• Tidak ada hasil yang ditemukan

Integrasi dan Migrasi Sistem Teknologi Informasi TI024329

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Integrasi dan Migrasi Sistem Teknologi Informasi TI024329"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas Makalah

Integrasi dan Migrasi Sistem Teknologi Informasi

TI024329

Integrasi Dan Migrasi Masyarakat dan Instansi

Pemerintahan Kabupaten Badung Ke Dalam Open Data

Berbasis OTT (Sosial Network dan Sosial Media) Di

Dalam Mewujudkan Smart Government

Oleh :

Ida Ayu Sri Diah Sukayanti (1304505062)

Dosen :

I Putu Agus Eka Pratama, ST MT

Jurusan Teknologi Informasi

Fakultas Teknik Universitas Udayana

(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... ii

ABSTRAK ... iii

BAB I Pendahuluan ... 1

I.1 Latar Belakang ... 1

I.2 Rumusan Masalah ... 2

I.3 Solusi Yang ditawarkan ... 2

BAB II Landasan Teori dan Desain Solusi ... 5

II.1 Landasan Teori ... 5

II.1.1 Smart City ... 5

II.1.2 Smart Govetrment (Governance) ... 6

II.1.3 Open Data ... 7

II.1.4 OTT (Over The Top) ... 8

II.2 Desain Solusi ... 8

II.2.1 Proses Bisnis ... 8

II.2.2 Bagan Perancangan Sistem ... 9

II.2.3 Arsitektur Sistem ... 13

BAB III Analisa dan Kesimpulan ... 14

III.1 Analisa ... 14

III.2 Kesimpulan ... 15 Daftar Pustaka

(3)

Abstrak

Proses integrasi dan migrasi telah banyak dilakukan di dalam organisasi, tidak terkecuali pada pemerintahan. Salah satunya adalah pada pemerintahan kota Badung Bali, di dalam mewujudkan Smart City di bidang pemerintahan (Smart Government) dan transparansi pemerintahan yang bersih dengan berbasiskan Teknologi Informasi (Open Government). Salah satu upaya untuk mewujudkan hal ini adalah dengan pemanfaatan teknologi OTT (Social Network dan Social Media) dan Open Data. Hal yang dilakukan adalah dengan Penanggulangan bencana alam, pelaksanaan kegiatan pemeliharaan fasilitas umum, kebersihan dan penyelamatan lingkungan merupakan tanggung jawab Pemerintah dan masyarakat. Hal ini merupakan solusi dari permasalahan sulitnya menggabungkan dan mempertukarkan data antar masyarakat Kabupaten Badung dengan instansi Pemerintahan pada Kabupaten Badung secara digital dan online berbasis mobile, di dalam menyelesaikan permasalahan kota dan pengembangan perangkat lunak pembantu. Teknologi Open Data dan OTT (Sosial Network dan Sosial Media) yang diajukan sebagai solusi pada makalah ini, diharapkan dapat memberikan kehandalan dan kemudahan terhadap masalah yang dihadapi oleh kota Badung di dalam mewujudkan Smart Government, terkait dengan proses integrasi dan migrasi sistem Teknologi Informasi.

Kata kunci :

(4)

Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Teknologi Informasi dan Komunikasi telah lama digunakan di lingkungan Pemerintah, yang sekarang disebut dengan istilah Smart Government dan telah menunjukan perkembangan ke arah perbaikan pelayanan publik oleh instansi – instansi yang sudah mengaplikannya. Di Indonesia khususnya Bali, Smart Goverment juga telah diwujudkan dalam bentuk berbagai Sistem Informasi untuk melayani kepentingan masyarakat. Dalam perkembangannya sudah ada mewujudkan perkembangan dari tahun ke tahun (Dishubkomifo Kab. Badung, 2010). Hal ini dapat mewujudkan komitmen Pemerintah menuju tranformasi pelayanan publik yang bersih , transparan dan akuntabel dengan memanfaatkan Teknologi Informasi.

Smart Goverment Indonesia memiliki kebijakan yang tertuang dalam Industri Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Smart Goverment. Ini merupakan inisiatif yang dilakukan dalam rangka mengembangkan infrastruktur Sistem Informasi Pemerintahan secara terpadu dan mengintegrasikannya dalam satu kesatuan yang utuh dalam rangka mendukung pencapaian Good Governance.Sehingga pengembangan Smart Goverment setiap Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tersebut, yaitu setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) wajib memiliki Sistem Informasi dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.

Di Kabupaten Badung, masing – masing SKPD memiliki Tugas Pokok dan Fungsi sendiri – sendiri sesuai bidangnya yang tertuang dalam Misi Suatu Kerja Perangkat Daerah. Pada pelayanan ke masyarakat, dalam hal ini Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika memiliki Misi yaitu Meningkatkan pemanfaatan Teknologi Informasi secara efektif dan efesien (Dishubkominfo Kabupaten Badung, 2010). Adapun pelaksanaan dari misi tersebut dengan menjalin komunikasi dan menyediakan informasi yang baik, dengan dan untuk masyarakat, dengan memanfaatkan teknologi informasi.

(5)

Penanggulangan bencana alam, pelaksanaan kegiatan pemeliharaan fasilitas umum, kebersihan dan penyelamatan lingkungan merupakan tanggung jawab Pemerintah dan masyarakat. Untuk itu diperlukan informasi lokasi dan kondisi riil di lapangan dalam menentukan kebutuhan bahan/material serta peralatan yang dibutuhkan. Dari sisi internal pemerintah Kabupaten, penyelesaian dari masalah ini adalah dengan melakukan pengawasan atau monitoring secara berkala dan berkesinambungan. Pengawasan ini memerlukan biaya, sumber daya manusia dan waktu yang tidak sedikit. Salah satu solusi dari masalah ini adalah dengan melibatkan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam memberikan informasi di lapangan khususnya masyarakat di Kabupaten Badung.

Sehinngga, tidak tata kelola Pemerintahan saja yang harus baik, namun harus didukung oleh masyarakat yang peduli dengan pembangunan daerahnya. Sebagai warga yang baik, dan peduli seharusnya sudah sewajibnya ikut berperan aktif dalam masalah ini, melakukan pengawasan dan memonitor kinerja Pemerintahan khususnya Pemerintah Daerah dalam pelayanan publik dengan Sistem Informasi Pengaduan Masyarakat.

Saat ini di Kabupaten Badung belum terdapat Sistem Informasi Pengaduan Masyarakat yang dapat diakses secara mobile dan dapat melaporkan secara lokasi langsung dan kondisi riil di masalah lapangan. Sehingga perlu dirancang sebuah Sistem Aplikasi Pengaduan Masyarakat yang dapat digunakan secara luas oleh masyarakat dan Instansi Pemerintah Kabupaten yang bertanggungjawab atas pelaksanaan pembangunan pada bidang – bidang penanggulangan bencana alam, pemeliharaan fasilitas umum, kebersihan dan penyelamatan lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dijelaskan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang ada yaitu :

1. Bagaimana rancangan Sistem Aplikasi Client-Server Pengaduan Masyarakat agar berjalan dengan lancar guna mendukung pengembangan Smart City.

2. Bagaimana membangun sebuah Sistem Aplikasi Client berbasis Android dan Server berbasis Web yang menggunakan layanakan lokasi LBS

(6)

(Location Based Service) sebagai Sistem Aplikasi Pengaduan Masyarakat?

3. Bagaimana memperkenalkan sistem yang dibuat kepada masyarakat sebagai pengguna ini dalam usaha pengembangan Smart City khususnya di Kabupaten Badung ?

1.3 Solusi Yang Ditawarkan

Sistem Aplikasi ini akan digunakan pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung yang digunakan oleh masyarakat di Kabupaten Badung dengan bidang pengaduan yang disesuaikan untuk Kabupaten Badung. Pada sisi Client, merupakan aplikasi mobile dengan sistem operasi Android dengan layanan LBS (Location Based Service), yang menyediakan data berupa koordinat lokasi tempat pengaduan dibuat, serta dengan tambahan fitur penyediaan informasi lain berupa multimedia baik gambar maupun video dengan konsep OTT kategori Sosial Network dan Sosial Media. Sedangkan pada sisi Server merupakan aplikasi berbasis Web, dengan kemampuan administrasi pengaduan dari Client dan menyimpannya dalam basisdata yang kemudian akan diolah dan diteruskan kepada SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) terkait yang menangani bidang sesuai pengaduan tersebut.

Adapun fitur yang disediakan dibatasi hanya untuk pengaduan dengan klasifikasi pengaduan bencana alam, fasilitas umum yang rusak, polusi dan kebersihan serta permasalahan lainnya di lapangan yang dilengkapi dengan berita serta file multimedia yang dapat berupa foto maupun video yang telah disisipkan koordinat lokasi tempat dimana pengaduan dibuat. Fitur yang lain adalah melihat pengaduan yang pernah dibuat dan status dari pengaduan tersebut apakah telah ditangani atau belum oleh instansi terkait.

Evaluasi dilakukan dengan melakukan uji coba Sistem Aplikasi Pengaduan Masyarakat dan menganalisa tanggapan pengguna dalam usaha pengembangan Smart City dengan mengacu kepada parameter-parameter keberhasilan suatu Sistem Aplikasi yang memiliki tujuan pengembangan Smart City. Data untuk analisa diperoleh dengan melakukan uji coba aplikasi, serta pengisian kuesioner.

(7)

Perangkat lunak yang digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah AI2Complete yaitu App Inventor Versi 2 yang dapat dijalankan dalam kondisi Offline, sebagai aplikasi visual berbasis browser untuk mengembangkan aplikasi Android secara visual, XAMPP (Apache, PHP dan My SQL) yaitu Apache merupakan paket aplikasi WebServer lokal, PHP sebagai Server Side scripting dan My SQL sebagai database dalam mengembangkan aplikasi berbasis Web, Web Browser (Chrome/Mozilla), Editor HTML dan PHP serta FileZilla sebagai aplikasi FTP Client untuk mengupload seluruh berkas ke WebServer pada Web Hosting. Penempatan berkas pada layanan Web Hosting ini bertujuan agar dapat diakses oleh publik secara luas, dan dapat mengakses layanan gratis peta dari GoogleMaps.

(8)

Bab II

Landasan Teori Dan Desain Solusi

II.1 Landasan Teori

Pada sub bab ini, disajikan sejumlah landasan teori yang mendasari solusi yang diajukan untuk permasalahan yang diangkat pada tugas makalah ini. Setiap teori disajikan pada setiap sub bab berikut. Referensi yang digunakan tercantum pada bagian Daftar Pustaka.

II.1.1 Smart City

Smart City secara harfiah disebut kota pintar, yang merupakan suatu konsep pengembangan, penerapan, dan implementasi teknologi yang diterapkan untuk suatu wilayah sebagai sebuah interaksi yang kompleks di antara berbagai sistem yang ada didalamnya.

Giffinger dan kawan- kawan mendefinisikan Smart City sebagai sebuah performansi yang sangat baik untuk sebuah kota, yang didukung oleh kombinasi yang pintar dari segala aktifitas, kajian, penemuan, serta kesadaran dari masyarakat kota tersebut. Smart City memberikan hal positif bagi pemerintahan, kehidupan sosial, kualitas hidup, persaingan yang sehat disegala bidang, dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Gambar Enam Jenis Smart City

(https://encryptedtbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcS7lpjHIqaZnDUo_9IKyl3p9L XwZje1xMl-NQPT-W2t6vYhQ_Pw )

(9)

Smart City memiliki enam jenis pembagian, setiap bagian memiliki syarat masing – masing. Keenam pembagian jenis Smart City tersebut meliputi Smart Economy, Smart Mobility, Smart Governace, Smart People, Smart Living, dan Smart Enironment.

Konsep kota pintar ini pertama kali diterapkan di Amerika Serikat dan Uni Eropa. Awalnya konsep ini bertujuan untuk menciptakan kemandirian dan meningkatkan layanan publik. Kemudian pengimplementasian konsep ini semakin berkembang dan kini Smart City telah dikembangkan di seluruh belahan dunia.

II.1.2 Smart Govetrment (Governance)

Smart Government merupakan bagian atau dimensi pada Smart City yang mengkhususkan pada tata kelola pemerintahan. Smart Government meliputi segala syarat, kriteria, dan tujuan untuk proses pemberdayaan dan partisipasi dari masyarakat dan pemerintah secara bersama-sama. Adanya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat ini diharapkan dapat mewujudkan tata kelola dan jalannya pemerintahan yang bersih, jujur, adil, dan berdemokrasi, serta kualitas dan kuantitas layanan publik yang lebih baik.

Dalam Smart goverment, keikutsertaan masyarakat di dalam penentuan keputusan secara langsung maupun online sangat diperlukan. Implementasi Smart City pada bagian ini memanfaatkan teknologi informasi dapat dilakukan melalui sistema decisión maker system atau sistem penetu keputusan diantaranya seperti: adanya monitoring wilayah publik memanfaatkan Wireless Sensor Networkk (WSN), adanya sistema voting kepada masyarakat terkait dengan gagasan atau rencana pemerintahan, pemilihan umum secara online, dan terdapat rencana strategis untuk pengelolaan IT.

Selain keikutan masyarakat, peningkatan jumlah dan kualitas layanan publik juga perlu ditingkatkan, hal ini dapat dilakukan dengan cara penyediaan sistema informasi berbasis web dan mobile untuk pelayanan publik, penyediaan layanan administrasi keuangan yang otomatis dan efisien, serta adanya database yang terstruktur dan tertata baik di dalam penyimpanan data dan informasi terkait dengan layanan publik.

(10)

Transparasi di dalam pemerintahan juga diperlukan dalam pengembangan Smart Goverment agar masyarakat menjadi tahu dan cerdas. Hal ini dapat dilakukan dengan adanya portal terkait dengan informasi terkini pemerintahan yang dapat diakses oleh publik, data dan berita yang diinputkan serta informasi yang disampaikan diproses secara digital dan bebas dari tekanan pihak manapun, adanya sistem informasi untuk menyajikan hasil suara di dalam pemilihan kepala instansi, serta adanya penyajian informasi terkait kebijakan dan usulan pemerintah serta masyarakat dapat turut serta berkontribusi di dalamnya.

II.1.3 Open Data

Open Data menurut Definisi adalah data yang secara bebas dapat digunakan, digunakan-ulang (reusable) dan didistribusikan kembali (redistributed), oleh siapa saja. Data harus tersedia secara keseluruhan, lebih disarankan dapat diunduh dari internet, dan harus tersedia dalam bentuk yang nyaman dan dapat dimodifikasi, serta dapat digabung dengan data lainnya.

Kemudahan akses juga menjadi unsur penting untuk open data. Salah satu cara untuk memudahkan akses adalah dengan mengembangkan Application Programming Interface (API) publik. API menyajikan set instruksi dan fungsi interface ke database. Dengan menggunakan API, seorang pengembang dapat menciptakan web dan program aplikasi mobile yang inovatif. Aplikasi yang memanfaatkan open data selanjutnya dapat dimanfaatkan dengan mudah oleh masyarakat umum.

Manfaat Open Data paling tidak mempunyai dua manfaat dari penyajian data yang dimiliki pemerintah kepada masyarakatnya.

1. Berkaitan dengan transparansi pemerintah yang dituntut oleh masyarakat. Melalui data yang disajikan, bisa terlihat capaian-capaian pemerintah. Contohnya di Inggris, warga disana bisa tahu bagaimana uang hasil pajak dibelanjakan oleh pemerintahnya.

2. Open data pemerintah bisa dimanfaatkan oleh organisasi atau bisnis yang membutuhkannya.

(11)

II.1.4 OTT ( Over The Top )

OTT (Over The Top ) merupakan teknologi informasi dibidang pendekatan dan pemodelan (yang diimplementasikan dalam bentuk aplikasi dan layanan aplikasi) untuk video dan audio streaming, messaging (kirim terima pesan instan), dan jejaring sosial, memanfaatkan koneksi internet dari provider dan berbasis mobile. OTT berjalan di Application Layer, layer teratas pemodelan layer TCP/IP maupun OSI.

Dilihat dari sudut pandang jaringan komputer, semua aplikasi dan layanan berbasis OTT berada pada Application Layer. Umumnya aplikasi OTT berjalan pada Platform mobile.

Kategori aplikasi dan layanan berbasis OTT yang umumnya kita pakai di dalam berinternet sehari- hari. Mencakup tiga kategori utama yaitu, Sosial Network dan sosial Media, Messaging (pesan instan), dan Streaming Audio Video.Pada sistem yang kita buat penulis akan membuat sistem dengan OTT berkategori Sosial Network dan Sosial Media dimana dari subkategori untuk sosial network dan sosial media yang dipakai Multimedia Sharing.

Multimedia Sharing yaitu aplikasi dan layanan berbasis OTT dengan sosial network dan sosial media ini dikhususkan untuk berbagai (sharing) file-file multimedia. Multimedia yang dimaksud yaitu file gambar, audio, dan video melalui internet. Proses yang dilakukan yaitu unggah foto dan di sediakan fasilitas mengirim dan menanggapi komentar, pemberian reting, berbagai bentuk sharing yang diupload.

II.2 Desain Solusi

Desain solusi yang akan diberikan dalam pembuatan system Smart Gevornment terdapat di dalam proses bisnis dan bagan perancangan sistem adalah sebagai berikut :

II.2.1 Proses Bisnis

Sistem ini digunakan oleh masyarakat Badung yang memiliki keluhan terhadap permasalahan penanggulangan bencana alam, pelaksanaan kegiatan pemeliharaan fasilitas umum, kebersihan dan penyelamatan lingkungan yang

(12)

merupakan tanggung jawab Pemerintah dan masyarakat itu sendiri. Adapun proses bisnis pada sistem aplikasi pengaduan masyarakat Badung ini terdiri dari beberapa proses yaitu :

1. Pendaftaran, Aktivasi/delete User oleh Administrator Sistem

2. Laporan pengaduan oleh User Masyarakat, Aktivasi/Deaktivasi Pengaduan dan Pengalihan pengaduan ke Instansi yang tepat oleh Administrator Sistem, Pemberian tanggapan oleh admin Instansi tujuan pengaduan. 3. Inspeksi pengaduan masing- masing instansi.

II.2.2 Bagan Perancangan Sistem

Perancangan sistem disusun dengan terlebih dahulu menentukan input/output data untuk masing-masing external entity : Administrator sistem, admin instansi tujuan pengaduan, masyarakat dan inspektur. Administrator sistem memberikan input dan menerima output. Admin instansi tujuan pengaduan memberikan input dan menerima output. Masyarakat memberikan input dan menerima output. Inspektur memberikan input dan menerima output. Adapun rancangan sistemnya yaitu :

Gambar Perancangan Sistem

Penjelasan dari gambar perancangan sistem diatas untuk masing – masing external entity adalah sebagai berikut :

(13)

1. Administrator sistem

Input ke sistem : update bio data user administrator sistem, aktivasi/deaktivasi user. Aktivasi/deaktivasi pengaduan, pengalihan/pengarahan pengaduan ke instansi tujuan pengaduan.

Output dari sistem : data user, data pengaduan, data instansi tujuan pengaduan.

2. Admin Instansi tujuan Pengaduan

Input ke sistem : update biodata user admin instansi tujuan pengaduan, tanggapan atas pengaduan.

Output dari sistem : Data pengaduan ke instansinya 3. Masyarakat

Input ke sistem : Update biodata user masyarakat, data pengaduan. Output dari sistem : informasi tanggapan dari instansi tujuan pengaduan. 4. Inspektur

Input ke sistem : Update biodata user inspektur

Output dari sistem : Data pengaduan, informasi tanggapan dari instansi tujuan pengaduan.

II.2.3 Arsitektur Sistem

Arsitektur yang digunakan untuk sistem ini adalah Arsitektur Client-Server. Berbagai komputer dari berbagai vendor dapat saling berinteraksi, istilah ini biasanya disebut dengan interoperabilitas. Client adalah sembarang sistem atau proses yang melakukan suatu permintaan data atau layanan ke server. Server adalah proses atau sistem yang menyediakan data atau layanan yang diminta oleh client.

Sistem aplikasi pengaduan masyarakat berbasis lokasi ini terdiri dari sistem aplikasi berbasis web pada sisi server dan dapat diakses melalui browser maupun aplikasi mobile oleh client. Aplikasi pada sisi server dibangun sebagai sebuah website pada sebuah web server dengan nama domain tertentu. Sehingga, untuk mengakses layanan pengaduan masyarakat ini dapat dilakukan dengan cara mengakses alamat tersebut. Sedangkan disisi client, disediakan alternatif berupa aplikasi mobile berbasis Android yang dapat digunakan langsung pada

(14)

Smartphone maupun komputer tablet dengan sistem operasi android minimal OS Ice Cream Sandwich, atau langsung mengakses halaman web dengan browser dengan alamat tersebut.

Pada halaman utama web dengan alamat tersebut, pengunjung akan diberikan informasi mengenai apa itu aplikasi pengaduan masyarakat ini, link menuju ke apliasi web untuk mengisi formulir pendaftaran, aplikasi log in ke dalam sistem, link untuk melihat pengaduan yang telah dilaporkan dengan fitur detail mengenai :

1. Identitas Pelapor 2. Topik Pengaduan

3. Instansi Tujuan Pengaduan

4. Tanggapan Instansi Tujuan Pengaduan 5. Foto pengaduan atau video pengaduan, serta

6. Lokasi dimana pengaduan dilaporkan dalam bentuk penandaan marker pada google map.

Sistem aplikasi pengaduan masyarakat ini dapat diakses dimana saja dan kapan saja. Sepanjang masih dalam jangkauan jaringan telekomunikasi baik dengan kabel maupun nirkabel yang dapat mengakses internet.

Adapun tampilan aplikasi pengaduan masyarakat ini penulis bisa gambarkan seperti gambar dibawah ini :

Gambar Awal dari Aplikasi Pengaduan

Pengaduan Masyarakat Badung

Tentang Aplikasi Ini :

Aplikasi ini dibuat untuk mempermudah dan memperdekat jarak antar masyarakat Badung dengan Instansi – instansi yang ada di Badung agar keluhan masyarakat bisa cepat tersampaikan ke instansi pemerintahan Badung. Daftar Login Contoh – Contoh pengaduan dari Masyarakat

(15)

Gambar Form Daftar User yang ingin Melapor

Itu sekilas merupakan gambaran antar muka dari aplikasi pengaduan masyarakat ini. Yang mungkin masih kaku dan kurang perlu penyempurnaan lagi.

Daftar Nama

Alamat Pelapor Topik Pengaduan Instansi Tujuan

Foto /Vidio pengaduan Lokasi Kirim : : : : : :

(16)

Bab III

Analisa Dan Kesimpulan

III.1 Analisa

Menurut rumusan masalah yang telah kita bahas dalam bab I diatas, kita bisa menganalisa yang telah didapat adalah system ini menggunakan system smart city (kota pintar) yang salah satu bagiannya adalah smart government. Rancanagn sistem Aplikasi Client-server pengaduan Masyarakat yang mendukung pengembangan Kota Cerdas khususnya di Kabupaten Badung yang telah dibangun untuk bisa diterapkan dengan baik oleh masyarakat dan instansi pemerintahan agar mendapatkan solusi dan dapat mewujudkan komitmen Pemerintah menuju tranformasi pelayanan publik yang bersih , transparan dan akuntabel dengan memanfaatkan Teknologi Informasi.

Penggunaan teknologi informasi di negara kita sangatlah pesat, jadi tidak salahnya kita mulai memberikan sedikit tidaknya wawasan tentang teknologi informasi kepada masyarakat. Perangkat yang akan diperkenalkan dalam system ini adalah memanfaatkan teknologi informasi. Penanggulangan bencana alam, pelaksanaan kegiatan pemeliharaan fasilitas umum, kebersihan dan penyelamatan lingkungan merupakan tanggung jawab Pemerintah dan masyarakat.

Pada halnya orang awam, sebaiknya sistem diperenalkan dengan cara mensosialisasikannya perlahan secara langsung kepada masyarakat. Karena itu akan dilakukan praktek secara langsung kepada masyarakat, agar masyarakat yang masih pasif menggunakan perangkat mobile mengerti dasar – dasar dari penggunaan sistem mobile yang akan dibuat.

III.2 Kesimpulan

Simpulan dari permasalah yang diangkat pada makalah ini ialah untuk melakukan optimalisasi pemanfaatan Smart Goverment diwujudkan dalam bentuk berbagai Sistem Informasi untuk melayani kepentingan masyarakat. Dalam perkembangannya sudah ada mewujudkan perkembangan dari tahun ke tahun (Dishubkomifo Kab. Badung, 2010). Hal ini dapat mewujudkan komitmen

(17)

Pemerintah menuju tranformasi pelayanan publik yang bersih , transparan dan akuntabel dengan memanfaatkan Teknologi Informasi.

Untuk menjalankan sistem pengaduan masyarakat ini kita perlu menciptakan sumber daya yang manusia yang dapat meningkatkan penggunaan teknologi maka diperlukan bimbingan lebih lanjut. Apabila kondisi masyarakat telah menjadi smart, maka pondasi untuk mewujudkan smart government akan tercapai. Bentuk terapan smart government akan berhasil dengan adanya partissipasi masyarakat setempat yang smart, sehingga mampu mengetahui manfaat yang akan diperoleh dan bagaimana mengelola serta mengembangkan smart goverment tersebut untuk menciptakan tatanan kehidupan dan kualitas layanan publik yang lebih baik.

(18)

Daftar Pustaka

[1] Eka Pratama, I Putu Agus. Smart City Beserta Dengan Cloud Computing Dan Teknologi – Teknologi Pendukung Lainnya. Informatika, Bandung. 2014. [1] Eka Pratama, I Putu Agus. Handbook Jaringan Komputer. Informatika,

Gambar

Gambar Enam Jenis Smart City
Gambar Perancangan Sistem
Gambar Awal dari Aplikasi Pengaduan
Gambar Form Daftar User yang ingin Melapor

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Likuiditas, Leverage, Profitabilitas,Porsi Saham Publik, Ukuran Perusahaan, dan Umur Perusahaan terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan

Bahan organik konsentrasi tinggi yang terdapat dalam limbah cair produksi minyak sawit dapat dimanfaatkan dengan teknologi pengolahan anaerobik untuk menghasilkan

Berhubungan dengan ilustrasi di atas, penulis berinisiatif untuk melakukan sebuah penelitian mengenai media pembelajaran yang akan digunakan saat kegiatan proses

Tujuan dari pembuatan produk ini adalah Menciptakan jajanan yang menyehatkan berbahan tradisional, memperkenalkan cara membuat jajanan kripik yang digemari banyak

Dari hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan prestasi belajar mata kuliah konsep kebidanan antara mahasiswa yang mengikuti pembelajaran pendekatan

Dengan ini penulis ingin mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena telah diberikanya karunia, hikmat dan kelancaran dalam tugas akhir yang

Dengan demikian, hasil pengujian ini tidak sesuai dengan teori legitimasi yang menyatakan bahwa semakin lama umur suatu perusahaan atau semakin lama suatu perusahaan berdiri