• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

 Pada Februari 2014 terjadi inflasi sebesar 0,51 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 111,05 lebih tinggi bila dibandingkan dengan bulan Januari 2014 yang mengalami inflasi sebesar 0,82 persen dengan IHK sebesar 110,49.

 Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks beberapa kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 1,41 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,04 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,32 persen; kelompok sandang 0,23 persen; kelompok kesehatan 0,62 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,42 persen. Sedangkan untuk kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks/relatif stabil.

 Tingkat inflasi tahun kalender Februari 2014 sebesar 1,33 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2014 terhadap Februari 2013) sebesar 7,35 persen.

No. 60/Th. VIII, 3 Maret 2014

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

DI

KOTA

PURWOKERTO

FEBRUARI 2014 INFLASI 0,51 PERSEN

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

(2)

kemiri, susu untuk bayi, tauge/kecambah, tarip gunting rambut pria, helm, sabun detergen bubuk/cair, batu, teh, penyedap masakan/vetsin, bawang putih, tarip gunting rambut anak, biskuit, semen, kembung/gembung, bawal, roti tawar, santan jadi, bola lampu, sabun cair/cuci piring, kulkas/lemari es, bakso, salak, susu untuk balita, magic com, ketimun, sawi putih, tomat buah, accu, peda, tepung terigu, garam, susu untuk wanita hamil, sepeda, teri, susu cair kemasan, bandeng/bolu, bayam, tawes, lampu TL/neon/PL/XL, ikan asin belah, air conditioner (AC), emping mentah, setrika, ikan dalam kaleng, kakap merah dan mie telor.

Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah : lemari pakaian, cumi-cumi, melon, kacang tanah, kentang, kol putih/kubis, ayam hidup, telur ayam ras, kacang hijau, jambu batu, daging ayam kampung, seng, kacang panjang, tongkol pindang, bandeng presto, bensin, gula pasir, jagung muda, udang basah, daun bawang, telepon seluler, daging ayam ras, bawang merah, pisang, jeruk, bahan bakar rumah tangga dan cabai merah.

Andil/sumbangan inflasi per kelompok pengeluaran pada Februari 2014, yaitu: kelompok bahan makanan 0,32 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,01 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,07 persen; kelompok sandang 0,01 persen; kelompok kesehatan 0,03 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,00 persen; dan kelompok transpor, komunikasi,dan jasa keuangan 0,06 persen.

Tabel 1

IHK dan Tingkat Inflasi Februari 2014, Tahun Kalender 2014, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran Desember IHK 2013 IHK Februari 2014 Inflasi Februari 20141) Laju Inflasi Tahun Kalender 20142) Inflasi Tahun ke Tahun 3) (1) (2) (3) (4) (5) (6) U m u m (Headline) 109,59 111,05 0,51 1,33 7,35 1 Bahan Makanan 114,58 118,08 1,41 3,05 10,09

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 108,98 110,26 0,04 1,17 7,90 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar 108,06 109,20 0,32 1,05 4,99

4 Sandang 100,43 101,03 0,23 0,60 0,03

5 Kesehatan 100,67 101,56 0,62 0,88 1,03

6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 109,21 101,19 0,00 -0,02 6,18 7 Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 112,85 113,54 0,42 0,61 12,16 1)

Persentase perubahan IHK Februari 2014 terhadap IHK bulan sebelumnya

2)

Persentase perubahan IHK Februari 2014 terhadap IHK Desember 2013

3)

(3)

Tabel 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Purwokerto (2012=100) Februari 2014 (persen)

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi

(%)

(1) (2)

U M U M 0,51

1. Bahan Makanan 0,32

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok,dan Tembakau 0,01 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas,dan Bahan Bakar 0,07

4. Sandang 0,01

5. Kesehatan 0,03

6. Pendidikan, Rekreasi,dan Olahraga 0,00

7. Transpor, Komunikasi,dan Jasa Keuangan 0,06

Gambar 1

Perkembangan IHK Kota Purwokerto (2012=100), Januari 2013–Februari 2014 100,00 102,00 104,00 106,00 108,00 110,00 112,00 114,00 116,00 118,00 120,00

Des-13 Jan-14 Feb-14

IH

K

Umum Bahan Makanan Makanan Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor

(4)

Gambar 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Purwokerto (2012=100) Februari 2014 -0,10 0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60 0,70 0,80 0,90 A n d il ( % )

Umum 1. Bhn.makanan 2. Makanan jadi 3. Perumahan 4. Sandang 5. Kesehatan 6. Pendidikan 7. Transpor

(5)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada Februari 2014 mengalami inflasi 1,41 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 116,44 pada Januari 2014 menjadi 118,08 pada Februari 2014. Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, pada bulan ini 8 subkelompok diantaranya mengalami inflasi dan 3 subkelompok mengalami deflasi. Subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah subkelompok sayur-sayuran 7,04 persen dan terendah terjadi pada subkelompok bahan makanan lainnya 0,04 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami deflasi terendah adalah subkelompok buah-buahan 0,96 persen.

Kelompok ini pada Februari 2014 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,32 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara

lain : cabai rawit 0,07 persen; beras 0,05 persen; nangka muda dan kangkung masing-masing 0,04 persen; ikan keranjang 0,3 persen; buncis, daging sapi, apel, mujair, susu bubuk, minyak goreng, telur ayam kampung, labu siam/jipang dan jagung manis masing-masing 0,02 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi, yaitu : cabai merah 0,06 persen; jeruk, pisang dan bawang merah masing-masing 0,3 persen; daging ayam ras 0,02 persen.

2.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

Kelompok ini pada Februari 2014 mengalami inflasi 0,04 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 110,22 pada Januari 2014 menjadi 110,26 pada Februari 2014. Subkelompok - subkelompok yang mengalami inflasi, yaitu : subkelompok makanan jadi 0,04 persen dan subkelompok minuman yang tidak beralkohol 0,11 persen. Sedangkan subkelompok tembakau dan

Tabel 3

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Bahan Makanan Bulan Februari 2014

Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

BAHAN MAKANAN 1,41 0,32

Padi2an, Umbi2an dan Hasilnya 1,22 0,06 Daging dan Hasil-hasilnya 0,17 0,00 Ikan Segar 1,62 0,02 Ikan Diawetkan 3,98 0,03 Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 1,86 0,06 Sayur-sayuran 7,04 0,16 Kacang - kacangan -0,13 0,00 Buah - buahan -0,96 -0,02 Bumbu - bumbuan -0,39 -0,01 Lemak dan Minyak 1,63 0,02 Bahan Makanan Lainnya 0,04 0,00

Tabel 4

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Makanan Jadi Minuman, Rokok dan Tembakau

Bulan Februari 2014

(6)

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar

Kelompok ini pada Februari 2014 mengalami inflasi sebesar 0,32 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 108,85 pada Januari 2014 menjadi 109,20 pada

Februari 2014.

Subkelompok yang ada pada kelompok ini pada Februari 2014 yang mengalami inflasi, yaitu: subkelompok biaya tempat tinggal 0,74 persen; subkelompok perlengkapan rumah tangga 0,20 persen; dan subkelompok penyelenggaraan rumah tangga 0,34 persen. Untuk subkelompok bahan bakar, penerangan, dan air deflasi 0,81 persen;

Pada Februari 2014 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,07 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah : pipa besi,

kayu balokan masing-masing 0,04 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi, yaitu bahan bakar rumah tangga 0,04 persen.

4. S a n d a n g

Kelompok sandang pada Februari 2014 mengalami inflasi 0,23 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 100,80 pada Januari 2014 menjadi 101,03 pada Februari 2014.

Subkelompok yang mengalami inflasi pada Februari 2014, yaitu: subkelompok barang pribadi dan sandang lain 0,93 persen. Untuk subkelompok yang lain tidak mengalami perubahan indeks.

Kelompok ini pada Februari 2014 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi terhadap inflasi Kota Purwokerto sebesar 0,01 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah emas perhiasan sebesar 0,01 persen.

Tabel 5

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Bulan Februari 2014

Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

PERUMHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BHN

BAKR 0,32 0,07

Biaya Tempat Tinggal 0,74 0,09 Bahan Bakar, Penerangan dan Air -0,81 -0,04 Perlengkapan Rumahtangga 0,20 0,00 Penyelenggaraan Rumahtangga 0,34 0,01

Tabel 6

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Sandang Bulan Februari 2014

Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

SANDANG 0,23 0,01

Sandang Laki-laki 0,00 0,00 Sandang Wanita 0,00 0,00 Sandang Anak-anak 0,00 0,00 Barang Pribadi dan Sandang Lain 0,93 0,01

(7)

5. K e s e h a t a n

Kelompok kesehatan pada Februari 2014 mengalami inflasi 0,62 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 100,93 pada Januari 2014 menjadi 101,56 pada Februari 2014.

Pada Februari 2014 subkelompok yang mengalami inflasi, yaitu : subkelompok jasa kesehatan 1,00 persen dan subkelompok jasa perawatan jasmani 3,13 persen. Untuk subkelompok obat-obatan dan subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika tidak mengalami perubahan/relatif stabil.

Kelompok ini Februari 2014 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi 0,03 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah ongkos bidan sebesar 0,02 persen

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada Februari 2014 tidak mengalami perubahan indeks.

Semua subkelompoknya pada bulan Februari 2014 tidak ada yang mengalami perubahan atau relatif stabil.

Secara keseluruhan kelompok ini pada Februari 2014 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,00 persen.

Tabel 7

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Kesehatan Bulan Februari 2014

Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

KESEHATAN 0,62 0,03

Jasa Kesehatan 1,00 0,02

Obat-obatan 0,00 0,00

Jasa Perawatan Jasmani 3,13 0,01 Perawatan Jasmani dan Kosmetika 0,00 0,00

Tabel 8

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Bulan Februari 2014

Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OR 0,00 0,00

Jasa Pendidikan 0,00 0,00 Kursus-kursus/Pelatihan 0,00 0,00 Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 0,00 0,00 Rekreasi 0,00 0,00 Olahraga 0,00 0,00

(8)

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan pada Februari 2014 mengalami inflasi 0,42 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 113,06 pada Januari 2014 menjadi 113,54 pada Februari 2014.

Subkelompok yang mengalami inflasi, yaitu : subkelompok transpor 0,73 persen dan subkelompok sarana dan penunjang transpor 0,31 persen. Sedangkan subkelompok komunikasi dan pengiriman deflasi 0,31 persen. Untuk subkelompok

jasa keuangan pada Februari 2014 tidak mengalami perubahan atau relatif stabil.

Secara keseluruhan kelompok ini pada Februari 2014 memberikan sumbangan inflasi 0,06 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan/andil inflasi, yaitu : mobil dan sepeda motor masing-masing 0,03 persen.

Tabel 9

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Bulan Februari 2014

Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

TRANSPOR, KOM & JASA KEU 0,42 0,06

Transpor 0,73 0,07

Komunikasi dan Pengiriman -0,31 -0,01 Sarana dan Penunjang Transpor 0,31 0,00 Jasa Keuangan 0,00 0,00

(9)

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Tingkat inflasi tahun kalender (Februari) 2014 sebesar 1,33 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2014 terhadap Februari 2013) sebesar 7,35 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2012 dan 2013 masing-masing 1,24 persen dan 2,03 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk Februari 2013 terhadap Februari 2012 dan Februari 2012 terhadap Februari 2011 masing-masing 5,55 persen dan 3,51 persen.

Tabel 10

Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Tahun ke Tahun, Tahun 2012–2014

Inflasi 2012 2013 2014

(1) (2) (3) (4)

1. Februari 0,56 0,40 0,51

2. (Februari) tahun kalender 1,24 2,03 1,33

3. Februari terhadap Februari (year on year)

(tahun n) (tahun n-1) 3,51 5,55

7,35

Gambar 3

Perbandingan Inflasi Tahun Kalender 2012–2014

Jan-Jul Jan-Agt Jan-Sep Jan-Okt Jan-Nov Jan-Des 2,40 3,00 3,60 4,20 4,80 5,40 6,00 6,60 7,20 7,80 8,40 9,00 In fla s i (% )

(10)

Gambar 4

Perbandingan Inflasi Tahun ke Tahun, 2012–2014

0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,00 10,00 In fla s i (% ) 2012 thd 2011 2013 thd 2012 2014 thd 2013

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis kesesuaian lahan berdasarkan karakteristik jenis tanah, ketinggian tempat dan iklim dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) menunjukkan terdapat

x Produk model TASC untuk meningkatkan kemampuan mencipta peserta didik dalam fisika yang dihasilkan telah memenuhi kategori valid, terbaca, dan praktis namun belum

Pengujian diatas frekuensi resonan untuk melihat tegangan keluaran dan arus yang mengalir pada lampu.. Gelombang tegangan dan arus lampu diatas

Sistem yang akan dirancang untuk penelitian ini merupakan suatu sistem dengan kemampuan melakukan pengukuran dan pengendalian berdasarkan voucher sehingga dapat

Menurut Ibnu Maskawaih, akhlak merupakan bentuk jamak dari khuluq yang berarti keadaan jiwa yang mengajak seseorang melakukan perbuatan-perbuatan tanpa memikirkan

Pengembangan kurikulum diarahkan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten sebagai guru kelas Sekolah Dasar yang berkemampuan mengajar dari kelas 1-6 SD, yang mempunyai

Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Sosial Responsibility (CSR) merupakan komitmen perusahaan atau dunia usaha untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi yang

Menindaklanjuti dan mendukung program pengabdian tahun pelaksanaan 2019 yang sudah dilaksanakan bahwa teknologi dapat digunakan sebagai salah satu media atau sarana