• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PEMBAHASAN. pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II PEMBAHASAN. pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II PEMBAHASAN A. Data Perusahaan

Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, faximile, E-mail, NPWP serta perizinan perusahaan yang mana dalam data perusahaan ini akan mencerminkan bergerak dalam bidang apa dan produk atau jasa apa yang diproduksi oleh suatu perusahaan tersebut. Berikut adalah data dari perusahaan yang penulis rencanakan:

Nama Perusahaan : Martabak Manis Butet Bidang Usaha : Industri Makanan Jenis Produk : Martabak Manis

Alamat Perusahaan : Jl.Jamin Ginting No.93, Medan Nomor Telepon : ( 061 ) 8217265

Alamat E-mail :martabakmanisasoy@gmail.com Facebook, Twitter :Martabak Manis Butet, ButetMartabak Mulai Berdiri : 01 November 2011

(2)

B. Biodata Pemilik

Nama : Betty Sinaga

Jabatan : Pimpinan

Tempat dan tanggal Lahir : Pangururan, 28 Maret 1991 Alamat Rumah : Jl.Wijaya Kesuma No 14 Medan Nomor Telepon/HP : 085762029971

Alamat E-mail :chinaga_sweety@yahoo.com Facebook/ Twitter : Betty Sinaga /-

Pendidikan Terakhir : Diploma

C. Struktur Organisasi Martabak Manis Butet

Pengorganisasian adalah pengaturan setelah ada plan (rencana). Dalam hal ini diatur tentang apa tugas pekerjaan, macam/jenis serta sifat pekerjaan, unit-unit kerja (pembentukan bagian-bagian), tentang siapa yang akan melakukan, apa alat-alatnya, bagaimana pengaturan keuangan dan fasilitasnya dengan kata lain setelah tujuan perusahaan telah ditentukan, perusahaan perlu merumuskan tindakan-tindakan yang akan dijalankan untuk mewujudkan berbagai tujuan tersebut. (Raja Bongsu Hutagalung, Syafrizal Helmi Situmorang, Frida Ramadini).

Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan bisnis yang telah ditetapkan sebelumnya, wadah tersebut disusun dalam struktur organisasi dalam bisnis. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan aktivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja

(3)

sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan dari bisnis tersebut dapat tercapai.

Gambar 2.1 : Struktur Organisasi Martabak Manis Butet

Gambar 2.1 di atas menjelaskan bahwa untuk saat ini dalam struktur organisasi kami hanya masih 4 orang termasuk penulis yang terlibat dalam pengelolaan rencana ini. Ke depannya akan lebih banyak lagi tenaga kerja yang akan diserap. Penulis yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi usaha yang berkembang dan menjadi perusahaan yang besar.

Uraian Tugas

Berikut ini adalah uraian tugas dari setiap unit yang terdiri dari a. Pimpinan

Bertanggung jawab atas perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, dan pengawasan, serta peningkatan mutu.

Job description : Gilbert Staf Produksi

Dian

Staf Administrasi & Keuangan

Rahmad Staf Pemasaran Betty

(4)

1. Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan usaha Martabak Manis Butet.

2. Merencanakan dan menyusun program kerja

3. Bertanggung jawab atas perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, dan pengawasan, serta peningkatan mutu.

4. Membina karyawan.

Kualifikasi: Minimal sedang berkuliah, usia minimal 20 tahun, mutu pribadi, disiplin, motivasi kerja tinggi, perhatian, mandiri, mampu mempengaruhi orang lain, mampu membuat keputusan, bersikap adil dan bertanggung jawab.

b. Staf Produksi Job Description :

1. Memonitor pelaksanaan rencana produksi.

2. Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efisiensi pengunaan tenaga kerja dan peralatan.

Kualifikasi: Usia minimal 20 tahun, mutu pribadi; perhatian, disiplin, motivasi kerja tinggi, mampu bekerja sama, mandiri, berorientasi pada pelanggan, loyal.

c. Staf Administrasi dan Keuagan

1. Melakukan pengecekan harga-harga pada produk-produk yang telah diproduksi dan memeriksa laporan keuangan terhadap barang-barang produksi yang telah laku terjual.

2. Mengendalikan kegiatan-kegiatan bidang keuangan

3. Merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.

(5)

Kualifikasi: Telah berpengalaman di bidangnya, mutu pribadi; perhatian, disiplin, motivasi tinggi, mampu bekerja sama, mandiri, berorientasi pada pelanggan, teliti.

d. Staf Pemasaran

1. Mengendalikan pelaksanaan program pemasaran, meliputi; pembuatan dan stock usaha, distribusi, penetapan dan pengendalian harga, pemasaran, serta aspek lain yang berkaitan dengan pemasaran

2. Menentukan pasar sasaran

3. Memonitor kepuasan konsumen, mengevaluasi persaingan, serta mengidentifikasikan kecenderungan dan peluang pasar.

4. Memahami kebutuhan konsumen/calon konsumen serta memberikan jalan keluar.

Kualifikasi: Usia minimal 20 tahun, mutu pribadi; perhatian, disiplin, motivasi kerja tinggi, mampu bekerja sama, mandiri, berorientasi pada pelanggan, loyal.

D. Aspek Pasar dan Pemasaran

1. Produk yang dihasilkan

Produk berupa makanan cepat saji yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menarik minat konsumen untuk menikmati produk ini. Kami menyajikan produk ini dengan cara yang berbeda, yaitu kami selalu menyajikannya dalam keadaan hangat. Dan kami juga memperhatikan lingkungan dengan menyajikannya menggunakan bungkus daun pisang sehiingga aroma daun pisang dan daun pandan juga memberikan kualitas yang lebih baik.

(6)

Ada beberapa variasi menu yang ditawarkan dalam usaha kami dan menjadi andalan Martabak Manis Butet ini

a. Martabak manis rasa Keju

Martabak manis rasa keju ini merupakan salah satu menu andalan usaha kami. Tekstur martabak ini sangat lembut dan memiliki rasa manis yang pas di mulut kita, dan rasa keju yang begitu gurih yang terdapat di tengah-tengahnya. Harga dari menu ini adalah sebesar Rp. 9.000,-

b. Martabak manis rasa coklat

Menu andalan kami yang lain adalah martabak manis rasa coklat. Rasa coklat yang begitu nikmat di mulut terdiri dari meises yang ditaburkan di tengah-tengah martabak ini, ditambah lagi olesan susu coklat kental. Harga martabak ini adalah Rp. 9000,-

(7)

c. Martabak manis rasa keju-coklat

Martabak manis rasa keju-coklat ini merupan perpaduan antara rasa keju dan rasa coklat. Keju dan coklat ditaburkan di bagian tengah martabak ini. Harga martabak ini adalah Rp. 10.000,-

d. Martabak manis rasa coklat-kacang

Martabak manis rasa cokat kacang ini adalah variasi dari martabak coklat yang di bagian tengahnya ditambahi kacang. Rasa kacang membirakan cita rasa yang menarik pada martabak ini. Harga martabak ini adalah Rp. 8.000,-

(8)

Warna hijau pada martabak ini berasal dari pandan yang dicampurkan pada adonan martabak pada saat proses pengadukan adonan. Rasa dan aroma pandan member rasa khas yang nikmat, ditambah lagi taburan keju di bagian tengahnya, sehingga rasanya begitu nikmat. Harga martabak ini adalah Rp 11.000

2. Keunggulan Kompetitif

1. Memiliki berbagai macam macam bentuk.

2. Memiliki berbagai macam-macam rasa yang nikmat 3. Bahannya alami dan sangat higienis

4. Cara penyajiannya menarik 5. Harga relatif murah

Selain keunggulan-keunggulan yang di atas ada beberapa pelayanan yang diberikan sebagai ciri khas dari “Martabak Manis” antara lain :

1. Menerapkan pelayanan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun ).

2. Memberikan potongan harga untuk even-even tertentu atau untuk pembelian dalam jumlah yang banyak.

3. Dapat menerima pesanan dalam jumlah besar.

Semua pelayanan tersebut ditujukan dengan maksud menarik simpati pelanggan sehingga mereka akan tetap nyaman berlangganan.

3. Gambaran Pasar

Diperkirakan minat pasar akan kebutuhan pangan akan terus meningkat seiring dengan perkembangan zaman, karena manusia tidak bisa bertahan hidup

(9)

tanpa ketersediaan pangan. Permintaan pasar yang “demam” akan makanan cepat saji membuat Martabak Manis Butet optimis produk yang dijual dapat diterima di masyarakat dengan menu-menu andalan dan beda dari yang lain.

Untuk mengatasi adanya persaingan antar sesama produk maupun produk yang berbeda tetapi masih dalam satu jenis Martabak Manis Butet melakukan kegiatan promosi untuk mendukung penjualan usaha ini yaitu sebagai berikut:

a. Mengikuti pameran dengan mendirikan stand makanan

b. Pemberian diskon pembelian produk Martabak Manis Butet untuk awal pembukaan.

c. Brosur/ daftar harga, selebaran. d. Facebook, Twitter

e. Promosi langsung ke konsumen, dimana konsumen disuruh untuk mencoba memakannya dengan harapan mereka akan selalu ingat akan rasa martabak manis tersebut dan diharapkan menjadi media promosi ke orang lain.

4. Target Pasar

Mengingat pentingnya pemasaran tersebut, maka usaha mikro ini pun harus menentukan segmen pasarnya. Selanjutnya sesuai dengan pengertian pasar ialah sekelompok orang yang mempunyai uang untuk dibelanjakan, mempunyai kemauan, dan kewenangan untuk melakukan pembelian, maka segmentasi pasar Martabak Manis ini terdiri beberapa faktor:

(10)

a. Faktor Geografis : Jl. Jamin Ginting No.96 Padang Bulan b. Faktor Demografis :1. Usia ; Segala Usia

2. Jenis Kelamin ; pria dan wanita 3. Agama ; Semua agama

Bidikan pasar di area kampus tersebut telah direncanakan secara cermat dan matang karena menurut analisa pasar yang ada, area kampus merupakan ladang yang sangat subur untuk membuka bisnis baru khususnya dibidang makanan.

Area kampus tidak hanya didominasi oleh masyarakat asli Medan tetapi juga terdapat kaum pendatang yang biasanya kos ataupun mengontrak di daerah sekitar kampus. Kaum pendatang tersebut kebanyakan adalah kaum muda. Peluang ini dapat kita manfaatkan karena rata-rata anak kos biasanya lebih menyukai hal-hal yang berbau cepat dalam penyajian (cepat saji) serta dapat pula sebagai alternatif makanan lain jika bosan terhadap menu sehari-hari.

Usaha Martabak ini merupakan usaha yang menjanjikan, karena peminatnya yang hampir merata di setiap kalangan masyarakat atau siapa saja bisa menikmatinya.

5. Trend Perkembangan Pasar

Diperkirakan untuk kawasan Padang Bulan terdapat minimal 950.000 orang yang tinggal disana. Dan untuk di area kampus jumlah terbanyak adalah mahasiswa. Jika rata-rata didominasi oleh kaum muda sedangkan dikalangan kaum muda tersebut sedang demam makanan cepat saji maka permintaan barang

(11)

akan selalu ada, bahkan dapat cenderung meningkat untuk hari-hari tertentu misalnya untuk malam minggu, hari minggu, ataupun hari libur.

Dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi dalam perkembangan usaha penulis. Dikarenakan ketika inflasi tinggi maka akan berimbas pada bahan baku dan akan mempengaruhi biaya operasional usaha ini. Dengan tingginya inflasi maka tinggi pula harga bahan baku serta gaji para karyawan yang akan berimbas pada harga produk usahaMartabak Manis ini. Namun, ketika inflasi turun maka bahan baku penolong juga akan turun sehingga berimbas pula pada harga produk usaha Martabak Manis ini.

Dari segi tingkat suku bunga, faktor ini juga mempengaruhi akan perkembangan usaha ini. Namun, dapat dilihat bahwa tingkat bunga mempengaruhi ketika usaha yang dijalankan mendapat pinjaman dari pihak ketiga yakni bank. Dalam usaha ini, modal untuk pendirian usaha ini merupakan usaha dari modal sendiri dan usaha ini tidak akan terpengaruh akan naik atau turunnya tingkat suku bunga. Dengan modal sendiri ini kami sangat yakin akan dapat mengembangkan usaha ini menjadi perusahaan yang besar.

6. Proyeksi Penjualan

Dengan mengambil asumsi bahwa proyek Martabak Manis ini berjalan dimana pada tahap awal dapat menjual perhari adalah rata rata 30 bungkus maka omset yang diharapkan adalah Rp.270.000,-/hari. Omset tersebut dihitung atas dasar harga Martabak sesuai dengan harga yang ditetapkan setiap menunya dengan rincian sebagai berikut

(12)

Tabel 2.1 Proyeksi Penjualan “Martabak Manis” Pada hari pertama

No Nama Menu Banyak

(Unit)

@ Jumlah Harga (Rp)

1 Martabak Manis rasa Coklat 7 9.000 63.000

2 Martabak Manis rasa Keju 6 9.000 54.000

3 Martabak Manis rasa Keju Coklat

4 10.000 40.000

4 Martabak manis rasa coklat kacang

7 8.000 56.000

5 Martabak Manis rasa pandan keju

6 11.000 66.000

Total 30 279.000

Penulis memperkirakan proyeksi penjualan rata-rata 30 bungkus per hari. Sehingga dapat diketahui pula berapa keuntungan rata-ratanya per hari. Biaya untuk membeli bahan baku dan bahan pembantu adalah sekitar Rp. 170.000 per hari. Sementara hasil penjualan yang didapatkan selama sehari rata-rata sekitar Rp. 279.000. sehingga untung yang didapat selama sehari sekitar Rp. 109.000,-

Dengan tabel proyeksi penjualan pada hari pertama seperti di atas maka dapat disimpulkan Martabak Manis menjual kurang lebih 900 Martabak pada bulan pertama penjualan usaha ini. Berikut adalah proyeksi penjualan Martabak Manis dalam 5 (lima) tahun ke depan.

(13)

Tabel 2.2 Proyeksi Penjualan “Martabak Manis”

No Bulan Penjualan (dalam unit)

1 I 900 2 II 915 3 III 917 4 IV 920 5 V 923 6 VI 925 7 VII 925 8 VIII 920 9 IX 918 10 X 917 11 XI 925 12 XII 931

Dari gambar tabel 2.2 di atas memperlihatkan proyeksi penjualan Martabak Manis setiap bulannya. Pada bulan pertama permintaan Martabak Manis sebanyak 900 unit (bungkus) yang tiap harinya diharapkan terjual sebanyak 30 bungkus

. Dan pada bulan berikutnya terjadi kenaikan dan penurunan permintaan ini dapat disebabkan adanya kenaikan inflasi ataupun pertumbuhan ekonomi pada bulan-bulan tertentu yang sedang tidak baik.

(14)

Tabel 2.3: Proyeksi penjualan “Martabak Manis” sesuai dengan variasi rasanya Rasa Coklat @9000 Rasa Keju @9000 Rasa Coklat Keju @10000 Rasa Coklat Kacang @8000 Rasa Pandan Keju @11000 Jumlah Pendapatan (Rp) Januari 200 200 150 200 150 8.350.000 Februari 195 183 147 223 167 8.493.000 Maret 204 200 157 210 156 8.502.000 April 210 202 152 207 149 8.523.000 Mei 211 205 146 208 153 8.551.000 Juni 210 210 150 199 156 8.588.000 Juli 211 199 152 207 157 8.593.000 Agustus 212 190 152 210 156 8.534.000 September 216 192 151 200 158 8.529.000 Oktober 215 199 149 199 155 8.513.000 November 205 212 149 200 159 8.592.000 Desember 203 216 150 202 160 8.647.000

Grafik 2.1 proyeksi penjualan Martabak Manis sesuai variasi rasa martabak

0 50 100 150 200 250 Rasa Coklat Rasa Keju Rasa Coklat Keju Rasa Coklat Kacang Rasa Pandan Keju

(15)

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa penjualan menu andalan kami (rasa coklat dan rasa kuju) lebih tinggi daripada menu lainnya. Tetapi pada penjualan menu rasa coklat kacang juga mengalami penjualan yang tinggi, karena menu ini banyak digemari oleh masyarakat luas dan harganya yang relatif lebih murah dari menu lainnya.

Proyeksi Penjualan Martabak Manis selama 5(lima ) Tahun ke depan

Dalam proses berjalannya usaha ini selama lima tahun, usaha ini akan mengalami peningkatan dan diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 5 %

No Tahun Penjualan (dalam unit)

1 I 10840

2 II 11924

3 III 12520

4 IV 13772

5 V 15425

Diagram 2.4: Proyeksi penjualan Martabak Manis jangka waktu 5(lima) tahun

Strategi Pemasaran Martabak Manis

Untuk memperkenalkan jenis usaha baru yang akan dibuka, maka usaha Martabak ini juga menerapkan strategi pemasaran yang telah terorganisir dengan seksama demi meningkatkan penjualan produk ke depannya. Berbagai usaha pemasaran yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Promosi penjualan

(16)

b. Pemberian diskon pembelian produk Martabak Manis untuk awal pembukaan.

c. Promosi langsung ke konsumen. 2. Iklan

a. Brosur / daftar harga b. Iklan di media cetak lokal c. Selebaran

3. Jejaring Sosial

Untuk menyampaikan informasi seputar perkembangan dari produk terbaru maka Martabak Manis ini akan menyampaikan informasi tersebut lewat jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter. Konsumen dapat melihat produk-produk yang tersedia diakun Facebook yaitu “Martabak Manis butet” dan di Twitter yaitu

“Butetmartabak”. Usaha ini dilakukan untuk mempermudah penjualan dari usaha

Martabak ini..

7. Analisis Pesaing

Pesaing (competitor) merupakan factor penting dalam menyusun keberhasilan pemasaran. Kadangkala kita merasakan bahwa produk/jasa yang kita ciptakan sudah baik, akan tetapi perusahaan lain mungkin menciptakan prodk yang lebih baik. Apalagi pada era copycat ini orang tinggal gampang meniru dan membuat produk dengan lebih baik sserta murah dari produk yang ditirunya ( Raja Bongsu Hutagalung, Helmi syafrizal Situmorang, Frida Ramadini).

(17)

Pesaing utama dari usaha ini adalah sudah banyak nya penjual martabak martabak lain dalam berbagai macam rasa yang banyak dijual di pinggiran-pinggiran jalan.

Makanan seperti Martabak \Manis ini adalah salah satu makanan ringan, alangkah baiknya jika lebih dekat dengan masyarakat, agar terpenuhi permintaan dan memaksimalkan keuntungan, maka dalam pemasaran dan penjualan Martabak manis ini menggunakan 1(satu) saluran distribusi:

Zero level channel : dari produsen langsung ke konsumen

Berikut adalah keunggulan dan kelemahan dari produk pesaing sebagai berikut: Tabel 2.5 Analisis Pesaing

PESAING KEUNGGULAN KELEMAHAN

Usaha Gorengan

Usaha Burger

1. Harga lebih ekonomi

2. Lebih ringan untuk di jual.

1. Harga lebih ekonomis

1. Kurang menyehatkan

2. Kurang higienisnya produk yang dihasilkan.

1. kurang mengenyangkan perut

2. Sudah banyak dipasaran.

Produsen

(18)

Usaha Bakso

Usaha Sate

1. Sudah dikenal oleh masyarakat

2. Harganya yang terjangkau.

1. Sudah dikenal baik oleh masyarakat

2. Harganya lebih ekonomis

1. Kurang higienis

2. Adanya isu “daging tikus” dalam bakso

3. Kurang menyehatkan karena adanya penyedap rasa.

1. Kurang higienis

2. Banyak terdapat di pasaran

(19)

E. Aspek Produksi 1. Proses produksi

Masukkan ragi ke dalam santan hangat, aduk sampai larut dan berbuih, sisihkan.

Campur tepung dan gula, buat lubang ditengahnya, masukkan telur ke dalamnya. Uleni sambil dituangkan larutan santan, sampai gula larut, masukkan soda kue, uleni kembali sampau

tercampur rata.

Panaskan wajan martabak dan olesi margarine. Tuang adonan ke dalamnya sampai naik dan permukaannya agak mengering dan bagian luarnya menjadi kecoklatan. Angkat dan

letakkan ke atas telenan potong.

Taburkan gula pasir, meises, kacang tanah, keju, susu kental manis sesuai dengan pesanan konsumen. Dan

(20)

2. Bahan utama dan penolong

Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan. Bahan baku yang digunakan adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan per hari):

Tabel 2.6 Bahan Baku Per Hari

No Uraian Banyak @ Jumlah Harga (Rp)

1 Tepung Terigu 5 kg 4.000 20.000

2 Gula Pasir 3 kg 9.000 27.000

3 Santan 2 kg 10.000 20.000

4 Telur 7 butir 1.000 7.000

5 Susu Kaleng 5 kaleng 5.000 25.000

6 Margarin 3 bungkus 8.000 24.000

7 Baking Powder 1 bungkus 2.000 2.000

Total 125.000

Tabel 2.7 Bahan Pembantu per Hari

No Uraian Banyak @ Jumlah Harga (Rp.)

1. Meises 1 kg 10.000 10.000

2. Keju 2 bungkus 8.000 16.000

(21)

4. Pandan 15 lembar 1.000 15.000

Total 46.000

3. Peralatan yang dibutuhkan

Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu berkaitan dengan kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan. Adapun peralatan yang dibutuhkan yaitu :

Berikut adalah peralatan yang dibutuhkan di usaha ini Tabel 2.8 Peralatan

No Peralatan/ Mesin Jumlah

Unit

Harga Jumlah Harga

1 Stelling 1 1.000.000 1.000.000 2 Kompor gas 1 300.000 300.000 3 Cetakan Martabak 2 20.000 40.000 4 Tabung gas 1 100.000 100.000 5 Gas 3 kg 1 15.000 15.000 6 Pisau 1 7000 7000 7. Baskom 2 10.000 20.000 8. Kemasan 30 buah 500 15.000

9. Kantongan plastik 2 bungkus 2500 5000

(22)

4. Sarana Penunjang

Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, telepon.

Tabel 2.9 Biaya Sarana Penunjang

Jenis Biaya Jumlah Biaya

1. Listrik Rp 50.000,-

2. Air Rp 30.000,-

3. Telefon Rp 40.000

Total Biaya Sarana Penunjang : Rp 120.000,-

F. Analisis Sumber Daya Manusia

Menurut Sadono Sukirno, sumber daya manusia adalah orang-orang yang ada dalam organisasi yang memberikan sumbangan pemikiran dan melakukan berbagai jenis pekerjaan dalam mencapai tujuan organisasi. (2004:172).

Pada tahap awal, usaha ini direncanakan hanya memiliki tiga orang karyawan. Masing-masing karyawan memiliki tugas-tugas dalam bidang produksi, administrasi dan marketing, Sedangkan untuk bidang sumber daya manusia dilakukan oleh pimpinan. Berikut adalah kompetensi SDM di usaha Martabak Manis Butet ini:

1. Karyawan bagian produksi minimal merupakan tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), mengetahui

(23)

bagaimana proses produksi makanan, mengetahui bagaimana kualitas bahan utama, dan ulet.

2. Karyawan bagian marketing minimal merupakan tamatan Sekolah Menegah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), mampu menganalisis kebutuhan pasar, mampu membuat strategi pemasaran, ulet, tidak diutamakan pengalaman.

3. Karyawan bagian administrasi minimal merupakan tamatan Diploma dibidang Akuntasi/Keuangan, minimal memiliki pengalaman dibidang administrasi selama 1 tahun, mampu mengoperasikan komputer, mampu membuat laporan keuangan, dan jujur.

G. Rencana Pengembangan Usaha 1. Strategi Produksi

Dalam strategi produksi, pemilik memilih bahan baku yang dapat menekan biaya produksi. Dengan demikian, pemilik dapat meminimaliskan anggaran operasional. Selain itu, pemilik juga akan menambah jenis produk yang dihasilkan untuk menambah minat konsumen.

2. Strategi Organisasi dan SD

Kompetensi adalah ciri-ciri yang harus dimilki oleh seseorang sehingga dia dapat mencapai performansi prima dalam suatu bidang pekerjaan (Raja Bongsu, Helmi syafrizal Situmorang, Frida ramadini, 2010:108). Oleh karena itu, strategi yang diterapkan untuk mencapai hal diatas adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi.

(24)

Selain itu, memotivasi dan melibatkan karyawan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produk juga harus dilakukan dalam strategi ini

3. Strategi Marketing

Strategi yang akan dilakukan oleh usaha ini dalam bidang marketing yaitu dengan memperkenalkan produk kepada konsumen melaui brosur, poster dan fasilitas internet seperti : facebook, twitter, blog dan sarana internet lainnya yang mendukung pemasaran ini. Perusahaan akan melakukan strategi promosi menggunakan berbagai macam media promosi yang ada. Iklan yang disampaikan bersifat informative advertising. Metode yang paling sederhana dalam strategi promosi adalah dengan melakukan promosi dari mulut ke mulut. Perusahaan menyakini walaupun strategi ini sangat sederhana namun efektifitas penyampaian pesannya juga cukup signifikan. Dengan melakukan promosi di media-media cetak maka diharapkan akan tercipta brand awareness dan memperkenalkan produk kepada masyarakat. Dengan strategi ini, diharapkan permintaan konsumen akan meningkat terhadap produk yang ditawarkan.

4. Strategi Keuangan

Strategi keuangan dalam mengembangkan usaha ini dapat dilakukan dengan mengelola keuntungan yang selama ini didapat (laba ditahan) untuk spekulasi (berjaga-jaga) atas keadaan ekonomi atau pasar yang berubah-ubah yang dapat merugikan perusahaan. Selain itu, untuk memperluas usaha maka usaha ini akan mulai melakukan pinjaman atau kerjasama dengan pihak bank atau pihak-pihak yang tertarik pada usaha ini

(25)

H. Pemanfaatan IT

Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point adalah bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis mengenai teknologi sehingga memberi dampak terhadap stategi bisnis dan selalu terlibat dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis.

Dalam pemanfaatan IT, Martabak Manis Butet menggunakan akun Facebook dan Twitter untuk sarana promosi dari produk usaha burger ini dan perkembangan dari produk-produk yang tersedia di Martabak Manis Butet. Akun Facebook dan Twitter ini juga sebagai sarana bagi konsumen atau pelanggan untuk menyampaikan kritik dan saran dari produk-produk maupun pelayanan dari Martabak Manis Butet.

(26)

I. Analisis Keuangan

Berikut ini adalah perencanaan penggunaan dan oleh usaha “Martabak Manis”. Data-data ini merupakan gambaran keuangan usaha “Martabak Manis” di masa yang akan datang. Laporan ini terdiri atas:

1. Proyeksi keuangan

Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut:

a. Tabel 2.10 Sumber Pendanaan (dalam satuan rupiah)

Uraian Persentase (%) Jumlah

(a) (b) (c) (d) 1. Modal Sendiri 7.000.000 0 0 0 7.000.000 2. Pinjaman 0 0 0 0 0 Jumlah (1+2) 7.000.000

b. Tabel 2.11 Kebutuhan Pembiayaan/ Modal Investasi

Uraian Jumlah

a. Tanah 0

b. Mesin/Peralatan 1.502.000

c. Peralatan Kantor 100.000

d. Infrastruktur 500.000

e. Biaya pra operasi 500.000

(27)

Rencana Arus Kas

RENCANA ARUS KAS (dalam Ribuan) USAHA Martabak Manis Butet

UNTUK TAHUN 2011 BLN 0 BLN I BLN II BLN III BLN IV BLN V BLN VI BLN VII BLN VIII BLN IX BLN X BLN XI BLN XII JUMLAH A. PENERIMAAN PENERIMAAN PENJUALAN - 8350 8493 8502 8523 8551 8588 8593 8534 8529 8513 8592 8647 102415 PENERIMAAN MODAL 7000 - - - 7000

SUB TOTAL PENERIMAAN 7000 8350 8493 8502 8523 8551 8588 8593 8534 8529 8513 8592 8647 109415

B. PENGELUARAN INVESTAS/ASSET 2602 - - - 2602 PEMBELIAN BHN BAKU - 5130 5135 5137 5140 5145 5147 5148 5142 5141 5139 5147 5153 61704 LISTRIK,AIR,TELEPON - 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 1440 GAJI KARYAWAN - 700 700 700 700 700 700 700 700 700 700 700 700 8400 GAJI PIMPINAN - 850 850 850 850 850 850 850 850 850 850 850 850 10200 GAJI ADMINISTRASI - 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 6000

(28)

ALAT TULIS KANTOR - 15 - 15 - 15 - 15 - 15 - 15 - 90

BIAYA PEMELIHARAAN - 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 600

SUB TOTAL

PENGELUARAN 2602 7865 7555 7572 7560 7580 7567 7583 7562 7576 7559 7582 7573 93736

SELISIH KAS 4398 485 938 930 963 971 1021 1010 972 953 954 1010 1074 15679 C. SALDO KAS AWAL - 4398 4883 5821 6751 7714 8685 9706 10716 11688 12641 13595 14605 -

(29)

PROYEKSI LAPORAN ARUS KAS 5 TAHUN KE DEPAN

USAHA Martabak Manis (dalam ribuan rupiah) Tabel 2.12: Proyeksi Aliran Arus Kas 5 Tahun Kedepan Uraian

Tahun

1 2 3 4 5

a. Sumber dana kas (Cash In

Flow) :

- Penjualan (Sales) - Modal (Paid In Capital)

102.415 7.000 113.204,3 0 118.864,5 0 130.750,9 0 146.441 0 b. Penggunaan dana (Cash out

flow)

93.736 95.670,9 97871,3 100.807.4 103.327,6

c. Arus kas bersih (net flow = a – b)

15.679 17.533,4 20.993,2 29.943,5 43.113,4

d. Keadaan kas awal 0 15.679 17.533,4 20.993,2 29.943,5

(30)

2. BEP ( Break Even Point )

Break Even Point merupakan estimasi kasar untuk menghitung berapa lama modal yang dikeluarkan akan kembali.

Untuk mengetahui berapa lama modal usaha sop buah ini akan kembali maka perhitungan BEP nya adalah :

Rumusnya:

Total Pendapatan = Total Pengeluaran

(Harga Jual x Qty) = (Biaya tetap + biaya variabel)

Estimasi dalam 1 bulan:

Qty 1 bulan = 900 unit

Harga = 900 x Rp 9.000 = Rp 8.100.000 Biaya Variabel = Rp. 5.130.000 Biaya Tetap = Rp. 10.467.000 Estimasi BEP = = Rp 10.467.000 Rp8.100.000-Rp 5.130.000 = + 3,52 Bulan

(31)

J. Analisis Resiko

Resiko timbul karena adanya ketidakpastian. Biasanya ketidakpastian diakibatkan karena adanya keraguan terhadap sesuatu hal dimasa depan atau kelemahan seseorang/perusahaan dalam memprediksi masa depan perusahaannya. (Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang, Frida Ramadini,2010:115) Resiko yang mungkin akan dihadapi oleh usaha ini yaitu:

1. Resiko usaha

a. Resiko sistematis

Resiko yang mungkin terjadi adalah berkurangnya laba perusahaan karena terjadinya situasi ekonomi yang buruk, seperti terjadinya inflasi. Hal ini akan mengurangi permintaan konsumen akan martabak karena naiknya kebutuhan pokok, maka konsumen akan lebih memilih barang-barang kebutuhan pokok dari pada membeli martabak manis

b. Resiko nonsistematis

Resiko nonsistematis yang mungkin akan dihadapi oleh usaha ini adalah kesalahan manusia (human error), seperti kurangnya pengawasan manajer bagian produksi sehingga produk yang dihasilkan rusak, dan lain-lain.

2. Antisipasi risiko usaha

a. Antisipasi resiko usaha sistematis

Untuk mengantisipasi resiko akibat situasi ekonomi yang buruk, maka usaha ini dapat mengurangi kegiatan produksi martabak manisnya sesuai kemungkinan permintaan konsumen akan produk, sehingga kerugian

(32)

yang ditanggung tidak terlalu besar. Alternatif lain, usaha ini dapat memberikan potongan harga untuk pembelian dengan jumlah tertentu sehingga dapat menarik minat konumen.

b. Antisipasi resiko usaha nonsistematis

Untuk mengurangi resiko usaha nonsistematis, maka harus diadakan pengawasan internal secara berkala untuk meminimalisisir kesalahan manusia. Selain itu, pelatihan dan pengembangan diri SDM juga dibutuhkan untuk mengembangkan potensi diri para karyawan.

Gambar

Gambar 2.1 : Struktur Organisasi Martabak Manis Butet
Tabel 2.1 Proyeksi Penjualan “Martabak Manis” Pada hari pertama
Tabel 2.2 Proyeksi Penjualan
Tabel 2.3: Proyeksi penjualan “Martabak Manis” sesuai dengan variasi  rasanya  Rasa Coklat  @9000  Rasa Keju @9000  Rasa Coklat Keju  @10000  Rasa Coklat Kacang @8000  Rasa Pandan Keju @11000  Jumlah  Pendapatan (Rp)  Januari  200  200  150  200  150  8.35
+5

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan gambar 2, hasil uji lanjut Anava interaksi antara metode dan motivasi terhadap prestasi belajar mahasiswa menunjukkan jika ditinjau dari metode dengan motivasi

Tinjauan lain menunjukkan hasil sebaliknya dilakukan oleh Rippe JM dan Angelopoulous TJ yang dipublikasi pada tahun 2016 bahwa gula yang terdapat pada bahan makanan tambahan

In this paper, we proposed a spatially weighted extension to the attribute stability index, a method for investigating and quantifying instability in time series data with

Emanuel Kristijadi, M.M yang telah membingbing dengan baik, sabar, dan telaten sehingga saya bisa lulus dalam skripsi ini. Saya mohon maaf

Konsep inilah yang tidak kita dapati dalam ilmu perilaku konsumen konvensional. Selain itu, yang tidak kita dapati pada kajian perilaku konsumsi dalam perspektif

Pertukaran dengan semua sistem lain.. Untuk menstabilkan faktor fisiologis yang sedang diatur, sistem kontrol homeostatik harus mampu mendeteksi dan menahan

Dengan demikian, penelitian tindakan kelas yang dilakukan berhasil dan terbukti bahwa model pembelajaran snowball throwing berbantuan media teka-teki silang dapat

1) Observasi adalah keterampilan untuk mengumpulkan data atau informasi dengan menggunakan indera dan instrumen sebagai alat bantu. 2) Mengklasifikasi atau