkan virus.

Program Viruskenner menyasar generasi muda dari kalangan pelajar menengah atas. Harapannya, semakin dini pelajar memiliki pengetahuan seputar penyakit akibat virus, semakin cepat mereka mengenali dan mewaspadai.

Di Surabaya, tim Viruskenner berkolaborasi dengan sejumlah pakar Divisi Tropik dan Infeksi, Departemen Penyakit Dalam RSUD Dr. Soetomo – Fakultas Kedokteran UNAIR. Pada tahun ini, mereka menggelar kegiatan penyuluhan ke SMAN 16 Surabaya. Tim Viruskenner yang dimotori oleh Wesley de Jong, Laura Doormekam, Purwati, dr., Dr., Sp.PD, dan Musofa Rusli, dr., Sp.PD memperkenalkan tentang ilmu dasar virologi di hadapan pelajar kelas X, Rabu (23/3).

Acara penyuluhan itu dikemas sederhana selayaknya kuliah singkat. Pelajar SMA itu diperkenalkan tentang apa dan bagaimana pencegahan penyakit yang diakibatkan oleh virus.

(2)

Selain itu juga dibagikan kuesinoner berisi pertanyaan umum untuk mengasah ulang seberapa dalam pemahaman dan pengetahun peserta.

Selanjutnya, para siswa dikelompokkan menjadi beberapa tim kecil. Setiap tim akan ditugaskan untuk mempelajari satu jenis virus, bisa itu influenza, Hanta Virus, leptosirosis, HIV Aids, Hepatitis, dsb. Kemudian masing-masing tim ditugaskan untuk mengaplikasikan pemahaman mereka ke dalam bentuk video maupun poster. Nantinya karya mereka akan dikompetisikan dan di pertontonkan pada kunjungan kedua Tim Viruskenner pada bulan Juni 2016 mendatang. (*)

Penulis: Sefya Hayu I. Editor: Defrina Sukma S

Tidak Ada Kuota Daerah Untuk

Masuk UNAIR

UNAIR NEWS – Siswa SMA dari seluruh penjuru tanah air

diberikan kesempatan untuk diterima menjadi mahasiswa UNAIR. Tidak ada pemberlakuan kuota daerah dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru yang dilakukan oleh UNAIR. Hal tersebut diungkapkan oleh staf Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) Djoko Adi Prasetyo ketika menerima kunjungan siswa dan guru SMA Al Irsyad, Kota Tegal, Rabu (23/3).

“UNAIR tidak memberlakukan kuota daerah. Hak untuk masuk UNAIR sama saja,” ujarnya. Jika selama ini UNAIR banyak menerima mahasiswa dari Jawa Timur, lanjut Djoko, hal tersebut tidak lain karena memang mereka yang berasal dari Jawa Timur lah yang selama ini paling banyak mendaftar di UNAIR.

(3)

Dosen Departemen Antropologi tersebut meminta mereka yang berasal dari luar Jawa Timur dan berkeinginan mendaftar di UNAIR untuk tidak khawatir mengenai hal tersebut. Ia meminta para siswa SMA untuk fokus meningkatkan nilai dan meraih prestasi unggulan sebagai bekal masuk UNAIR ke depannya.

Dalam kesempatan tersebut Djoko juga mengimbau mereka yang ingin masuk UNAIR untuk tidak khawatir mengenai masalah biaya pendidikan di UNAIR karena biaya pendidikan yang ditarik UNAIR disesuaikan dengan penghasilan orang tua masing-masing. Bagi mereka yang kurang mampu dari segi ekonomi, selama ini UNAIR juga telah banyak menerima mahasiswa dari jalur Bidik Misi yang sepenuhnya dibebaskan dari kewajiban membayar biaya pendidikan.

“UNAIR telah membatalkan beberapa orang sebagai penerima Bidik Misi karena setelah dilakukan visitasi ternyata tidak sesuai. Jadi jangan macam-macam,” pungkasnya mengingatkan bahwa Bidik Misi hanya diperuntukkan bagi mereka yang benar-benar tidak mampu secara ekonomi. (*)

Penulis : Yeano Andhika

UNAIR

Siap

Laksanakan

Computer Based Test Tahun Ini

UNAIR NEWS – Computer Based Test (CBT) akan mulai diterapkan

tahun ini, baik untuk Ujian Nasional (UN) maupun Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Kebijakan metode CBT ini dirasa lebih efisien dari segi waktu dan biaya. UNAIR merupakan salah satu perguruan tinggi yang dipercaya pemerintah untuk melaksanakan SBMPTN dengan metode CBT.

(4)

Jumat (18/3) tiga panitia pusat pelaksanaan SBMPTN CBT melakukan visitasi ke UNAIR. Tujuan dari visitasi ini adalah memastikan kesiapan UNAIR untuk melaksanakan SBMPTN dengan metode CBT. Peninjauan dilakukan ke tiga fakultas di UNAIR, yaitu Fakultas Keperawatan (FKp), Fakultas Kedokteran (FK), dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).

Seperti yang dijelaskan oleh Djoko Adi Prasetyo, Drs.,MSi., selaku koordinator pelaksanaan ujian SBMPTN CBT UNAIR, UNAIR telah menyiapkan 350 unit komputer, ditambah dengan 60 unit komputer cadangan. 350 unit tersebut terbagi atas tiga fakultas, yaitu FK 200 unit komputer dengan 35 komputer cadangan; FEB 100 unit komputer dengan 20 komputer cadangan; dan FKp 50 unit komputer dengan 5 komputer cadangan.

“Untuk pelaksanaan CBT, sesuai dengan perintah rektor kami telah menyiapkan perangkat komputer yang kita miliki. Disiapkan kurang lebih 350 komputer dan 60 komputer cadangan. Berapa yang akan dipakai, nanti bergantung keputusan pusat. Secara fisik, UNAIR siap untuk melaksanakan ujian SBMPTN dengan metode CBT,” tutur Djoko Adi.

Prof Dr. Hasnawi Haris, M.Hum. selaku peninjau pusat menuturkan, berdasarkan peninjauan yang telah dilakukan di tiga fakultas di UNAIR, UNAIR termasuk perguruan tinggi yang layak untuk melaksanakan SBMPTN metode CBT.

“Kita menganggap tiga tempat yang disediakan oleh UNAIR, baik FKp, FK, dan FEB, UNAIR termasuk yang layak. Namun walau bagaimanapun harus divisit. Nanti pengumuman yang menentukan apakah UNAIR memenuhi syarat dan layak untuk digunakan ujian model CBT,” tutur Prof Hasnawi.

Setelah peninjauan ke berbagai perguruan tinggi selesai dilakukan, akan ada pengumuman untuk memastikan perguruan tinggi mana saja yang berhak menyelenggarakan CBT. Termasuk apakah UNAIR memenuhi syarat untuk melaksanakan CBT tahun ini. “Setelah peninjauan ini akan ada pengumuman untuk memastikan

(5)

apakah UNAIR memenuhi syarat untuk melaksanakan CBT tahun ini. Setelah itu akan ada lagi catatan-catatan kecil yang kita buat. Kalau ada yang kurang, akan kita informasikan kepada UNAIR, apa yang harus kita perbaiki terkait dengan kesiapan UNAIR untuk menyelenggarakan CBT,” tutut guru besar dari Universitas Negeri Makassar (UNM) itu. (*)

Penulis : Binti Q. Masruroh

SMAN 4 Kediri, Bekali Wawasan

Kampus Sejak Dini

UNAIR NEWS – Pusat Informasi dan Humas (PIH) UNAIR sudah

kesekian kali menerima kunjungan dari berbagai SMA dan MA. Umumnya mereka yang berkunjung adalah anak didik yang sudah duduk di bangku kelas XI dan XII. Namun, kali ini UNAIR menerima kunjungan dari siswa kelas X. Terhitung masih cukup dini untuk mengetahui dunia kampus, hal inilah yang menjadi alasan tersendiri bagi Nur Hadi, selaku ketua rombongan dari SMAN 4 Kediri untuk membekali anak didiknya yang masih belum genap setahun belajar di bangku SMA.

“Kami sengaja mengajak anak didik yang masih kelas X, karena mereka belum penjurusan di SMA, jadi setelah mendapat paparan dari UNAIR ini, nantinya mereka biar bisa lebih mantap mau masuk ke IPA atau IPS,” jelasnya.

Pada kunjungan yang diterima di Aula SC Kampus C UNAIR tersebut, Dr. Zainal Arifin, M.Si, selaku pihak PPMB UNAIR juga menambahkan pentingnya persiapan sedari dini. Pasalnya kriteria penilain pada SNMPTN akan dilihat dari serangkaian hasil nilai selama proses belajar mulai kelas kelas X hingga kelas XII.

(6)

“Tanamkan kejujuran dari sekarang, mumpung masih kelas X, carilah prestasi sebanyak-banyaknya, sebab itu nanti menjadi salah satu penilaian di SNMPTN,” paparnya.

Seputar informasi SNMPTN yang diketahui sejak awal, hal ini dinilai sangat menguntungkan bagi siswa-siswi SMAN 4 Kediri. Al Mawar Firdausi, salah siswa yang merasa sangat terbantu dengan informasi yang dipaparkan mengaku beruntung bisa tahu informasi seputar UNAIR meski baru kelas X.

“Awalnya saya bingung tentang program studi dan jalur masuk di kampus, alhamdulillah berkat informasi yang disampaikan tadi semakin memacu saya agar lebih semangat lagi,” ujar siswa yang suka dengan ilmu hitung tersebut. (*)

Penulis: Nuri Hermawan

Ikut SNMPTN, Hati-hati dalam

Memilih Prodi

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga, melalui Pusat Informasi

dan Hubungan Masyarakat (PIH) kembali menerima kunjungan dari siswa-siswi SMA. Kunjungan kali ini datang dari SMAN 1 Sukagumiwang Indramayu, Jawa Barat. Kunjungan sekolah yang diterima di Aula Kahuripan tersebut, diapresiasi dengan baik oleh Amiadi selaku ketua rombongan. Selain memberikan kesan yang baik terhadap UNAIR, ia juga menyampaiakn beberapa hal, utamanya tujuan kunjungan yang dilakukan bersama 208 siswa dan 12 guru pendamping tersebut. Saat memberikan sambutan, ia berharap kepada anak didiknya agar terpacu untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi.

(7)

untuk memilih kampus dimanapun yang kalian inginkan, termasuk di UNAIR ini,” jelasnya.

Setelah beragam informasi seputar UNAIR disampaikan oleh perwakilan PIH, Drs. Adri Supardi, MS. mewakili Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) UNAIR, mengimbau kepada seluruh siswa untuk berhati-hati dalam memilih program studi. Pasalnya banyak calon peserta yang gagal karena salah dalam memilih program studi.

“Bagaimana cara memilih prodi? Ingat, pertama harus yang kalian minati, selain itu perhatikan daya tampung serta peminatnya, lalu sesuaikan prodi yang kalian pilih sesuai dengan kemampuan, dan yang perlu diperhatikan keketatan harus jadi fokus,” jelasnya.

Di tahun 2015 saja, tercatat hampir semua program studi di UNAIR keketatannya dibawah 10%, bahkan prodi Pendidikan Bidan, Ilmu Gizi, dan Ilmu Komunikasi keketannya sampai di bawah angka 3%.

“Arti keketatan 3%, itu jika ada 100 pendaftar ya hanya 3 yang diterima, di prodi Ilmu Gizi keketatan 1,66%, itu kan dari 100 pendaftar bisa dikatan 2 yang diterima,” imbuhnya.

Meski daya saing program studi di UNAIR sangat ketat, Dadi Juhaedi salah satu siswa SMAN 1 Sukagumiwang merasa yakin kelak bisa masuk UNAIR, meski ada bayang-bayang ketakutan siswa yang juga ketua OSIS tersebut tetap optimis.

“Ya meski rasa takut ada setelah melihat daya saing di UNAIR ini, saya jadi semakin semangat untuk giat belajar dan optimis dua tahun lagi bisa nembus UNAIR,” pungkas siswa yang ingin masuk prodi Ekonomi Islam tersebut. (*)

(8)

UNAIR Tak Mau Jadi Pilihan

Kedua

UNAIR NEWS – Pendaftaran peserta Seleksi Nasional Masuk

Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), telah dimulai sejak tanggal 29 Februari 2016 lalu. Usai SNMPTN, bagi siswa yang belum lolos, masih berkesempatan untuk mengikuti SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Besarnya keinginan peserta untuk bisa diterima di perguruan tinggi negeri berbuah pertanyaan-pertanyaan. Apa sih yang menjadi pertimbangan perguruan menerima mahasiswa baru?

Itulah yang menjadi pertanyaan pada benak siswa-siswa kelas XII Madrasah Aliyah (MA) Nahdlatul Ulama Sidoarjo. Bersama dengan guru pendamping, mereka berkunjung ke Universitas Airlangga untuk mendapatkan informasi tentang penerimaan mahasiswa baru, Kamis (3/3).

Di hadapan 156 siswa dan guru pendamping MA NU, staf Pusat Informasi dan Humas, serta pemateri dari Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) UNAIR memberikan gambaran seputar informasi yang pelajar butuhkan. Dalam sesi tanya jawab, sebagian siswa menanyakan seberapa besar kans mereka untuk diterima di UNAIR.

Imam Siswanto, M.Si, pemateri asal PPMB UNAIR menyarankan kepada audiens agar tak menjadikan UNAIR sebagai pilihan kedua. Menurutnya, jumlah pendaftar yang mencantumkan UNAIR sebagai pilihan pertama selalu lebih banyak daripada kuota yang disediakan oleh setiap prodi UNAIR.

“Kalau begitu gimana? Ya pilihan kalian harus UNAIR semua!,” canda Imam.

(9)

Selain soal kans diterima di UNAIR, tak sedikit siswa yang menanyakan prospek tiap prodi. “Apa prospek kerja saya, kalau saya mengambil jurusan Komunikasi?,” tutur salah satu siswa. “Apa pekerjaan yang bisa saya jalani kalau saya mengambil jurusan Fisika?,” tanya siswa yang lain.

Masing-masing prodi tentunya memiliki prospek masing-masing. Namun, Imam juga menyarankan agar setiap siswa mencermati tingkat keketatan tiap prodi. Semakin ketat prodi, tentu persaingan akan menjadi lebih kompetitif.

“Jadi, kalau mau masuk UNAIR, jangan leha-leha. Kalian harus tetap belajar dengan tekun,” pesan Imam. (*)

Penulis: Defrina Sukma S Editor: Nuri Hermawan

Banyak Siswa Minim Informasi

Pendaftaran Perguruan Tinggi

UNAIR NEWS – Informasi mengenai SNMPTN maupun SBMPTN menjadi

hal yang penting bagi siswa SMA yang ingin melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi. Akan tetapi, tidak semua siswa SMA/sederajat mengetahui secara jelas mengenai informasi yang mereka butuhkan tersebut. Untuk itu, Pusat Informasi dan Humas (PIH) dan Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) Universitas Airlangga hadir untuk memberikan informasi dan melayani konsultasi studi di jenjang perguruan tinggi.

Kali ini, sosialisasi diadakan di SMA Negeri 1 Surabaya yang berlangsung pada Minggu (28/2). Hadir sebagai pemateri pada sosialisasi tersebut Drs. Suko Widodo, M.Si selaku ketua PIH UNAIR, dan Drs. Adri Supardi, MS., dari PPMB UNAIR.

(10)

“Ternyata banyak siswa di Surabaya yang bingung dengan i n f o r m a s i S N M P T N . K a r e n a i t u P I H d i u n d a n g u n t u k menjelaskanya,” papar Suko.

Sosialisasi ditujukan kepada para siswa, guru, dan wali murid, sebagai penyalur informasi guna memudahkan dalam memilih dan mempertimbangkan kelanjutkan studi yang diinginkan.

“Peserta puas dengan kehadiran PIH dan PPMB UNAIR. Bahkan para orang tua dan siswa dipersilahkan untuk datang dan konsultasi ke UNAIR untuk mendapat informasi yang dibutuhkan,” lanjut dosen pada Program Studi Ilmu Komunikasi UNAIR tersebut.

Dalam pemaparannya, Adri dari PPMB menjelaskan mengenai informasi umum tentang UNAIR secara detail. Mulai dari profil, sejarah, fakultas dan program studi, fasilitas, prestasi, dan informasi lainnya. Adri juga menjelaskan daya tampung untuk bisa diterima di UNAIR melalui berbagai jalur, seperti SNMPTN, SBMTPN, dan Mandiri.

Ada dua faktor penting yang menyebabkan siswa diterima atau tidak diterima di perguruan tinggi, yaitu indeks siswa dan indeks sekolah. Indeks siswa meliputi nilai ujian siswa disetiap semester, kemampuan soft skill, hingga prestasi-prestasi yang pernah diraih. Sementara indeks sekolah dilihat dari prestasi sekolah dan alumni-alumni terhadap perguruan tinggi yang dituju.

“Setiap tahunya, UNAIR menerima kurang lebih 5.600 mahasiswa baru. Maka harus serius dan belajar sungguh-sungguh untuk bisa lolos, tapi jangan lupa berdoa,” tutur Adri yang juga dosen pada Departemen Fisika Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UNAIR.

Antusiasme siswa terlihat begitu tinggi. Sebagai respon dari pemaparan kedua pemateri, para siswa bergantian memberikan pertanyaan. Arifin, salah satu siswa pada peminatan IPA kelas XII menanyakan mengenai tips agar bisa diterima di kampus yang diinginkan.

(11)

Pada kesempatan ini, ada salah satu wali murid yang ikut ambil suara pada jalannya sesi tanya jawab. Ialah Salam, salah satu alumni Fakultas Kedokteran UNAIR. Salam memberikan tanggapan mengenai keluh kesah ketika studi di fakultas kedokteran kepada para siswa dan guru.

Kepala Sekolah SMAN 1 Surabaya, Johanes Mardijono, S.Pd, MM., menilai sosialisasi ini sangat diperlukan bagi guru, siswa, maupun wali murid. Pihak sekolah juga giat menerapkan try out Ujian Nasional dan SNMPTN di sekolah. Menurutnya, sosialisasi ini penting karena sebagai bentuk kepedulian sekolah terhadap masa depan muridnya.

“Di sekolah kami banyak siswa-siswi yang berprestasi. Harapanya semuanya mendapatkan tempat yang tepat setelah lulus dari sini,” ujar Johanes. (*)

Penulis: Ahalla Tsauro Editor: Binti Q. Masruroh

SNMPTN 2016, Pilih Prodi

Sesuai Minat

UNAIR NEWS – Pendaftaran SNMPTN 2016 resmi dibuka hari ini.

Ratusan ribu siswa SMA akan mulai saling berkompetisi untuk mendapatkan tempat di berbagai PTN yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam memilih program studi, para siswa diharapkan untuk memilih program studi yang sesuai dengan minatnya.

Hal itu diungkapkan oleh Haryo Puntodewo, staf PPMB UNAIR ketika memberikan materi dalam kunjungan SMAN 4 Cibinong, Bogor di UNAIR, Senin (29/2), di R. Kahuripan 301.

(12)

“Pilih program studi yang sesuai minat. Jangan dipengaruhi orang lain. Orang tua dan guru hanya sebatas membimbing,” ujarnya.

S e l a i n i t u , i a j u g a m e n g i n g a t k a n p a r a s i s w a u n t u k memperhatikan daya tampung dan jumlah peminat dari program studi yang dipilih. Hal tersebut menurutnya, bisa memperbesar peluang siswa yang bersangkutan untuk diterima di program studi yang dipilih.

Dalam kunjungan ke UNAIR, para siswa dan guru SMAN 4 Cibinong nampak antusias mendengarkan informasi mengenai UNAIR dan proses penerimaan mahasiswa baru di UNAIR. Beberapa siswa misalnya menanyakan tentang diperbolehkannya pemilihan program studi lintas minat. Dalam kesempatan tersebut, pihak PPMB menyatakan bahwa UNAIR memperbolehkan siswa dengan minat ilmu alam untuk mendaftar ke program studi berbasis ilmu sosial dan juga sebaliknya.

Salah seorang guru, Evi Sukenti, juga meminta penjelasan tentang dimungkinkannya SMA yang belum terakreditasi untuk diterima di UNAIR. Pasalnya, SMAN 4 Cibinong memang sekolah baru yang akan meluluskan angkatan pertamanya di tahun ini. “Hal tersebut memang jadi kendala bagi sekolah baru karena salah satu penilaian SNMPTN adalah berdasarkan jumlah alumni dan juga IPK alumni,” ujar Haryo sambil mengingatkan bahwa SMAN 4 Cibinong pasti memiliki kelebihan lain untuk mengatasi kekurangan tersebut.

Sebanyak 270-an siswa dan guru pendamping SMAN 4 Cibinong menyambangi UNAIR. Kunjungan mereka ke Surabaya tidak lepas dari banyaknya siswa yang tertarik untuk melanjutkan studi di UNAIR.

“Banyak siswa yang berminat ke UNAIR. Mereka penasaran dengan PTN yang di Surabaya. Walaupun jauh, kami tetap membawa mereka berkunjung ke sini,” pungkas Evi.(*)

(13)

Penulis : Yeano Andhika

Sosialisasi SN-SBMPTN untuk

SMA di Madiun

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga melalui Pusat Informasi dan

Humas (PIH) melakukan sosialisasi SN-SBMPTN ke tiga SMA Negeri di Madiun. Tiga SMA tersebut yaitu SMAN 1 Madiun, SMAN 2 Madiun, dan SMAN 3 Madiun. Sosialisasi diberikan kepada murid, guru, dan orangtua, sebagai pertimbangan untuk memberikan pilihan atas perguruan tinggi yang ingin di tuju.

Sosialisasi dilakukan pada Kamis-Jumat (26-27/2). Terlihat antusiasme pada raut wajah para siswa ketika acara sosialisasi dibuka.

“Kunci untuk sukses dalam SNMPTN dan SBMPTN itu ada tiga. Pertama belajar, kedua belajar dengan rajin, dan ketiga adalah memaksakan untuk belajar dengan rajin,” ujar ketua PIH UNAIR, Suko Widodo, ketika memberikan sambutan kepada para siswa.

Materi sosialisasi adalah pengenalan tentang UNAIR, kriteria umum dan khusus penerimaan mahasiswa baru di UNAIR, serta tips-tips memilih program studi pada SN-SBMPTN.

Setelah sosialisasi selesai, para siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah mengenai akreditasi dari sekolah dan pengaruh akreditasi terhadap peluang diterimanya siswa di sebuah universitas, khususnya UNAIR.

“Apa yang dimaksud dengan blacklist? Apakah UNAIR juga memberlakukan blacklist?,“ papar salah satu siswa dari SMAN 1

(14)

Madiun.

Tim dari PIH UNAIR menjelaskan bahwa sekolah dengan akreditasi A memiliki kuota pendaftar sebanyak 75% siswa terbaik di sekolah, 50% siswa terbaik di sekolah untuk akreditasi B, dan 20% terbaik di sekolah untuk akreditasi C.

“UNAIR dan universitas lain mengikuti peraturan yang sama. Jika sekolah ketahuan curang, maka tahun depan kena blacklist (tidak diikutsertakan dalam SNMPTN, -red),” ujar Suko menjawab pertanyaan siswa terkait blacklist.

Di akhir sosialisasi, Suko selalu memberikan motivasi kepada para murid untuk siap dan optimis dalam menghadapi Ujian Nasional (UN) hingga seleksi SNMPTN maupun SBMPTN.

“Sing penting belajar, belajar, dan belajar yang rajin,” ujar Suko. (*)

Penulis: Alifian Sukma Editor: Binti Q. Masruroh

Menyalakan Harapan Masuk

UNAIR Lewat Kunjungan

UNAIR NEWS – UNAIR berkeyakinan bahwa siswa SMA dari berbagai

pelosok daerah memiliki hak yang sama dengan siswa SMA di kota-kota besar untuk mendapatkan pendidikan berkualitas yang ditawarkan oleh UNAIR. Hal ini terlihat salah satunya dari begitu terbukanya UNAIR dalam menerima kunjungan SMA dari berbagai daerah akhir-akhir ini dalam rangka memberikan akses informasi yang seluas-luasnya tentang UNAIR.

(15)

Timur mengunjungi UNAIR secara bersamaan, Rabu (24/2). Kedua sekolah tersebut adalah MA Tarbiyatul Islam, Tuban dan SMA Negeri Balung, Jember. Sekitar 300-an siswa dan sejumlah guru pendamping dari kedua sekolah tersebut diterima oleh Pusat Informasi dan Humas (PIH) UNAIR di Aula Garuda Mukti, Kantor Manajemen UNAIR.

“Selamat datang di UNAIR. Saat ini rekan-rekan berada di Aula Garuda Mukti, sebuah ruangan sakral tempat dikukuhkannya para guru besar UNAIR,” ujar Wayan Putra, staf PIH yang dalam kesempatan tersebut menjelaskan berbagai hal tentang seluk-beluk UNAIR.

Para guru pendamping dari kedua sekolah nampak senang dengan sambutan yang mereka terima di UNAIR.

“Kami ingin bahwa anak-anak kami nanti tidak hanya melanjutkan studi di Jember saja. Kami ingin juga ada yang di Surabaya, khususnya di UNAIR yang merupakan kampus unggulan,” ujar salah seorang perwakilan guru dari SMA Negeri Balung.

Asadullah Khoiri, guru dari MA Tarbiyatul Islam mengucapkan rasa terima kasihnya atas penerimaan dari UNAIR, apalagi setelah mengetahui bahwa mereka diterima di Aula Garuda Mukti yang merupakan ruang sakral bagi sivitas akademika UNAIR.

“Kami dari sekolah kecil dan terpencil di daerah Tuban. Kami sangat tersanjung diterima di ruangan sakral ini. Terima kasih atas kesempatannya,” ujarnya. Ia lantas menceritakan bahwa belum ada sama sekali alumni dari sekolahnya yang diterima di UNAIR, oleh sebab itu ia berharap melalui kunjungan seperti ini anak-anak didiknya akan berjuang agar nantinya bisa diterima di UNAIR.

Sama seperti biasanya ketika ada kunjungan dari SMA, PPMB juga menyampaikan berbagai informasi tentang penerimaan mahasiswa baru UNAIR.

(16)

berasal dari sekolah kecil, asal sungguh-sungguh pasti bisa diterima di UNAIR,” pungkas Imam Siswanto, staf PPMB. (*)

Referensi

Dokumen terkait

apabila anda mempunyai kesulitan dalam hal membayar hutang maka perbanyaklah membaca amalan diatas insya Allah akan ada jalan keluar yang mudah yang akhirnya anda bisa membayar

Berdasarkan analisis data dan pembahasan dari penelitian perbandingan pemberian telur ayam kampung dan madu terhadap kebugaran jasmani atlet futsal SMA Negeri 6 Soppeng, maka dapat

Hasil uji homogenitas dan uji beda, diperoleh bahwa kedua data memiliki sifat yang homogen, dan memiliki perbedaan. Perbandingan diperoleh kelas kontrol :

Percobaan 2 : Iradiasi sinar gamma dan seleksi in vitro menggunakan PEG untuk toleransi terhadap cekaman kekeringan, bertujuan untuk meningkatkan keragaman somaklonal

Faktor resiko gejala yang berulang sehingga kemungkinan dapat berkembang menjadi asma : sosial ekonomi yang rendah, lingkungan rumah yang tidak sehat, jumlah anggota

Sedangkan untuk pengaturan rasio tap transformator, tegangan sistem tidak mengalami perubahan yang begitu besar, kecuali pada sisi sekunder transformator bus yang diatur

Sehingga menghasikan tekanan yang rendah dari fluida refrigeran didalam evaporator dan mengakibatkan refrigeran menguap pada temperatur yang lebih rendah, lalu masuk ke ejector

1) Keuntungan dan kerugian (cost and benefits)  yang dianalisis jangan semata-mata dipusatkan pada keuntungan dan kerugian bagi  perusahaan, kendati benar bahwa ini