• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PERENCANAAN BISNIS KARET (GETAH) nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II PERENCANAAN BISNIS KARET (GETAH) nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PERENCANAAN BISNIS “ KARET (GETAH) “

Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, faximile, E-mail, NPWP serta perizinan perusahaan yang mana dalam data perusahaan ini akan mencerminkan bergerak dalam bidang apa dan produk atau jasa apa yang diproduksi oleh suatu perusahaan tersebut. Berikut adalah data dari perusahaan yang penulis rencanakan:

2.1 DATA PERUSAHAAN

a. Nama Perusahaan : Jual beli karet (getah) b. Bidang Usaha : Jual beli

c. Jenis Produk/usaha : Karet (getah)

d. Alamat Perusahaan : Sekoci,kec.Besitang, Kab. Langkat e. Nomor Telepon : 081265195730

f. Alamat E-mail : _ g. Bank Perusahaan : Mandiri h. Bentuk badan Hukum : Usaha Dagang i. Mulai berdiri : Januari 2012

(2)

2.2 BIODATA PEMILIK / PENGURUS a. Nama : Agustiana b. Jabatan : Pimpinan

c. Tempat /Tanggal Lahir : Karya bakti/ 18 Agustus 1990 d. Alamat : Jl. Prof A. Sopyan No. 32 Medan e. Nomor Telepon : 081265195730

f. Alamat E-mail : _

g. Pendidikan Terakhir : Sarjana Muda

2.3 STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi pada usaha “Karet (getah) “

Gambar 2.1 Struktur Organisasi

PIMPINAN AGUSTIANA Marketing LIA SDM SARI Keuangan JURI

(3)

Struktur organisasi sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Karena dengan stuktur organisasi kita dapat memahami bagian dan kerja masing-masing setiap anggota organisasi yang mana ini juga mencerminkan sikap profesionalisme suatu perusahaan atau organisasi.

Untuk saat ini dalam struktur organisasi kami hanya masih 4 orang termasuk penulis yang terlibat dalam pengelolaan rencana ini. Kedepannya akan lebih banyak lagi tenaga kerja yang akan diserap. Penulis yakin ketika usaha karet (getah) ini telah berjalan akan menjadi usaha yang berkembang dan menjadi perusahaan yang besar.

2.4 ASPEK PASAR DAN PEMASARAN 2.4.1 Produk Jasa Yang Dihasilkan

Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama pada usaha manufaktur dan industri pengolahan adalah:

a. Dimensi Produk

Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi bentuk, berat, warna serta fungsinya. Produk yang berbahan baku karet (getah) dibuat dalam bentuk getah yang disediakan dengan berbagai bentuk dan beragam harga yang bisa kita tawarkan.

b. Nilai / Manfaat Produk

Produk karet (getah) yang dihasilkan memiliki manfaat yang positif bagi para petani. Inilah manfaat inti (core benefit) dari produk karet (getah) yang dihasilkan menjadi getah padat sehingga menjadi bahan setengah

(4)

jadi yang bisa selanjutnya diproses oleh pabrik yang memiliki peralatan yang lebih canggih dan modern.

c. Kegunaan / Fungsi Produk

Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen akhir (pemakai akhir). Produk karet (getah) merupakan produk yang dibedakan oleh konsumen berdasarkan kualitas dan harga.

Adapun produk yang dihasilkan, karakteristik, dan asesoris tambahan yaitu : 1. Jenis Produk yang dihasilkan : Karet (getah)

2. Karakteristik Produk : Getah padat dan getah cair

2.4.2 Keunggulan Produk

1. Memiliki kadar getah yang baik 2. Ramah lingkungan

3. Bahan baku yang bermutu

2.4.3 Gambaran Pasar

Diperkirakan minat pasar akan kebutuhan ban bagi segala jenis kendaraan akan terus meningkat seiring dengan perkembangan zaman, dan jika ditinjau dari kebutuhan masyarakat terhadap ban maka kami optimis usaha yang kami jalankan akan berjalan dengan baik seiring dengan banyaknya kebutuhan akan ban. Baik dari segi pembelian karet (getah ) dari para petani maupun penjualannya dipabrik. Apalagi dengan harga karet (getah) yang relatife tinggi pada saat ini dengan

(5)

pendapatan masyarakat maka “Karet (getah)” merupakan pilihan yang terbaik untuk para petani saat ini dan bahkan untuk kedepannya.

Kegiatan Pemasaran dan Promosi yang sudah di lakukan melalui Personal Selling dengan cara Memberikan contoh / sampel karet (getah) yang akan di beritahukan kepada calon petani atau pada saat akan dijual kepabrik, hal ini mengakibatkan naiknya jumlah karet (getah) yang dihasilkan oleh para petani.

2.4.4 Target atau Segmen Pasar Yang di Tuju

Gambaran Karakteristik Pembeli / Penjualan

1. Penjualan maupun pembelian Individu ataupun kelompok. 2. Distributor / Pabrik karet (getah)

2.4.5 Trend Perkembangan Pasar

Masyarakat Indonesia sangat mengikuti trend suatu produk di pasar saat ini. Penulis sangat yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi perusahaan yang dapat berkembang cepat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi perekonomian Indonesia yang cukup baik dan selera masyarakat untuk mencoba suatu produk yang unik.

Dari analisis perkembangan pasar yang penulis lakukan pertumbuhan ekonomi, inflasi dan tingkat suku bunga mempengaruhi dari trend perkembangan

pasar ini. Dari segi pertumbuhan ekonomi dapat dilihat bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia sedang membaik dan ini sangat

mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Hal ini mempengaruhi karena dengan tingkat pendapatan yang baik maka masyarakat akan tinggi pula untuk

(6)

mengkonsumsi suatu produk dan untuk menghasilkannya pula. Keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi suatu produk maka akan tinggi pula hasrat masyarakat untuk mengkonsumsi dan menghasilkan produknya berupa bahan baku atau bahan mentah dari usaha penulis.

Dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi dalam perkembangan usaha penulis. Dikarenakan ketika inflasi tinggi maka akan berimbas pada bahan baku penolong usaha ini. Dengan tingginya inflasi maka tinggi pula harga bahan baku yang akan berimbas pada harga produk usaha penulis. Namun, ketika inflasi turun maka bahan baku juga akan turun sehingga berimbas pula pada harga produk usaha penulis.

2.4.6 Proyeksi Penjualan

Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua peralatan, dan faktor dalam perjalanan lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam). Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka minimal 3 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya.

(7)

Tabel 2.1 Proyeksi Penjualan “ getah“ Tahun Perkiraan Penjualan (Dalam Kg) 2012 80000 2013 120000 2014 150000

Tabel 2.2 Proyeksi Peembelian “ getah“

Tahun Perkiraan Pem (Dalam Kg) 2012 150000 2013 180000 2014 200000 2.4.7 Strategi Pemasaran 1. Pengembangan Produk

Perubahan harga setiap tahun akan mempengaruhi peningkatan penjualan dan pembelian yang semakin naik. Perubahan harga tersebut antara kualitas karet (getah) yang bermutu tinggi, kualitas pelayanan dalam pembelian dari para petani yang bagus dan baik, serta dengan penawaran harga yang menggiurkan.

(8)

2. Pengembangan Wilayah Pemasaran

Produk yang akan dijual dan dibeli sangat tergantung dengan lokasi pemasaran. Oleh sebab itu, pemilihan lokasi harus strategis seperti membangun lapak atau tempat di areal yang mayoritas banyak penduduk yang bertani karet (getah), mudah ditemukan.

3. Kegiatan Promosi

a. Promosi Penjualan dan Pembelian

 Produk Sampel

 Pemberian pinjaman kepada para petani  Pemberian sirup saat akan lebaran

 Pemberian kalender pada saat akan tahun baru b. Iklan

 Brosur dan langsung dari mulut kemulut

c. Personal Selling

 Persentase Penjualan dan Pembelian.

4. Strategi Penetapan Harga

Dalam penetapan harga terhadap produk yang dibeli ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti kualitas barang yang akan dibeli, keadaan ekonomi negara yang akan mempengaruhi pendapatan/income masyarakat, karena jika terjadi inflasi maupun deflasi atau nilai rupiah yang

(9)

menurun maupun meningkat sangat mempengaruhi kenaikan atau penurunan terhadap produk yang akan dibeli.

2.4.8 Analisis Pesaing

Tabel 2.3 Analisis Pesaing

PESAING

KEUNGGULA N

KELEMAHAN

Di sekitar Desa Sekoci kec. Besitang kab. Langkat Sumut

Biaya Tenaga Kerja dan transportasi Lebih Murah 1. Terjadinya hujan secara terus-menerus yang bisa mengakibatkan banjir. 2. Mutu produk rendah Di sekitar berandan barat Biaya transportasi yang tidak terjangkau

1. Harga yang kurang menarik

2. Sistem pelayanan yang kurang baik

(10)

2.5 ASPEK PRODUKSI

2.5.1 Bahan Pembantu

Perencanaan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan. Bahan baku yang digunakan adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan per minggu):

Tabel 2.4 Harga Bahan Pembantu

No. Uraian Banyak Harga Satuan Jumlah Harga 1 Sorongan 2 unit Rp.300.000/unit Rp. 600.000 2 Timbangan 1 unit 300.000/unit 300.000

Total Rp 900.000

2.5.2 Bahan Baku Penolong

Adapun yang menjadi bahan penolong untuk produk yang akan dihasilkan yaitu tali dan tenda biru atau plastik.

(11)

2.5.3 Kapasitas Peralatan

Fasilitas Yang Dimiliki.

Tabel 2.5 Kapasitas Peralatan

2.5.4 Rencana Pengembangan Usaha

Strategi dan Tahap-tahap Rencana Pengembangan Usaha

1. Pembelian truk

2. Perekrutan tenaga kerja profesional

Tabel 2.6 Rencana Pengembangan Usaha

Fasilitas Jumlah Harga Satuan Total Nilai

Truk 1 unit 110.000.000 110.000.000

Sepeda motor 1 unit 12.000.000 12.000.000

Total 2 122.000.000

FASILITAS JUMLAH TOTAL NILAI

Sorongan 2 Unit 600.000

Timbangan 1 Unit 300.000

Plastic 5 meter 300.000

(12)

2.6 ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) 2.6.1 Analisis Kompetensi SDM

Tabel 2.7 Analisis Kompetensi SDM TINGKAT PENJUALAN JUMLAH Tidak Lulus SD - SD 1 SMP 3 SMU 2 D1 - D3/Sarjana Muda 1 Sarjana - TOTAL `7

Tabel 2.8 Bagian / Departemen BAGIAN/DEPARTEMEN JUMLAH Manajemen 1 Pemasaran 1 Administrasi 3 Lain-lain 2 TOTAL 7

(13)

Keunggulan dan Kompetensi SDM Lain-lain

1. Mampu menarik pelanggan 2. Komputer

2.6.2 Analisis Kebutuhan dan Pengembangan SDM

Tabel 2.9 Analisis Kebutuhan dan Pengembangan SDM

JABATA N TINGKAT PENDIDIKA N PENGALAMA N (TAHUN) KETERAMPILA N KHUSUS Kepala Bagian Pembelia n D3 2 Manajemen Pembelian Kepala Bagian Pemasara n D3 3

Bahasa Inggris dan Komputer

(14)

2.6.3 Rencana Kebutuhan Pengembangan SDM

Tabel 2.10 Rencana Kebutuhan Pengembangan SDM

JABATAN JUMLAH KEBUTUHAN TENAGA YANG TERSEDIA TENAGA YANG HARUS DIREKRUT Kepala Bagian Pembelian 1 1 1

2.6.4 Rencana Pengembangan Usaha 1. Strategi Pemasaran

a. Membuat Sampel Produk untuk di presentasikan kepada distributor/individu

b. Pembuatan iklan di media cetak, brosur untuk dibagikan kepada petani c. Memberikan penawaran harga yang khusus dan voucher setiap

penjualan tertentu

d. Pengembangan wilayah distribusi pemasaran ke daerah-daerah e. Kerjasama dengan eksportir untuk pengiriman barang ke luar negeri

2. Strategi Produksi

a. Perbaikan kualitas produk b. Pembelian truk

(15)

3. Strategi Keuangan

a. Penambahan investasi modal untuk pengembangan usaha

b. Mencari investor / joint ventura untuk pengembangan dan perluasan usaha

c. Pengendalian sistem keuangan.

2.6.5 Pemanfaatan Teknologi Informasi

Rencana Pemanfaatan Teknologi Informasi

1. Pemasaran

a. Mencari peluang pasar pada situs-situs web.

b. Pembuatan brosur, daftar pelanggan, daftar penjualan dan pembelian dengan menggunakan program komputerisasi.

2. Produksi

Pembuatan sistem manajemen produksi (daftar bahan penolong, bahan pembanti, dan daftar persediaan).

3. Pengembangan Produk

(16)

4. Keuangan

Pencatatan sistem keuangan dan pengolahan data keuangan dengan mempergunakan sistem komputerisasi

2.6.6 Peralatan dan sistem yang sudah di miliki

Tabel 2.11 Peralatan Spesifikasi Perangkat Keras

Perangkat Lunak Yang Digunakan

Pentium III, 550 Mhz, 10 Gb, 64 MB

Window 98 second edition, MS Office 2000, ACD System, Adobe, Norton Anti Virus 2000, Win Amp Visio 2000, Autocad r 14 Printer Epson LX 800 -

(17)

2.7 ANALISIS KEUANGAN

Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional adalah tersedianya lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya. Lembaga intermediasi yang ada dibedakan dalam 3 kategori yakni :

a. Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan

b. Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang

Koperasi

c. Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang

Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim wirausaha di Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No. SE-31/MK/2000 tanggal 5 Mei 2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK. Dalam hal ini Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan No.316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 yang menggantikan Surat Keputusan Menteri BUMN/Kepala Badan Pembina BUMN No. Kep.216/M-PBUMN/1999 tanggal 28 September 1999. Sumber pendanaan dari Program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) berasal dari penyisihan laba BUMN termasuk saldo dana

(18)

pembinaan usaha kecil dan koperasi (PUKK) tahu-tahun sebelumnya yang merupakan sumber pendanaan utama dalam merealisir terwujudnya pemerataan kehidupan perekonomian masyarakat melalui kemitraan dengan para pengusaha kecil dan koperasi serta lingkungan masyarakat sekitarnya.

Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha Kecil, Koperasi (PUKK) dan Bina Lingkungan dilaksanakan di dalam lingkup masyarakat yang bertujuan untuk mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi rakyat, melalui pemerataan di sektor ekonomi dimana anggota masyarakat golongan pengusaha kecil dan koperasi diberi kesempatan untuk melakukan perluasan usahanya berdasarkan bantuan pinjaman untuk modal kerja/pinjaman lunak yang berasal dari penyisihan laba BUMN. Namun untuk bisnis Karet (getah), kami menggunakan dana dari diri kami sendiri, agar tanggung jawab dan pembagian hasil nantinya jauh lebih mudah. Adapun bila membutuhkan pengembangan usaha, salah satu cara pendanaan yang tertera diatas bisa menjadi bahan pertimbangan kami.

2.7.1 Proyeksi Keuangan

Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut:

(19)

1. Sumber Pendanaan

Tabel 2.12 Sumber Pendanaan Uraian Persentase (%) (a) (b) (c) (d) Jumlah (c = a+b+c+d) 1. Modal Sendiri Rp12,5 Jt Rp12,5 Jt Rp12,5Jt Rp12,5 Jt Rp 50 Jt 2. Pinjaman Jumlah (1+2) 0 0 0 0 0 Rp50 Jt

2. Kebutuhan Pembiayaan / Modal Investasi

Tabel 2.13 Kebutuhan Pembiayaan / Modal Investasi

Uraian Jumlah a. Tanah - b. Bangunan - c. Mesin/peralatan Rp 1.200.000 d. Peralatan Kantor - e. Alat Pengangkutan 600.000 f. Biaya Pra Operasi 1.200.000

(20)

2.7.2 Laporan Keuangan

Tabel 2.14 Proyeksi Arus Kas5 Tahun Kedepan (dalam jutaan rupiah) Perencanaan Bisnis Karet (getah)

Uraian Tahun 1 2 3 4 5 a. Sumber Dana (In flow) 50 Jt 50 Jt 50 Jt 50 Jt 50 Jt b. Penggunaan Dana (Out Flow) 30 Jt 38 Jt 40 Jt 35 Jt 48 Jt c. Arus Kas Bersih (Net Flow = a-b) 20 Jt 12 Jt 10 Jt 15 Jt 2 Jt d. Keadaan Kas Awal 0 20 Jt 32 Jt 42 Jt 57 Jt e. Keadaan Kas Akhir (c + d) 20Jt 32Jt 42 Jt 57Jt 59Jt

(21)

2.7.3 Rencana Arus Kas

Tabel 2.15 Rencana Arus Kas

Rencana Arus Kas (dalam juta) Jual Beli Karet (getah)

Tahun 2011

KETERANGAN Bln I Bln II Bln III Bln IV Bln V Bln VI Bln VII Bln VIII Bln IX Bln X Bln XI Bln XII

A. PENERIMAAN

Penerimaan Penjualan 180000 180000 180000 190000 190000 195000 200000 180000 170000 190000 200000 200000

Penerimaan Pinjaman 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Penerimaan Lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sub Total penerimaan 180000 180000 180000 190000 190000 195000 200000 180000 170000 199000 200000 200000

B. PENGELUARAN

Pembelian Aset (Investasi) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

(22)

Pembelian Bahan Pembantu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Upah Buruh 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300

Transport 2400 2200 2400 2400 2400 2400 2400 2400 2400 2400 2400 2400

Biaya Produksi Lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Gaji Pimpinan 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 6000 6000 6000

Gaji Staf administrasi dan Umum 3000 3000 3000 3000 6500 6500 10000 10000 10000 11500 11500 11500

Biaya Pemeliharaan 300 300 300 300 300 300 300 300 300 350 350 350

Biaya Pemasaran 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Alat Tulis Kantor 100 100 100 100 100 100 100 100 100 150 150 150

Listrik, Air, Telepon 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Biaya Administrasi Lain-lain 100 100 100 100 100 100 100 100 100 200 150 150

Angsuran Pokok 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Biaya Bunga 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Biaya Pajak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Pengeluaran Lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Sub Total Pengeluaran 46200 41000 56200 56200 56700 56700 63200 63200 63200 65900 65850 65850 C. SELISIH KAS 133800 139000 123800 133800 133300 138300 136800 116800 106800 133100 134150 134150

D. SALDO KAS AWAL 0 133800 272800 396600 530400 668700 805500 942300 1059100 1165900 1299000 1433150

(23)

Break Even Point

Break Even Point merupakan estimasi kasar untuk menghitung berapa lama modal yang dikeluarkan akan kembali.

Rumus :

Total Pendapatan = Total Pengeluaran (Harga Jual x Qty ) = Total Pengeluaran Estimasi dalam 1 bulan.

Asumsikan keuntungan rata-rata dalam per hari =Rp 2000.000,00 Rp 2000.000,00 x 4 kali = Rp 8.000.000,00 Biaya-biaya Transportasi Rp 2.400.000,00 Gaji pegawai Rp 3.000.000,00 Upah buruh Rp 300.000,00 + Rp 5.700.000,00 Laba bersih Rp 8.000.000,00 – Rp 5.700.000,00 = Rp 2.300.000,00 Modal awal : Rp 50.000.000 Laba bersih : Rp 2.300.000 Jadi perkiraan modal akan kembali yaitu :

Modal Awal

-

50.000.00 = 1 tahun 9 bulan Laba Bersih 2.300.000

(24)

Biaya Variabel

Biaya Variabel merupakan biaya yang bertambah jika kuantitas penjualan atas suatu produk bertambah.

Biaya variabel pada bisnis karet (getah) ini: 1. Transportasi 2. Sorongan 3. Plastic 4. Tali Biaya Tetap

Biaya Tetap merupakan biaya yang tetap dan tidak terpengaruh dengan kuantitas penjualan atas suatu produk.

Biaya tetap pada bisnis karet (getah) ini: 1. Peralatan

2. Sewa tempat atau lapak 3. Biaya Pemasaran

(25)

2.8 ANALISIS DAMPAK RESIKO USAHA 2.8.1 Dampak Terhadap Masyarakat Sekitar

 Menyerap Tenaga Kerja di sekitar Lingkungan Organisasi

2.8.2 Analisis Resiko Usaha

 Kenaikan Harga Bahan Baku minyak  Kenaikan Upah Tenaga Kerja

 Penurunan Daya Jual Masyarakat  Kerusakan Mesin – mesin Peralatan

2.8.3 Antisipasi Resiko Usaha

 Pembelian getah setiap hari

 Membuat Kontrak dengan Tenaga Kerja

 Memperluas Saluran Distribusi Pemasaran dan Penekanan Peningkatan Kuantitas Ekspor

Gambar

Gambar 2.1 Struktur Organisasi
Tabel 2.3  Analisis Pesaing
Tabel 2.6 Rencana Pengembangan Usaha  Fasilitas   Jumlah  Harga Satuan  Total Nilai
Tabel 2.8 Bagian / Departemen  BAGIAN/DEPARTEMEN  JUMLAH  Manajemen  1  Pemasaran  1  Administrasi  3  Lain-lain  2  TOTAL  7
+3

Referensi

Dokumen terkait

(PMII) tipe Class Wide Peer Tutoring (CWPT); (2) Mengetahui hasil belajar biologi siswa kelas VII SMP Negeri 2 Bajeng Kabupaten Gowa pada pokok bahasan

The main goal of marker assisted backcross breeding (MABB), a form of marker assisted selection (MAS), is to develop backcross progenies carrying the gene of interest with

Pertukaran dengan semua sistem lain.. Untuk menstabilkan faktor fisiologis yang sedang diatur, sistem kontrol homeostatik harus mampu mendeteksi dan menahan

Dengan demikian, penelitian tindakan kelas yang dilakukan berhasil dan terbukti bahwa model pembelajaran snowball throwing berbantuan media teka-teki silang dapat

Pembuatan peta foto untuk daerah yang bergunung dikerjakan dengan proses orthofoto, dimana dengan orthofoto ini dilakukan re-eksposur secara orthogonal per bagian-bagian

Guna sarat sosial kerjasama sane kapanggihin ring pupulan satua bawak Mekel Paris mangda prasida ngicen sesuluh majeng ring para jana ri kala maurip ring jagate

Dengan contoh ini harga awal yang diberikan penjual sepuluh juta rupiah dan yang satu juta rupiah adalah upah untuk makelar serta yang demikian diketahui oleh

Capaian indeks ini tidak hanya menunjukkan kondisi ekonomi konsumen yang lebih baik namun juga peningkatan pada level optimisme mengingat nilai indeks yang lebih