BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Jaringan Komputer
Sedangkan menurut Irawan (2013:2) “Pengertian Jaringan Komputer adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua atau lebih komputer yang saling berbagi (sharing) melalui perangkat lunak ataupun perangkat keras, serta menggunakan protokol yang sama”. Jaringan komputer yang paling kecil dan sederhana bisa terdiri dari dua komputer yang saling berhubungan langsung (peer to peer) atau sebuah berhubungan dengan ruang lingkup yang lebih besar dan kompleks dengan banyak perangkat yang terhubung, seperti internet.
2.1.1. Jenis-Jenis Jaringan Komputer
Dalam jaringan komputer terdapat berbagai macam jenis jaringan dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. Penentuan jenis jaringan dipengaruhi oleh banyak faktor terutama dari segi kebutuhan. Tetapi secara umum jaringan komputer dibedakan menjadi 5 jenis menurut Iwan Sofana (2013:4), yaitu :
1. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN) merupakan jaringan yang mencakup wilayah lokal dengan menggunakan berbagai perangkat jaringan yang cukup sederhana, seperti menggunakan kabel UTP (Unshielded Twisted-Pair), Hub, Switch, Router, dan lain sebagainya. Jaringan LAN adalah komputer-komputer yang saling terhubung dan bertukar informasi contohnya seperti di sekolah, di perusahaan, di warnet, maupun antar rumah tetangga yang masih mencakup wilayah LAN tersebut. Biasanya jangkauannya ber-ukuran tidak jauh dari 1 kilometer persegi dan kecepatannya bekerja mulai dari 10 Mbps sampai 100Mbps.
Sumber : http://www.computer-networking-success.com/images/computer-lan-network.jpg
Gambar II.1
LAN (Local Area Network)
2. Metropolitan Area Network (MAN)
Menurut Iwan Sofana (2013:5) “Metropolitan Area Network (MAN) adalah jaringan komputer yang cakupan luasnya meencapai satu atau lebih kota. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan ata juga berjauhan dari sebuah kota”. Biasanya dengan jarak 10-50 km jauhnya bahkan bisa lebih, dan kecepatannya beragam mulai 1,5 sampai 150 Mbps.
Sumber:https://raw.githubusercontent.com/banghaji/banghajidotcomfiles/xfiles/amaz inglight.info/008-man.gif
Gambar II.2
MAN (Metropolitan Area Network)
3. Wide Area Network (WAN)
Menurut Menurut Iwan Sofana (2013:6) “Wide Area Network (WAN) merupakan bentuk jaringan komputer yang terdiri dari LAN dan MAN. Jaringan WAN hanya menekankan pada fasilitas kecepatan akses transmisi sehingga memungkinkan seluruh komunikasi dapat berjalan secara lancar dan efisien”. Jaringan ini memiliki radius yang sangat besar, menghubungkan LAN dan MAN melewati batas geografis yang mencakup seperti yang disebutkan diatas serta bersifat milik umum. WAN memiliki kecepatan transmisi di bawah 1 Mbps.
Sumber:http://www.bbc.co.uk/staticarchive/17d1c375cab9c86e64c0b5987e1d 6fc5109739c3.gif
Gambar II.3 WAN (Wide Area Network)
4. Internet
Internet merupakan kependekan dari Interconnected-Networking yaitu “sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standart Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia” kata (Iwan Sofana, 2013:7). Internet merupakan hubungan antar berbagai jenis komputer dan jaringan didunia yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya.
5. Jaringan Tanpa Kabel (Nirkabel)
Pada saat sekarang ini siapa yang tidak tahu dengan jaringan nirkabel, Menurut Iwan Sofana (2013:8) “jaringan nirkabel merupakan sarana yang digunakan untuk menyampaikan informasi paket data antar sistem komputer tanpa menggunakan kabel”. Sudah banyak orang yang menggunakan wireless
dibandingkan dengan kabel karena kita memiliki banyak keuntungan dengan tidak adanya kabel-kabel yang berantakan dan sering kali membuat suasana tidak teratur. Jaringan nirkabel sangat membantu karena dapat membantu menggunakan komputer dan terhubung ke Internet di manapun, di rumah atau di kantor. Namun, kebanyakan jaringan nirkabel menggunakan router nirkabel, yang lumayan mahal.
Sumber : http://www.sby.dnet.net.id/dnews/images/berita/september_2012/Tips-Memilih-Router-untuk-Jaringan-Nirkabel.jpg
Gambar II.4 Jaringan Nirkabel
Berikut ini adalah dua contoh jenis jaringan tanpa kabel :
a. Infrared Wireless LAN
Jenis jaringan wireless ini bekerja dengan sangat baik untuk menangani lalu lintas data yang pendek dan tiba-tiba melonjak di sektor Personal Area Network (PAN). Kecepatannya juga telah meningkat, namun jarak jangkauannya masih sangat terbatas.
b. Satelit
Dengan layanan satelit, kecepatan yang diperoleh cukup baik dan dapat mencapai 1 Mbps (Mega Bit per Second) untuk upload, dan 2 Mbps untuk download. Salah satu keuntungan satelit adalah jenis jangkauan area geografisnya yang sangat luas.
2.2. Topologi Jaringan
Menurut Daryanto (2010:30) menyatakan bahwa “Topologi adalah merupakan struktur jaringan fisik yang digunakan untuk mengimplementasikan jaringan”.
1. Topologi Bus
Menurut Daryanto (2010:31) menyatakan bahwa “Topologi Linear Bus merupakan topologi yang banyak digunakan pada masa pengunaan kabel coaxial dengan T-Connecter dengan terminator 50 ohm pada ujung Network”. Topologi ini nuga sering digunakan pada jaringan dengan basis fiber optic, yang kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan dengan client atau node.
Sumber :http://www.dtcnetconnect.com/AMP/images/topologi.jpg Gambar : II.5 Topologi Bus
Kelebihan Topologi Bus:
a. Biaya Relatif murah, hemat kabel.
b. Transfer pertukaran file dan data dengan menggunakan teknik sharing data.
d. Dapat dipakai untuk tipe jaringan komputer work group (peer to peer) atau client-server.
Kekurangan Topologi Bus:
a. Jika kabel utama (coaxial) putus, maka komunikasi semua komputer yang terhubung pada kabel gagal.
b. Semakin banyak komputer yang terhubung pada satu kabel utama menyebabkan lalu lintas data yang padat, kecepatan komunikasi bisa menurun.
c. Jika lalu lintas data terlalu tinggi dapat terjadi kemacetan
2. Topologi Ring
Menurut Daryanto (2010:32) menyatakan bahwa “Topologi Ring adalah topologi yang memanfaatkan kurva terttup, artinya informasu data serta traffic disalurkan sedemikian rupa sehingga masing-masing node. Umumnya fasilitas ini memanfaat fiber optic sebagai sarananya walaupun ada juga yang menggunakan twisted pair”.
Sumber : http://fadel05.com/network/ring.jpg
Keuntungan menggunakan Topologi Ring yaitu:
a. Aliran data mengalir lebih cepat karena dapat melayani data dari kiri atau kanan dari server.
b. Dapat melayani aliran lalu lintas data yang padat, karena data dapat bergerak ke kiri atau ke kanan.
c. Waktu untuk mengakses data lebih optimal. d. Pemeliaraannya mudah.
e. Dapat menggunakan kabel fiber optic. f. Transfer data tinggi.
g. Dapat melayani lalu lintas yang padat. h. Komunikasi antar terminal mudah.
Kelemahan menggunakan Topologi Ring yaitu:
a. Penambahan terminal /node menjadi lebih sulit bila port sudah habis. b. Jika salah satu terminal mengalami kerusakan, maka semua terminal
pada jaringan tidak dapat digunakan.
c. Jika ada satu repeater mati jaringan juga akan mati d. Penambahan atau pengurangan terminal sangat sulit e. Tidak kondusif untuk pengiriman suara, gambar, dan data.
3. Topologi Star
Menurut Daryanto (2010d:33) menyatakan bahwa “Topologi Star adalah topologi yang didesain dimana setiap node (file server, workstation, dan perangkat lainnya terkoneksi dengan jaringan melewati sebuah hub atau concentrator”.
Sumber : http://wp-content/uploads/2014/12/topologi-jaringan-star.jpg
Gambar II.7 Topologi Star
Kelebihan dari Topologi Star:
a. Kontrol dan pengelolaan mudah karena semua koneksi terpusat di satu tempat.
b. Mudah untuk menelusuri jika terjadi masalah pada koneksi.#
Kekurangan dari Topologi Star:
a. Jika pusat koneksi gagal, maka semua komunikasi terputus.
b. Kecepatan koneksi jaringan keseluruhan sangat tergantung dengan kualitas pusat koneksi.
c. Membutuhkan lebih banyak kabel daripada topologi jaringan Bus.
4. Topologi Tree
Menurut Daryanto (2010:34) menyatakan bahwa ”Topologi Tree atau jaringan pohon pada dasarnya merupakan kombinasi karakteristik antara Topologi star dan Topologi Bus”. Topologi ini terdiri dari kumpulan star uang dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai backbone. Seperti halnya
Topologi Star, perangkat (node,device) yang ada pada Topologi Tree juga gterhubung kepada sebuah pusat pengendali (central HUB) yang berfungsi mengatur traffic di dalam jaringan komputer ynag dihubungkan ke HUB.
Sumber : https://wp-content/uploads/2017/06/Topologi-Tree.png
Gambar II.8 Topologi Tree
Kelebihan Topologi Tree:
a. Memungkinkan untuk memiliki jaringan point to pointMengatasi keterbatasan pada Topologi Star, yang memiliki keterbatasan pada titik koneksi hub.Topologi Tree membagi seluruh jaringan menjadi bagian yang lebih mudah diatur.
b. Topologi Tree ini memiliki keunggulan lebih mampu menjangkau jarak yang lebih jauh dengan mengaktifkan fungsi Repeater yang dimiliki oleh HUB.
Kekurangan Topologi Tree:
a. Karena bercabang maka diperlukan cara untuk menunjukkan kemana data dikirim, atau kepada siapa transmisi data ditujukan.
b. Perlu suatu mekanisme untuk mengatur transmisi dari terminal terminal dalam jaringan.
c. Kabel yang digunakan menjadi lebih banyak sehingga diperlukan perencanaan yang matang dalam pengaturannya, termasuk di dalamnya adalah tata letak ruangan.
d. HUB menjadi elemen kritis.
5. Topologi Mesh
Topologi Mesh Menurut Daryanto (2010:35) ”Topologi yang tidak memiliki aturan dalam koneksi”. Karena tidak teratur maka kegagalan komunikasi menjadi sulit dideteksi, dan ada kemungkinan boros dalam pemakaian media transmisi. setiap perangkat Setiap prrangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links).
Sumber : http://www.nesabamedia.com/wp-content/uploads/2015/04/topologi-smesh.jpg
Gambar II.9 Topologi Mesh
Kelebihan Topologi Mesh:
a. Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya sehingga dapat lebih cepat karena satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi
dengan komputer yang dituju saja (tidak digunakan secara beramai-ramai/sharing).
b. Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan memengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya.
c. Privacy dan security pada topologi mesh lebih terjamin, karena
komunikasi yang terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses oleh komputer lainnya.
Kekurangan Topologi Mesh:
a. Membutuhkan banyak kabel dan Port I/O. semakin banyak komputer di dalam topologi mesh maka diperlukan semakin banyak kabel links dan port I/O (lihat rumus penghitungan kebutuhan kabel dan Port). b. Banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan perlunya space
yang memungkinkan di dalam ruangan tempat komputer-komputer tersebut berada
c. Setiap perangkat harus memiliki I/O port. Butuh banyak kabel sehingga butuh banyak biaya.
d. Instalasi dan konfigurasi lebih sulit karena komputer yang satu dengan yang lain harus terkoneksi secara langsung.
2.3. Perangkat Keras Jaringan
Menurut Wagito (2007:23) “Peralatan yang di butuhkan dalam suatu jaringan sangat tergantung pada konfigurasi yang digunakan untuk menyusun jaringan, jenis media transmisi data, serta besar kecilnya jangkauan jaringan”. Secara umum suatu jaringan dapat terdiri dari beberapa perangkat keras berikut ini :
1. PC (Personal Computer)
Personal Komputer yang biasa disebut PC biasa digunakan dalam membangun sebuah jaringan akan sangat menentukan kinerja dari itu, ini berarti bahwa semakin tinggi spesifikasi komponen-komponen yang digunakan maka kinerja dari sebuah jaringan itu akan lebih cepat dalam mengakses data, baik dalam mengirim data maupun menerima data. Oleh sebab itu sebuah jaringan dengan tipe client-server, komputer yang berfungsi sebagai server harus memiliki spesifikasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan komputer yang berfungsi sebagai workstation-nya, karena server yang akan melayani semua client-nya untuk memberikan atau menyediakan fasilitas serta mengelola operasional jaringan tersebut.
Sumber:http://images.computerhistory.org/timeline/timeline_computers_1984.ib mpcjr.jpg
2. Server
Menurut Wagito (2007:24) “Suatu Server merupakan hati dari jaringan. Server biasanya merupakan komputer berkecepatan tinggi dengan berkapasitas memori (RAM) dan simpanan yang benar, dan dihubungkan dengan kartu jaringan yang cepat (fast network interface)”. Untuk mendukung kinerja yang tinggi, pada server dimungkinkan untuk dipasang beberapa prosesor secara simentrik. Demikian juga peralatan lain seperti main board, sumber daya dan RAM dipilih kualitas yang tinggi, sehingga server mampu ber-operasi terus-menerus tanpa berhenti untuk melayani permintaan.
Sumber : http://public.media.smithsonianmag.com/legacy_blog/server.jpg
Gambar II.11 Server
3. NIC (Network Interface Card)
Menurut Wagito (2007:25) “NIC atau dikenal dengan kartu jaringan merupakan peralatan yang memungkinkan terjadinya hubungan jaringan dengan komputer workstation atau jaringan dengan komputer server”.
Kebanyakan NIC merupakan peralatan internal yang dipasangkan pada slot ekspansi ISA maupun slot ekspansi PCI.
Sumber:http://www.shacomputers.co.ls/resources/img/it/consumables/internal_n etwork_card.JPG
Gambar II.12 NIC (Network Interface Card)
4. Switch
Menurut Wagito (2007:29) “Switch adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan beberapa LAN yang terpisah serta menyediakan filter paket antara LAN. Switch adalah peralatan multi port, masing-masing dapat mendukung satu workstation, jaringan Ethernet atau jaringan Token Ring”. Switch digunakan untuk meningkatkan kinerja jaringan suatu organisasi dengan cara pembagian jaringan yang besar dalam beberapa jaringan yang lebih kecil, tetapi menyediakan interkoneksi yang memadai antar jaringan. Switch meningkatkan kinerja masing port, tanpa mengganti peralatan yang ada, seperti NIC, HUB, pengkabelan, router atau bridge yang sudah terpasang. Switch mendukung banyak transmisi secara serentak.
Sumber : https://www.packet6.com/wp-content/uploads/2014/04/cisco_sg500-52p.jpg
Gambar II.13 Switch
5. Modem
Menurut Wagito (2007:30) “Modem adalah kependekan dari MOdulator DEModulator”. Modulator ialah perangkat yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal Carrier (pembawa) agar dapat dikirimkan dan diterima media lainnya, atau sering disebut dengan istilah proses modulasi yang menerjemahkan sinyal Digital komputer) menjadi sinya analog. Sedangkan Demulator ialah perangkat perangkat yang mengambil data dan memisahkanya sesuai tinggi rendahnya frekuensi sinyal itu sendiri dan mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital agar komputer dapat membaca data tersebut. jadi mudem ialah gabungan dari 2 buah perangkat tersebut yang menjadikannya sebuah perangkat yang dapat berkomunikasi dua arah.
Sumber : https://computer.howstuffworks.com/dsl.html
Gambar II.14 Modem
6. Router
Menurut Wagito (2007:31) “Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing”. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI. Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).
Sumber : https://www.vpnunlimitedapp.com/static/img/vpn-routers/img_top_image_router.png
Gambar II.15 Router
7. Kabel Jaringan
Menurut Irawan (2013:8) “Kabel Jaringan berfungsi sebagai media penghubung antara node di dalam jaringan”. Meskipun saat ini teknologi jaringan nirkabel (wireless) sedang trend, namun media kabel masih banyak digunakan karena dari sisi kualitas dan kecepatan transfer data lebih baik dari wireless. Berikut ini beberapa jenis kabel yang digunakan pada jaringan komputer antara lain:
a. Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)
Menurut Irawan (2013:9) “UTP merupakan jenis kabel yang paling banyak digunakan untuk membangun jaringan, khususnya jaringan lokal (LAN)”. Kabel UTP kategori (Cat5e) adalah salah satu yang paling banyak digunakan untuk membangun LAN, biasanya transmisi data digitalnya bisa mencapai 100 megabit per detik.
Sumber :
http://www.basenet-online.net/wp-content/uploads/2014/10/utp-amp-meteran-300x300.png
Gambar II.16 Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)
Dan kabel Unshielded Twisted Pair (UTP) dapat dibagi menjadi dua tipe pengkabelan-nya berdasarkan penyusunan warna kabel-nya yaitu:
1. Kabel Tipe Cross
Kabel Cross (kabel silang) berfungsi untuk menghubungkan perangkat keras jaringan yang sejenis misalnya dari client ke client, hub ke hub, switch ke switch, dan sebagainya.
Sumber : http://ict.fisip.uns.ac.id/wp-content/uploads/2017/03/cross-over-new-e1488514735134.jpg
Gambar II.17 Kabel Tipe Cross
2. Kabel Tipe Straight
Kabel Straight (kabel lurus) berfungsi untuk menghubungkan perangkat keras jaringan yang berlainan jenis, misalnya dari client ke hub, router ke switch dan sebagainya.
Sumber : www.materiartikel.com
b. Kabel Shielded Twisted Pair (STP)
Menurut Irawan (2013:10) “Kabel STP sama dengan kabel UTP, tapi memiliki pelindung (shield) lapisan alumunium foil untuk mencegah gangguan interferensi saat melakukan transmisi data” .
Sumber : www.computersnationwide.com
Gambar II.19 Kabel Shielded Twisted Pair (STP)
2.4 Perangkat Lunak Jaringan
Selain perangkat keras, anda juga membutuhkan perangkat lunak. Menurut Sudarma (2010:20) “Perangkat Lunak Jaringan adalah perangkat yang berupa software yang diinstall pada komputer.
1. Sistem Operasi (OS)
Sistem operasi perangkat lunak yang paling penting untuk menjalankan komputer. Fungsinya adalah mengelola memori komputer dan proses-proses yang berjalan di komputer, serta semua perangkat lunak dan perangkat keras. Dengan demikian, Anda dapat berinteraksi dengan komputer tanpa mengetahui bahasa komputer. Tanpa sistem operasi, maka komputer tidak akan berguna. Sistem operasi yang sudah biasa digunakan komputer secara umum terbagi menjadi 4 kelompok:
a. Windows Server 2003
Windows Server 2003 merupakan sebuah versi sistem operasi Microsoft Windows yang ditujukan untuk pasar server korporat. Nomor versi internalnya adalah Microsoft Windows NT 5.2 build 3790. Dulunya dikenal dengan .NET Server, Windows .NET Server, atau Whistler Server.
Fungsi Windows Server 2003 Fungsi utama dari Windows Server 2003 adalah sebuah operating sistem dari microsoft windows yang ditujukan untuk pembuatan sebuah jaringan. di sini windows server digunakan pada server, sehingga suatu jaringan dalam sebuah LAN dapat saling berhubungan dengan berbagai layanan yang diminta oleh client. Namun nantinya setiap produk akan memiliki fungsi tertentu.
Sumber:http://caturmusicastudio.com/wpcontent/uploads/2016/11/W2003 .jpg
b. Windows 7 Ultimate
Windows 7 dirilis untuk pabrikan komputer pada 22 Juli 2009 dan dirilis untuk publik pada 22 Oktober 2009, kurang dari tiga tahun setelah rilis pendahulunya, Windows Vista. Tidak seperti pendahulunya yang memperkenalkan banyak fitur baru, Windows 7 lebih fokus pada pengembangan dasar Windows, dengan tujuan agar lebih kompatibel dengan aplikasi-aplikasi dan perangkat keras komputer yang kompatibel dengan Windows Vista. Presentasi Microsoft tentang Windows 7 pada tahun 2008 lebih fokus pada dukungan multi-touch pada layar, desain ulang taskbar yang sekarang dikenal dengan nama Superbar, sebuah sistem jaringan rumahan bernama HomeGroup, dan peningkatan performa.
Windows 7 Ultimate adalah OS paling atas dari versi Windows 7. Ultimate dirancang untuk pengguna komputer yang menginginkan semua fitur Windows 7. Versi ini memiliki semua fitur dari versi sebelumnya, bisa dibilang Windows 7 versi Ultimate adalah versi paling lengkap. semua fitur windows 7 edisi sebelumnya di tambah dengan BitLocker, BitLocker To Go, AppLocker, Direct Access, Branche Cache, MUI language packs, boot from VHD. Kekurangan di Volume Licensing.
Sumber:https://smediacacheak0.pinimg.com/474x/37/d8/d6/37d8d659d99482ed3 db35a4b0d48bb96--fake-windows--bit.jpg
2. Mikrotik
Menurut Sudarma (2010:21) “Mikrotik merupakan system operasi jaringan (Operasi System) yang berbasis linux dan banyak digunakan oleh internet service provider untuk keperluan firewall atau router network”. Mikrotik menjadikan router network yang handal dilengkapi dengan berbagai fitur dan tools baik untuk jaringan kabel atau wireless.
Sumber:https://khamsat.hsoubcdn.com/images/services/466878/d280d74759df 7011d76742c5ce3fc73c.jpg
Gambar II.22 Mikrotik
3. Winbox
Menurut Sudarma (2010:22) “Winbox merupakan aplikasi yang mengubah “hitam putihnya” mikrotik menjadi mode GUI yang user friendly disbanding dengan router lainnya yang masih menggunakan mode console”. Mengkonfirmasi mikrotik melalul winbox ini lebih banyak digunakan karena selain penggunanya yang mudah kita juga tidak harus menghapal
perintah-perintah console. Untuk mendapatkan winbox anda bias mendownloadnya atau bisa juga mendapatkan dimikrotik anda. Caranya buka browser, tuliskan di address bar http:/ipaddressrouter/winbox/winbox.exe.
Sumber : http://img.informer.com/icons_mac/png/128/172/172438.png
Gambar II.23 Winbox
2.5. TCP/IP dan Subnetting
Menurut Kumiawan (2007:6) menyatakan bahwa “TCP/IP (Transport Control Protocol/ Internet Protocol) Merupakan salah satu protocol atau standar aturan jaringan yang sering digunakan pada jaringan berskala besar dan luas”. TCP/IP dipakai karena bersifat fleksibel daan mudah digunakan. TCP/IP terdiri dari beberapa lapisan protocol. Dalam penerapannya, TCP/IP menggunakan protocol sampai dengan 4 level fungsi layer dalam arsitektur protocol, seperti terlihat pada gambar tabel II.1.
Tabel II.1
Lapisan Layer TCP/IP
Application Layer
Transport Layer
Internet Layer
Network Acces Layer
Sumber : Kurniawan (2007:7)
1. Network Acces Layer
Network Acces Layer merupakan gabungan antara dan Data Link Layer. Network Acces Layer adalah mengubah IP datagram ke dalam frame yang ditransmisikan oleh jaringan dan memetakan IP Addres ke alamat fisik yang digunakan dalam jaringan
2. Internet Layer
Internet Layer menyediakan layanan pengiriman paket dasar pada jaringan tempat jaringan TCP/IP dibangun. Seluruh protocol di atas dan di bawah Internet Layer menggunakan Internet Protocol untuk mengirimkan data. Semua data TCP/IP mengalir melalui IP, baik data yang akan masuk maupun yang akan keluar. Internet Layer bertanggung jawab dalam proses pengiriman paket ke alamat yang tepat.
3. Transport Layer
Transport Layer terdapat dua macam protocol, yaitu Transmision Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP), kedua protocol ini mengirimkan paket data di antara Application Layer dan Internet Layer.
Dengan demikian, kita dapat memilih protocol mana yang lebih tepat kita gunakan untuk mengirim paket data dalam jaringan.
4. Application Layer
Pada bagian teratas arsitektur protocol TCP/IP terdapat lapisan Application Layer. Seluruh proses di dalam layar ini telah menggunakan Transport Layer untuk mengirimkan paket data dan mencakup semua proses dalam pengiriman paket data.
2.5.1. IP Address
Menurut Sopandi (2008:63) mengemukaan “ Internet Protocol adalah metode atau protokol untuk mengirimkan data ke internet”.
Untuk berkomunikasi pada suatu jaringan private ataupun public, maka setiap host pada jaringan harus diidentifikasikan oleh suatu IP Address (Internet Protocol Address) atau alamat IP. “Alamat IP adalah deretan angka biner antara 32-bit untukIP versi 4 (Ipv4), dan 128-bit untuk IP versi 6 (Ipv6), yang menunjukan alamat dari komputer tersebut pada jaringan internet berbasis TCP/IP” (Listanto, 2011 : 95).
IP Address terdiri 32 bit angkat biner yang dituliskan dalam empat kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari delapan (oktat) bit yang dipisahkan oleh tanda titik.
Contoh : 11000000.10101000.00000000.01100100
IP Address dapat juga ditulis dalam bentuk angka desimal dalam empat kelompok, mulai dari angka 0-255.
Contoh : 192.168.0.100
IP Address memiliki dua bagian, yaitu Network ID (Network Address) dan host ID (Host Address). Network ID adalah alamat yang berfungsi untuk mengindetifikasikan dimana suatu network berada, sementara host ID adalah
sebuah alamat yang digunakan untuk mengidentifikasi host (komputer) dalam suatu network.
IP Address dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu Kelas A, Kelas B, dan Kelas C, tujuan dari dibedakannya kelas IP yaitu untuk menentukan jumlah host yang bisa terhubung ke dalam sebuah jaringan. Berikut ini adalah kelas IP Address seperti yang ditunjukan pada tabel II.2.
Tabel II.2
Kelas IP Address
Kelas Network ID Host ID Default Subnet Mask A xxx.0.0.1 xxx.255.255.254 255.0.0.0 B xxx.xxx.0.1 xxx.xxx.255.254 255.255.0.0 C xxx.xxx.xxx.1 xxx.xxx.xxx.254 255.255.255.0 Sumber : Listanto (2011:98) 5. IP Address Kelas A
IP Address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Range IP untuk kelas A dimulai dari 1.xxx.xxx.xxx - 126.xxx.xxx.xxx (1-126). IP kelas ini dapat menampung kurang lebih 16.777.214 alamat IP. Pada IP kelas A, network ID merupakan 8 bit pertama, sedangkan host ID merupakan 24 bit berikutnya. Cara membaca IP Address pada kelas A,
contoh:
IP Address = 113.46.5.6
jadi, host ID 46.5.6 terdapat pada network ID 113
berikut ini adalah contoh IP Address kelas A seperti ditampilkan pada tabel II.2.
Tabel II.2
IP Address Kelas A
Network ID Host ID Host ID Host ID
113 46 5 6
Sumber : Listanto (2011:98)
6. IP Address Kelas B
IP Address kelas B biasanya digunakan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Pada kelas ini, network ID merupakan 16 bit pertama, sedangkan host ID merupakan 16 bit berikutnya. IP Address kelas B dapat menampung sekitar 65.000 host. Range IP dari kelas B berawal dari, 128.0.xxx.xxx – 191.155.xxx.xxx (1280191). Dengan demikian, cara membaca IP Address kelas B,
contoh:
IP Address = 132.92.121.1
berarti, network ID = 132.92 dan host ID = 121.1
jadi, host ID 121.1 terdapat pada network ID 132.92
berikut ini adalah contoh IP Address kelas B seperti ditampilkan pada tabel II.3.
Tabel II.3
IP Address Kelas B
Network ID Host ID Host ID Host ID
132 92 121 1
Sumber : Listanto (2011:99)
7. IP Address Kelas C
IP Address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil (LAN). Host ID dapat membentuk sekitar 2 juta network dengan jumlah host 256. Range IP dari kelas C dimulai dari, 192.0.0.xxx – 223.255.255.x (192 – 223).
Cara membaca IP Address kelas C,
contoh:
IP Address = 192.168.202.12
berarti, network ID = 192.168.202 dan host ID = 12
jadi, host ID 12 terdapat pada network ID 102.168.202
berikut ini adalah contoh IP Address kelas C seperti ditampilkan pada tabel II.4.
Tabel II.4
IP Address Kelas C
Network ID Host ID Host ID Host ID
192 168 202 12
2.5.2. Subnetting
Menurut Irawan (2013:39) menjelaskan bahwa “Subnetting adalah membagi jaringan kedalam beberapa bagian dengan memecah host ID dan subnet mask untuk dijadikan beberapa network ID baru bagi jaringan-jaringan yang lebih kecil”.
1. Menentukan Blok Subnet
256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128 + 64 = 192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
2. Menentukan Alamat Subnet, Host, dan Broadcast
Setelah berhasi menentuka blok subnet dan membuat tabel subnet, dari situ bisa diketahui alamat subnet,rentang host, dan alamat broadcast yang valid
3. Menentukan Jumlah Subnet
2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet.
4. Menentukan Jumlah Host Per Subnet
2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
2.6. Sistem keamanan Jaringan
Sistem Keamanan Jaringan adalah proses untuk mencegah dan mengidentifikasi pengguna yang tidak sah (penyusup) dari jaringan komputer. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi resiko jaringan komputer yang dapat berupa ancaman fisik maupun logik. Yang dimaksud ancaman fisik itu adalah
yang merusak bagian fisik komputer atau hardware komputer sedangkan ancaman logik yaitu berupa pencurian data atau penyusup yang membobol akun seseorang.
1. Jenis Gangguan Keamanan Jaringan
a. Carding, yaitu pencurian data terhadap identitas perbankan seseorang. contoh pencurian nomor kartu kredit yang dimanfaatkan untuk berbelanja online.
b. Physing, yaitu berupa pemalsuan terhadap data resmi.
c. Deface, yaitu perubahan terhadap bentuk atau tampilan website.
d. Hacking, yaitu perusakan pada infastruktur jaringan komputer yang sudah ada.
banyak jenis gangguan keamanan jaringan yang di terapkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Dan ada banyak macam-macan keamanan jaringan yang dapat diterapkan dalam sistem keamanan jaringan kita.
2. Macam-Macam Keamanan Jaringan
a. Autentikasi adalah proses pengenalan peralatan, sistem operasi, aplikasi dan identitas user yang terhubung dengan jaringan komputer. misalnya user memasukkan username dan password pada saat login ke jaringan.Deface, yaitu perubahan terhadap bentuk atau tampilan website.
b. Enkripsi (kerahasiaan data) adalah teknik pengkodean data yang dapat berguna untuk menjaga data.
c. VPN (Virtual Private Network) adalah jaringan komunikasi lokal yang dapat terhubung melalui media jaringan. fungsi dari VPN tersendiri untuk memperoleh komunikasi yang aman melalui internet.
d. DMZ (De-Militerized Zone) berfungsi untuk melindungi sistem internal dari serangan hacker.
3. Ancaman dan Serangan Terhadap Keamanan Jaringan Ancaman Fisik:
a. Gangguan pada kabel b. Konsleting
c. Data tak tersalur dengan baik d. Kerusakan pada HardDisk
Ancaman Logik:
a. Deface (merubah tampilan)
b. Malicious Code ( ancaman menggunakan kode berbahaya)Data tak tersalur dengan baik
c. Request flooding (ancaman dengan membanjiri banyak request pada sistem)
d. Social engineering (ancaman pada sisi sosial dengan memanfaatkan kepercayaan pengguna)
Menurut Irawan (2013:40) “Firewall adalah aplikasi pada sistem operasi yang dibutuhkan oleh jaringan komputer untuk melindungi data atau melindungi sistem jaringan dari serangan orang yang tidak bertanggung jawab”. Pada firewall terjadi beberapa proses yang memungkinkannya melindungi jaringan, diantaranya :
1. Modifikasi Header Paket berfungsi untuk memodifikasi kualitas layanan bit paket TCP sebelum mengalami proses routing.
2. Translasi Alamat Jaringan berfungsi untuk metranslasikan alamat IP privat ke IP publik.
3. Filter Paket berfungsi untuk menentukan nasib paket apakah dapat diteruskan atau tidak.
4. Adapun jenis-jenis firewall :
a. Packet Filtering Gateway bertugas untuk melakukan filterisasi terhadap paket-paket yang datang dari luar jaringan yang dilindunginya.
b. Application Layer Gateway bertugas melakukan filterisasi pada layer aplikasi
c. Circuit Level Gateway bekerja pada bagian lapisan transport dari model referensi TCP/IP, firewall ini melakukan pengawasan terhadap awal hubungan TCP.
d. Statefull Multilayer Inspection Firewall merupakan penggabungan dari ketiga firewall tersebut.