• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI PERENCANAAN DISTRIBUSI AIR MINUM DAN ANALISIS EKONOMI DI IKK JABUNG DAN IKK PAKIS KABUPATEN MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI PERENCANAAN DISTRIBUSI AIR MINUM DAN ANALISIS EKONOMI DI IKK JABUNG DAN IKK PAKIS KABUPATEN MALANG"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI PERENCANAAN DISTRIBUSI AIR MINUM DAN ANALISIS

EKONOMI DI IKK JABUNG DAN IKK PAKIS KABUPATEN MALANG

Abdullah Charif 1

, Widandi Soetopo 2

, Jadfan Sidqi Fidari 2

1)

Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas Brawijaya

2)

Dosen Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Teknik Pengairan Universitas Brawijaya-Malang, Jawa Timur, Indonesia

Jln. MT. Haryono 167 Malang 65145 Indonesia Email: charifpeganden@gmail.com

ABSTRAK

Ketersediaan air adalah pertimbangan utama masyarakat untuk tinggal di suatu wilayah tertentu. Air akan mengalir dari elevasi tinggi menuju elevasi rendah dalam hal ini faktor topografi sangat berpengaruh dalam pendistribusiannya. maka instansi terkait (PDAM) dituntut untuk mampu memenuhi kebutuhan air tersebut. Sehingga diperlukan perencanaan sistem distribusi yang baik oleh PDAM Kabupaten Malang untuk dilaksanakan di IKK Jabung untuk desa Sukolilo dan IKK Pakis untuk desa Sumberpasir dan desa Pakiskembar. Kebutuhan air minum di tiga desa di atas dibuat dengan perencanaan distribusi air minum serta diperlukan analisa manfaat dan ekonomi yang diperoleh guna memprediksi harga air yang layak secara ekonomi sampai 20 tahun kedepan. Hasil dari studi ini memperoleh suatu perhitungan proyeksi penduduk di tiga desa tersebut dengan metode aritmatik, kebutuhan air minum menunjukkan masih digolongkan desa kecil dengan kebutuhan air 80% sampai di tahun 2036, dengan perencanaan distribusi air yang dibuat menghabiskan biaya sebesar Rp 3.787.005.769,91 dan masih tergolong proyek yang layak secara ekonomi untuk dilaksanakan dan menghasilkan manfaat bagi pelaksana proyek (PDAM) dengan prediksi harga air yang menguntungkan bagi masyarakat dan PDAM di angka Rp 2.000 sampai Rp 5.000 /m3.

Kata kunci : distribusi air, perencanaan, analisa ekonomi, harga air ABSTRACT

The availability of water is the primary consideration of the community to live in a particular area. Water will flow from high elevation to low elevation in which case the topography factor is very influential in its distribution. Then the related institution (PDAM) is required to be able to fulfill the water requirement. So it is necessary to plan a good distribution system by PDAM Malang Regency to be implemented in IKK Jabung for Sukolilo Village and IKK Pakis for Sumberpasir and Pakiskembar villages. The need for drinking water in the above three villages is made by planning the distribution of drinking water and the necessary benefits and economic analysis are needed to predict economically viable water prices for up to 20 years. The result of this study id projection of the population of the three villages resulted by arithmetic method, the drinking water requirement shows that it is still classified as a small village with 80% water requirement until 2036, with the water distribution plan made costing IDR 3,787,005,769,91 and still belonging to the project Which are economically feasible to be implemented and generate benefits for project implementers (PDAM) with predicted water prices that benefit the community and PDAM at Rp 2,000 to Rp 5,000 / m3.

(2)

PENDAHULUAN

Air merupakan unsur utama bagi kehidupan makhluk di planet Bumi. Manusia tidak dapat melanjutkan kehidupannya tanpa penyediaan air yang cukup baik dalam segi kualitas, kuantitas dan kontinuitas. Air digunakan untuk berbagai macam kebutuhan, seperti kebutuhan domestik, industri, perdagangan, wisata, pengairan dan kebutuhan lainnya. Seiring dengan perkembangan jumlah penduduk, maka kebutuhan terhadap air juga akan meningkat.

Perkembangan jumlah penduduk berpengaruh pada kepadatan lingkungan tempat tinggal. Masyarakat yang awalnya memperoleh air dari sumur galian menjadi lebih sulit karena keterbatasan lahan. Selain itu, faktor kondisi alam juga mempengaruhi masyarakat untuk mendapatkan akses air bersih. Daerah tertentu karena kontur dan tanahnya tidak jarang sulit memperoleh air bersih.

Ketersediaan air adalah pertimbangan utama masyarakat tinggal di suatu wilayah tertentu. Air akan mengalir dari elevasi tinggi menuju elevasi rendah dalam hal ini faktor topografi sangat berpengaruh dalam pendistribusiannya. Pada umumnya distribusi air akan memanfaatkan tinggi tekan pada pipa atau saluran tertutup. Sehubungan dengan perkembangan kebutuhan air yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, maka PDAM Kabupaten Malang dituntut mampu memenuhi kebutuhan air tersebut. Maka diperlukan perencanaan sistem distribusi yang baik serta pengembangan layanan oleh PDAM Kabupaten Malang.

Pada studi penelitian ini membahas perencanaan distribusi air minum dan analisis ekonomi di IKK Jabung di Desa Sukolilo dan IKK Pakis di Desa Sumberpasir dan Desa Pakiskembar, Kabupaten Malang ditinjau terhadap jumlah pelanggan, kebutuhan air, ketersediaan sumber air serta tingkat pelayanan air minum.

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui jumlah kebutuhan air di tiga desa tempat penelitian, yakni desa Sumberpasir, Pakiskembar dan desa Sukolilo dengan menggunakan perbandingan tiga metode proyeksi pertambahan penduduk, yakni metode aritmatik, eksponensial dan geometri. Selanjutnya dilakukan perhitungan kebutuhan air berdasarkan jumlah debit yang tersedia di Tandon Cokro dengan terlebih dahulu merencanakan jaringan distribusi air yang direncanakan. Anlisa manfaat dan ekonomi menjadi langkah yang dituju untuk mengetahui layak atau tidak dari segi ekonomi

suatu proyek pembangunan studi ini yang pada akhirnya memperoleh prediksi harga air minum untuk proyeksi 20 tahun kedepan.

METODE

Metodologi dalam studi penelitian ini secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengumpulan data teknis. Data teknis meliputi Peta Topografi, data elevasi dan debit sumber air, data penduduk kabupaten Malang, harga satuan pekerjaan kabupaten Malang dan SNI analisa harga satuan

2. Menghitung Proyeksi jumlah penduduk dihitung sampai 20 tahun dari data jumlah penduduk dengan menggunakan metode Geometrik, Eksponensial, Aritmatik.

3. Uji kesesuaian metode proyeksi penduduk dengan membandingkan standar deviasi dan koefisien korelasi. 4. Analisis besarnya kebutuhan air minum

dihitung berdasarkan proyeksi jumlah penduduk.

5. Perhitungan volume pekerjaan dan anggaran biaya pengembangan distribusi air minum di IKK Jabung dan IKK Pakis.

6. Besarnya produksi air dihitung dari tingkat pemakaian air penduduk di IKK Jabung dan IKK Pakis, sehingga diperoleh nilai manfaat.

7. Setelah mengetahui besarnya manfaat dan biaya selanjutnya dilakukan analisis ekonomi yaitu B-C, B/C, IRR, Payback Periode dan Analisis Sensitivitas.

8. Penetapan prediksi harga air per m3 saat ini dan di masa yang akan mendatang berdasarkan analisis ekonomi.

Langkah langkah dalam penelitian studi ini dimulai dari perhitungan proyeksi pertumbuhan penduduk di tiga desa lokasi studi, yakni desa Sumberpasir, desa Pakiskembar dan desa Sukolilo yang nantinya dikletahui kebutuhan air yang diperlukan dengan skala 80% kebutuhan air domestic dan kehilangan air sebesar 20%. Skema jaringan distribusi air menggunakan peta topografi dengan memperhatikan titik tinggi elevasi yang direncanakan, kemudian menghasilkan besarnya rencana anggaran biaya yang muncul setelah perhitungan volume pekerjaan. Untuk selanjutnya dapat dilihat di gambar diagram alir penelitian di bawah berikut.

(3)

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Proyeksi Jumlah Penduduk

Data jumlah penduduk di tiga desa lokasi studi dilakukan proyeksi pertumbuhan penduduk dengan perbandiangan tiga proyeksi (aritmatik, eksponensial dan geometri) membuktikan metode aritmatik yang menunjukkan angka mendekati 1 dibandingkan metode yang lainnya, dimana hasil uji kesesuaian metode proyeksi penduduk menunjukkan koefisien korelasi Desa Sumberpasir sebesar 0,9661, Desa Pakiskembar sebesar 0,9772 dan Desa Sukolilo sebesar 0,9720 dengan menggunakan metode aritmatik.

Gambar 2. Grafik Proyeksi Penduduk Desa Sumberpasir

Gambar 3. Grafik Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Desa Pakiskembar

Gambar 4. Grafik Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Desa Sukolilo 2. Kebutuhan Air

Total kebutuhan air di tiga desa lokasi studi penelitian ini di tahun 2017sebesar 372.248 m3/tahun, dimana total kehilangan air sebesar 20% 74.450m3/ tahun. Kebutuhan air tersebut dengan mengalokasikan 80% memenuhi kebutuhan air

3. Rencana Anggaran Biaya

Sebelum menghitung anggaran biaya terlebih dahulu kita hitung biaya Volume Pekerjaan (BOQ). Cara mendapatkan volume pekerjaan erlebih dahulu harus kita hitung luasan dari teknis pekerjaan.

Tahap berikutnya yaitu dengan menganalisis Harga Satuan menggunakan Harga yang telah ditentukan pemerintah tahun 2016. Analisis Harga Satuan Pekerjaan pada ditribusi jaringan air minum PDAM. Total Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya sebesar Rp 2.860.006.245,57 (Dua Miliar Delapan Ratus Enam Puluh Juta Enam Ratus Ribu Dua Ratus Empat Puluh Lima Ribu Rupiah). Angka tersebut masih dikenakan pajak PPN sebesar 10% atau dinominalkan sebesar Rp 286.000.624,56 sehingga RAB proyek distribusi air minum ini mengeluarkan biaya

(4)

sebesar Rp 3.146.006.870,12 atau bisa dilihat melalui tabel berikut:

Tabel 1. Rencana Anggaran Biaya

No Pekerjaan Jumlah Harga (Rp) I Pekerjaan Persiapan 58.353.474,16 II Pekerjaan Pipa 2.788.624.221,41 III Pekerjaan Perlintasan Jalan 13.028.550,00 Jumlah 2.860.006.245,57 Ppn 10% 286.000.624,56 Jumlah Total 3.146.006.870,12 Sumber: Perhitungan

4. Biaya Operasional dan Pemeliharaan Biaya operasional dan pemeliharaan merupakan perkiraan biaya yang dikeluarkan setiap tahunnya untuk pengoperasian embung dan pemeliharaan bangunan sipil maupun bangunan penunjang agar bisa berfungsi sebagai mestinya

Tabel 2. Biaya Operasional dan Pemeliharaan

No Uraian Jumlah 1 Biaya Perbaikan Rp 3.000.000,00 2 Biaya Tetap Gaji Pegawai (10 Orang) Rp 15.000.000,00 Biaya Administrasi Rp 2.000.000,00 Total Biaya Operasional & Pemeliharaan setiap bulan Rp 20.000.000,00 Sumber: Perhitungan

Dari Perhitungan tersebut didapatkan besarnya O dan P = Rp20.000.000,00/bulan

Atau sebesar Rp 240.000.000,00/tahun.

Maka biaya total rencana proyek ini adalah penjumlahan nilai biaya modal dan biaya Operasional dan Pemeliharaan. Sehingga pada

tahun 2017 biaya total rencana sebesar Rp 6.329.565.769,91

5. Analisis Ekonomi A. Benefit Cost Ratio (BCR)

Komponen manfaat dan biaya dijadikan nilai seragam. Hal ini dilakukan untuk mempermudah perhitungan. Tingkat suku bunga yang dipakai dalam studi ini adalah 7% dan usia guna proyek sampai tahun 2036.

Perhitungan analisis Benefit Cost Ratio tahun 2017 :

Komponenibiaya (cost)  Total biaya konstruksi

= Rp 3.787.005.769,91  Faktor konversi (F/P,7%)

= 1,070

 Nilai biaya konstruksi = Rp 4.544.205.186  Total biaya O&P

= Rp 240.000.000,00  Faktor konversi (P/F,7%)

= 1,070

 Faktor konversi (P/A,7%,20) = 10,594

 Nilai biaya O&P = Rp 2.542.560.000,00  Total biaya rencana

= Nilai Biaya Konstruksi+ Nilai O&P = Rp 6.329.565.769,91

Komponen Manfaat (benefit)  Total manfaat air baku

= Rp 744.495,78

 Faktor konversi (P/A,7%,20) = 10,594  Nilai manfaat = Rp 7.887.188.310 Sehingga : BCR= (1) = = 1,246

Karena Benefit Cost ratio ≥ 1, maka proyek ini layak untuk dilaksanakan.

B. Net Benefit (B-C)

Dalam evaluasi ini nilai pada B-C pada tingkat suku bunga yang berlaku harus mempunyai harga > 0. Jika nilai B-C = 0 maka proyek tersebut mempunyai manfaat yang senilaiidengan biaya investasinya. Jika B-C < 0

(5)

maka proyek tersebut dari segi ekonomi tidak layak dibangun.

B-C proyek rencana untuk tingkat suku bunga 7% adalah sebagai berikut:

PV Benefit = Rp 7.887.188.310 PV Cost = Rp 6.329.565.770 B – C = Rp 1.557.622.540 C. Internal Rate of Return (IRR)

Internal Rate of Return ( tingkat pengembalian internali) didefinisikan sebagai tingkat suku bunga yang membuat manfaat dan biaya mempunyaiinilai yang sama atau B – C = 0 atau tingkat suku bungaiyang membuat B/C = 1 ( Kodoatie, 1995:112).

tingkat pengembalian internal untuk proyek ini adalah sebagai berikut :

IRR = I’ + ( I”- I’) (2)

IRR = 10% +

( 15% - 10% ) = 11,53 %

Dari perhitungan tingkatipengembalian internal di atas dapat disimpulkan bahwa proyek penyediaan airiminum di IKK Jabung dan IKK Pakis layak secara ekonomi. Hal ini disebabkan karenainilai IRR lebih besar dari nilai yang dipakai dalam evaluasi kajian ini yaitu sebesar 7%.

D. Analisa Sensivitas

Analisaisensivitas adalah analisa yang digunakan untuk mengetahui apa yang terjadi dengan hasil proyek apabila terjadi kemungkinan perubahanidalam penentuan nilai-nilai untuk biaya dan manfaat yang masihimerupakan suatu kemungkinan. Berdasarkan Bank Indonesia inflasi suku bunga dari tahun 2011-2015istabil di angka 10%. Dalam analisis ini digunakan prosentasi inflasiipada pengembangan proyek air bersih ditetapkan sebesar 10%.

Analisisisensitivitas yang dihitungipada studi ini adalah sebagai berikut :

1. Biaya naik 10%, manfaat tetap 2. Biaya turun 10%, manfaat tetap 3. Biaya tetap, manfaat naik 10% 4. Biaya tetap, manfaat turun 10%

Hasil analisa sensivitas dapat dilihat di tabel rekapitulasi berikut

Tabel 4. Rekapitulasi Analisis Sensivitas No Kondisi B-C (Rp) B/C IRR (%) 1 Cost Naik 10%, Benefit tetap 924.665.963 1,133 9,011 2 Cost turun 10%, Benefit tetap 2.190.579.117 1,385 12,790 3 Cost tetap, Benefit naik 10% 2.346.341.371 1,371 12,647 4 Cost tetap, Benefit turun 10% 768.903.709 1,121 8,866

Sumber: Hasil Perhitungan E. Payback Periode

Analisis Payback Periode pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui seberapa lama investasi akan dapat dikembalikan saat terjadinya kondisi pulang pokok (break even

point).

Untuk mengetahui apakah rencana suatu investasi tersebut layak ekonomis atau tidak, diperlukan suatu ukuran/kriteria tertentu. Dalam metode ini rencana investasi dikatakan layak jika k ≤ usia guna proyek.

K(PBP) =

K(PBP) = 7,02 = 7 tahun

Dalam perhitungan didapat K ≤ usia guna proyek, yaitu K = 4 tahun dengan usia guna 20 tahun. Sehingga proyek penyediaan air minum IKK Jabung dan IKK Pakis layak secara ekonomis.

F. Benefit Cost Ratio (BCR) saat B = C

perhitungan BCR pada tahun 2017 dapat diuraian sebagai berikut :

 Biaya konstruksi = Rp 3.787.005.769,91  Biaya O & P

= Rp 2.542.560.000,00  Biaya total rencana

= Rp 6.329.565.769,91  Kebutuhan air

(6)

 Kehilangan air = 74.449,58 m3/tahun

Penetapan harga air minimum bila B/C = 1  Harga Air per Unit +

(3)

=

= Rp 2.006 /m³  Nilai Manfaat

= (Kebutuhan Air - Kehilangan Air) x Harga Air x Faktor Konversi

= (372.247,89 – 74.449,58) x 2.006 x 10,594 = Rp 6.329.565.770

G. Analisis Sensivitas saat B=C

Dalam memprediksi tarif dasar airiuntuk 20 tahun kedepan terdapat kemungkinan bahwa keadaan sebenarnya yang akan terjadi tidak sama dengan nilai estimasi, dengan melakukan analisis sensitivitas dapatidiperkirakan dampak yang akan terjadi apabila keadaan yang sebenarnya terjadi tidak sama seperti estimasi awal. Dalam studi ini prediksi tarif dasar air akan dihitung denganiberbagai kondisi (Terjadi 10% kenaikan pada nilai biaya yang diperkirakan dan produksi air tetap, terjadi 10% penurunan pada nilai biaya yang diperkirakan dan produksi airitetap, terjadi pengurangan produksi air sebesar 10% yang diperkirakan dan biaya tetap, iterjadi pertambahan produksi air sebesar 10% yang diperkirakan dan biaya tetap, iterjadi 10% kenaikan pada nilai biaya yang diperkirakan dan produksi airberkurang, terjadii10% penurunan pada nilai biaya yang diperkirakan dan produksi air bertambah )

H. Payback Period saat B=C

Analisis Payback Period pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui seberapa lama investasi akan dapat dikembalikan saat terjadinya kondisi pulang pokok (break even point) pada kondisi B=C.

Pada proyek penyediaan air bersih di Desa Sanankertoini komponen cash flow benefit dan costnya bersifat present, maka rumus yang digunakan adalah :

K(PBP) = periode waktu (5) Untuk mengetahui apakah rencana suatu investasi tersebut layak ekonomis atau tidak, diperlukan suatu ukuran/kriteria tertentu. Dalam metode ini rencana investasi dikatakan layak jika k ≤ usia guna proyek.

K(PBP) =

K(PBP) = 1,67 tahun ≈ 2 tahun

Dalam perhitungan didapat K ≤ usia guna proyek, yaitu K = 2 tahun dengan usia guna 20 tahun. Sehingga proyek Distribusi air minum di IKK Jabung (Desa Sukolilo) dan IKK Pakis (Desa Sumberpasir dan Desa Pakiskembar) layak secara ekonomis.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkanihasil analisis data dapat disimpulkan sebagaiiberikut:

1. Perencanaan jaringan distribusi air minum di IKK Jabung dan IKK Pakis yakni pemasangan jaringan pipa. Perencanaan pemasangan pipa menggunakan jenis pipa HDPE dengan 2 variasi diameter, yaitu 8 inchi untuk jaringan utama dan 6 inchi untuk jaringan sekunder dengan total panjang sebesar 6,67 km. Dari hasil simulasi

WaterCad V8i SS6 Edition diketahui

kecepatan tertinggi yaitu sebesar 2,6 m/dtk. Tekanan maksimum yaitu sebesar 14,332 mbar. Headloss Gradient maksimum yaitu sebesar

0,036 m/km.

2. Jumlah kebutuhan Air minum di IKK Jabung dan IKK Pakis sebesar pada tahun ke-20 atau tahun 2036 sebesar 438.248 m3/tahun, dengan rincian untuk desa Sumberpasir sebesar 123.381 m3/tahun, desa Pakiskembar sebesar 170.441 m3/tahun dan desa Sukolilo sebesar 144.426 m3/tahun.

3. Besaribiaya totaliyang harus dikeluarkan dalam perencanaan Distribusi Air Minum di IKK Jabung dan IKK Pakis Kabupaten Malang sebesar: Rp 3.539.257.728,89

4. Manfaat yang diperoleh dari perencanaan Distribusi Air Minum di IKK Jabung dan IKK Pakis Kabupaten Malang pada bunga 7% pada tahun 2017 adalah :

- Manfaat dengan harga air eksisting : Rp 7.887.188.310

- Manfaat dengan harga air B=C : Rp 6.329.565.770

5. Nilai kelayakan ekonomi dilihat dari indikator yang digunakan, yaitu BCR, NPV, IRR, titik impas investasi, dan analisis sensitivitas. BCR pada saat suku bunga 7%, nilai BCR adalah

(7)

1,246, NPV pada saat suku bunga 7% adalah Rp 7.887.188.310. IRR yang berlaku adalah 11,53 %. Titik impas investasi pada saat suku bunga 7%, titik impas investasi terjadi pada tahun ke-7. Analisis sensivitas pada saat Cost naik 10%, Benefit tetap nilai B-C adalah Rp 924.665.963,- nilai B/C sebesar 1,133dan nilai IRR 9,011. Pada saat

Cost turun 10%, Benefit tetap nilai B-C

adalah Rp 2.190.579.117,- nilai B/C adalah 1,385 nilai IRR 12,790. Pada saat Cost tetap, Benefit naik 10% nilai B-C adalah Rp 2.346.341.371,- nilai B/C sebesar 1,371 dan nilai IRR sebesar 12,647. Pada saat Cost tetap,

Benefit turun 10% nilai B-C adalah Rp

768.903.709,- B/C 1,121dan IRR 8,866.

6. Perhitungan analisa ekonomi didapatkan harga air di desa Sumberpasir, desa Pakirkembar dan Desa Sukolilo dalam berbagai kondisi: - Harga Air Eksisting (2016) :Rp 2500,00

- Harga Air minimal saat B=C pada tahun 2017: Rp 2.006 dan pada tahun 2036 harga minimal sebesar : Rp 5.362 Adapun saran untuk kedepannya penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk pemerintah setempat, khususnya dinas PDAM perlunya ketelitian dalam pencatatan data terkait dalam menentukan harga air. Sehingga didapat data yang jelas dan transparan agar semua pihak merasa diuntungkan dan tidak dirugikan

2. Diperlukan peningkatan efisiensi dan efektivitas penggunaan air bersih untuk kebutuhan pokok.

3. Sebaiknya penentuan harga air tidak melihat hanya dari sisi keuntungan saja namun juga melihat dari sisi kemampuan ekonomi masyarakat setempat.

4. Debit dan tampungan tandon diperbesar agar dapat mendistribusikan daerah layanan yang sudah ada secara 100%. 5. Diperlukan pola jam operasi pelayanan

sehingga pelanggan dapat terlayani secara maksimal dan meminimalisir keluhan pelayanan PDAM

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2016. Kabupaten Malang

Dalam Angka Tahun 2016. Malang: BPS.

Ditjen Cipta Karya. 2006. Pedoman Teknis

Penyediaan Air Bersih IKK Pedesaan.

Jakarta: Ditjen Cipta Karya.

Ditjen Cipta Karya Departemen Kimpraswil. 2003. Standar Kebutuhan Air Domestik. Jakarta: Ditjen Cipta Karya Departemen Kimpraswil.

Kadariah, Karlina L, Gray C. 1976. Pengantar

Evaluasi Proyek Edisi Revisi. Jakarta:

Universitas Indonesia Press.

Kindler, J. & C.S. Russel. 1984. Modeling

Water Demands. London: Academic Press

Inc.

Kodoatie, Robert. 1995. Analisis Ekonomi

Teknik. Yogyakarta : ANDI OFFSET

Kuiper, E. 1971. Water Resources Project

Economics. Canada

Lindsey, Ray K dan Yoseph, B.Franzini. 1985.

Teknik Sumber Daya Air Jilid I. Jakarta:

Erlangga

Linsley Ray K. 1996. Teknik Sumber Daya Air

Jilid 2. Jakarta: Erlangga

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 1990.

Peraturan Menteri Kesehatan

No.416/Menkes/PER/IX/1990 Tentang

:Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air. Jakarta: Menteri Kesehatan Republik

Indonesia

Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia, 2007. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum

Nomor: 18/PRT/M/2007 Tentang:

Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Jakarta: Menteri

Pekerjaan Umum Republik Indonesia Pujawan, I.N.P. 2004. Ekonomi Proyek.

Jogjakarta : Liberty

Suyatno, A. Trie, M.S, dan Roestam, S. 2001.

Ekonomi Teknik Sumber Daya Air, Suatu pengantar praktis. Jakarta: PT. Masyarakat

Gambar

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian  HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Rencana Anggaran Biaya  No  Pekerjaan  Jumlah Harga  (Rp)   I   Pekerjaan  Persiapan          58.353.474,16    II   Pekerjaan  Pipa     2.788.624.221,41    III   Pekerjaan  Perlintasan  Jalan          13.028.550,00   Jumlah   2.860.006.245,57   Pp
Tabel 4. Rekapitulasi Analisis Sensivitas

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas dan hasil belajar matematika pada siswa kelas VII dengan menggunakan strategi pembelajaran Role

Berdasarkan hasil kuesioner di lapangan dapat disimpulkan bahwa dengan diterapkannya prinsip Good Corporate Governance di BPRS Bandar Lampung dalam hal

Manfaat Teknologi informasi banyak sekali yang sudah dinikmati oleh umat manusia seperti dalam perusahaan, dunia bisnis, sektor perbankan, pendidikan, dan

(2012), Perpustakaan Umum di Kota Kudus, Landasan Program Perencanaan dan perancangan Arsitektur (LP3A).. Semarang: Jurusan Arsitekur FT UNDIP, Universitas Diponegoro

Pengembangan Asrama Mahasiswa adalah mengembangkan fungsi dan manfaat bangunan asrama yang berfungsi sebagai tempat tinggal sementara bagi sekelompok mahasiswa suatu

 Individuals recognized by the Biology Department of Brawijaya university as having an ability equivalent or superior to a university graduate in what concerns

Mendapatkan konsep perencanaan dan perancangan sebuah Perpustakaan Daerah Kalimantan Barat yang sesuai dengan fungsinya serta Menciptakan suatu bangunan perpustakaan dengan

[r]