• Tidak ada hasil yang ditemukan

BANTUAN HIDUP LANJUT (ALS).pptx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BANTUAN HIDUP LANJUT (ALS).pptx"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

BANTUAN HIDUP LANJUT

BANTUAN HIDUP LANJUT

((

ADVANCED LIFE SUPPORT)

ADVANCED LIFE SUPPORT)

(2)

Defnisi

Defnisi

• Bantuan hidup lanjut / BHL adalahBantuan hidup lanjut / BHL adalah

usaha yang

usaha yang dilakdilakukan setelahukan setelah dilak

dilakukan bantuan hidup ukan bantuan hidup dasardasar

dengan memberikan obat-obatan dengan memberikan obat-obatan yang dapat memperpanjang hidup yang dapat memperpanjang hidup pasien.

(3)

Defnisi

Defnisi

• Bantuan hidup lanjut / BHL adalahBantuan hidup lanjut / BHL adalah

usaha yang

usaha yang dilakdilakukan setelahukan setelah dilak

dilakukan bantuan hidup ukan bantuan hidup dasardasar

dengan memberikan obat-obatan dengan memberikan obat-obatan yang dapat memperpanjang hidup yang dapat memperpanjang hidup pasien.

(4)

BANTAN H!D" LAN#T

BANTAN H!D" LAN#T

• • BHD $ D%&BHD $ D%& • • D ' D()*D ' D()* • • %' %+)%' %+) •

(5)

BANTUAN HIDUP DASAR

BANTUAN HIDUP DASAR

(6)

BHD

BHD

ara

ara mempertahankan mempertahankan jalan jalan napasnapas memberikan bantuan napas dan

memberikan bantuan napas dan mempertahankan sirkulasi yang mempertahankan sirkulasi yang

merupakan dasar kehidupan tanpa merupakan dasar kehidupan tanpa menggunakan peralatan medis.

(7)

!ND!+A*!

• Henti napas

(8)

 Tujuan

• en0egah berhentinya sirkulasi atau

berhentinya respirasi

• emberikan bantuan eksternal

terhadap sirkulasi dan 1entilasi dari korban yang mengalami henti

(9)

 Tahap BHD

• A ' A!(2A3

• B' B(%ATH!N)

(10)

 Tahap a4al

• "astikan keamanan lingkungan

• "astikan kesadaran pasien

• inta pertolongan

• "erbaiki posisi korban

(11)

(%**!TA*!

 Jika ditemukan masalah pada

ABC

(12)
(13)
(14)

P!RI"SA

"!SADARAN

SUARA S!NTUH

(15)

P!RI"SA

"!SADARAN

SUARA S!NTUH

(16)

BU"A JALAN

NAPAS

AN$"AT DA$U T!"AN DAHI

PASTI"AN JALAN NAPAS TIDA" T!RSU%BAT

(17)

P!RI"SA P!RNAPASAN

& ' ) D!TI"  IHAT D DENGAR R RASAKAN

(18)

 JI"A TIDA"

B!RNAPAS

TIUPAN A*AL + "ALI

(19)

LAN#T+AN D%N)AN

(20)

TAHAPAN RJP

(21)

TAHAPAN RJP

Lakukan Pi,atan Dada

"edalaman -.& /m "e/epatan

))01mnt 2) "ali Pi,atan

(22)

TAHAPAN RJP

(23)

TAHAPAN RJP

• Lakukan selama 5 *iklus

• "eriksa kembali napas dan nadi

•  #ika nadi masih tidak teraba

lanjutkan (#" dengan setiap 6 menit periksa napas dan nadi

•  #ika nadi sudah teraba namun

napas belum ada lanjutkan

napas dengan 7 tiupan tiap 5 - 8 detik

(24)

TAHAPAN RJP

RJP Dihentikan ,ika

"enderita pulih

Digantikan oleh tenaga ahli

 Terdapat tanda 9 tanda pasti

kematian

(25)

POSISI

(26)
(27)
(28)

Pentin3 • Adrenalin • Natrium bikarbonat • *ul:at atropin • Lidokain Be43una • !soproterenol • "ropanolol • +ortikosteroid

(29)

Adrenalin

• ekanisme kerja merangsang

reseptor al:a dan beta

• ;5 9 7 mg i1 diulang setelah 5 menit

sesuai kebutuhan

• meningkatkan pemakaian ,6

(30)

• +etika mengatasi henti jantung

<&/<T adrenaline 7 mg diberikan begitu kompresi dada dimulai

kembali setelah pemberikan tiga kali kejut listrik dan selanjutnya tiap =-5 menit >selama perubahan siklus

(31)

Natrium Bi0arbonat

• mela4an metabolik asidosis

• dosis a4al @ 7 m%/kgBB !<

• begitu sirkulasi spontan yang e:ekti:

ter0apai pemberian harus dihentikan karena bisa terjadi metabolik

alkalosis takhiaritmia dan hiperosmolalitas.

(32)

*ul:at Atropin

• engurangi tonus 1agus  memudahkan

konduksi atrio1entrikuler dan memper0epat

denyut jantung pada keadaan sinus bradikardi.

• "aling berguna dalam men0egah arrestC pada

keadaan sinus bradikardi sekunder karena in:ark miokard terutama bila ada hipotensi.

• Dosis  mg !<. *ebagai bolus dan diulang

dalam inter1al 5 menit sampai ter0apai denyut nadi E 8; /menit

(33)

• "emberian atropine se0ara rutin

tidak lagi direkomendasikan untuk

kasus asistol atau pulseless ele0tri0al a0ti1ity >"%A?."ulseless ele0tri0al a0ti1ity >"%A? merupakan suatu kondisi dimana tidak terdapat denyut arteri teraba yang mampu

menghasilkan 0urah jantung meskipun masih ada akti1itas listrik jantung. "asien masih mengalami kontraksi miokardial namun terlalu lemah untuk menghasilkan denyut arteri atau tekanan darah 9 hal ini kadang disebut sebagai pseudo-"%A. "%A dapat disebabkan oleh berbagai kondisi re1ersibel yang

dapat dikoreksi. "asien yang bertahan hidup dari henti  jantung asistol atau "%A jarang terjadi meskipun penyebab

re1ersibel telah ditemukan dan diberi tatalaksana se0ara e:ekti:.

(34)

Lidokain

• eninggikan ambang fbrilasi dan

mempunyai e:ek antiaritmia dengan 0ara meningkatkan ambang stimulasi listrik

dari 1entrikel selama diastole.

• e:ekti: menekan iritabilitas sehingga

men0egah kembalinya fbrilasi 1entrikel setelah defbrilasi yang berhasil juga

e:ekti: mengontrol denyut 1entrikel

prematur yang mutlti :okal dan episode takhikardi 1entrikel.

(35)

• Dosis 5;-7;; mg !< sebagai bolus

pelan-pelan dan bisa diulang bila perlu.

• Dapat dilanjutkan dengan in:us

kontinu 7-= mg/menit biasanya tidak lebih dari F mg/menit berupa

lido0aine 5;; ml deGtrose 5  larutan >7 mg/ml?

(36)

!soproterenol

• erupakan obat pilihan untuk pengobatan

segera >bradikardi hebat karena 0omplete heart blo0k?.

• untuk sinus bradikardi berat yang tidak

berhasil diatasi dengan Atropine

• diberikan dalam in:us dengan jumlah 6

sampai 6; mg/menit >7- 7; ml larutan dari 7 mg dalam 5;; ml de0trose 5 ?

• untuk meninggikan denyut jantung sampai

(37)

"ropanolol

• *uatu beta adrenergi0 blo0ker yang

e:ek anti aritmianya untuk kasus-kasus takhikardi 1entrikel yang

berulang atau fbrilasi 1entrikel

berulang dimana ritme jantung tidak dapat diatasi dengan Lido0aine.

• Dosis 7 mg !< dapat diulang sampai

total = mg dengan penga4asan yang ketat

(38)

+ortikosteroid

• syok kardiogenik atau sho0k lung akibat

henti jantung  5 mg/kgBB methyl

prednisolon sodium su00inate atau 7 mg/kgBB deGamethasone :os:at

• edema otak setelah henti jantung 8;-7;;

mg methyl prednisolon sodium su00inate tiap 8 jam

• Bila ada komplikasi paru seperti pneumonia

post aspirasi maka digunakan

(39)

% >%+)?

• Diagnosis elektrokardigrafs untuk

mengetahui adanya fbrilasi 1entrikel dan monitoring.

)elombang listrik tidak

teratur baik amplitudo

(40)

&@ >&ibrilation Treatment?

•  Terapi defniti:nya adalah syok

ele0tri0 >D-*ho0k? dan belum ada satu obatpun yang dapat

menghilangkan fbrilasi.

•  Tindakan defbrilasi untuk mengatasi

(41)

Defbrilasi

• *ho0k a4al yang diberikan dari

defbrilator bi:asik tidak boleh lebih 75; #. Besarnya energi untuk

defbrikator mono:asik tetap =8; #.

• ntuk sho0k kedua dan selanjutnya

bisa tetap atau lebih ditingkatkan.

•  #umlah sho0k @ tunggal atau tiga

(42)
(43)

Selama RKP

• RKP harus berkualitas: laju, kedalaman, pengembangan dada/recoil • Rencanakan tindakan dengan cermat sebelum menginterupsi RKP • Berikan oksigen

• Pertimbangkan tindakan jalan napas dan kapnografi

• Melakukan kompresi dada secara berkelanjutan ketika jalan napas telah

terpasang

• Akses askuler !intraena, intraosseus" • Berikan adrenaline tiap #$% menit

• Koreksi pen&ebab henti jantung &ang reersibel

Pen&ebab 'enti (antung &ang Reersibel

• hipoksia • hipoolemia

• hipo/hiperkalemia/metabolik  • hipotermia

• trombosis ) koroner atau pulmoner  • tamponade ) jantung

• *oksin/ racun

(44)

Penatalaksanaan henti ,antun3 5an3 dapat di6e4i ke,ut list4ik (F1T7

7. bila terjadi henti jantung 9 periksa tanda-tanda kehidupan atau jika terlatih lakukan pemeriksaan napas dan denyut se0ara

simultan

6. panggil bantuan tim resusitasi

=. lakukan kompresi dada yang tak terinterupsi sambil memasang alat defbrilasi sekaligus alat pemantau jantung 9 satu di ba4ah

kla1ikula kanan dan satunya di posisi lead <8 di garis midaksilaris

(45)

F. ren0anakan tindakan dengan baik sebelum menghentikan (+" untuk menganalisis ritme  jantung dan berkomunikasi dengan anggota

tim resusitasi lainnya

5. hentikan kompresi dada@ konfrmasi tanda-tanda <& dari %+) lanjutkan kompresi dada sementara

8. pada 4aktu yang bersamaan anggota lainnya melakukan pengaturan defbrilator >75;-6;; # bi:asik untuk kejutan yang pertama lalu 75;-=8; # bi:asik untuk kejutan berikutnya? kemudian menekan tombol isi ulang/0harge.

(46)

J. +etika defbrilator sedang mengisi peringatkan ke semua penolong ke0uali yang sedang melakukan kompresi dada agar melakukan stand 0learC dan melepaskan semua peralatan penghantar oksigen. "astikan bah4a penolong yang mengompresi dada merupakan satu-satunya orang yang menyentuh pasien

I. +etika defbrilator telah terisi penuh beritahu penolong yang sedang mengompresi dada untuk minggir/stand 0learK jika sudah aman maka berikan kejutan

. Tanpa memeriksa ulang ritme jantung maupun menge0ek denyut nadi lanjutkan (+" dengan rasio =;@6 yang dia4ali dengan kompresi dada

(47)

7;. Lanjutkan (+" selama 6 menitK sementara itu

ketua tim menyiapkan tim untuk jeda (+"

berikutnya

77. Hentikan kompresi sesaat untuk menge0ek monitor

76. #ika pada monitor terlihat <&/<T maka ulangi langkah 7-8 lalu berikan kejutan kedua

7=. #ika tetap <&/<T maka ulangi langkah 8-I lalu berikan kejtan ketiga. Lanjutkan kompresi dada sesegera mungkin lalu berikan adrenaline 7 mg !< dan amiodarone =;; mg !< sambil melanjutkan (+" selama 6 menit

(48)

7F. langi urutan M(+" 6 menit 9 0ek ritme/denyut 9defbrilasiE ini jika masih <&/<T

75. Berikan adrenaline tambahan 7 mg !< tiap akhir kejutan >tiap =-5 menit?

(49)

 #ika akti1itas elektrik yang teratur serta 0urah  jantung mulai terdeteksi maka segera 0ari

tanda-tanda Return Of Spontaneous Circulation >(,*?@

• "eriksa denyut sentral dan jejak end-tidal ,6

 jika tersedia

•  #ika terdapat bukti (,* segera mulai

pera4atan pas0a-resusitasi

•  #ika tidak ada tanda-tanda (,* lanjutkan

(+" dan segera mulai algoritma untuk kasus henti jantung non-sho0kable >ritme jantung yang tak dapat diberi kejut listrik?.

(50)

• (itme jantung yang

non-sho0kable/tidak dapat diberi kejut listrik >"%A dan asistol?

(51)

Langkah-langkah untuk mengatasi "%A

• ulai (+" =;@6

• Berikan adrenaline 7 mg sesegera mungkin ketika akses intra1askuler

berhasil didapatkan

• Lanjutkan (+" =;@6 hingga jalan napas berhasil diamankan lalu

lanjutkan kompresi dada tanpa henti selama memberikan 1entilasi

• "ertimbangkan penyebab re1ersibel "%A dan koreksi penyebab tersebut

 jika telah diidentifkasi

• "eriksa ulang pasien setelah 6 menit

 – #ika tetap tiddak terdapat denyutan dan tidak ada perubahan pada

tampilan %+) maka@

• Lanjutkan (+"

• "eriksa ulang pasien setelah 6 menit dan lakukan se0ara berurutan • Berikan adrenaline tambahan 7 mg tiap =-5 menit >tiap pergantian

siklus?

•  #ika timbul <&/<T segera jalankan algoritma sho0kable •  #ika terjadi denyut mulai pera4atan pas0a-resusitasi

(52)

Langkah-langkah penanganan asistol

 –ulai (+" =;@6

 – Tanpa menghentikan (+" pastian lead telah terpasang dengan benar  –Berikan adrenaline 7 mg sesegera mungkin saat akses intra1askuler

telah ada

 –Lanjutkan (+" =;@6 hingga jalan napas diamankan lalu lanjutkan

kompresi dada tanpa jeda selama pemberian 1entilasi

 –"ertimbangkan penyebab "%A dan koreksi sesegera mungkin  –"eriksa ulang ritme jantung setelah 6 menit dan lakukan se0ara

berurutan

 – #ika timbul <&/<T segera jalankan algoritma sho0kable

 –Berikan adrenaline 7 mg !< tiap =-5 menit >tiap pergantian siklus?

+apanpun diagnosis asistol ditegakkan periksa %+) se0ara hati-hati untuk memastikan adanya gelombang " karena pasien dapat merespon pa0u jantung ketika terdapat gelombang ". Tidak ada gunanya

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menunjukan adanya hubungan yang signifikan hubungan antara lama permainan game online dengan gangguan pola tidur pada mahasiswa Poso di

Analisis yuridis dilakukan karena penelitian ini bertitik tolak dari peraturan perundang- undangan yang ada sebagai hukum positif, sedangkan analisis kualitatif yaitu

Ikan yang hidup di rawa lebak dapat digolongkan menjadi ikan ‘whitefish’ yang tidak dapat mentoleransi kondisi oksigen terlarut yang rendah dan ‘blackfish’ yang bersifat menetap

(2008) keragaman genetik dan fenotipik yang luas dapat menunjukkan kon- disi lingkungan tumbuh yang optimal yang di- tunjukkan dari hasil penelitian mereka pada 39 galur murni

Saluran transisi biasanya direncanakan agar debit banjir rancangan yang akan disalurkan tidak menimbulkan kecepatan yang tidak rata dan air terhenti (back water)

Hasil penelitian menggunakan analisis faktor menunjukkan terdapat 21 indikator yang membentuk 5 faktor yaitu faktor produk, harga, promosi, fasilitas fisik dan pelayanan,

Ketika dakwah Islam keluar dan Jazirah Arab, kemudian tersebar ke seluruh dunia, maka terjadilah suatu proses yang panjang dan rumit, yaitu asimilasi budaya

Jika definisi itu diterapkan di rumah sakit, maka dapat dibuat rumusan sebagai berikut: Promosi Kesehatan oleh Rumah Sakit (PKRS) adalah upaya rumah sakit