• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sosiologi 014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sosiologi 014"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA ILMIAH STUDI ANTROPOLOGI DAN SOSIOLOGI

( RASKIN DI KECAMATAN MANDAU KABUPATEN

BENGKALIS )

Disusun oleh kelompok :

Yulinawati ( 105 )

Retno Novita ( 64 )

Putri Pauziah ( 69 )

Marlina ( 120 )

Dini Nanda Aprilia ( 128 )

Jaka Satria ( 89 )

Ulfa Sri Nanda ( 22 )

Yucefus Agung.W

Di Bimbing oleh : Drs. Swis tantoro, M. Si

JURUSAN ADMINISTRASI NEGARA

KELAS A

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS RIAU

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang mana telah melimpahkan segala rahmat dan hidayahnya sehingga Makalah ini dapat kami selesaikan dengan semaksimal mungkin. Doa sholawat dan salam tak lupa kita hadiahkan kepada Nabi besar kita yaitu Nabi Muhammad SAW keluarga dan sahabat beliau. Ini merupakan salah satu tugas yang wajib di buat oleh setiap kelompok Sosiologo dan Antropologi.

Bahan ini merupakan salah satu bukti tertulis yang akan diserahkan kepada dosen mata pelajaran Sosiologo dan Antropologi. Kami meneliti pelaksanaan pembagian Raskin di Kelurahan Balai Makam Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis. Sebagai penulis kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan atau kekurangan dalam pembuatan makalah ini, maka dari itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari Bapak Dosen dan teman-teman demi kesempurnaan makalah kami ini. Melalui penulisan makalah ini kami ingin memberikan informasi kepada teman-teman dan dosen tentang pelaksanaan raskin. Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan dengan memberi informasi dalam proses pelaksanaan raskin dan dapat bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, November 2013

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... 2

DAFTAR ISI ... 3

BAB I PENDAHULUAN ... 4

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ... 4

1.2 RUMUSAN MASALAH ... 5

1.3 TUJUAN ... 5

BAB II PEMBAHASAN ... 6

2.1 PEDOMAN UMUM PENYALURAN RASKIN BEDASARKAN KEMENKO KESRA RI 2012 ... 6

2.2 PROGRAM RASKIN DI KELURAHAN BALAI MAKAM KECAMATAN MANDAU KABUPATEN BENGKALIS ... 11

BAB III PENUTUP ... 15

3.1 KESIMPULAN ... 15

3.2 SARAN ... 15

DAFTAR PUSTAKA ... 16

(4)

PENDAHULUAN

Bersama Gubernur Seluruh Indonesia tentang Pemberdayaan Masyarakat Miskin Indonesia Melalui Program Raskin pada Rakor 21-22 Juli 2003 di Jakarta. Program raskin adalah program pemerintah dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan dan memberikan perlindungan pada keluarga miskin melalui pendistribusian beras dengan kuantum tertentu sesuai hasil musyawarah Tim Raskin Daerah, minimal 10 kg / kepala keluarga / bulan dan maksimal 20 kg / KK / bulan dengan harga Rp. 1000,- per kg netto di titik distribusi.

Program raskin merupakan program nasional yang bertujuan membantu memenuhi kecukupan pangan dan mengurangi beban finansial rumah tangga miskin (RTM) melalui penyediaan beras bersubsidi. Semenjak tahun 2007, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko kesra) menjadi koordinator pelaksanaan program Raskin. Untuk pendistribusian beras, Badan Urusan Logistik (Bulog) bertanggungjawab menyalurkan beras dari titik distribusi kepada RTM.

Masyarakat yang berhak menerima beras miskin atau juga disebut rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTS-PM) program raskin adalah rumah tangga yang terdapat dalam data yang diterbitkan dari basis data terpadu hasil PPLS 2011 yang dikelola oleh tim nasional percepatan penaggulangan kemiskinan (TNP2K) dan disahkan oleh kemenko kesra RI.

Tahun 2012, program raskin menyediakan beras bersubsidi kepada 17,5 juta RTS-PM dengan kondisi sosial ekonomi terendah di Indonesia (kelompok miskin dan rentan miskin). Sedangkan untuk 2013, program raskin menyediakan beras bersubsidi kepada 15,2 juta RTS-PM.

(5)

dalam pembagian Raskin yang membuat tujuan dalam pembagian Raskin tidak sesuai. Sehingga kami ingin meneliti penyebab terjadinya kesalahan dalam pembagian Raskin di daerah tersebut.

1.2

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, permasalahan yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut:

1. Apa saja pedoman umum penyaluran Raskin berdasarkan Kemenko Kesra RI 2012 ?

2. Apakah Program Raskin di Kelurahan Balai Makam Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis sudah berhasil ?

1.3 Tujuan

a. Untuk mengetahui keberhasilan Program Raskin (Beras Untuk Rakyat Miskin) di Kelurahan Balai Makam Kecamatan Mandau.

b. Untuk mengetahui implementasi Program Raskin berjalan sesuai dengan Pedoman Umum Raskin.

(6)

PEMBAHASAN

2.1 Pedoman Umum Penyaluran Raskin Berdasarkan Kemenko

Kesra RI 2012

2.1.1 MEKANISME PELAKSANAAN

2.1.1.1 Penyediaan Beras

Perum BULOG berkewajiban menyediakan beras dengan jumlah dan waktu yang tepat serta kualitas sesuai dengan Inpres Perberasan yang berlaku.

2.1.1.2 Rencana Penyaluran

Tim Koordinasi Raskin Provinsi dan Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota menyusun rencana penyaluran yang meliputi waktu, jumlah dan jadwal pendistribusian untuk mengatasi kendala geografis, infrastruktur dan sarana transportasi, perkembangan harga serta kebutuhan beras RTS-PM. Penyediaan beras di setiap gudang Perum BULOG disesuaikan dengan rencana penyaluran Raskin di wilayah kerjanya, sehingga kelancaran proses penyaluran Raskin dapat terjamin.

2.1.1.3 Pola Penyaluran Raskin

Penyaluran Raskin dapat dilakukan secara reguler melalui Kelompok Kerja (Pokja) atau dengan cara lain melalui:

1. Warung Desa (Wardes);

2. Kelompok Masyarakat (Pokmas); 3. Padat Karya Raskin.

Pembentukan Wardes dan Pokmas mengacu pada Pedoman Khusus yang telah disusun sedangkan Padat Karya Raskin akan diatur kemudian.

2.1.1.4 Pendistribusian

(7)

b. Berdasarkan SPA, Kadivre/Kasubdivre/Kakansilog Perum BULOG menerbitkan SPPB/DO beras untuk masing-masing Kecamatan atau Desa/Kelurahan kepada Satker Raskin.

c. Kepala Gudang melakukan pemeriksaan kualitas dan kuantitas Raskin sebelum keluar dari gudang dan diserahkan kepada satker Raskin.

d. Berdasarkan SPPB/DO, Satker Raskin mengambil beras di gudang Perum BULOG dan menyerahkannya kepada Pelaksana Distribusi Raskin di TD.

e. Tim Koordinasi Raskin Kecamatan atau Pelaksana Distribusi melakukan pemeriksaan kualitas dan kuantitas Raskin yang diserahkan oleh Satker di TD.

f. Apabila terdapat Raskin yang tidak sesuai dengan kualitas yang ditetapkan dalam Inpres Perberasan, maka Tim Koordinasi Raskin Kecamatan atau Pelaksana Distribusi atau Penerima Manfaat harus menolak dan mengembalikannya kepada Satker Raskin untuk diganti dengan kualitas yang sesuai.

g. Pelaksana Distribusi Raskin menyerahkan Raskin kepada RTS-PM sebanyak 15 kg/RTS/bulan dan dicatat dalam formulir DPM-2. Selanjutnya DPM-2 dilaporkan kepada Tim Raskin Kecamatan.

h. Apabila di TB jumlah RTS melebihi data RTS-PM hasil PPLS-11 BPS, maka Pokja Raskin tidak diperkenankan untuk membagi Raskin kepada rumah tangga yang tidak terdaftar dalam DPM-1.

i. Pemerintah Kabupaten/Kota harus mendistribusikan Raskin dari TD ke TB sampai ke RTS-PM.

(8)

k. Apabila terdapat alokasi Raskin yang tidak terdistribusikan kepada RTS-PM, maka harus dikembalikan ke Perum BULOG untuk dikoreksi administrasi penyalurannya.

2.1.1.5 Pembayaran HPB

a. Pembayaran HPB Raskin dari RTS-PM kepada Pelaksana Distribusi Raskin dilakukan secara tunai sebesar Rp1.600,00/kg.

b. Uang HPB Raskin yang diterima Pelaksana Distribusi Raskin dari RTS-PM harus langsung disetor ke rekening HPB BULOG melalui bank setempat oleh Pelaksana Distribusi yang pelaksanaannya diatur lebih lanjut dalam Petunjuk Pelaksanaan/Petunjuk Teknis sesuai dengan kondisi setempat atau dapat diserahkan kepada Satker Raskin yang kemudian langsung disetor ke rekening HPB BULOG.

c. Atas pembayaran HPB Raskin tersebut, dibuatkan Tanda Terima Hasil Penjualan Raskin (TT-HP Raskin) rangkap 3 (tiga) oleh Satker Raskin. HPB Raskin yang disetor ke bank oleh Pelaksana Distribusi Raskin harus disertai bukti setor asli. TTHP Raskin diberikan kepada Pelaksana Distribusi Raskin setelah dilakukan konfirmasi ke bank yang bersangkutan.

d. Pelaksana Distribusi Raskin tidak dibenarkan menunda penyerahan HPB Raskin kepada Satker Raskin atau rekening HPB BULOG di bank.

(9)

f. Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa/ Kelurahan harus membantu kelancaran pembayaran HPB Raskin, atau dapat memberikan dana talangan bagi RTS-PM yang tidak mampu membayar tunai.

2.1.2 PENGENDALIAN DAN PELAPORAN

2.1.2.1 Pengendalian

a. Indikator kinerja

Indikator kinerja program Raskin ditunjukkan dengan tercapainya target 6 Tepat, yaitu: Tepat Sasaran Penerima Manfaat, Tepat Jumlah, Tepat Harga, Tepat Waktu, Tepat Administrasi dan Tepat Kualitas.

1) Tepat Sasaran Penerima Manfaat: Raskin hanya diberikan kepada RTS-PM hasil Mudes/Muskel yang terdaftar dalam DPM-1.

2) Tepat Jumlah: Jumlah beras Raskin yang merupakan hak RTS-PM sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu 15 kg/RTS/bulan atau 180 kg/RTS/tahun.

3) Tepat Harga: Harga tebus Raskin adalah sebesar Rp1.600,00/kg netto di TD.

4) Tepat Waktu: Waktu pelaksanaan penyaluran beras kepada RTS-PM sesuai dengan rencana penyaluran.

5) Tepat Administrasi: Terpenuhinya persyaratan administrasi secara benar, lengkap dan tepat waktu.

6) Tepat Kualitas: Terpenuhinya persyaratan kualitas beras sesuai dengan kualitas beras BULOG.

b. Monitoring dan Evaluasi

(10)

2) Monitoring dan evaluasi dilaksanakan secara berjenjang oleh Tim Koordinasi Raskinm Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan.

3) Waktu pelaksanaan monitoring dan evaluasi Program Raskin dilakukan secara periodik atau sesuai dengan kebutuhan.

4) Hasil monitoring dan evaluasi dibahas secara berjenjang dalam Rapat Tim Koordinasi Raskin Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan sesuai dengan lingkup dan bobot permasalahannya untuk ditindaklanjuti, serta sebagai bahan pertimbangan dalam penyempurnaan program.

5) Monitoring dan evaluasi dilaksanakan dengan metode kunjungan lapangan, rapat koordinasi dan pelaporan.

c. Pengawasan

Pengawasan pelaksanaan penyaluran Raskin dilaksanakan oleh BPKP, Kemenko Kesra bersama-sama dengan Ditjen PMD Kemendagri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.1.1.2 Pelaporan

a. Pelaksana Distribusi Raskin melaporkan pelaksanaan Program Raskin kepada Tim Koordinasi Raskin Kecamatan secara periodik setiap bulan model Laporan Bulanan (LB).

b. Tim Koordinasi Raskin Kecamatan melaporkan pelaksanaan Program Raskin kepada Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota secara periodik setiap triwulan sesuai model Laporan Triwulan-0 (LT-0).

(11)

d. Tim Koordinasi Raskin Provinsi melaporkan pelaksanaan Program Raskin kepada Tim Koordinasi Raskin Pusat dengan tembusan seluruh wakil ketua pelaksana Tim Koordinasi Raskin Pusat secara periodik setiap triwulan sesuai model LT-2.

e. Laporan Akhir Pelaksanaan Program Raskin Tahun 2012 dibuat oleh Tim Koordinasi Raskin Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota pada akhir tahun.

f. Secara Internal Subdivre/Kansilog melaporkan realisasi pelaksanaan penyaluran Raskin secara mingguan kepada Kadivre setiap hari Jumat dan akhir bulan sesuai model ML-1. Divre melaporkan realisasi distribusi Raskin di wilayahnya secara mingguan, setiap hari Selasa kepada Kantor Pusat Perum BULOG sesuai model ML-2.

g. Perum BULOG melaporkan pelaksanaan pendistribusian Raskin kepada Ketua Tim Koordinasi Raskin Pusat setiap bulan.

2.2 Program Raskin Di Kelurahan Balai Makam Kecamatan

Mandau Kabupaten Bengkalis

Pada awal penulisan penelitian ini telah disebutkan bahwa tujuan dari pendistribusian Raskin ialah untuk memperkuat ketahanan pangan rumah tangga terutama rumah tangga miskin dan mengurangi beban pengeluaran Rumah Tangga Sasaran (RTS) melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan pokok dalam bentuk beras. Oleh karena itu, dalam setiap pendistribusian Raskin perlu sekali diperhatikan dan diawasi sampai ke titik pusat distribusi agar benar-benar tersalurkan dan terhindar dari penyalahgunaan jatah Raskin.

Dalam pentargetan ditemui adanya kesalahan sasaran (mistargeting) dalam tingkat yang relatif tinggi. Hal ini terindikasi dari adanya rumah tangga tidak miskin yang menjadi penerima Raskin (leakage) dan adanya pemerataan dalam satu RT yang hampir satu RT menjadi penerima.

(12)

1. Cukup tingginya warga yang ingin mendapatkan Raskin

Maksudnya hampir semua warga menuntut agar mereka mendapatkan jatah beras miskin tersebut.

2. Prosedur penyaringan rumah tangga miskin (RTS) tidak dilakukan secara seksama

Dalam konteks kurangnya pengawasan dari tim koordinasi kelurahan dalam mensosialisasikan Raskin tersebut.

3. Terdapat Ketua RT yang memberi kebijakan dengan meratakan Raskin kepada semua rumah tangga di tingkat rukun tetangga (RT) tersebut. Disebabkan adanya tuntutan dari masyarakat agar pembagian Raskin diberi secara merata. Sehingga ketua RT mengambil kebijakan untuk membagi Raskin tersebut secara seimbang.

4. Konsep keluarga atau rumah tangga sasaran (RTS) Raskin tidak ditetapkan secara tegas

Kurang telitinya dalam pendataan warga yang berhak mendapatkan Raskin dengan warga yang tidak berhak mendapatkan Raskin. Selain itu terdapatnya oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab dalam tugasnya. Sehingga terjadinya praktek KKN dalam pembagian Raskin.

Selain ketidaktepatan sasaran dalam pembagian raskin, kendala yang kami temui dalam penelitian ini yaitu masalah kualitas beras yang dibagikan terkadang bagus tekadang jelek. Ini dilihat terkadang adanya beras yang berulat, berdebu dan bersebuk. Selanjutnya dalam proses pembagian kartu Raskin mengandung unsur subyektifitas sehingga tidak tepat sasaran dalam pelaksanaannya.

Fenomena yang terjadi berdasarkan buku panduan umum Raskin keberhasilan pelaksanaan program Raskin ditunjukkan dengan indikator 6T :

- Tepat Sasaran Penerima Manfaat

Raskin hanya diberikan kepada RTS, dari data BPS yang telah diverifikasi dalam pertemuan tingkat desa/kelurahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa atas kesepakatan warga agar beras dibagi rata untuk semua warga.

(13)

Tiap RTS mendapatkan 15 kg per bulan selama 12 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akibat dibagi rata, maka setiap RTS tidak mendapatkan jumlah beras sesuai aturan tergantung dari banyak sedikitnya warga.

- Tepat Harga; yaitu Rp 1.600/kg di titik distribusi.

Hasil penelitian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis memperhatikan keadaan masyarakat miskin dengan menanggung biaya tebus beras miskin

(Raskin), sehingga Raskin dibagikana secara gratis. Rumah tangga sasaran (RTS) yang menerima Raskin tidak lagi mengeluarkan uang untuk menebus raskin 15kg/bulan yang besarannya Rp 1600/kg. Pemkab telah menganggarkan seluruh biaya Raskin mulai dari harga Raskin hingga biaya distribusi ke RTS. Pembagian Raskin hanya diberikan kepada RTS yang berhak menerima Raskin sesuai daftar RTS yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS). Para penerima Raskin diberikan kartu raskin sebagai tanda penerima yang ditunjukkan saat mengambil raskin di kantor desa. Pembagian raskin dilakukan setiap dua sampai tiga bulan sekali kepada penerima manfaat tergantung lokasi titik distribusi untuk melakukan efektifitas distribusi.

- Tepat Waktu; yaitu sesuai dengan rencana (jadwal) distribusi. Hasil penelitian : kadang-kadang mundur.

- Tepat Administrasi; terpenuhinya persyaratan administrasi secara benar dan tepat waktu. Hasil penelitian: masih ada warga yang persyaratannya tidak benar.

- Tepat Kualitas : kondisi beras baik, sesuai dengan standar kualitas beras pemerintah. Hasil penelitian : kadang-kadang beras bewarna agak kehitam-hitaman.

(14)
(15)

3.1 Kesimpulan

Program Raskin adalah suatu program dari pemerintah untuk mengurangi beban pengeluaran dari rumah tangga miskin sebagai sebuah bentuk dukungan dalam meningkatkan ketahanan pangan dengan memberikan perlindungan sosial kepada rumah tangga-rumah tangga miskin melalui distribusi beras murah dengan jumlah maksimal 15 kg/ rumah tangga miskin/ bulan dengan masing-masing seharga Rp 1.600,00 per kg (netto) di titik distribusi. Program ini mencakup seluruh propinsi, sementara tanggung jawab dari distribusi beras dari gudang sampai ke titik distribusi di Kelurahan dipegang oleh Perum BULOG. Pelaksanaan program Raskin Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak di beberapa daerah selama ini masih banyak ditemukan berbagai penyimpangan, seperti hamper semua warga mandapatkan Raskin. Seharusnya semua itu harus melalui prosedur dari BPS tetapi para ketua RT membuat kebijakan yang perbeda demi keadilan para warganya.

3.2 Saran

Demi kelancaran program Raskin perlu pengawasan dan sosialisasi dari tim koordinasi kelurahan supaya masyarakat bisa mengetahui prosedur-prosedur Raskin secara transparan, agar meminimalisir kesalahan-kesalahan yang terjadi di Kelurahan Balai Makam Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.wikepidia.org/wiki/raskin

(16)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Simpulan yang didapat adalah dalam mengurangi tingginya tingkat kebisingan yang diterima perlu dilakukan sebagai berikut: penggunaan barrier pada area yang menggunakan mesin Welding

STUDIA ISLAMIKA (ISSN 0215-0492) is a journal published by the Center for the Study of Islam and Society (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta (STT DEPPEN No.. It specializes

Dalam pembahasan penelitian yang dilakukan ini berdasarkan permasalahan anak kelompok B TK ABA Sabrang 2 Delanggu Klaten yang sudah diselesaikan dan sudah mencapai tujuan dan

Hal yang menarik dalam penelitian ini yaitu dapat diketahui bahwa adsorben abu dasar dan zeolit berkarbon adalah adsorben yang baik untuk zat warna karena dapat

Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai VIF semua variabel bebas dalampenelitian ini lebih kecil dari 10 sedangkan nilai toleransi semua variabel

Dari ketiga alternatif diatas, alternatif yang paling efisien untuk menyelesaikan pekerjaan adalah alternatif kerja lembur, karena perbedaan waktu penyelesaian tidak

Näiden johtopäätöksien perustella voidaan todeta, että työntekijät ovat melko hyvin ajatuksen tasolla samaa mieltä kuin nuoret aikuiset siitä, mitkä asiat eivät toimi

Timor Leste ingin perjanjian CMAST dibatalkan telah sesuai dengan perspektif Hukum Perjanjian Internasional menyangkut Australia sudah dari awal tidak menunjukan