• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. DATA PERUSAHAAN DAN BIODATA PEMILIK. pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. DATA PERUSAHAAN DAN BIODATA PEMILIK. pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. DATA PERUSAHAAN DAN BIODATA PEMILIK 1. Data Perusahaan

Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, alamat website, serta mulai berdiri perusahaan yang mana dalam data perusahaan ini akan mencerminkan bergerak dalam bidang apa dan produk atau jasa apa yang diproduksi oleh suatu perusahaan tersebut. Berikut adalah data dari perusahaan yang penulis rencanakan:

 Nama Perusahaan : Kebab Saudi Arabian Baba Ali  Bidang Usaha : Kuliner

 Jenis Produk : Makanan Cepat Saji/ Fastfood  Alamat Perusahaaa : Jln. Muchtar Basri No 11, Medan  Nomor Telepon : 061- 30102008

 Alamat Website : www.kebabfahya.com  Mulai Berdiri : Januari 2012

(2)

2. Biodata Pemilik

 Nama : Lia Rahmayani Nasution

 Jabatan : Pemilik Usaha

 Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 27 November 1990  Alamat Rumah : Jln. Panci No.24 Medan

 Nomor Telepon : 0812 6579 8927

 Alamat Email : lianating@rocketmail.com

 Pendidikan Terakhir : D III- KEUANGAN

B. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur Organisasi diperlukan Bidang Usaha untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan instansi yang telah ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur oranisasi dalam instansi.

(3)

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Kebab Saudi Arabian Baba Ali Lia Rahmayani NST Pemilik

Struktur organisasi sangat dibutuhkan dalam suatu kegiatan usaha. Karena dengan stuktur organisasi kita dapat memahami bagian dan kerja masing-masing setiap anggota organisasi yang mana ini juga mencerminkan sikap profesionalisme suatu bidang usaha atau organisasi. Untuk saat ini dalam struktur organisasi kami hanya masih 4 orang termasuk penulis yang terlibat dalam pengelolaan rencana ini. Kedepannya akan lebih banyak lagi tenaga kerja yang akan diserap. Penulis yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi usaha yang berkembang dan menjadi usaha yang mampu menyerap tenaga kerja sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran di kota Medan.

C. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Mia Pelayan Nia Koki Fahri Kasir

(4)

1. Produk yang Dihasilkan

Usaha ini menyediakan berbagai jenis kebab. Kebab ini sudah di jamin Rasa dan kelezatannya, karena tidak ingin mengecewakan pelanggan

1. Beef Kebab

Kebab ini terdiri dari roti tortilla yang berisi daging yang telah dicampur dan diolah dengan rempah-rempah. Selain daging di dalamnya ada toping dan berupa sayuran segar seperti bawang, selada, dan timun. Kebab merupakan makanan yang trend saat ini, sangat diminati sebagai makanan yang mulai menyamai burger di Indonesia. Dengan cita rasa yang khas banyak orang mulai menjadikan kebab sebagai makanan favorit mereka dan menjadi pelanggan fanatic gerai-gerai kebab di Indonesi

Gambar : 2.2

Beef Kebab

2. Kebab Nugget Crispy

(5)

Kebab Nugget Crispy

3. Nasi Goreng Kebab

Nasi goreng kebab merupakan jenis kuliner yang baru hadir di kota Medan, nasi goreng kebab adalah hasil dari revolusi dari kuliner yang pernah ada yaitu kebab. Nasi goreng kebab memiliki cita rasa yang khas, cita rasa khas itu hadir dari kelezatan dari daging kebab yang di campurkan ke dalam nasi goreng, dan menggunakan minyak goreng yang kaya protein yaitu minyak samin dan menggunakan berbagai campuran rempah-rampah untuk menjamin kelezatan rasa. Di dalam nasi goreng kebab bagian yang terpenting adalah daging kebab nya, karena daging kebab ini lah yang menjadi ciri khas tersendiri dari nasi goreng kebab.

Gambar: 2.4 Nasi Goreng Kebab

(6)

2.Keunggulan Produk

Suatu cara untuk memenangkan persaingan salah satunya dengan mendifrensiasikan produk yang dihasilkan dengan produk saingan. Dalam hal ini

(7)

keunggulan dari produklah yang membedakan produk kami dengan produk lainnya. Keunggulan dari produk kami antara lain :

• Memberikan cita rasa masakan ala timur tengah

• Terbuat dari bahan-bahan alami yang menyehatkan, tanpa

penyedap dan bahan pengawet

• Harga terjangkau

• Menggunakan bahan-bahan yang alami. • Kebersihan dan kenyamanan yang dijamin.

• Memiliki koki berpengalaman baik seperti tamatan tata boga SMK

atau perguruantinggi serta mendapatkan sertifikat kursus memasak disebuah lembaga kursus .

• Makanan yang bercita rasa tinggi, menggugah selera dan

pelayanan terbaik.

• Terletak dikawasan elit mahasiswa.

3. Gambaran Pasar

Untuk mendapatkan pangsa Pasar ada beberapa strategi yang harus dipasarkan, antara lain :

(8)

- Melakukan Promosi secara berkala

- Mengikuti berbagai bazaar dan event-event

- Menyebarkan flayer dan brosur

- Melakukan promosi melalui media internet

- Mengandalakan promosi melalui referensi

- Medisign foto se unit rupa agar menarik perhatian

- Mengadakan Bulan Promo setiap 3 bulan se x

- Menjalin kerja sama dengan banyak pihak

a. Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk. b. Proyeksi permintaan konsumen dalam beberapa periode / tahun

mendatang dengan fungsi kenaikan x % per tahun sesuai kenaikan jumlah penduduk. Laju pertumbuhan penduduk Medan periode tahun 2000-2004 cenderung mengalami peningkatan—tingkat pertumbuhan penduduk pada tahun 2000 adalah 0,09% dan menjadi 0,63% pada tahun 2004 (sumber Wikipedia). Dirata-ratakan pertumbuhan penduduk adalah 0,36% per tahun.

Tabel 2.1 Perkiraan Permintaan

Tahun

Perkiraan Permintaan

( dalam Unit )

(9)

2013 10.000

2014 12.000

c. Penawaran

1) Penawaran dari produk pesaing sejenis di pasar Tabel 2.2 Penawaran

Nama Perusahaan

Pesaing

Kapasitas Produksi / Tahun

( dalam Unit )

Kebab Turki Baba Rafi 9.000

2) Proyeksi penawaran dalam beberapa periode / tahun mendatang. Proyeksi penawaran disesuaikan dengan permintaan seperti kenaikan x % per tahun sesuai pertumbuhan proyeksi permintaan.

Tabel 2.3 Perkiraan Penawaran

Tahun

Perkiraan Penawaran

( dalam Unit )

2012 10.000

(10)

2014 15.000

4. Target atau Segmen Pasar yang Dituju

Dalam suatu perusahaan pasti akan memiliki target atau segmentasi pasar yang dituju untuk mengembangkan usaha yang diproduksi oleh perusahaan. Disini penulis juga memiliki target atau segmen pasar yang dituju yaitu penduduk dari Medan tuntungan yang berkisar kurang lebih + 5000 jiwa. Selain dari penduduk Medan Muchtar Basri sendiri target pasar yang dituju adalah masyarakat kota Medan yang melewati atau sengaja berkunjung ke tempat usaha ini.

Karakteristik pembeli dalam berbagai jenis usaha apapun baik jasa, dagang maupun industri kegiatan pemasaran adalah hal yang harus dipersiapkan sebaik mungkin karena tingkat kepentingannya yang sangat tinggi.Dan pemasaran sendiri berarti suatu sistem keseluruhan kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Dalam menganalisa pasar, kami memperhatikan faktor-faktor seperti kelompok usia, pendapatan, dan gaya hidup yang sangat berkorelasi dengan pola pembelian. Dari faktor-faktor yang ada tersebut, kami menentukan pasar sasaran dengan karakteristik sebagai berikut:

(11)

Pembeli KEBAB SAUDI ARABIAN BABA ALI dapat digolongkan dari berbagai lapisan masyarakat seperti dikalangan perkerja,mahasiswa sampai tingkat anak sekolahan.

Tabel 2.4 Karakteristik Pembeli Kebab Saudi Arabian Baba Ali

K a r a k t e r i s t i k K e t e r a n g a n

Wilayah Geografis Jl. Muchtar Basri No11 Medan

Pekerjaan Mahasiswa dan Karyawan

Jenis Kelamin Pria dan Wanita

Umur 10 – 50 Tahun

5. Trend Perkembangan Pasar

Dalam menjalankan usaha, harus memperhatikan faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang dimaksud di sini adalah pertumbuhan ekonomi dan daya beli konsumen yang mayoritas adalah mahasiswa dan masyarakat sekitar kampus. Oleh karena itu, kami menentukan harga jual produk sesuai dengan daya beli mahasiswa dan masyarakat sekitar kampus. Namun pada intinya, semua lapisan pembeli akan dapat membeli produk ini, karena kami menetapkan harga yang murah namun tetap menjaga kualitas produk demi kepuasan konsumen.

• Bidikan pasar di area kampus tersebut telah direncanakan secara cermat

dan matang karena menurut analisa pasar yang ada, area kampus merupakan ladang yang sangat subur untuk membuka bisnis baru

(12)

khususnya dibidang makanan. Area kampus tidak hanya didominasi oleh masyarakat asli Medan tetapi juga terdapat kaum pendatang yang biasanya kos ataupun mengontrak di daerah sekitar kampus. Kaum pendatang tersebut kebanyakan adalah kaum muda.

Diperkirakan untuk kawasan, Jln. Muchtar Basri dan sekitar terdapat minimal 10.000 orang yang tinggal disana. Dan untuk di area kampus jumlah terbanyak adalah mahasiswa. Jika rata-rata didominasi oleh kaum muda sedangkan dikalangan kaum muda tersebut sedang demam makanan Indonesia maka permintaan barang akan selalu ada, bahkan dapat cenderung meningkat untuk hari-hari tertentu misalnya untuk malam minggu, hari minggu, ataupun hari libur.

6. Proyeksi Penjualan

Dari Pengamatan Langsung dan dari data jumlah Mobil /Sepeda Motor yang melakukan parkir di Kebab Saudi Arabian Baba Ali maupun pembeli yang berjalan kaki kebab ini cukup terkenal di Medan dimana rata-rata pengunjung setiap hari mencapai lebih dari 100 orang maka dapat diambil kesimpulan sementara bahwa kebab saudi arabian baba ali cukup laris dan memasyarakat serta dari segi Ekonomi layak untuk dijadikan Produk yang akan dipasarkan. Data tersebut juga ditunjang oleh data dari kebab saudi arabian baba ali yang kurang terkenal yang notabene adalah produk tiruan dari kebab turki gings Terkenal di

Medan dimana setiap hari rata rata menjual lebih dari 70 roti tortila. Dengan mengambil Asumsi bahwa kalau kebab saudi arabian baba ali ini berjalan dimana pada tahap awal dapat menjual perhari adalah rata rata 30 potong roti maka Omset

(13)

yang diharapkan adalah Rp 360.000,-/hari. Omset tersebut dihitung atas dasar harga roti adalah Rp.12.000/potong,- jauh lebih rendah dibandingkan dengan Produk sejenis dari kebab kings yang sudah terkenal dengan harapan kita mampu menjadi pilihan yang pertama karena dari sisi harga sudah pasti menang.

Proyeksi Penjualan Perbulan

“Kebab Saudi Arabian Baba Ali” Penjualan / bulan

1. Beef Kebab 700 x Rp 12.000 = Rp 8.400.000

2. Kebab Nugget Chrispy 500 x Rp 12.000 = Rp 6.000.000 3. Nasi Goreng Kebab 560 x Rp 10.000 = Rp 5.600.000

Total Rp.20.000.000

Biaya Operasional

Karyawan 3 orang = Rp 5.000.000

Sewa Tempat = Rp. 1.000.000

Bahan Baku dan Bahan Penolong = Rp 5.877.000

Biaya Listrik, Air dan Telepon = Rp. 200.000

Biaya Pemasaran = Rp. 1.000.000

(14)

Lain-lain = Rp. 100.000

Total Biaya Operasional = Rp. 15.177.000

Keuntungan = Penjualan – Biaya Operasional

= Rp 20.000.000 – Rp. 15.177.000

= Rp 4.823.000

Tabel 2.5 Perkiraan Penjualan TAHUN PERKIRAAN PENJUALAN BEEF

KEBAB (dalam unit)

HARGA 2012 3600 Rp 43.200.000 2013 4000 Rp 48.000.000 2014 4500 Rp 54.000.000 TAHUN PERKIRAAN PENJUALAN KEBAB NUGGET CHRISPY

(15)

(dalam unit) 2012 3600 Rp 43.200.000 2013 4000 Rp 48.000.000 2014 4500 Rp 54.000.000 TAHUN

PERKIRAAN PENJUALAN NASI GORENG KEBAB (dalam unit)

HARGA 2012 3600 Rp 36.000.000 2013 4000 Rp 40.000.000 2014 4500 Rp 45.000.000

Dengan melihat data diatas, penulis juga memproyeksikan rencana penjualan seperti di bawah ini (dalam unit) :

(16)

Tabel 2.6 Proyeksi Rencana Jualan Tahun Permintaan (A) Penawaran (B) Peluang (C = A-B) Rencana Penjualan 2012 8.000 10.000 2.000 9.000 2013 10.000 12.000 2.000 11.000 2014 12.000 15.000 3.000 14.000

7. Strategi Pemasaran Kebab Saudi Arabian Baba Ali

Untuk memperkenalkan jenis usaha baru yang akan dibuka, maka usaha kebab ini juga menerapkan strategi pemasaran yang telah terorganisir dengan seksama demi meningkatkan penjualan produk ke depannya. Berbagai usaha pemasaran yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Promosi penjualan

a. Mengikuti pameran dengan mendirikan stand makanan

b. Pemberian diskon pembelian produk kebab untuk awal pembukaan.

c. Promosi langsung ke konsumen. 2. Iklan

(17)

b. Iklan di media cetak lokal c. Selebaran

3. Jejaring Sosial

Untuk menyampaikan informasi seputar perkembangan dari produk terbaru maka Kripik Singkong akan menyampaikan informasi tersebut lewat jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter. Konsumen dapat melihat produk-produk yang tersedia diakun Facebook yaitu “Kebab Saudi Arabian Baba Ali” dan di Twitter juga sama. Usaha ini dilakukan untuk mempermudah penjualan dari usaha Kebab ini.

Dalam akun jejaring sosial ini akan ditampilkan segala macam jenis Kebab yang ada di Kebab Saudi Arabian Baba Ali. Tidak hanya sekedar informasi berupa data-data atau karekteristik tentang spesifikasi produk tertentu, akan tetapi juga menampilkan gambar secara jelas yang terdapat di album Kebab Saudi Arabian Baba Ali. Dengan begitu pelanggan ataupun calon pelanggan dapat bisa menilai langsung dari Kebab yang tersedia. Akun ini juga sebagai sarana untuk menyampaikan kritik dan saran dari konsumen atau pelanggan dari Kebab Saudi Arabian Baba Ali.

8. Analisis Pesaing

Pesaing merupakan faktor yang penting dalam menyusun keberhasilan pemasaran. Menurut pakar manajemen strategi mengidentifikasi 5 ( lima ) kekuatan persaingan yakni masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar-menawar pemasok, serta persaingan konvensional di antara para pesaing yang ada. Kelima kekuatan persaingan tersebut secara bersama-sama menentukan intensitas persaingan dan kemampuan laba dalam industri, dan

(18)

kekuatan yang paling besar akan sangat menentukan serta menjadi sesuatu yang sangat penting dari sudut pandang perumusan strategi.

a. Ancaman Masuknya Pendatang Baru

Pendatang baru dalam industri dapat mengancam pesaing yang ada. Untuk usaha kebab ini ancaman akan masuknya pendatang baru dapat merebut pangsa pasar dari produk usaha ini. Misalnya masuknya produk yang sejenis maupun yang berbeda seperti Kebab Kings, Kebab Turki Baba Rafi dan sebagainya.

Tingkat Rivalitas Diantara Para Pesaing yang Ada

Persaingan ada yang berbentuk perlombaan untuk mendapatkan posisi dengan menggunakan strategi-strategi seperti persaingan harga, promosi dan sebagainya. Untuk usaha Kripik Singkong ini tingkat rivalitas yang ada di sekitar area Perumahan bumi tuntungan sangat tinggi, adanya pesaing yang berbeda-beda dapat menyebabkan turunnya permintaan akan produk ini.

b. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli

Dalam usaha Kebab ini yang menentukan harga berada di tangan usaha Kebab Saudi Arabian Baba Ali, ini disebabkan usaha ini hadir untuk pertama kalinya di jalan Muchtar Basri dan belum ada pesaing yang memiliki ciri-ciri dan konsep yang sama dengan yang ditawarkan oleh Kebab Saudi Arabian Baba Ali ini.

(19)

Penggunaan saluran distribusi yang tepat akan memberikan manfaat seperti tersedianya produk (kebab) pada moment yang tepat bagi konsumen, dan juga akan tersedianya produk (Kebab) di lokasi yang menyenangkan bagi pelanggan potensial.

Makanan seperti Kebab ini adalah salah satu makanan ringan, alangkah baiknya jika lebih dekat dengan masyarakat, agar terpenuhi permintaan dan memaksimalkan keuntungan, maka dalam pemasaran dan penjualan kripik Singkong hanya menggunakan 1 ( satu )saluran distribusi.

1) Zero Level Channel: dari produsen langsung ke konsumen

Gambar 2.5: Saluran Pemasaran

Gambar 2.5 menjelaskan bahwa saluran yang digunakan oleh Kebab Saudi Arabian Baba Ali adalah saluran No Channel atau Zero level channel yaitu saluran yang pemasarannya langsung dari produsen ke konsumen. Saluran ini tidak memiliki perantara, dikarenakan Kebab ini “menjajakan” produknya dengan cara Memasarkan Kebab nya ke konsumen yang ada di jalan Muchtar Basri Medan.

(20)

Dari analisis pasar dan pesaing yang penulis lihat bahwa, pesaing dari usaha kebab ini bukan dari produk yang sejenis melainkan pesaing yang bersifat subtitusi yakni usaha kebab turki baba rafi. adapun keunggulan dan kelemahan dari produk yang kami tawarkan dan kompetitor sebagai berikut:

Tabel. 2.7 Analisis Pesaing

Pesaing Keunggulan Kelemahan

Restoran 1. Fasilitasnya bagus 1. Harga Mahal

2. Rasa Kebab Kurang Nikmat

Cafe 1. Menyediakan Fasilitas

Wifi

2. Menyediakan Berbagai Macam Jenis Kebab

1. Rasa Kebab Kurang Nikmat

(21)

Kebab Turki Baba Rafi

1. Menawarkan beberapa jenis produk yang sejenis

2. Usaha tsb. Memasuki pasar lebih awal

1. Menawarkan harga yang lebih tinggi terhadap beberapa jenis produk yang sejenis

2. Variasi menu yang ditwarkan lebih sedikit dari produk yang akan kami tawarkan

E. ASPEK PRODUKSI

1. Bahan Baku dan Bahan Penolong

Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan. Bahan baku yang digunakan adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan per hari dan per bulan).

Tabel 2.8 Daftar Bahan Baku dan Bahan Penolong per Hari & per Bulan

No Uraian Banyak Per hari @ Jumlah Harga Banyak per bulan Jumlah Harga

(22)

1 Beras 2 kg Rp 7000

Rp 14.000 60 Kg Rp 300.000 2 Daging Kebab ¼ tiang Rp

230.00 0

Rp 57.500 10 Tiang Rp 2.300.00 0

3 Roti Tortila 2 Pacs Rp

45.000 Rp 90.000 60 pacs Rp 270.000 3 Salada 1 Kg Rp 7000 Rp 7000 30 Kg Rp 210.000 4 Timun 3 Buah Rp 5000 Rp 3.000 10 Kg Rp 150.000 5 Tomat 3 buah Rp 5000 Rp 3.000 10 Kg Rp 150.000 6 Bawang Bombay 1 Buah Rp 20.000 Rp 2.000 5 Kg Rp 100.000 7 Mayones ½ Bgks Rp 40.000 Rp 20.000 15 Bgks Rp 600.000 8 Saos ½ Bgks Rp 15.000 Rp 7500 15 Bgks Rp 225.000 9 Mentega 1 Bgks Rp 4.000 Rp 4.000 30 Bgks Rp 120.000 10 Plastik 1 Bgks Rp 3.000 Rp 3.000 30 Bgks Rp 90.000

(23)

11 Tempat Kebab & Nasi Goreng

2 Lusin Rp 10.000

Rp 20.000 30 Lusin Rp 600.000

12 Cabe Merah 1 Ons Rp

12.000 Rp 1.200 1 Kg Rp 12.000 13 Bumbu Nasi Goreng 5 Bgks Rp 5.000 Rp 25.000 150 Bgks Rp 750.000 13 Total Rp 257.200 Rp 5.877. 000 2. Proses Produksi

Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan proses yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang dimaksud bentuk proses biasa digambarkan dalam lembaran skema atau diagram alur yang disertai dengan keterangan deskriptif.

(24)
(25)

Cara Pembuatan Kebab:

1. Potong kecil-kecil daging kebab, kemudian cairkan (lelehkan) mentega dan goreng daging kebab hingga coklat kehitam-hitaman.

2. Ambil satu lembar roti tortilla, letakkan di atas piring.

3. Letakkan daun selada, tomat, timun, bawang Bombay yang telah diiris halus-halus di atas roti tortilla

4. Tuangkan saos dan mayones secukupnya.

5. Gulung roti tortilla, kemudian letakkan mentega, dan goreng kebab hingga kecoklatan.

Sekilas Info Tentang Kebab :

Kebab biasanya di panggang atau dibakar supaya dagingnya enggak mudah basi, selain itu minyak dan lemak yang nempel di daging juga jadi berkurang. Nah, kalo pengen coba hidangan wajib Raja-Raja Arab dan India, bisa ni coba buat santap kebab. Mau isi daging kambing, sapi, ato ayam? Tetap aja jempolan .Alat-alat yang dibutuhkan untuk produksi.

(26)

3.Peralatan yang Dibutuhkan

Tabel 2.9 Daftar Nama Alat Produksi

Nama Mesin/Peralatan Merek Jumlah Unit

Harga Jumlah Harga

1. Kompor Gas Miyako 2 Rp.200.000 Rp.400.000

2. Tabung Gas LPG 3kg 3 Rp. 150.000 Rp.450.000

3. Wajan Flat Maxim 2 Rp. 400.000 Rp.800.000

4. Pisau Stainless 5 Rp. 20.000 Rp.100.000 5. Sudip Kiwi 5 Rp. 20.000 Rp.100.000 6. Barner (alat pemanggang) Mutiara 1 Rp.4.000.000 Rp.4.000.000 TOTAL Rp4.790.000 Rp.5.850.000 4. Sarana Penunjang

Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, telepon, internet, dan lain-lain. Sarana penunjang juga menjadi salah satu faktor penting dalam menjalankan suatu usaha.

(27)

Tabel 2.10 Sarana Penunjang

Jenis Biaya Jumlah Biaya

1. Listrik Rp 150.000,-

2. Air Rp 50.000,-

Total Biaya Sarana Penunjang : Rp.200.000,-

F. ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan hal-hal mengenai kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibutuhkan, dan persyaratan kerja. Karena dalam usaha ini pemilik juga merupakan investor aktif yang berarti pemilik juga menjalankan pekerjaan operasional, maka system penggajian tidak dihitung secara spesifik melainkan menerima pembagian dari laba yang didapatkan. Sehingga untuk saat ini usaha pemilik belum memerlukan tenaga kerja tambahan karena masih dapat mengelola sendiri usaha ini.

Adapun tugas dan gaji para karyawan adalah sebagai berikut:

1. Kasir yang bertugas sebagai melayani setiap konsumen yang akan membayar serta membuat laporan pendapatan (omset) setiap hari nya dan gajinya sebsar Rp 3.000.000,00

2. Koki yang bertugas sebagai memasak makanan yang di pesan konsumendan gajinya sebesar Rp 1.500.000,00

(28)

3. Pelayan yang bertugas sebagai melayani konsumen yang ingin memesan makanan yang telah ada di daftar menu dan gajinya sebesar Rp 1.500.000,00

G. RENCANA PENGEMBANGAN PASAR 1. Strategi Produksi

Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan kuantitas dari produk yang dihasilkan. Namun, akan tetap menstabilkan harga dari produksi tersebut. Hal ini direncanakan untuk lebih mengembangkan dan mengekspansi usaha ini untuk lebih berkembang.

Produk yang ditawarkan perusahaan ini pasti memiliki kendala dalam berubahnya selera pasar. Hal ini menjadi sorotan penting untuk terus berinovasi agar mempertahankan eksistensi dari produk yang dihasilkan.

2. Strategi Organisasi dan SDM

Dalam penerapan strategi organisasi dan SDM juga sangat diperhatikan karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi.

Meningkatkan prestasi kerja dapat dilakukan dengan memotivasi dan melibatkan karyawan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produk. Namun, yang menjadi perhatian adalah motivasi bukan dilihat dari seberapa banyak intensif yang diberikan melainkan sejauh mana karyawan dilibatkan dalam perusahaan.

(29)

3. Strategi Marketing

Marketing juga mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang marketing yang akan dilakukan adalah dengan lebih memasarkan usaha ini dengan membuat brosur, poster dan flyer yang akan lebih dipasarkan kepada masyarakat umum. Marketing menjadi salah satu strategi yang dapat meningkatkan, mengembangkan dan ekspansi perusahaan. Dalam memasarkan produk ini dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan fasilitas internet seperti : facebook, twitter, blog dan sarana internet lainnya yang mendukung pemasaraan ini.

H. PEMANFAATAN IT

Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point adalah bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis mengenai teknologi sehingga memberi dampak terhadap stategi bisnis dan selalu terlibat dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis.

Dalam pemanfaatan IT, Kebab Saudi Arabian Baba Ali menggunakan akun Facebook dan Twitter untuk sarana promosi dari produk usaha kebab ini dan perkembangan dari produk-produk yang tersedia di kebab saudi arabian baba ali Akun Facebook dan Twitter ini juga sebagai sarana bagi konsumen atau pelanggan untuk menyampaikan kritik dan saran dari produk-produk maupun pelayanan dari kebab saudi arabian ini.

(30)

I. ANALISIS KEUANGAN 1. Proyeksi Keuangan

Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya ada laporan keuangan: investasi awal dan cash flow. Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut:

a. Sumber Pendanaan

Tabel 2.11 Sumber Pendanaan

Uraian Persentase (%) Jumlah

1. Modal Sendiri Rp 30.000.000,- Rp.30.000.000,-

2. Pinjaman 0 0.

Jumlah (1+2) Rp. 30.000.000,-

a. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi

Tabel 2.12 Kebutuhan Pembiayaan / Modal Investasi

Item Jumlah Biaya

Sewa tempat/bulan Rp.1.000.000

Pembeliaan bahan baku awal dan bahan pembantu

(31)

Pembuatan desaign grobak Rp.3.500.000

Pembelian Barner (alat pemanggang) Rp.4.000.000

Pembuatan banner untuk grobak Rp.2.000.000

Pembelian penggorengan Rp. 650.000

Pembelian perlengkapan grobak Rp.4.000.000

Kursi 10 buah@Rp.100.000 Rp.1.000.000

Pembuatan kemasan 3000 buah @ 1000

Rp.3.000.000

Tabung gas 3 kg 3 buah @Rp. 150.000 Rp. 450.000

Tungku kompor 2 buah @Rp. 200.000 Rp. 400.000

Galon air 2 buah@ Rp. 50.000 Rp. 100.000

Lampu neon 3 buah@ Rp50.000 Rp. 150.000

Perlengkapan lain-lain Rp.1.000.000

(32)

RENCANA ARUS KAS (dalam ribuan rupiah)

KEBAB SAUDI ARABIAN BABA ALI

UNTUK TAHUN 2012

Bln 0 Bln I Bln II Bln III Bln IV Bln V Bln VI Bln VII Bln VIII Bln IX Bln X Bln XI Bln XII

A. PENERIMAAN

Penerimaan Penjualan 0 20.000 20.000 22.000 22.500 23.000 23.500 24.000 25.000 25.000 25.500 26.500 27.000

Modal 30.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Penerimaan lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sub Total Penerimaann 30.000 20.000 20.000 22.000 22.500 23.000 23.500 24.000 25.000 25.000 25.500 26.500 27.000

B. PENGELUARAN

Pembelian Aset (Investasi) 21.250 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Pembelian Bahan Baku 4.877 4.877 5.000 5.000 5.500 6.000 6.500 7.000 7.500 8.000 8.500 9.000

Pembelian Bahan Pembantu 1.000 1.500 1.500 1.550 1.550 2.000 2.000 2.000 2.500 3.000 3.000 3.500

(33)

Transprot 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

Biaya produksi lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Gaji pimpinan 0 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000

Biaya pemasaran 1.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Alat Tulis Kantor 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Listrik dan Air 200 200 200 250 250 250 300 300 300 300 300 300

Biaya Administrasi lain-lain 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Sub Total Pengeluaran 23.450 17.177 17.677 17.800 17.900 18.400 19.350 19.900 20.400 21.400 22.400 22.900 23.900

C. SELISIH KAS 6.550 2.823 2.323 4.200 4.600 4.600 4.150 4.100 4.600 3.600 3.100 3.600 3.100

D. SALDO KAS AWAL 0 6.550 9.373 11.696 15.896 20.496 25.096 29.246 33.346 37.946 41.546 44.646 48.246

(34)

Tabel 2.13 CASH FLOW

0 Tahun ke 1 Tahun ke 2 Tahun ke 3

Cash Inflow Investasi Rp 30.000.000,00 Penjualan Rp 258.500.000,00 Rp 128.000.000,00 Rp200.000.000,00 Total Estimasi Cash Inflow Rp30.000.000,00 Rp 258.500.000,00 Rp 128.000.000,00 Rp 200.000.000,00 Cash Outflow perangkat Rp 5.850.000,00 operasional Rp 15.177.000,00 Rp 15.177.000,00 Rp 20.000.000,00 Rp 25.000.000,00 Inisialisasi & Riset Awal 0 Total Cash Outflow Rp 21.027.000 ,00 Rp 15.177.000,00 Rp 20.000.000,00 Rp 25.000.000,00 Net Inflow (defisit) Rp 6.973.000,00 Rp 243.323.000,00 Rp 108.000.000,00 Rp 175.000.000,00

Saldo Kas Awal Rp 6.973.000,00 Rp25.296.000,00 Rp133.296.000,00

(35)

J. ANALISIS RESIKO USAHA 1. Analisis Resiko Usaha

− Adanya kompetiter yang sudah lebih dulu menguasai pasar untuk produk

tertentu.

− Prediksi target penjualan yang tidak sesuai seperti harapan, karena produk

kami yang masih baru

2. Antisipasi Risiko Usaha

− Untuk mengatasi kompetiter yang ada, kami memberikan harga yang

lebih murah di banbanding kan kompetiter yang ada, tetapi dengan memberikan kualitas rasa yang sangat berkualitas dan pelayanan konsumen yang memuaskan.

− Untuk menghindari tidak tercapai nya target penjualan kami akan

melakukan sistem deliveri order untuk meningkat kan penjualan, dan melakukan promi secara berkala untuk mengenalkan produk usaha klami kepada masyarakat.

Gambar

Tabel  2.3 Perkiraan  Penawaran
Tabel 2.5 Perkiraan Penjualan    TAHUN  PERKIRAAN PENJUALAN BEEF
Tabel 2.8 Daftar Bahan Baku dan Bahan Penolong per Hari & per Bulan
Tabel 2.11 Sumber Pendanaan
+2

Referensi

Dokumen terkait