7 BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Web
2.1.1 . Internet dan website
Menurut Shalahudin dan Sukamto (2008:3), ”Internet atau Internetwork adalah sekumpulan jaringan berbeda yang saling berhubungan bersama sebagai salah satu kesatuan dengan menggunakan berbagai macam protocol, salah satunya adalah Protocol TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)”.
Menurut Shalahudin dan Sukamto (2008:3):
TCP/IP adalah protocol yang paling banyak digunakan di Internet. Protocol TCP/IP merupakan cara standar untuk memaketkan dan mengalamatkan data computer (sinyal elektronik) sehingga data tersebut dapat dikirim ke komputer terdekat atau keliling dunia dan tiba dalam waktu yang cepat tanpa rusak dan hilang.
Sedangkan menurut Shalahudin dan Sukamto (2008:4) fasilitas yang tersedia di internet yaitu:
1. Hypertext Transfer Protocol (HTTP)
HTTP (Hypertext Transfer Protocol) merupakan suatu aturan pengiriman informasi yang berupa hypertext pada teks pada komputer yang memungkinkan user saling mengirimkan informasi (request-respons). HHTP adalah protocol atau aturan standar untuk mengakses dokumen HTML (Hypertext Markup Language) pada web. HTTP dijalankan dengan cara klien mengirimkan permintaan (request) kepada server dan server membalas permintaan klien dengan respon yang diminta.
2. Homepage (Situs Web)
Website adalah informasi di World Wide Web yang disimpan dalam file yang berbeda-beda sebagai halaman web. Homepage merupakan halaman awal dari sebuah situs web.
3. Web Hosting
Web Hosting adalah mengizinkan perorangan atau organisasi membuat sebuah website yang dapat diakses melalui World Wide Web. Web host merupakan organisasi yang menyediakan tempat di server-nya untuk perorangan atau organisasi meletakkan semua file website-nya dan menyediakan konektivitas dengan internet agar dapat diakses melalui internet.
Website menurut Kustiyahningsih dan Anamisa (2011:4) adalah:
World Wide Web (WWW) lebih dikenal dengan web yang merupakan salah satu layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet dengan fasilitas hypertext untuk menampilkan data berupa text, gambar, suara, animasi dan data multimedia lainnya.
Kategori website menurut Kustiyaningsih dan Anamisa (2011:5) adalah :
1. Web statis
Web statis adalah web yang menampilkan informasi-informasi yang sifatnya statis (tetap). Disebut statis karena pengguna tidak dapat berinteraksi dengan web tersebut. Dengan demikian untuk mengetahui suatu web tersebut bersifat statis atau dinamis dapat dilihat dari tampilannya. Jika suatu web hanya berhubungan dngan halaman web lain dan berisi suatu infromasi yang tetap maka web tersebut disebut statis.
2. Web Dinamis
Web Dinamis adalah web yang menampilkan informasi serta dapat berinteraksi dengan pengguna. Web yang dinamis memungkinkan pengguna untuk berinteraksi menggunakan form sehingga dapat mengolah informasi yang ditampilkan. Web dinamis bersifat interaktif, tidak kaku dan terlihat lebih indah.
2.1.2 Bahasa Pemrograman
Terdapat banyak bahasa pemrograman dalam membangun aplikasi berbasis website. Dalam tugas akhir ini penulis hanya membahas lima bahasa pemrograman web yaitu:
1. Personal Home Page (PHP)
Menurut Arief (2011c:43),”Bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena PHP merupakan server-side-scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan diesksekusi diserver kemudian hasilnya akan dikirimkan ke browser dengan format HTML”.
2. Hypertext Markup Language (HTML)
Menurut Kustiyahningsih dan Anamisa (2011:13),”HTML kependekan dari Hypertext Markup Language. Dokumen HTML adalah file text murni yang dapat dibuat dengan editor teks sembarangan. Dokumen ini dikenal sebagai web page”.
3. Cascading Style Sheet (CSS)
Menurut Ardhana (2012:108),” Cascading Style Sheet (CSS) merupakan salah satu bahasa pemrograman web untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam”.
4. Javascript
Menurut Kustiyahningsih dan Anamisa (2011:65), “Javascript adalah bahasa pemrograman yang berbentuk kumpulan skrip berjalan pada suatu dokumen HTML”.
5. Jquery
Menurut Kadir (2008:5),” Jquery adalah pustaka yang dibangun dengan menggunakan Javascript”. Tujuannya adalah agar program pembuatan Javascript bisa dilakukan dengan ringkas.
2.1.3 Basis Data (Database)
Menurut Kustiyahningsih dan Anamisa (2011:145), “Basis Data adalah sekumpulan informasi yang diatur agar mudah dicari.”
2.1.4. Software
Untuk mendukung pembuatan website ini penulis memakai beberapa software, diantaranya:
1.XAMPP
Menurut Nugroho (2009: 74), ”XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis open source yang dikembangkan oleh sebuah komunitas open source”.
Penulis menggunakan ini karena Xampp termasuk paket server yang paling mudah untuk digunakan sebagai paket untuk pengembangan aplikasi berbasis web. Selain itu aplikasi ini tersedia dalam Genereal Public Lisence (GNU) dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis.
2 Adobe Dreamweaver CS6
Menurut Madcoms (2011:3):
Adobe mengeluarkan varian terbaru dari Dreamweaver yaitu Dreamweaver Creative Suite 6 atau biasa disingkat mejadi CS6. Adobe Dreamweaver CS6 adalah software terkemuka untuk membangun dan mengedit web dengan menyediakan kemampuan visual dan tingkat kode, yang dapat digunakan untuk membuat website berbasis standardan desain untuk desktop, mobile, smartphone, tablet, dan perangkat lainnya.
2.1.5 Model Pengembangan Perangkat Lunak
Model SDLC air terjun (waterfall) Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:28) yaitu ”Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian dan tahap pendukung (support)”. Berikut penjelasannya:
a. Analisis kebutuhan perangkat lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk mespesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi
kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk
didokumentasikan. b. Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangakat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain
perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.
c. Pembuatan kode program
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.
d. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.
e. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi untuk membuat perangkat lunak baru.
Sumber : Rosa dan Shalahudin(2013:29)
Gambar II.1 Ilustrasi model Waterfall
2.2 Teori Pendukung 2.2.1 Struktur Navigasi
Menurut Suyanto (2008:62):
Struktur navigasi dalam situs web melibatkan system navigasi situs web secara keseluruhan dan desain interface situs web tersebut,navigasi juga dapat diartikan sebagai struktur alur dari suatu program yang merupakan rancangan hubungan dan rantai kerja dari beberapa area yang berbeda dan dapat membantu mengorganisasikan seluruh elemen pembuatan website. Menurut Suyanto (2008:62), Ada empat macam bentuk dasar yaitu:
1. Linear (Satu alur)
Linear (satu alur) merupakan struktur yang hanya mempunyai satu rangkaian cerita yang berurut. Dengan kata lain struktur ini hanya dapat menampilkan satu demi satu tampilan layar secara berurut menurut urutannya. Tampilan yang dapat ditampilkan pada struktur jenis ini adalah satu halaman sebelumnya atau dua halaman sesudahnya, tidak dapat dua halaman sebelumnya atau dua halaman sesudahnya, pengguna akan melakukan navigasi secara berurutan, dalam frame atau byte informasi satu ke yang lainnya.
Sumber Binanto (2010:269)
Gambar II.2.Struktur Navigasi Linear
2. Hierarchical (Hirarki)
Struktur dasar ini disebut juga struktur linear dengan percabangan karena pengguna melakukan navigasi disepanjang cabang pohon struktur yang terbentuk oleh logika isi.
Sumber : Binanto (2010:269)
Gambar II.3.Struktur Navigasi Hierarchical (Hirarki)
3. Non Linear (Tidak Berurut)
Struktur navigasi non-linear merupakan pengembangan dari struktur navigasi linear. Pada struktur ini diperkenankan membuat navigasi percabangan. Percabangan yang dibuat pada struktur non-linear ini berbeda dengan percabangan pada struktur hirarki, karena pada percabangan non-linear ini walaupun terdapat percabangan tetap tiap-tiap tampilan mempunyai kedudukan yang sama yaitu tidak ada Master Page
dan Slave Page, penggguna akan melakukan navigasi dengan bebas melalui isi proyek dengan tidak terikat dengan jalur yang sudah ditentukan sebelumnya.
Sumber : Binanto (2010:269)
Gambar II.4.Struktur Navigasi Non Linear
4. Composite (Campuran)
Struktur navigasi pengguna akan melakukan navigasi dengan bebas (secara non-linear), tetapi terkadang dibatasi presentasi linear film atau informasi penting dan pada data yang paling terorganisasi secara logis pada suatu hirarki.
Sumber : Binanto (2010:269)
2.2.2 ERD (Entity Relationship Diagram) Menurut Fathansyah (2007:79):
ERD merupakan Model Entity Relationship yang berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang mempresentasikan seluruh fakta dari ‘dunia nyata’ yang kita tinjau, dapat digambarkan dengan sistematis dengan menggunakan Diagram Entity Relationship.
Menurut Fathansyah (2007:79), Notasi-notasi simbolik yang digunakan dalam Entity Relationship Diagram adalah sebagai berikut :
a. Entitas (Entity)
Entity adalah obyek yang dapar dibedakan dalam dunia nyata. Entity diberi nama dengan kata benda, lokasi dan kegiatan. Sedangkan entity set adalah kumpulan dari entity yang sejenis.
b. Relasi (Relation)
Relationship adalah hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entity. Simbol dari relationship adalah belah ketupat.
c. Atribut (Attribute)
Atribut adalah karakter dari entity atau relationship, yang menyediakan penjelasan detail tentang entity atau relationship tersebut.
Jenis-jenis atribut diantaranya Atribut Key, Atribut Simple, Atribut Multivalue, Atribut Composite dan Atribut Deviratif.
d. Kardinalitas Relasi
Dapat dinyatakan dengan banyaknya garis cabangan atau dengan pemakaian angka (1 dan 1 untuk relasi satu-ke-satu, dan N untuk relasi satu-ke-banyak atau N untuk relasi banyak-ke-banyak).Derajat Relasi atau Kardinalitas menunjukan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain atau sebagai berikut :
1. One to One (1:1)
Tingkat hubungan dinyatakan One to One jika suatu kejadian pada entity pertama hanya mempunyai satu bungan dengan satu kejadian pada entity kedua. Demikian juga sebaliknya pada entity yang pertama.
2. One to Many (1:M)
Tingkat hubungan One to Many adalah sama dengan Many to One (M:1) tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entity yang pertama dapat mempunya banyak hubungan dengan kejadian pada entity kedua.
3. Many to Many (M:M)
Tingkat hubungan Many to Many terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entity mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entity lainnya, baik dilihat dari entity yang pertama maupun dilihat dari sisi entity yang kedua.
2.2.3 LRS ( Logical Record Structure )
Menurut Utomo (2010:32), “Model yang dibangun menunjukan segala suatu yang harus dimasukan dalam sistem dan dalam sesuatu yang harus dikerjakan oleh sistem, tanpa memerinci bagian sistem kerja”. Oleh karena itu logika, tidak ada referensi ke pemilihan hardware, software atau media.
2.2.4 Pengujian Web
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2011:272):
menjelaskan bahwa, Pengujian adalah suatu aktifitas yang direncanakan dan sistematis untuk menguji atau mengevaluasi kebenaran yang diinginkan. Aktifitas pengujian terdiri dari satu set atau sekumpulan langkah dimana dapat menempatkan desain kasus uji yang spesifik dan metode pegujian.
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2011:275), “Black-Box testing (pengujian kotak hitam) yaitu menguji desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkkan”.
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2011:276), “Kasus uji yang dibuat untuk melakukan pengujian kotak hitam harus dibuat dengan kasus besar dan kasus salah”.
Misalnya untuk kasus proses login maka kasus uji yang dibuat Menurut Rosa dan Shalahuddin (2011:276), adalah:
1. Jika user memasukan nama pemakai (username) dan kata sandi (password) yang benar.
2. Jika user memasukan nama pemakai (username) dan kata sandi (password) yang salah, misalnya nama pemakai benar tapi kata sandi salah, atau sebaliknya, atau keduanya salah.