• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI TERHADAP BENTUK KEPEDULIAN LINGKUNGANDISMA : Studi Eksperimen di Kelas XI SMAN 1 Talegong Kabupaten Garut.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI TERHADAP BENTUK KEPEDULIAN LINGKUNGANDISMA : Studi Eksperimen di Kelas XI SMAN 1 Talegong Kabupaten Garut."

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1. Latar Belakang Masalah ... 1

2. Rumusan Masalah ... 6

3. Tujuan Penelitian ... 6

4. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORETIK ... 9

A. Tujuan dan Karakteristik Pembelajaran Geografi... 9

1. Potensi Lingkungan Bagi Pembelajaran ... 11

2. Jenis-jenis Lingkungan ... 13

3. Kriteria Lingkungan Sebagai Sumber Belajar ... 15

4. Jenis-jenis Sumber Belajar ... 18

5. Manfaat dan Fungsi Sumber Belajar ... 20

B. Implementasi Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar ... 22

1. Pemahaman dan Konsep Pembelajaran Geografi Terhadap Lingkungan .. 25

2. Pembelajaran Geografi Sebagai Pembentuk Sikap Kepedulian ... 30

3. Sikap Kepedulian Lingkungan Sebagai Hasil Belajar Geografi ... 32

C. Strategi Pembelajaran Outdoor Study dalam Pembelajaran Geografi ... 37

D. Strategi Metode Penugasan dalam Pembelajaran Geografi ... 45

E. Asumsi Penelitian ... 49

(2)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

BAB III METODE PENELITIAN... 55

A. Jenis Penelitian ... 55

B. Objek Penelitian ... 55

C. Prosedur Penelitian ... 57

D. Devinisi Operasional ... 61

E. Pelaksanaan Pembelajaran dan Pradigma Penelitian ... 64

F. Teknik Pengumpulan Data ... 69

G. Teknik Analisis Data ... 73

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 78

A. Deskripsi Data Penelitian ... 81

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 83

C. Korelasi Antar Variabel ... 86

D. Pengujian Hipotesis ... 88

E. Pembahasan ... 92

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN ... 98

A. Kesimpulan ... 98

B. Implikasi Hasil Penelitian ... 100

C. Saran ... 101

DAFTAR PUSTAKA ... 103

(3)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Desain Penelitian ... 55

Tabel 3.2 Hasil Tes Pemahaman Pengetahuan dan Sikap Belajar ... 56

Tabel 3.3 Kriteria Reabilitas Butir Soal ... 71

Tabel 3.4 Kategori Tingkat Kesukaran Soal ... 72

Tabel 3.5 Kategori Daya Pembeda Soal ... 73

Tabel 3.6 Kategori Nilai dalam Penrnyataan Angket Respon ... 74

Tabel 4.1 Deskriptif data Penelitian dan Observasi ... 82

Tabel 4.2 Rangkuman Uji Normalitas Data ke dua Kelompok ... 83

Tabel 4.3 Rangkuman Uji Interpolasi Signifikansi Hipotesis ... 85

Tabel 4.4 Korelasi Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat ... 87

Tabel 4.5 Uji t-test Individu Skor Efektif Pemanfaatan Potensi LingkunganKelasA88 Tabel 4.6 Uji t-test Individu Skor Efektif Pemanfaatan Potensi LingkunganKelasB89 Tabel 4.7 Langkah-langkah Strategi Belajar Kelas A ... 90

(4)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Proses Pendekatan Pembelajaran Melalui Potensi Lingkungan ... 29 Gambar 2.2 Pembelajaran Outdoor Study dan Pemanfaatan Sumber Belajar ... 39 Gambar 3.1 Alur Penentuan Subjek Penelitian ... 58 Gambar 3.2 Efektifitas Strategi Outdoor Study dan Potensi Lingkungan Terhadap

(5)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus Pembelajaran Geografi ... 107

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 108

Lampiran 3 Instrumen Test Kompetensi Materi Pembelajaran ... 114

Lampiran 4 Pengembangan Instrumen Penelitian ... 122

Lampiran 5 Analisis Data Penelitian ... 127

(6)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan sebagai termaksud di dalam Pasal 1 ayat 1 UU RI tentang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dengan demikian pendidikan memiliki fungsi dan peran penting baik sebagai alat pengalihan atau transformasi sejumlah kemampuan maupun nilai-nilai yang menjadi sistem keyakinannya. Sebagaimana tertuang dalam UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003 dirumuskan bahwa Pendidikan Nasional harus merujuk pada akar kebudayaan bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

(7)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

memanipulasi dan berinteraksi dengan lingkungan. Piaget dalam Trianto (2007:26) yakin bahwa pengalaman-pengalaman fisik dan manipulasi lingkungan penting bagi terjadinya perubahan perkembangan. Selain itu ia juga berkeyakinan bahwa interaksi sosial dengan teman sebaya khususnya berargumentasi, berdiskusi, membantu memperjelas pemikiran yang pada akhirnya membuat pemikiran itu menjadi lebih logis dan proses yang ada menekankan pada tujuan pengajaran itu sendiri.Staton (1978:9), juga mengungkapkan bahwa keberhasilan program pengajaran diukur berdasarkan tingkat perbedaan cara berpikir, merasa dan berbuat para pelajar sebelum dan sesudah memperoleh pengalaman-pengalaman belajar dalam menghadapi situasi yang serupa. Dengan kata lain, bila suatu kegiatan belajar telah berhasil, maka akan terjadi perubahan dalam pendekatan peserta didik yang bersangkutan ketika menghadapi tugas dan permasalahan berikutnya.

Namun pada kenyataannya, kemampuan pemahaman materi kurang memuaskan sebagaimana yang diharapkan. Rendahnya pemahaman pada sebuah materi disebabkan oleh penggunaan pola pikir yang rendah pada pembentukan sistem konseptual. Model pembelajaran, sumber dan media yang digunakan belum membantu peserta didik memperoleh pemahaman materi pelajaran dengan baik dan kurang menggunakan penalaran logis.

(8)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

penanamannilai-nilai kepedulian terhadap kelestarian lingkungan bagi generasi sekarang dan generasi yang akan datang berlangsungmulai memudar.

Kompetensi dasar yang membahas tentang lingkungan hidup disajikan secara klasikal dan bersifat ekspositori. Persoalan yang terjadi seringkali peserta didik kurang tertarik dengan pelajaran geografi, hal ini karena mereka menganggap belajar geografi bersifat hafalan dan gurunya hanya mengajar dengan berceramah sehingga menjenuhkan.Maryani (2005:91), mengemukakan beberapa faktor yang menyebabkan Geografi dianggap tidak menarik untuk dipelajari diantaranya:

pertama, pelajaran geografi seringkali terjebak pada aspek kognitif tingkat rendah, yaitu menghafal nama-nama tempat, sungai, dan gunung, atau sejumlah fakta lainnya. Kedua, ilmu Geografi seringkali dikaitkan dengan sebagai ilmu yang hanya membuat peta. Ketiga, Geografi hanya menggambarkan tentang perjalanan manusia di permukaan bumi. Keempat, proses pembelajaran geografi cenderung bersifat verbal; kurang melibatkan fakta-fakta aktual, dan tidak menggunakan media kongkrit dengan teknologi mutakhir. Kelima, kurang aplikabel dalam memecahkan masalah-masalah yang berkembang saat ini.

Berdasarkan hasil observasi di SMAN1 Talegong dapat dikatakan bahwa, pembelajaran Geografi saat ini adalah :

(9)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

2. Waktu belajar siswa sebagian besar dipergunakan untuk mengerjakan buku tugas, mendengar ceramah, dan mengisi latihan yang membosankan (melalui kerja individual) baik menggunakan modul atau soal dari guru.

3. Guru hanya memberikan tumpukan informasi kepada siswa, terkait dengan pokok bahasan yang diajarkan sampai saatnya diperlukan, dan lebih menekankan pada aspek hapalan, kurang mengembangkan aspek lainnya seperti keterampilan berpikir, menganalisa, dan bekerjasama. Pembelajaran hanya terjadi dalam kelas.

4. Penilaian yang dikembangkan oleh guru lebih banyak berorientasi pada aplikasi tes formal dengan konsentrasi pengukuran hanya pada aspek kognitif saja, sehingga siswa hanya dituntut untuk menghafal.

Bertolak dari kondisi permasalahan pengajaran dalam pembelajaran geografi di SMAN 1 Talegong dan untuk mencapai sebuah tujuan pendidikan yang bermakna dan penulis memandang perlu untuk meningkatkan kebermaknaan hasil belajar Geografi, dengan langkah sebagai berikut:

Pertamaguru hendaknya mampu memanfaatkan lingkungan sebagai sumber

(10)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

menjadi sumber belajar yang sangat bernilai bagi kepentingan belajar peserta didik karena tidak sedikit sekolah yang memiliki halaman atau pekarangan yang cukup luas namun keberadaannya seringkali ditelantarkan dan tidak terurus.

Kedua faktor yang paling penting dan berpengaruh dalam pembelajaran

adanya keaktivan peserta didik dalam pelajaran, untuk itu diperlukan metode pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran.Hal ini seperti yang dikemukakan (Hasan, 2003), mengatakan bahwa cara peserta didik belajar ditentukan oleh tujuan yang akan dicapai, materi dari pokok atau sub pokok bahasan, sumber, media yang tersedia dan dikembangkan untuk pokok bahasan tersebut, kondisi kelas, tempat belajar, dan yang tak kalah pentingnya adalah karakteristik peserta didik.

Memperhatikan prinsip kebermaknaan pembelajaran dan masalah yang sedang dihadapi, peneliti ingin mengajukanuntuk dijadikan suatu solusi dari permasalahan-permasalahan yang dihadapi dari pembelajaran diatas yaitu dengan penggunaan strategi Outdoor study atau strategi belajar di luar ruang kelas.Karena dengan pembelajaran yang dilakukan di luar kelas akan mendorong terjadinya proses belajar yang saling membelajarkan (sharing), dan pengalaman. Dalam penelitian ini pembelajaran outdoor study yang dilakukan dengan menggunakan dua metode berbeda yaitu metode karyawisata dan penugasan yang diimplementasikan pada pembelajaran geografi dengan mengaplikasikan pemanfaatan potensi lingkungan sekitar sebagai sumber belajar untuk membentuk sikap kepedulian peserta didik terhadap lingkungan.

(11)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

outdoor studyyang menggunakan metode karyawisata dan metode penugasan

melalui pemanfaatan potensi lingkungan terhadap pembentukan sikap kepedulian peserta didik pada lingkungan”.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian di atas penulis merumuskan dan membatasi permasalahan yang akan diteliti, yaitu :

1. Bagaimana potensi lingkungan sebagai sumber belajar mata pelajaran geografi di sekitar lokasi SMAN 1 Kecamatan Talegong?

2. Bagaimana langkah pembelajaran Outdoor Study dari jenis metode karyawisata dan metode penugasan dalam pembelajaran geografi di SMAN 1 Kecamatan Talegong?

3. Bagaimana pengaruh pemanfaatan pembelajaranOutdoor Study dari jenis metode karyawisata dan metode penugasan terhadap tingkat kepedulian lingkungan peserta didik di SMAN 1 Kecamatan Talegong?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang diuraikan di atas tujuan penelitian ini adalah:

1. Menganalisis efektifitas potensi lingkungan sebagai sumber belajar mata pelajaran geografi di sekitar lokasi SMAN 1 Kecamatan Talegong;

2. Menganalisis efektifitas langkah-langkah strategi pembelajaran Outdoor Study dari jenis metode karyawisata dan metode penugasan dalam

(12)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

3. Menganalisis efektifitas pembelajaran dengan menggunakan metode Out door Study dari jenis teknik karyawisata dan teknik penugasan terhadap

tingkat kepedulian lingkungan peserta didik di SMAN 1 Kecamatan Talegong.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Pembelajaran outdoor studydalam mata pelajaran geografi ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi:

a. Pengembangan teori dalam pembelajaran mata pelajaran geografi di SMA yang berupa prinsip-prinsip dasar strategi pembelajaran atau untuk memperkuat prinsip-prinsip dasar yang sudah ada untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Konfirmasi metode yang sudah ada atau menambah pengembangan metode pembelajaran yang sudah ada dalam mata pelajaran geografi.

2. Manfaat Secara Praktis

(13)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

(14)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, yang menerapkan strategi pree eksperimen designs/non designs, (tidak menggunakan variabel kontrol dan

sampel tidak dipilih secara random), yang mana variabel luar (potensi lingkungan) ikut berpengaruh terhadap pembentukan variabel dependen (sikap kepedulian). Dengan metode one-shot case study yang mana desain ini melibatkan suatu kelompok yaitu kelompok yang memperoleh perlakuan dengan memanfaatkan strategi pembelajaran yang menggunakan metode karyawisata dan metode penugasan serta pemanfaatan potensi lingkungan sebagai sumber pembelajaran, masing-masing kelompok tersebut diberikan treatmen dan hasilnya didapat dari hasil observasi. Desain penelitian ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 3.1. Desain Penelitian

Treatmen Observasi

X O

Keterangan :

X :Treatment strategi belajar

O : Observasi potensi lingkungan

B. Objek Penelitian

(15)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

dalam penelitian yang akan dilakukan (disesuaikan dengan perumusan masalah), untuk dijadikan objek penelitian, dengan cara melihat hasil rata-rata nilai peserta didik dari kedua kelas, Tahun Pelajaran 2011/2012. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5, dan rangkuman dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 3.2

Hasil tes pemahaman pengengetahuan dan sikap belajar

No Peningkatan belajar Kelas Nilai rata-rata

Sumber: Hasil pemahaman pengetahuan dan sikap belajar semester genap SMAN1Talegong tahun pelajaran 2011/2012

(16)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

C. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terbagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap pendahuluan, tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Ketiga tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Tahap Pendahuluan

Sebelum melaksanakan penelitian, dilakukan persiapan-persiapan sebagai berikut:

a. Melaksanakan seminar proposal dan perbaikan hasil seminar.

b. Mengadakan observasi ke sekolah yang ditunjuk sebagai tempat penelitian. c. Mengurus surat izin penelitian.

2. Tahap Persiapan

Pada tahap dilakukan kegiatan sebagai berikut:

a. Membuat persiapan mengajar atau rencana pembelajaran (RPP) Gambar 3.1

Alur PenentuanObjek Penelitian

Melihat rata-rata kelas nilai pemahaman pengetahuan terhadap sikap kepedulian pembelajaran

Membandingkan Nilai rata-rata antar kelas, untuk dijadikan acuan peningkatan belajar

Menentukan yang memiliki nilai rata-rata dibawah diberikan treatmen strategi karyawisata yang tinggi di berikan strategi

penugasan

(17)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

b. Membuat alat pengumpul data berupa tes objektif pilihan berganda dan esay c. Menyusun format observasi dan wawancara

d. Validasi Instrumen, untuk validasi konstruk dilakukan Judgment expert (pendapat ahli) dan selanjutnya dilakukan ujicoba instrumen. Judgment

expert dilakukan oleh dua orang dosen pembimbing, dosen ahli kurikulum

dan guru mata kuliah

e. Setelah instrumen di judgment oleh dosen pembimbing, dosen ahli dan guru mata pelajaran, dilakukan ujicoba pada kelompok lain dalam populasi f. Melakukan analisis item yang terdiri dari: pengujian tingkat kesukaran, daya

pembeda soal, indeks validitas dan reliabilitas instrumen 3. Tahap Pelaksanaan

Berdasarkan desain penelitian, langkah-langkah dalam pelaksanaan penelitian ini adalah:

a. Melakukan observasi pada kegiatan pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru yang bersangkutan,

b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk memberikan pengertian dan pemahaman tentang materi lingkungan hidup dan upaya penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan

c. Melaksanakan observasi, peserta didik terhadap lingkungan sekitar yang di sertai denganangketyang bertujuan untuk mengetahui nilaiposttest potensi lingkungan setelah materi diberikan sebelumnya.

(18)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

e. Melaksanakan metode penugasan, yang bertujuan untuk mengetahuinilai posttestefektif metode penugasan.

f. Melaksanakan tes yang disertai LKS, yang bertujuan untuk melihat nilai posttest Hasil belajar (kepedulian lingkungan), setelah pemberian materi,

pengenalan lingkungan, pemahaman, dan praktek-praktek (treatmen) yang sudah diberikan.

g. Wawancara dengan siswa dan guru untuk memperoleh saran dan masukan untuk penyempurnaan media pembelajaran interaktif yang dikembangkan. h. Selanjutnya dilakukan analisis dan pembahasan terhadapa data-data yang

diperoleh selama pelaksanaan penelitian, sehingga masalah dan pertanyaan penelitian terjawab dan diperoleh kesimpulan.

(19)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

berikut:

Gambar. 3.2

Alur Penelitian Efektifitas Strategi outdoor study dan Potensi lingkungan terhadap Pembentukan Sikap kepedulian

Kajian Teoritis;

Kurikulum, Silabus, buku paket, Sumber pembelajaran Metode pembelajaran, interaktif dan penelitian yang relevan

Studi bahan kajian

Pemanfaatan lingkungan hidup, konservasi, reklamasi, pemahaman konsep dan nilai kepedulian lingkungan

(20)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

D. Definisi Operasional

Definisi operasional dimaksudkan untuk menghindari perbedaan interpretasi yang mungkin terjadi. Hal ini sesuai dengan pendapat Tuckman(1978: 13), yang mengemukakan: ”Operationalizing variables means statingthem in an observable

and measurable form, making them available formanipulation, control, and

examination”.Untuk menghindari terjadinnya ambivalensi pengertian dan

pemaknaan terhadap beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan penjelasan terhadap beberapa kata, tentang makna dan pengertiannya sebagaimana yang dimaksudkan dalam penelitian ini. Adapun istilah-istilah tersebut adalah:

1. Strategi Pembelajaran outdoor study

Suatu metode pembelajaran sebaiknya diorientasikan kepada peserta didik agar mampu mengoptimalkan kemampuan mengolah pikiran dengan cara melihat dan merasakan apa yang anak lihat. Pengertian strategi outdoor study yang dimaksud pada penelitian ini adalah pembelajaran yang dilakukan di luar kelas dengan menggunakan metode karyawisata dan metode penugasan. Pembelajaranoutdoor study yang diterapkan dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode karyawisata dan metode penugasan.

a. Metode Karyawisata

(21)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

Karyawisata bukan sekedar rekreasi, tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat kenyataannya. Karena itu dikatakan teknik karyawisata, ialah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar sekolah. Metode karyawisata ini digunakan karena memiliki tujuan sebagai berikut: Dengan melaksanakan karyawisata diharapkan siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dari obyek yang dilihatnya, dapat turut menghayati tugas pekerjaan milik seseorang serta dapat bertanya jawab mungkin dengan jalan demikian mereka mampu memecahkan persoalan yang dihadapinya dalam pelajaran ataupun pengetahuan umum. Juga mereka bisa melihat, mendengar, meneliti dan mencoba apa yang dihadapinya, agar nantinya dapat mengambil kesimpulan dan sekaligus dalam waktu yang sama ia bisa mempelajari beberapa mata pelajaran.

Metode karyawisata pada penelitian ini adalah proses pembelajaran yang diterapkan terhadap peserta didik dengan cara melakukan kunjungan ke luar kelas baik guru dan peserta didik dalam kontek pembelajaran geografi agar indikator yang diharapkan dapat meningkatkan tingkat kepedulian peserta didik terhadap lingkungan.

b. Metode Penugasan

Pengertian metode pemberian tugas menurut Sagala (2006:219) “Metode

pemberian tugas adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan cara memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar dan kemudian hasil pelaksanaan tugas itu dilaporkan kepada guru”.Setiawan, (2012), menyatakan

(22)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

Kelebihan dan kelemahan metode pemberian tugas adalah: Pengetahuan yang dipelajari lebih meresap, tahan lama, dan lebih otentik, melatih siswa untuk berani mengambil inisiatif, bertanggung jawab, dan berdiri sendiri, tugas yang diberikan guru dapat memperdalam, memperkaya atau memperluas wawasan siswa tentang apa yang dipelajari, siswa dilatih kebiasaan mencari dan mengolah informasi sendiri, metode ini jika dilakukan berbagai variasi dapat menggairahkan siswa belajar. Beberapa kelemahan dari metode pemberian tugas dalam pembelajaran adalah: bagi siswa yang malas cenderung melakukan kecurangan atau mereka hanya meniru pekerjaan orang lain, ada kalanya tugas itu dikerjakan oleh orang lain sehingga siswa tidak meperoleh hasil belajar apa-apa, jika tugas yang diberikan siswa terlalu berat dapat menimbulkan stress pada siswa, ada kalanya guru memberi tugas tanpa menyebutkan sumbernya akibatnya siswa sulit untuk menyelesaikannya.

Metode penugasan pada penelitian ini adalah model yang menekankan proses pembelajarannya dengan cara memberikan tugas menganalisis secara langsung baik individu ataupun kelompok tanpa di sertai langsung oleh guru, dengan kata lain metode penugasan dapat dilakukan dengan cara memberikan atau mempersiapkan materi yang telah disediakan guru untuk melakukan suatu pekerjaan.

Pelaksanaan teknik penugasan ini bisa dikerjakan di rumah, sekolah, perpustakaan dan ditempat lainnya. Dengan cara itu diharapkan agar peserta didik belajar bebas dan tetap bertanggung jawab serta diharapkan peserta didik akan memiliki pengalaman memecahkan masalah dan cara mengatasinya, karena dengan metode penugasan ini peserta didik dapat memiliki kesempatan untuk saling membandingkan dengan hasil pembelajaran peserta didik yang lain.

2. Pemanfaatan Sumber Belajar

(23)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

maksud mempercepat dan memperkuat pemahaman materi pembelajaran yang diberikan agar dapat membentuk sikap peduli peserta didik terhadap lingkungan 3. Kepedulian Lingkungan

Sikap peduli lingkungan dimaksudkan adalah pembentukan sikap sebagai kecendrungan peserta didik untuk selalu menjaga dan melestarikan lingkungan agar tidak menjadi rusak, tercemar bahkan menjadi punah,atau kecendrungan peserta didik untuk bertindak dengan cara-cara tertentu, berupa perwujudan prilaku belajar peserta didik, yang ditandai dengan munculnyakecendrungan-kecendrungan baru yang telah berubah lebih maju terhadap suatu objek tertentu, tata nilai, dan peristiwa sebagai bagian dari fenomena sosial yang terkait dengan kebersihan, keindahan, dan kesehatan lingkungan, dengan kata lain bahwa sikap peduli lingkungan dimaksudkan sebagai perubahan perilaku hasil belajar yang ditunjukkan melalui pemahaman, pengalaman serta kesiapan mental peserta didik dalam mengaplikasikan pengetahuan yang dipelajarinya melalui proses sosial untuk merespon obyek tertentu yang secara konsisten pada arah yang mendukung atau menolak, setuju atau tidak setuju terhadap objek tertentu.

E. Pelaksanaan Pembelajaran dan pradigma penelitian

(24)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

sumber belajar silabus dan RPP merupakan administrasi yang penting dalam pembelajaran, karena dapat memetakan program pembelajaran.

Tahap ini adalah tahap memberikan perlakuan yang berbeda pada kedua kelas yang menjadi sampel penelitian. Sebelum melaksanakan proses pembelajaran, peneliti dan guru baik di kelas A atau kes B mendiskusikan tentang persiapan dan langkah-langkah yang akan dilaksanakan selama proses perlakuan. Diskusi peneliti dengan guru di kelompok kelas A dan B dilakukan secara terpisah dan keduanya tidak pernah dipertemukan,untuk menghindari kesubjektivitasan dari kedua guru tersebut. Kedua guru mempelajari rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disiapkan, juga mempelajari alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Khusus guru di kelompok kelas A,peneliti memberikan model pembelajaran karyawisata dengan menggunakan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. Sedangkan kelas B peneliti memberikan metode pembelajaran penugasan yang memanfaatkan potensi lingkungan sebagai sumber belajar namun tidak disertai guru. Pengamatan difokuskan pada peran guru dan bagaimana proses pembelajaran yang terjadi. Agar proses pembelajaran dapat terekam dengan baik, peneliti menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan dan mencatat kejadian-kejadian penting selama proses pembelajaran. 1. Kelompok kelas A yang menggunakan strategi belajar metode karyawisata

(25)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

a. Guru membagi peserta didik menjadi 2 kelompok,

b. Guru memberikan intruksi penggunaan lembar observasi,

c. Peserta didik mencari informasi dengan menggunakan lembar informasi, d. Kelompok mendiskusikan hasil observasi,

e. Kelompok memberikan laporan. f. Guru merefleksi hasil kerja kelompok.

Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran dengan metoda karyawisata 1) Kegiatan pembukaan, kegiatan pembukaan ini dilaksanakan di sekolah

sebelum berangkat kelokasi karyawisata. Kegiatan pembukaan meliputi : mengingatkan kembali pelajaran yang pernah diberikan, memotivasi peserta didik dengan membuat kaitan materi pelajaran yang akan dipelajari dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di masyarakatdan lingkungan (yang hidup di sekitar sekolah tentang masalah-masalah erosi, longsor, konservasi dan reklamasi lahan, dll) melalui pertanyaan-pertanyaan yang tertuang dalam lembar kerja, mengemukakan tujuan pelajaran yang akan dipelajari dan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan pelajaran tersebut selama karyawisata, mengemukakan tata tertib selama karyawisata. 2) Kegiatan inti,melakukan observasi terhadap objek sasaran belajar lalu

(26)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

3) Kegiatan penutup, kegiatan mengakhiri karyawisata ini dilakukan ketika masih berada dilokasi wisata atau setelah kembali ke sekolah. Kegiatannya meliputi: menyuruh peserta didik melaporkan hasil karyawisata dan membuat rangkuman, melakukan presentasi perwakilan kelompok dan evaluasi proses.

2. Kelompok kelas B yang menggunakan metode penugasan

Pembelajaran pada kelompok penugasanyang memanfaatkan potensi lingkungan sebagai sumber belajar dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Kegiatan pembukaan, mengajukan pertanyaan apresepsi untuk mengingatkan peserta didik terhadap materi yang telah diajarkan, memotivasi peserta didik dengan mengemukakan cerita yang ada di masyarakat yang ada kaitannya dengan materi yang akan diajarkan, mengemukakan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

b. Kegiatan inti, guru menerangkan secara garis besar materi pelajaran yang akan diajarkan, guru menjelaskan rincian tugas dan cara mengerjakannya, peserta didik mengerjakan tugas sesuai dengan petunjuk atau cara penyelesaian tugas yang diberikan oleh guru, guru meminta peserta didik melaporkan hasil penyelesaian tugasnya tepat waktu, guru memeriksa hasil penyelesaian tugas peserta didik.

(27)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

Agar pradigma penelitian yang di sesuaikan dengan perumusan masalah sebagaimana dalam penelitian yang dimaksudkan lebih terarah maka perlu dilakukan perencanaan pelaksanaan.Secara skematik prosedur pradigma penelitian yang akan dijadikan solusi dari permasalahan yang dideskripsikan di atas sebagai mana dijelaskan pada gambar dibawah ini yaitu:

Gambar. 3.3 Pradigma Penelitian

Gambar3.3 menjelaskan pradigma penelitian dan langkah-langkah yang harus diperhatikan pertama harus mempelajari kurikulum dan indikator serta materi yang akan dibahas, langkah kedua menetapkan metode yang akan dipakai, ketiga menentukan media yang akan dimanfaatkan sebagai sumber belajar, keempat menentukan tujuan yang ingin dicapai.

Berdasarkan pradigma penelitian dari latar belakang permasalahan itu, maka analisis yang dilakukan dalam penelitian disini yaitu: “pengaruh pembelajaran

outdoor study yang menggunakan metode karyawisata dan metode penugasan

(28)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

F. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan tiga macam instrumen penelitian: Pertama lembar angket pengujian metode pembelajaran (out door study), Kedua lembar angket LKS sebagai pengujian kepedulian lingkungan,

ketiga pengujian nilai potensi lingkungan. Untuk mengukur kemampuan yang dimaksud diperlukan instrumen yang baik dan sesuai. Oleh karena itu, diperlukan validasi dan analisis terhadap instrumen sebelum benar-benar digunakan dalam mengumpulkan data.

1. Angket Langkah-langkah strtegi pembelajaran outdoor Study

Angket pembelajaran ini digunakan untuk melihat nilai antara pembelajaran outdoor study yang menggunakan metode karyawisata dan penugasan selanjutnya

akan dijadikan acuan pengukuran kontribusi nilai masing-masing dan pengaruh pemanfaatan masing-masing metode tersebut pada peningkatan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan. Pengumpulan data diperoleh dari lembar angket pembelajaran outdoor study yang diisi oleh peserta didik setelah melakukan karyawisata dan penugasan penelitian (Keller, 1987 dalam Reigeluth, 1983: 395 dan Smaldino, 2005:51).

2. LKS dan Tes

(29)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

a. Membuat kisi-kisi soal tes yang disesuaikan dengan indikator variabel penelitian,

b. Menyusun soal sesuai dengan kisi-kisi soal yang telah dibuat dan memberikan skor masing-masing soal tes,

c. Memvalidasi soal tes melalui validator dengan memakai lembar validasi, d. Sebelum instrumen tes dipakai, terlebih dahulu diujicobakan pada kelas lain

yang telah mendapatkan materi yang akan digunakan (kelas XII). Ujicoba soal tes dilakukan pada kelas XII SMAN1 Talegong Kabupaten Garut, pada tanggal 9 April 2012,

e. Menganalisis soal uji coba untuk melihat validitas butir soal, daya pembeda, indeks kesukaran, dan reliabiltas tes.

1) Validitas butir soal

Validitas butir soal digunakan untuk mengetahui dukungan suatu butir soal terhadap skor total. Untuk menguji validitas setiap butir soal, skor-skor yang ada pada butir soal yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Sebuah soal akan memiliki validitas yang tinggi jika skor soal tersebut memiliki dukungan yang besar terhadap skor total. Dukungan setiap butir soal dinyatakan dalam bentuk korelasi sehingga untuk mendapatkan validitas suatu butir soal digunakan rumus korelasi. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment Pearson Arikunto (2005) sebagai berikut:

2 2



2 2

rxy = koefisien korelasi antara dua variabel yaitu X dan Y X = skor butir soal

(30)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

Langkah-langkah dan hasil validitas soal LKS dapat dilihat di Lampiran 4 2) Reliabilitas tes

Suatu alat ukur (instrumen) memiliki reliabilitas yang baik bila alat ukur itu memiliki konsistensi yang handal walaupun dikerjakan oleh siapapun (dalam level yang sama), di manapun dan kapanpun berada. Reliabilitas adalah ketetapan hasil tes apabila diteskan pada subjek yang sama, dan untuk mengetahui ketetapan ini pada dasarnya dilihat kesejajaran hasil. Untuk menetukan reliabilitas tes dalam penelitian ini digunakan rumus K-R. 20 yang dikemukakan oleh Maryulis (2007), yaitu:

r : Reliabilitas instrumen secara keseluruhan k : Jumlah butir soal dalam satu instrumen

p : Proporsi subjek yang menjawab butir soal dengan benar q : Proporsi subjek yang menjawab butir soal dengan salah σ2

: Varian skor

Tabel 3.3. Kriteria Reliabilitas Butir Soal

Besarnya r Interpretasi

(31)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

3) Tingkat kesukaran butir soal

Tingkat kesukaran dari setiap item soal dihitung dengan menggunakan

persamaan sebagai berikut:

N B

TK

Keterangan:

TK = Tingkat kesukaran.

B = Jumlah siswa yang menjawab soal dengan benar

N = Jumlah seluruh siswa peserta tes (Arikunto, 2005)

Tabel 3.4 Kategori Tingkat Kesukaran Soal

Batasan Kategori

0.00 < TK≤ 0.30 Soal sukar

0.30 < TK≤ 0.70 Soal sedang

0.70 < TK≤ 1.00 Soal mudah

Kriteria tingkat kesukaran butir soal tes yang diambil adalah kriteria sedang. langkah-langkah dan hasil analisis tingkat kesukaran dapat dilihat pada lampiran 4.

4) Daya pembeda butir soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskrimasi tes atau daya pembeda (D). Rumus untuk menentukan diskriminasi

atau daya pembeda adalah sebagai berikut:

B

JA = banyaknya peserta kelompok atas JB = banyaknya peserta kelompok bawah

(32)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar (Arikunto, 2005) Kategori daya pembeda soal

Tabel 3.5 Kategori Daya Pembeda Soal

Batasan Kategori

0.00 < DP≤ 0.20 Jelek

0.20 < DP≤ 0.40 Cukup

0.40 < DP≤ 0.70 Baik

0.70 < DP≤ 1.00 Baik sekali

Kriteria soal yang akan digunakan adalah kriteria soal yang cukup dan baik.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data bertujuan untuk melihat besarnya hubungan antara strategi belajar outdoor study yang menggunakan model karyawisata dan penugasan terhadap peningkatan kepedulian peserta didik pada lingkungan setelah menggunakan model pembelajaran yang memanfaatkan potensi lingkungan sebagai sumber belajar pada pembelajaran geografi dan melihat apakah rata-rata nilai pengaruh model karyawisata dan penugasan terhadap peningkatan kepedulian peserta didik antara kelompok eksperimen berbeda dengan kelompok kontrol. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Angketlangkah-langkah strategipembelajaranoutdoor Study

(33)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

negatif terdapat pada nomor 3, 4, 6, 7, 8, 9, 11, 16, 18 dan 19. Untuk lebih jelasnya terdapat pada lampiran 10,12, 13

Pernyataan dalam angket ini juga dibedakan berdasarkan dua sifat metode pembelajaran dengan pengaturan posisi urutan nomor yang berbeda. Angket dibuat dalam bentuk skala perepsi dan respon terhadap penerapan pembelajaranyang telah dirubah ke sekalal rating scale, dengan pilihan jawaban sangat baik (5), cukup baik (4), kurang (3), tidak baik (2), buruk (1). Pilihan jawaban N (Netral) tidak digunakan untuk menghindari keraguan siswa.Angket disusun berdasarkan skala rating scale dengan lima kategori jawaban yaitu seperti pada tabel 3.6.

Tabel 3.6 Kategori Nilai dalam Pertanyaan Angket respon

Pernyataan

Rumus yang digunakan untuk menentukan validitas item angket adalah:



N = banyaknya sampel data

rxy = koefisien korelasi

Y = skor setiap item soal yang diperoleh siswa

X = skor total seluruh item soal yang diperoleh siswa.

(34)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

Berdasarkan perhitungan diperoleh bahwa 20 item tersebut adalah valid. Langkah-langkah dan hasil uji validitas dapat dilihat di lampiran 3.Untuk menentukan reliabilitas angket digunakan rumus:

i

DB = adalah varians skor seluruh soal menurut skor perorangan 2

 = adalah jumlah varians skor seluruh soal menurut skor soal tertentu (Ruseffendi, 1998: 154).

2. LKS dan tes pengetahuan

Melihat nilai Potensi lingkungan sebagai sumber belajar yang diberikan pada saat treatmen metode karyawisata dan penugasa dilaksanakan.Untuk melakukan uji statistik maka dilakukan uji normalitas data, uji homogenitas variansi kedua kelompok data dan uji kesamaan dua rata-rata ke dua kelompok data.

a. Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data sampel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah uji x2 dengan mengkorelasikan nilai frekuensi x2, dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5.

b. Analisis Data

(35)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

Penelitian ini sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan dengan jenis hipotesis 1 dan 2 memakai jenis hipotesis yang di hipotesiskan yaitu hipotesis deskriptif sedangkan untuk hipotesis 3 menggunakan hipotesis asosiatif, dengan jenis data interval maka statistik uji menggunakan t test individu, korelasi product moment (PPM), dan uji korelasi ganda, dan untuk uji signifikan mengunakan uji F

square change pada mode summary korelasi ganda. c. Uji skor kriterium variabel

Uji hipotesis ini adalah untuk menguji apakah kedua skor nilai rata-rata siswa pada kelompok sampel sama. Sebagai hipotesis alternatifnya adalah bahwa skor rata-rata lebih kecil atau dilakukan interpolasi uji pihak kiri dari nilai skor yang didugakan. Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut:

1) Menentukan hipotesis statistik deskriptif Ho :e< 95

Ha :e> 95

Keterangan : e : rataan skor kelompok 95: rataan skor ideal indikator 2) Menentukan hipotesis statistik asosiatif

Ho : p = 0 Ha :P≠ 0

Keterangan : H0 : tidak ada hubungan Ha: ada hubungan

3) Menghitung statistik uji

(36)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

�= x − μο

S n

Keterangan:

x = nilai Rata-rata

μο= nilai yang dihipotesiskan S = simpangan bakusampel

n= Banyaknya siswa

(37)

Ikeu Rasmilah, 2013

(38)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

BAB V

KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan untuk mengetahui nilai efektif potensi lingkungan sebagai sumber belajar dan pengaruh pemanfaatan strategi pembelajaran yang menggunakan metode karyawisata dan penugasan terhadap tingkat kepedulian peserta didik pada lingkungan di kelas XI SMAN1 Talegong Kabupaten Garut, dapat disimpulkan:

1. Penggunaan potensi lingkungan sebagai sumber belajar mata pelajaran geografi disekitar SMAN1 Talegong sangat signifikan/efektif, karena dari hasil penelitian menunjukan penggunaan potensi lingkungan pada pembelajaran geografidijadikan sebagai sumber belajar dipandang sangat efektif, karena dengan memanfaatkan lingkungan dalam kegiatan pembelajaran telah menunjukkan keterlibatan peserta didik pada dunia nyata (menghilangkan verbalisme). Sehingga dengan pemanfaatan potensi lingkungan tersebut akan mempermudah dalam meningkatkan produktivitas pembelajaran, memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajara, lebih memantapkan pembelajaran, memungkinkan belajar secara seketika dan memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis.

(39)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

untuk membentuk sikap kepedulian peserta didik terhadap lingkungan jika dibandingkan dengan penggunaan metode penugasan karena dari hasil penelitian menunjukan pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan sikap kepedulian peserta didik pada lingkungan, pengaruh itu menunjukan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode akan memungkinkan terhindar dari kejenuhan, kebosanan, dan persepsi belajar hanya dalam kelas. Oleh karena itu pembelajaran yang menggunakan Pendekatan diluar kelas memiliki kelebihan yang mendukung pada pembelajaran lingkungan hidup karena memiliki nilai pendorong motivasi belajar anak, karena menggunakan setting alam terbuka sebagai sarana kelas, untuk memberikan dukungan proses pembelajaran secara menyeluruh yang dapat menambah aspek kegembiraan dan kesenangan.Guru mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan karena dapat berekspolarasi menciptakan suasana belajar seperti bermain.Mengasah aktivitas fisik dan kreativitas siswa karena menggunakan strategi belajar sambil melakukan atau mempraktekan sesuai dengan penugasan.

(40)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

3,92%. Nilai nilai tersebut menunjukan pengaruh yang terjadi pada prestasi belajar peserta didik, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya perubahan tingkah laku peserta didik sehingga akan membentuk keterampilan intelektual, yaitu kemampuan membuat seseorang menjadi kompeten terhadap suatu obyek sehingga mereka dapat mengelompokkan, mengidentifikasi, mendemonstrasikan danmenggeneralisasikan suatu gejala. Membentuk aspek kognitif, yaitu kemampuan seseorang untuk dapat mengontrol aktivitas khususnya pada sikap dan prilaku buruk, selanjutnya pembentukan aspek afektif, yaitu kecenderungan untuk menerima atau menolak suatu obyek dari permasalahan permasalahan yang ada pada tingkat sikap dan prilaku.

Kesimpulan dari rangkuman di atas menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran metode outdoor studydengan menggunakan metode karyawisata memiliki pengaruh yang efektif dan signifikan dalam peningkatan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan jika dibandingkan dengan pengaruh pemanfaatan model penugasan.

B. Implikasi hasil penelitian

(41)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

untuk meningkatkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan adalah dengan menerapkan strategi pembelajaran outdoor study yang menggunakan metode karyawisatayang disertai pemanfaatan potensi lingkungan sebagai sumber belajar sangat efektif dalam pembentukan sikap kepedulian peserta didik terhadap lingkungan, sehingga apa yang direncanakan dalam tujuan hasil pembelajaran geografi sebagai mana yang telah dirumuskan dalam kurikulum pengajara yaitu tentang pentingnya kelestarian lingkungan terhadap pembangunan berkelanjutan dapat tercapai, dengan penanaman sikap peduli untuk menjaga kelestarian lingkungan alam untuk sekarang dan nanti.

Hasil penelitian ini memberikan masukan kepada peneliti bahwa untuk meningkatkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan dapat dilakukan dengan cara menggunakan strategi belajar dan pemanfaatan potensi lingkungan sekitar karena dapat menghilangkan verbalisme peserta didik terhadap suatu pelajaran, menguatkan pemahaman, mempercepat penyerapan materi yang diberikan.Oleh karena itu penerapan strategi pembelajaran outdoor study, khususnya penerapan metodekaryawisata yang disertai pemanfaatan potensi lingkungan sekitar sekolah merupakan salah satu dari beberapa kompenen yang mendukung peningkatan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan, tanpa terabaikan faktor lain seperti penguasaan materi ajar, penggunaan media dan yang lainnya.

C. Saran

(42)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

1. Pemanfaatan potensi lingkungan jika digunakan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran membutuhkan perencanaan yang matang, diantaranya guru harus mempersiapkan perencanaan yang disesuaikan dengan indikator pembelajaran dan pengarahan terhadap materi yang dituju, jika tidak diperhatikan dan diarahkan dalam pelaksanaannya peserta didik akan kesulitan menyerap materi yang telah dijelaskan dan memungkinkan penggunaan waktu yang lebih banyak, sehingga diharapkan bagi guru agar dapat mengatur waktu sebaik-baiknya dengan cara mengikuti langkah yang telah direncanakan sesuai dengan RPP.

2. Dalam Penggunaan Strategi pembelajaran outdoor studyseorang guru harus tetap lebih intensif, dengan pengimplementasian luar ruangan kelas akan mengakibatkan pengeksplorasian pembelajaran peserta didik yang tidak terkontrol sehingga mengakibatkan penyerapan materi belajar yang semestinya harus diserap malah terlewatkan, karena peserta didik biasanya keasikan bermain.

(43)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

DAFTAR PUSTAKA

Abdulhak dan Wina. 1995. Media Pendidikan Suatu Pengantar. Bandung: P3MP IKIP.

Abdurrahman dan Idris. 1978. Geografi Ekonomi, Jurusan Pendidikan Geografi , IKIP : Bandung.

Abdurrahman, M. 1987. Geografi Prilaku. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidikan Tinggi.

Abdurrahman. 1995. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabet.

AECT, 1997. Asociation For Educational and Tehnology. The Definition of Educational Technology, Washington D.C

Banks, A. J. 1990. Teaching Strategies For The Soscal Studies. New York& London: Jr. Longman Inc.

Dahar, 1989. Teori-teori Belajar, Jakarta, Erlangga.

Dahar, 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Daldjoeni, N. 1981. .Dasar-dasar ilmu pengetahuan sosial Bandung: Alumni

Daryanto. I 2005. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, O. 1999. Model-Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: Program Pascasarjana UPI.

Hasan, S. H., 1996. Pendidikan Ilmu Sosial, Jakarta, Depdikbud, P2TA.

Hermawan, A.H. et al. 2004. Pengembangan Model Pembelajaran Teori dan Praktek. Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI.

Irawan. 2005. Konsep Dasar dan Strategi Pembelajaran Geografi Jakarta: Universitas.

(44)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

Istianti, Dkk. 2001.Pengembangan Strategi Pengajaran Konsep dalam pembelajaran Pendidikan IPS di Sekolah Dasar. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: UPI.

Kemp, J. E, 1994, Proses Perancangan Pengajaran (Edisi terjemahan oleh Asril Marjohan I, Bandung: Penerbit ITB.

Maryani, E. 2005.Pendidikan Geografi (Ilmu dan Aplikasi Pendidikan). Bandung: UPI Perss.

Ningrum, E. 2004.Kompetensi Guru Mendayagunakan Lingkungan DdalamPembvelajaran IPS. Bandung: Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial (JPIS), No.23 Halaman 35, Media Komunikasi Antar FPIPS-UPI, FKIP.Universitas/STKIP Se-Indonesia.

Ningrum, E. 2009.Kompetensi Profesional Guru dalam Konteks Strategi Pembelajaran. Bandung: Bina Nusantara.

Pasya, G.K. 2000.Lingkungan Sebagai Sumber Belajar. (2000), Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial (JPIS) No. 16 Media Komunikasi Antar FPIPS-UPI, FKIP Universitas/STKIP se Indonesia.

Pasya, G.K. 2002. Geografi: Pemahaman Konsep dan Metodologi. Bandung: buana Nusantara.

Poedjiadi, A. 2005.Sains Teknologi Masyarakat; Model Pembelajaran Kontekstual Bermuatan Nilai. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Roestiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Sagala, S. 2006. Konsep Dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu memecahkan Problematika Belajar Dan Mengajar. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sapriya, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta:Pusat Penerbitan- Universitas Terbuka.

(45)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

Sapriya, dkk. 2008. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung: Laboratorium PKn UPI.

Satori, D. 2003. Buku Materi Pokok Profesi Keguruan 1, Jakarta: Pusat Penerbitan-Universitas Terbuka.

Shaleh, A. 2000. Pendidikan Agama dan Keagamaan; Visi, Misi dan Aksi. Jakarta: PT. Gemawindu Pancaperkasa.

Sjamsulbachri, A. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Kencana Utama. Soerjani, M. 1987. Lingkungan: sumberdaya alam dan kependudukan dalam

pembangunan. Jakarta Universitas Indonesia Press.

Staton, T. F. 1978. Cara mengajar dengan hasil yang baik: Metode-Metode Mengajar Moderen Dalam Pendidikan Orang Dewasa. Terjemahan: J. F. Tahalele. Bandung: Diponogoro.

Sudjana dan Ibrahim. 2004. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensinso.

Sudjana. N. 2005. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sumaatmadja, N. 1988. Studi Geografi, Suatu Pendekatan Analisa Keruangan. Bandung : Alumni.

---.1980.Pengantar ke arah Pendidikan Lingkungan. Bandung:Alumni.

---.1996. Manusia dalam Konteks Sosial Budaya dan Lingkungan Hidup. Bandung: Alfabeta.

--- 2001. Makalah Model Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Berbasis Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. IKAPI: Alfabeta. Cetakan Ke-14 Maret.

Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

(46)

Ikeu Rasmilah, 2013

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Kepedulian Lingkungan Di SMA

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Tuckman, W. (1978). Conducting Educational Research. New York: Harcourt Brace Jovanovich Publishers.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang : Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.

Yani, A. 2012: Pembelajaran melalui bimbingan-tesis penyusunan-referensi/September.

SUMBER LAIN

Akhmad, S (2012). Sumber belajar untuk mengefektifkan pembelajaran siswa. (Online).Tersedia:(http://sumber-belajaruntukmengefektifkan– pembelajaran-siswa (8/02/2012).

Hasan. (2003). Pendekatan Multikultural Untuk Penyempurnaan Kurikulum Nasional.Tersediadihttp://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/20 03/08/31/0143.html

Opini, (2009).Macam-Macam Metode Pembelajaran. (Online) Tersedia:

(http://umum.kompasiana.com/2009/06/08/macam-macam-metode-pembelajaran/) (15 januari 2012).

Opini, (2011).Hubungan Antara Belajar dan Pembelajaran. (Online) Tersedia: http://edukasi.kompasiana.com/2011/09/30/hubungan-antara-belajar-dan-pembelajaran/.( 8 februari 2012).

Opini, (2012). Jenis-jenis dokumentasi pembelajaran. (Online). Tersedia: http://pembelajaran guru.word press.com. 2008/05/22. Lesson study: jenis-jenis dokumentasi pembelajaran. (20 Januari 2012). Sartika, D. 2008. Peran Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam pembelajaran

pendidikanagamaislam.(Online).Tersedia:http://alliciakomputer.bl ogspot.com2008/05/peran-lembar-kerja-siswa-lks-dalam.html?m=1 (20 Januari 2012).

Gambar

Gambar 3.2 Efektifitas Strategi Outdoor Study dan Potensi Lingkungan Terhadap
Tabel 3.1. Desain Penelitian
Tabel 3.2 Hasil tes pemahaman pengengetahuan dan sikap belajar
Gambar 3.1   Alur PenentuanObjek Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya sistem informasi rekrutmen yang terkomputerisasi, dapat membantu MSDM mengelola data pelamar yang masuk secara lebih cepat dan mudah, pencarian data pelamar

Jurnal yang harus dibuat oleh bank syariah untuk mencatat realisasi pembiayaan musyarakah adalah :A.

Pajak penghasilan terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi -b. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke

PENGARUH KUALITAS YANG DIRASAKAN TERHADAP LOYALITAS MEREK DENGAN SIKAP ATAS MEREK SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PENGGUNA.. HANDPHONE NOKIA

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti menganggap perlu dilakukan penelitian guna mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

Apabila pemenang lelang urutan pertama yang telah ditetapkan sebagai Penyedia mengundurkan diri dan atau tidak bersedia, maka yang akan ditetapkan sebagai Penyedia dapat

Adanya regenerasi pada organisme dewasa mununjukkan suatu bukti bahawa medan morfogenesis tetap terdapat setelah periode embrio, umpamanya regenerasi anggota badan yang

[r]