• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KONTROL DIRI, MOTIVASI DAN MATERIALISME TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN KOMPULSIF (Survei Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KONTROL DIRI, MOTIVASI DAN MATERIALISME TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN KOMPULSIF (Survei Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KONTROL DIRI, MOTIVASI DAN MATERIALISME

TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN KOMPULSIF

(Survei Pada Mahasiswa Universitas

Muhammadiyah Purworejo)

Oleh : Rini Kartika Sari

Manajemen cartika@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kontrol diri, motivasi dan materialisme terhadap pembelian kompulsif pada Universitas Muhammadiyah Purworejo. Populasi dalam penelitian ini adalah semua Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan Purposive Sampling dengan sampel 100 mahsiswa. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi berganda, yang sebelumnya menggunakan uji validitas dengan CFA dan uji reliabilitas dengan cronbach alfa > 0.6. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan positif antara kontrol diri terhadap pembelian kompulsif, terdapat hubungan positif antara motivasi terhadap pembelian kompulsif, terdapat hubungan positif antara materialisme terhadap pembelian kompulsif.

Kata – kata kunci : kontrol diri, motivasi, materialisme, pembelian kompulsif.

PENDAHULUAN

Fenomena tentang perilaku pembelian kompulsif konsumen menjadi objek kajian dalam studi di bidang pemasaran khususnya perilaku konsumen. Studi-studi empiris yang terdahulu mengindikasi adanya fenomena kompulsif yang ditinjau dari perspektif psikiatrik individu (Roberts, 2000; Roberts dan Jones, 2001; Dittmar, 2005) dalam (Naomi dan Mayangsari, 2009). Perspektif psikiatrik individu menunjukkan bahwa, individu yang melakukan suatu tindakan kompulsif cenderung mengalami suatu ketidakteraturan kondisi jiwa, memiliki

(2)

penyimpangan seksual, cenderung menyukai suatu tindakan perjudian, penggunaan alkohol yang berlebihan, pola makan tidak teratur, dan penggunaan obat yang tidak tepat (Hirschman, 1992; Lesieur dan Heineman, 1988; Lesieur dan Blume, 1991) dalam (Naomi dan Mayangsari, 2009).

Fokus pendekatan psikiatrik menyebabkan adanya suatu pemodelan yang cenderung berlaku pada situasi terbatas. Situasi terbatas ini menunjukkan bahwa, perilaku kompulsif hanya ditujukan pada individu yang cenderung mengalami kondisi jiwa atau mental yang menyimpang. Perkembangan studi literatur perilaku konsumen, perilaku kompulsif bisa terjadi pada setiap individu yang memiliki kondisi jiwa yang normal (D’Astous, Maltais, dan Roberge, 1990) dalam (Naomi dan Mayangsari, 2009). Perilaku kompulsif bisa terjadi pada perilaku pembelian konsumen secara umum, khususnya pada individu yang memiliki daya beli cukup dan kecenderungan untuk membeli produk dengan frekuensi tinggi (Glatt dan Cook, 1987; Faber, Christenson, Zwaan, Mitchell, 1995) dalam ( Naomi dan Mayangsari, 2009).

Penelitian eksplorasi O’Guinn dan Faber (1989) mengenai kecenderungan pembelian kompulsif telah menimbulkan banyak penelitian empiris (Shoham dan Brencic, 2003) dalam (Oktaviana, 2007). Meningkatnya penelitian dalam kecenderungan pembelian kompulsif menunjukan pentingnya pengetahuan akan aspek negatif dari perilaku konsumen (O’Guinn dan Faber, 1992) dalam (Oktaviana, 2007). Hasil dari penelitian akan aspek negatif dari perilaku konsumen ini dapat memberikan kemungkinan dirumuskannya pedoman bagi pembuat kebijakan untuk menanggulangi dan mengurangi dampak yang di timbulkannya.

Dampak positif dari pembelian kompulsif dalam jangka pendek adalah kepuasan yang langsung dapat dirasakan dari aktivitas pembelian tersebut. Pembeli kompulsif tidak melakukan pembelian semata – mata hanya untuk mendapatkan suatu produk tertentu, melainkan lebih kepada hasrat untuk

(3)

mencapai kepuasan melalaui proses pembelian itu sendiri. Dampak jangka panjang pembelian kompulsif adalah kebangkrutan, hutang yang menumpuk keretakan rumah tangga, dan lain sebagainya (Gwin, et.al, 2005) dalam (Soliha, 2010).

Perspektif psikologi dalam penelitian ini dijelaskan oleh kontrol diri, motivasi dan materialisme. Menurut Hirschman (1992) dalam Naomi dan Mayangsari (2009) berpendapat bahwa individu yang memiliki kontrol diri yang rendah, cenderung tidak mampu mengalihkan perhatian untuk memiliki produk baru. Dawson et la (1990) menjelaskan bahwa konsumen yang mendapat motivasi secara kuat, cenderung akan mengarah keperilaku kompulsif. Ketika konsumen termotivasi melakukan pembelian suatu produk, konsumen tidak hanya menekankan utilitas suatu produk, tetapi juga pada kesenangan intrinsik atau emosi. Pendekatan psikologi lain yang diuji dalam penelitian ini adalah nilai materialisme. Sifat materialistis cenderung menyebabkan individu untuk berusaha memperkaya diri dengan terus menerus menumpuk kekayaan (Richins dan Dawson, 1992). Tindakan untuk mengumpulkan kekayaan atau materi merupakan sumber kebahagiaan dan kesuksesan. Tindakan untuk memperkaya diri yang dilakukan dengan frekuensi tinggi menyebabkan individu untuk melakukan kompulsif.

METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo. Sedangkan teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 mahasiswa.

(4)

Teknik pengumpulan data dan instrument penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan metode survei. Survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar dan populasi kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian – kejadian relative, distribusi dan hubungan – hubungan sosiologis maupun psikologis ( Sugiono,2002 : 7).

Penelitian ini menggunakan instrument penelitian kuesioner. Daftar pertanyaan bersifat tertutup artinya jawaban atas pertanyaan yang diajukan sudah tersedia.

Definisi Operasional Variabel

1. Kontrol diri (X1)

Baumeister (2002) dalam Naomi dan Mayasari mendefinisikan kontrol diri sebagai suatu kapasitas untuk memberikan alternatif kondisi dan respon tertentu. Kontrol diri dapat diukur dengan indikator: membeli karena diskon, membeli diluar perkiraan, menahan aktifitas belanja, membuat anggaran belanja.

2. Motivasi (X2)

Menurut Westbrookk dan Black (1985) dalam Siti Fatonah (2008), motivasi didefinisikan sebagai alasan yang mendorong tingkah laku pada kepuasan kebutuhan internal dan eksternal. Motivasi dapat diukur dengan indikator: menambah pengalaman, menambah teman, memperoleh sensasi.

3. Materialisme (X3)

Richin dan Dawson (1992) dalam Naomi dan Mayangsari (2009) berpendapat bahwa, materialisme adalah salah satu trait kepribadian yang berkaitan dengan kepemilikan barang atau materi. Materialisme dapat diukur dengan indikator: menekankan nilai pada materi, mementingkan diri sendiri, ingin memiliki banyak barang, kepemilikan tidak membuat bahagia.

(5)

4. Variabel Terikat pembelian kompulsif (Y)

Menurut O’ Guinn dan Faber (1992 : 459) dalam Oktaviana (2007) definisi pembelian kompulsif adalah Pembelian kompulsif didefinisikan sebagai sikap pembelian secara terus menerus dan berulang sebagai respon dari kejadian negatif atau perasaan negatif. Kecenderungan perilaku kompulsif diukur dengan indikator : membeli barang tetapi tidak yakin mengapa membeli barang tersebut, membeli suatu barang dan tidak peduli apa yang dibeli, selalu membelanjakan sisa uang diakhir bulan, merasa gelisah dan tidak enak pada hari-hari tanpa berbelanja, membeli untuk merasa lebih baik.

Metode analisis data

Untuk menguji hipotesis yang ada, penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda, yang sebelumnya dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Dalam penelitian ini uji validitas menggunakan uji Confirmatory Factor Anlysis (CFA), dimana suatu variabel dikatakan valid apabila memiliki nilai loading factor (minimal 0.4). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan nilai KMO sebesar 0.889 dimana nilainya > 0.50. Pada uji Bartlett’s Test diperoleh nilai statistik 746.107 pada taraf signifikan 0.000 (signifikan < 0.05). Berdasarkan tabel Rotated Componen Matrix bahwa semua indikator dari masing-masing variabel valid, karena mengelompok pada satu faktor dengan nilai loading faktor lebih dari 0.4.

Berdasarkan uji reliabilitas bahwa semua variabel reliabel karena hasilnya > 0,6. Suatu alat ukur dapat dikatakan reliabel jika memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,6 ( Ghozali, 2007: 42).

(6)

2. Hasil analisis regresi berganda

Tabel 1

Hasil Uji Regresi Berganda

Variabel bebas Standardized

Coefficients Beta signifikan

Constant Kontroldiri (X1) Motivasi (X2) Materialisme (X3) - 0.300 0.169 0.145 0.375 0.003 0.021 0.000 Sumber: Data Primer yang diolah, 2012

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut;

1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel kontrol diri terhadap perilaku pembelian kompulsif. Dengan nilai Standardized Coefficients Beta sebesar 0.300 dan tingkat signifikan 0.003 < α = 0.050. 2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel motivasi

terhadap perilaku pembelian kompulsif. Dengan nilai Standardized Coefficients Beta sebesar 0.169 dan tingkat signifikan 0.021 < α = 0.050. 3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel materialisme

terhadap perilaku pembelian kompulsif. Dengan nilai Standardized Coefficients Beta sebesar 0.145 dan tingkat signifikan 0.000< α = 0.050.

SIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN

Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa variabel kontrol diri, motivasi dan materialisme berpengaruh positif terhadap perilaku pembelian kompulsif. Variabel kontrol diri merupakan variabel yang paling besar mempengaruhi pembelian kompulsif.

Bagi perusahaan pembelian kompulsif ini merupakan hal yang menguntungkan karena terjadi aktivitas pembelian secara terus menerus. Hendaknya para pemasar untuk membuat keseimbangan di antara ketiga

(7)

kepentingan, yaitu laba perusahaan, pemuasan keinginan konsumen, dan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang.

Bagi Konsumen harus memiliki kontrol diri terutama bagi yang memiliki kecenderungan untuk mencoba hal-hal baru dengan frekuensi tinggi untuk berusaha menjadi konsumen yang hati-hati dalam menentukan pilihan pembelian.

Bagi Penelitian berikutnya, dalam penelitian ini peneliti hanya melihat faktor kontrol diri, motivasi, materialisme saja yang mempengaruhi pembelian kompulsif. Untuk penelitian mendatang hendaknya melihat juga faktor-faktor lain yang mempengaruhi pembelian kompulsif seperti keluarga, teman, budaya, kelas sosial dll.

DAFTAR PUSTAKA

Asih, Tuti, 2005, 25 mei 2012, Analisis Motivasi Belajar Akuntasi Dan Orientasi Pasca Lulus Serta Pengaruhnya Terhadap Prentasi Belajar, file:///F:/Indikator-Motivasi.htm Bawono, Anton, 2006, Multivariante Analysis dengan SPSS, STAIN: Salatiga Press.

Bungin, Burhan, 2005 . Metodologi Penelitian Kuantitatif, Edisi Pertama, Cetakan Ke-3, Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Fatonah, Siti, Pengaruh Hedonic Shopping Motivations Dan Store AtributesTerhadap Shopper Loyalty, Jurnal Siasat Bisnis, Vol 13, No.3, Desember 2009,Hal. 287 – 300.

Ghozali , Imam, 2007. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS . Cetakan IV , Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Naomi, Prima dan Mayangsari, Iin, 2009, 3 februari 2012, Faktor – factor yangmempengaruhi siswa SMA dalam perilaku pembelian kompulsif, http://jurnal.upi.edu/file/Prima.pdf.

(8)

Oktaviana, A.M,2007, Hubungan Perilaku dan Pembelian Kompulsif, Jurnal Media Riset Bisnis dan Manajemen, vol 7, no.3, Desember 2007, hal. 259 – 277.

Soliha, Euis, 2010, 3 Februari 2012, Pengaruh self – acceptance importance, affiliationimportance, dan community feeling importance terhadap compulsive

buying,http://journal.uii.ac.id/index.php/JSB/article/viewFile/2026/1780.

(9)
(10)

Referensi

Dokumen terkait

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta. Diperiksa oleh : dimaksudkan agar dalam

The results stated that after being given mindfulness intervention, breast cancer patients and prostate cancer who were undergoing outpatient treatment,

Begitu juga dengan kondisi sensor 2, jika mendapatkan input dari kondisi merah menyala pada suatu traffic light 2 dan mendapatkan inputan dari pendeteksian pelanggaran

259 ANNISA EKA PRATIWI 1793832023 ANALIS BIDANG PENGAWASAN LULUSAN TERBAIK.. 260 ANNISA

Sehingga perlu dibandingkan dengan obyek wisata alam yang terdekat di luar batas wilayah penelitian yaitu obyek wisata alam Pantai di Kabupaten Kebumen seperti pantai ayah

Kita bisa lihat pada ketiga judul berita dengan judul, “Menkominfo: Lebih Susah Blokir Situs ISIS daripada Situs Porno”, “Tifatul: Blokir Situs ISIS Enggak Bakalan

Perlu diketahui bahwa ada waktu yang lebih panjang bagi calon perseorangan tersebut untuk proses pendaftaran yang kira- kira 1 (satu) bulan sesuai dengan Peraturan Komisi

wawancara tanggal 3 Oktober 2016 Berdasarkan hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa kompetensi yang dimiliki oleh staf belurn tidak sesuai dengan jabatan yang ada, sehingga