• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Deskriptif Mengenai Derajat Komitmen Organisasi Pada Karyawan Bagian Produksi di PT "X" Garut.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Deskriptif Mengenai Derajat Komitmen Organisasi Pada Karyawan Bagian Produksi di PT "X" Garut."

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

Abstrak

Penelitan ini berjudul Studi Deskriptif Mengenai Derajat Komitmen

Organisasi Pada Karyawan Bagian Produksi Di PT “X” Garut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai derajat komitmen organisasi

pada karyawan di PT “X” Garut. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif yang digunakan untuk menggambarkan derajat komitmen organisasi pada karyawan bagian produksi. Data yang diperoleh berskala ordinal.

Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah karyawan di bagian produksi PT “X”. Karakteristik sampelnya yaitu karyawan tetap di bagian produksi yang memiliki masa kerja minimal 5 tahun. Teknik pengambilan data yang dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan ukuran sampel sebanyak 47 orang. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur derajat komitmen organisasi pada karyawan di bagian produksi berupa kuesioner yang dimodifikasi oleh peneliti dengan acuan dari alat ukur Organizational Commitment Questioner ( OCQ ) yang dibuat oleh Allen & Meyer tahun 1997. Dengan tinkat reliabilitas sebesar 0.912.

Berdasarkan pengolahan data secara statistik diperoleh hasil bahwa karyawan yang memiliki derajat komitmen yang rendah sebesar 53,2%. Sedangkan karyawan yang memiliki derajat komitmen yang tinggi sebesar 46,8%

(2)

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ... i

Abstrak ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi... vi

Daftar Bagan ... ix

Daftar Tabel ... x

Daftar Lampiran ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 9

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 10

1.3.1. Maksud Penelitian ... 10

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 10

1.4 Kegunaan Penelitian... 10

1.4.1 Kegunaan Teoritis ... 10

1.4.2 Kegunaan Praktis ... 10

1.5 Kerangka Pemikiran ... 11

(3)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komitmen Organisasi ... 20

2.1.1 Pengertian Tentang Komitmen Terhadap Organisasi ... 20

2.1.2 Aspek Komitmen Organisasi ... 21

2.1.3 Antesenden dari Komponen Komitmen Organisasi ... 22

2.1.4 Faktor – Faktor yang Berpengaruh pada Komitmen Organisasi ... 25

2.1.5 Konsekuensi komitmen terhadap organisasi ... 28

2.1.6 Pengukuran Komitmen... 29

2.2 Teori Perkembangan Masa Dewasa ... 30

2.2.1 Teori Perkembangan Masa Dewasa Awal ... 30

2.2.2 Teori Perkembangan Masa Dewasa Madya ... 31

2.2.3 Teori Transformasi Dari Gould ... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1Rancangan penelitian ... 36

3.2Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 37

3.2.1 Variabel Penelitian ... 37

3.2.2 Definisi Operasional... 37

3.3Alat Ukur ... 37

3.3.1 Alat Ukur Komitmen Organisasi ... 37

3.3.2 Sistem Penilaian ... 39

3.3.3 Data Penunjang ... 40

3.4Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ... 40

(4)

3.4.2 Reliabilitas Alat Ukur ... 41

3.5 Populasi Penelitian dan Teknik Penarikan Sampel ... 43

3.5.1 Populasi Sasaran ... 43

3.5.2 Karakteristik Sampel ... 43

3.5.3 Teknik Penarikan Sampel ... 43

3.6 Teknik Pengolahan Data ... 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 45

4.2 Pembahasan ... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 59

5.2 Saran ... 60

5.2.1 Saran Praktis ... 60

5.2.2 Saran Teoritis ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 62

DAFTAR RUJUKAN ... 63

(5)

DAFTAR BAGAN

Gambar 1.1 Skema Kerangka Pikir ... 18

Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian ... 36

Gambar 3.2 Rumus Perhitungan Validitas ... 41

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Gambaran Responden Berdasarkan Usia ... 45

Tabel 4.2 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 46

Tabel 4.3 Gambaran Responden Berdasarkan Pendidikan ... 46

Tabel 4.4 Gambaran Responden Berdasarkan Status Pernikahan ... 47

Tabel 4.5 Gambaran Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 47

Tabel 4.6 Derajat Komitmen Organisasi ... 48

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I Kata Pengantar Alat Ukur

LAMPIRAN II Nilai Validitas Alat Ukur

LAMPIRAN III Nilai Reliabilitas Alat Ukur

LAMPIRAN IV Hasil Pengolahan data

LAMPIRAN V Hasil Data Penunjang

LAMPIRAN VI Tabulasi Silang Antara Derajat Komitmen dengan Aspek

Komitmen

LAMPIRAN VII Tabulasi Silang Antara Derajat Komitmen dengan Data

Pribadi

LAMPIRAN VIII Tabulasi Silang Antara Derajat Komitmen dengan Data

(8)

LAMPIRAN I

KATA PENGANTAR

Saya mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung,

ingin mengumpulkan data untuk melakukan penelitian derajat komitmen organisasi

pada karyawan di bagian produksi.

Sehubungan dengan itu, saya mohon bantuan dan kerjasama dari saudara

untuk mengisi angket ini. Data yang saudara berikan akan sangat bermanfaat bagi

saya dalam melakukan tugas penelitian ini. Saya sangat mengharapkan saudara

bersungguh-sungguh mengisi angket ini sesuai dengan kenyataan yang ada serta

menggambarkan keadaan diri saudara yang sebenarnya.

Data dan identitas yang saudara berikan akan dijamin kerahasiaannya dan

hanya digunakan dalam penelitian ini.

Terima kasih atas kerjasama yang telah saudara berikan.

Hormat Saya,

(9)

DATA SUBJEK

1. Data pribadi

Nama (inisial) :

Jenis Kelamin : L/P*

Usia :

Status Pernikahan : Menikah/Belum Menikah/Lainnya...*

Pendidikan Terakhir : SMP/SMA/D3/S1/Lainnya...*

Masa Kerja / Lama Bekerja :

*) Coret yang tidak perlu

2. Data penunjang

1. Apa alasan anda memilih bekerja di perusahaan ini ?

...

...

...

2. Bagaimana pandangan atau persepsi anda tentang perusahaan ini ?

...

(10)

3. Kontribusi apa yang telah anda berikan untuk perusahaan ini ?

...

...

...

4. Hal-hal apa saja yang akan anda lakukan untuk memajukan perusahaan ini ?

...

...

5. a. Fasilitas apa saja yang saudara dapatkan dari pihak perusahaan ?

...

...

b. Apakah anda puas dengan fasilitas yang telah diberikan oleh perusahaan ?

...

...

6. Apakah imbalan atau gaji yang anda terima sudah dapat memenuhi harapan

anda ? Jika belum berikan alasannya!

...

(11)

7. Dalam bekerja, apakah anda telah mengikuti atau melaksanakan seluruh

peraturan – peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan ?

...

...

...

8. Apakah pekerjaan yang anda kerjakan memberikan tantangan bagi anda ?

...

...

...

9. Seperti apa hubungan kerja atau kerjasama anda dengan karyawan lainnya ?

...

...

...

10.Apa yang akan anda lakukan apabila perusahaan mengalami berbagai

permasalahan atau kendala ?

...

(12)

11.Apa yang saudara harapkan dengan bekerja di perusahaan ini ?

...

...

(13)

KUESIONER KOMITMEN ORGANISASI

Petunjuk:

Berikut ini terdapat urutan pernyataan mengenai derajat keterikatan Anda

dengan perusahaan tempat Anda bekerja saat ini. Bacalah setiap pernyataan tersebut

dengan teliti dan jawablah sejujur-jujurnya sesuai dengan apa yang Saudara rasakan.

Tidak ada jawaban yang salah jika jawaban tersebut sesuai dengan keadaan diri

Saudara.

Bacalah dengan hati-hati tiap petunjuk sebelum Saudara memberikan

jawaban.

Untuk pernyataan no. 1-23, berilah tanda silang (X) pada:

SS : Bila Saudara sangat setuju dengan dengan pernyataan tersebut

S : Bila Saudara setuju dengan dengan pernyataan tersebut

TS : Bila Saudara tidak setuju dengan dengan pernyataan tersebut

STS : Bila Saudara sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut

Contoh:

No. Pernyataan SS S TS STS

(14)

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Saya merasa senang bekerja di perusahaan ini

dan akan menghabiskan masa kerja saya di

perusahaan ini hingga pensiun.

2. Sulit bagi saya untuk meninggalkan perusahaan

pada saat ini karena tunjangan atau gaji yang

diberikan telah sesuai dengan harapan saya.

3. Saya tidak akan meninggalkan perusahaan

untuk saat ini karena saya memiliki rasa

6. Saya tidak takut mengenai hal yang akan terjadi

jika saya berhenti dari pekerjaan saya walaupun

tidak ada pekerjaan cadangan lain.

7. Saya merasa senang mendiskusikan hal-hal

mengenai perusahaan ini dengan orang lain

8. Menurut saya, bukan merupakan suatu

kewajiban bagi seorang karyawan untuk tetap

(15)

No. Pernyataan SS S TS STS

9. Saya tidak akan mengalami kerugian jika saya

meninggalkan perusahaan dalam waktu dekat

ini.

10. Saya merasa perusahaan ini sangat berarti bagi

saya.

11. Menurut saya, saya tidak harus bertanggung

jawab terhadap perusahaan dimana saya

bekerja.

12. Saya akan mempertimbangkan hal apapun

untuk meninggalkan perusahaan ini.

13. Saya tidak merasakan pada diri saya adanya

“rasa memiliki” terhadap perusahaan tempat

saya bekerja.

14. Jika saya meninggalkan perusahaan ini maka

saya hanya mempunyai sedikit pilihan untuk

mendapatkan pekerjaan lain.

15. Bagi saya berpindah kerja ke perusahaan lain

yang lebih baik merupakan hal yang wajar.

16. Saya tidak peduli dengan masalah yang sedang

dihadapi perusahaan yang penting saya masih

(16)

No. Pernyataan SS S TS STS

17. Saya rasa menjadi karyawan di perusahaan

tempat saya bekerja merupakan hal yang biasa

saja.

18. Saya berpikir bahwa seorang karyawan tidak

akan selamanya bekerja pada satu perusahaan

terus-menerus.

19. Saya akan menerima tawaran pekerjaan yang

lebih sesuai dan lebih baik dari perusahaan ini.

20. Saya memiliki peluang yang besar untuk

bekerja di perusahaan lain apabila saya

berhenti dari perusahaan tempat saya bekerja.

21. Saya diajarkan untuk mempercayai nilai

kesetiaan pada perusahaan ini.

22. Perusahaan ini memiliki makna pribadi yang

berarti untuk saya.

23. Tetap bertahan dalam perusahaan ini

merupakan salah satu bentuk tanggung jawab

(17)

LAMPIRAN II

No. item Validitas Keterangan

1 0.676 Dipakai

2 0.598 Dipakai

3 0.709 Dipakai

4 0.541 Dipakai

5 0.525 Dipakai

6 0.740 Dipakai

7 - 0.066 Dibuang

8 0.514 Dipakai

9 0.740 Dipakai

10 0.437 Dipakai

11 0.725 Dipakai

12 0.308 Dipakai

13 0.457 Dipakai

(18)

15 0.497 Dipakai

16 0.000 Dibuang

17 0.376 Dipakai

18 0.474 Dipakai

19 0.353 Dipakai

20 0.353 Dipakai

21 0.036 Dibuang

22 0.506 Dipakai

23 0.345 Dipakai

24 0.661 Dipakai

25 0.725 Dipakai

26 0.379 Dipakai

27 0.275 Dibuang

Keterangan:

Item dipakai : 23 item

(19)

LAMPIRAN III

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 47 100.0

Excludeda 0 .0

Total 47 100.0

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value .933

N of Items 12a

Part 2 Value .873

N of Items 11b

Total N of Items 23

Correlation Between Forms .912

Spearman-Brown Coefficient Equal Length .954

Unequal Length .954

Guttman Split-Half Coefficient .933

a. The items are: item1, item2, item3, item4, item5, item6, item7, item8, item9,

item10, item11, item12.

b. The items are: item12, item13, item14, item15, item16, item17, item18, item19,

(20)

LAMPIRAN IV

No. Item /

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Total

Derajat Komitmen

1 4 2 2 1 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 4 2 58 Tinggi

2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 54 Rendah

3 2 2 3 3 1 2 3 1 1 3 3 1 3 2 1 2 1 1 1 2 3 2 3 46 Rendah

4 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 3 2 2 1 1 3 2 1 1 2 3 2 3 40 Rendah

5 3 3 3 4 3 2 1 3 2 3 4 4 4 4 2 2 3 2 1 2 3 3 4 65 Tinggi

6 3 2 3 2 3 2 3 4 3 3 3 2 4 2 2 4 3 1 3 2 3 3 4 64 Tinggi

7 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 3 2 1 1 2 3 3 2 45 Rendah

8 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 4 3 3 67 Tinggi

9 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 3 3 3 37 Rendah

10 3 3 3 4 1 3 2 1 1 3 3 4 3 3 2 4 1 4 2 4 4 3 3 64 Tinggi

11 4 4 4 4 4 1 2 1 1 4 4 4 4 4 2 4 4 1 4 3 4 4 4 75 Tinggi

12 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 3 1 1 2 1 3 1 1 2 2 3 2 3 43 Rendah

(21)

14 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 2 4 4 4 63 Tinggi

15 2 2 2 2 1 2 2 1 1 3 3 2 3 1 1 1 2 1 2 2 3 3 2 44 Rendah

16 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 3 2 3 1 1 1 1 1 1 2 3 2 3 40 Rendah

17 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 60 Tinggi

18 3 3 3 2 3 2 1 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 1 3 53 Rendah

19 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 4 64 Tinggi

20 2 2 2 2 1 2 3 2 1 3 2 1 3 1 2 2 2 1 2 2 3 2 3 46 Rendah

21 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 3 2 2 36 Rendah

22 3 3 4 4 4 3 4 2 4 4 4 2 4 1 4 2 3 1 2 3 4 4 4 73 Tinggi

23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 1 4 4 4 85 Tinggi

24 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 2 3 1 3 3 2 1 2 2 3 3 2 59 Tinggi

25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 1 4 4 4 85 Tinggi

26 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 61 Tinggi

27 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 4 3 3 66 Tinggi

28 3 2 3 3 3 2 2 1 3 3 3 2 3 2 2 2 2 1 2 2 3 3 3 55 Rendah

(22)

30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 67 Tinggi

31 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 4 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 40 Rendah

32 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 39 Rendah

33 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 3 2 2 1 1 1 1 3 3 2 2 41 Rendah

34 4 3 4 4 3 3 2 2 3 4 4 2 4 2 2 2 4 2 3 3 4 4 4 72 Tinggi

35 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 63 Tinggi

36 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 3 2 2 3 43 Rendah

37 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 60 Tinggi

38 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 59 Tinggi

39 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 3 2 2 42 Rendah

40 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 55 Rendah

41 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 60 Tinggi

42 3 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 3 1 2 43 Rendah

43 2 2 2 2 1 4 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 3 2 42 Rendah

44 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 70 Tinggi

(23)

46 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 3 2 2 42 Rendah

(24)

LAMPIRAN V

5. 1 Derajat Komitmen Rendah

Tabel 5.1.1 Masa Kerja

5 – 14 Tahun 12 48 %

15 – 24 Tahun 4 16 %

25 – 34 Tahun 9 36 %

Tabel 5.1.2 Usia

25 – 34 Tahun 11 44 %

35 – 44 Tahun 3 12 %

≥ 45 Tahun 11 44 %

Tabel 5.1.3 Jenis Kelamin

Laki – Laki 18 72 %

Perempuan 7 28 %

Tabel 5.1.4 Tingkat Pendidikan

SMP 8 32 %

SMA 17 68 %

Tabel 5.1.5 Status Perkawinan

Menikah 22 88 %

Belum Menikah 3 12 %

Tabel 5.1.6 Alasan bekerja di PT “X”

(25)

Tidak Ada Alternatif Pekerjaan Lain 2 8 %

Mengikuti Saudara 7 28 %

Dekat Dengan Rumah 4 16 %

Tabel 5.1.7 Pandangan atau persepsi terhadap PT “X”

Memiliki reputasi atau nama baik 10 40 %

Memilki reputasi yang cukup baik 7 28 %

Memiliki warisan budaya 0 0 %

Salah satu perusahaan terbesar di garut 8 32 %

Tabel 5.1.8 Kontribusi terhadap perusahaan

Belum ada 8 32 %

Berkerja dengan baik 0 0 %

Memberikan masukan untuk perusahaan 0 0 %

Setia pada perusahaan 6 24 %

Tenaga dan pikiran 6 24 %

Tanggung jawab terhadap pekerjaan 5 20 %

Tabel 5.1.9 Usaha untuk memajukan perusahaan

Tidak dijawab 2 8 %

Bekerja semaksimal mungkin dan penuh tanggung jawab 11 44 %

Mengikuti aturan perusahaan 6 24 %

Bertanggung jawab pada perusahaan 4 16 %

(26)

Tidak dijawab 2 8 %

Jaminan kesehatan dan jamsostek 19 76 %

Sarana dan prasarana 0 0 %

Tidak ada 4 16 %

Tabel 5.1.11 Gaji yang diharapkan

Belum sesuai dengan harapan 14 56 %

Cukup sesuai dengan harapan 6 24 %

Sesuai dengan harapan 5 20 %

Tabel 5.1.12 Peraturan yang ditetapkan perusahaan

Belum mentaati aturan 15 60 %

Hampir mentaati aturan 4 16 %

Sudah mentaati aturan 6 24 %

Tabel 5.1.13 Tantangan akan pekerjaan

Memberikan tantangan 7 28 %

Kurang memberikan tantangan 4 16 %

Tidak memberikan tantangan 14 56 %

Tabel 5.1.14 Hubungan relasi dengan karyawan lainnya

Sangat Baik 3 12 %

Cukup Baik 16 64 %

Baik 4 16 %

(27)

Tabel 5.1.15 Hal yang dilakukan apabila perusahaan mengalami kendala

Memberikan masukan dan mencari solusi 7 28 %

Tidak dijawab 5 20 %

Mendoakan dan bersabar 13 52 %

Tabel 5.1.16 Harapan dengan bekerja di PT. “X”

Tidak dijawab 0 0 %

Menambah wawasan 0 0 %

Mendapatkan warisan budaya 0 0 %

Memperoleh nafkah 6 24 %

Memperoleh kehidupan yang layak 15 60 %

Memajukan perusahaan 4 16 %

5.2 Derajat Komitmen Tinggi

Tabel 5.2.1 Masa Kerja

5 – 14 Tahun 13 59, 1 %

15 – 24 Tahun 3 13, 6 %

25 – 34 Tahun 6 27, 3 %

Tabel 5.2.2 Usia

25 – 34 Tahun 11 50 %

35 – 44 Tahun 3 13,6 %

(28)

Tabel 5.2.3 Jenis Kelamin

Laki – Laki 16 72, 7 %

Perempuan 6 27, 3 %

Tabel 5.2.4 Tingkat Pendidikan

SMP 12 54,5 %

SMA 10 45,5 %

Tabel 5.2.5 Status Perkawinan

Menikah 14 63,6 %

Belum Menikah 8 36,4 %

Tabel 5.2.6 Alasan bekerja di PT “X”

Memenuhi Kebutuhan Hidup 9 40,9 %

Tidak Ada Alternatif Pekerjaan Lain 5 22,7 %

Mengikuti Saudara 8 36,4 %

Dekat Dengan Rumah 0 0 %

Tabel 5.2.7 Pandangan atau persepsi terhadap PT “X”

Memiliki reputasi atau nama baik 13 59,1 %

Memiliki reputasi yang cukup baik 4 18,2 %

Memiliki warisan budaya 5 22,7 %

(29)

Tabel 5.2.8 Kontribusi terhadap perusahaan

Belum ada 7 31,9 %

Berkerja dengan baik 12 54,5 %

Memberikan masukan untuk perusahaan 1 4,5 %

Setia pada perusahaan 2 9,1 %

Tenaga dan pikiran 0 0 %

Tanggung jawab terhadap pekerjaan 0 0 %

Tabel 5.2.9 Usaha untuk memajukan perusahaan

Tidak dijawab 0 0 %

Bekerja semaksimal mungkin dan penuh tanggung jawab 16 72,7 %

Mengikuti aturan perusahaan 6 27,3 %

Bertanggung jawab pada perusahaan 0 0 %

Bersungguh – sungguh dalam bekerja 0 0 %

Tabel 5.2.10 Fasilitas yang diberikan perusahaan

Tidak dijawab 3 13,6 %

Jaminan kesehatan dan jamsostek 18 81,9 %

Sarana dan prasarana 1 4,5 %

Tidak ada 0 0 %

Tabel 5.2.11 Gaji yang diharapkan

Belum sesuai dengan harapan 10 45,5 %

Cukup sesuai dengan harapan 0 0 %

(30)

Tabel 5.2.12 Peraturan yang ditetapkan perusahaan

Belum mentaati aturan 1 4,5 %

Hampir mentaati aturan 3 13,6 %

Sudah mentaati aturan 18 81,9 %

Tabel 5.2.13 Tantangan akan pekerjaan

Memberikan tantangan 14 63,6 %

Kurang memberikan tantangan 6 27,3 %

Tidak memberikan tantangan 2 9,1 %

Tabel 5.2.14 Hubungan relasi dengan karyawan lainnya

Sangat Baik 4 18,2 %

Cukup Baik 3 13,6 %

Baik 10 45,5 %

Dibatasi oleh perusahaan 5 22,7 %

Tabel 5.2.15 Hal yang dilakukan apabila perusahaan mengalami kendala

Memberikan masukan dan mencari solusi 15 68,2 %

Tidak dijawab 3 13,6 %

(31)

Tabel 5.2.16 Harapan dengan bekerja di PT. “X”

Tidak dijawab 4 18,2 %

Menambah wawasan 2 9,1 %

Mendapatkan warisan budaya 2 9,1 %

Memperoleh nafkah 14 63,6 %

Memperoleh kehidupan yang layak 0 0 %

(32)

LAMPIRAN VI

6.1 Aspek Afektif

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Derajat komitmen * Aspek

Afektif

47 100.0% 0 .0% 47 100.0%

Derajat komitmen * Aspek Afektif Crosstabulation

Count

Aspek Afektif

Total Tinggi Rendah

Derajat komitmen Tinggi 22 0 22

Rendah 1 24 25

(33)

6.2 Aspek Normatif

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Derajat komitmen * Aspek

Normatif

47 100.0% 0 .0% 47 100.0%

Derajat komitmen * Aspek Normatif Crosstabulation

Count

Aspek Normatif

Total Tinggi Rendah

Derajat komitmen Tinggi 19 3 22

Rendah 0 25 25

(34)

6.3 Aspek Continuence

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Derajat komitmen * Aspek

Continuence

47 100.0% 0 .0% 47 100.0%

Derajat komitmen * Aspek Continuence Crosstabulation

Count

Aspek Continuence

Total Tinggi Rendah

Derajat komitmen Tinggi 18 4 22

Rendah 1 24 25

(35)

LAMPIRAN VII

7.1 Derajat Komitmen dengan Usia

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Derajat komitmen * Usia 47 100.0% 0 .0% 47 100.0%

Derajat komitmen * Usia Crosstabulation

Count

Usia

Total 25 - 34 Tahun 35 - 44 Tahun > 44 Tahun

Derajat komitmen Tinggi 12 3 7 22

Rendah 10 3 12 25

(36)

7.2 Derajat Komitmen dengan Masa Kerja

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Derajat komitmen * Masa

Kerja

47 100.0% 0 .0% 47 100.0%

Derajat komitmen * Masa Kerja Crosstabulation

Count

Masa Kerja

Total 5 - 14 Tahun 15 - 24 Tahun 25 - 34 Tahun

Derajat komitmen Tinggi 13 3 6 22

Rendah 12 4 9 25

(37)

7.3 Derajat Komitmen dengan Jenis Kelamin

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Derajat komitmen * Jenis

Kelamin

47 100.0% 0 .0% 47 100.0%

Derajat komitmen * Jenis Kelamin Crosstabulation

Count

Jenis Kelamin

Total Laki - Laki Perempuan

Derajat komitmen Tinggi 16 6 22

Rendah 18 7 25

(38)

7.4 Derajat Komitmen dengan Tingkat Pendidikan

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Derajat komitmen *

Pendidikan

47 100.0% 0 .0% 47 100.0%

Derajat komitmen * Pendidikan Crosstabulation

Count

Pendidikan

Total

SMP SMA

Derajat komitmen Tinggi 12 10 22

Rendah 8 17 25

(39)

7.5 Derajat komitmen dengan Status Pernikahan

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Derajat komitmen * Status

Perkawinan

47 100.0% 0 .0% 47 100.0%

Derajat komitmen * Status Perkawinan Crosstabulation

Count

Status Perkawinan

Total Menikah Belum Menikah

Derajat komitmen Tinggi 14 8 22

Rendah 22 3 25

(40)

LAMPIRAN VIII

8.1 Crosstabulation Derajat Komitmen dengan Alasan Bekerja

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

AlasanBekerjaDiPerusahaan

* DerajatKomitmen

47 100.0% 0 .0% 47 100.0%

AlasanBekerjaDiPerusahaan * DerajatKomitmen Crosstabulation

Count

DerajatKomitmen

Total Tinggi Rendah

AlasanBekerjaDiPerusahaan Memenuhi Kebutuhan Hidup 9 12 21

Tidak Ada Alternatif

Pekerjaan Lain

5 2 7

Mengikuti Saudara 8 7 15

Dekat Dengan Rumah 0 4 4

(41)
(42)
(43)

Total 22 25 47

8.4 Crosstabulation Derajat Komitmen dengan Usaha Untuk Memajukan

(44)

Bersungguh - sungguh dalam

Bekerja

0 2 2

Total 22 25 47

8.5 Crosstabulation Derajat Komitmen dengan Fasilitas yang Diperoleh

(45)

Tidak Ada 0 4 4

Total 22 25 47

8.6 Crosstabulation Derajat Komitmen dengan Kesesuaian Gaji dengan

(46)

8.7 Crosstabulation Derajat Komitmen dengan Peraturan yang

Ditetapkan Oleh Perusahaan

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

PeraturanYangDitetapkanOle

hPerusahaan *

DerajatKomitmen

47 100.0% 0 .0% 47 100.0%

PeraturanYangDitetapkanOlehPerusahaan * DerajatKomitmen Crosstabulation

Count

DerajatKomitmen

Total Tinggi Rendah

PeraturanYangDitetapkanOle

hPerusahaan

Belum Mentaati Peraturan 1 15 16

Hampir Mentaati Peraturan 3 4 7

Sudah Mentaati Peraturan 18 6 24

(47)

8.8 Crosstabulation Derajat Komitmen dengan Tantangan Akan Pekerjaan

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

TantanganAkanPekerjaan *

DerajatKomitmen

47 100.0% 0 .0% 47 100.0%

TantanganAkanPekerjaan * DerajatKomitmen Crosstabulation

Count

DerajatKomitmen

Total Tinggi Rendah

TantanganAkanPekerjaan Memberikan Tantangan 14 7 21

Kurang memberikan

Tantangan

6 4 10

Tidak Memberikan

Tantangan

2 14 16

(48)

8.9 Crosstabulation Derajat Komitmen dengan Hubungan Relasi dengan

Karyawan Lain

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

HubunganRelasiDenganKary

awanLain * DerajatKomitmen

47 100.0% 0 .0% 47 100.0%

HubunganRelasiDenganKaryawanLain * DerajatKomitmen Crosstabulation

Count

DerajatKomitmen

Total Tinggi Rendah

HubunganRelasiDenganKary

awanLain

Sangat Baik 4 3 7

Cukup Baik 3 16 19

Baik 10 4 14

Dibatasi oleh Perusahaan 5 2 7

(49)
(50)
(51)
(52)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perusahaan merupakan suatu organisasi atau badan usaha profit

dimana aktivitas dari perusahaan ini mencakup aktivitas ekonomi yang

bersifat komersial yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba.

Perusahaan juga merupakan suatu organisasi bisnis yang memiliki badan

hukum resmi yang dimiliki oleh minimal satu orang. Bila kita berbicara

mengenai suatu perusahaan, maka kita tidak akan bisa lepas dari kehidupan

dalam berorganisasi. Dalam suatu perusahaan terdapat struktur organisasi

yang menjalankan pengelolaan suatu divisi atau bidang keahlian dalam

perusahaan. Organisasi di suatu perusahaan juga dapat menjadi tempat bagi

para karyawannya untuk mengembangkan kemampuan berorganisasinya.

Biasanya dalam suatu perusahaan terbagi atas beberapa divisi.

Dalam perusahaan terdiri atas beberapa macam bentuk perusahaan

diantaranya yaitu Perseroan Terbatas (PT) (http://www.organisasi.org).

Perseroan Terbatas yaitu organisasi bisnis yang memiliki badan hukum

resmi yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab yang

hanya berlaku pada perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau

perseorangan yang ada di dalamnya (http://www.organisasi.org).

Perseroan Terbatas (PT) “X” adalah salah satu perusahaan yang

(53)

khas. Pada awal berdirinya, PT “X” ini memiliki dua nama yaitu “Y” dan

“Z”. Namun seiring dengan berkembang pesatnya kedua perusahaan ini

maka pada tahun 1957 kedua perusahaan ini bergabung menjadi satu

perusahaan yang diberi nama dengan PT “X” dimana para pekerja dari

kedua perusahaan tersebut tetap direkrut dan pihak perusahaan juga

merekrut karyawan baru untuk meningkatkan hasil produksi.

PT “X” memiliki visi yaitu mewujudkan perusahaan yang

berkembang, kredibel dan profitable yang dikelola secara sehat dan

profesional melalui pengembangan sumber daya manusia yang tangguh dan

mandiri. Sedangkan misi yang diusung oleh PT “X” ini adalah memberikan

pelayanan optimal kepada pelanggan, memberikan keuntungan yang

proporsional, menciptakan hubungan yang harmonis dengan seluruh

pemegang saham perusahaan, menciptakan pertumbuhan perusahaan yang

berkelanjutan melalui pengembangan usaha, efisiensi dan produktifitas

kerja. Selain visi dan misi, PT “X” juga memiliki strategi khusus yang

dikenal dengan nama strategi 5P yang isinya yaitu pemetaan semua kegiatan

usaha, penataan dalam menjalankan program di semua bagian, pelayan

terhadap konsumen internal dan eksternal, pengembangan produk, promosi

secara efektif dan efisien. Penerapan dari visi, misi, dan strategi perusahaan

dilandasi oleh 3 ( tiga ) prinsip utama manajemen yang diterapkan melalui

pengelolaan manajemen kekeluargaan dan pengabdian menuju kearah

profesional. Prinsip – prinsip tersebut adalah mawas diri, tahu diri dan harga

(54)

PT “X” ini memiliki total 223 karyawan. Dalam penelitian ini,

peneliti akan memfokuskan pada karyawan yang bekerja di bagian produksi

yang sudah memiliki minimal 5 tahun masa kerja. Jumlah karyawan yang

bekerja dibagian produksi ini sebanyak 180 orang, sedangkan jumlah

karyawan yang memiliki masa kerja diatas 5 tahun yairu sebanyak 47 orang.

Karyawan yang bekerja dibagian produksi ini dibagi menjadi 4 sub divisi

yaitu ada yang bekerja di bagian memasak, pencetakan, pembungkusan dan

pengepakan.

Dalam melaksanakan pekerjaannya, masing – masing sub bidang

dari karyawan bagian produksi ini harus menjalankan tugasnya masing –

masing. Karyawan di bagian memasak bertugas untuk mengolah bahan –

bahan baku dari pembuatan dodol tersebut menjadi bahan jadi dengan

berbagai macam rasa yang berbeda. Karyawan di bagian pencetakan

bertugas untuk membuat bahan jadi tersebut menjadi bentuk dodol yang

telah di standarisasikan sesuai dengan spesifikasi masing – masing dodol

yang akan di produksi. Karyawan di bagian pembungkusan bertugas

membungkus dodol yang telah dicetak sesuai dengan bentuknya masing –

masing. Sedangkan karyawan di bagian pengepakan bertugas untuk

membuat packing dari masing – masing dodol sesuai dengan jenis dan rasa

dodol yang telah diolah.

Tingkat pendidikan yang dimiliki oleh para karyawan dibagian

produksi ini yaitu lulusan SD hingga SMA, namun karyawan bagian

(55)

sebanyak 65%. Usia dari karyawan dibagian produksi ini rata – rata berusia

30 tahun. Karyawan bagian produksi di PT ”X” ini juga lebih banyak

berjenis kelamin wanita.

Dalam sistem pengupahan, sistem dan mekanisme pengupahan yang

diberlakukan di PT “X” ini meliputi 3 ( tiga ) kategori yaitu upah bulanan,

upah harian dan upah borongan. Standar pengupahan yang diberlakukan

adalah meliputi gaji pokok, tunjangan jabatan, tunjangan masa kerja,

tunjangan keluarga, tunjangan makan, tunjangan kelayakan, tunjangan

perumahan dan lembur. Insentif, premi dan bonus serta jasa produksi

diberikan kepada para karyawan secara triwulan dan tahunan. Namun

besaran tunjangan yang diterima oleh para karyawan tersebut jumlahnya

berbeda sesuai dengan kategori upah yang mereka terima.

Berdasarkan hasil wawancara awal yang dilakukan oleh peneliti

terhadap dua orang pihak personalia dari bagian personalia, mereka

mengatakan bahwa di dalam melakukan kontrak kerja dengan para

karyawannya pihak perusahaan selalu mengeluarkan “ Perjanjian Kerja

Bersama “ yang nantinya ditandatangani oleh pihak perusahaan dan juga

karyawan. Tujuan utama dari dibuatnya “ perjanjian kerja bersama “ ini

adalah untuk menjelaskan hak – hak dan kewajiban dari perusahaan dan

pekerja, menetapkan syarat – syarat kerja, memperteguh dan menciptakan

hubungan kerja yang harmonis dengan pihak perusahaan.

Namun dalam pelaksanaan nya masih saja ada para karyawan yang

(56)

Kebanyakan para karyawan yang melanggar peraturan perusahaan tersebut

adalah karyawan yang bekerja sudah lebih dari 5 tahun. Jenis pelanggaran

yang mereka lakukan antara lain seperti datang tidak tepat waktu, gagal

menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target, tidak masuk kerja tanpa ijin.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut biasanya pihak perusahaan

memberikan teguran secara langsung kepada para karyawan yang

melanggar, namun apabila teguran tersebut diabaikan maka pihak

perusahaan akan mengeluarkan surat peringatan terhadap para karyawan

yang telah melanggar tersebut dan apabila karyawan telah mendapatkan

surat peringatan ketiga maka karyawan tersebut akan terkena PHK.

Selain itu juga, masih ada berbagai permasalahan yang cukup

mempengaruhi aktivitas dari perusahaan ini juga yang cukup mengganggu

aktivitas di dalam memproduksi dodol diantaranya yaitu adanya pekerja

yang absen di hari kerja mereka, kemudian adanya tingkat turn over yang

cukup tinggi dan juga hasil produksi yang kurang maksimal dikarenakan

seringnya karyawan yang terlambat datang pada karyawan yang bekerja

lebih dari 5 tahun.

Padahal menurut pihak personalia, PT “X” sudah memberikan

berbagai fasilitas yang terbaik untuk para karyawannya. Dimana pihak

perusahaan telah memberikan berbagai jaminan sosial seperti asuransi

jamsostek, asuransi pensiun, jaminan kesehatan, tunjangan hari raya,

(57)

Jika dilihat dari tingkat absensi atau jumlah kehadiran yang ada di

arsip bagian persoanalia sekitar 10 % karyawan selalu absen dalam 1 ( satu )

tahun terakhir dan sekitar 20% karyawan selalu terlambat datang ke tempat

bekerja. Hal ini dapat terkontrol dikarenakan sistem absensi yang dilakukan

oleh perusahaan sudah dilakukan dengan sistem komputerisasi. Dimana para

karyawan sudah tidak perlu lagi mengisi daftar absen secara manual namun

mereka sudah dapat langsung memasukan ID mereka masing – masing yang

nantinya akan diolah oleh komputer secara otomatis.

Selain itu juga, tingkat turn over dari karyawan yang bekerja di

perusahaan ini pun cukup tinggi. Dimana dalam 1 ( satu ) tahun terakhir ini

karyawan yang keluar dari perusahaan sekitar 12,8 % dan seluruh karyawan

yang turn over merupakan karyawan yang telah bekerja diatas 5 tahun.

Mereka rata – rata mengundurkan diri dengan alasan yang tidak jelas namun

ada juga karyawan yang mengundurkan diri dengan alasan yang jelas seperti

sakit yang berkepanjangan. Disisi lain apabila ada karyawan yang keluar

dari perusahaan maka pihak perusahaan tidak melakukan perekrutan

karyawan dengan melakukan pembukaan lowongan kerja namun hanya

menunggu lamaran yang masuk.

Pihak perusahaan pun mengatakan bahwa ketika perusahaan

mengadakan acara – acara seperti diskusi bulanan, rapat antar karyawan

maupun wisata bersama. Namun banyak dari para karyawan tidak mengikuti

(58)

Performance kerja karyawan merupakan salah satu indikator dari

komitmen organisasi karyawan, selain tingkat absensi, turn over dan juga

masa kerja ( Meyer dan Allen, 1997 ). Menurut Meyer&Allen, komitmen

organisasi merujuk pada suatu keterikatan psikologis tertentu yang

merupakan karakteristik hubungan anggota dengan organisasinya dan

mempunyai implikasi terhadap keputusan yang diambil untuk terus menjadi

anggota organisasi tersebut. Meyer dan Allen juga mengungkapkan bahwa

komitmen mengandung tiga aspek yaitu aspek pertama yaitu aspek afektif

yang berkaitan dengan emosional, identifikasi dan keterlibatan pegawai di

dalam suatu organisasi. Aspek kedua yaitu aspek normatif yang merupakan

perasaan – perasaan pegawai tentang kewajiban yang harus ia berikan

kepada organisasi. Aspek ketiga adalah aspek continuance yaitu komponen

berdasarkan persepsi pegawai tentang kerugian yang akan dihadapinya jika

ia meninggalkan organisasi.

Bila karyawan memiliki komitmen yang tinggi terhadap organisasi

maka karyawan akan memunculkan perilaku untuk meningkatkan

performane organisasinya seperti karyawan akan selalu berusaha untuk

selalu hadir dalam bekerja, menampilkan unjuk kerja yang baik dan juga

mau bertahan dalam organisasi walaupun banyak tantangan yang dihadapi

sedangkan bila karyawan memiliki komitmen yang rendah pada

organisasinya maka karyawan tidak optimal dalam menjalankan tugasnya

dalam bekerja, tidak produktif dalam menghasilkan barang produksi dan

(59)

Berdasarkan survei awal yang dilakukan terhadap 14 orang karyawan

di bagian produksi mengenai pandangan mereka terhadap imbalan yang

diterima dari PT ”X” Garut ini. Didapatkan hasil sebanyak 64 % karyawan

mengatakan bahwa gaji yang mereka terima sangatlah tidak sesuai dengan

jenis pekerjaan yang dilakukan sedangkan 36 % lagi mengatakan bahwa gaji

yang mereka terima sudah sesuai dengan jenis pekerjaan yang mereka

lakukan.

Diperoleh hasil juga mengenai sikap karyawan terhadap PT ”X” ini

sebanyak 50 % karyawan mengatakan bahwa mereka tidak harus setia

terhadap perusahaan dimana mereka bekerja sedangkan 50 % karyawan

mengatakan bahwa mereka harus tetap setia pada perusahaannya. Sebanyak

35 % karyawan juga mengatakan bahwa mereka tidak merasa bangga untuk

bekerja di PT ” X ” Garut ini dan 65 % mengatakan mereka merasa bangga

menjadi karyawan di PT ”X” ini . Kemudian 57 % karyawan mengatakan

bahwa mereka tidak merasa terikat secara afektif terhadap perusahaan dan

sebanyak 43 % mengatakan bahwa mereka merasa memiliki keterikatan

secara afektif terhadap perusahaan. Hal ini menggambarkan Afektif

Commitment karyawan terhadap PT ” X ” Garut.

Selain itu juga, berdasarkan pandangan karyawan mengenai tugasnya

sebanyak 64 % karyawan mengatakan bahwa mengerjakan tugas serta

kewajibannya hanya sekedar untuk mempertahankan pekerjaannya saja

sedangkan 36 % mengatakan bahwa mereka mengerjakan tugas serta

(60)

Kemudian 36 % karyawan mengatakan bahwa mereka tidak merasa

bertanggung jawab bila perusahaan mengalami berbagai permasalahan

sedangkan 64 % karyawan mengatakan merasa bertanggung jawab apabila

perusahaan mengalami berbagai permasalahan. Hal tersebut dapat

menggambarkan Normative Commitment karyawan terhadap PT ” X ”

Garut.

Diperoleh hasil juga bahwa, 36 % karyawan memilih untuk bekerja

di PT ” X ” Garut ini karena mereka takut tidak mendapatkan pekerjaan lain

apabila mereka meninggalkan perusahaan tersebut sedangkan 64 %

karyawan lagi mengatakan bahwa mereka bekerja di PT ” X ” ini karena

mereka harus memenuhi kebutuhan hidup. Hal tersebut menggambarkan

Continuance Commitment karyawan terhadap PT ” X ” Garut. Berdasarkan

fakta – fakta dan gejala – gejala yang ada di PT ” X ” Garut ini, maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap derajat komitmen

karyawan terhadap perusahaan.

1.2 Identifikasi Masalah

Ingin mengetahui bagaimana derajat komitmen organisasi pada

(61)

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran

mengenai komitmen organisasi yang terdapat pada karyawan di PT “ X “ .

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran yang

lebih rinci mengenai derajat komitmen organisasi pada karyawan di PT “X”

serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoritis

1. Memperoleh informasi tambahan bagi bidang Psikologi Industri dan

Organisasi mengenai derajat komitmen organisasi pada karyawan.

2. Memberikan informasi tambahan kepada peneliti lain yang tertarik untuk

meneliti derajat komitmen organisasi dan mendorong dikembangkannya

penelitian yang berhubungan dengan hal tersebut.

1.4.2 Kegunaan Praktis

1. Memberikan informasi kepada Pimpinan Personalia PT “ X “ mengenai

sejauh mana derajat komitmen organisasi yang dimiliki oleh para

(62)

2. Menjadi acuan bagi para karyawan di PT “ X “ sebagai tambahan

informasi mengenai gambaran derajat komitmen organisasi yang

dimiliki para karyawan di PT ”X ”.

1.5 Kerangka Pemikiran

Perusahaan merupakan suatu organisasi atau badan usaha profit yang

mencakup aktivitas ekonomi yang bersifat komersial yang bertujuan untuk

memperoleh keuntungan atau laba. Perusahaan juga merupakan suatu

organisasi bisnis yang memiliki badan hukum resmi yang dimiliki oleh

minimal satu orang. Bila kita berbicara mengenai suatu perusahaan, maka

kita tidak akan bisa lepas dari kehidupan dalam berorganisasi. Dalam suatu

perusahaan terdapat struktur organisasi yang menjalankan pengelolaan suatu

divisi atau bidang keahlian dalam perusahaan. Organisasi di suatu

perusahaan juga dapat menjadi tempat bagi para karyawannya untuk

mengembangkan kemampuan berorganisasinya (www.organisasi.org).

Komitmen organisasi merupakan suatu keadaan psikologis tertentu

yang merupakan karakteristik hubungan antara anggota dengan

organisasinya, dan mempunyai implikasi berupa keputusan untuk berhenti

atau terus menjadi anggota organisasi tersebut( Meyer& Allen 1991 ).

Meyer & Allen (1997) melakukan penggabungan konsep membentuk tiga

komponen komitmen, yaitu Affective Commitment, Continuance

Commitment dan Normative Commitment. Affective Commitment (Meyer &

(63)

dan keterlibatan karyawan pada organisasinya. Karyawan yang memiliki

affective commitment akan tetap berada pada organisasinya karena mereka

ingin ( want to ) melakukan hal tersebut. Karyawan di PT ”X” yang

memiliki affective commitment yang tinggi akan memiliki keinginan yang

kuat utnuk menetap dalam organisasinya, mereka memiliki motivasi dan

keinginan untuk berkontribusi yang berarti terhadap organisasi, misalnya

dengan mengikuti rapat-rapat karyawan, mengikuti diskusi bulanan,

melakukan wisata bersama dengan para karyawan lainnya.

Continuance Commitment dari Meyer & Allen ( 1997 ) berkaitan

dengan kesadaran akan resiko yang diperoleh jika meninggalkan

organisasinya. Berkaitan dengan hal ini, maka individu tersebut tidak dapat

diharapkan untuk memiliki keinginan yang kuat untuk berkontribusi pada

organisasi. Karyawan di PT ”X” yang memiliki continuance commitment

akan bertahan dalam organisasi karena mereka butuh (need to) melakukan

hal tersebut dan tidak ada pilihan lain. Oleh karena itu, karyawan di PT ”X”

tersebut hanya akan terlibat pada kegiatan-kegiatan organisasi yang

dianggap bermanfaat bagi dirinya sendiri bukan bermanfaat dari sudut

pandang organisasinya. Karyawan – karyawan di PT “X” Garut yang

menunjukkan continuance commitment yang tinggi akan tetap bertahan

sebagai karyawan di PT “X” Garut karena tidak adanya pilihan lain selain

pekerjaannya sebagai karyawan produksi di PT “X” Garut. Apabila mereka

melepaskan pekerjaannya sebagai karyawan maka penghasilan mereka akan

(64)

Normative Commitment merefleksikan perasaan wajib untuk tetap

dalam pekerjaan tersebut. karyawan dengan normative commitment yang

tinggi merasa bahwa mereka wajib (ought to) atau merasakan kewajiban

moral untuk bertahan dalam organisasinya. Karyawan di PT ”X” dengan

normative commitment yang tinggi akan merasa memiliki kewajiban untuk

terlibat dalam aktifitas organisasinya dan mengembangkan dirinya sebagai

bentuk rasa tanggung jawab atau rasa moral yang dimilikinya. Dalam hal ini,

karyawan – karyawan di PT “X” Garut yang menunjukkan normative

commitment yang kuat akan bertanggung jawab terhadap tugas didalam

menghasilkan produk – produk makanan karena itu merupakan tugas dan

tanggung jawab sebagai seorang karyawan dan juga aktif dalam kegiatan

organisasi yang dilakukan PT “X” Garut.

Karyawan yang memiliki komitmen yang tinggi menunjukkan

perilaku seperti keinginan untuk bertahan di dalam organisasi, turut serta

dalam kegiatan organisasi, tanggung jawab yang besar dalam melaksanakan

pekerjaan di organisasi. Karyawan yang memiliki komitmen rendah akan

menunjukkan perilaku yang sebaliknya seperti memiliki alasan untuk keluar

bila organisasi tidak memberikan keuntungan, memiliki semangat kerja yang

rendah, tidak bersedia ikut kegiatan organisasi, dan memiliki tanggung

jawab yang rendah terhadap tugas dan tanggung jawabnya.

Meyer & Allen (1997) menambahkan, bahwa setiap individu

memiliki derajat aspek komitmen yang bervariasi. Setiap aspek komitmen

(65)

pengalaman-pengalaman yang berbeda serta memiliki implikasi berbeda pada tingkah

laku dalam bekerja. Sebagai contoh, karyawan yang memiliki komitmen

yang tinggi maka ia akan merasa bahwa dirinya memiliki kelekatan

perasaaan yang kuat terhadap organisasinya (affective) sehingga karyawan

tersebut merasa memiliki kewajiban untuk mengembangkan dirinya sebagai

bentuk rasa tanggung jawab dirinya terhadap perusahaan (normative) dan

akhirnya karyawan tersebut menyadari bahwa dirinya tersebut harus

bertahan dan tetap bekerja di dalam organisasi ( continuence), hal tersebut

bisa saja dipengaruhi oleh lamanya ia bekerja ataupun karyawan tersebut

merasa bahwa hubungan dirinya baik dengan organisasi maupun rekan

kerjanya sangat baik dan nyaman. Di samping itu pula, karyawan lain bisa

saja memiliki komitmen yang rendah. Karyawan bisa saja kurang senang

terhadap pekerjaannya di dalam organisasi (affective) sehingga dirinya

merasa tidak perlu mengerjakan kewajiban – kewajiban yang lebih bagi

organisasinya (normative) dan pada akhinya keinginan untuk tetap bertahan

dalam organisasi pun sedikit berkurang dan berusaha untuk mencari

organisasi lain (continuance), hal tersebut bisa saja dipengaruhi oleh

tantangan pekerjaan yang menurutnya kurang menantang ataupun kurang

bervariasinya jenis pekerjaan yang dilakukan.

Ada pula, karyawan di PT ”X” yang memiliki kemauan (affective),

kebutuhan (continuance) dan kewajiban (normative) untuk bertahan dalam

organisasi. namun memiliki ukuran yang berbeda-beda. Dengan adanya

(66)

komitmen organsisasi yang dimiliki seorang karyawan terhadap

organisasinya.

Setiap karyawan akan menampilkan sikap dan perilaku yang

berbeda-beda terhadap organisasi. Komitmen terhadap organisasi ini juga

dipengaruhi oleh beberapa faktor (Meyer & Allen,1991 ) diantaranya adalah

karakteristik individu (usia, lama kerja, jenis kelamin, tingkat pendidikan,

status perkawinan) karakteristik pekerjaan (job design, variasi, tantangan

tugas), dan pengalaman kerja (fasilitas, imbalan).

Adapun yang termasuk dalam karakteristik pribadi adalah usia, masa

kerja, tingkat pendidikan, jenis kelamin, status marital. Usia menunjukkan

catatan biografis lamanya masa hidup seseorang yang digolongkan dalam

dua dimensi yakni tua dan muda. Lama kerja merupakan lamanya seseorang

bekerja atau menjabat suatu posisi di dalam organisasi. Umumnya

orang-orang yang berusia lebih tua dan telah lama bekerja memiliki komitmen

organisasi yang kuat dibandingkan dengan mereka yang berusia muda. Hal

ini dipengaruhi oleh pandangan bahwa masa hidup mereka baik kehidupan

biologis maupun usia kerja di organisasi hanya tinggal sesaat, sehingga tetap

berkomitmen dengan organisasi. Berkaitan dengan jenis kelamin, wanita

lebih banyak bekerja sebagai karyawan level rendah dengan status dan gaji

yang rendah dibandingkan laki-laki, sehingga wanita cenderung

menunjukkan komitmen yang lebih lemah. Status marital berkaitan dengan

tanggung jawab untuk mencukupi kebutuhan hidup pasangan dan

(67)

komitmen yang lebih tinggi. Tingkat pendidikan yang tinggi memberi

peluang yang lebih besar untuk mencari pekerjaan yang lebih baik, sehingga

karyawan di PT ”X” yang memiliki tingkat pendidikan tinggi cenderung

menunjukkan komitmen yang rendah terhadap organisasi. (Meyer & Allen,

1997).

Terdapat hubungan yang lemah antara usia, lama kerja, status

perkawinan dengan affective commitment ( Mathieu dan zajac, dalam

Meyer & Allen, 1997). Sedangkan dengan faktor yang lain yaitu

pengalaman kerja, berdasarkan penelitian Mathieu dan Zajac ( Meyer &

Allen, 1997 ) ditemukan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara

pengalaman kerja dengan affective commitment.

Tingkat pendidikan ( Lee, dalam Meyer & Allen, 1997 ), usia dan

lama kerja ( Ferris & Aranya, dalam Meyer & Allen, 1997 ) berpengaruh

terhadap continuance commitment. Semakin tinggi pendidikan maka akan

semakin tinggi continuance commitment, dan semakin tua usia dan lama

kerja seorang karyawan, maka continuance commitment semakin tinggi

karena kesempatan seorang karyawan untuk berpindah organisasi makin

kecil. Meyer dan Allen ( 1993 ), juga menemukan bahwa kepuasan kerja

berhubungan negatif dengan continuance commitment, semakin tinggi

kepuasan kerja, maka continuance commitment akan semakin rendah.

Selain itu ditemukan pula bahwa pengalaman kerja yang

(68)

maka akan semakin tinggi pula normative commitment karyawan tersebut.

Karakteristik pekerjaan adalah tantangan dalam bekerja, yaitu sejauh mana

pekerjaannya menunjukan kreatifitas, membutuhkan tanggung jawab

(Dorstein & Matalon, 1989, Meyer & Allen, 1997). Individu yang lebih

tertantang dan menganggap pekerjaannya menarik akan memiliki komitmen

yang lebih kuat. Ketidakjelasan peran atau kurangnya pengertian akan hak

dan kewajibannya juga dapat mengurangi komitmen seseorang (Meyer &

Allen, 1997). Selain itu, adanya konflik peran, perbedaan antara tuntutan

pekerjaan dengan tuntuntan fisik, harapan dan nilai-nilai pribadi juga dapat

mengurangi komitmen seseorang pada organisasinya.

Sedangkan yang termasuk dalam pengalaman kerja adalah sejauh

mana individu merasa dihargai dan dibutuhkan. Semakin seseorang merasa

dihargai atau dibutuhkan maka komitmennya juga akan semakin kuat.

Bagaimana persepsinya mengenai gaji atau imbalan ekstrinsik yang

diterimanya selain gaji-gaji pokok seperti tunjangan-tunjangan, bonus,

insentif dan pensiun. Imbalan ekstrinsik ini dapat menjadi rangsangan bagi

individu untuk mempertahankan keanggotaannya (Meyer & Allen, 1997).

Tentunya karyawan - karyawan di PT “X” ini memiliki beberapa

macam karakteristik seperti usia, lama bekerja, tingkat pendidikan, persepsi

mengenai tugas dan pekerjaannya, tingkat otonomi, tantangan tugas,

kejelasan peran dan hubungan dengan atasan maupun rekan kerja. Hal ini

tentunya akan mempengaruhi derajat komitmen organisasi para karyawan di

(69)

KOMITMEN Bagan Kerangka Pemikiran

Tinggi

Rendah

Karyawan Bagian

Produksi PT “X”

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi :

- Karakteristik Pribadi ( usia, lama kerja, jenis kelamin, tingkat

pendidikan )

- Karakteristik Pekerjaan ( job design, variasi, tantangan tugas )

- Pengalaman Kerja ( fasilitas, imbalan )

- Aspek Afektif

- Aspek Normatif

(70)

1.6 Asumsi Penelitian

1. Komitmen karyawan di PT “X” terhadap organisasi merupakan

keterikatan karyawan di PT “X” terhadap organisasi mereka.

2. Seorang karyawan di PT “X” dikatakan memiliki komitmen yang tinggi

terhadap organisasi apabila mereka memiliki keinginan yang kuat untuk

menetap dalam organisasinya dan memiliki keinginan untuk selalu

berkembang dalam organisasinya (affective commitment) sehingga

mereka merasa akan mengalami kerugian jika meninggalkan

organisasinya (continuance commitment) dan pada akhirnya karyawan

akan merasa bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dan wajib

bertahan pada organisasinya (normative commitment).

3. Seorang karyawan di PT “X” dikatakan memiliki komitmen yang rendah

terhadap organisasi apabila mereka tidak memiliki keinginan untuk

menetap dalam organisasinya dan juga tidak memiliki keinginan untuk

berkembang dalam organisasinya (affective commitment) sehingga

mereka tidak akan merasa mengalami kerugian jika meninggalkan

organisasinya (continuance commitment) dan akhirnya mereka merasa

tidak perlu untuk bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dan juga

mereka merasa tidak wajib untuk bertahan pada organisasinya

(normative commitment).

4. Faktor – faktor seperti karakteristik individu, karakteristik pekerjaan

serta pengalaman kerja memiliki pengaruh terhadap komitmen

(71)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai derajat komitmen pada karyawan

bagian produksi di PT “X“ Garut, dapat disimpulkan hal – hal sebagai

berikut :

1. Karyawan yang memiliki derajat komitmen yang rendah lebih banyak

dibandingkan dengan karyawan memiliki derajat komitmen yang

tinggi.

2. Pada umunya karyawan dengan derajat komitmen yang rendah

memiliki aspek afektif, aspek continuence, aspek normatif komitmen

yang rendah. Hal tersebut dipengaruhi faktor – faktor seperti imbalan,

kontribusi bagi perusahaan dan juga peraturan – peraturan yang telah

ditetapkan oleh perusahaan.

3. Pada umumnya karyawan dengan derajat komitmen yang tinggi

memiliki aspek afekti, aspek continuence serta aspek normatif

komitmen yang tinggi. Hal tersebut dipengaruhi oleh masa kerja

karyawan, reputasi yang dimiliki oleh perusahaan, tantangan

pekerjaan, imbalan dan juga peraturan – peraturan yang telah

(72)

5.2 Saran

Dari hasil penelitian ini dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut :

5.2.1 Saran Praktis

1. Disarankan kepada para karyawan yang memiliki derajat komitmen

yang rendah untuk meningkatkan rasa cinta dan tanggung jawabnya

terhadap perusahaan sehingga para karyawan tidak hanya memikirkan

keuntungan dan kerugian yang diberikan oleh pihak perusahaan saja

namun juga memiliki keinginan untuk memajukan PT “X“ Garut ini.

2. Disarankan kepada karyawan yang telah memiliki derajat komitmen

yang tinggi diharapkan dapat mempertahankan rasa kecintaan dan

tanggung jawabnya terhadap perusahaan sehingga karyawan akan tetap

bertahan bekerja di PT “X“ Garut ini.

3. Disarankan kepada Pimpinan PT “X“ Garut ini agar lebih

memperhatikan kekurangan – kekurangan yang diharapkan oleh para

karyawannya dan juga memberikan reward yang lebih terhadap

karyawan sehingga dapat meningkatkan derajat komitmen karyawan

terhadap perusahaan sehingga karyawan akan lebih memiliki rasa cinta

dan tanggung jawab terhadap perusahaan dan karyawan pun akan tetap

bertahan untuk bekerja di PT “X“ Garut ini.

4. Disarankan kepada Pimpinan Perusahaan agar lebih diadakan kegiatan

– kegiatan bulanan atau tahunan secara rutin yang dapat membangun

rasa keterikatan karyawan terhadap perusahaan sehingga para

(73)

diadakan dan juga akan membuat para karyawan merasa lebih terikat

dan memiliki ikatan rasa memiliki terhadap perusahaan.

5. Disarankan kepada Pimpinan Perusahaan agar perusahaan

meningkatkan imbalan kepada karyawan – karyawan yang telah

memiliki masa kerja lebih dari 25 tahun sehingga dengan menaikkan

imbalan mereka maka mereka akan mampu untuk memenuhi

kebutuhan hidup mereka sehari – hari sehingga mereka akan merasa

lebih kerasan untuk bekerja di PT “X“.

6. Disarankan kepada pihak perusahaan agar membuat peraturan dan

sanksi yang lebih ketat lagi terhadap para karyawannya sehingga para

karyawan akan lebih mentaati peraturan – peraturan yang telah

diberlakukan oleh perusahaan.

5.2.2 Saran Teoritis

1. Disarankan kepada peneliti lain untuk meneliti lebih lanjut mengenai

profile komitmen organisasi sehingga dalam penelitian selanjutnya

dapat diperoleh lebih mendalam aspek – aspek mengenai komitmen

(74)

DAFTAR PUSTAKA

Gulo, W.2002.Metodologi Penelitian.Jakata: Grasindo

Meyer, John.P & Natalie J. Allen. 1997. “Commitment in the work place : Theory,

research & application.” Sage Publication.Inc.USA

Priyatno, Duwi. 2009. Belajar Olah Data dengan SPSS 17. Yogyakarta: CV. Andi Offset

Santrock, John W. 2004. Life Span Development. Dubuqu, Iowa : Wm. C. Brown Publisher. Ninth edition.

Siegel, Sidney. 1997. Statistik Non Parametrik Untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

(75)

DAFTAR RUJUKAN

Firda,2007.”Studi deskriptif mengenai komitmen organisasi pada karyawan kontrak

PT. Y di kota Bandung”.

Saragih, Josimar Amp, 2007.”Studi deskriptif mengenai komitmen organisasi pada

level operator jahit di PT ”X” Bandung”.

Gambar

Tabel 5.1.1
Tabel 5.1.8
Tabel 5.1.11 Gaji yang diharapkan
Tabel 5.2.1
+5

Referensi

Dokumen terkait

Bakso Malang Mandeep (Cijambe) mengalami penurunan omzet sejak Agustus 2015 yang disebabkan salah satunya oleh belum menetapkan strategi pemasaran yang baik, belum

This study aims at identifying and describing the politeness strategies employed by the host of popular-based talk show to mitigate FTAs. This study is significant to provide

reading group dalam pembelajaran membaca permulaan pada siswa kelas 2B SDIT Luqman Al-Hakim Internasional Yogyakarta. Penelitian ini merupakan jenis penelitian

Syukur Alhamdulillaahi rabbil ‘alamin terucap ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan Kekuatan-Nya sehingga dengan segala keterbatasan waktu, tenaga, pikiran dan

Dalam tahap eksplorasi ini, pemotretan dilakukan di dalam ruangan ( indoor ) dan di luar ruangan ( outdoor ) dengan menggunakan cahaya alami dan buatan, sesuai dengan

Harga Satuan yang disampaikan Penyedia Jasa tidak dapat diubah kecuali terdapat Penyesuaian Harga (Eskalasi/Deskalasi) sesuai ketentuan dalam Instruksi Kepada Peserta Lelang 3

Adapun pengaturan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 33 Tahun 2012, yang secara khusus mengatur tentang Bahan Tambahan Pangan. Dan peraturan ini menjadi

Gambar 4.11 merupakan desain menu utama yang berguna untuk. mempermudah Admin dalam mengelola jurnal yang terdapat