1
PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC
EDUCATION (RME) PADA MATERI STATISTIKA UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN PRESTASI
BELAJAR SISWA
Arief Aulia Rahman
STKIP Bina Bangsa Meulaboh, Jl. Nasional Meulaboh-Tapaktuan Peunaga Cut Ujong Kec. Meureubo Kab. Aceh Barat 23615, E-mail: sirariefaulia@gmail.com
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep dan prestasi belajar siswa, setelah
peneliti melakukan observasi di SMAN 3 Darul Makmur dengan memberikan sedikit pertanyaan kepada guru tentang pemahaman terhadap materi. Dari hasil observasi menunjukkan bahwa pemahaman konsep siswa terhadap materi masih tergolong rendah karna guru masih cendrung menggunakan metode ceramah. Dari hasil tersebut maka peneliti tertarik untuk mengangkat judul penerapan pendekatan Realistik Mathematics Education pada materi statistik untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas XI SMAN 3 Darul Makmur. Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dan pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan SMAN 3 Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya. Penelitian dilaksanakan pada semester II. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMAN 3 Darul Makmur dan objek penelitiannya adalah XI IPA1 SMAN 3 Darul Makmur dengan jumlah 20
siswa, yang terdiri dari 9 siswa dan 11 siswi. Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap. Instrumen yang digunakan dalam penelitian terdiri dari lembar soal tes dan lembar observasi. Data hasil penelitian diperoleh dari tes hasil belajar siswa, hasil observasi selama kegiatan pembelajaran menggunakan lembar observasi aktivitas guru dalam menerapkan pendekatan Realistik Mathematic Education (RME) lembar observasi keaktifan siswa. Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil Penelitian menunjukan bahwa penerapan pendekatan Realistik Mathematic Education (RME) dapat meningkatkan pemahaman konsep dan prestasi siswa pada materi statistika yaitu dilihat dari hasil tes uji coba I dan 2, dengan nilai rata-rata kelas pada uji coba I sebesar 68% dan pada uji coba 2 mengalami peningkatan dengan persentase siswa yang tuntas sebesar 78%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan Realistik Mathematic Education (RME) dapat meningkatkan pemahaman konsep dan prestasi siswa pada materi statistika.
Kata kunci: Realistik Mathematics Education (RME), pemahamaman konsep, prestasi siswa, statistika
PENDAHULUAN
Pendapat ini didasarkan pada anggapan
Hans Freudenthal (2008 : 199) bahwa
Matematika sebagai salah satu ilmu dasar, baik aspek terapannya maupun aspek penalarannya, mempunyai peranan penting dalam upaya penguasaan ilmu dan teknologi. Matematika juga dapat digunakan untuk bekal terjun dan bersosialisasi di masyarakat.
Salah satu tujuan matematika pada pendidikan adalah agar siswa memiliki kemampuan memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah dimana kita ketahui bersama peranan penting dalam mendukung proses manusia menjalani kehidupan.
2 Anggapan siswa yang memandang
atau berfikir bahwa matematika hanya penuh dengan rumus dan abstrak karena dengan bentuk pengajaran yang diberikan guru di sekolah tidak menampakkan bentuk bentuk aplikasi matematika dalam kehidupan
sehari-hari yang menyebabkan banyak siswa
mengalami kesulitan dalam mempelajari
matematika sehingga pemahaman konsep siswa terhadap matematika menjadi rendah. Dengan cara pembagian angket peneliti mengetahui kurangnya kemampuan siswa dalam memahami materi yang diberikan guru karna guru sering menggunakan metode yang sama pada saat melakukan proses belajar mengajar.
Dengan menggunakan metode
pembelajaran yang mendorong siswa aktif dalam proses pembelajaran adalah metode Pembelajaran Matematika Realistik. Metode yang di harapkan agar siswa mampu menemukan dan memahami konsep atau prinsip matematika. Seperti pemikiran di atas maka pengajaran di dalam kelas juga memiliki aspek yang sama, berdasarkan prinsip saling ketergantungan. Setiap siswa mempunyai kemampuan serta cara berfikir sendiri dalam
menyelesaikan masalah. Pembelajaran
matematika realistik dikembangkan untuk memberikan satu cara untuk membuat kelas sebagai suatu komunitas belajar yang saling menghargai terhadap kemampuan
masing-masing siswa
.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep dan prestasi belajar siswa pokok bahasan statistika melalui
pendekatan matematika realistik pada siswa pada kelas XI SMA Negeri 3 Darul Makmur.
Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap penafsiran judul penelitian ini, maka
peneliti mendefinisikan hal-hal sebagai
berikut: 1. Penerapan
Menurut kamus besar bahasa indonesia pengertian penerapan adalah perbuatan menerapkan, sedangkan menurut beberapa ahli berpendapat bahwa penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode dan hal lain untuk mencapai
tujuan tertentu dan untuk suatu
kepentingan yang diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah terencana tersusun sebelumnya.
2. Pembelajaran Matematika Realistik
Pembelajaran Matematika Realistik pada dasarnya adalah pemanfaatan realita dan lingkungan yang dipahami peserta didik (siswa) untuk memperlancar proses pembelajaran matematika. Dalam penelitian ini memanfaatkan benda-benda yang ada di lingkungan kelas,
3. Pemahaman Konsep
Kamus besar bahasa indonesia,
pemahaman berarti mengerti denagan tepat, sedangkan konsep berarti suatu rancangan. sedangkan dalam matematika konsep adalah suatu ide abstrak yang memungkinkan seorang untuk menggolongkan suatu objek/kejadian. jadi pemahaman konsep adalah pengertian yang benar tentang suatu rancangan/ide abstrak.
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan yang kebenarannya
3 akan terbukti setelah di adakan penelitian.
Hadi (2013 : 257) “hipotesis merupakan jawaban sementara yang kebenarannya harus dibuktikan melalui penelitian atau empiris”
Berdasarkan kajian teori di atas maka dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini adalah “Penerapan Pendekatan RME terhadap pemahaman konsep belajar matematika siswa di SMAN 3 Darul Makmur Tahun pelajaran 2016/2017 cocok diterapkan.
METODE
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berupa jenis Penelitian quasi eksperimen. yang
merupakan suatu pencermatan terhadap
kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Dalam penelitian ini penanggung jawab penuh penelitian ini adalah guru.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil pembelajaran di kelas dimana guru secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya, Waktu penelitian dilaksanakan pada semester II Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 3 Darul Makmur dengan objek
penelitiannya adalah XI IPA1 SMA Negeri 3
Darul Makmur dengan jumlah 20 siswa, yang terdiri dari 9 siswa dan 11 siswi.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : (1) Lembar Soal Tes, tes ini diberikan setiap akhir putaran. Bentuk soal yang diberikan adalah pilihan guru
(objektif). Sebelumnya soal ini berjumlah 5 soal yang telah diuji coba, kemudian penulis mengadakan analisis butir soal tes yang telah diuji validitas dan reliabilitas pada tiap soal, (2) lembar observasi.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalahmenggunakan teknik quota sampling yaitu teknik pemgambilan sampel dengan cara menetapkan jumlah tertentu sebagai target yang harus dipenuhi dalam pengambilan sampel dari populasi ( khususnya yang tidak terhingga, kemudian dengan patokan jumlah tersebut peneliti mengambil sampel secara sembarang asal memenuhi persyaratan, sebagai sampel dari populasi tersebut, (Hidayat, 2009). Yang menjadi objek penelitian ini yaitu kelas XI sebagai kelas
eksperimenyang ditetapkan pembelajaran
matematika realistik (PMR).
Untuk memperoleh data sehubungan
dengan tujuan penelitian ini, peneliti
mengedarkan tes kepada peserta didik dikelas yang memuat anggota sampel. Pelaksanaan tes diawasi olh peneliti sendiri, agar memperoleh hasil yang dapat dipertanggung jawabkan.
Data yang diperoleh dalam penelitian dianalisis dengan memberikan nilai. Data-data yang terkumpul diperiksa kembali dengan mengulang pengolahan data dan analisis data
yang ada. Setelah itu nilai direkap
keseluruhannya untuk dipresentasikan. Rumus yang digunakan untuk menghitung adalah sebagai berikut :
1. Tes
Pada akhir setiap siklus dihitung
4 dideskripsikan hasil rata-rata tes siswa
tersebut. Jika hasil tes siswa
mengalami kenaikan sesuai standar nilai yang telah ditentukan, maka
diasumsikan dengan menerapkan
pembelajaran dengan pendekatan
Realistik Mathematic Education
(RME) dapat meningkatkan
pemahaman konsep dan prestasi siswa. Cara untuk mencari rata-rata (mean)
menggunakan rumus
:
X =X
N(Arikunto (2010))
Adapun dalam menghitung hasil tes siswa untuk ketuntasan belajar siswa secara persentase digunakan sebagai berikut :
P = 𝐹
𝑁 X 100% (Sudijono (2008 : 45))
Tolak ukur keberhasilan dalam penelitian ini apabila siswa :
TT = Tidak Tuntas dengan nilai ( < 65 ) T= Tuntas dengan nilai ( > 65) (sumber: SMA Negeri 3 Darul Makmur).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian diuraikan dalam
tahapan yang berupa siklus-siklus
pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar di kelas yaitu:
1. Pra Tindakan
Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di SMAN 3 Darul Makmur, dengan memberi sedikit pertanyaan kepada guru tentang prestasi dan pemahaman siswa terhadap materi. Dari hasil observasi menunjukkan bahwa prestasi dan
pemahaman konsep siswa terhadap materi masih tergolong rendah karena guru masih cendrung menggunakan metode yang sama
yaitu metode ceramah. Berdasarkan
hasil
tersebut maka peneliti memutuskan untuk menerapkan pendekatan pembelajaran RME( (realistik mathematic education) dengan mengajarkan pokok pembahasan statistika di kelas XI IPA.1 .
Pelaksanaan pelaksanaan pra tindakan ini dilakukan peneliti pada tanggal 13 juli
dengan menggunakan pembelajaran
konvesional dimana dalam proses kegiatan belajar mengajar lebih diminasi oleh guru sedangkan siswa lebih banyak pasif, diam
hanya mendengarkan penjelasan guru.
Langkah pertama peneliti memberi tahu maksud kedatangannya, setelah memberi tahu
maksud kedatangannya, kemudian baru
peneliti menjelaskan tentang statistika . kemudian baru memberi evaluasi dengan tujuan supaya peneliti mengetahui apakah
peserta didik sudah memahami materi
pembahasan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan saat pembelajaran matematika
materi statistik di kelas XI IPA1 SMAN 3
Darul Makmur diketahui bahwa pelajaran masih menggunakan konvesional dimana proses pembelajaran didomonasi oleh guru sedangkan siswa lebih banyak diam dan mendengarkan penjelasan guru.
Adapun hasil observasi siswa pada
5
Tabel 1. Hasil observasi siswa
N0 Kategori tuntas Frekuensi Persentase (%) 1 Tunta ≥ 65 3 15% 2 Tidak Tuntas. <
65
17 85%
Dari tabel di atas disimpulkan bahwa siswa yang mengikuti pretes tidak mencapai kelulusan. Masih banyak siswa yang belum
mengusai materi statistika dengan
menggunakan metode ceramah. Terbukti secara umum hasil belajar matematika siswa masih jauh dari yang diharap, hanya 3 siswa yang berhasil tuntas, sedangkan yang lain tidak tuntas. Raata-rata hasil belajar siswa sebelum menggunakan PMR masih rendah. Hal ini membuktikan bahwa masih rendahnya siswa dalam menjawab soal yang di sediakan oleh
peneliti. Dengan demikian indikator
keberhasilan belum tercapai. Oleh karena itu
peneliti berencana untuk mengadakan
penelitian quasi eksperimen sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman konsep dan prestasi belajar siswa. Dengan menggunakan
pendekatan RME.(Realistik mathematich
education). Adapun dari persentase nilai ketuntasan belajar siswa pada materi statistika pada pratindakan adalah:hasil.
Persentase nilai ketuntasan siswa pada awal tindakan pada tabel diatas hasil pretes yang yang sudah dilaksanakan dapat dilihat dari lembar hasil belajar siswa. Ternyata metode ceramah tidak mampu membuat siswa lebih mudah memahami pelajaran karna siswa hanya mendengar pelajaran yang disampaikan guru. Terbukti dari hasil belajar siswa menunjukkan persentase ketuntasan siswa pada awal tindakan hanya 3 siswa atau 15% siswa
yang berhasil tuntas, sedangkan yang tidak tuntas 17 siswa atau 85 % dengan nilai rata-rata 41. Hal ini membuktikan masih rendahnya siswa dalam menjawab soal yang diberikan oleh peneliti.
Proses pembelajaran tidak
menggunakan pendekatan pembelajaran yang aktif dan kreatif, dengan kondisi ini siswa tidak
tertarik mengikuti pembelajaan. Hanya
beberapa siswa saja yang terlihat aktif saat mengikuti pelajaran, sedangkan sebagian lainnya diam, dan ada juga yang sama sekali tidak memperhatikan pelajaran.
Akibatnya hsil pretest yang dilakukan didapatkan hasil sangat memprihatinkan. Dari jumah 20 siswa hanya ada 3 siswa yang berhasil tuntas.
Data yang diperoleh pada tahap pratindakan ada 17 peserta didik yang belum tuntas sementara yang tuntas hanya ada 3 orang, dengan nilai rata-rata siswa secara klasikal adalah 41. Banyak peserta didik yang belum tuntas belajarnya mengindisikan bahwa proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru belum maksimal sehingga siswa masih banyak yang belum bisa menjawab pertanyaan dari guru.
Berdasarkan hasil persentase
ketuntasan pra tindakan yang menunjukan bahwa tingkat keberhasilan siswa dalam satu kelas masih sangat rendah, maka peneliti perlu melakukan perbaikan pada uji coba 1. Untuk itu peneliti melakukan penelitian tindakan
kelas dengan menerapkan pendekatan
pembelajaran Realistic Mathematich
Education ( RME) pada materi statistika. Dan untuk membenahi permasalahan-permasalahan
6 tersebut, guru harus lebih kreatif untuk
memakai metode atau pendekatan yang lainnya, agar suasana pembelajaran biasa lebih menarik dan juga menyenangkan.
1. Uji Coba 1
a. Perencanaan Tindakan
Sebelum kegiatan perlu dipersiapkan hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan tersebut antara lain :
- Menyusun persiapan mengajar,
matematika pembelajaran dan
menyiapkan materi yang diperlukan.
- Menyiapkan lembar observasi
- Menyiapkan lembar kerja siswa
(soal-soal)
- Menyiapkan bimbingan belajar
- Menyiapkan lembar pengamatan untuk
guru dan siswa
- Soal tes akhir tindakan
Pada tahap ini guru atau peneliti
menerapkan pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan Realistic
Mathematich Education sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun pada siklus I ini materi yang disampaikan adalah statistik.
Kegiatan belajar mengajar diawali guru memberikan imformasi tentang pendekatan pembelajaran yang akan digunakan yaitu
pendekatan pembelajaran Realistic
Mathematich Education. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok yang terdiri dari 5 orang siswa dan tiap kelompok terdiri dari siswa yang memiliki kemampuan heterogen. Guru melakukan tahapan-tahapan yang ada didalam
pembelajaran Realistic Mathematich
Education. Dan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang sudah dibuat dengan cukup baik.
Pemahaman konsep dilakukan dengan cara siswa diberi tugas-tugas kelompok.
Mereka boleh mengerjakan tugas-tugas
tersebut secara serentak atau saling bergantian menanyakan kepada temannya yang lain mendiskusikan masalah dalam kelompok atau apa saja untuk menguasai materi pembelajaran tersebut. Para siswa tidak hanya di tuntut untuk mengisi lembar jawaban tetapi juga untuk mempelajari konsepnya. Anggota kelompok diberi tahu bahwa mereka dianggap belum selesai mempelajari materi sampai semua
anggota kelompok memahami pelajaran
tersebut.
Sambil berkeliling peneliti mencatat hambatan-hambatan yang terjadi pada siswa mengerjakan lembar kerja tersebut selain itu peneliti juga mencatat siswa-siswa yang aktif dan mampu menyelesaikan masalah yang
diberikan oleh peneliti. Peneliti
memerintahkan pada kelompok yang telah
mampu memecahkan masalah untuk
mempersentasikan hasil kerja kelompoknya idepan.
Pada akhir pengajaran yaitu 30 menit
terakhir dari pembelajaran peneliti
memberikan pos test yang harus diselesaikan oleh seluruh siswa secara individual. Siswa diberi tes individual ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap suatu konsep dengan cara siswa diberikan soal
yang dapat diselesaikan dengan cara
menerapkan konsep yang dimiliki sebelumnya, poin akan diberikan berdasarkan tingkat
7 keberhasilan siswamencapai atau melebihi
kinerja sebelumya.
Poin ini selanjutnya dijumlahkan untuk membentuk sekor kelompok. Pembelajaran diakhiri dengan mengumumkan kelompok
terbaik. Setelah itu guru memberikan
penghargaan kepada kelompok yang terbaik prestasinya atau yang telah memenuhi kriteria tertentu.
Untuk mengetahui peningkatam hasil
belajar siswa kelas XI IPA1 SMAN 3 Darul
Makmur pada pembelajaran matematika materi
statistik melalui pemblajaran Realistic
Mathematich Education dapat dilihat pada tabel
Hasil evaluasi Uji Coba I dapat dilihat dalam tabel berikut ini
Tabel 2. Hasil Tes Uji Coba I
No Kategori Jum lah
Keterangan
1 Tuntas 9
9 siswa yang tuntas karena 9 siswa ini mempunyai minat tersendiri untuk belajar dengan menerapkan metode apapun siswa ini mudah
memahaminya,dikarenak an siswa sering belajar diluar jam pelajaran yang telah ditetapkan di roster sekolah.
2 Tidak tuntas
11
Pada tahap ini 11 siswa tidak tuntas karna cara penerapan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dikelas belum sesuai dengan metode yang ada maka terjadilah kurang mampu siswa memahami pelajaran yang diajarkan oleh guru
Tabel 3. Persentase Uji Coba I
No Kategori tuntas Frekuensi Persentase (%) 1 Tuntas ≥ 65 9 45 % 2 Tidak tuntas <65 11 55 %
Berdasarkan diatas hasil pelaksanaan tindakan pada uji coba 1 diketahui bahwa pembelajaran matematika materi statistika sudah terjadi peningkatan jika dibandingkan dengan nilai pre test sebelum memasuki pelaksanaan uji coba I data menunjukkan bahwa siswa yang nilai akhirnya telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebanyak 9 siswa dari jumlah 20 siswa atau 45%. Sedangkan siswa yang nilainya belum mencapai KKM sebanyak 11 dari 20 siswa 55%. Rata-rata nilai siswa yang diperoleh pada siklus I adalah 68%.
Hasil Observasi pada pertemuan ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Tabel 4. Hasil Observasi Guru pada uji coba 1
No Aspek yang diamati
Nilai 1 2 3 4 5 1 Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran √ 2 Menyiapkan ala-alat yang diperlukan √ 3 Kemampuan memotivasi siswa/ mengomunikasikan tujuan pembelajaran. √ 4 Kemampuan menghubungkan pelajaran saat ini dengan pelajaran sebelumnya. √ 5 Kemampuan mengimformasikan langkah-langkah pembelajaran √ 6 Menggunakan pendekatan Realistic Mathematich Education. √ 7 Kemampuan menjelaskan soal/ masalah pendekatan Realistic Mathematich Education √ 8 Kemampuan mengamati cara √
8 siswa menyelesaikan soal/ masalah 9 Kemampuan mengoptimalkan interaksi siswa dalam bekerja √ 10 Memberi kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dengan materi yang dipelajari √ 11 Memberi penguatan pada siswa tentang materi yang dipelajari
√
12 Membimbing siswa membuat kesimpulan tentang materi yang diajarkan √ Keterangan 1. Kurang 2. Cukup 3. Baik 4. Sangat baik
Berdasarkan hasil tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa penilaian obsever terhadap kemampuan guru mengelola pembelajaran selama berlangsungnya proses pembelajaran dapat disimpulkan bahwa penilaian obsever terhadap kemampuan guru selama proses belajar mengajar berlangsung pada siklus awal pada kelas XI IPA.1 SMAN 3 Darul Makmur pada materi statistika dengan menggunakan pendekatan RME dipeloleh mencapai 2 skala.
Walaupun peran guru masih cukup dominan untuk memberikan penjelasan dan arahan karena pendekatan tersebut masih dirasakan baru oleh peneliti. Maka peneliti berkesempulan kemampuan guru pada materi statistika belum optimal dan akan dilanjutkan penelitian selanjutnya.
Selain meneliti tentang kemampuan guru, obsever juga meneliti tentang aktivitas
siswa pada saat proses pembelajaran
berlangsung pada materi statistika, dalam pembelajaran statistik. Pada uji coba 1 jumlah siswa yang masuk sebanyak 20 siswa.
Aktivitas siswa pada siklus pertama tidak sesuai dengan yang diharapkan. Siswa
masih pasif dalam mengikuti proses
pembelajaran. Masalah yaitu siswa sibuk sendiri, ketawa makawan, ngobrol ma kawan, sangat jelas terlihat siswa tidak serius belajarnya, bahkan ada yang keluar masuk, bahkan siswa juga susah mengerti pelajaran yang dijelaskan. Karna siswa masih main-main pada saat proses pembelajaran berlangsung
Dari hasil observasi dan refleksi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa belum mencapai keberhasilan. Maka hal ini akan di perbaiki pada siklus selnjutnya dengan memberikan pengarahan, motivasi agar siswa lebih aktif dalam proses belajarnya mampu memaksimalkan keterlibatan siswa berani bertanya serta menjawab pertanyaan.
Pada tindakan siklus awal penerapan pendekatan pembelajaran Realistic Mathe Matich Education (RME). Dalam pembelajaran matematika materi statsistika
belum sempurna sesuai dengan yang
diharapkan.
Analisis terhadap observasi dan hasil tes siswa dijadikan sebagai bahan untuk menentukan penelitian selanjutnya. Adapun hasil tes siswa pada siklus awal yang mencapai nilai ketuntasan ada 9 orang dan yang tidak tuntas ada 11 siswa.
Pada siklus ini keberhasilan siswa belum optimal, untuk itu harus diadakan perbaikan pembelajaran agar mencapai nilai ketuntasan minimal. Hal ini dapat dilihat dari
9 konsentrasi siswa dalam memperhatikan atau
mendengarkan penjelasan dari guru, dan menanggapi materi pembelajaran dan guru masih dominan untuk memberikan penjelasan dan arahan karena pendekatan tersebut masih dirasakan baru oleh siswa.
Pada hasil observasi siswa masih berada dalam kategori baik namun masih banyak dalam kategori cukup. Setelah refleksi antara guru dan peneliti maka diperoleh asil seperti berikut.
a. Faktor siswa
1. Sebagian siswa tida
memperhatikan penjelasan guru, kurang nya kemampuan siswa dalam menanggapi mata pelajran
dan sebagian siswa kurang
aktif,belum bisa menyampaikan pendapatnya pada saat materi pelajaran diajarkan atau siswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal dalam soal yang diberikan oleh guru, hai ini disebabkan karna siswa merasa asing dengan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME ). b. Faktor guru
1. Guru harus lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas
dalam menyampaikan materi,
tujuan pembelajaran, dan meminta siswa untu terlibat langsung dalam
setiap kegiatan yang akan
dilksanakan sehingga siswa lebih semangat dalam belajar.
Dengan demikian dari hasil
observasi dan refleksi dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar siswa belum mencapai keberhasilan. Maka hal ini akan di perbaiki pada siklus selnjutnya dengan memberikan pengarahan, motivasi agar siswa lebih aktif dalam proses belajarnya
mampu memaksimalkan keterlibatan
siswa, bearni bertanya serta menjawab pertanyaan.
2. Uji coba 2
Pada Uji coba 2 dilakukan pelaksanaan tindakan dalam satu kali pertemuan. Data yang diperoleh pada siklus I dijadikan sebagai acuan dalam melaksanakan tindakan pada uji coba 2,
dengan tujuan agar diperoleh suatu
peningkatan pada materi statistika melalui pendekatan Realistik Mathematic Education (RME). Pada tahap perencanaan, peneliti menyusun rencana tindakan yang dilaksanakan yaitu sebagai berikut:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) sesuai dengan materi yang akan diajarkan dan memuat serangkaian kegiatan dengan menggunakan pendekatan Realistik Mathematic Education (RME). Selain
itu dalam menyampaikan materi
menekankan pemahaman siswa
tentang materi tersebut. 2) Menyiapkan lembar observasi
3) Menyiapkan lembar kerja siswa soal test.
4) Menyiapkan alat pembelajaran. 5) Soal test di akhir tindakan.
Kegiatan akhir pada pertemuan kedua ini sama juga dengan kegiatan akhir pada pertemuan pertama. Pada kegiatan akhir ini,
10 siswa juga diberi soal evaluasi untuk
dikerjakan. Setelah seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan, guru pun menutup pertemuan pada hari itu dengan mengucap salam.
Untuk menguji kemampuan dan
keberanian siswa, guru memberikan kuis. Pada akhir tindakan uji coba 2 ini dilakukan evaluasi belajar siswa untuk melihat tingkat pencapaian hasil belajar siswa.
Hasil evaluasi Uji coba 2 dapat di lihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 5. Hasil Tes Uji coba 2
No Kategori Jumlah Keterangan
1 Tuntas 16 Dengan menggunakan pendekatan Realistic Mamthematic Education (RME) pembelajaran dilaksanakan dengan sangat baik, siswa
lebih aktif dan bersemangat selama proses belajar berlangsung. 2 Tidak tuntas 4 siswa tidak tuntas karna cara penerapan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dikelas belum sesuai dengan metode yang ada maka terjadilah kurang mampu siswa memahami pelajaran yang diajarkan oleh guru
Dilihat dari tabel diatas setelah dilakukan analisis data pada uji coba 2 ada siswa yang belum menguasai materi yang di
sampaikan oleh guru tentang statistika dapat dilihat pada tabel diatas ada 4 siswa yang belum tuntas dan 16 siswa lainnya sudah termasuk dalam kategori tuntas dengan nilai rat-rata78. Adapun persentase nilai ketuntasan belajar pada materi statistika pada uji coba 2 bisa dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 6. Persentase nilai ketuntasan siswa pada uji coba 2
No Kategori tuntas Frekuensi Persentase (%) 1 ≥ 65 16 80 % 2 < 65 4 20 %
Hasil persentase pada uji coba 2 pada materi slimit fungsi, yang terlihat pada tabel diatas setelah melakukan analisis data hasil tes siswa yang mencapai ketuntasan ada 16 siswa ( 80%) dan siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan ada 4 siswa (20%) dengan nilai rata-rata 78%..
Berdasarkan hasil penelitian, siswa menunjukkan bahwa proses belajar mengajar dengan menggunakan pendekatan Realistik Mathematic Education (RME) pembelajaran yand dilaksanakan dengan baik, siswa lebih aktif dan bersemangat selama proses belajar berlangsung, kekurangan pada siklus pertama sudah terlihat perubahan yang sangat baik pada uji coba 2 karena siswa sudah mengalami perbaikan dan peningkatan, dan hasil belajar pada uji coba 2 sudah mencapai ketuntasan.
3. Pembahasan
Pembahasan dalam penelitian tindakan kelas didasarkan atas hasil penelitian dan
catatan penelitian selama melakukan
11 Mathematic Education (RME) menurut
persentase ketuntasan hanya 68%. Namun terdapat beberapa yang perlu diperbaiki dalam siklus I ini yaitu bimbingan guru dan pujian semangat belajar kepada kelompok yang hasil diskusinya baik.
Pelaksanaan aktivitas guru melalui pembelajaran Realistik Mathematic Education (RME) uji coba 11 sudag sangat baik dengan nilai persentase 78%. Guru sudah mampu memperbaiki kekurangan-kekurangan pada uji coba 1. Bimbingan guru kepada siswa sudah merata, dan pujian terhadap kelompok yang hasil diskusinya baik juga sudah diberikan dengan semangat.
Dampak positif dari pendekatan
Realistik Mathematic Education (RME) adalah pembelajaran lebih berpusat kepada peserta didik karena pada pembelajaran nini menuntut siswa yang harus lebih aktif dari pada guru.
Pada pendekatan Realistik Mathematic
Education (RME) peserta didik dapat lebih mengembangkan aspek aktif yang berupa siswa lebih berani mnemukakan pendapatnya dan lebih bisa menghargai pendapat sesama teman
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil peningkatan belajar siswa dari pratindakan uji coba 1 dari uji coba 2, yaitu hanya 3 atau 15% siswa yang mengalami ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata 41%. Pada siklus I sebanyak 9 atau 45% siswa yang berhasil tuntas
belajar dengan nilai rata-rata 68%.
Sedangkan pada uji coba 2 terus
mengalami peningkatan yaitu, 16 siswa atau 80% siswa yang mencapai nilai ketuntasan belajar matematika materi statistik dari 20 siswa dengan nilai rata-rata 78%.
2. Aktivitas guru pada saat diterapkkan
pendekatan pembelajaran Realistik
Mathematic Education (RME) pada uji coba 1 yaitu baik, sedangkan pada uji coba 2 menjadi meningkat. Pada uji coba 1 aktivitas siswa berada dalam kategori baik sedangkan pada uji coba 2 menjadi sangat baik.
3. Respon siswa kelas XI IPA1 SMAN 3
Darul Makmur terhadap pembelajaran Realistik Mathematic Education (RME) setuju dan siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti pelajaran matematika materi
limit fungsi melalui penerapan
pembelajaran Realistik Mathematic
Education (RME) berpijak dari uraian diatas, menunjukan bahwa penerapan
pembelajaran Realistik Mathematic
Education (RME) pada mata pelajaran
matematika materi statitika dapat
meningkatkan pemahaman konsep dan prestasi belajar juga aktivitas guru dan
siswa kelas XI IPA1 SMAN 3 Darul
Makmur.
SARAN
Berdasarkan simpulan hasil penelitian di atas, maka peneliti menyampaikan beberapa saran yang diharapkan dapat memberikan mamfaat yang besar dalam
12
usaha kita meningkatkan mutu pendidikan
.
Adapun saran-saran yang peneliti
sampaikan sebagai berikut: 1. Kepada Siswa
Peserta didik hendaknya dapat
berperan aktif dengan
menyampaikan ide atau pemikiran
pada proses pembelajaran,
sehingga proses pembelajaran
berjalan dengan lancar sehingga memperoleh kemampuan yang optimal.
2. Kepada Guru
a. Dalam pembelajaran
matamatika materi statistik
kelas XI IPA1 SMAN 3 Darul
Makmur hendaknya guru
mengimplementasikan pendekatan pembelajaran Realistic Mathematich Education. b. Pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education perlu diterapkan pada materi pelajaran yang lain
sehingga dapat diperoleh
gambaran yang lebih jelas
mengenai keterkaitan antara materi yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari siswa. 3. Kepada Sekolah
a. Hendaknya lebih memotivasi
siswa untuk senantiasa
meningkatkan kinerjanya dan
mengirim guru ke beberpa forum
ilmiah, agar wawasan guru
bertambah luas dan meningkat
pemahamannya tentang
pendidikan dan pengajaran yang menjadi tugas pokoknya.
4. Dampak Positif dari pendekatan RME
Dampak positif dari pendekatan
Realistic Mathematich Education ( RME) adalah pembelajaran lebih berpusat kepada peserta didik karena pada pembelajaran nini menuntut siswa yang harus lebih aktif dari
pada guru. Pada pendekatan Realistic
Mathematich Education (RME). Peserta didik dapat lebih mengembangkan aspek aktif yang berupa siswa lebih berani mnemukakan pendapatnya dan lebih bisa menghargai pendapat sesama teman.
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Hadi. (2005). Pengajaran interaktif: Arah baru dalam pengajaran matematika. Jakarta : Bumi Aksara
Hidayat. 2010. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Penelitian. Jakarta:Bumi Aksara.
.
Sudijono. (2008). Metode Statistika. Bandung. Tarsito,(2006). Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika. Bandung