HMTI UNS
PERSATUAN I N S I N Y U R INDONESIA T E K N I K INDUSTRIDAFTAR ISI
ID Judul Hal
SISTEM PRODUKSI
ID003 Perbandingan Peramalan Rata-rata Harga Pupuk XYZ Pasar Internasional dengan yang Masuk oleh Pesaing PT. A
A01.1-10 Taufan Anindita Pradana*1), Arum Handini Primandari 2)
ID014
Penerapan Metode Rencana Proses Agregat Untuk Merencanakan Jumlah Pegawai Berdasarkan Jumlah Permintaan yang
Berfluktuatif
A02.1-8
Panji Nirwana*1), Widy Setyawan2)
ID017
Analisis Persediaan dalam Proyek Renovasi Gedung
Menggunakan Metode Material Requirements Planning dengan Teknik Lot For Lot
A03.1-8
Septo Abdul Azis*1), Akhmad Sutoni2)
ID023 Analisis Line Efficiency produk Air Conditioner pada Control Board Assemzbly Line PT. Panasonic Manufacturing Indonesia
A04.1-12 Yosua Arinto Wicaksono*1), Ilham Priadhytama2)
ID026 Pemeliharaan Berbasis Kondisi Di Fasilitas Produksi Industri Minyak Bumi Di Indonesia
A05.1-6 Hendra R Firmansyah*1) Rahmat Nurcahyo2) Djoko Sihono Gabriel3)
ID038 Peramalan Permintaan Produk Insektisida dengan Metode Regresi Linear Berganda dan Jaringan Saraf Tiruan
A06.1-10 Yusuf Qaradhawi ST*1), Farizal Ph.D2), Dr. Ir. Muhammad Dachyar,
M.Sc 3)
ID039 Analisis Efektivitas Dan Efisiensi Mesin Boobts Pada Pembuatan Kemasan Box Minuman 350ml
A07.1-8 Hermanto*1)
ID058 Optimasi Penjadwalan Kelas Kepemimpinan di Lembaga Non Universitas Menggunakan Algoritma Genetika
A08.1-7 Muhammad Fikri Tauhid*1), Rahmat Nurcahyo2), dan Farizal3)
ID060 Perancangan Tata Letak Fasilitas Menggunakan Algoritma Particle Swarm Optimization di CV. Amanah Garment Jogja
A09.1-9 Maulana Ichwan Anshory*1) dan Yusuf Priyandari 2)
ID063 Optimalisasi Pembebanan Pembangkit Pada Sistem 500 kV Jawa Bali Dengan Menggunakan Cuckoo Search Algorithm
A10.1-7 Rizka Abdullah1), M. Dachyar2), dan Farizal3)
ID123 Review Penerapan Metode Campbell Dudek Smith (CDS) Pada Jadwal Perawatan Dan Jadwal Produksi
A11.1-5 Teuku Anggara*1), Pratikto2), Achmad As’ad Sonief3)
ID139 Penentuan Minimum Stock Consumable Spare Part Menggunakan Forecast dan ROP Pada PT. SMART Tbk Surabaya
A12.1-8 Anida Norma Cahyati*1) dan Bambang Suhardi2)
ID102 Penentuan Stock Minimal-Maksimal Dan Pola Perencanaan Produksi Pada Seksi Painting Plastic Di PT. ABC
Karima Batennia Murti*1), Bambang Suhardi 2), Femilia Setya Puji Hastuti3)
A13.1-9
ID103 Analisis Keseimbangan Lini Dan Usulan Perbaikan Menggunakan Metode Line Balancing Di PT. XYZ
Eldiana Juwita*1), Bambang Suhardi2), Frisheila Sely Apriliana3)
A14.1-10
PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI
ID004 Review Pemanfaatan Metode RAMP untuk Mencegah Gangguan Musculosceletal para Pekerja Manual Handling di Industri
B01.1-11 B.Bambang Sulistiyawan*1,2), Wahyudi Sutopo3)
ID010
Studi Perkembangan Intervensi dengan Pendekatan Ergonomi dalam Mengurangi Keluhan Muskuloskeletal Disorder pada Operator Mesin Jahit
B02.1-6
Irham Aribowo1), Wahyudi Sutopo2)
ID022 Penerapan ISO 14001 di Industri Manufaktur Indonesia B03.1-7 Jenny Andres Yunirman*1) dan Rahmat Nurcahyo2)
ID036 Perancangan Ulang Alat Polishing Untuk Memperbaiki Postur Kerja Di Ikm Yungki Edutoys Yogyakarta
B04.1-9 Chandra Dewi Kurnianingtyas*1) dan Bondan Brahmantyo2)
ID054 Penerapan Ergonomi terhadap Rancangan Fasilitas Kerja pada Aktivitas Manual Pembuatan Simplisia Rimpang
B05.1-8 Rahmaniyah Dwi Astuti *1), Bambang Suhardi 2), Edmunsyah
Rambaudi Mahmud3)
ID069 Analisis Beban Kerja dan Kelelahan Kerja pada Pegawai Bagian Penyelenggaraan E-Government
B06.1-8 Isharyanti Putri Pratiwi*1), Rahmaniyah Dwi Astuti2), dan Wakhid
Ahmad Jauhari3)
ID073 Analisis Penerapan Lean Ergonomics Guna Mengurangi Ergowaste (Muda) pada Area Separating 2 di PT XYZ
B07.1-5 Cikal Bakal Tejo Salatoen*1), Taufiq Immawan2)
ID075 Identifikasi Risiko Ergonomi dengan Metode Nordic Body Map Terhadap Pekerja Konveksi Sablon Baju
B08.1-9 Kurnia Wijaya*1)
ID099 Analisis Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Kapal Penumpang di PT PELNI Semarang
B09.1-6 Gupita Anjas Asmoro Bangun*1), Widodo Hariyono2)
ID124
Implementasi Metode Life cycle sustainability assessment Untuk Meraih Sustainable manufacturing Pada Industri Manufaktur: Kajian Literatur
B10.1-8
Galuh Zuhria Kautzar*1), Ishardita Pambudi Tama2), dan Yeni Sumantri2)
ID125 Analisa Hazard Identification Risk Assessment And Risk Control (Hirarc) Pada Perguruan Tinggi Yang Berlokasi Di Pabrik
B11.1-10 Rizkiyah Nur Putri*1), M. Trifiananto2)
ID126 Analisis Pengaruh Aktivitas Fisik Terhadap Kecepatan Reaksi Calon Asisten Laboratorium XYZ
B12.1-5 Sinta Nofita*1), Cikal Bakal Tejo Salatoen2), Atyanti Dyah
Prabaswari3)
ID127 Analisis Postur Kerja Menggunakan Rapid Office Strain Assessment dan CMDQ pada PT XYZ
B13.1-9 Tofan Pratama*1), Anindya Agripina Hadyanawati2), dan Sri
Indrawati3)
ID132
Evaluasi Desain Sistem Kerja Terhadap Output REBA
Pengangkatan Air Minum Kemasan berdasarkan Prinsip Manual Material Handling
B14.1-7
Tiara Lusiana Della*1), Muhammad Fadhil Farras2), Andrian Naufaldi Hamid3)
ID133 Implementasi Metodologi 5S sebagai Upaya Meningkatkan Produktivitas Karyawan Kantor Pelayanan Publik XYZ
B15.1-11 Natasya Mazida Rahman*1), Ghina Allam Nurhusna2)
ID134 Analisis Efisiensi Kerja Berdasarkan Waktu Baku pada UMKM XYZ Yogyakarta
B16.1-7 Dean Tirkaamiana*1), Oktavira Revi Pertiwi2), dan Atyanti Dyah
Prabaswari3)
ID135 Analisis Pengaruh Jenis Kelamin dan Indeks Massa Tubuh terhadap Tingkat Kelelahan Kerja pada Aktivitas Treadmill
B17.1-6 Rino Rahmawanto Nugroho*1), Arief Muhammad Fatwa Zubaidi 2), dan
Atyanti Dyah Prabaswari 3)
ID136 Penilaian Postur Pekerja Pengangkatan Galon Dengan Metode REBA dan Biomekanika
B18.1-8 Muhammad Safri Setiawan*1), Intania Widyantari Kirana2), Arum Dwi
ID116 Implementasi National Aeronautics and Space Administration Task Load Index untuk Mengukur Mental Workload Karyawan Pabrik
Darminto Pujotomo*1), Abdan Adila Menawan2)
B19.1-10
ID029 Pengembangan Alat Produksi Tahu Dengan Pendekatan Antropometri Untuk Peningkatan Produktifitas dan Penurunan Kecelakaan Kerja
Sajiyo*1), Jaka Purnama2), Syaiful Imam Yudhiansyah3)
B20.1-10
SISTEM KUALITAS
ID008 Analisis Principal Component Analysis (PCA) Untuk Mereduksi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Kulit Kikil Sapi
C01.1-10 Tatan Saepurohman*1), Bramantiyo Eko Putro2)
ID011
Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Di Klinik Pratama Abc Kota Bandung Menggunakan Metode Importance Performance Analysis
C02.1-10
Ima Ratnasari*1), Nissa Syifa Puspani2)
ID012
Analisis Kualitas Pelayanan Kesehatan dengan menggunakan Metode Importance Performance Analysis dan Customer Satisfaction Indeks
C03.1-10
Vickri Gunawan Yusuf*1), Ali Subhan2)
ID021 Pengendalian Kualitas Produk Kaos Menggunakan Metode Six Sigma (Studi Kasus pada Konveksi X di Yogyakarta)
C04.1-9 Tia Atika Putri *1), Muhammad Naufal Alfareza2)
ID024 Penerapan ISO 9001 Pada Manufaktur Baja Tulangan Beton C05.1-7 Mareta Almipica*1) dan Rahmat Nurcahyo2)
ID047 Analisis Kualitas Kabel Listrik NFA di PT. Kabelindo Murni Tbk dengan Metode PDCA
C06.1-7 Annisa Mulia Rani*1), Agus Prasetya2)
ID061 Model Konseptual Hubungan Antara Kualitas Layanan Logistik, Kepuasan Pelanggan, Dan Loyalitas Pelanggan
C07.1-8 Indika maharani*1), Zulkarnain 2), dan Isti Surjandari 3)
ID068 Pengendalian Kualitas Pie Susu sebagai Upaya Sustainabilitas IKM Mamin Berbasis Kearifan Lokal dengan SQC Method
C08.1-11 Debrina Puspita Andriani*1), Vina Dwi Novianti 2), Widya Rahayu
ID074
Upaya Meningkatkan Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Di Bengkel Rekanan Padimas Motor Gedong Panjang Dengan Metode Servqual
C09.1-8
Meri Prasetyawati*1), Irwan Saputra2)
ID079 Desain Eksperimen pada Sisi Mobil dengan Menggunakan Taguchi
C10.1-7 Ravinska Chandra Rasyidi*1), I Gusti Bagus Budi Dharma2)
ID090 Penentuan Kebijakan Inspeksi Produk Kain Cacat di PT. XYZ C11.1-8 Risang Ardi Toni Pramudya*1), I Wayan Suletra2), dan Cucuk Nur
Rosyidi3)
ID095 Pengaruh Kompetensi Pegawai Dan Fasilitas Pelayanan Terhadap Kualitas Pelayanan di Alfamart Sukabirus, Kota Bandung
C12.1-9 Intan Permatasari*1), Nurdinintya Athari2), dan Rizqi Nur Safitri3)
ID114 Analisa Kegagalan Kantong Plastik rHDPE dengan Menggunakan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)
C13.1-8 Rifka Findiani*1), Oyong Novareza2), Moch. Agus Choiron3)
ID117 PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE SIX SIGMA PADA PRODUK SEPATU DI CELL 1 PT XYZ
Darminto Pujotomo*1), Vinia Anida2
C14.1-10
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PRODUK
ID015
Analisis Kemasan Terasi Bonang Kabupaten Rembang Serta Inovasinya (Iconic Printing Packaging) Untuk Menghadapi Industri 4.0
D01.1-10
Nur Lailiiyah*1), Faridatul Muatsiroh2), dan Muhammad Lutfi Wirawan3)
ID016 Analisis Kepuasan Konsumen dan Pengembangan Produk Menggunakan Metode Kano dan House Of Quality
D02.1-10 Akhmad Sutoni*1), Prima Ramadian2)
ID051 Industri 4.0: Analisis Hambatan dalam Penerapannya pada Industri Manufaktur di Indonesia
D03.1-11 Yanuarta I. Partama*1), M Dachyar, Farizal2)
ID067
Peningkatan Kualitas Produk IKM Rotan Melalui Perancangan Produk Unggulan dengan Pendekatan Quality Function Deployment
D04.1-10
Debrina Puspita Andriani*1), Rheza Adnandy 2), Sulchi Tauzinal Maghlidah3), Agustinus Alfian Anwar 4)
ID078 Perancangan Peningkatan Kualitas Layanan Pelanggan dengan Value Stream Mapping Era Digital di Perusahaan Jasa Survei
D05.1-8 Mahfudh Asy’ari*1), Djoko S Gabriel 2)
ID080 Usulan Desain Meja Komputer dengan Metode Quality Function Deployment (QFD)
D06.1-9 Muhammad Qurthuby1), Hari Purnomo2)
ID107 Rancang Bangun Ruang Bakar Berbahan Bakar Gas pada Generator Set Berpenggerak Stirling Engine
D07.1-8 Eko Prasetyo, ST., MT.*1), Ululfathy Izzuramadany2)
ID109 Manufaktur Stirling Engine Sebagai Penggerak Genset Berbahan Bakar Gas
D08.1-7 Eko Prasetyo S.T., M.T.*1), Nandang Saputra2)
ID110 Perancangan Roller Conveyor Pemindah Label Berkapasitas 80kg D09.1-10 Hendri Sukma, ST. MT*1), Muhammad Sulaeman2)
ID115 Analisa Enablers pada Konsep Agile Manufacturing System Menggunakan Metode VIKOR
D10.1-6 Herdian Dwimas*1), Yeni Sumantri2), Purnomo Budi S.3)
ID140 Konservasi Nilai Material dalam Konteks Remanufaktur Sepatu Rem
D11.1-10 Alfiandi Priantoso*1), Djoko S. Gabriel*2), Rachmat Nurcahyo*3)
ID104
Perancangan Stirling Engine Sebagai Penggerak Generator
Set Berbahan Bakar Gas
Eko Prasetyo ST. MT. *1) Achmad Syahril2)
D12.1-7
ID106
Rancang Bangun Mesin Shaker Untuk Jerrycan Kemasan 2x5
Kiligram Skala Laboratorium
Ir. Nafsan Upara, MM. MT., Mochamad Zaelani
D13.1-10
ID112
Analisis Kekuatan Sambungan Las Gesek Rotary Material
Bronze Dengan Stainless Steel Berdasarkan Standard Asme
Ir. Nafsan Upara, MM. MT.1), Army Meindra2)
D14.1-10
SISTEM LOGISTIK DAN BISNIS
ID018 Faktor Kesuksesan dan Strategi untuk Perusahaan Rintisan Kuliner di Indonesia
E01.1-11 Oktavian Budiansyah*1), Rahmat Nurcahyo2), Farizal3)
ID028 Algoritma Differential Evolution (DE) Dalam Optimalisasi Rute Distribusi Produk Nestle (Studi Kasus: IDE. Paris Jaya Mandiri)
E02.1-10 Daniel B. Paillin*1), Johan M Tupan2), Rizki Anggraeni Utami Putri S3)
ID033 Penentuan Letak Toko Menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP)
E03.1-6 Marcelly Widya Wardana*1), Melani Anggraini2), dan Suhardi3)
ID035
Studi Kelayakan Penggantian Tanaman Karet Menjadi Jagung Pada Kebun di Subang dan Purwakarta Milik IDE Perkebunan Nusantara VIII
E04.1-9
Dyah Ayu Suliandari*1), Syarif Hidayat2)
ID037 Kriteria Evaluasi Pemasok Berdasarkan Green Supply Chain Management
E05.1-7 Maya Hana*1) dan Rahmat Nurcahyo2)
ID046 Pemilihan Loker Otomatis sebagai Media Pengumpulan Donasi Bencana Menggunakan Optimasi Dua Fase: P-Median dan VRP
E06.1-9 Samuel Ro Paian Purba1), Ina Dwi Lasmana2), A.A.N. Perwira Redi3)
ID050
Pemilihan Lokasi Parkir Penyewaan Sepeda Menggunakan Maximum Demand Covering Problem Studi Kasus : Kawasan Monas
E07.1-7
Annisa Pratiwi Kamil*1), Hanan Fatika Adzkia2), A.A.N. Perwira Redi3)
ID056 Analisa Keputusan Mengganti Mobil Dengan Metoda Chamberlain (Studi Kasus di Bandar Lampung)
E08.1-5 Iing Lukman*1), Lestari Wuryanti2)
ID062 Strategi Penentuan Harga dan Penjualan Hotel Pada Online Travel Agency (OTA)
E09.1-11 Yusma Dewi Yulianti1*), Rahmat Nurcahyo2) dan M. Dachyar2)
ID065 Karakteristik dan Strategi Perusahaan Rintisan : Perusahaan rintisan Kedai Kopi Indonesia
E10.1-7 Adita Evalina Fitria Utami1), Rahmat Nurcahyo2) , dan M. Dachyar3)
ID066 Kepemimpinan Otokratis Dalam Capaian Kinerja Bisnis (Studi Pada Industri Kecil Dan Menengah Kuliner Khas Palembang)
E11.1-9 Johan Gunady Ony1*)
ID094 Preferensi Mahasiswa Universitas Telkom Terhadap Pemilihan Laptop Menggunakan Analisis Conjoint
E12.1-9 Ghina Rafidah1), Nurdinintya Athari2), dan Anindita Dewi Artanti3)
ID118 Analisis Operasional Bongkar Muat Barang Dengan Pendekatan Activity Based Costing Di PT. KALOG Surakarta
E13.1-5 Arden Ridho Ilham Syawalaxa*1) Rizqi Fadhlillah 2) Wahyudi Sutopo
ID119 Analisis Penentuan Rute Distribusi Menggunakan Metode Nearest Neighbor di PT. KALOG
E14.1-7 Leonard Leymena*1), Cahyo Suryo B.W.2), Yuniaristanto3), Wahyudi
Sutopo4)
ID120
Pemilihan Supplier Benang Katun di PT. Iskandartex
Menggunakan Technique of Order Preference Similarity to the Ideal Solution (TOPSIS)
E15.1-7
Sarah Putri Aprilia*1), Yuka Sato2), Wahyudi Sutopo 3), dan Yuniaristanto 4)
ID121 Analisis Pengukuran Kinerja Menggunakan Model Balance Scorecard (Studi Kasus pada Industri Koran)
E16.1-10 Yasmine Husna Arsyifa*1), Sekar Riqaa Utruja’2), dan Yuniaristanto3)
ID122
Optimasi Pendistribusian Jas Hujan PT. Trijaya Plastik Utama Menggunakan Distribution Requirement Planning Berdasarkan Nilai Bullwhip Effect
E17.1-11
Dewi Sri Utami*1), Mega Pratiwi2), Yuniaristanto3) dan Wahyudi Sutopo4)
ID137 Analisis Pengaruh Tingkat Kepadatan Lalu Lintas dan Jenis Kelamin Terhadap Situational Awareness
E18.1-6 Anindya Agripina Hadyanawati*1), Tofan Pratama*2), dan Citra Fadila
Widyasari*3)
ID032 Analisis Penetapan Harga Pokok Produksi dengan Metode Activity Based Costing pada Produk Rubber
Jaka Purnama*1), Sajiyo2), Fiqi Andriyansyah3)
E19.1-7
PERANCANGAN DAN OPTIMASI SISTEM INDUSTRI ID001 Pengembangan Sistem Informasi Manajemen dan Reservasi Hotel
Ranaka Berbasis Web
F01.1-9 Samuel Eddy Gio Tatu*1), Andree E. Widjaja2), dan Suryasari3)
ID002 Aplikasi Pengelolaan Kartu Rencana dan Hasil Studi Mahasiswa Berbasis Web pada STIKes Citra Husada Mandiri Kupang
F02.1-10 Hansel Adrial Liyanto1), Andree E. Widjaja2), dan Hery3)
ID005 Kajian Awal Pemodelan Berbasis Agen Sebuah Proses Bisnis Virtual: Perspektif Manajemen Pengetahuan
F03.1-11 Yuliyani Nur Angraini1*) dan Bertha Maya Sopha2)
ID007 Analisis Model Knowledge Sharing Behavior pada Industri Garmen di PT. EMA (Eastern Modern Apparel)
F04.1-9 Rahmat Ramdani*1), Bramantiyo Eko Putro2)
ID043
Perencanaan Model Penganganan Batubara Untuk Mendukung Stabilitas Pasokan Batubara Dengan Extendtm (Studi Kasus PT. PJB UPJ O&M PAITON)
F05.1-8
ID049 Purwarupa Aplikasi Pencatatan Sumber Bahan Baku Keju Berbasis Mobile Application di KSU Keju Boyolali
F06.1-14 Yusuf Priyandari*1), Maulana Ichwan Anshory2), I Wayan Suletra 3),
Rahmaniyah Dwi Astuti 4), dan Eko Liquiddanu 5)
ID052 Dimensi dan Praktik Terbaik dari Pengembangan Produk Baru (NPD) pada Perusahaan dan Usaha Kecil Menengah di Indonesia
F07.1-8 Hafiz Heryansyah1), Rahmat Nurcahyo2), Djoko S Gabriel3)
ID070 Analisis Kualitas Website Industri E-Commerce Menggunakan Metode Webqual 4.0 Terhadap Keputusan Pembelian Online
F08.1-10 Lina*1)
ID071
Perancangan E-Business Berbasis CRM (Costumer Relationship Management) Studi Kasus : Perusahaan Jasa Cuci Sepatu S-Neat-Kers
F09.1-9
Asep Toto Kartaman*1), Arira Kusumah Winangun2)
ID084 Persiapan Dokumentasi SJH pada Produksi Tempe IKM Tempe Samodra Sesuai Amanat Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014
F10.1-10 Bayu Prabowo Adisatriyo*1), Eko Liquiddanu2), I Wayan Suletra3)
ID087 Prediksi Harga Dasar Sewa Reklame Videotron Berdasarkan Indikator Ekonomi Menggunakan Model Regresi Linear Berganda
F11.1-7 I Wayan Suletra*1), Yusuf Priyandari2), Eko Liquiddanu3), dan
Bernando Rico4)
ID088
Evaluasi Harga Sewa Sembilan Titik Reklame Videotron Menggunakan Metode Pengambilan Keputusan Multi Kriteria AHP
F12.1-8
Bernando Rico Irawan*1), I Wayan Suletra2), Eko Liquiddanu3) , dan Yusuf Priyandari4)
ID130 Rekomendasi Strategi untuk Implementasi Industri 4.0 pada Pemeliharaan di Industri Proses Menggunakan Metode ISM
F13.1-9 Seto Wahyu Jatmiko*1), dan Zulkarnain2)
ID141 Perancangan Model Konseptual Basis Data Antropometri menggunakan Teknik Model Data Logika
F14.1-11 Muhammad Madaniy Fadlulhaq*1), Dicky Bayu Saputro2)
Seminar dan Konferensi Nasional IDEC ISSN: 2579-6429
2019 Surakarta, 2-3 Mei 2019
D06.1
Usulan Desain Meja Komputer dengan Metode Quality
Function Deployment (QFD)
Muhammad Qurthuby1, Hari Purnomo2
1) Magister Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia,
Jl. Kaliurang KM 14.5, Sleman Yogyakarta, 55584, Indonesia Email: thuby2905@yahoo.co.id
ABSTRAK
Dewasa ini teknologi informasi berkembang sangat pesat. Komputer tidak dapat dipisahkan dari berbagai aktifitas manusia. Untuk menunjang kegiatan dan aktifitas-aktifas yang menggunakan komputer tersebut, dibutuhkan suatu meja komputer yang memadai agar pengguna komputer tersebut dapat menggunakannya dengan nyaman. Perkembangan komputer juga turut mempengaruhi perkembangan desain meja komputer yang digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendesain meja komputer dengan pendekatan Quality Function Deployment berbasis ergonomi. Berdasarkan keinginan konsumen, didesain meja komputer yang lebih lega dengan posisi keyboard dan sandaran kaki yang ergonomis serta fungsi tambahan tempat meletakkan tas. Desain tersebut menggunakan metode anthropometri dengan dimensi tubuh yang diukur yaitu lebar bahu (Lb), tinggi siku duduk (Tsd), jangkauan tangan (Jt), dan tinggi popliteal (Tpo) untuk kenyamanan konsumen saat menggunakan meja komputer.
Kata kunci: Antropometri, Ergonomi, Kenyamanan Konsumen, Meja komputer, Quality Function
Deployment,. 1. Pendahuluan
Pada zaman modern ini, komputer memiliki peran penting dalam setiap aktifitas manusia. Sebagian besar orang menggunakan komputer sebagai alat bantu untuk menyelesaikan pekerjaan (Herwanto dkk, 2015). Khusus di dunia bisnis, komputer digunakan sebagai pendukung komunikasi, aplikasi sistem baru, pengelolaan keuangan hingga pemesanan produk. Kebutuhan tersebut membuat perusahaan terus mengembangkan berbagai inovasi terkait komputer maupun hal yang berhubungan dengan komputer, baik itu sistem untuk keamanan, kenyamanan, kemudahan dan estetika. Diantara berbagai keinginan tersebut, dibuatlah meja komputer untuk melengkapi semua kriteria, baik itu untuk keindahan ruangan maupun untuk kenyamanan pengguna komputer. Keberadaan meja komputer juga sangat di butuhkan di ruang-ruang kerja untuk menunjang aktifitas pekerjaan dengan jam kerja yang cukup lama seperti di warnet, kantor, kasir, costumer service hingga di laboratorium yang ada di perguruan tinggi.
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia mempunyai laboratorium yang bernama SAP (System Application and Product). Laboratorium ini dijadikan tempat praktikum atau pembelajaran software SAP, yang dilengkapi dengan komputer, meja komputer dan internet. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh peneliti terhadap 60 responden, sebanyak 31,67 % responden menjawab meja komputer terlalu pendek, 35 % responden menjawab posisi keyboard terlalu rendah, 20% responden menjawab meja komputer terlalu sempit, dan 13,33 % responden menjawab sandaran kaki tidak ergonomis. Ketidaknyamanan tersebut membuat suasana tidak kondusif dalam kegiatan pembelajaran atau praktikum (Parcells dkk., 1999). Selain mempengaruhi kinerja dalam proses pembelajaran, desain yang mengabaikan aspek ergonomis juga dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti muskuloskeletal. Hal ini diperkuat oleh Adewole dan Isedowo (2012) bahwa desain furniture sekolah yang tidak ergonomis dapat menyebabkan masalah muskuloskeletal dan mengurangi kinerja dalam proses pembelajaran.
Terdapat beberapa penelitian sebelumnya terkait dengan perancangan ulang meja maupun metode Quality Function Deployment (QFD) yang digunakan untuk mendesain suatu produk sesuai dengan keinginan konsumen. Penelitian tersebut diantaranya dilakukan oleh Susanti dan
Seminar dan Konferensi Nasional IDEC ISSN: 2579-6429
2019 Surakarta, 2-3 Mei 2019
D06.2
Andriyama (2010), dengan menggunakan metode QFD dan menerapkan data anthropometri pada perancangannya, peneliti berhasil merancang ulang meja komputer yang ergonomis dengan fitur yang sesuai dengan keinginan pengguna. Penelitian serupa dilakukan oleh Herwanto dkk. (2015), Raymundus (2013) dan Anggraeni dkk. (2013), mereka merancang ulang meja laptop, meja tata kerja dan meja dapur multifungsi dengan mempertimbangkan faktor ergonomis. Selain itu, dengan menggunakan metode QFD, maka meja dirancang sesuai dengan kebutuhan. Penelitian lain dilakukan oleh Sulistiyoningrum dkk. (2017), dengan menggunakan metode QFD, peneliti berhasil merancang ulang produk sepatu wanita berbahan karung goni yang ramah lingkungan, tahan lama dan harga yang terjangkau.
Berdasarkan kajian di atas, maka peneliti tertarik melakukan perancangan ulang meja komputer di Laboratorium SAP, Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia dengan memperhatikan keinginan pengguna dan faktor ergonomis. Menurut Sutjana (2006), faktor ergonomis sangat penting dalam sebuah perancangan karena dapat menciptakan kesehatan dan keselamatan kerja sehingga mampu meningkatkan produktivitas (Sutjana, 2006). Selain itu, faktor ergonomis juga dapat mengurangi ketidaknyamanan pada saat bekerja. Metode yang digunakan di dalam penelitian adalah QFD. Metode ini memiliki keunggulan yaitu dapat menerjemahkan kebutuhan konsumen menjadi persyaratan teknis, sehingga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan konsumen (Louhapensang dan Seviset, 2014; Adriyangemi, 2012).
2. Metode
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia pada semester genap tahun ajaran 2018/2019 sebanyak 150 orang. Pada penelitian ini, diambil sampel sebanyak 60 orang dari populasi dengan kriteria sampel adalah: (1) Mahasiswa jurusan Teknik Industri UII semester genap tahun ajaran 2018/2019, (2) Sedang atau telah mengikuti praktikum di laboratorium SAP jurusan Teknik Industri UII. Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan rumus Slovin (Susanti dan Andriyama, 2010), dengan menggunakan tingkat kepercayaan 90%.
Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini menggunakan metode QFD. Menurut Cohen (Prakoso, 2010), metode ini merupakan metode pengembangan produk yang memungkinkan dibuatnya spesifikasi kebutuhan/keinginan konsumen secara terspesifikasi kemudian mengevaluasinya, sehingga kebutuhan tersebut dapat terpenuhi. Di dalam prosesnya, QFD menggunakan alat yang disebut dengan House of Quality (HOQ). Prosedur dalam penelitian ini mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
Tahap persiapan: Persiapan dilakukan sebelum penelitian dilakukan. Tahap ini meliputi, (1) Identifikasi permasalahan, (2) Studi literatur terkait permasalahan, (3) Penentuan sampel penelitian, (4) Pembuatan kuesioner voice of customer, dan (5) Persiapan formulir data antropometri.
Tahap pengumpulan data: Tahap ini mengikuti langkah-langkah sebagai berikut (Hasibuan dan Sutrisno, 2017; Widodo, 2003): (1) Identifikasi kebutuhan konsumen, (2) Menerjemahkan kebutuhan konsumen menjadi kebutuhan teknik, (3) Menentukan importance rating (IR) dari masing-masing atribut kebutuhan konsumen, (4) Menentukan hubungan antara kebutuhan teknis dengan kebutuhan konsumen, (5) Menentukan bobot dari masing-masing kebutuhan teknis, (5) Menentukan hubungan antara kebutuhan teknis dengan menggunakan matriks korelasi, (6) Menentukan target perancangan berdasarkan kebutuhan konsumen dan dimensi anthropometri sebagai penentu ukuran.
Tahap perancangan produk: Setelah semua data dan informasi yang diperlukan diperoleh, langkah selanjutnya adalah perancangan produk dengan menggunakan bantuan software SketchUp.
Seminar dan Konferensi Nasional IDEC ISSN: 2579-6429
2019 Surakarta, 2-3 Mei 2019
D06.3 Dimensi Anthropometri
Antropometri merupakan ilmu yang mempelajari tentang dimensi tubuh manusia dalam perancangan. Antropometri berasal dari kata latin yaitu anthropos yang berarti manusia dan metron yang berarti pengukuran, dengan demikian antropometri mempunyai arti sebagai pengukuran tubuh manusia (Bridger, 1995). Dimensi anthropometri yang digunakan dalam penelitian ini adalah tinggi mata duduk (Tmd), lebar bahu (Lb), tinggi siku duduk (Tsd), jangkauan tangan (Jt), dan tinggi popliteal (Tpo), yang diperoleh dari bank data anthropometri di Laboratorium APK, Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia. Dimensi anthropometri yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Dimensi Anthropometri yang Digunakan
3. Hasil dan Pembahasan
Identifikasi Kebutuhan Konsumen
Proses perancangan meja komputer dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan konsumen, tujuannya adalah untuk mengetahui apa saja yang dinginkan konsumen tentang produk meja komputer. Identifikasi ini dilakukan menggunakan kuisioner yang diberikan kepada 60 sampel konsumen. Sampel konsumen diambil dengan menggunakan rumus slovin. Dari hasil kuisioner didapatkan dua belas atribut kebutuhan konsumen, yaitu (1) jarak antar user lega, (2) mudah untuk menulis, (3) tinggi meja yang ideal, (4) jarak pandang user ke monitor aman, (5) posisi keyboard nyaman, (6) sandaran kaki ergonomis, (7) mudah dibersihkan, (8) tidak terdapat sisi dan sudut yang tajam, (9) kokoh, (10) bentuk menarik, (11) warna menarik, (12) dilengkapi tempat penyimpanan tas.
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS. Pengambilan keputusan atas validitas suatu data berdasarkan pada nilai R hitung > nilai R tabel (Okada dkk., 2017). Hasil uji validitas dan raliabilitas dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2.
Tabel 1. Uji Validitas dengan SPSS
Kebutuhan Konsumen R Tabel Corrected Item-Total Correlation
Keterangan
Jarak antar user lega 0,2542 0,637 Valid
Mudah untuk menulis 0,2542 0,617 Valid
Tinggi meja yang ideal 0,2542 0,712 Valid
Jarak pandang user ke monitor aman 0,2542 0,541 Valid
Posisi keyboard nyaman 0,2542 0,704 Valid
Sandaran kaki ergonomis 0,2542 0,547 Valid
Mudah dibersihkan 0,2542 0,611 Valid
Tidak terdapat sisi dan sudut yang tajam 0,2542 0,537 Valid
Seminar dan Konferensi Nasional IDEC ISSN: 2579-6429
2019 Surakarta, 2-3 Mei 2019
D06.4
Bentuk menarik 0,2542 0,708 Valid
Warna menarik 0,2542 0,691 Valid
Dilengkapi tempat menyimpan tas 0,2542 0,385 Valid
Tabel 2. Uji Reliabilitas dengan SPSS
Cronbach’s Alpha Keterangan
0,836 Reliabel
Berdasarkan Tabel 1, dapat dilihat bahwa seluruh atribut kebutuhan konsumen dinyatakan valid, sehingga seluruh atribut kebutuhan konsumen dapat digunakan untuk penyusunan matriks HOQ.
Uji reliabiltas dilakukan terhadap atribut kebutuhan konsumen yang dinyatakan valid. Uji reliabiltas menggunakan software SPSS dengan melihat pada nilai Cronbach Alpha. Suatu atribut dinyatakan reliabel apabila nilai dari Cronbach Alpha > 0,7 (Mankan dkk., 2017; Shi dkk., 2016). Berdasarkan Tabel 2, nilai Cronbach Alpha yang di peroleh sebesar 0,836, dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,7, maka atribut-atribut kebutuhan konsumen dapat dinyatakan reliabel.
Penyusunan HOQ
Atribut kebutuhan konsumen yang diperoleh dijadikan sebagai dasar dalam penyusunan matriks HOQ. Matriks ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara atribut kebutuhan konsumen dengan aspek teknisnya. Hasil dari penyusunan matriks HOQ dapat dilihat pada Gambar 2.
Seminar dan Konferensi Nasional IDEC ISSN: 2579-6429
2019 Surakarta, 2-3 Mei 2019
D06.5
Gambar 2. Matriks HOQ
Berdasarkan hasil kuisioner, maka didapat beberapa atribut keinginan konsumen sebagai berikut: (1) jarak antar user lega, (2) mudah untuk menulis, (3) tinggi meja yang ideal, (4) jarak pandang user ke monitor aman, (5) posisi keyboard nyaman, (6) sandaran kaki ergonomis, (7) mudah dibersihkan, (8) tidak terdapat sisi dan sudut yang tajam, (9) kokoh, (10) bentuk menarik, (11) warna menarik, (12) dilengkapi tempat menyimpan tas. Sementara itu, kebutuhan teknis yang didapat berdasarkan kebutuhan konsumen tersebut yaitu: (1) panjang meja, (2) lebar meja, (3) tinggi meja, (4) tinggi laci keyboard, (5) tinggi sandaran kaki, (6) kemiringan sandaran kaki, (7) jenis bahan, (8) kualitas bahan, (9) desain bentuk, (10) warna cat.
Tahap selanjutnya adalah menentukan tingkat kepentingan dari masing masing atribut keinginan konsumen. Tujuannya adalah untuk menentukan atribut apa saja yang menjadi perhatian utama konsumen dengan meberikan bobot kepentingan sehingga diperoleh prioritas perancangan dan pengembangan produk. Pada tahap ini kuisioner kembali disebarkan kepada konsumen. Berdasarkan kuisioner tersebut diperoleh tingkat kepentingan masing masing atribut keinginan konsumen yang bisa dilihat pada Gambar 1. Diketahui juga bahwa atribut keinginan konsumen yang memiliki bobot paling tinggi adalah jarak pandang user ke monitor aman yaitu (4.23), sandaran kaki ergonomis (4.15) dan tinggi meja yang ideal (4.07). Atribut-atribut tersebut menjadi prioritas dalam perancangan produk. Sebaliknya atribut keinginan konsumen yang memiliki tingkat kepentingan terendah adalah atribut warna meja menarik.
Setelah nilai Importance Rating (IR) dari masing-masing atribut keinginan konsumen diketahui, tahap selanjutnya adalah menentukan relationship antara kebutuhan teknis dengan
Seminar dan Konferensi Nasional IDEC ISSN: 2579-6429
2019 Surakarta, 2-3 Mei 2019
D06.6
kebutuhan pelanggan. Setiap kebutuhan pelanggan ditentukan tingkat relationshipnya dengan kebutuhan teknik. Ada 3 pola hubungan yaitu hubungan kuat, sedang dan lemah. Berdasarkan tabel yang dibuat pada bab sebelumnya diketahui pola hubungan kebutuhan pelanggan dengan kebutuhan teknik sebagai berikut: (1) jarak antar user lega memiliki hubungan kuat dengan panjang meja, memiliki hubungan sedang dengan desain bentuk, (2) mudah untuk menulis memiliki hubungan kuat dengan panjang meja,lebar meja dan tinggi meja serta memiliki hubungan sedang dengan jenis bahan dan desain bentuk, (3) tinggi meja yang ideal memiliki hubungan kuat dengan tinggi meja, tinggi laci keyboard dan tinggi sandaran kaki, memiliki hubungan sedang dengan kemiringan sandaran kaki serta memiliki hubungan lemah dengan desain bentuk, (4) jarak pandang user ke monitor aman memiliki hubungan kuat dengan lebar meja, hubungan lemah dengan desain bentuk, (5) posisi keyboard nyaman memiliki hubungan kuat dengan tinggi meja dan tinggi laci keyboard, hubungan sedang dengan lebar meja dan desain bentuk, (6) sandaran kaki ergonomis memiliki hubungan kuat dengan tinggi sandaran kaki dan kemiringan sandaran kaki serta hubungan sedang dengan lebar meja, tinggi meja, dan desain bentuk, (7) mudah dibersihkan memiliki hubungan sedang dengan jenis bahan, hubungan lemah dengan desain bentuk dan warna cat, (8) tidak terdapat sisi dan sudut tajam memiliki hubungan yang kuat dengan desain bentuk dan memiliki hubungan yang lsedang dengan jenis bahan, (9) kokoh memiliki hubungan kuat dengan kualitas bahan, hubungan sedang denagan jenis bahan serta hubungan lemah dengan desain bentuk, (10) bentuk menarik memiliki hubungan kuat dengan desain bentuk, hubungan sedang dengan tinggi laci keyboard, tinggi sandaran kaki, kemiringan sandaran kaki serta hubungan lemah dengan tinggi meja dan jenis bahan, (11) warna menarik memiliki hubungan kuat dengan warna cat, (12) dilengkapi laci penyimpanan tas memiliki hubungan kuat dengan desain bentuk, hubungan sedang dengan psnjang meja, lebar meja, tinggi meja, tinggi laci keyboard dan tinggi sandaran kaki serta memiliki hubungan lemah dengan kemiringan sandaran kaki.
Tahap selanjutnya adalah menentukan nilai bobot dari masing masing kebutuhan teknik. Nilai bobot ditentukan dengan menerjemahkan pola hubungan yang dibuat sebelumnya. Hubungan kuat diterjemahkan dengan nilai 9, hubungan sedang dengan nilai 3 dan hubungan lemah dengan nilai 1. Dengan demikian didapat nilai bobot masing masing kebutuhan teknik sebagai berikut yang bisa dilihat pada Gambar 1. Kebutuhan teknis yang memiliki bobot yang paling tinggi adalah desain bentuk dan tinggi meja. Desain bentuk memiliki hubungan kuat dengan tidak terdapat sisi dan sudut tajam, bentuk menarik, tempat menyimapan tas dan memiliki hubungan sedang dengan jarak antar user lega, mudah untuk menulis, posisi keyboard nyaman, sandaran kaki ergonomis serta memiliki hubungan lemah dengan tinggi meja yang ideal, jarak pandang user ke monitor aman, mudah dibersihkan, kokoh. Sedangkan karakter teknis tinggi meja memiliki hubungan kuat dengan mudah untuk menulis, tinggi meja yang ideal, posisi keyboard nyaman dan memiliki hubungan sedang dengan sandaran kaki ergonomis, tempat menyimpan tas serta memiliki hubungan lemah dengan bentuk menarik. Penentuan nilai bobot tersebut sangat penting karna berpengaruh kepada prioritas pemgembangan produk. Kebutuhan teknik yang memiliki nilai bobot paling tinggi akan menjadi prioritas dalam perancangan produk.
Setelah nilai bobot ditentukan, selanjutnya menentukan hubungan antar kebutuhan teknis dengan menggunakan matriks korelasi. Matriks korelasi digunakan untuk mengidentifikasi item mana saja yang menjadi kebutuhan pengembangan. Berdasarkan matriks korelasi yang dibuat, diketahui ada beberapa item kebutuhan teknis yang memiliki hubungan positif kuat yaitu: panjang meja dengan desain bentuk, lebar meja dengan desain bentuk, tinggi meja dengan tinggi laci keyboard, tinggi meja dengan tinggi sandaran kaki, tinggi meja dengan desain bentuk, tinggi laci keyboard dengan tinggi sandaran kaki, tinggi laci keyboard dengan desain bentuk, tinggi sandaran kaki dengan kemiringan sandaran kaki, tinggi sandaran kaki dengan desain bentuk, kemiringan sandaran kaki dengan desain bentuk, jenis bahan dengan kualitas bahan, kualitas bahan dengan deain bentuk.
Seminar dan Konferensi Nasional IDEC ISSN: 2579-6429
2019 Surakarta, 2-3 Mei 2019
D06.7
Berdasarkan perhitungan anthropometri dan analisis kebutuhan pelanggaan, maka produk didesain seperti pada Gambar 3.
a. Tampak Depan b. Tampak Samping
c. Tampak Atas
Gambar 3. Desain Meja Komputer dengan Menggunakan Sofware SketchUp
Panjang meja adalah 223 cm. Ukuran diambil dari antropometri lebar bahu dengan menggunakan persentil 95 (P95). Penggunaan P95 bertujuan agar orang yang memiliki lebar bahu diatas rata-rata dapat menggunakan meja komputer dengan nyaman.
Lebar meja adalah 71,6 cm. Ukuran diambil dari antropometri jangkauan tangan dengan menggunakan persentil 5 (P5). Penggunaan P5 bertujuan agar orang yang memiliki jangkauan tangan dibawah rata-rata dapat menjangkau peralatan dengan baik.
Tinggi meja adalah 84,6 cm. Ukuran diambil dari antropometri tinggi poliliteal (Tpo) ditambah tinggi siku duduk (Tsd) dengan penggunaan presentil 50 (P50). Sama seperti tinggi meja, tinggi laci meja yaitu 81,63 juga menggunakan antropometri tinggi popliteal (Tpo) ditambah tinggi siku duduk (Tsd) dikurangi 3 cm dengan penggunaan persentil 95 (P95). Tinggi sandaran kaki ialah 19,36 cm dengan pertimbangan kenyamanan untuk dipijak kemudian sandaran tersebut dibuat dengan kemiringan 150 agar pengguna tidak merasa kelelahan dikaki.
Material meja dibuat menggunakan kayu jenis polywood. Penggunaan jenis bahan tersebut mempertimbangkan keinginan konsumen dan masukan dari pengrajin kayu, dimana bahan tersebut telah terbukti kuat dan tahan lama. Selanjutnya desain bentuk meja yang membulat tidak memiliki sudut, warna krem dan fitur berupa tempat menyimpan tas dibuat berdasarkan kebutuhan konsumen (voice of costumer) yang terlebih dahulu dilakukan survei.
Fitur Dan Keunggulan Produk Baru
Desain dan pengembangan produk baru bertujuan untuk membuat produk usulan menjadi lebih baik dari produk sebelumnya. Desain meja komputer ini dibuat dengan memperhitungkan faktor anthropometri dan keinginan konsumen. Beberapa keunggulan yang dimiliki oleh produk
Seminar dan Konferensi Nasional IDEC ISSN: 2579-6429
2019 Surakarta, 2-3 Mei 2019
D06.8
ini adalah memiliki dimensi yang sudah disesuaikan dengan dimensi tubuh manusia sehingga pengguna merasa nyaman menggunakan meja komputer. Posisi keyboard dirancang sebaik mungkin agar dapat menggunakan keyboard senyaman mungkin. Meja komputer ini juga mempertimbangkan faktor keamanan bagi konsumen yaitu tidak adanya sudut dan sisi tajam yang dapat membahayakan konsumen. Selain itu, meja komputer ini memiliki fitur tambahan berupa tempat penyimpanan tas yang merupakan fitur yang dirancang berdasarkan voice of customer serta sandaran kaki yang dibuat miring agar memberikan kenyamanan bagi pengguna meja komputer.
4. Simpulan
Dari hasil penelitian maka diperoleh kesimpulan yaitu, Kebutuhan konsumen terhadap terhadap desain meja komputer adalah Jarak antar user lega, mudah untuk menulis, tinggi meja yang ideal, jarak pandang user ke monitor aman, posisi keyboard nyaman, sandaran kaki ergonomis, mudah dibersihkan, tidak terdapat sisi dan sudut tajam, kokoh, bentuk menarik, warna menarik, memiliki tempat menyimpan tas. Dalam penelitian ini kami mengusulkan beberapa perubahan desain meja komputer diantaranya panjang meja dari sebelumnya 180.8 cm menjadi 223 cm, tinggi meja dari 76,8 cm menjadi 84,6 cm, lebar meja dari sebelumnya 56,5 menjadi 71,6 cm, tinggi laci keyboard dari 66,6 cm menjadi 81,63 cm, tinggi sandaran kaki dari 12,5 cm menjadi 19,36 cm, kemiringan sandaran kaki dari 0ᴼ menjadi 15ᴼ, menggunakan kayu polywood kualitas A, mengeliminasi sudut tajam, adanya fungsi tambahan berupa tempat untuk meletakan tas dan separator antar user, warnanya berubah menjadi kuning krem dari sebelumnya coklat tua.Saran penelitian selanjutnya agar dapat membuat beberapa desain alternatif meja komputer untuk dibandingkan, perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang kursi, suasana ruangan, pencahayaan ruangan, dan kebisingan.
Daftar Pustaka
Adewole, A. N., Isedowo, B. (2012). Excel Interface Utilization in Automation of Design Process of Ergonomic Classroom Furniture for Primary School Pupils in Nigeria. Adriyangemi. (2012). Metode Quality Function Deployment (QFD),
https://branchoftheworld.wordpress.com//?s=qfd&search=Go, Diunduh pada 10 April 2019.
Anggraeni, M., Desrianty, A., & Yuniar. (2013). Rancangan Meja Dapur Multifungsi Menggunakan Quality Function Deployment (QFD). Jurnal Online Institute Teknologi Nasional, Vol. 1, pp. 159-169.
Bridger, R.S.Ph.D. (1995). Introduction to Ergonomics. McGraw-Hill, Inc
Hasibuan, C. F., & Sutrisno. (2017). Perancangan Produk Tas Travel Multifungsi dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD). Jurnal Sistem Teknik Industri, Vol. 19, pp. 40-44.
Herwanto, D., Gumelar, A. J., & Aolia, S. (2015). Perancangan Meja Laptop Portable untuk Mahasiswa Teknik Industri Universitas Singaperbangsa Karawang. PERFORMA, Vol. 14, pp. 88-95.
Herwanto, D., Gumelar, A. J., Aolia, S. (2015). Perancangan Meja Laptop Portable untuk Mahasiswa Teknik Industri Universitas Singaperbangsa Karawang. PERFORMA, Vol. 14, No. 1, pp. 88-95.
Louhapensang, C., dan Seviset, S. (2014). Instructional Design Integrated with Quality Function Deployment (QFD) and TRIZ40. Applied Mechanics and Materils, Vol. 620, pp. 93-99. Mankan, T., Erci, B., Turan, G. B., & Akturk, U. (2017). Turkish Validity and Reliability of the
Diabetes Self-Efficacy Scale. IJNSS, Vol. 4, pp. 239−243.
Okada, C., Iso, H., Ishihara, J., Maruyama, K., Sawada, N., & Tsugane, S. (2017). Validity and Reliability of a Self-Administered Food Frequency Questionnaire for the JPHC Study: the Assessment of Amino Acid Intake. J. Epidemiol, Vol. 27, pp. 242−247.
Seminar dan Konferensi Nasional IDEC ISSN: 2579-6429
2019 Surakarta, 2-3 Mei 2019
D06.9
Parcells, C., Stommel, M., Hubbard, R. P. (1999). Mismatch of Classroom Furniture and Student Body Dimensions: Empirical Findings and Health Implications. J Adolesc Health, Vol. 24, pp. 265-273.
Prakosa, R. F. (2010). Perbandingan Metode Rasional dengan Kreatif untuk Mendesain Alat Bantu Pasang Lampu. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Raymundus, E. F. (2013). Rancang Bangun Meja Tata Kerja yang Ergonomis Berdasarkan Data Antropometri untuk Praktikum Pengukuran Waktu Kerja. Jurnal TIN Universitas Tanjungpura, Vol. 1, No 1.
Shi, J. H., Liu, L., & Li, Y. Q. (2016). Reliability and Validity of an Indicator System for Assessing the Quality of Ophthalmic Nursing. Chinese Nursing Research, Vol. 3, pp. 158−161.
Sulistiyoningrum, C. E., Jufrizal, Mulia, A. (2017). Redesain Produk Sepatu Wanita Berbahan Karung Goni Menggunakan Metode Quality Function Deployment. JITI UMS, Vol. 16, No. 1, pp. 40-47.
Susanti, L., & Andriyama, R. (2010). Perancangan Meja Komputer Ergonomis Dengan Konsep Modular Dan Mempertimbangkan Voice of Customer, National Confrence on Applied Ergonomic, (Padang, 2010).
Sutjana, D., P. (2006). The Obstacle In Implementation Of Ergonomics Safety And Health Program In Enterprises. Jurnal Ergonomi Indonesia, Fisiologi FK.UNUD. Bali