1 PROPOSAL PENELITIAN
PROGRAM PENELITIAN PEMBINAAN DOSEN MUDA
JUDUL PENELITIAN:
MODEL DESAIN PENGEMBANGAN
POTENSI DESA WISATA DI KAB. BANDUNG-JAWA BARAT BERBASISKAN ARSITEKTUR TRADISIONAL SUNDA
Peneliti:
Nuryanto, S.Pd., M.T./197605132006041010(Ketua)
Drs. R. Irawan Surasetja, M.T./196002051987031003(Anggota-1) Riskha Mardiana, S.T./198203172006042001(Anggota-2)
Dosen Pembina: Drs. Dadang Ahdiat, M.S.A.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN LEMBAGA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2 Februari, 2012
Lembar Pengesahan Program Penelitian Pembinaan Dosen Muda Judul Penelitian : Model Desain Pengembangan
Potensi Desa Wisata Di Kab. Bandung-Jawa Barat Berbasiskan Arsitektur Tradisional Sunda
Ketua Peneliti
Nama Ketua Peneliti NIP Pangkat/Gol./Jabatan Jurusan/Fakultas Alamat Rumah Telepon/HP/Faksimile/e-mail : : : : : : : Nuryanto, S.Pd., M.T. 19760513 200604 10 10 Asisten Ahli/III-B/-
Pendidikan Teknik Arsitektur/
Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Jl. Abadi Raya No. C3, Bandung, 40154, Jawa Barat 022-70096738/HP. 08157151243/022-2011576/ nuryanto@yahoo.co.id
Nama Anggota peneliti :
No. Nama dan Gelar Bidang Keahlian
Instansi Jurusan/Fakultas/
Asal PT 1. Suhandy Siswoyo, S.T., M.T. - Perancangan Arsitektur
- Urban Design
Pendidikan Teknik Arsitektur/FPTK/UPI 2. Ilhamdaniah, S.T., M.T. - Perancangan arsitektur
- Sejarah Arsitektur
Pendidikan Teknik Arsitektur/FPTK/UPI Jangka Waktu Penelitian : 8 (delapan) bulan
Total Biaya yang dibutuhkan : Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah)
Bandung, 13 Februari 2012 Mengetahui:
Dekan, Ketua Peneliti,
Prof. DR. H. Mukhidin, M.Pd. Nuryanto, S.Pd., M.T. NIP.: 19531110 1980021 1001 NIP.: 19760513 2006041010
Menyetujui:
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat,
Prof. DR. H. Soemarto, M.S.I.E. NIP.: 19550705 198103 0 05
3 I. Substansi Usul Penelitian
ABSTRAK
Indonesia memiliki banyak potensi daerah wisata yang dapat digali dan dikembangkan menjadi desa-desa wisata. Salah satu potensi daerah wisata tersebut adalah kekayaan lokal berupa arsitektur tradisional (vernacular architecture) Sunda di Jawa Barat yang kaya akan nilai. Pemda Provinsi Jawa Barat, khususnya Kab. Bandung harus mampu membuat konsep dan terobosan baru dalam mempromosikan daerah wisatanya kepada wisatawan. Kenyataannya, hingga saat ini pemda belum mampu melakukannya, sehingga angka kunjungan wisatawan prosentasenya selalu rendah. Arsitektur tradisional yang kaya akan budaya dan tradisi sangat berpeluang besar untuk dijadikan konsep dan terobosan tersebut, karena wisatawan mulai meninggalkan suasana wisata modern dan melirik wisata alam (back to nature) yang kaya budaya serta tradisi (culture and tradition). Hal ini seiring dengan Rencana Strategis Nasional Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata menggulirkan program desa wisata yang telah dimulai sejak tahun 2010 untuk meningkatkan angka kunjungan wisatawan, terutama mancanegara ke tanah air. Menyambut program pemerintah tersebut, maka pengembangan pariwisata di daerah perdesaan layak menjadi prioritas rencana strategis di setiap pemda, terutama untuk mendorong kegiatan non-pertanian yang pada harapannya nanti dapat mendukung diversifikasi ekonomi perdesaan.
Penelitian yang berjudul “Model Desain Pengembangan Potensi Desa Wisata di Kab. Bandung-Jawa Barat Berbasiskan Arsitektur Tradisional Sunda” ini diharapkan menjadi jembatan (penghubung) antara keinginan pemerintah serta implementasinya oleh pemda. Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan arsitektur tradisional daerah di Tatar Sunda, mengungkap potensi wisata arsitektur tradisional, membuat model desain dan pola pengembangan potensi wisata arsitektur tradisional, serta mengaplikasikannya dalam rangka pengembangan potensi desa wisata berbasiskan arsitektur tradisional Sunda di Jawa Barat. Lokasi penelitian yaitu di Kab. Bandung, dengan keragaman arsitektur tradisionalnya, yaitu: Kampung Adat Cikondang, Mahmud, dan Naga. Metoda penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Sedangkan untuk mengetahui pengembangan potensi daerah wisatanya dilakukan melalui analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat). Penelitian ini diharapkan mampu merumuskan usulan strategi pengembangan potensi daerah wisata berdasarkan strategi kekuatan dan peluang, strategi kelemahan dan peluang, strategi kekuatan dan ancaman, serta strategi kelemahan dan ancaman. Untuk kepentingan implementasinya, dirancang satu model desain pengembangan wisata daerah yang didasarkan kepada pendekatan arsitektur lokal-tradisional. Oleh sebab itu, penelitian ini juga akan menghasilkan model desain perancangan dan penataan desa wisata di salah satu kawasan potensial dengan mengambil bentuk-bentuk bangunan khas Tradisional Sunda, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan angka kunjungan wisatawan ke Kab. Bandung (khususnya) dan Jawa Barat (umumnya) dalam rangka mendukung Visit Indonesia Year 2012.
4 Daftar Isi Halaman Pengesahan ……….1 Kata Pengantar …………..……….2 Daftar Isi ……….……….3 A. Pendahuluan 1. Latar belakang ………..……….4
2. Pembatasan dan Perumusan Masalah ………5
3. Asumsi ………...5
4. Tujuan Penelitian ………...6
5. Hasil penelitian yang dijanjikan ………6
6. Urgensi penelitian ………..6
B. Roadmap Penelitian 1. Peta Jalan Aktivitas Penelitian ………..…7
C. Tinjauan Pustaka 1. Komponen Utama Desa Wisata ……….8
2. Pendekatan Pengembangan Desa Wisata ………..8
3. Jenis Wisatawan Pengunjung Desa Wisata ………...9
4. Tipe Desa Wisata ……….…10
5. Arsitektur Tradisional Sunda ………...10
D. Metode Penelitian 1. Pendekatan penelitian ………..12
2. Desain Penelitian dan Kerangka Penelitian ……….13
3. Lokasi, Subjek dan objek Penelitian ………14
4. Prosedur Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisis Data ………..14
E. Jadwal Penelitian ……….17
F. Daftar Pustaka ……….18
G. Pembiayaan ………..19
5 A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Pengembangan daerah yang berpotensi menjadi desa wisata telah menjadi Rencana Strategis Nasional (Renstranas) pemerintah di bawah Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) Republik Indonesia. Program pengembangan desa wisata ini juga menjadi salah satu program 100 hari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar), bahkan telah menjadi kontrak kinerja dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Berkaitan dengan hal tersebut, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, menargetkan mampu mengembangkan 104-300 daerah yang berpotensi menjadi desa wisata pada tahun 2012. Pemerintah berharap dengan dikembangkannya daerah wisata, target kunjungan wisman hingga tutup tahun 2012 mencapai 6,4 juta dan wisnus sekitar 227 juta.
Daerah-daerah di Jawa Barat banyak memiliki potensi wisata sebagai daya tarik bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Sayangnya, potensi yang menjadi kekayaan lokal tersebut belum sepenuhnya digarap dan dikembangkan dengan baik oleh pemda setempat. Salah satu potensi wisata tersebut adalah arsitektur tradisional Sunda yang dapat dilihat dari penataan ruangnya (landscape), bangunan-bangunan yang memiliki keunikan (rumah adat, lumbung padi, tempat menumbuk padi, dll), kemampuan warganya dalam membangun, kerajinan tangan, budaya serta tradisinya.
Arsitektur tradisional Sunda memiliki nilai estetik dan eksotik tersendiri dilihat dari originalitas dan keunikannya. Nilai-nilai inilah yang dapat dijual kepada wisatawan sebagai potensi asli daerahnya. Banyak tersebar daerah-daerah yang memiliki potensi arsitektur tradisional di Jawa Barat, seperti Kampung Adat Cikondang (Bandung), Kampung Adat Dukuh/Pulo (Garut), Kampung Adat Kasepuhan Ciptagelar (Sukabumi), dan Kampung Adat Naga (Tasikmalaya), yang kaya akan keragaman budaya dan tradisi masyarakatnya. Mengingat pada tahun-tahun terakhir, ternyata culture serta tradition sangat diminati wisatawan, disamping agrotourism dan ekowisatanya. Hal inilah yang menjadi latar belakang dilakukannya penelitian tentang model desain pengembangan potensi daerah wisata di Jawa Barat berbasiskan arsitektur tradisional Sunda.
6 2. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:
a. Model desain yang dimaksud yaitu bentuk-bentuk bangunan bergaya arsitektur Tradisional Sunda, seperti rumah panggung, leuit, saung lisung, tajug, dll.;
b. Desa yang diteliti merupakan desa yang memiliki potensi wisata, baik tradisi, budaya maupun keindahan alamnya;
c. Kampung Tradisional Sunda yang menjadi fokus penelitian merupakan kampung yang masih memegang teguh adat tradisi dan budaya Sunda, yaitu: Cikondang, Mahmud, dan Naga.
Sedangkan perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: a. Bagaimana potensi wisata daerah di Kab. Bandung?;
b. Bagaimana gambaran umum arsitektur Tradisional Sunda di Kampung Adat Cikondang, Mahmud, dan Naga?;
c. Bagaimana model desain potensi daerah wisata di Kab. Bandung berbasiskan arsitektur tradisional Sunda?;
d. Bagaimana pengembangan potensi daerah wisata di Kab. Bandung berbasiskan arsitektur tradisional Sunda?.
3. Asumsi
Penelitian ini penting dilakukan untuk mengungkap potensi daerah yang dapat dikembangkan menjadi desa-desa wisata di Kab. Bandung yang selama ini tidak mendapat perhatian dari pemerintah daerah setempat. Desa-desa yang telah terungkap potensi wisatanya akan dijadikan Daerah Tujuan Wisata (DTW), mulai dari wisata adat tradisi, wisata budaya, maupun wisata alamnya. Bangunan-bangunan khas arsitektur Tradisional Sunda yang unik menjadi daya tarik bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Asumsi dari penelitian ini akan membawa pengaruh positif bagi perbaikan taraf hidup masyarakat setempat dari segi ekonomi, serta memberikan aided value (nilai tambah) bagi pemda setempat dalam pendapatan asli daerah dan peningkatan angka kunjungan wisatawan (AKW). Implementasinya dari penelitian ini misalnya pada model desain rumah penginapan tamu, gasebo, restoran, kerajinan tangan, kesenian tradisional, dan lain sebagainya.
7 4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk:
a. Mengungkap dan mendeskripsikan potensi wisata daerah di Kab. Bandung; b. Memperoleh gambaran secara umum tentang arsitektur Tradisional Sunda di
Kampung Adat Cikondang, Mahmud, dan Naga;
c. Membuat model desain potensi daerah wisata di Kab. Bandung berbasiskan arsitektur tradisional Sunda;
d. Mengaplikasikan model desain dalam rangka pengembangan potensi daerah wisata di Kab. Bandung berbasiskan arsitektur tradisional Sunda.
5. Hasil Penelitian yang Dijanjikan
Penelitian ini akan meghasilkan beberapa hal penting yaitu:
a. Rekomendasi dalam bentuk model desain (prototype) bangunan-bangunan khas arsitektur Tradisional Sunda;
b. Rekomendasi dalam bentuk peta wisata (guidance map) tentang desa-desa yang menjadi daerah tujuan wisata yang memiliki potensi arsitektur Tradisional Sunda di Kab. Bandung dalam rangka promosi, baik lokal maupun internasional;
c. Rekomendasi dalam bentuk desain rencana pengembangan (development plan) desa-desa yang memiliki potensi wisata selanjutnya di daerah-daerah Jawa Barat.
6. Urgensi Penelitian
Penelitian ini sangat penting untuk dilakukan, karena belum pernah ada yang meneliti secara khusus tentang model desain pengembangan potensi daerah wisata di Jawa Barat berbasiskan arsitektur tradisional Sunda. Secara umum, pentingnya penelitian ini dilakukan karena menjembatani program pemerintah pusat dengan realisasinya oleh pemda Jawa Barat, melalui rekomendasi pembuatan model desain (prototype). Sedangkan secara khusus, penelitian ini penting dilakukan karena:
1. Adanya otonomi daerah semakin memberikan keleluasaan bagi setiap daerah untuk mengembangkan potensi wilayahnya masing-masing, termasuk sektor pariwisata;
2. Pemda tidak melihat otonomi daerah tersebut sebagai peluang besar dalam menggali potensi daerah wisata berbasisikan arsitektur tradisional;
8 3. Berkaitan dengan regulasi (peraturan) dan policy (kebijakan) pemda tentang rintisan Daerah Tujuan Wisata (DTW) dalam mendukung program Visit Indonesia Year 2012 untuk mendongkrak Angka Kunjungan Wisata (AKW) di Jawa Barat.
B. Roadmap Penelitian
1. Peta Jalan Aktivitas Penelitian
Roadmap riset di KBK Perancangan Arsitektur Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI ternyata sangat sesuai dengan tema utama penelitian riset payung besar dari UPI, yaitu pada pembinaan dosen muda yang lintas disiplin ilmu. Payung penelitian UPI meliputi disiplin ilmu sosial, ekonomi, eksakta, budaya, tradisi, termasuk teknik. Dalam hal teknik penelitian ini berkaitan dengan proses perancangan model desain bangunan di kawasan potensi wisata berbasis arsitektur Tradisional Sunda (tradisi dan budaya).
Peta jalan aktivitas penelitian tersebut dapat dilihat pada bagan di bawah ini:
Visi dan Misi UPI
Penelitian Pembinaan Dosen Muda UPI 2012
Payung Besar Penelitian UPI
KBK Perancangan Arsitektur Jurusan Pend. Teknik Arsitektur FPT UPI.
Tema Penelitian: Perancangan model desain
Rekayasa Desain Arsitektur Rekayasa Desain Arsitektur Kota
Penelitian dengan judul: Model Desain Pengembangan
Potensi Desa Wisata Di Kab. Bandung-Jawa Barat Berbasiskan Arsitektur Tradisional Sunda
9 C. Tinjauan Pustaka
1. Komponen Utama Desa Wisata
Desa wisata adalah suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku (Nuryanti, 1993). Terdapat dua konsep yang utama dalam komponen desa wisata, yaitu akomodasi, dan atraksi. Akomodasi maksudnya adalah sebagian dari tempat tinggal para penduduk setempat dan atau unit-unit yang berkembang atas konsep tempat tinggal penduduk. Sedangkan atraksi meliputi seluruh kehidupan keseharian penduduk setempat beserta setting fisik lokasi desa yang memungkinkan berintegrasinya wisatawan sebagai partisipasi aktif seperti : kursus tari, bahasa dan lain-lain yang spesifik.
Sedangkan Edward Inskeep, dalam bukunya Tourism Planning An Integrated and Sustainable Development Approach, hal. 166 memberikan definisi : Village Tourism, where small groups of tourist stay in or near traditional, often remote villages and learn about village life and the local environment, artinya bahwa wisata pedesaan dimana sekelompok kecil wisatawan tinggal dalam atau dekat dengan suasana tradisional, sering di desa-desa yang terpencil dan belajar tentang kehidupan pedesaan dan lingkungan setempat.
2. Pendekatan Pengembangan Desa Wisata
a. Pendekatan Pasar untuk Pengembangan Desa Wisata
Pendekatan ini memiliki dua jenis, yaitu (1) Interaksi tidak langsung artinya model pengembangan didekati dengan cara bahwa desa mendapat manfaat tanpa interaksi langsung dengan wisatawan. Bentuk kegiatan yang terjadi semisal : penulisan buku-buku tentang desa yang berkembang, kehidupan desa, arsitektur tradisional, latar belakang sejarah, pembuatan kartu pos dan sebagainya; (2) Interaksi setengah langsung, yaitu bentuk-bentuk one day trip yang dilakukan oleh wisatawan, kegiatan-kegiatan meliputi makan dan berkegiatan bersama penduduk dan kemudian wisatawan dapat kembali ke tempat akomodasinya. Prinsip model tipe ini adalah bahwa wisatawan hanya singgah dan tidak tinggal bersama dengan penduduk; (3) Interaksi langsung, yaitu wisatawan dimungkinkan untuk tinggal/bermalam dalam akomodasi yang dimiliki oleh desa tersebut. Dampak yang terjadi dapat dikontrol dengan berbagai pertimbangan yaitu daya dukung dan potensi masyarakat setempat.
10 Alternatif lain dari model ini adalah penggabungan dari model pertama dan kedua. Pada pendekatan pasar ini diperlukan beberapa kriteria, yaitu atraksi wisata, jarak tempuh, besaran desa, sistem kepercayaan dan kemasyarakatn, serta ketersediaan infrastruktur.
b. Pendekatan Fisik Pengembangan Desa Wisata
Pendekatan ini merupakan solusi yang umum dalam mengembangkan sebuah desa melalui sektor pariwisata dengan menggunakan standar-standar khusus dalam mengontrol perkembangan dan menerapkan aktivitas konservasi. Pendekatan ini dapat ditempuh dengan cara: (1) Mengonservasi sejumlah rumah yang memiliki nilai budaya dan arsitektur yang tinggi dan mengubah fungsi rumah tinggal menjadi sebuah museum desa untuk menghasilkan biaya untuk perawatan dari rumah tersebut. Dalam rangka mengkonservasi dan mempertahankan rumah-rumah tersebut, penduduk desa menempuh cara memuseumkan rumah tinggal penduduk yang masih ditinggali; (2) Mengonservasi keseluruhan desa dan menyediakan lahan baru untuk menampung perkembangan penduduk desa tersebut dan sekaligus mengembangkan lahan tersebut sebagai area pariwisata dengan fasilitas-fasilitas wisata; (3) Mengembangkan bentuk-bentuk akomodasi di dalam wilayah desa tersebut yang dioperasikan oleh penduduk desa tersebut sebagai industri skala kecil.
3. Jenis Wisatawan Pengunjung Desa Wisata a. Wisatawan Domestik
Wisatawan domestik yaitu pengunjung rutin yang tinggal di daerah dekat desa tersebut, atau pengunjung yang datang dari luar daerah (luar propinsi atau luar kota), yang transit atau lewat dengan motivasi, membeli hasil kerajinan setempat, atau wisatawan domestik yang secara khusus mengadakan perjalanan wisata ke daerah tertentu, dengan motivasi mengunjungi daerah pedesaaan penghasil kerajinan secara pribadi.
b. Wisatawan Manca Negara
Terdapat tiga definisi wisatawan mancaneara, yaitu (1) Wisatawan yang suka berpetualang dan berminat khusus pada kehidupan dan kebudayaan di pedesaan. Umumnya wisatawan ini tidak ingin bertemu dengan wisatawan lainnya dan berusaha mengunjungi kampung dimana tidak begitu banyak wisatawan asing; (2) Wisatawan
11 yang pergi dalam grup (di dalam suatu biro perjalanan wisata). Pada umumnya mereka tidak tinggal lama di dalam kampung dan hanya tertarik pada hasil kerajinan setempat; dan (3) Wisatawan yang tertarik untuk mengunjungi dan hidup di dalam kampung dengan motivasi merasakan kehidupan di luar komunitas yang biasa dihadapinya.
4. Tipe Desa Wisata
a. Tipe Terstruktur (enclave)
Tipe ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut, yaitu; (1) Lahan terbatas yang dilengkapi dengan infrastruktur yang spesifik untuk kawasan tersebut. Tipe ini mempunyai kelebihan dalam citra yang ditumbuhkannya sehingga mampu menembus pasar internasional; (2) Lokasi pada umumnya terpisah dari masyarakat atau penduduk lokal, sehingga dampak negatif yang ditimbulkannya diharapkan terkontrol. Selain itu pencemaran sosial budaya yang ditimbulkan akan terdeteksi sejak dini; dan (3) Lahan tidak terlalu besar dan masih dalam tingkat kemampuan perencanaan yang integratif dan terkoordinir, sehingga diharapkan akan tampil menjadi semacam agen untuk mendapatkan dana-dana internasional sebagai unsur utama untuk “menangkap” servis-servis dari hotel-hotel berbintang lima.
b. Tipe Terbuka (spontaneus)
Tipe ini ditandai dengan karakter-karakter yaitu tumbuh menyatunya kawasan dengan struktur kehidupan, baik ruang maupun pola dengan masyarakat lokal. Distribusi pendapatan yang didapat dari wisatawan dapat langsung dinikmati oleh penduduk lokal, akan tetapi dampak negatifnya cepat menjalar menjadi satu ke dalam penduduk lokal, sehingga sulit dikendalikan.
5. Arsitektur Tradisional Sunda
Dalam naskah Sunda kuno, Sanghyang Siksakanda-ing Ka-resian (SSK) ditemukan arsitektur maupun ragam hias yang berkaitan dengan bentuk serta hiasan rumah yang sudah tidak kita kenali lagi saat ini, seperti anjung meru, yaitu bangunan yang berbentuk lancip seperti gunung, lebih tinggi ke atas lebih kecil; Badak heuay, yaitu bentuk bangunan rumah yang tidak memakai wuwung, bersambungnya antara atap belakang dan atap depan tampak seperti badak yang sedang menganga; Badawang sarat, yaitu ragam hias pada rumah dengan hiasan ikan besar;
12 Balandongan, yaitu bangunan sementara untuk menerima tamu; tempat pertunjukan kesenian; Capit gunting, yaitu bentuk bangunan rumah yang bagian pinggir atap gentingnya memakai bambu atau kayu disilangkan (menyilang) seperti gunting hendak mencapit; Julang ngapak, yaitu bentuk bangunan rumah yang di bagian depan belakangnya memakai sorondoy seperti sayap julang yang sedang terbang atau mengepakkan sayapnya, dan lain sebagainya.
Jenis dan pola kampung di Tatar Sunda berdasarkan letak geografisnya dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu: (1) Kampung pegunungan, yaitu kampung yang terletak di daerah pegunungan dan dataran tinggi; (2) Kampung dataran rendah, yaitu kampung yang terletak di daerah dataran rendah; (3) Kampung pantai, yaitu kampung yang terletak di tepi pantai, atau di sepanjang pesisir (Ekadjati, 1995). Karakteristik lingkungan alam Tatar Sunda juga memberikan gagasan pemberian nama kampung, antara lain Galudra ngupuk, yaitu kampung yang letaknya di antara dua bukit atau gunung; Pancuran emas yaitu kampung yang posisinya tepat di lereng bukit atau gunung yang menurun dan menghadap ke arah barat daya; Satria lalaku adalah jenis kampung yang berada di lereng bukit atau gunung yang menurun serta menghadap ke arah tenggara; Kancah nangkub yaitu kampung yang letaknya tepat di puncak bukit; Gajah palisungan merupakan jenis kampung yang berada di puncak bukit dalam kondisi tanah yang datar; Bulan purnama yaitu kampung yang posisinya berada di lembah sungai; Gajah katunan merupakan kampung yang letaknya di dataran rendah, di kelilingi bukit atau pasir (Nix dalam Danumihardja, 1987).
Berdasarkan mata pencaharian pokok penduduknya, terdapat tiga jenis kampung, yaitu: (1) Kampung pertanian, yaitu kampung yang kehidupan utama penduduknya dari bidang pertanian dengan mengolah tanah. Bagian terbesar dari Jawa Barat merupakan kampung pertanian; (2) Kampung nelayan, yaitu kampung yang kehidupan utama penduduknya dari hasil penangkapan ikan di laut, karena itu lokasi kampungnya pun berada di tepi pantai atau sekitar pantai; (3) Kampung kerajinan, yaitu kampung yang kehidupan utama penduduknya dari bidang kerajinan tangan atau industri (Ekadjati, 1995).
Dalam pandangan Orang Sunda, rumah merupakan lambang wanita, karena seluruh aktivitas di dalamnya dilakukan oleh wanita. Bentuk rumah masyarakat Sunda adalah panggung, yaitu rumah berkolong dengan menggunakan pondasi umpak. Di samping itu, panggung merupakan bentuk yang paling penting bagi masyarakat Sunda,
13 dengan suhunan panjang dan jure. Bentuk panggung yang mendominasi sistem bangunan di Tatar Sunda mempunyai fungsi teknik dan simbolik. Secara teknik rumah panggung memiliki tiga fungsi, yaitu: tidak mengganggu bidang resapan air, kolong sebagai media pengkondisian ruang dengan mengalirnya udara secara silang baik untuk kehangatan dan kesejukan, serta kolong juga dipakai untuk menyimpan persediaan kayu bakar dan lain sebagainya (Adimihardja, 1987).
Fungsi secara simbolik didasarkan pada kepercayaan Orang Sunda, bahwa dunia terbagi tiga: ambu handap, ambu luhur, dan tengah. Tengah merupakan pusat alam semesta dan manusia menempatkan diri sebagai pusat alam semesta, karena itulah tempat tinggal manusia harus terletak di tengah-tengah, tidak ke ambu handap (dunia bawah/bumi) dan ambu luhur (dunia atas/langit). Dengan demikian, rumah tersebut harus memakai tiang yang berfungsi sebagai pemisah rumah secara keseluruhan dengan dunia bawah dan atas. Tiang rumah juga tidak boleh terletak langsung di atas tanah, oleh karena itu harus di beri alas yang berfungsi memisahkannya dari tanah yaitu berupa batu yang disebut umpak (Adimihardja, 1987).
D. Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif, dengan cara mendeskripsikan (menggambarkan/menceritakan) kembali secara tertulis dari hasil survey lapangan tentang kondisi daerah yang memiliki potensi wisata yang dapat dikembangkan dengan basis arsitektur tradisionalnya. Sedangkan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisa data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait dan metode survey (observasi) dengan penelitian yang menitikberatkan pada survey instansional yang didukung dengan observasi lapangan untuk mendapatkan data potensi internal dan eksternal masing-masing daerah wisata.
Selanjutnya, untuk mengetahui pengembangan potensi daerah wisatanya dapat dilakukan melalui identifikasi analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat). Analisis SWOT adalah suatu metode yang berusaha mempertemukan seluruh aspek-aspek kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang
14 (opportunity), dan ancaman (threat), yang ada di dalam daerah yang memiliki potensi wisata berbasiskan arsitektur tradisional.
Atas dasar analisis SWOT tersebut, kemudian dirumuskan strategi pengembangan daerah wisata berbasis arsitektur tradisional, dengan contoh kasus model desain dan pola pengembangan wisata salahsatu kawasan pada tiap daerah penelitian.
2. Desain Penelitian dan Kerangka Pemikiran
Dalam rangka mencapai tujuan penelitian yang diharapkan, disusun desain dan kerangka pemikiran penelitian yang secara grafis digambarkan sebagai berikut:
S
Gambar 1. Kerangka berfikir penelitian
Deskripsi
Analisis SWOT
Hasil Need Assesment:
Batasan/delienasi daerah penelitian; Kebijakan dan peraturan daerah; Permasalahan pengembangan wisata; Potensi internal;
Potensi eksternal;
Karakteristik arsitektur lokal/tradisional.
Kekuatan (Strenght); Kelemahan (Weakness); Peluang (Opportunity); Ancaman (Threat).
Model Desain
Hasil Penelitian berupa rekomendasi:
Peta daerah wisata (guidance map);
Model desain (prototype) bangunan-bangunan khas arsitektur Tradisional Sunda pada desa-desa wisata;
Model desain rencana pengembangan (development plan) desa-desa yang memiliki potensi wisata.
15 3. Lokasi, Subjek dan Objek Penelitian
Jawa Barat sangat kaya dengan keragaman arsitektur tradisionalnya yang sangat unik, tersebar di setiap daerah. Lokasi penelitian ini dilakukan diempat kabupaten/kota yang mewakili komunitas etnis arsitektur tradisional terbesar di Tatar Sunda, yaitu: Kab. Bandung, Sukabumi, Garut, dan Tasikmalaya. Sedangkan kampung adat yang dijadikan objek penelitian yaitu: (1) Kampung Adat Cikondang; (2) Kampung Adat Kasepuhan Ciptagelar; (3) Kampung Adat Dukuh/Pulo; (4) Kampung Adat Naga. Pemilihan objek pada lokasi penelitian tersebut didasarkan pada beberapa pertimbangan, yaitu: keragaman serta kekayaan arsitektur tradisionalnya yang sangat khas dan unik; prototype (model) kampung tradisional khas Jawa Barat; ketersediaan literatur serta kelengkapan sumber data yang dapat ditelusuri.
Subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat komunitas arsitektur tradisional masing-masing daerah. Sedangkan objek dalam penelitian ini berupa wujud fisik arsitektur tradisional, seperti: imah panggung (rumah tinggal berkolong), leuit (lumbung padi), saung lisung (tempat menumbuk padi), tajug (musholla), saung pangreureuhan (gazebo), bangunan-bangunan adat, bentuk kampung/desa adat, lansekap alam sekitar, dan lain sebagainya. Di samping itu, potensi lain yang menunjang berupa: kesenian, kebudayaan, kerajinan tangan, makanan, minuman, dan lain-lain. Seluruh objek penelitian tersebut didokumentasikan melalui media visual dan audio visual.
4. Prosedur Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisis Data 1. Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan instrumen wawancara, baik terstruktur maupun tidak terstruktur. Wawancara dilakukan untuk mengetahui informasi tentang kondisi daerah potensi wisata, seperti: lingkungan daerah (alam), kekayaan arsitektur tradisional, adat istiadat, kesenian, kebudayaan, kerajinan tangan, sejarah, dan lain sebagainya. Informan yang diwawancarai antara lain: ketua adat desa, tokoh masyarakat, serta pemudanya. Data yang diperoleh dari wawancara berupa data primer dan sekunder. Data primer adalah data utama yang diperoleh dari lokasi penelitian, sedangkan data sekunder adalah data penunjang yang diperoleh dari luar lokasi penelitian, misalnya dinas pariwisata, serta pihak-pihak terkait.
16 Di samping itu, data-data yang perlu dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu: kondisi fisik dan daerah penelitian yang meliputi letak, luas, batas, iklim hidrologi dan topografi; Demografi, meliputi jumlah dan kepadatan penduduk, pertumbuhan penduduk, komposisi penduduk menurut jenis kelamin dan umur, menurut tingkat pendidikan dan menurut mata pencaharian yang diperoleh dari BPS; Infrastruktur, meliputi jaringan listrik, sarana air bersih, transportasi dan komunikasi, pelayanan sosial-ekonomi yang diperoleh dari kantor kecamatan setempat dan BAPPEDA; Jenis obyek wisata, meliputi: jumlah obyek wisata, kebijakan pembangunan obyek wisata, rencana pembangunan obyek wisata, yang diperoleh dari Dinas Pariwisata; Peta-peta, antara lain peta administratif, peta sebaran obyek wisata yang diperoleh dari Dinas Pariwisata setempat.
2. Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan kemudian dioleh melalui dua cara, yaitu: Pertama; persiapan, yaitu kegiatan pemeriksaan terhadap masing-masing informasi dengan memilih dan memilahnya menjadi beberapa kategori, yaitu data fisik dan non fisik. Hanya informasi yang valid saja yang akan dipergunakan pada proses berikutnya. Kedua; pengolahan, yakni menyajikan data secara lebih sistematis dan informatif, sehingga mudah pada tahap analisis.
3. Analisis Data
Data penelitian tentang pengembangan potensi daerah wisata ini berupa fisik dan non fisik. Data fisik diperoleh dari hasil observasi di lapangan berupa potensi fisik daerah wisata, berupa kekayaan arsitektur tradisional masing-masing daerah, seperti bentuk bangunan-bangunan yang unik (rumah adat, lumbung padi, tempat menumbuk padi), pola daerah wisata (kampung, desa), lansekap, dan lain sebagainya. Data fisik ini dianalisis dengan menggunakan teori tentang arsitektur tradisional dengan tujuan untuk mengetahui potensi pengembangannya. Sedangkan data non fisik didapatkan dari hasil wawancara dengan masyarakat setempat, berupa kekayaan sejarah arsitektur tradisionalnya, seperti: sejarah masyarakat adat, adat tradisi, kebudayaan kesenian, dll. Data non fisik ini ada yang dapat divisualisasikan, seperti: bentuk kebudayaan dan kesenian, dan data yang tidak dapat divisualisasikan misalnya: sejarah masyarakat adat
17 dan adat tradisi. Data ini dianalisis dengan menggunakan teori arsitektur tradisional dan pengembangan potensi wisata.
Pengembangan potensi daerah wisata dapat dilakukan melalui identifikasi potensi obyek wisata pada masing-masing daerah, serta dengan menggunakan analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat). Analisis SWOT ini berusaha mempertemukan seluruh aspek-aspek kekuatan (Strenght), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunity), dan ancaman (Threat), yang ada di masing-masing daerah yang memiliki potensi wisata arsitektur tradisionalnya untuk dikembangkan.
18 E. Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 8 (delapan) bulan dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
No. Uraian Kegiatan Penelitian
Bulan Mei Bulan Juni Bulan Juli Bulan Agustus Bulan Septmbr Bulan Oktober Bulan Novmbr Bulan Desmbr 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Tahap persiapan:
a. Pengumpulan data awal lokasi penelitian melalui internet, buku, media elektronik b. Elaborasi literatur (buku sumber) 2. Tahap penyusunan desain:
a. Pembuatan pedoman wawancara, secara terstruktur, maupun tidak terstruktur b. Pembuatan titik-titik potensi daerah wisata
melalui penandaan pada peta wisata pada lokasi penelitian
3.
Tahap pengumpulan data di lapangan:
a. Wawancara
b. Observasi lapangan
c. Dokumentasi foto dan sketsa 4. Tahap Pengolahan data:
a. Pemeriksaan data fisik dan non fisik b. Analisis data fisik dan non fisik 5.
Tahap rancangan awal laporan
a. Pembuatan awal laporan b. Revisi-revisi laporan 6. Tahap Seminar laporan
7. Tahap finalisasi laporan dan produksi
8. Tahap penulisan dan pengiriman artikel ilmiah
19 F. Daftar Pustaka
Altman, Irwin (1980). Culture and Environment. California: Brooks/Cole Publishing
Adimihardja, Kusnaka dan Purnama Salura (2004): ”Arsitektur dalam Bingkai Kebudayaan”. Cetakan Pertama, CV. Architecture & Communication, Forish Publishing, Bandung.
Budihardjo, Eko (1997). Arsitektur sebagai Warisan Budaya. Jakarta: Djambatan
Doxiadis, C.A. (1968): ”Ekistics: An Introduction to The Science of Human Settlement”. New York: Oxford University Press.
Danumihardja, Sutoyo (1987): ”Model Pengembangan Desa: Sebuah Kajian Sosiologi Arsitektur Perdesaan di Jawa Barat”. Tesis Magister Arsitektur Program Pasca Sarjana-ITB, Bandung.
Fajria Rif’ati, Heni (2002): ”Kampung Adat dan Rumah Adat di Jawa Barat”. Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata-Jawa Barat, Bandung.
Garna, Yudistira (1984): ”Pola Kampung dan Desa, Bentuk serta Organisasi Rumah Masyarakat Sunda”. Pusat Ilmiah dan Pengembangan Regional (PIPR) Jawa Barat, Bandung.
Habraken, N. John (1978): ”General Principles A Bout the Way Built Environment Exist”. Massachusetts.
Hatmoko, Adi Utomo & Imam Djokomono (1999): ”Reinterpreting the Vernaculars: Continuity and Change”. Proceedings of International on Vernacular Settlement-Faculty of Engineering University of Indonesia, Jakarta.
Muanas, Dasum (1983): “Arsitektur Tradisional Daerah Jawa Barat. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Barat, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah, Bandung.
Nuryanto (2006): Kontinuitas dan Perubahan Pola Kampung dan Rumah Tinggal dari Kasepuhan Ciptarasa ke Ciptagelar, di Kab. Sukabumi (selatan), Jawa Barat. Tesis Riset Magister Arsitektur, Program Studi Arsitektur SAPPK-ITB, Bandung;
Nuryanto (2007): Kajian Pola Kampung dan Rumah Tinggal pada Arsitektur Tradisional Kasepuhan Ciptagelar dan Kasepuhan Ciptarasa, Kab. Sukabumi, Jawa Barat. Laporan Penelitian, Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur, FPTK Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung;
Pribadi, Joedono (1978): ”Perencanaan Desa”. Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan. Dirjen Cipta Karya Dep. Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik-UDC, Bandung.
Rapoport, Amos (1977): ”Human Aspecs of Urban Form: Towards a Man Environment Approach to Urban Form and Design”. New York, Oxford University Press.
Rapoport, Amos (1989): ”Dwelling Settlement and Tradition”. London, Prentice Hall Inc.
Yoedodibroto, Riyadi (1990): Desa Tradisional Kanekes, Laporan Penelitian, Jurusan Teknik Arsitektur, FTSP, Institut Teknologi Bandung;
Yoedodibroto, Riyadi (1993): Hubungan Tipologik Arsitektur Rumah/Kampung Baduy (Kab. Lebak) dengan Rumah/Kampung Naga (Kab. Tasikmalaya), Laporan Penelitian, Jurusan Teknik Arsitektur, FTSP, Institut Teknologi Bandung;
Zeisel, John (1981): ”Inquiry by Design, Tools for Environment, Behaviour Research”. California; Cambridge University Press.
20 G. Pembiayaan
a. Uraian Pembiayaan Program Penelitian Pembinaan Dosen Muda
No. Jenis Pengeluaran Jumlah Rp.
1. Gaji dan Upah 3.000.000,00
2. Peralatan 1.000.000,00
3. Bahan habis pakai 3.500.000,00
4. Perjalanan 1.500.000,00
5. Pengolahan data dan publikasi 1.000.000,00
Total maksimum 10.000.000,00
Justifikasi Pembiayaan 1. Gaji dan Upah
No. Pelaksana Jumlah Jumlah Honor/bulan Biaya
jam/minggu bulan (Rp) (Rp)
1 Ketua peneliti 1 org 18jam 8 187.500,00 1.500.000,00
2 Anggota peneliti 1 org 12jam 7 107.143,00 750.000,00
3 Anggota peneliti 1 org 12jam 7 107.143,00 750.000,00
Sub total biaya gaji dan upah 3.000.000,00 2. Peralatan
3. Bahan Habis Pakai
No. Nama Bahan Penggunaan Volume satuan Harga
(Rp) Jumlah (Rp)
1. Kertas A4 Data, 4 rim 50.000,00 200.000,00
2. ATK Alat tulis 3 lusin 33.000,00 100.000,00
3. Cartridge Tinta printer 4 pc 250.000,00 1.000.000,00
4. Kertas A3 Peta, data 2 rim 125.000,00 250.000,00
5. Flashdisk Data 3 buah 300.000,00 900.000,00
6. Pulsa handphone Komunikasi 8 bulan 75.000,00 600.000,00 7. Tips wawancara Data Angket 3 org 150.000,00 450.000,00 Sub total biaya bahan habis pakai 3.500.000,00 No. Nama Alat Penggunaan Volume satuan Harga
(Rp) Jumlah (Rp)
1. Meteran gulung Data 1 buah 300.000,00 300.000,00
2. Kaset handycam Data 2 buah 80.000,00 160.000,00
3. CD untuk transfer foto dari camera digital
Data 1 lusin 5.000,00 60.000,00
4. Ploter gambar/blueprint Model desain 3 lembar 160.000,00 480.000,00
21 4. Perjalanan
No. Kota / tmp tujuan jumlah
pelaksana volume Satuan
Biaya Sat
(Rp) Jumlah (Rp) 1. Transportasi ke
Kampung Cikondang, dan Mahmud, Kab. Bandung
4 orang 1 pp 125.000,00 500.000,00
2. Transportasi ke Kampung Naga, Kab. Tasikmalaya
4 orang 2 pp 112.500,00 900.000,00
3. Transportasi di dalam Kota Bandung
3 orang 1 Ls 33.000,00 100.000,00
Sub total biaya perjalanan 1.500.000,00
5. Pengolahan Data dan Publikasi
No. Uraian Kegiatan Volume satuan Biaya Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1. Laporan 4 pax 200.000,00 800.000,00
2. Publikasi Jurnal Ilmiah 1 ls 200.000,00 200.000,00
22 LAMPIRAN 1:
I. DAFTAR RIWAYAT HIDUP KETUA PENELITI A. Identitas Pribadi
1 Nama lengkap Nuryanto, S.Pd., M.T. 2 Tempat, tanggal lahir Kuningan, 13 Mei 1976 3 NIP 19760513 200604 1010
4 Pangkat/Golongan/Jabatan Penata Muda/III-A/Asisten Ahli 5 Fakultas/Jurusan FPTK/Pendidikan Teknik Arsitektur
6 Alamat rumah Jl. Abadi Raya No. C3, KPAD Kec. Sukasari, Kota Bandung, 40154, Jawa Barat
7 Nomor telepon Kantor: 022-2013163, HP. 08157151243 8 E-mail adhinurgumilar@yahoo.co.id
B. Riwayat Pendidikan
No. Jenjang Bidang Studi Lulus Tahun 1 S-1 Pogram Studi Teknik Arsitektur-UPI 2002 2 S-2 Magister Teknik Arsitektur-ITB 2006
C. Identitas Kepakaran
1. Bidang/Spesialisasi keilmuan yang ditekuni Perencanaan dan Perancangan Bangunan; Sejarah, Teori dan Kritik Arsitektur;
Arsitektur Vernakular, Konsentrasi Arsitektur Tradisional Sunda; Struktur dan Konstruksi Bangunan.
2. Mata kuliah yang diampu dalam lima tahun terakhir
No. Kode dan Nama Mata Kuliah Jenjang 1 TA-220-Menggambar Teknik S-1 2 TA-251-Konstruksi Bangunan S-1 3 TA-221-Menggambar Arsitektur S-1 4 TA-428-Arsitektur Vernakular S-1 5 TA-110-Pengantar Arsitektur S-1 6 TA-230-Studio Perancangan Arsitektur I S-1 7 TA-543-Studio Perancangan Arsitektur III S-1
3. Kegiatan Penelitian yang pernah/sedang dilakukan dalam lima tahun terakhir
Judul
Penelitian Tahun
Sumber
Dana Jumlah Biaya Perubahan Bentuk Atap Rumah Tinggal
dari Kampung Tradisional Kasepuhan Ciptarasa ke Kasepuhan Ciptagelar di Kabupaten Sukabumi Selatan, Jawa Barat.
2004 Mandiri 2.500.000,00
Kajian Pola Kampung dan Rumah Tinggal pada Arsitektur Tradisional Sumedang Larang, Kab. Sumedang, Jawa Barat.
2005 Mandiri 2.500.000,00
Kontinuitas dan Perubahan Pola Kampung dan Rumah Tinggal
Tradisional dari Kasepuhan Ciptarasa ke
Kasepuhan Ciptagelar di Sukabumi
Selatan, Jawa Barat.
2006 Mandiri 5.750.000,00
Kajian Fenomenologi-Hermenitik pada Ruang Publik Arsitektur Vernakular Sunda dan Prospek Pemanfaatannya:
23
Studi Kasus Kampung Kasepuhan Ciptarasa dan Ciptagelar, Kab. Sukabumi-Jawa Barat.
Kajian Pola Kampung dan Rumah Tinggal pada Arsitektur Tradisional
Kasepuhan Ciptagelar dan Kasepuhan
Ciptarasa, Kab. Sukabumi, Jawa Barat.
2007 DIKTI 15.000.000,00
Kajian Pola Kampung dan Rumah Tinggal pada Arsitektur Tradisional Sunda: Studi Kasus Kampung Naga, Ciptagelar, Pulo, dan Gabus Wetan, Jawa Barat.
2008 UPI 50.000.000,00
Kajian Fungsi dan Makna Pawon pada Arsitektur Rumah Tradisional
Masyarakat Sunda; studi kasus
Kampung Kasepuhan Ciptagelar, Naga, dan Baduy.
2009 Mandiri 3.000.000,00
4. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang pernah/sedang dilaksanakan dalam lima tahun terakhir.
Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun Sumber Dana
Jumlah Biaya (Rp) Tim desain Perencanaan Sistem Penyediaan
Air Bersih di Desa Citali Kec. Tanjungsari Kab. Sumedang-Jawa Barat.
2002 UPI 55.000.000,00
Pendampingan Masyarakat dalam Pembangunan Kelengkapan Sarana Lingkungan untuk Menunjang Kegiatan Masyarakat di Desa Setu Cileunca, Kec. Banjaran, Kab. Bandung, Jawa Barat
2008 UPI 4.000.000,00
Pendampingan Masyarakat dalam Pembangunan Kelengkapan Sarana Lingkungan untuk Menunjang Kegiatan Masyarakat di Komplek Rumah Susun Sarijadi, Kec. Sukasari, Kota Bandung-Jawa Barat
2009 UPI 1.250.000,00
Pendampingan Masyarakat dalam Pembangunan Kelengkapan Fasilitas Lingkungan Tempat Tinggalnya di Desa Cilember, Kec. Cisarua, Kab. Bogor-Jawa Barat.
2011 UPI 1.300.000,00
5. Artikel yang pernah diterbitkan dalam jurnal ilmiah nasional tak terakreditasi dalam lima tahun terakhir.
Judul Artikel Tahun Nama Jurnal Pola Kampung dan Rumah Adat Kasepuhan
Ciptarasa. 2003
TERAS, Prodi Pendidikan Teknik Arsitektur-FPTK UPI
Pola Kampung dan Rumah Adat Kasepuhan
Ciptagelar. 2005
TERAS, Prodi Pendidikan Teknik Arsitektur-FPTK UPI
Aktivitas Ritual Ruang Publik Warga Kampung Kasepuhan Ciptagelar Kab. Sukabumi, Jawa Barat.
2008 ARENA (Jurnal Kusnaka Adimihardja).
The Function and Meaning of Pawon at Sundanese Architecture-West Java (case study: Kasepuhan Ciptagelar Village-Sukabumi Regency, West Java).
2008 National University of Singapore (NUS), Singapura.
Bahasa Visual Ruang Publik Warga
24
Sukabumi, Jawa Barat.
Ritual and Public Space Community of Kasepuhan Ciptagelar in Sukabumi regency, West Java
2008 National University of Singapore (NUS), Singapura.
Ruang Publik dan Ritual Warga Kampung
Kasepuhan Ciptagelar di Kab.
Sukabumi-Jawa Barat
2008 TERAS, Prodi Pendidikan Teknik Arsitektur-FPTK UPI
Fungsi dan Makna Pawon pada Arsitektur
Rumah Tradisional Masyarakat Sunda 2009
TERAS, Prodi Pendidikan Teknik Arsitektur-FPTK UPI
Fungsi dan Makna Pawon pada Arsitektur
Rumah Tradisional Masyarakat Sunda 2009 Majalah INDONESIA DESIGN Kajian Pola Kampung dan Rumah Tinggal
Warga Kasepuhan Banten Kidul 2010
TERAS, Prodi Pendidikan Teknik Arsitektur-FPTK UPI
Kajian Fungsi dan Makna Pawon pada Arsitektur Rumah Tradisional Masyarakat
Sunda. 2011
Prosiding Seminar Nasional The
Local Tripod Vernacular Architecture, Jurusan Teknik
Arsitektur FT UNIBRAW Malang, Jawa Timur.
6. Keanggotaan dalam Assosiasi Profesi/Keilmuan. Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI)
Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN)
Bandung, 05 Februari 2012,
Nuryanto, S.Pd., M.T.
25 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ANGGOTA PENELITI
A. Identitas Pribadi
1 Nama lengkap SuhandySiswoyo
2 Pangkat/Golongan/Jabatan Penata Muda/III-B/Asisten Ahli 3 Bidang Keahlian Teknik Arsitektur
4 Alamat Rumah Jl. Merkuri Timur No.65, Margahayu Raya-Bandung, Jawa Barat
5 Nomor Telepon Kantor (022) 7561841, HP. 08562040603
6 e-mail suhandysiswoyo@gmail.com
B. Riwayat Pendidikan
No. Jenjang Bidang Studi Lulus Tahun
1 S-1 Pogram Studi Teknik Arsitektur-ITB 2001
2 S-2 Magister Teknik Arsitektur-ITB 2006
C. Identitas Kepakaran
1. Bidang/Spesialisasi keilmuan yang ditekuni Perencanaan dan Perancangan Bangunan; Rancang Kota;
Struktur dan Konstruksi Bangunan.
2. Mata kuliah yang diampu dalam lima tahun terakhir
No. Kode dan Nama Mata Kuliah Jenjang
1 Menggambar Teknik S-1
2 Konstruksi Bangunan S-1
3 Menggambar Arsitektur S-1
4 Presentasi CAD 1 D-3
5 Perancangan Tapak S-1
6 Studio Perancangan Arsitektur I S-1
7 Struktur Bangunan 2 S-1
8 Simulasi Komputer Arsitektur D-3
9 Presentasi CAD 2 D-3
10 Studio IV D-3
3. Kegiatan Penelitian yang pernah/sedang dilakukan dalam lima tahun terakhir
Judul Penelitian Tahun Sumber Dana Jumlah Biaya
Penerapan Media Pembelajaran Multimedia dengan Menggunakan Adobe Flash Profesional CS5 Pada Mata Kuliah Simulasi Komputer Arsitektur di Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur 2010 RKAT Prodi Pendidikan Teknik Arsitektur JPTA FPTK UPI 3.000.000,00
4. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang pernah/sedang dilaksanakan dalam lima tahun terakhir.
Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun Sumber Dana
Jumlah Biaya (Rp)
Perbaikan Jalan Lingkungan dan
Drainase di Kelurahan Warung Muncang Kecamatan Bandung Kulon- Bandung
26
5. Artikel yang pernah diterbitkan dalam jurnal ilmiah nasional tak terakreditasi dalam lima tahun terakhir.
Judul Artikel Tahun Nama Jurnal
Model Pengembangan Kota Terpadu Mandiri di Kawasan Transmigrasi Lore-Poso
2009 TERAS, Prodi Pendidikan Teknik Arsitektur-FPTK UPI
6. KeanggotaandalamAssosiasiProfesi/Keilmuan. IkatanArsitek Indonesia (IAI)
Bandung, 12 Februari 2012,
Suhandy Siswoyo, ST., M.T.
27
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ANGGOTA PENELITI
Nama :
Ilhamdaniah, ST,MT, MSc NIP.: 197711162010122001
Pekerjaan Saat ini:
Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung
Alamat Rumah:
Jl. Pinus V no. 28, Kompleks Bumi Adipura IV Kel. Rancabolang, Gedebage Bandung
Tel / HP : 0813 21341790 E-mail:
ilhamdaniah@upi.edu
Alamat Kantor:
Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Jl. Dr. Setiabudi 207 Bandung
Tempat / Tanggal Lahir: Bandung,16 November 1977
Bidang Keahlian:
- Arsitektur - Perancangan Kota - Perumahan Permukiman
- Sistem Informasi Geografis dalam Perencanaan Kota Status : Menikah
Jenis Kelamin :Perempuan
Pendidikan
Jenjang Pendidikan Perguruan Tinggi/ Fakultas/ Institusi Jurusan/ Program Studi Tahun Lulus IPK GelarJudul Skripsi, Disertasi, Tesis
S1
ITB, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
T. Arsitektur 2000 3.48 dari 4.00
ST
Pasar Festival di Kawasan Enggal, Bandar Lampung
S2 ITB, Program Magister Arsitektur (Perumahan Permukiman) 2003 3.81 dari 4.00 MT (cum laude)
Prospek Metoda Konsolidasi Tanah dalam Perencanaan Perumahan: Studi Preferensi Pengembang Real Estat Studi Kasus: Pengembang di Kota dan Kabupaten Bandung
S2 ITC The Netherlands, Urban Planning & Land Administration
- MSc Urban Planning
2005 83 dari 100 MSc
Planning for Social Infrastructures in Ahmedabad, India
(Planning the distribution of Health-care facilities and Educational Facilities using GIS)
28
DAFTAR KARYA
o Perancangan Arsitektur
No PROYEK LOKASI (Jalan, Kota) POSISI PEKERJAAN a. Luas Lahan b. Luas Bangunan c. Jumlah Lantai bangunan Tahun Rancangan Tahun Dibangun1 Perancangan Rumah Tinggal
Milik Bpk. Atip Tartiana, Cibaduyut Bandung Cibaduyut Bandung Arsitek Januari 2011
Februari 2011 2
Perancangan Renovasi Rumah Tinggal Cluster Pinus, Bumi
Adipura, Bandung Arsitek Januari 2010
Maret 2010
3
Perancangan, Pembuatan Gambar Kerja : Renovasi Rumah Tinggal Cluster Tampak Siring, Bogor
Cluster Tampak
Siring, Bogor Arsitek
a. 135 m2 b. 120 m2 c. 2 lt
Januari 2009 2009
4 Perancangan, Pembuatan Gambar Kerja (DED) dan Pembangunan Rumah Pondokan Mahasiswa Milik Ibu Mira
Jalan Tubagus Ismail V No.17, Bandung Arsitek, Pengawas a. 450 m2 b. 700 m2 c. 3 lt September 2007 Okt 2007-Agustus 2008 5 Perancangan, Pembuatan Gambar Kerja (DED) dan
Pembangunan Rumah Pondokan Mahasiswa Milik Ibu Dewita Darnel
Jalan Tubagus Ismail Raya No.55A, Bandung Arsitek, Pengawas a. 600 m2 b. 520 m2 c. 2 lt April 2007 Mei 2007
6 Penyusunan Master Plan dan Detail Engineering
Drawing RSUD dr. Abdul Rivai Kabupaten Berau
Kalimantan Timur
Kota Tanjung Redeb, Kab. Berau, Kalimantan Timur
Arsitek Muda Desember 2006-
Mei 2007 2008
7 Golf Course dan Country Club in Pekanbaru
Pekanbaru, Riau Arsitek Muda 2005 2006 8
Perancangan dan Pembangunan Rumah Pondokan Mahasiswa Milik Bapak Suwarjono
Kompleks Puri Indah
Jatinangor Arsitek a. 450 m2 b. 520 m2 c. 2 lt Mei 2006 Juli 2006 9
Perancangan dan Pembangunan Rumah Tinggal Bapak Didi Wachyudi
Jalan Megaraya III/18
Mentor Bandung Arsitek
a. 308 m2 b. 270 m2 c. 2 lt
Januari 2006 Februari 2006 10 Perancangan dan Pembangunan Rumah Pondokan
Mahasiswa
Jalan Tubagus Ismail
V No.17, Bandung Arsitek
a. 375 m2 b. 600 m2 c. 3 lt
Juli 2005 September 2005 11 Renovasi Rumah Tinggal Bapak Agus Pranoto Jalan Tubagus Ismail
VIII No.14, Bandung Arsitek
a. 375 m2 b. 200 m2 c. 2 lt
Februari 2005 Maret 2005
29 No PROYEK LOKASI (Jalan, Kota) POSISI PEKERJAAN a. Luas Lahan b. Luas Bangunan c. Jumlah Lantai bangunan Tahun Rancangan Tahun Dibangun V No.17, Bandung 2005
13 Perancangan dan Pembangunan Rumah Pondokan Mahasiswa
Jalan Tubagus Ismail
XIV No.22, Bandung Arsitek
a. 180 m2 b. 300 m2 Desember 2004 Desember 2004
DAFTAR KARYA
o Perencanaan/Perancangan Kota
No PROYEK LOKASI POSISI
PEKERJAAN
TAHUN
1 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Cikapundung
Kota Bandung Anggota Tim Arsitektur 2011 2 Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Tata Lingkungan Kabuaten
lebong, Bengkulu
Kabupaten Lebong,
Bengkulu Urban Desainer 2011 3
Penyusunan Infrastruktur Data Spasial Daerah (IDSD) Kabupaten Majalengka
Kabupaten Majalengka
Tenaga Ahli Geographic
Information System (GIS)
2009
(Juli -November 2009)
4
Pemetaan Potensi dan Arahan Rencana Penataan Kehutanan dan Perkebunan di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
Kabupaten Majalengka
Tenaga Ahli Geographic
Information System (GIS)
2009
(Desember 2009-Februari 2010) 5 Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Tata Lingkungan: Kawasan Kota
Baru Senggarang, Tanjungpinang, Kepulauan Riau Tanjungpinang, Kepri
Anggota Tim Urban Desain (Urban Desainer)
2008 (September 2008 – Februari 2009) 6 Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Tata Lingkungan: Perbaikan
Permukiman Kumuh Nelayan, Kampung Bugis, Tanjungpinang, Kepulauan Riau
Tanjungpinang, Kepri
Anggota Tim Urban Planner (Urban Infrastructure
Planner)
2008
(Juli – November) 7 Penyusunan Program Perbaikan Lingkungan Daerah Aliran Sungai
Perkotaan Majalengka
Kab. Majalengka, Jawa Barat
Anggota Tim Urban
Planner 2008
8 Penyusunan Rencana Teknik Ruang Kota Kawasan Perbatasan Kecamatan
Bekasi Barat dan Pondokgede, Kota Bekasi Kota Bekasi Anggota Tim Arsitek 2006 9 Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Tata Lingkungan di Beberapa Siak Sri Indrapura, Anggota Tim Arsitek 2002
30
No PROYEK LOKASI POSISI
PEKERJAAN
TAHUN
Kawasan Komersial di Kota Siak Sri Indrapura: Koridor Bulevar Selatan-Utara dan Kawasan Komersial Selatan-Selatan-Utara
Riau
DAFTAR KARYA
o Penelitian
No JUDUL TULISAN ILMIAH SUMBER DANA
DISAJIKAN Seminar/Worksho
p
Diterbitkan (buku, surat kabar,
majalah, jurnal)
TAHUN
1 Regional Cooperation Platform for TVET Teacher in Asia Pacific (RCP) join Research with Faculty of Technology and Vocational Education UPI
(On-going research)
Regional Cooperation Platform for TVET Teacher in Asia Pacific (RCP)
Research Grant from GIZ Germany
On-going research Research team member in FPTK UPI
(On-going research) 2012-2013
2 Penelitian Pelestarian Kawasan Permukiman Tradisional Suku Redjang, Kawasan Danau Picung dan Kawasan Penambangan Emas Lebong Tambang sebagai Obyek Wisata Budaya, Eko-Wisata dan Wisata Sejarah di Kabupaten Lebong, Bengkulu
Pribadi Laporan Penelitian 2011
3 Penelitian Pencadangan Tanah untuk Pengembangan Perkotaan: Kesiapan dan Kapasitas Pemerintah dan Pengembang Perkotaan untuk Melaksanakan Konsolidasi Tanah untuk Alternatif Pengadaan Tanah untuk
Perumahan: Studi Kasus Indonesia (sebagai anggota tim peneliti di ITB)
Hibah DIKTI - Menpera Laporan Penelitian Hibah DIKTI
2010
4 Penelitian Pencadangan Tanah untuk Perumahan: Studi Kasus Kota Bandung
(sebagai anggota tim peneliti di ITB)
Hibah DIKTI - Menpera
-
Laporan Penelitian Hibah DIKTI
2009
5 Evaluation of Social Infrastrusture Planning in Town Planning Scheme Areas in Ahmedabad, India
Netherlands Fellowship
Programme (NFP) -
Unpublished Research ITC The Netherlands
2004
6 Developing Spatial Database of Piped-water Network
Systemfor TownPlanning Scheme Area in Ahmedabad, India
ITC The Netherlands Join Workshop between ITC The Netherlands with Ahmedabad School of Planning,in Ahmedabad India
31 N
o JUDUL TULISAN ILMIAH SUMBER DANA
DISAJIKAN Seminar/Worksho
p
Diterbitkan (buku, surat kabar,
majalah, jurnal)
TAHUN
7 Accessibility Analysis to City Centre using Public Transportation in Dar es Salaam, Tanzania
ITC The Netherlands
- - 2004
8 Prospek Penerapan Metoda Konsolidasi Tanah bagi Pengembang Perumahan di Kota Bandung
BPPS
-
Thesis PascaSarjana Arsitektur ITB (tidak diterbitkan)
2003
9 Tata Bangunan dan Tata Lingkungan di Beberapa Kawasan Komersial di Kota Siak Sri Indrapura
Pemerintah Kab. Siak Sri Indrapura & PKLB UNIKOM - - 2002
o Publikasi Ilmiah
No JUDUL TULISAN ILMIAH
SUMBER DANA DISAJIKAN Seminar, Simposium, Workshop Diterbitkan (penerbit buku, surat kabar, majalah, jurnal)
TAHUN
1 Spatial Behavior, Social Capital and Islamic Built Environment ( A Study on the Correlation of Place Identity, Territoriality and Islamic Built Environment with Cognitive Social Capital)
(Prof. Barliana & Ilhamdaniah)
JPTA UPI
First International Conference on Islamic Built Environment (Join Conference IIUM Malaysia-UNISBA)
Akan dilaksanakan 28-29 Maret 2011
Proceeding of First International Conference on Islamic Built Environment
Akan dilaksanakan 28-29 Maret 2011
2012
2 Towards Sustainable Campus:
Analysing Building Performance of UPI Campus Building
(Ilhamdaniah & Johar Maknun)
JPTA UPI SENVAR 12 - The 12th International Conference on Sustainable Environment and
Architecture, Brawijaya University Malang (10-11 Nov
2011)
Proceeding SENVAR 12 2011
3 Kajian Pengembangan Lahan untuk Kawasan Perumahan Kota Bandung ditinjau dari Aspek Status Kepemilikan Tana dan Preferensi Pengembang Perumahan. Studi kasus: kecamatan Gedebage, Kota Bandung
Pribadi Majalah Ilmiah UNIKOM Volume 8 Nomor 2 Artikel 10
2010
4 The Role of Private University in Nurturing Student’s Creative-based Business and Academic Entrepreneurship, case study:
UNIKOM, Bandung
Pribadi
3rd ARTEPOLIS: International Conference on Creative City
Proceeding 3rd ARTEPOLIS: International Conference on Creative City
32 N
o JUDUL TULISAN ILMIAH
SUMBER DANA DISAJIKAN Seminar, Simposium, Workshop Diterbitkan (penerbit buku, surat kabar, majalah, jurnal)
TAHUN
5 The Development of Spatial Database for Decision Support Tool in Urban Planning in Majalengka Regency, West Java, Indonesia
Bantuan Biaya Seminar Luar Negeri, DIKTI
The 10th International Conference on Design Decision Support System in
Architecture & Urban Planning, The Netherlands
Proceeding 10th International Conference on Design Decision Support System in Architecture & Urban Planning, The Netherlands
Juli 2010
6 The Provision of Sanitary Facilities and Water for Household Comsumption in Kampung Bugis, the Low-income Coastal Community in Tanjung Pinang, Kepulauan Riau Province, Indonesia
Bantuan Biaya Seminar Luar Negeri, DIKTI The 3rd International Conference on Built Environment in Developing Countries (ICBEDC) 2009 Proceeding 3rd International Conference on Built Environment in Developing Countries
(ICBEDC)
Desember 2009
7 Wind as Sustainable Source of Energy Arsitektur
UNIKOM
Seminar Sustainable
Architecture, Teknik Arsitektur
UNIKOM
2008
8 Planning for Social Infrastructures Provision in Ahmedabad, India
ITC The Netherlands &
UNIKOM
Seminar of Computer in Urban Planning and Urban Management 2005 (CUPUM
2005), July 2005, London
Proceeding CUPUM 2005 (www.cupum.org)
2005
9 Prospek Penerapan Metoda Konsolidasi Tanah bagi Pengembang Perumahan di Kota Bandung
Departemen
Arsitektur ITB Seminar Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ITB
2003
10 Pertumbuhan dan Perkembangan Kawasan Permukiman Pecinan Lama, Bandung
UNIKOM
-
Majalah Ilmiah UNIKOM 2001
DAFTAR KARYA
o Pengabdian Masyarakat
No JUDUL PENGABDIAN MASYARAKAT
SUMBER DANA
DISAJIKAN
TAHUN
1 Pendampingan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat di RT 03 RW 08 Bumi Adipura, Rancabolang, gedebage
JPTA UPI Laporan Pengabdian Masyarakat, LPPM UPI
2011
2011
2 Tim Pemantau Independen (TPI) Pelaksanaan Ujian Akhir Nasional Tingkat SMP, di SMP Tulus Kartika, Margahayu
Dinas Pendidikan
Jawa Barat -
33
DAFTAR PELATIHAN/ TRAINING/ PENATARAN
NO. KEGIATAN PELATIHAN PARTISIPASI TEMPAT/ INSTANSI TANGGAL
1 Pelatihan Applied Approach bagi Dosen CPNS UPI Peserta Universitas Pendidikan Indonesia 2011 2 Penataran Keprofesian Strata IV, Pandangan dan
Harapan Penggunan Jasa terhadap Arsitek Indonesia
Peserta Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jawa
Barat 30 Oktober 2010
3
Penataran Keprofesian Strata II, Perencanaan dan Perancangan yang Berkaitan dengan Tertib Membangun dan Peraturan Bangunan
Peserta
Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jawa
Barat 30 Oktober 2010
4 Pelatihan Penulisan Naskah Buku dan Jurnal Ilmiah
Peserta Pelatihan
Fakultas Ekonomi UNIKOM & Penerbit ANDI Yogyakarta, di Auditorium
UNIKOM
8 Juli 2010
5 Lokakarya Nasional: Implementasi Sistem Penjaminan Mutu di Perguruan Tinggi Angkatan I
Peserta Pelatihan
Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta
Indonesia (APTISI) Wilayah III 10 Juni 2010 6
Pembekalan Dasar Program Sertifikasi Perencana Ikatan Ahli Perencanaan (IAP)-LPJKN Angkatan XXXVI
Peserta Pelatihan
Ikatan Ahli Perencanaan, Pengurus Daerah Jawa Barat, diselenggarakan di
BAPPEDA Jawa Barat
22 Mei 2010
7 Seminar dan Workshop Nasional: Penyusunan Standar Mutu Perguruan Tinggi
Peserta Pelatihan
Satuan Penjaminan Mutu Universitas
Pendidikan Indonesia (UPI) 14 Desember 2009 8 Pelatihan Pembuatan Dokumen Penjaminan Mutu
Perguruan Tinggi
Peserta Pelatihan
UPI 2009
9 Pelatihan UU Badan Hukum Pendidikan Peserta Pelatihan Kopertis IV Jabar, DIKTI 2009
10 Pelatihan Disseminasi Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi
Peserta Pelatihan
DIKTI 2009
11
Pelatihan Penghitungan Jabatan Fungsional Dosen dan Sosialisasi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) DIKTI
Peserta Pelatihan
LPPM UNIKOM 12 September 2009
12 Pelatihan Pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak
Peserta Pelatihan Tax Center UNIKOM & KPP
Cibeunying 21 Februari 2009
13
Pelatihan Penulisan Metodologi Penelitian dan Penulisan Artikel Ilmiah, dalam Rangka Dies Natalis UNIKOM ke-8
Peserta
UNIKOM 14 Juli 2008
14
Seminar dan Pelatihan: Menembus Publikasi Nasional dan Internasional, dalam Rangka Dies Natalis UNIKOM ke-8
Peserta
34
NO. KEGIATAN PELATIHAN PARTISIPASI TEMPAT/ INSTANSI TANGGAL
15
Training Penulisan Proposal Penelitian Dosen Muda Program Hibah Penguatan LPPM UNIKOM dari DIKTI
Kerjasama UNIKOM dan UNWIM
Peserta
UNIKOM 11-12 Desember 2006
16 Pelatihan Penulisan Naskah Buku Peserta
Pelatihan UNIKOM 30 September 2006
17 Workshop HKI dan Paten Peserta
Pelatihan ITB
18 Ketrampilan Motivasi PBM (Proses Belajar Mengajar) Peserta
Pelatihan UNIKOM 25 Agustus 2005
19 Pelatihan Penyusunan Evaluasi Diri dan Pemahaman Instrumen Akreditasi Program Studi
Peserta
Pelatihan UNIKOM 17 Desember 2005
20 Pelatihan Manajemen Kepemimpinan bagi Pimpinan
UNIKOM Peserta Pelatihan UNIKOM 19-21 April 2001
21 Penataran Program Pengembangan Keterampilan Dasar
Teknik Instruksional (PEKERTI) Peserta Penataran P3AI UNPAD 5-12 September 2000
DAFTAR SEMINAR
No. JUDUL SEMINAR TEMPAT/INSTANSI SIFAT
SEMINAR POSISI TAHUN
1 SENVAR 12 - The 12
th International Conference on
Sustainable Environment and Architecture
Brawijaya University Malang
(10-11 Nov 20(10-11) Paper Presenter 10- 11Nov 2011
2
Workshop dan Seminar Annual Scientific Meeting
on Innovation in Built Environment (IBE)
Faculty of Civil Engineering and Planning, Department of Architecture UII Yogyakarya
National Peserta 24 September 2004
3
Seminar Learning from History of Architecture Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengambilan Kebijakan (SAPPK) ITB, Goethe Institute
Internasional Peserta 16 September 2011
4
Seminar Hasil Penelitian Dosen SAPPK 2009
“Let’s Start to Heal the World”
Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengambilan Kebijakan
(SAPPK) ITB
Lokal Peserta 4 Desember 2010
5
The 3rd Artepolis Seminar: Creative City Sekolah Arsitektur, Perencanaan
dan Pengambilan Kebijakan (SAPPK) ITB
Internasional Pemakalah 25-27 Juli 2010
6
The 10th Conference on Design and Decision Support System (DDSS)
Faculty of Architecture & Urban Planning, Tenchnische Universiteit
Eindhoven, The Netherlands